Anda di halaman 1dari 2

BAB 9

ATTRIBUTR SAMPLING UNTUK  PENGUJIAN


PENGENDALIAN
STATISTICAL SAMPLING

AU 350.01 mendefinisikan sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur


audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100 %
dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut.
Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Namun
demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat
digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas di
gunakandalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran (tracing),
tetapi hal tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur
analitis.

Ada dua Model sampling :


(1) Attribute Sampling

(2) Variable Sampling

Ada empat tipe sampel dalam pengujian pengendalian yaitu:


1. Sample 100%
Auditor memilih anggota sample berdasarkan unsur penting atau kunci dengan memeriksademua
dokumen atau catatan yang bersangkutan dengan transaksi tertentu.
2. Judgement Sample
Auditor memilih anggota sample berdasarkan pertimbangannya sendiri dimana sampleyang
diambil adalah semua dokumen atau catatan suatu transaksi pada suatu periodetertentu saja.
3. Representative Sample
Auditor memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi tetapi sampelyang
dipilih dalam metode ini tidak dapat dianalisis secara matematis.
4. Statistical Sample
Auditor memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi danmenganalisis
hasil pemeriksaan terhadap anggota sample secara matematis.

ATTRIBUTE SAMPLING MODELS


Terdiri dari : (1) Fixed-sample-size atribute sampling (2) Stop-or-go sampling (3) Discovery
sampling

1. Fixed Sample Size Attribute Sampling.


Model ini paling banyak digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan model iniditujukan
untuk memerkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu
populasi. Prosedur  pengambilan sample dari model ini adalah sebagai berikut:
a)      Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian intern
b)      Penentuan populasi untuk mengambil samplenya
c)     Penentuan besarnya sample
d)     Pemilihan anggota sample dari seluruh anggota populasi
e)     Penafsiran terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur pengendalian intern
f)      Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sample

2. Stop or Go Sampling (Decision Attribute Sampling).


Model ini dapat mencegah auditor dari pengambilan sample yang terlalu banyak, yaitu dengan cara
menhentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan
yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Prosedur yang harus dilakukan untuk menggunakan
metode ini adalah sebagai berikut:
a)   Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan, auditor menentukan tingkat ke
andalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat diterima.

b)   Gunakan tabel  Besarnya Sample Minimum untuk Pengujian Pengendalian gunamenentukan sample pertama
yang harus diambil ,  jika pengendalian klien baik, auditor disarankan untuk tidak menggunakan
tingkat  keandalan kurang dari 95% dan menggunakan desired upper  precision limit lebih dari 5%.

c)   Buatlah tabel Stop or Go Decision


d)   Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sample

3. Discovery Sampling.
Model ini cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati nol).
Model ini dipakai untuk menemukan kecurangan, pelanggaran yang serius dari unsur pengendalian intern, dan
ketidak beresan lainnya. Pada umumnya, kondisi yang diperlikan sebagai dasar penggunaan model
ini adalah:

a)      Jika auditor memerkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol atau mendekati nol persen.

b)      Jika auditor mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika hal ini ditemukan, merupakan
petunjuk adanya ketidak beresan yang lebih luas atau kesalahan yang serius dalam laporan
keuangan. Model ini juga digunakan oleh auditor dalam pengujian substantif. Jika tujuan audit
untuk menemukan paling tidak satu kesalahan yang memunyai dampak potensial terhadap suatu akun, maka
model ini digunakan untuk tujuan tersebut. Prosedur pengambilan sample dalam model ini adalah sebagai
berikut:
·         Tentukan attribute yang akan diperiksa
·         Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil samplenya
·         Tentukan tingkat keandalan
·         Tentukan desired upper precision limit
·         Tentukan besarnya sample
·         Periksa attribute sample
·         Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sample

Anda mungkin juga menyukai