JPALG
Journal of Public Administration and Local Governance
http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/publicadmini
Abstrak
Kemiskinan merupakan masalah utama pemerintah yang belum dapat sepenuhnya diatasi.
dibulan Maret 2018 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) masih terdapat 3.615,79
ribu jiwa atau 7,45 % masyarakat miskin yang tinggal di desa. Kemiskinan tidak hanya
dialami oleh masyarakat yang tinggal di desa tetapi juga yang tinggal di kota, namun
jumlah terbesar angka kemiskinan terjadi di perdesaan. Pemerintah telah melakukan
berbagai upaya dengan mengimplementasikan berbagai kebijakan pembangunan untuk
dapat mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Hal tersebut menjadi alasan untuk melakukan penelitian di Kecamatan
Pebayuran Kabupaten Bekasi yang merupakan salah satu kecamatan dari 23 kecamatan
yang ada, Kecamatan Pebayuran memiliki 12 desa dan merupakan kecamatan yang angka
kemiskinannya tertinggi. Penelitian akan mengacu pada teori anggaran pro kaum miskin,
apakah kebijakan pemerintah dilakukan melalui proses yang adil, partisipatif, responsif,
transparan dan akuntabel dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, mempelajari data-data yang
terkait baik data sekunder maupun data primer , wawancara dengan para informan yang
telah ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kemudian melakukan
pengolahan dan analisis data untuk mengetahui bagaiman pengentasan kemiskinan
dilakukan di desa-desa yang terdapat di Kecamatan Pebayuran dapat mewujudkan
kesejahteraan masyarakat desa.
untuk penerimaan desa dari sehingga masyarakat dapat hidup layak dan
potensi yang dimiliki desa. berdaya serta dapat melaksanakan fungsi
sosialnya. Terkait hal tersebut, pemerintah perlu
Kebijakan pembangunan desa yang menganggarkan dana pro kaum miskin untuk
tertuang dalam Undang-Undang Desa ingin melaksanakan berbagai kebijakan pengentasan
mewujudkan keberadaan desa mandiri kemiskinan. Menurut teori anggaran pro kaum
tersebut agar masyarakat desa dapat hidup miskin (Pro- poor Budgeting) Fernandez
maju dan sejahtera yang secara otomatis (2009:15) , anggaran pro kaum miskin
tentu akan berdampak pada negara yang merupakan penganggaran yang didasarkan
akan menjadi maju berkembang dengan pada penilaian kebutuhan dasar masyarakat
kehidupan masyarakatnya yang sejahtera. miskin dan prosesnya melibatkan masyarakat
Akan tetapi persoalan yang terjadi di desa miskin untuk ikut menentukan skala
pada umumnya mencakup keterbatasan prioritasnya. Dalam proses penganggaran harus
sumber daya manusia dilingkungan aparat mengacu pada prinsip-prinsip transparan,
pemerintah desa dan masyarakat desa itu rasional, akuntabel, keadilan dan proposional,
sendiri, hal inilah yang menyebabkan desa agar dapat tercapai tujuan pengentasan
tidak mampu menyediakan layanan kemiskinan dan terwujudnya kesejahteraan
kebutuhan dasar dan pengembangan dalam kehidupan masyarakat pedesaan.
ekonomi lokal kepada masyarakatnya Prinsip-prinsip umum penganggaran
sehingga kehidupan masyarakat desa kurang yang baik menurut Internasional Monetary Fund
sejahtera. Undang-Undang Desa merupakan (IMF) dan Forum Transparansi Anggaran
pedoman bagi pemerintah pusat, (FITRA), harus : (1) Transfaran maksudnya
pemerintah daerah dan pemerintah desa adalah dokumen anggaran dapat diakses oleh
sendiri untuk mengatasi permasalahan masyarakat, pada proses perumusan program
rendahnya tingkat kesejahteraan desa, dan pengambilan keputusan melibatkan
karena tujuan pembangunan desa yang masyarakat. (2) Rasional yaitu menghitung
dituangkan dalam Undang-Undang Desa anggaran dengan metode yang jelas dan
fokus untuk meningkatkan kesejahteraan terukur. (3) Akuntabel yaitu pemerintah daerah
masyarakat desa, meningkatkan kualitas harus memiliki tanggung jawab dalam
manusia dan menanggulangi kemiskinan di pengelolaan anggaran sesuai kepentingan
desa melalui kebijakan pembangunan desa masyarakat. (4) Keadilan dan Proporsional yaitu
yang memberikan kewenangan kepada pengalokasian anggaran secara proporsional
pemerintah daerah untuk membangun desa untuk kepentingan masyarakat miskin agar
dan kebijakan desa membangun yang kemiskinan dapat dientaskan dan masyarakat
menjadi kewenangan bagi pemerintah desa desa dapat hidup sejahtera.
dan masyarakat desa itu sendiri.
Keberhasilan dalam pelaksanaan Terkait dengan kemiskinan khususnya di
pembangunan desa akan berdampak pada perdesaan data BPS menunjukkan pada bulan
pengentasan kemiskinan, sehingga Maret dan September 2013 sampai bulan Maret
masyarakat desa dapat hidup sejahtera. dan September 2017 menunjukkan prosentase
Kesejahteraan yang dimaksud sesuai dengan yang masih tinggi dengan penurunan yang tidak
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 yaitu terlalu signifikan seperti terlihat pada Tabel 1 di
kesejahteraan sosial dimana masyarakat bawah ini :
dapat terpenuhi kebutuhannya baik
kebutuhan material, spiritual dan sosial
JPALG, Vol 3 (2), (2019): hlm 130-142
pengumpulan data dilakukan dengan cara yang tinggal di 12 desa sebanyak 88.068 orang
studi pustaka yaitu membaca berbagai buku terdiri dari 45.319 orang penduduk laki-laki dan
yang terkait dengan variabel penelitian , data 42.749 orang penduduk perempuan. Untuk
sekunder dan primer serta wawancara lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 di
mendalam dengan berbagai pihak yang bawah ini :
terkait dalam penelitian ini atau key informan Tabel 2. Jumlah penduduk di 12 desa menurut
yang telah ditentukan. Informan yang terpilih jenis kelamin
yang memiliki pengetahuan dan kemampuan
dalam memberikan informasi terkait dengan
obyek yang diteliti. Para informan penelitian
ini yaitu Camat Kecamatan Pebayuran,
Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur
Pemerintahan, Lembaga masyarakat desa
dan lembaga pemerintahan desa. Hasil
wawancara dan data-data primer maupun
sekunder yang diperoleh, akan dianalisis dan
diinterpretasikan untuk mengetahui
bagaiman pengentasan kemiskinan dilakukan
di desa-desa yang terdapat di Kecamatan
Pebayuran dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakat desa.
Tabel 3 menunjukkan banyaknya anak usia Tabel 4. Data APS Kecamatan Pebayuran 2014-
pendidikan sekolah dasar dengan jumlah 1016
10.465 dan jumlah siswa yang melanjutkan
ke jenjang SMU lebih banyak dibandingkan No. Tahun Jumlah Jumlah APS**)
yang memilih sekolah pada SMK. Akan tetapi Penduduk Penduduk
jumlah anak terlantar juga cukup tinggi Umur 7-12 Umur 7-12
Tahun*) Tahun yang
sebanyak 1098 orang, anak jalanan 68
masih
orang, menunjukkan masih terdapat usia sekolah
sekolah yang tidak mengenyam pendidikan, 1 2014 10.567 9.722 92
belum lagi adanya anak balita terlantar
2 2015 9.790 9.399 96
sebanyak 136 orang. Hal inilah yang
menyebabkan tingginya angka kemiskinan di 3 2016 9.463 9.274 98
Kecamatan Pebayuran.
Sumber: Kecamatan Pebayuran dalam angka
Masalah kemiskinan terjadi karena 2017
berbagai faktor, baik external maupun
internal. Pendidikan merupakan salah satu *)interpretasi
faktor internal yang penting untuk dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, **)kolom 3 dibagi kolom 4 dikali 100 %
dengan pendidikan yang memadai seseorang
Tabel 4 di atas menunjukkan daya serap
akan lebih berdaya untuk menjalankan
lembaga pendidikan terhadap anak usia sekolah
kehidupannya. Banyaknya jumlah anak
mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun
terlantar dan anak jalanan di Kecamatan
angka kesempatan memperoleh pendidikan
Pebayuran menunjukkan masih banyaknya
tidak sesuai dengan jumlah angka usia sekolah
anak usia sekolah yang tidak mengenyam
yang mengenyam pendidikan. Di tahun 2014
pendidikan, belum lagi anak balita terlantar.
dari jumlah 10.567 usia sekolah 7 sampai 12
Pembangunan pendidikan di desa merupakan
tahun, masih terdapat 845 orang anak yang
otoritas pemerintah daerah, mengacu pada
tidak mengenyam pendidikan, di tahun 2015
Angka partisipasi Sekolah (APS) sebagai
dari 9.790 orang anak usia sekolah 7-12 tahun
dasar untuk dapat melihat akses masyarakat
hanya 9.399 anak yang bersekolah, masih
pada fasilitas pendidikan, khususnya untuk
terdapat 391 orang anak yang tidak bersekolah.
anak-anak usia sekolah . Jika angka APS
Pada tahun 2016 dari jumlah 9.463 jumlah
tinggi maka menunjukan semakin besar
penduduk umur 7-12 tahun hanya 9.274 anak
jumlah masyarakat usia sekolah yang
yang mengenyam pendidikan, sisanya 139
memperoleh kesempatan mengenyam
orang anak belum bersekolah.
pendidikan, walaupun peningkatan APS tidak
selalu dapat diartikan pemerataan Pemerintah daerah sendiri telah
kesempatan masyarakat untuk dapat mengeluarkan program SMU/SMK negeri gratis
bersekolah meningkat. Berdasarkan data APS
diseluruh wilayah Kabupaten Bekasi , sejak
tahun 2014 – 2016 di Kecamatan Pebayuran tahun 2014 digulirkan bantuan BOS yang
dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : diberikan kepada seluruh siswa SMA/SMU
Negeri sebagai bentuk program sekolah gratis.
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat
sebesar Rp 1.000.000,- untuk setiap siswa
Siti Nuraini, Mengentaskan Kemiskinan Masyarakat Desa untuk Mewujudkan Kesejahteraan di Kabupaten Bekasi
pertahun. BOS dari Provinsi sebesar Rp kebutuhan rumah yang layak huni dan nyaman
200.000,- untuk setiap siswa pertahun dan bagi fakir miskin atau orang yang tidak mampu
dana BOS dari Pemerintah Kabupaten Bekasi memenuhi kebutuhan dasar hidupnya baik
sendiri sebesar Rp 2.400.000,- persiswa untuk dirinya maupun keluarganya. Dasar
pertahun. Dana BOS Daerah untuk tahun hukum pelaksanaan program rutilahu adalah
anggaran 2015 sebanyak Rp 110.000.000,- Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia
Terkait dengan peningkatan kualitas anak Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Rehabilitasi
didik pada 21 Sekolah Menengah Kejuruan Sosial Rumah Tidak Layak Huni Dan Sarana
(SMK) di Kabupaten Bekasi, telah dilakukan Prasarana Lingkungan. Program rutilahu sudah
Program Link and Match antara sekolah berjalan sejak tahun 2013 dengan total
dengan 11 Perusahaan untuk menampung keseluruhan mencapai 9.500 penerima bantuan
siswa dari 21 SMK serta meningkatkan program rutilahu disejumlah desa yang ada di
sarana dan prasarana 21 SMK dan BLK wilayah Kabupaten Bekasi yang berjumlah 182
Kabupaten Bekasi dan merintis desa. Program bantuan rutilahu selanjutnya
pembangunan BLK Kecamatan. direncanakan sebanyak 400 rutilahu akan
dibangun di Kecamatan Pebayuran dan
Pendidikan memiliki peran yang Kecamatan Tarumajaya sebagai kecamatan
sangat penting dalam membentuk insan yang yang memiliki jumlah masyarakat termiskin
cerdas dan baik agar sumber daya manusia terbanyak di Kabupaten Bekasi. Program
mampu beradaptasi dengan berbagai kegiatan bantuan rutilahu tetap berjalan sampai
perubahan yang sangat cepat terjadi dalam target 100 pembangunan rutilahu tercapai.
kehidupan manusia seperti perkembangan Program pengentasan kemiskinan lainnya beras
teknologi dan pembangunan. Keberhasilan raskin, untuk Kecamatan Pebayuran setiap
pendidikan sangat tergantung pada kualitas tahun masyarakat miskin memperoleh raskin.
kesehatan setiap orang. Untuk program Pendistribusian raskin di Kecamatan Pebayuran
kesehatan disetiap desa terdapat posyandu, jumlahnya terbanyak karena angka kemiskinan
Satelit ( Posyandu pembantu) dan tiga yang tertinggi, pada tahun 2016 Kecamatan
Puskesmas yang terdapat di Desa Kertasari, Pebayuran memperoleh 153.435 kg beras raskin
Desa Sumberurip dan Desa Karangharja. untuk 10.229 rumah tangga sasaran.
Selain itu juga ada 36 tempat praktek bidan,
14 balai pengobatan /poliklinik, 5 puskesmas Selain program nasional tersebut dalam
pembantu dan 1 apotik. Sarana kesehatan upaya pengentasan kemiskinan masyarakat
yang terdapat di desa tersebut, merupakan desa, implementasi kebijakan pembangunan
bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam desa sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun
mendukung program pembangunan dibidang 2014 Tentang Desa (Undang-Undang Desa)
kesehatan. sangat membantu upaya pengentasan
kemiskinan, karena kebijakan Undang-Undang
Untuk mengatasi masalah kemiskinan Desa memberikan kepada desa kewenangan
, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi untuk merencanakan, melaksanakan dan
melakukan beberapa program di Kecamatan mengevaluasi program pembangunan desa itu
Pebayuran yaitu program rumah tidak layak sendiri, melalui kebijakan desa membangun.
huni (rutilahu), pendistribusian beras untuk Pada pelaksanaannya desa-desa di wilayah
masyarakat miskin (raskin) dan Kecamatan Pebayuran menyusun rencana
pembangunan infrastruktur desa . Rutilahu pembangunan desa tersebut pada Rencana
merupakan program pemerintah pusat yang Pembangunan Jangka Menengah Desa
memiliki tujuan untuk dapat memenuhi (RPJMDesa) dan pelaksanaannya dilakukan
JPALG, Vol 3 (2), (2019): hlm 130-142
sesuai Rencana Kerja Pemerintah Desa tani, agar padi tumbuh subur maka kebutuhan
(RKPDesa). akan saluran irigasi sangat penting. Ketiga
program pembangunan desa tersebut dilakukan
Kegiatan desa membangun yang umumnya di setiap desa. Selain itu dilakukan
dilaksanakan di desa melaksanakan pembangunan pos kamling, pos ronda disetiap
pembangunan infrastruktur yaitu pengecoran Rukun Tetangga (RT) seperti yang dilakukan di
jalan lingkungan desa dan gang penghubung Desa Karangpatri.
desa serta membuat irigasi saluran air. Jalan-
jalan desa yang kondisinya hancur dan belum Program pembangunan lainnya adalah
di aspal menjadi masalah bagi masyarakat pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar
desa, terlebih jika musim penghujan, sulit masyarakat dapat berdaya, mandiri dalam
dilalui kendaraan walaupun pejalan kaki, memenuhi kebutuhan hidupnya dan dapat
sehingga hasil rapat dusun memutuskan terlibat dalam proses kebijakan pembangunan di
menjadikan salah satu perioritas sebagai desa. Program kegiatan pemberdayaan
kegiatan pembangunan agar akses didalam masyarakat desa belum optimal dilakukan di 12
desa maupun keluar desa nyaman dan desa dengan alasan skala perioritas kepada
lancar seperti yang disampaikan oleh salah infrastruktur. Program pemberdayaan
satu tokoh masyarakat di Desa Sumbersari masyarakat yang dilakukan di Desa Karangreja
sebagai berikut : “infrastruktur di desa dalam bentuk bantuan modal bagi pedagang
sangat tertinggal, jalan banyak yang rusak , kecil, penguatan dan penyertaan modal Badan
sehingga menghambat kelancaran perjalanan Usaha Milik Desa (BUMDesa), bantuan modal
kesuatu tempat, misalnya ke pasar untuk pengrajin.
menjual hasil ternak atau kebun atau untuk
berbelanja, anak-anak pergi ke sekolah dan Kebijakan program pembangunan desa
lainnya. Jika musim penghujan sangat digolongkan menjadi dua, selain kebijakan desa
terasa, jalan becek dan licin. Oleh karena itu membangun , juga ada kebijakan membangun
untuk kelancaran dan kenyamanan, jalan – desa yang merupakan kewenangan pemerintah
jalan harus diperbaiki, di cor atau diaspal “. daerah, mulai dari perencanaan , pelaksanaan
dan evaluasi. Rencana pembangunan desa
Kondisi perbaikan jalan lingkungan di dituangkan dalam RPJMDaerah. RPJMDaerah
desa sebagian sudah dikerjakan , tetapi dan RPJMDesa harus singkron agar
masih ada jalan lingkungan yang belum pembangunan desa dapat berjalan efektif dan
diperbaiki, juga ada yang belum selesai. efisien. Program kebijakan pembangunan desa
Pembangunan infrastruktur lainnya adalah yang dilakukan oleh pemerintah daerah juga
jembatan untuk menghubungkan keseberang meliputi pembangunan infrastruktur,
karena adanya kali maka masyarakat pemberdayaan masyarakat, kesehatan,
membuat tempat penyebrangan sementara pendidikan dan pelayanan. Sarana kesehatan
dari bambu yang kekuatannya tidak lama dan merupakan program pembangunan
tidak terlalu nyaman digunakan. Pentingnya infrastruktur, dibidang pendidikan pemerintah
akan keberadaan jembatan tersebut sehingga menyediakan 51 SD sederajat, 3 SLTP
diputuskan untuk membangun jembatan sederajat, 1 SMU sederajat dan 1 SMK. Fasilitas
yang permanen. Selain itu irigasi saluran air pendidikan ini agar masyarakat dapat
sangat dibutuhkan untuk mengairi sawah , mengenyam pendidikan dan menghapus buta
karena umumnya masyarakat sebagai buruh hurup yang masih terdapat di desa.
Siti Nuraini, Mengentaskan Kemiskinan Masyarakat Desa untuk Mewujudkan Kesejahteraan di Kabupaten Bekasi