Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
peradaban yang semakin maju, mulai dari permasalahan lahan yang kian
kerja bagi perempuan, yang memicu masalah yang tidak kunjung usai dan
penduduk miskin di kota Surabaya pada tahun 2019 berkurang lebih dari
10 ribu orang menjadi hampir sampai 131 ribu orang (4,51 persen)
disbanding kondisi tahun 2018 yang hamper mencapai 141 ribu orang
0,37 persen poin. Data ini diambil dari badan statistik kota Surabaya
Ketidaksetaraan gender memberikan beban pula pada
akumulasi sumber daya manusia di rumah dan di pasar tenaga kerja, serta
dari sisi sosial hingga ekonomi. sehingga lebih produktif dan dapat
hari ?
sebagai berikut :
sehari – hari
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Di harapkan peneliti dapat mengetahui bagaimana strategi dan upaya
2. Bagi Masyarakat
ekonomi yang tidak hanya melintas batas agama, tetapi juga suku dan
1
Sanadjihitu Sangadji, Totok Wahyu Abadi, and Luluk Fauziah, “Karakteristik Kemiskinan Dan Penanggulangannya
Di Kabupaten Sidoarjo,” MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan 31, no. 2 (2015): 495.
2
Susana Devi Anggasari, “‘BASMI’ Mental Miskin Untuk Putuskan Rantai Kemiskinan Di Indonesia,” Kompasiana,
2019.
laki-laki maupun perempuan, mempunyai hak-hak dasar yang sama
anggota masyarakat yang kurang beruntung dalam berbagai hal baik dari
diri pribadi maupun dari faktor luar individu yang mengakibatkan mereka
tidak berdaya dan tidak mampu untuk mengakses sistem sumber yang
tempat tinggal atau yang tinggal dijalanan, ada beberapa kriteria yang dapat
kerebat dekat, tetangga, kerabat luas, maupun rekan kerja (Informal Sosial
yang diperoleh (Clark dalam Bagong, 1996 : 95). Strategi lain yang di
kiriman dari orang tua, serta ada juga yang mengurangi jumlah makan
Kebutuhan sehari hari adalah suatu hal yang harus dipenuhi oleh
kita semua, jika salah satu dari kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi
maka akan ada yang terasa kurang dan tidak lengkap, bisa menyebabkan
6
Ribut Kusumo Handito and Ali Imron, “STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN MASYARAKAT MISKIN DI
WILAYAH SLUM DUKUH KUPANG BARAT-SURABAYA,” Paradigma 03 (2015).
ketidaknyamanan atau bahkan bisa menyebabkan terganggunya
kesehatan.7
1. Makanan
air.
2. Pakaian
hari, karena benda itu kita kenakan setiap hari dan setiap
status si pemakainya.
3. Obat-obatan
dokter.
4. Perlengkapan Kebersihan
antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Rois Ahmad , Sanggar Kanto , Edi
“suatu keadaan yang berbeda dari yang lain atau keadaan tidak
pengembangan usaha.
janda.
Selain itu penulis juga mengkaji tentang strategi dan upaya perempuan
deprivation trap terdiri dari lima unsur, yaitu: (1) kemiskinan itu sendiri,
(2) kelemahan fisik, (3) keterasingan atau kadar isolasi, (4) kerentanan,
dan (5) ketidakberdaya -an. Kelima unsur ini seringkali saling berkait satu
miskin.
itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan
kepada benda mati atau objek fisik semata tanpa di hubungkannya dengan
bukan merupakan alat yang statis dari fakta sosial. Artinya tindakan
Konsep pendekatan ini lebih mengarah pada suatu tindakan bermotif pada
mencapainya.
dari individu).
yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau
perencanaan.8
Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya dalam angka pada tahun 2014.
hari.
10
Himayati, “Pendekatan Naratif Dalam Penelitian Kualitatif,” Hamjah Diha. Or.ID.
penelitian. Oleh karena itu, sumber data menjadi bahan pertimbangan
oleh peneliti terbagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung
penelitian ini, data primer yang digunakan oleh peneliti ialah hasil
2. Data Sekunder
ketiga atau dengan cara tidak langsung bisa melalui informasi yang sudah
ada, melalui catatan, buku maupun arsip lainnya yang sudah ada dan bisa
11
Wahyu Setiawan, “7 Perbedaan Data Primer Dan Sekunder Beserta Contohnya,” Akuntan Muslim, last modified
2019, https://akuntanmuslim.com/perbedaan-data-primer-dan-sekunder/#:~:text=Pengertian Data Primer Dan
Sekunder Menurut Para Ahli&text=Data primer merupakan data yang,informasi berdasarkan data yang ada.
Data sekunder pada penelitian ini berupa dokumentasi atau liputan
yang mengandalkan data dari apa yang dilihat di lapangan atau setting
miskin12
1. Wawancara
maksud tertentu, percakapan ini biasanya di lakukan oleh dua pihak yaitu
12
Studi Kualitatif et al., “Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, Dan Antropologi Volume I No” I, no. 01 (2017): 1–15.
wawancara terstruktur, dengan teknik wawancara dimana pewawancara
menjawab rumusan masalah supaya lebih teratur dan terarah dengan baik 13
2. Observasi
pertanyaan penelitian14
1. Reduksi Data
2. Paparan Data
3. Penarikan Kesimpulan
Afifah, Ana Nur. “Pola Interaksi Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Dengan Masyarakat
Perspektif Teori Tindakan Sosial Max Weber.” Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Anggasari, Susana Devi. “‘BASMI’ Mental Miskin Untuk Putuskan Rantai Kemiskinan Di
Pengembangan Ekonomi Kreatif, Pariwisata Dan Modal Sosial Alleviating of Rural Poverty
Through Creative Economic Development,.” 114 Sosio Informa Vol. 5, No. 02, Mei -
Handito, Ribut Kusumo, and Ali Imron. “STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN
Kualitatif, Studi, Perempuan Miskin, Di Desa, Kembang Belor, Kecamatan Pacet, Kabupaten
Mojokerto, and Puji Laksono. “Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, Dan Antropologi
Kebijakan Kampus. Last modified 2011. Accessed October 27, 2021. https://www.uin-
malang.ac.id/r/110601/metode-pengumpulan-data-penelitian-kualitatif.html.
Purwanto, Erwan Agus. “Mengkaji Potensi Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Untuk
Pembuatan Kebijakan Anti Kemiskinan.” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 10, no. 3
(2007): 295–324.
Sangadji, Sanadjihitu, Totok Wahyu Abadi, and Luluk Fauziah. “Karakteristik Kemiskinan Dan
Setiawan, Wahyu. “7 Perbedaan Data Primer Dan Sekunder Beserta Contohnya.” Akuntan
Trisnu, Cokorda Gede Surya Putra, and I Ketut Sudiana. “Pengaruh Pertumbuhan Penduduk,
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
“Kebutuhan Sehari Hari Yang Wajib Dipenuhi, Apa Saja Sih?” Cashbac.