2. Kemiskinan relatif
Kemiskinan relatif didasarkan pada perbedaan relatif
tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat.
Kemiskinan relatif memahami kemiskinan dari dimensi
ketimpangan antar kelompok penduduk,
D. INDIKATOR KEMISKINAN
Indikator penyebab kemiskinan menurut Bapennas :
1. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
2. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan
3. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan
4. Terbatasnya kesempatan kerja dan usaha
5. Terbatasnya akses layanan kesehatan dan sanitasi
6. Terbatasnya akses terhadap air bersih
7. Lemahnya kepastian kepemilikan tanah
8. Lemahnya partisipasi
E. PENYEBAB KEMISKINAN DI INDONESIA
1. Kurangnya lapangan pekerjaan
2. Tidak meratanya pendapatan penduduk Indonesia
3. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
4. Merosotnya standar perkembangan pendapatan
perkapita secara global
5. Menurunnya produktifitas masyarakat
6. Kurangnya perhatian dari pemerintah.
F. DAMPAK KEMISKINAN
Pengangguran
Tingginya tingkat kriminalitas
Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan
Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat karena
kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari
Buruknya generasi penerus bangsa
G. PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN DI
INDONESIA
Jumlah kemiskinan dan persentase penduduk miskin selalu
berubah dari tahun ke tahun, meskipun ada kecenderungan
menurun pada salah satu periode (2000-2005).
Pada periode 1996-1999 penduduk miskin meningkat sebesar
13,96 juta, yaitu dari 34,01 juta(17,47%) menjadi 47,97 juta
(23,43%) pada tahun 1999. Kembali membaik ketika periode
1999-2002, penduduk miskin menurun 9,57 juta yaitu dari
47,97 (23,43%) menurun menjadi 38,48 juta (18,20%).
Keadaan ini terulang ketika periode berikutnya (2002-2005)
yaitu penurunan penduduk miskin hingga 35,10 juta pada tahun
2005 dengan presentasi menurun dari 18,20% menjadi 15,97 %.
Sedangkan pada tahun 2006 penduduk miskin bertambah dari
35,10 juta (15,97%) menjadi 39,05 juta (17,75%) berarti
penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta (1,78%).
LANJUTAN
2. Ketenegakerjaan
Penduduk dipandang dari sisi ketenagakerjaan merupakan suplai bagi
pasar tenaga kerja di suatu negara. Namun tidak semua penduduk
mampu melakukannya karena hanya penduduk yang berusia kerjalah
yang bisa menawarkan tenaganya di pasar kerja. Penduduk usia kerja
dibagi menjadi dua golongan yaitu yang termasuk angkatan kerja dan
yang termasuk bukan angkatan kerja.
LANJUTAN
3. Kesehatan
Variabel-variabel yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesehatan di suatu
daerah umumnya terdiri dari:
1. Tingkat Kesakitan Penduduk
Tingkat keluhan penduduk terhadap kesehatannya, dimana semakin banyak jumlah
keluhan ini maka semakin buruk kesehatan didaerah tersebut.
2. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan gambaran jumlah rumah sakit pemerintah dan rumah sakit
swasta beserta kapasitas tempat tidurnya. Selain itu juga menjelaskan jumlah puskesmas,
puskesmas pembantu, balai pengobatan dan posyandu.
3. Usia Harapan Hidup
Penduduk yang hidup berumur panjang umumnya memiliki tingkat kesehatan yang baik.
LANJUTAN