Anda di halaman 1dari 16

SOSIO – ANTROPOLOGI KESEHATAN

MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN


STRATIFIKASI SOSIAL : KEMISKINAN

NADIA WIDYA SEPTIANA


19111101112
1C
A. PENGERTIAN KEMISKINAN
 Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan
secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata
masyarakat di suatu daerah yang ditandai dengan
rendahnya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
pokok,baik berupa pangan,sandang,maupun papan.
B. KONSEP KEMISKINAN

 Masyarakat miskin  Ciri – ciri kemiskinan ;


umumnya lemah dalam  1. Tidak memiliki faktor
kemampuan berusaha produksi
karena terbatasnya akses  2. Tingkat pendidikan
kegiatan ekonomi rendah
sehingga mereka
tertinggal jauh dari  3. Kebanyakan
masyarakat lain yang masyarakat miskin berada
memiliki potensi yang di daerah pedesaan.
tinggi.
C. MENGUKUR TINGKAT KEMISKINAN

 1. Kemiskinan absolut atau mutlak


 Berkaitan dengan standar hidup minimum suatu
masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk garis
keturunan (poverty line) yang sifatnya tetap tanpa
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu masyarakat.
Kemiskinan absolut ukurannya sudah terlebih dahulu
ditentukan dengan garis-garis nyata (garis kemiskinan)
atau indikator yang digunakan,
LANJUTAN

 2. Kemiskinan relatif
 Kemiskinan relatif didasarkan pada perbedaan relatif
tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat.
Kemiskinan relatif memahami kemiskinan dari dimensi
ketimpangan antar kelompok penduduk,
D. INDIKATOR KEMISKINAN
 Indikator penyebab kemiskinan menurut Bapennas :
 1. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
 2. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan
 3. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan
 4. Terbatasnya kesempatan kerja dan usaha
 5. Terbatasnya akses layanan kesehatan dan sanitasi
 6. Terbatasnya akses terhadap air bersih
 7. Lemahnya kepastian kepemilikan tanah
 8. Lemahnya partisipasi
E. PENYEBAB KEMISKINAN DI INDONESIA
 1. Kurangnya lapangan pekerjaan
 2. Tidak meratanya pendapatan penduduk Indonesia
 3. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
 4. Merosotnya standar perkembangan pendapatan
perkapita secara global
 5. Menurunnya produktifitas masyarakat
 6. Kurangnya perhatian dari pemerintah.
F. DAMPAK KEMISKINAN
 Pengangguran
 Tingginya tingkat kriminalitas
 Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan
 Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat karena
kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari
 Buruknya generasi penerus bangsa
G. PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN DI
INDONESIA
 Jumlah kemiskinan dan persentase penduduk miskin selalu
berubah dari tahun ke tahun, meskipun ada kecenderungan
menurun pada salah satu periode (2000-2005).
 Pada periode 1996-1999 penduduk miskin meningkat sebesar
13,96 juta, yaitu dari 34,01 juta(17,47%) menjadi 47,97 juta
(23,43%) pada tahun 1999. Kembali membaik ketika periode
1999-2002, penduduk miskin menurun 9,57 juta yaitu dari
47,97 (23,43%) menurun menjadi 38,48 juta (18,20%).
Keadaan ini terulang ketika periode berikutnya (2002-2005)
yaitu penurunan penduduk miskin hingga 35,10 juta pada tahun
2005 dengan presentasi menurun dari 18,20% menjadi 15,97 %.
Sedangkan pada tahun 2006 penduduk miskin bertambah dari
35,10 juta (15,97%) menjadi 39,05 juta (17,75%) berarti
penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta (1,78%).
LANJUTAN

 Tantangan kemiskinan di Indonesia


 Masalah kemiskinan di Indonesia akan berdampak pada
rendahnya tingkat sumber daya manusia,seperti
rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia
meskipun kaya akan akan sumber daya alam. Tantangan
lainnya yaitu kesenjangan antara wilayah pedesaan dan
perkotaan,serta otonomi daerah yang dapat
mengentaskan atau menjerumuskan masyarakat dari
kemiskinan.
LANJUTAN

 Untuk menuntaskan masalah kemiskinan,Pemerintah


membentuk kebijakan dan program yaitu Komite
Penanggulangan Kemiskinan Daerah ( KPKD) dan
menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(SKPD) sebagai dasar arus utama penanggulangan
kemiskinan dan mendorong gerakan sosial dalam
mengatasi kemiskinan dibeberapa daerah,
H. VARIABEL KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN
 1. Pendidikan
 Upaya pembangunan di bidang pendidikan bertujuan untuk peningkatan sumber
daya manusia. Keadaan pendidikan penduduk secara umum dapat diketahui dari
beberapa indikator seperti angka partisipasi sekolah, tingkat pendidikan yang
ditamatkan dan angka melek huruf.
A. Angka partisipasi sekolah
Angka partisipasi sekolah merupakan indikator penting dalam pendidikan
yang menunjukkan persentase penduduk usia 7-12 tahun yang masih terlibat
dalam sistem persekolahan.
B. Tingkat pendidikan yang ditamatkan
Rendahnya tingkat pendidikan dapat dirasakan sebagai penghambat dalam
pembangunan.
LANJUTAN

 C. Angka melek huruf


 Salah satu variabel yang dapat dijadikan ukuran kesejahteraan sosial yang merata
adalah dengan melihat tinggi rendahnya persentase penduduk yang melek huruf.
Tingkat melek huruf atau sebaliknya tingkat buta huruf dapat dijadikan ukuran
kemajuan suatu bangsa.

 2. Ketenegakerjaan
 Penduduk dipandang dari sisi ketenagakerjaan merupakan suplai bagi
pasar tenaga kerja di suatu negara. Namun tidak semua penduduk
mampu melakukannya karena hanya penduduk yang berusia kerjalah
yang bisa menawarkan tenaganya di pasar kerja. Penduduk usia kerja
dibagi menjadi dua golongan yaitu yang termasuk angkatan kerja dan
yang termasuk bukan angkatan kerja.
LANJUTAN
 3. Kesehatan
 Variabel-variabel yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesehatan di suatu
daerah umumnya terdiri dari:
 1. Tingkat Kesakitan Penduduk
 Tingkat keluhan penduduk terhadap kesehatannya, dimana semakin banyak jumlah
keluhan ini maka semakin buruk kesehatan didaerah tersebut.
 2. Sarana Kesehatan
 Sarana kesehatan merupakan gambaran jumlah rumah sakit pemerintah dan rumah sakit
swasta beserta kapasitas tempat tidurnya. Selain itu juga menjelaskan jumlah puskesmas,
puskesmas pembantu, balai pengobatan dan posyandu.
 3. Usia Harapan Hidup
 Penduduk yang hidup berumur panjang umumnya memiliki tingkat kesehatan yang baik.
LANJUTAN

 4. Fertilitas dan keluarga berencana


 Variabel-variabel yang dapat digunakan untuk menggambarkan fertilitas
disuatu daerah ;
 1. Tingkat Kelahiran
 Tingkat kelahiran yang rendah menunjukkan kesadaran masyarakat akan
kesehatan. Hal ini berkaitan dengan semakin banyak jumlah anak maka
semakin besar pengeluarannya.
 2. Tingkat Kematian Bayi
 Dengan baiknya kondisi kesehatan bayi maka akan berpengaruh
terhadap rendahnya angka kematian bayi maka peluang bayi untuk
hidup lebih lama semakin tinggi.
LANJUTAN
 3. Persentase wanita 15-49 tahun berstatus kawin yang masih
menggunakan alat keluarga berencana (KB).
 Untuk indikator fertilitas dan keluarga berencana, variabel yang
digunakan adalah persentase wanita 15-49 tahun berstatus kawin
yang masih menggunakan alat KB atau biasa disebut persentase
pernah pakai KB (ever user).

 5. Konsumsi dan pengeluaran rumah tangga


 Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat digambarkan
oleh besarnya jumlah pendapatan yang diterimanya.

Anda mungkin juga menyukai