Anda di halaman 1dari 11

i

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pasar Modal...................................................................................................2
2.2 Instrumen Pasar Modal...................................................................................................2
2.3 Sekuritas di pasar ekuitas................................................................................................3
2.4 Sekuritas di Pasar obligasi...............................................................................................3
2.5 Sekuritas di Pasar Derivatif..............................................................................................5
2.6 Reksa Dana...........................................................................................................................6
2.7 Return dan Risiko Investasi....................................................................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal (capital market) merupakan tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan
surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan usaha yang
mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan
oleh emiten. Sebaliknya, di tempat itu pula perusahaan (entities) yang membutuhkan dana
menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal
sebagai emiten. Proses transaksi pada dasarnya tidak dibatasi oleh lokasi dan dinding gedung pasar
modal, mengingat transaksi dapat terjadi dimanapun juga. Meskipun demikian, dalam rangka
menciptakan iklim usaha yang sehat dan dapat dipercaya, maka transaksi diatur dalam kerangka
sistem yang terpadu dibawah kendali suatu pasar modal yang secara legal dijamin oleh undang-
undang negara (Sunariyah, 2003)
Adanya produk atau instrument yang beragam pada pasar modal merupakan pilihan kepada investor
untuk bertransaksi di pasar modal. Dengan adanya beberapa pilihan ini akan semakin memudahkan
investor dalam berinvestasi. Investasi saham yang memiliki return dan risiko yang besar begitu
menarik minat para investor yang mamiliki agresifitas bertransaksi di pasar modal. Untuk transaksi
yang cukup aman dengan pengembalian yang prospektus sangat diminati para investor obligasi.
Sedangkan untuk transaksi yang memiliki nominal kecil, cukup aman, dan tidak memerlukan
pengetahuan yang terlalu detail tentang pasar modal juga sangat digemari oleh investor
reksadana.Selain hal yang disebutkan di atas masih ada beberapa instrument yang ditawarkan oleh
pasar modal. Diantaranya adalah derivatif, right, dan warrant yang dapat dijadikan alternative
investasi oleh para pemilik modal
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
a. Apa Pengertian dari Pasar Modal ?
b. Apa saja instrumen dari pasar modal ?
c. Apa pengertian sekuritas di pasar ekuitas dan macam – macam nya ?
d. Apa Pengertian dari Sekuritas di pasar Obligasi dan macam – macam nya ?
e. Apa pengertian sekuritas di pasar derivatif dan macam – macam nya ?
f. Apa yang dimaksud reksa dana ?
g. Bagaimana return dan risiko investasi ?
1.3 Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian pasar modal
b. Mengetahui apa saja instrumen pasar modal
c. Menegetahui pengertian dan macam – macam sekuritas di pasar ekuitas
d. Mengetahui pengertian dan macam – macam sekuritas di pasar obligasi
e. Mengetahui pengertian dan macam – macam sekuritas di pasar derivatif
f. Mengetahui pengertian reksadana
g. Mengetahui menghitung return

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah secara umum adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menjadi penghubung antara investor dengan
perusahaan atau antara investor dengan institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen jangka
panjang, seperti obligasi dan saham. Dari sisi investor, pasar modal menyediakan alternatif investasi,
selain alternatif investasi yang ada, seperti menabung di bank, membeli emas, tanah, dan properti.

2.2 Instrumen Pasar Modal


Beberapa sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain adalah saham,
obligasi, reksadana dan instrument derivative. Masing-masing sekuritas tersebut memberikan return
dan risiko yang berbeda-beda.
a) Saham
Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan
mempunyai hak terhadap pendapatan dari kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan
pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas
yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal.
Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham
preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi
maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti
halnya obligasi, dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa.
Sedangkan saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang
saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh karena
itu, pemegang saham mempunyai hak suara (voting rights) untuk memilih direktur
ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam pengambilan keputusan penting
perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
b) Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap
kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat mengetahui dengan
pasti berapa pembayaran bunga yang akan diperolehnya secara periodik dan berapa
pembayaran kembali nilai par (par value) pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu, investor
harus berhati-hati dalam memilih obligasi yang akan dibeli. Untuk itu, investor perlu
memperhatikan peringkat obligasi yang menunjukkan tingkat risiko dan kualitas obligasi
dilihat dari kinerjja perusahaan yang menerbitkannya.
c) Reksadana
Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk digunakan sebagai modal
berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar uang. Perusahaan reksadana akan
menghimpun dana dari investor untuk kemudian diinvestasikan dalam bentuk portofolio
yang dibentuk oleh manajer investasi. Dengan demikian, investor dapat membentuk
portofolio secara tidak langsung melalui manajer investasi. Berikut ini adalah proses
pembentukan portofolio melalui reksadana.

2
Portofolio

Manajer Investasi

Investor Individu
dengan Dana
Terbatas
Reksadana dapat dibedakan menjadi dua yaitu reksadana tertutup (close ended)
dan reksadana terbuka (open ended).
1. Reksadana Tertutup (Close Ended)
Pada reksadana tertutup, setelah dana yang terhimpun mencapai jumlah
tertentu maka reksadana tersebut akan ditutup. Dengan demikian, investor tidak dapat
menarik kembali dana yang telah diinvestasikan.
2. Reksadana Terbuka (Open Ended)
Pada reksadana terbuka, investor dapat menginvestasikan dananya dan/atau
menarik dananya setiap saat dari reksadana tersebut selama reksadana tersebut masih
aktif.
d) Instrumen Derivatif (Opsi dan Futures)
Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari
suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga
sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam
jangka waktu tertentu, biasnya dalam beberapa tahun. Right issue adalah instrumen
derivatif yang berasal dari saham. Right issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk
membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu.
2.3 Sekuritas di pasar ekuitas
a. Sekuritas di pasar bersifat ekuitas terdiri dari sahambiasa dan sahampreferen, serta bukti right
dan waran. I
1. Saham biasa atau common stock adalah sertifikat yang menunjukkanbuku kepemilikan
suatu perusahaan.
2. Saham preferen atau preferred stock merupakan satu jenis sekuritasekuitas yang berbeda
dalam beberapa hal dengan sahambiasa.
3. Bukti right atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) merupakan sekuritas
yang memberikan hak kepada pemegangsaham lama untuk membeli saham baru
perusahaan pada hargayang telah ditetapkan selama periode tertentu.
4. Waran (warrant) adalah hak untuk membeli sahampada waktudanharga yang sudah
ditentukan sebelumnya
2.4 Sekuritas di Pasar obligasi
a. Pengertian Obligasi
Obligasi adalah Salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di
pasar modal ataupun bagi perusahaan dalam mendapatkan dana untuk pembangunan
perusahaan. Adanya pengetatan prosedur pinjaman di lembaga perbankan menyebabkan pihak
perusahaan yang sedang membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis atau melakukan pelunasan
uangnya mulai melirik instrument obligasi sebagai salah satu alternative penggalangan dana.

3
Beberapa alasannya di antarannya adalah penerbitan obligasi lebih mudah dan fleksibel
dibandingkan melakukan prosedur pinjaman di bank.
Pengertian lain dari obligasi adalah surat berharga atau retifikat yang berisi kontrak antara
pembeli pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang
menerbitkan obligasi. Obligasi memberikan penghasilan yang tetap yaitu berupa bunga yang
dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Kesulitan untuk
menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya memperkirakan perkembangan
suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku bunga.Bila
suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita
kerugian
b. Jenis – Jenis Obligasi
 Obligasi dapat dibedakan menurut siapa penerbitnya, yaitu:
a. Obligasi negara (government bond),
Obligasi Negara adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Republik
Indonesia. Di Amerika, obligasi negara seperti ini disebut treasury bonds (T-
Bonds). Di Indonesia, ada SUN (surat utang negara).
b. Obligasi perusahaan atau obligasi korporasi (corporate bond),
adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan baik perusahaan swasta maupun
perusahaan negara (BUMN }
c Karakteristik Obligasi
Beberapa karakteristik obligasi, yaitu:
1. Nilai Nominal (Face Value)
adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat
obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon (the Interest Rate)
adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran
kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual
prosentase.
3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan
pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh
tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang
akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki
resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo
dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin
tinggi Kupon / bunga nya.
d Obligasi Konversi
Obligasi konversi adalah sekuritas hutang perusahaan dengan pendapatan tetap yang menghasilkan
pembayaran bunga, namun dapat dikonversi menjadi saham biasa atau ekuitas dalam jumlah yang
telah ditentukan. Konversi obligasi menjadi saham dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu selama
umur obligasi dan biasanya bergantung pada kebijaksanaan pemegang obligasi.
Jenis Obligasi Konversi
Dalam penerapannya, obligasi konversi terbagi ke dalam beberapa jenis. Adapun jenis-jenis obligasi
konversi adalah sebagai berikut:

4
1. Obligasi wajib konversi
Jenis yang pertama adalah obligasi wajib konversi. Obligasi jenis ini bersifat wajib untuk dikonversi
saat jatuh tempo menjadi saham biasa. Biasanya, harga jenis obligasi ini tergantung pada harga pasar
yang sedang berlaku saat proses konversi. Obligasi ini cocok untuk investasi jangka pendek
dikarenakan memiliki imbal hasil yang tinggi.
2. Obligasi konversi bersyarat
Selanjutnya, ada jenis obligasi konversi bersyarat. Jenis ini yaitu memiliki syarat yang harus dipatuhi
apabila ingin dilakukan. Adapun syaratnya yaitu apabila harga saham yang berlaku di pasar modal
sudah mencapai persentase tertentu. Biasanya, angka persentasenya berada di atas harga konversi
yang sudah ditetapkan.
3. Obligasi tukar
Berikutnya, jenis obligasi konversi adalah tukar atau exchangeable convertible. Saham yang menjadi
aset pada obligasi konversi ini merupakan saham dari perusahaan yang beda. Hal ini berarti ketika
investor menukarkan obligasi, kemudian saham yang dimiliki yaitu berasal dari perusahaan lain bukan
dari penerbit obligasi.
Dalam obligasi jenis ini, terdapat persyaratan opsi konversi. Syaratnya yaitu tujuan konversi piutang,
di mana menukar obligasi dengan saham milik para pemegang dari pihak debitur yang bersangkutan.
4. Reverse convertible
Reverse convertible adalah jenis obligasi konversi selanjutnya. Jenis ini memberikan pilihan kepada
penerbit obligasi. Jadi, pihak penerbit bisa membeli kembali obligasi atau melakukan konversi surat
utang ke saham. Biasanya, harga konversi sudah ditetapkan sebelumnya.
5. Vanilla convertible
Selanjutnya, obligasi konversi adalah vanilla convertible. Pada jenis ini, Anda dapat diberikan opsi
untuk mengkonversi obligasi yang dimiliki ke sejumlah saham. Pemegang nantinya tetap akan
mendapatkan bunga atau kupon selama masa berlaku obligasi.
Kemudian, pemegang obligasi juga mendapatkan nilai nominal tersebut atau mengkonversi surat
utang menjadi saham saat tanggal jatuh tempo.
6. Convertible preferred stock
Jenis terakhir dari konversi obligasi adalah convertible preferred stock. Jenis ini memiliki kemiripan
dengan obligasi pada umumnya. Namun, ada perbedaannya yaitu di struktur modalnya. Di convertible
preferred stock, struktur modalnya memiliki peringkat senioritas lebih rendah atau kecil.

2.5 Sekuritas di Pasar Derivatif

Sekuritas Derivatif
Sekuritas derivatif merupakan salah satu instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Bahkan saat ini dengan semakin
banyaknya emiten yang menerbitkan dan mencatatkan sekuritas derivatifnya di bursa
efek (listing), menjadikan perdagangan sekuritas derivatif semakin marak dan
menarik para investor untuk ikut terjun dalam transaksi jual beli sekuritas derivatif.

5
Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih
pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan
sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama
antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang
diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.

Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih
pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan
sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama
antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang
diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.

Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih
pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan
sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama
antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang
diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.

Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih
pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan
sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama
antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang
diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.

Jenis-jenis instrumen derivatif dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Secara umum, instrumen
derivatif dibagi menjadi 2 bagian, yaitu derivatif y dijual di pasar sekunder dan derivatif di luar bursa.
Berikut beberapa jenis dan contoh derivatif.

1. Kontrak Berjangka
Kontrak berjangka dalam derivatif adalah perjanjian perjanjian antara dua pihak atau lebih
untuk menyerahkan atau membeli aset maupun komoditas dengan harga, jumlah, dan tanggal
penyerahan yang sudah disetujui. Perbedaannya dengan kontrak serah adalah kontrak
berjangka diperdagangkan secara teratur di bursa berjangka, yaitu tempat dilakukannya
transaksi kontrak berjangka.
2. Kontrak Opsi
Kontrak opsi adalah salah satu instrumen derivatif yang banyak digunakan untuk berlindung
dari risiko atau nilai (hedging). Terdapat 2 jenis kontrak opsi, yaitu opsi jual serta opsi beli.

Opsi jual atau put option adalah memberikan hak kontrak kepada pemiliknya untuk menjual
suatu aset tertentu. Sedangkan opsi beli atau call option adalah memberikan hak kontrak
kepada pemiliknya untuk membeli suatu aset tertentu.

Pemilik opsi memiliki hak, namun mereka tidak berkewajiban melakukan transaksi dengan
harga yang ditentukan dalam kontrak opsi.

2.6 Reksa Dana


Reksa dana adalah sebuah jenis investasi kolektif yang mengumpulkan dana dari berbagai investor
untuk diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, pasar uang, atau
aset lainnya sesuai dengan tujuan investasi yang telah ditetapkan. Ada beberapa jenis reksa dana,
termasuk:
1. Reksa Dana Saham:

6
Reksa dana ini menginvestasikan mayoritas dana dalam saham perusahaan yang terdaftar di
pasar saham. Mereka biasanya cocok untuk investor yang mencari pertumbuhan modal jangka
panjang dan bersedia mengambil risiko pasar saham.

2. Reksa Dana Obligasi:


Reksa dana ini menginvestasikan dana dalam obligasi pemerintah, korporat, atau instrumen
utang lainnya. Mereka cenderung lebih stabil dibandingkan reksa dana saham dan cocok
untuk investor yang mencari pendapatan tetap atau yang lebih konservatif.
3. Reksa Dana Pasar Uang:
Reksa dana pasar uang menginvestasikan dana dalam instrumen pasar uang yang jangka
pendek seperti sertifikat deposito dan surat berharga jangka pendek. Mereka cocok untuk
investor yang mencari likuiditas tinggi dan pertumbuhan modal yang lebih rendah risikonya.
4. Reksa Dana Campuran:
Reksa dana campuran mengkombinasikan saham dan obligasi dalam portofolio mereka. Ini
memberikan keseimbangan antara pertumbuhan modal dan pendapatan. Ada berbagai tingkat
risiko dalam reksa dana campuran, tergantung pada proporsi saham dan obligasi dalam
portofolio.

5. Reksa Dana Indeks:


Reksa dana indeks mencoba mencerminkan kinerja indeks saham tertentu seperti S&P 500
atau indeks lainnya. Mereka cenderung memiliki biaya yang lebih rendah dan kurang aktif
dikelola.
6. Reksa Dana Real Estat:
Jenis reksa dana ini berinvestasi dalam properti komersial seperti gedung perkantoran,
apartemen, atau pusat perbelanjaan. Mereka dapat memberikan pendapatan sewa dan
pertumbuhan nilai aset.
7. Reksa Dana Sektor:
Reksa dana sektor fokus pada industri tertentu, seperti teknologi, energi, atau kesehatan.
Mereka memungkinkan investor untuk mengalokasikan dana mereka ke sektor tertentu yang
mereka yakini memiliki potensi pertumbuhan.
8. Reksa Dana ETF (Exchange-Traded Fund):
Reksa dana ETF diperdagangkan di bursa saham dan mirip dengan reksa dana indeks. Mereka
memungkinkan investasi dalam sejumlah besar saham atau obligasi dengan likuiditas tinggi.
Pemilihan jenis reksa dana harus didasarkan pada tujuan investasi, toleransi risiko, dan jangka waktu
investasi Anda. Selalu penting untuk melakukan riset dan konsultasi dengan penasihat keuangan
sebelum menginvestasikan dana Anda dalam reksa dana tertentu.
2.7 Return dan Risiko Investasi
Return merupakan imbalan atau hasil yang akan didapatkan di masa akan datang yang
disebabkan oleh penanaman dana atau investasi yang dilakukan investor.Sedangkan risiko merupakan
peluang terjadinya penyimpangan dari suatu rata-rata tingkat pengembalian (return) yang diharapkan
investor.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan
pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.. Sebelum pemodal
melakukan investasi pada sekuritas, pemodal perlu menentukan tujuan investasi, menentuan
kebijakan investasi, memilih strategi portofolio, memilih aset, dan mengevaluasi kinerja
portofolio. Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, pemodal hanya
bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak
yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal menjalankan
fungsi ekonomi dan keuangan dalam perekonomian suatu negara. Instrumen pasar modal meliputi
saham, obligasi, reksadana, dan instrumen derivatif (opsi dan futures). Manfaat yang diperoleh
dengan adanya pasar modal yaitu sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan
penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan, memberi
kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan, memberi
kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga
lainnya, menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan
suatu perekonomian, dan mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Banyak manfaat yang diperoleh dari dibentuknya pasar modal meskipun tidak semua
negara membentuk pasar modal karena pertimbangan politik, sosial, dan ekonomi. Agar pasar
modal berhasil berkembang, maka supply dan demand akan dana jangka panjang harus memadai,
disamping faktor-faktor pendukung lain. Perkembangan pasar modal Indonesia banyak
dipengaruhi oleh berbagai kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah. Meskipun demikian pada
tahun-tahun terakhir, pengaruh pemodal asing menjadi semakin besar di pasar modal Indonesia.
Bagi perusahaan yang ingin menghimpun dana di pasar modal, ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi dan berbagai lembaga yang harus dihubungi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
www.google.com/search_gambar hubungan tingkat risiko dan return.
www.google.com/search_gambar struktur pasar modal Indonesia.
www.google.com/search_gambar proses go public di BEJ.

Anda mungkin juga menyukai