Anda di halaman 1dari 18

RINGKASAN MATERI MANAJEMEN INVESTASI

Disusun oleh :

Mochammad Dzikra Akbar Iswiharjo (041911233236)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
WEEK 1
Terdapat klasifikasi dari Financial Assers atau sekuritas
 Money Market
 Bond Market
 Equity Market
 Indexes
 Derivtive Market

 Real asset adalah aset yang nilai kekayaannya dinilai oleh kapasitas produktif
ekonominya seperti contohnya tanah, bangunan, mesin, dan pengetahuan yang
dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
 Sedangkan financial asset (aset keuangan) merupakan jenis aset atau aktiva
tidak berwujud dan tidak digambarkan oleh kapasitas produksi seperti kertas.
Contoh dari financial asset adalah saham, obligasi, maupun reksa dana
 Individu dapat memilih antara mengkonsumsi kekayaan mereka hari ini atau
berinvestasi untuk masa depan. Jika mereka memilih untuk berinvestasi, mereka
dapat menempatkan kekayaan mereka dalam financial asset dengan membeli
berbagai sekuritas. Ketika investor membeli sekuritas ini dari perusahaan,
perusahaan menggunakan uang yang terkumpul untuk membayar aset nyata,
seperti pabrik, peralatan, teknologi, atau inventaris. Jadi pengembalian investor
atas sekuritas pada akhirnya berasal dari pendapatan yang dihasilkan oleh aset
riil yang dibiayai oleh penerbitan sekuritas tersebut.
Financial Asset
 Umumnya aset keuangan dibedakan menjadi 3 : pendapatan tetap, ekuitas, dan
derivatif.
 Sekuritas pendapatan tetap atau utang menjanjikan baik aliran pendapatan tetap
atau aliran pendapatan yang ditentukan oleh formula tertentu. Misalnya,
obligasi korporasi biasanya menjanjikan bahwa pemegang obligasi akan
menerima jumlah bunga tetap setiap tahun.
 saham biasa, atau ekuitas, dalam sebuah perusahaan mewakili kepemilikan
saham di perusahaan. Pemegang saham tidak dijanjikan pembayaran tertentu.
Mereka menerima dividen apa pun yang mungkin dibayarkan perusahaan dan
memiliki kepemilikan prorata dalam aset riil perusahaan.
 sekuritas derivatif seperti opsi dan kontrak berjangka memberikan imbalan yang
ditentukan oleh harga aset lain seperti harga obligasi atau saham. Misalnya, opsi
panggilan pada saham Intel mungkin menjadi tidak berharga jika harga saham
Intel tetap di bawah ambang batas atau harga "latihan" seperti $30 per saham,
tetapi bisa sangat berharga jika harga saham naik di atas itu.
Financial Markets and the Economy
 sebelumnya aset riil menentukan kekayaan ekonomi, sedangkan aset keuangan
hanya mewakili klaim atas aset riil. Namun demikian, aset keuangan dan pasar
tempat mereka berdagang memainkan beberapa peran penting di negara maju
i. The Informational Role of Financial Markets : Harga saham
mencerminkan penilaian kolektif investor terhadap kinerja perusahaan
saat ini dan prospek masa depan
ii. Consumption Timing : pasar keuangan memungkinkan individu untuk
memisahkan keputusan mengenai konsumsi saat ini dari kendala yang
sebaliknya akan dikenakan oleh pendapatan saat ini.
iii. Allocation of Risk : Hampir semua aset nyata melibatkan beberapa
risiko. Dengan demikian, pasar modal memungkinkan risiko yang
melekat pada semua investasi ditanggung oleh investor yang paling
bersedia menanggung risiko itu. Ketika investor dapat memilih jenis
sekuritas dengan karakteristik pengembalian risiko yang paling sesuai
dengan preferensi mereka, setiap sekuritas dapat dijual dengan harga
terbaik.
iv. Separation of Ownership and Management : agency issues
v. Corporate Governance and Corporate Ethics : skandal akuntansi,
auditor, analis
The Investment Process
Aset investasi dapat dikategorikan ke dalam kelas aset yang luas, seperti saham,
obligasi, real estat, komoditas, dan sebagainya. Investor membuat dua jenis
keputusan dalam membangun portofolio mereka. Keputusan alokasi aset
adalah pilihan di antara kelas aset yang luas ini, sedangkan keputusan
pemilihan sekuritas adalah pilihan sekuritas mana yang akan dipegang dalam
setiap kelas aset.
 Security Analysis melibatkan penilaian sekuritas tertentu yang mungkin
dimasukkan dalam portofolio. Misalnya, seorang investor mungkin bertanya
apakah Merck atau Pfizer memiliki harga yang lebih menarik
2. Markets are Competitive
 The Risk–Return Trade-Off : harus ada trade-off risiko-pengembalian di pasar
sekuritas, dengan aset berisiko lebih tinggi dihargai untuk menawarkan
pengembalian yang diharapkan lebih tinggi daripada aset berisiko rendah.
 Efficient Markets : "hipotesis pasar yang efisien" menyangkut pilihan antara
strategi manajemen investasi aktif dan pasif. Manajemen pasif membutuhkan
portofolio yang sangat terdiversifikasi tanpa mengeluarkan upaya atau sumber
daya lain yang berusaha meningkatkan kinerja investasi melalui analisis
keamanan. Manajemen aktif adalah upaya untuk meningkatkan kinerja baik
dengan mengidentifikasi sekuritas yang salah harga atau dengan mengatur
waktu kinerja kelas aset yang luas.

Klasifikasi dari Money Market Instrument


 Trasury Bills
 Certidicates of Deposits
 Commercial Paper
 Bankers Accepances
Bond Markets
 Trasury Notes and Bons
 Federal Agency Debt
 International Bonds
 Inflation-Protected Bonds
 Municipal Bonds
 Coreporate onds
 Mortages anf Mortafe-Backed Securitues
Corpotate Bond
Corporate Bond diterbutkan olhe sektor perusahaan privat. Pembayaran dilakukan secar semu annual
Interest Payment

Stock Market Indieces


Terdapat beberapa jenis indeks pasar saham. Dow Jones Industrual Average (DJIA) ataupun Nikkei
Average. Pasar saham tersebut mengidentfikasi perbandingan antara performa internl dari perusahaan
yang ada dalam indeks tersebut. Penilaiannya berdasarkan dari derifatifyang mereka peroleh
Faktor yang mempengaruhi bagaimana pembentkan indeks pasar saham
 Seberapa rmewakili indicator oleh real time preisahaan?
 Broad or narrow?
 Bagaimana bobot tersebut bias ditimbang
Harga saham (DJIA)
Marker Weighted (S&P 500, NASDAQ)
Equl (Value Line Index)
WEEK 2
Investasi = penundaan konsumsi saat ini untuk melakukan konsumsi di masa yang akan datang dalam
jumlah yang lebih banyak
Menurut Tandelilin : Komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat
ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang
Menurut Jogianto : Penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien
selama periode waktu yang tertentu

Esensi dari investasi :


- Menunda konsumsi saat ini
- Merencanakan untuk melakukan konsumsi di masa yang akan datang

Alternatif investasi
1. Investasi pada real asset : Tanah, emas, pabrik, mobil
2. Investasi pada aset keuangan : Klaim atas real asset. ex Saham, memiliki klaim atas real asset
perusahaan.

Bentuk- bentuk utama dari financial asset


1. Common stock : saham umum
2. Mutual fund : reksa dana
3. Debt : hutang obligasi
4. Preferred stock : saham yang memiliki karakteristik hutang, memiliki klaim tetap atas
pendapatan perusahaan. (Wajib untuk dibayarkan)
5. Derivative securities

Proses dalam investasi :


1. Menentukan tujuan investasi : pendapatan tetap untuk masa yang akan datang, maupun
pendapatan variabel
2. Menentukan strategi investasi yang akan digunakan : alokasi aset
3. Menghitung/ Mempertimbangkan berapa besar risiko dan return dari sekuritas 4. Menentukan
saham- saham apa
5. Membentuk kumpulan dari aset dari sekuritas untuk menjadi seluruh investasi
- Pendekatan pasif : mencari saham yang blue chip, lalu ditinggal beberapa tahun
- Pendekatan aktif : mengikuti harga saham, beli ketika murah, jual ketika harga naik
6. Mengevaluasi performa portofolio

Pemain di dalam pasar keuangan :


1. Bisnis : Net borrowers, perusahaan investasi dengan membeli sekuritas di pasar modal, dan
menerbitkan sekuritas untuk mencari tambahan dana. Umumnya bisnis bertindak sebagai net
borrowers.
2. Household : Net savers, banyak berinvestasi di pasar keuangan termasuk di pasar modal
3. Pemerintah : bisa bertindak net borrowers, melalui bumn. dan bisa bertindak sebagai net savers.
4. Investment bankers : dapat berinvestasi untuk diri sendiri maupun orang lain. Umumnya
menjadi net savers, untuk memutar duitnya sendiri.
Pengawasan pasar modal di indonesia dilakukan oleh otoritas jasa keuangan. Lembaga yang ada di
indonesia:

1. Bursa efek indonesia : Transaksi, manajemen transaksi


2. Lembaga Kliring dan penjamin (KPEI) : Melaksanakan settlement, yang menjual saham dapat
dana, yang beli saham dapat saham. Memastikan bahwa semua pihak yang bertransaksi
mendapatkan haknya masing- masing.
3. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian (KSEI) : Berfungsi
sebagai administrator, melakukan recording penyimpanan dan penyelesaian. Lembaga yang
menjamin bahwa saham benar benar tercatat sebagai nama investor.

WEEK 3
Pasar keuangan : Setiap transaksi instrumen keuangan yang menimbulkan hak (mendapatkan bunga
atau deviden) dan kewajiban keuangan(wajib membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman,
kewajiban membayar dividen)

Berdasarkan jangka waktu :


1. Pasar uang : Jangka pendek, jangka waktu kurang dari 1 tahun. Maturity < 1 tahun.
2. Pasar modal: Maturity > 1 tahun

Pasar Modal, 2 jenis pasar di capital market :


1. Pasar perdana : Pasar yang mempertemukan investor dengan emiten
- Pengeluaran saham atau sekuritas/ efek baru
- Emiten menerima uang hasil penjualan saham
- Investor memperoleh saham
- Dibutuhkan underwriter (penjamin emisi) dan agen penjual.
2. Pasar sekunder : Pasar yang mempertemukan investor dengan investor.
- Investor/ pemilik saham (investor jual) menjual kepada investor lain (investor beli)
- Emiten tidak menerima uang hasil penjualan saham dan tidak secara langsung terlibat,
emiten hanya mengamati volume dan harga saham. namun dapat melakukan buyback
saham. Emiten sebagai investor beli, yang memiliki saham, sebagai investor jual)
- Melibatkan perantara perdagangan saham (broker atau dealer) : pihak yang
menjembatani antar investor.
Transaksi pasar perdana :
1. Private placement : emiten menjual saham kepada investor, dimana jumlah investor tidak terlalu
banyak.
2. Penawaran publik : emiten menerbitkan saham dan dijual pada investor umum yang jumlahnya
sangat banyak.
- Penawaran umum perdana (IPO) : bentuk transaksi pasar perdana publik, menunjukan
perusahaan untuk pertama kalinya menjual saham di pasar modal
3. Seasoned Equity Offering : penawaran umum terbatas, emiten menjual saham untuk kedua kali,
ketiga kali, dan seterusnya. Sering dilengkapi dengan right issue, hak yang diberikan kepada
pemegang saham lama, untuk membeli saham lebih awal dibandingkan dengan pembeli baru/
investor baru.

Proses pasar perdana

Emiten menerbitkan saham, kemudian menjual kepada investor. Lalu emiten memberikan saham
kepada investor, lalu investor menyerahkan uang kepada emiten. Aktivitas ini diperantarai oleh
penjamin emisi atau underwriter dan agen penjualan.

Proses go public :
1. Emiten bersama penjamin emisi atau underwriter membahas mekanisme perdagangan
sahamnya.
2. Emiten dan underwriter rapat dengan pihak:
- Akuntan publik
- konsultan hukum
- notaris - penilai
- biro administrasi efek
- pemeringkat (obligasi)
- penanggung (obligasi)
- wali amanat (obligasi)
- kustodian
3. Menerbitkan prospektus awal: menjelaskan mengenai rencana perusahaan melakukan IPO,
berapa dana yang dihimpun, siapa saja underwriternya, bagaimana metode penjaminan
emisinya, harga saham dinyatakan dalam range
4. Perusahaan melakukan investigasi mengenai jumlah investor, diharapkan investor yang banyak.
Ketika pertemuan dengan investor, emiten dan penjamin emisi melakukan book building,
membentuk pemesanan. Investor ditanyakan mengenai prospektus awal, kira- kira harga saham
yang pantas berapa.
5. Emiten dan underwriter akan menganalisis hasil book building untuk menentukan nilai harga
saham. Nilai harga saham akan masuk ke dalam prospektus akhir.
6. Emiten dan underwriter mengajukan pernyataan pendaftaran kepada OJK, OJK akan
memeriksa semua dokumen, kemudian setelah sesuai maka pendaftaran dianggap sebagai
efektif. OJK akan mengeluarkan pernyataan pendaftaran efektif. Pernyataan pendaftaran
efektif, artinya mulai tanggal tersebut emiten dan underwriter secara sah dapat melakukan
penawaran saham secara terbuka.
7. Maka emiten dan underwriter akan mempublikasikan prospektus akhir. Menjadikan penanda
bahwa legal melakukan IPO. Pada saat IPO, investor akan mengajukan melalui perusahaan
sekuritas yang menjadi underwriter. atau menjadi anggotanya, investor akan melakukan :
- penawaran, dengan uang
- penjatahan : underwriter menentukan apakah investor mendapatkan saham sesuai yang
diminta apa tidak.
nb. oversubscribed : keadaan dimana total permintaan > jumlah saham yang ditawarkan emiten
8. Penyerahan dan refunding, penyerahan saham dan pengembalian uang apabila lot yang diterima
lebih sedikit dibandingkan yang diajukan pada saat penawaran
9. Lalu saham akan dicatatkan di bursa efek.

Pihak- pihak yang terlibat dalam proses emisi efek


A. Perusahaan EFEK (Securities company)
- Penjamin pelaksana emisi/ managing underwriter
- Penjamin emisi/ Underwriter anggota
- Perantara perdagangan efek/ selling agent
- Manajer investasi
B. Profesi Penunjang Pasar Modal : untuk menyusun prospektus yang akan dipublikasi pada
investor umum
- Akuntan publik
- konsultan hukum
- notaris
- penilai

Penjamin emisi efek : pihak pembuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi
kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual (UU No.8
1995 Tentang pasar modal BAB 1) . Ada 2 metode penjaminan :
1. Full commitment 99% : Underwriter membeli semua saham yang diterbitkan oleh emiten,
semua saham dibeli lalu dijual pada investor.
2. Best effort : Underwriter berusaha sebaik mungkin untuk menjual saham yang diterbitkan oleh
emiten

Lembaga penunjang pasar modal


1. Kustodian/ tempat penitipan harta
2. Biro administrasi Efek (BAE)
3. Wali amanat- obligasi : Pihak yang ditunjuk menjadi perwakilan dari investor obligasi
4. Penanggung- obligasi : menjamin bahwa obligor akan memenuhi kewajibannya
5. Pemeringkat efek- obligasi : Pasar perdana obligasi, akan memunculkan kredit rating dari
obligor

Pencatatan di Bursa efek memiliki 2 alternatif :


1. Main board (papan utama) : untuk emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan mempunyai
track record yang baik. Untuk saham- saham yang tidak bermasalah. Saham sudah siap
diperdagangkan di pasar sekunder
2. Development board (papan pengembangan) : untuk perusahaan- perusahaan yang belum dapat
memenuhi persyaratan pencatatan di papan utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun
belum menghasilkan keuntungan, dan merupakan sarana bagi perusahaan yang sedang dalam
penyehatan. Selama di dalam development board saham- saham tidak dapat diperjual belikan.

Pasar sekunder
1. Pasar reguler : pasar perdagangan harian, pemain investor sedunia, penyelesaian t+2
2. Pasar tunai : t+1, satuan lot, pasar yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
3. Pasar negosiasi : transaksi dapat dilakukan diluar bursa namun harus atas sepengetahuan bursa
dan disetujui oleh otoritas bursa, satuan perdagangan tidak mengikuti satuan perdagangan di
pasar reguler. Yang bertransaksi dapat siapa saja.

Model transaksi di pasar sekunder:


ada 2 aktivitas utama :
1. Proses perdagangan : nasabah beli dan nasabah jual merupakan nasabah anggota bursa. anggota
bursa adalah perusahaan- perusahaan sekuritas yang memegang saham bursa dan memiliki
otoritas untuk melakukan perdagangan di bursa ex, BCA Sekuritas. Hanya anggota bursa yang
dapat bertransaksi di Bursa Efek Indonesia, melalui sistem perdagangan bursa (JATS). Anggota
bursa memasukkan kepada trader sebagai PJPP Penanggung Jawab Penawaran dan
Perdagangan, kemudian dimasukkan ke dalam sistem perdagangan bursa, kemudian diolah
dengan metode lelang, lalu akan dilanjutkan ke proses penyelesaian. Masuknya ke proses
penyelesaian apabila terjadinya match atau done. match/ done terjadi ketika harga yang
ditawarkan oleh nasabah beli match dengan harga yang ditawarkan nasabah jual.
2. Proses penyelesaian : Nasah beli mentransfer dana, dana nya akan di transfer ke nasabah jual.
Nasabah jual mentransfer efek, efek akan di transfer ke nasabah beli. KPEI-KSEI mencatatkan
di akun bahwa terdapat pertambahan efek, untuk yg menjual akan terdapat tambahan uang dari
jual saham.

Jam perdagangan di bursa efek indonesia :


- Reguler : Hari Senin- Jumat
Sesi 1 : pukul 09.00 s/d 11.30
Sesi 2 : pukul 13.30 s/d 14.50
- Tunai : Hari Senin- Jumat
Sesi 1 : pukul 09.00 s/d 11.30
- Negosiasi : Hari Senin- Jumat
Sesi 1 : pukul 09.00 s/d 11.30
Sesi 2 : pukul 13.30 s/d 15.

WEEK 4
Efisien dalam grafik portofolio yaitu dimana dengan risiko yang sama, portofolio DE memberikan
imbah hasil paling besar yaitu pada bagian yang diarsir. Daerah yang diarsir disebut Efficient Frontier.
Efficient Frontier Bauran investasi D dan E memberikan imbah hasil yang lebih tinggi untuk resiko
tertentu pada standar deviasi tertentu.

Dalam bauran investasi terdapat banyak titik. Dalam menentukan titik manakah yang kita perlu pilih
guna menentukan keputusan investasi kita akan menggunakan Capital Allocation Line. Capital
Allocation Line menunjukkan besaran Excess Return diatas Risk free yang kemudian memberikan
perbandingan tambahan risiko dan tambahan return yang paling optimal. Capital Allocation Line yang
paling optimal adalah jika menyinggung titik terluar pada Efficient Frontier yang artinya bauran antara
return dan risk paling optimal.
CAL menghubungkan antara portofolio dengan risk free yang artinya kita dihadapkan pada
alternatif lain dalam investasi. CAL menunjukkan bahwa kita bisa berinvestasi pada portofolio DE atau
Rf atau bahkan bisa kombinasi dua aset tersebut. Hal ini menunjukkan adanya alternatif Overall
Portofolio yang terdiri dari aset bebas risiko (Rf) dan portofolio yang berisiko (DE).
Apabila asumsi tingkat bunga pinjaman=tingkat bunga investasi=tingkat bunga bebas risiko,
maka memungkinkan perusahaan untuk investasi lebih dari dana yang tersedia. Semisal portofolio DE
membutuhkan pendanaan sebesar 100Jt, maka dengan asumsi diatas perusahaan bisa mengalokasikan
dana lebih dengan sebagian pendanaan dibiayai dengan hutang.

Dalam pemilihan Overall Portofolio yang optimal maka kita bisa menggunakan pendekatan
kurva utility. Kurva tersebut menunjukkan bauran antara expected return dan risiko yang memberikan
tingkat kepuasaan yang sama bagi investor untuk setiap bauran expected return dan risiko pada kurva
tersebut.
Rumus : U = E(r)-1/2A*VAR
● A = Tingkat penghindaran risiko
● E(r) = Expected Return
● Varians = Menandakan tingkat Risiko
Semakin tinggi nilai A maka pemegang porto semakin menghindari risiko. Kurva Utilitas
dikatakan optimal ketika kurva menyentuh titik pada garis CAL.

Dalam menentukan bauran aset berisiko di market yang optimal maka kita menggunakan garis Capital
Market Line (CML). CML akan memotong di Efficient Frontier pada seluruh aset yang ada di pasar.
Titik yang menjadi persinggungan dari CML dan Efficient Frontier kali ini dilambangkan dengan M
atau Market Portofolio.

WEEK 5
Model ideal dari penentuan nilai sekuritas di pasar modal.
1. CAPM
Model identikal : E(Ri) = Rf + 𝜷 (E(Rm) -Rf)
E(Rm) : IHSG =
𝐼𝑡 −𝐼𝑡 −𝐼𝑡1−1

𝜷 : sifatnya berubah- ubah tergantung jangka waktunya


Rf : intersep sifatnya stasioner, tidak berubah- ubah
Model hanya bisa berlangsung apabila asumsinya terpenuhi :
- Pasar itu efisien lalu semua informasi dapat diakses oleh semua pihak dengan mudah
dan tanpa biaya
- investor berusaha memaksimumkan trade off antara return dan risk
Dengan asumsi menjadikan CAPM merupakan model yang paling mempermudah untuk pelaku
pasar atau investor dalam mengestimasi nilai suatu sekuritas.
2. Model yang mengakomodir kesalahan, model yang menggunakan return pasar/ indeks pasar
sebagai tolak ukur bagi return suatu sekuritas
Ri = E(Ri) + 𝜷 . F + 𝜷
E(Ri) = tingkat pendapatan minimum yang diharapkan dari suatu investasi
F = faktor- faktor tertentu yang diperkirakan punya pengaruh terhadap perubahan return
F yang paling relevan mempengaruhi return dari sekuritas merupakan pasar/ market. 𝜷
= Single index model

Single index model


(Ri-Rf) = 𝜷i + 𝜷i. (Rm- Rf) + ei

WEEK 6
Perubahan yang signifikan = even berpengaruh terhadap harga saham
AAR
CAAR = ditambah dengan AAR sebelumnya ex
CAAR T-4 = CAAR T-5 + AAR T-4
* = uji AAR atau CAAR yang signifikan cara
menginterpretasikan :
t = even efisien market hipotesis mengasumsikan harga saham akan bergerak setelah informasi masuk,
maka apabila informasi masuk pada t, perubahan signifikan terhadap harga saham akan terjadi pada
t+1, t+2, dan seterusnya. reaksi pasar yg signifikan sejak terjadinya angka yang ber*. Reaksi pasar yang
efisien bergerak setelah pengumuman informasi, apabila tidak efisien pengumuman mengalami
kebocoran sehingga reaksi pasar terjadi sebelum pengumuman.
Masyarakat berekspektasi bahwa pengumuman bersifat positif, pasar mengantisipasi dengan CAAR
yang naik secara tajam. setelah pengumuman diluncurkan ternyata pasar mengidentifikasi negatif
hingga titik tertentu pasar baru mengidentifikasi bahwa ternyata pengumuman positif.

Test EMH efisien market hipotesis


Tes untuk mengetahui apakah keluarga dari insiders mampu menghasilkan return lebih tinggi
dibandingkan dengan pelaku pasar yang lain.

Behavioral finance : tidak seluruh pasar efisien, untuk pasar yang efisien tidak sepanjang waktu pasar
tersebut efisien. Negara maju biasanya pasarnya efisien, karena informasi dapat didapatkan dengan
mudah, sehingga konsumen dan investor dapat mengubah informasi menjadi keputusan finansial. Tidak
semua pelaku pasar rasional, ada aspek psikologis yang mendorong berbagai penyimpangan dari yang
telah diramalkan.

Bias psikologi untuk menjelaskan behavior :


1. Prospect theory : seorang investor dapat menjadi risk taker maupun risk avoider, hasil dapat
dianggap sebagai gain/ loss tergantung pada preferens point (pembanding)
2. Framing : mengemas informasi untuk membuat seolah- olah memiliki dampak positif atau
negatif
3. Mental accounting : orang sudah memiliki taktik sendiri untuk sesuatu yang akan diterima di
masa yang akan datang. Menghambat orang untuk berperilaku logis atau rasional.
4. Heuristic ( Familarity, Representativeness, Recency & anchoring) : sesuatu yang sudah umum
terjadi, rasional, namun alur berpikir terpotong (hanya tau hasil tidak tau penjelasannya/
bounded rationality)
5. Overconfidence : kecenderungan untuk menilai kemampuan sendiri lebih tinggi dibandingkan
yang seharusnya. Terlalu percaya terhadap kemampuan analisisnya, dan mengakibatkan
analisis tersebut gagal.
6. Emotion

Bias perilaku menjadikan proses pengolahan informasi untuk pengambilan keputusan investasi menjadi
terganggu:
- Forecasting error : dampak dari resensi
- Active trading : dampak overconfidence
- Orang bertindak terlalu berhati- hati
- Penggunaan small sample untuk pengambilan keputusan. apabila small sample terlalu kecil
makan forecasting semakin buruk.

Equity Valuation Models


Bagian dari analisis fundamental, bahwa pada pasar modal untuk melakukan tindakan seorang investor
atau analisis investasi dapat menggunakan analisis teknikal atau fundamental apabila menggunakan
strategi aktif. Strategi aktif sangat bergantung terhadap asumsi investor atau analis investasi terhadap
efisiensi pasar. Apabila pasar efisien, menggunakan strategi pasif, sebaliknya apabila pasar tidak
efisien, menggunakan strategi aktif.
Strategi aktif :
1. Analisis fundamental : analisis fundamental untuk menentukan nilai intrinsik dalam suatu
perusahaan (V0), sehingga dapat diperoleh informasi untuk pengambilan keputusan.
p > V0 = saham yang terlalu mahal, over value akan turun harganya
p < v0 = under value, akan naik harganya p = V0 tidak ada potensi
naik ataupun turun
2. Analisis teknikal : analisis untuk mengestimasi pergerakan harga saham/ nilai saham dalam
waktu jangka pendek. biasanya harian hingga mingguan.

Tahap untuk melakukan analisis fundamental :


1. analisis makro dunia
2. analisis makro satu negara
3. analisis industri dan bisnis
4. analisis perusahaan laporan keuangan lalu analisis menggunakan rasio dan sebagainya
5. analisis valuation
6. decision/ rekomendasi

Metode valuation :
1. Balance sheet models
- dapat menghitung ekuitas berdasarkan book value
- nilai perusahaan dapat diukur menggunakan liquidation value
- replacement cost merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan
perusahaan menjadi seperti sekarang. Tobin’s ratio

𝑅𝑒𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡

=
q = PVB Price to book value =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝐹𝑖𝑟𝑚 𝐹𝑖𝑟𝑚 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 (𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡

𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑜𝑓 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓+ 𝑜𝑓 𝑚𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑑𝑒𝑏𝑡)

q = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑜𝑓 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

- Kelemahan, menghargai perusahaan berdasarkan nilai masa lalunya


2. Dividend discount model
- Menentukan nilai perusahaan berdasarkan prospeknya - Expected holding period
E (r) = k = 𝐸 (𝐷1) +𝑃 𝐸0(𝑃1−𝑃0) = ( dalam bentuk persen)

E(p1) harga yang akan datang


E(p0) harga saat ini
- Menghitung E(r) dihitung menggunakan harga saham, yang menjadi masalah apakah
harga saham sudah tepat. Dengan begitu investor mencari nilai yang ideal dari suatu
saham yaitu v0 (nilai intrinsik suatu saham)
- Intrinsic Value and market price
Intrinsik value : nilai yang seharusnya dalam suatu saham
Market value : harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran
V0 = P0 =
𝐸 (𝐷11) ++ 𝑘𝐸(𝑃1)
Namun ada kemungkinan bahwa V0 tidak sama dengan P0, dengan begitu dapat
menganalisis fundamental, apakah terdapat miss pricing pada perusahaan.
Trading signal :
1. IV > MP : buy
2. IV < MP : sell or short sell
3. IV = MP : Hold or fairly priced - GENERAL MODEL :
Dividend discount model
- BASIC MODEL : Constant growth modelV0 = (1 + 𝑘)1 + (1 𝐷+2 𝑘 )2 + (1 𝐷𝑛+ 𝑘 )𝑛 = 𝜷
(1 𝐷𝑡+ 𝑘)𝑡 𝐷1
Mengasumsikan bahwa dividen akan growth dengan tingkat pertumbuhan yang sama.

V0 = + +
V0 = 𝐷(01 (+1 +𝑘)𝑔1) 𝐷0(1(1+ +𝑔) 𝑘(1)2+𝑔) 𝐷0(1+𝑔(1)(

+ dst
+1+ 𝑘𝑔)3)(1+𝑔) D = E x (1-b)𝐷0 𝑘(−1+𝑔𝑔)
g = ROE X b
D0 = Deviden yang sudah dibayarkan
D1 = Deviden yang akan dibayarkan 1 periode selanjutnya k = Required of return g =
Dividend growth atau earning growth b = plowback ratio, proporsi dari laba per lembar
saham yang diinvestasikan ulang sebagai laba ditahan E = earning per share

3. Price/ earning ratio modelE(r) = 𝐷𝑃10 + g

4. Free cash flow model

Week 7
Equity Valuation Model
Dividend Discount Models: General Model dividen merupakan ekspektasi arus kas dimasa yang akan
datang. Berapa jumlah uang yang nantinya
diterima oleh investor harusnya menjadi penentu
nilai dari suatu saham.
V0 : nilai intrinsik
k : tingkat pendapatan yang diharapkan oleh
investor
- Dividen Constant Growth model

bila diasumsikan dividen tumbuh


dengan tetap (constant growth) hingga
jangka waktu yang tidak terhingga. maka kemudian dapat menggunakan
Constant growth model untuk penentuan valuation (penentuan nilai dari suatu saham). 𝑉0=
𝑘𝐷−1𝑔

D1 : deviden yang akan dibayarkan setahun


yang akan datang k :required rate of return
g: growth rate (tingkat pertumbuhan dari deviden atau tingkat pertumbuhan dari earning perusahaan).
Contoh Constant Growth Model :
Soal : 𝐸1 = E x DPR

= $5.00 b= 40% k= 15% (1-b) = Dividend payout ratio (DPR)

𝐷b = plowback ratio1
g = ROE x b
jawab :
(1-b) = 60% 𝐷1 = ($5.00 x 60%) = $3.00 g = 8% (diumpamakan)

𝑉0= 𝐷0𝑘 (−1+𝑔𝑔) 𝑉0= 15%3−8% = 42.8 —>( 42.8 merupakan nilai intrinsik yang harus dibandingkan dengan

harga pasar saham)

Jika harga pasar diatas 42 maka harga tersebut overvalue (kemahalan), jika harga dibawah 42 maka
harga tersebut akan kemurahan. Sehingga harga yang overprice akan turun dan yang underprice akan
naik.

Kelemahan Constant growth = Constant growth untuk perusahaan baru itu sulit, Constant growth juga

mengharuskan k > g karena jika terbalik maka 𝑉0 akan negatif, sehingga mengisyaratkan harga saham

negatif (kan tidak ada saham negatif). Earning perusahaan harus lebih tinggi dibandingkan growth

dividen Jika perusahaan tidak memiliki earning membayar dividen berarti perusahaan tersebut rugi

(berkurang nilainya).

Cara menghitung Expected Return (sebenarnya dikembangan dari constant growth model)

Estimating Dividend Growth Rates : g


= ROE x b

- Dampak dari Plowback ratio (b) atau reinvestment ratio


Perusahaan dengan plowback ratio yang tinggi (garis hitam) di awal-awal
mereka akan membayar dividen yang rendah. Berbeda dengan perusahaan dengan plowback
ratio yang rendah. Tetapi semakin tinggi reinvestment rate atau plowback rationya maka
semakin tinggi pula laba dimasyarakat datang. Dampaknya, perusahaan dengan plowback
ratio yang lebih tinggi meskipun pada awalnya akan membayarkan dividen per share dengan
jumlah yang rendah, tetapi di masa yang akan datang dengan growthnya mereka akan
memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan dengan
reinvestment atau plowback ratio yang rendah.

- No Growth Model (perpetual) Model tanpa pertumbuhan

𝑉0= 𝐷𝑘1 𝑉0= 𝐸𝑘1


jika dividen yang dibayarkan itu tidak tumbuh, maka kemudian nilai perusahaan akan sama dengan
kapitalisasi dividen terhadap required rate of return. Konsekuensi dari no growth yaitu seluruh laba
akan dibagi sebagai dividen, sehingga tidak ada plowback ratio dan tidak ada g. Maka pada kondisi no
growth, E = D.

𝑃0= 𝐸𝑘1

Maka untuk Growth model, hakikatnya :

𝑃0= 𝐸𝑘1 +PVGO (present value of growth opportunity)

Kelemahan lain dari dividen discount rate model adalah, untuk perusahaan-perusahaan baru sulit untuk
mereka berada di kondisi konstan, berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang sudah besar atau
establish. Untuk perusahan-perusahaan baru di awal pertumbuhan mereka bervariasi sehingga growth
mereka tidak tentu, dan sampai kemudian mereka cukup berkembang maka pertumbuhan dividennya
dapat dijadikan konstan (dividen konstan). Karena perusahaan yang masih baru berkembang, kebutuhan
investasinya masih besar sehingga ratio investasinya berubah dari waktu ke waktu, dividen yang
dibayarkan juga akan berubah dari waktu ke waktu.

- Multistage Growth Model ( Two Stage Growth Model).


Pada model ini dihadapkan dengan asumsi, pada awalnya pertumbuhan dividen perusahan itu
tidak tetap (berfluktuasi) yang kemudian pada titik tertentu dividen perusahaan akan tumbuh
dengan kondisi pertumbuhan yang konstan. Dikatakan sebagai two stage growth model karena
biasanya model yang disusun yaitu stage pertama pada saat dividen tumbuh secara tidak
konstan, dan stage ke 2 pada saat dividen tumbuh secara konstan.

= + ……+
𝑉0 (1 𝐷+1 𝑘 ) (1 𝐷+2 𝑘 ) 𝐷𝑛(1 + + 𝑘𝑃𝑛)
1 2 𝑛

Model awal dividen pada multi stage growth model ini dipecah menjadi Non-constant dan
Constant. bagian awal ini menunjukkan rumus pada saat kondisi dividen tumbuh dengan
kondisi tidak
konstan. (growth rate tidak jelas)
KemudianPada saat yangdia
tumbuhberikutnya,konstan“

𝑃𝑁”inimakapadakitasaatmenggunakandividen tumbuh secarauntukkonstan.kondisi

konstanPeriode N𝑉0itu= 𝑘𝐷−adalah1𝑔 rumusperiodeini yangdimanakemudiansetel


ahdigunakanitu dividenuntukakan𝑉0menghitungtumbuh dengan𝑃𝑁.
rasio pertumbuhan yang konstan.

= +
k=5 %+6,4 %= 11,4 %𝑉02 (1𝐷 +2003 𝑘) 1 (𝐷1 2004+ 𝑘) 2
+
𝐷2005(1 ++ 𝑘𝑃)20053

g = ROE x b = 13% x 30% = 3,9

𝑉𝑃2005====(1120 11+𝐷𝑘 2006(11,80−41−𝑔+, 3

3,=,99)1120 =+𝑘(−58817(𝑔+1,5 𝑔+)=106 11 78,,4 %4)2 + (1120 + 11+ 78,4%,4)3 02 4%)

ini merupakan model yang biasanya akan dipakai perusahaan yang masih relatif muda, pertumbuhannya
valotile sehingga dividen nya tidak dapat tumbuh secara konstan. Setelah perusahaan ini mature, dapat
diasumsikan pertumbuhannya akan konstan.

- Price Earnings Ratios


Metode lain dalam menentukan Valuation drai suatu saham kita dapat menggunakan Price to Earning
Ratio. Rasio antara harga terhadap earning per shares. Dalam kondisi diasumsikan tidak ada
pertumbuhan : P/E Ratio : No Expected Growth

=
𝑃 == 𝐸1 𝑃0 = 1𝑘
0 𝑘 𝐸1

𝑉 𝐷1 𝑉 𝐸1 0 𝑘 0𝑘

P/E Ratio with Expected Growth pada metode P/E ini yang digunakan sebagai acuan nilai intrisnsik
bukan lagi V/ bukan lagi harga, tetapi Price to Earning rationya.
Jadi untuk menentukan undervalue atau overvalue tidak di lihat
nilai intrinsik dibandingkan harga pasar, tetapi dibandingkan
antara P/E yang seharusnya
(intrinsik) dengan P/E berdasarkan harga pasar.
Contoh no growth
P/E intrinsik > P/E pasar (BEP)
8 > 6

Maka dividen termasuk undervalued, maka P/E nya akan naik.


konsisten dengan hasil analisis untuk DDM yaitu V0 —-> 20
> 15

Contoh dengan growth :

Anda mungkin juga menyukai