KELOMPOK 3
NO NAMA NO NAMA
1 Irwanto 6 Cindi
2 Manap 7 Kareen
3 Nursafitri 8 Devi
5 Ismi
PELAKU PASAR MODAL
INSTRUMEN PASAR MODAL
A) Saham
B) Obligasi
C) Reksadana
D) Sukuk ritel
E) Derivatif
A.SAHAM
Saham : adalah sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha} dalam suatu
perusahaan atau PT.
Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham
memilki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan , Dengan menyertakan modal tersebut, maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham {RUPS}.
Karakteristik yuridis bagi pemegang saham:
1. Limited Risk (pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap sejumlah dana yang disetorkan
dalam perusahaan).
2. Ultimate Control (pemegang saham, secara kolektif, akan menentukan arah dan tujuan perusahaan).
3. Residual Claim (sebagai pihak terakhir yang memperoleh pembagian hasil usaha perusahaan dan sisa
aset dalam proses likuidasi perusahaan, setelah kreditur).
JENIS SAHAM
b) Berdasarkan manfaat:
1. Saham Biasa (Common Stock): jenis efek yang dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dan dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling popular
di Pasar Modal.
2. Saham Preferen (Preferen Stock): gabungan antara obligasi dan saham biasa
KEUNTUNGAN & RESIKO SAHAM
Keuntungan saham:
1. Dividen: pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setekah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
2. Capital Gains: selisih antara harga beli dan harga jual.
Resiko saham:
1. Capital Loss: kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga
beli.
2. Rasio Likuiditas: perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh
Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.
SAHAM
B. OBLIGASi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang
berisi janji dari pihak yang menertibkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut
Jenis obligasi:
1. Dilihat dari sisi penerbit
2. Dilihat dari system pembayaran bunga
3. Dilihat dari hak penukaran/opsi
4. Dilihat dari segi jaminan
5. Dilihat dari segi nilai nominal
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal balik
Jenis Obligasi yang dikenal di Bursa efek
Perbedaan Saham dengan Obligasi
Harga “Obligasi”
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan
dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 kemungkinan harga pasar dari
obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai par): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal. Misalnya obligasi dengan nilai nominal
Rp50.000.000,00 dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah
100% x Rp50.000.000,00 = Rp50.000.000,00.
2. At premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal. Misalnya obligasi dengan nilai
nominal Rp50.000.000,00 dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah:
102% x Rp50.000.000,00 = Rp51.000.000,00.
3. At discount (dengan diskon): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misalnya obligasi dengan nilai
nominal Rp50.000.000,00 dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah:
98% x Rp50.000.000,00 = Rp49.000.000,00.
“Obligasi”
C. REKSADANA
Reksa dana dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan
investasi dan dibeli oleh investor.
Berdasarkan bentuk hukumnya, reksadana dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.Reksa dana berbentuk perseroan, yang digolongkan lagi menjadi:
Reksa dana terbuka
Reksa dana tertutup
2.Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK).
C. REKSADANA
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk meghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek manajer investasi.
Reksadana merupakan salah satu alternative investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal
kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi
mereka.
Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang
terbatas.
Selain itu Reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal local untuk berinvestasi di
pasar modal Indonesia.
REKSADANA
Manfaat :
1. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan
diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil resiko.
2. Reksadana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal.
3. Efisiensi waktu.
Resiko Reksadana :
4. Resiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
5. Resiko Likuiditas
6. Resiko Wanprestasi
MACAM-MACAM REKSADANA