Anda di halaman 1dari 23

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi

sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam investasi yang tersedia di pasar


dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional
karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan
perusahaan-perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta.
Reksadana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan
non perbankan yang bertujuan membantu masyarakat untuk melakukan
penjagaan atau perencanaan investasi keuangan untuk jangka waktu kedepan
sebagai bentuk alfernatif berinvestasi.
Reksadana merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi
(investment company). Prinsip investasi pada reksadana adalah melakukan
investasi yang menyebar pada sekian alat investasi yang diperdagangkan di
pasar modal

i
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Reksadana
Secara etimologi kata reksadana berasal dari dua kata yaitu “reksa” yang
berartikan jaga atau pelihara dan “dana” berarti uang. Secara sederhana dapat
kita simpulkan bahwa reksadana adalah kumpulan uang yang di jaga atau
dipelihara. Sehingga dalam hal ini istilah reksadana didefinisikan sebagai suatu
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarkaat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksadana merupakan terjemahan dari mutual fund. Konsep mutual fund
sendiri lahir sekitar seratus tahun lalu di London, Inggris. Di Indonesia, lembaga
reksadana dipelopori oleh PT Danareksa, sebuah BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) di bawah kontrol Departemen Keuangan.

B. Sejarah Reksadana
Pertama kali dikenal terbit dengan nama Massachusetts Investors Trust
yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924 ini adalah jenis reksadana yang bisa
dibilang muncul pertama di zaman modern meskipun pada masa-masa awal
tahun 1744 yang didirikan oleh seorang Adriaan van Ketwich.
Pada akhir tahun 2007, secara keseluruhan total aset kelolaan reksadana
di dunia adalah $26,1 triliun dengan jumlah produk sebanyak 66.350 buah.
Sebuah perkembangan yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan pada
saat Massachusetts Investors Trust diterbitkan yang "hanya" $392.000.
Di Indonesia sendiri perkembangan reksadana sendiri dimulai pada tahun
1976 yang diawali dengan munculnya PT.Danareksa. Pada waktu itu PT.
Danareksa menerbitkan reksadana yang disebut dengan sertifikat Danareksa.
Setiap hari harga unit Danareksa ini diumumkan dan didengarkan melalui siaran
radio bersamaan dengan harga sembilan bahan pokok. Kemudian pada tahun
1995 berdiri sebuah Reksadana tertutup yaitu PT.BDNI Reksadana dengan
3

menawarkan 600 juta saham dengan nilai satu saham Rp 500,- sehingga
terkumpul dana sebesar Rp 300 miliar.

C. Kontrak Investasi Kolektif, Manajer Investasi, dan Kustodian


Kontrak investasi kolektif didefinisikan sebagai kontrak antara manajer investasi
dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan di mana manajer
investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank
kustodian, dan diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.
Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif menghimpun dana dengan
menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana
tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar
modal dan pasar uang.
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan efek atau harta lain yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain dan mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya. Manajer investasi sebagai pihak atau lembaga yang
mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau portofolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah. Dalam hal ini tidak termasuk perusahaan asuransi,
dana pensiun, dan perbankan.
D. Bentuk Reksadana
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18,
ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana
berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksadana) dan Reksadana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
1. Reksadana berbentuk Perseroan (Investemet companies)
Suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum
tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis
usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi. Reksadana
berbentuk perseroan dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi dua yaitu
reksadana terbuka (open end foud) dan reksadana tertutup (close end foud).
Adapun ciri dari reksadana bentuk perseroan ini adalah:
a. Badan hukum terbentuk PT.
b. Pengelolaan kekayaan Reksadana didasarkan pada kontrak antra direksi
perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.
4

c. Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontra antara


manajer investasi dengan bank kustondian.
2. Kontrak Investasi Kolektif (Unit Investement Trust)
Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian
yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui
kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio
efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan
dan administrasi investasi.
Karakteristik dari reksadana kontrak investasi kolektif adalah:
a. menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor
yang membeli.
b. Unit penyertaan tidak tercatat di bursa
c. Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya
kepada manajer investasi (MI) yang mengelola.
d. Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit penyertaan
akan dibebankan pada kekayaan reksadana.
e. Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan pada nilai aktiva bersih
(NAB) perunit dihitung oleh bank kustondian secara harian.

E. Jenis-jenis Reksadana
Jenis-jenis reksadana sendiri dapat dibendakan berdasarkan potofolio
yakni sebagai berikut:
1. Reksadana Pendapatan Tetap. (Fixed Income Fund)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari
dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang. Umumnya
memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, obligasi
syariah, dan instrument lain. RDPT merupakan salah satu upaya melakukan
investasi yang paling baik dalam jangka waktu menengah atau jangka
panjang (>3 tahun) dengan resiko menengah.
2. Reksadana Saham. (Equity Fund)
5

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari


dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya efek
saham memberikan kontribusi dengan memberikan hasil yang menarik,
dalam bentuk capital gain dengan pertumbuhan harga-harga saham dan
dividen.
3. Reksadana Campuran (Siscretionary Fund)
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada
efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
ketiga reksadana lainnya. Reksadana campuran dalam orientasinya lebih
fleksibel dalam menjalankan investasi. Fleksibel berartikan, pengelolaan
investasi dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi,
maupun ke deposit. Atau tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan
aktivitas trading,
4. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang
dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Umumnya investasi dalam
kategori reksadana pasar uang memiputi, deposito, SBI, Obligasi serta efek
hutang lainnya.
Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang minim, namun
keuntungan yang di dapat juga sangat terbatas. Tujuannya adalah
perlindungan modal dan untuk menyediakan likuiditas yang tinggi,
sehingga ketika dibutuhkan dapat dicairkan setiap hari kerja dengan resiko
penurunan nilai investasi yang hamper tidak ada.
6

F. Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Penjaminan, dan Reksa Dana


Indeks
Reksa Dana Terproteksi. Manajer investasi yang mengelola reksa dana
terproteksi harus memberikan keterangan tambahan dalam
prospektus yang meliputi : jumlah investasi yang diproteksi minimal
sama dengan investasi awal, jangka waktu proteksi, persentase
investasi efek bersifat utang yang digunakan sebagai basis proteksi,
minimal 70% NAB diinvestasikan pada portofolio efek di Indonesia
atau efek utang di luar negeri yang diterbitkan oleh pemerintah
Republik Indonesia, badan hukum asing yang seluruh sahamnya
dimiliki oleh badan hukum Indonesia sesuai dengan ketentuan UU No.
8 Tahun 1995 atau BUMN, serta risiko-risiko investasi dalam reksa
dana terproteksi.
Reksa Dana Penjaminan. Manajer investasi yang mengelola reksa dana
penjaminan harus memberikan kepada OJK salinan kontrak penjaminan
antara manajer investasi dan bank kustodian dengan pihak yang
memberikan penjaminan berdasarkan nota riil. Isi kontrak penjaminan
meliputi antara lain jumlah investasi yang dijamin minimal sama dengan
investasi awal, jangka waktu terproteksi, presentase investasi efek bersifat
utang yang masuk dalam kategori layak investasi yang digunakan sebagai
basis penjaminan, minimal 80% dari NAB, selain itu minimal 70% dari
NAB diinvestasikan pada portofolio efek di Indonesia atau efek utang di
luar negeri yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia, badan
hukum Indonesia yang seluruh sahamnya dimiliki oleh badan hukum
Indonesia sesuai ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 atau BUMN, serta risiko-
risiko investasi dalam reksa dana penjaminan.
7

Reksa Dana Indeks. Manajer investasi yang mengela reksa dana indeks
minimal 80% dari NAB diinvestasikan pada efek yang merupakan
bagian dari kumpulan efek yang ada dalam indeks tersebut. Bobot
masing-masing efek dalam reksa dana indeks minimal 80% dan
maksimal 120% dari pembobotan atas masing-masing efek dalam
indeks yang menjadi acuan. Selain itu, indeks efek tersebut harus di
media internet atau dapat diaksses melalui fasilitas internet.

G. Karakteristik Reksadana
1. Reksadana pasar uang
a. Relatif lebih aman dibandingkan jenis reksadana lainnya.
b. Bersifat likuid atau mudah dicairkan.
c. Investasi jangka pendek.
d. Mempunyai potensi keuntungan sedikit lebih tinggi dari deposito
2. Reksadana Pendapatan tetap
a. Mempunyai potensi keuntungan lebih tinggi dari reksadana pasar uang.
b. Investasi jangka menengah.
3. Reksadana campuran
a. Mempunyai potensi keuntungan yang cukup tinggi.
b. Investasi jangka menengah sampai panjang
4. Reksadana saham
a. Mempunyai potensi keuntungan paling tinggi, namun mempunyai risiko
yang lebih tinggi dibanding reksadana lainnya.
b. Investasi jangka panjang.
5. Reksadana terproteksi
a. Perlindungan 100% pada nilai pokok investasi, jika dicairkan sesuai
dengan jangka waktu yang ditentukan.
b. Mempunyai potensi keuntungan sebesar tingkat bunga portfolio
obligasi.
8

H. Manfaat dan Risiko Reksadana


1. Manfaat Reksadana
Secara umu Reksadana memiliki beberapa manfaat yang
menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara
lain:
a. Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu Reksadana dilaksanakan oleh
Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal
pengelolaan dana.
b. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam
portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan),
karena dana atau kekayaan Reksadana diinvestasikan pada berbagai
jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar.
c. Transparansi informasi
Reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan
portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit
Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap
saat.
Pengelola Reksadana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih
(NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan
keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur
sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara
rutin.
d. Likuiditas yang tinggi
Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat
sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga
memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib
membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
e. Biaya Rendah
9

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak


pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan
dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan
menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.
2. Resiko Reksadana
Dalam berinvestasi tentulah kita perlu seorang investor mengenal
jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
a. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen
investasi yang dimasukkan dalam portofolio reksadana tersebut
mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal.
Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa
disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham
yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi
politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab
fundamental lainnya.
b. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit
Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu
ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari
dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami
rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan
reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa
sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan
kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut
di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk,
terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang
saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta
dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola
Reksadana tersebut.
c. Risiko Pasar
10

Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi


mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar
saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar
sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau
instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat
drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan
mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit
Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga.
d. Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut
membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan
padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-
baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar
kewajibannya.
I. Pedoman Pengelolaan KIK
Pedoman pengelolaan KIK diatur oleh OJK dalam KEP 552/BL/2010. Ketentuan tersebut
menjadi pedoman baik bagi manajer investasi maupun bank kustodian untuk
mematuhinya. Kontrak investasi kolektif wajib menetapkan hak dan tanggung jawab dari
pihak pihak dalam kontrak, yaitu antara manajer investasi dan bank kustodian yang
mengikat pemegang unit penyertaan.

Kewajiban manajer investasi :

Mengelola portofolio efek reksa dana menurut kebijakan investasi yang dicantumkan
dalam kontrak dan atau prospektus serta memenuhi kebijakan investasi nya paling
lambat dalam waktu 120 hari setelah efektifnya pernyataan pendaftaran

Menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua uang para calon pemegang unit
penyertaan disampaikan kepada bank kustodian paling lambat pada akhir hari bursa
yang bersangkutan

Menetapkan nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio setiap hari bursa dan
menyampaikannya segera kepada bank kustodian

Melakukan pembelian kembali atau pelunasan unit penyertaan

Menyimpan semua kekayaan reksa dana pada bank

Menyimpan dan memelihara semua pembukuan dan catatan penting yang berkaitan
dengan laporan keuangan dan pengelolaan Reksadana sebagaimana ditetapkan dan l k
11

serta memisahkan pembekuan dan catatan tersebut dari pembekuan dan catatan
manajer investasi sebagai perusahaan efek dan atau nasabah lain dari manajer investasi

Memberitahukan secara tertulis kepada bank kustodian setiap ada perubahan anggota
direksi dan komisaris serta pemegang saham pengendali manajer investasi

Menyampaikan kepada Bapepam dan LK mengumum kan kepada publik melalui satu
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang peredaran nasional serta menyediakan
kepada para pemegang unit penyertaan atas rencana dan perubahan kontrak investasi
kolektif dan atau prospektus reksa dana.

Manajer investasi dapat Menjual dan membeli kembali unit penyertaan melalui Agen
penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang ditunjuknya. Namun demikian dalam KEP
552/BL/2010 Peraturan No. IV. B1 Butir 3 ditegaskan bahwa setelah memberitahukan
secara tertulis kepada Bapepam dan LK dengan tembusan kepada bank kustodian maka
manajer investasi dapat menolak pembelian kembali (pelunasan) atau menginstruksikan
agen penjual efek reksa dana untuk melakukan penolakan pembelian kembali apabila
terjadi hal-hal sebagai berikut :

Bursa efek di mana sebagian besar portofolio efek reksa dana diperdagangkan di tutup

Perdagangan efek atas sebagian besar foto folio efek reksa dana di Bursa Efek
dihentikan

Keadaan darurat atau

Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi setelah
mendapat persetujuan Bapepam dan LK

Kewajiban bank kustodian :

Memberikan jasa penitipan kolektif dan kustodian sehubungan dengan kekayaan


reksadana

Menghitung Nilai Aktiva Bersih reksadana setiap hari bursa

Membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan reksadana atas perintah manajer


investasi

Menyimpan dan memelihara catatan secara terpisah yang menunjukkan semua


perubahan dalam jumlah unit penyertaan, jumlah unit penyertaan yang dimiliki setiap
pemegang unit penyertaan, nama, kewarganegaraan, alamat, dan identitas selain dari
para pemegang unit penyertaan

Mengurus penerbitan unit penyertaan dan pembayaran pembelian kembali (pelunasan)


unit penyertaan, melakukan pembukuan, dan atau mengambil tindakan yang diperlukan
untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut sesuai dengan kontrak
12

Memastikan bahwa unit penyertaan diterbitkan hanya atas kemerdekaan dana dari
calon pemegang unit penyertaan

Mengorbitkan konfirmasi secara tertulis pelaksanaan perintah pemegang unit


penyertaan

Menolak instruksi manajer investasi secara tertulis dengan tembusan kepada bapepam-
lk apabila instruksi tersebut pada saat diterima oleh bank kustodian secara jelas
melanggar peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan kontrak investasi
kolektif

Mendaftarkan atau mencatatkan kekayaan Reksadana atas nama bank kustodian


tersebut untuk kepentingan pemegang unit penyertaan, menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta melakukan tindakan yang diperlukan terkait dengan
pendaftaran atau pencatatan kekayaan yang dimaksud

Melakukan pembayaran atas pembelian efek yang akan menjadi bagian dari portofolio
Reksadana atau menerima pembayaran atas penjualan efek dalam portofolio efek reksa
dana yang dilakukan manajer investasi

Bertanggung jawab atas tugas sebagai Bank Kustodian sampai dengan adanya Bank
Kustodian pengganti

Memberitahukan secara tertulis kepada manajer investasi setiap ada perubahan


anggota direksi dan komisaris serta pemegang saham pengendali bank yang menjadi
bank kustodian

Memberitahukan secara tertulis kepada manajer investasi setiap ada perubahan atau
penpengganti penanggung jawab dari bank kustodian yang menangani portofolio efek
reksa dana.

Memberikan data dan/atau informasi

Prinsip Mengenal Nasabah

Prinsip mengenal nasabah diatur oleh OJK melalui KEP 476/BL/2009. Berdasarkan
ketentuan tersebut prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan penyedia
jasa keuangan di bidang pasar modal, untuk mengetahui latar belakang dan identitas
nasabah, memantau rekening efek dan transaksi nasabah, serta melaporkan transaksi
keuangan yang mencurigakan, dan transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai
dengan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan tindak pidana pencucian
uang, termasuk transaksi keuangan yang terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme.
Dalam peraturan V. D 10 butir 12 keputusan tersebut dinyatakan bahwa :

Penyedia jasa keuangan di pasar modal wajib memiliki sistem informasi yang dapat
mengidentifikasi, menganalisis, memantau, dan menyediakan laporan secara efektif
mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh nasabah penyefia jasa keuangan di
bidang pasar modal
13

Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada huruf a harus dapat memungkinkan


penyedia jasa keuangan di bidang pasar modal untuk menelusuri setiap transaksi,
apabila diperlukan, termasuk untuk penelusuran atas identitas nasabah, bentuk
transaksi, tanggal transaksi, jumlah dan denominasi transaksi, serta sumber daya yang
digunakan untuk transaksi

J. Rangkuman Regulasi tentang Reksa Dana


K. Pengelolaan dan Sifat Reksadana
1. Pengelolaan Reksadana
Bentuk pengelolaan atau mekanisme operasional reksadana hanya
dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah terdaftar atau mendapatkan izin
dari Bapepam. Pengelolaan reksadana terdapat tiga pihak yang terlibat
dalam hal ini yaitu:
a. Manajer Investasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan
investasi, yang meliputi analisa, pemilih jenis investasi, pengambilan
keputusan investasi, monitor pasar investasi, dan melakukan tindakan
yang dibutuhkan investor. Menajer investasi dalam hal ini dapat berupa
perusahan efek atau PT yang bergerak dalam reksadana, maupun
perusahaan khusus sebagai perusahan Manajemen Investasi.
b. Bank Kustondian adalah bank yang bertindak sebagai penyimpan
kekayaan (safe keeper) serta administrator reksadana. Dana yang
terkumpul bukan merupakan bagian kekayaan manajaner maupun bank
kustondian, akan tetapi milik investor yang disimpan atas nama bank
kustondian.
c. Pelaku (Perantara) di pasar modal (broker, Underwriter) maupun di
pasar uang (bank).
2. Sifat Reksadana
Sifat reksadana menurut karakteristiknya dapat digolongkan menjadi
dua yaitu:
a. Reksadana Terbuka (Open-End Funds) merupakan Reksadana yang
menerbitkan saham/unit penyertaan atau menawarkan dan menjualnya
kepada investor sampai sejumlah kembali saham/unit penyertaan yang
telah dijualnya. Reksadana terbula lebih likuid. Artinya, unit penyertaan
14

lebih mudah diuangkan dengan pasar dari pada saham reksadana


tertutup.
b. Reksadana Tertutup (Close-End Funds) yang menerbitkan saham/unit
penyertaan dan menjualnya kepada investor namun tidak memiliki
kewajiban untuk membeli saham/unit. Penyertaan yang telah
dijualnya. Investor hanya dapat menarik investasinya dengan cara
menjual/mengalihkan saham/unit penyertaan yang dimilikinya kepada
investor lain yang berminat.
15

L. Risiko dan Return Reksa Dana


Penilaian Aset Reksa Dana
Nilai aset bersih (NAB) reksa dana dihitung berdasarkan nilai kapitalisasi
pasarnya dikurangi dengan kewajiban dan biaya-biaya yang dikeluarkan
terkait dengan pengelolaan dan transaksi yang relevan termasuk pajak reksa
dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Risiko dan Return Reksa Dana
Reksa dana merupakan instrumen investasi yang ditawarkan oleh
perusahaan atau manajer investasi, bukan deposito atau tabungan yang
ditawarkan oleh bank. Sebagai instrumen investasi, reksa dana memiliki
risiko dan return harapan yang lebih tinggi dibandingkan deposito. Tingkat
risiko reksa dana berbeda-beda tergantung jenis reksa dana. Sesuai dengan
karakteristik portofolio efek dalam reksa dana, risiko reksa dana pasar uang
jauh lebih rendah dibandingkan reksa dana lainnya, karena portofolio
investasi reksa dana pasar uang adalah pada surat utang seperti deposito atau
surat utang yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun (termasuk obligasi
jangka panjang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun).
Bentuk Pool of Fund lainnya
Exchange Trade Fund
Exchange Trade Fund (ETF) adalah suatu instrumen investasi atau rekanan
yang jenis penyertaannya terdaftar di Bursa Efek dengan tujuan investasi
untuk mendapatkan data yang sama dengan indeks pasar yang menjadi
rujukan nya. ETF merupakan suatu produk inovasi di bidang keuangan
sebagai alternatif investasi di pasar modal. ETF pertama kali diperkenalkan
di Pasar Modal Toronto pada tahun 1990-an dengan nama Toronto Index p
16

Participation Fund. Selanjutnya ETF makin berkembang ke negara-negara lain


di Amerika, Asia dan Australia. Di Indonesia, ETF mulai diperdagangkan pada
18 Desember 2007 dengan menggunakan indeks LQ45 sebagai indeks rujukan.
ETF memiliki kesamaan dengan reksadana indeks dalam menggunakan rujukan
indeks tertentu sebagai tujuan investasinya. Penggunaan indeks tertentu sebagai
rujukan meningkatkan efisiensi pengelolaan karena bersifat pasif dan tidak
terlalu banyak kegiatan eksplorasi informasi lainnya selain faktor yang
mempengaruhi indeks acuan. Meskipun menggunakan rujukan indeks tertentu
sebagai benchmark dalam tujuan investasi, ETF memiliki perbedaan pokok
dengan reksa dana indeks dalam beberapa hal.

Berikut keunggulan ETF dibandingkan dengan bentuk reksa dana konvensional


:
Diversifikasi penuh : ETF menggunakan indeks pasar sebagai rujukan investasi
sehingga mempresentasi bentuk portofolio yang terdiversifikasi sempurna
mewakili sekumpulan saham yang terdapat dalam indeks rujukan.
Likuiditas tinggi : ETF diperdagangkan di bursa efek seperti perdagangan
saham pada umumnya, sehingga investor dapat melakukan transaksi pada
setiap saat setiap hari pada jam perdagangan bursa efek. Pada ETF juha
terdapat market marker yang menjamin likuiditas dalam perdagangan ETF
di bursa efek.
Transparansi : sebagai efek yang diperdagangkan di bursa efek, perkembangan
data dan informasi mengenai indeks dan ETF setiap hari dapat diakses melalui
buraa efek, media cetak, dan media elektronik secara transparan dan real time.
Investasi minimum : jumlah investasi yang diwajibkan dalam ETF pada
umumnya lebih rendah dibandingkan dengan jumlah investasi minimum
pada reksa dana lainnya. Hal ini karena jumlah unit penyertaan ETF dalam
1 lot relatif lebih kecil dan dapat dicapai oleh investor.

Kontrak Pengelolaan Dana


17

Kontrak pengelolaan dana atau disrectionary fund berdasarkan KEP


112/BL/2010 V. G ayat 1 adalah pengelolaan portofolio efek untuk kepentingan
nasabah secara individual adalah jasa pengelolaan dana yang dilakukan oleh
manajer investasi kepada satu nasabah tertentu di mana berdasarkan perjanjian
tentang pengelolaan portofolio efek, manajer investasi diberi wewenang penuh
oleh nasabah untuk melakukan pengelolaan portofolio efek berdasarkan
perjanjian dimaksud. Perkembangan reksa dana kontrak pengelolaan dana
(KPD) di Indonesia pada triwulan 1 tahun 2014 mencapai 302 reksa dana
dengan total nilai Rp 126,57 triliun, meningkat dari triwulan 1 tahun 2013
sebanyak 240 reksa dana dengan total nilai Rp 102,3 triliun.
Reksa Dana Pengelolaan Terbatas
Peraturan mengenai reksa dana pengelolaan terbatas atau konttak investasi
kolektif penyertaan terbatas adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh manajer
investasi pada portofolio efek (KEP 43/BL/2008 lampiran IV. C. 5). Pemodal
profesional dalam kontrak pengelolaan dana (KPD) adalah pemodal yang
memiliki kemampuan : (i) membeli unit penyertaan, (ii) menganalisis risiko
investasi, (iii) ketentuan-ketentuan yang diatur dalam KEP 43/BL/2008 dan
ketentuan lain yang mengikat. Unit penyertaan reksa dana pengelolaan terbatas
(RDPT) tidak dapat ditawarkan melalui penawaran umum, melainkan hanya
ditawarkan secara terbatas kepada pemodal kuran dari 50 orang.
Hedge Fund
Istilah hedge fund pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Winslow Jones pada
tahun 1949 dengan kata sifat hedged fund. Ia menemukan suatu metode
pengelollan dana denhan cerdik dan berhasil meningkatkan dananya menjadi
US$100 ribu (US$40 ribu dari miliknya sendiri). Sejak saat itu ia menggunakan
metode tersebut untuk diterapkan dalam praktik investasi pada umumnya.
18

Pada tahu1966, Carol Loomis memperkenalkan istilah kata benda baru hedge
fund yang kemudian lebih banyak lagi digunakan dalam literatur investasi.
Istilah hedge fund sesungguhnya merupakan penamaan yang salah karena tidak
ada hedge fund yang dapat melindungi semua aset terhadap risiko. If allnrisk
were hedged, so would be the returns. Dengan demikian hedge fund pada
dasarnya berupaya untuk menghasilkan return absolut positif drngan
mengambil risiko tertentu dan pada saat yang bersamaan berusaha
mengendalikan kerugian dan berusaha untuk menghindari modal negatif di
masa datang. Hedge fund menggunakan berbagai jenis instrumen keuangan
untuk mengurangi risiko, meningkatkan return dengan meminimalkan korelasi
antara pasar saham dengan pasar obligasi.
Hedge fund adalah suatu program investasi dimana manajer atau partner
berusaha memperoleh return absolut melalui eksploitasi peluang investasi untuk
memproteksi pemilik aset terhadap potensi kerugian. Hedge fund merupakan
istilah yang non legal yang digunakan untuk menggambarkan suatu bentuk
usaha privat (yang tidak terdaftar di Bursa Efek) yabg menghimpun dan
mengelola dana investasi melalui teknik-teknik arbitrasi dan perlindungan
investasi yang canggih dalan melakukan perdagangan di pasar modal korporasi.
Secara umum, tingkat risiki hedge fund dapat dibagi dalam tiga kelompok :
Risiko rendah, terdapat pada hedge fund yang menggunakan strategi dengan
menekankan pada return moderat, menghindari risiko dan volatilitas yang tinggi
dengan strategi beli/jual atau long/short secara penuh (fully hedged).
Risiko moderat, terdapat pada hedge fund yang mengelola dengan strategi
beli/jual atau long/short dengab sejumlah porsi tertentu dalam portofolio
asetnya.
Risiko tinggi dan sangat tinggi, terdapat pada hedge fund yang menekankan
strategi investasi pada pasar yang bertumbuh secara agresif, oportunistik,
dan sebagai oemain global /makro.

Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Reksadana


19

1. Reksa Dana bukan merupakan produk bank, sehingga tidak dijamin oleh bank,
serta tidak termasuk dalam cakupan objek program penjaminan pemerintah atau
penjaminan simpanan.
2. Semakin tinggi potensi keuntungan yang dapat Anda raih, semakin besar pula
risiko hilangnya nilai investasi Anda.
3. Pastikan memperoleh Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan.
4. Pastikan memiliki hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit
Penyertaannya, kepada Manajer Investasi.
5. Dapatkan laporan posisi Nilai Aktiva Bersih dari Unit Penyertaan dan laporan
tahunan posisi penyertaan serta pembaharuan prospektus.
6. Ketahui dan pahami rencana investasi portfolio yang akan ditanam dari produk
Reksadana baik potensi hasil dan risiko dengan membaca prospektus secara cermat.
7. Pahami tujuan rencana keuangan pribadi dan pemilihan produk sesuai profil
resiko
8. Tetap menyediakan dana yang cukup dan menabung secara teratur untuk
mengantisipasi timbulnya risiko investasi
9. Pilih jangka waktu investasi yang sesuai dengan rencana keuangan Anda dan
jangan mudah terpengaruh pendapat orang lain, serta berpikir dan bertindak realistis
dalam berinvestasisi

Berita Perkembangan NAB Reksadana Tahun 2019

Berita Terbaru Mengenai Dana Kelolaan Reksa Dana 2019

OJK: Per November Dana Kelolaan Reksa Dana Tembus Rp 551 T


Reporter:

Dias Prasongko
Editor:

Kodrat Setiawan
Senin, 18 November 2019 15:51 WIB
20

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat total dana
kelolaanatau asset under management (AUM) reksa dana sampai dengan 14 November
2019 mencapai Rp 551 triliun. Direktur Pengelolaan Investasi OJK Sujanto mengatakan
hal ini menunjukkan bahwa industri pasar modal masih positif.

"Kami harap dengan adanya inisatif digitalisasi untuk penjualan reksa dana lewat
platform online, akses pembelian produk dapat menggapai seluruh pelosok Indonesia,"
kata Sujanto dalam acara peluncuran kampanye #InvestasiAjaDulu, Gedung Bursa Efek,
Jakarta Selatan, Senin 18 November 2019.

Menurut OJK, sampai dengan 14 November 2019, total produk reksa dana yang ada di
pasar telah mencapai 2.165 produk. Sedangkan sampai saat ini total investor reksa dana
mencapai angka 1,5 juta orang.

Sujanto juga menyampaikan saat ini rasio jumlah investor dengan total populasi
penduduk masih tergolong rendah. Menurut dia, jumlah rasio investor baru mencapai 0,8
persen dari total populasi penduduk 260 juta.

Padahal di negara lain, angkanya bisa mencapai 20 persen investor dari total populasi
penduduk. Karena itu dia mendukung sejumlah langkah kolaborasi untuk mendorong
pertumbuhan investor domestik khususnya dari sisi ritel.

Salah satunya adalah kolaborasi platform e-commerce Tokopedia dengan Asosiasi


Pelaku Reksa Dana dan investasi lndonesia (APRDI) yang meluncurkan kampanye
#InvestasiAja. Lewat kolaborasi ini, Tokopedia menjadi market place pertama yang
menjual produk investasi reksa dana.

"Saya berharap kolaborasi ini bisa efektif dalam mengkampanyekan instrumen reksa
dana hingga ke pelosok Indonesia, sehingga bisa ikut meningkatkan investor. Saya juga
berharap langkah ini bisa diikuti oleh platform lainnya," kata Sujanto.
21

DAFTAR PUSTAKA
22

Bodie Zvi, Kane Alex, Marcus Alan J.,Investments, Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Ikhsan, Muhammad. 2019. Top 10 Manajer Investasi dengan Jumlah Produk


Reksadana Saham Terbanyak.
https://m.bareksa.com/id/text/2019/08/14/top-10-manajer-investasi-
dengan-jumlah-produk-reksadana-saham-terbanyak/22895/news. (Diakses
pada tanggal 19 November 2019)

Prasongko, Dias. 2019. OJK: Per November Dana Kelolaan Reksadana Tembus Rp
551 T. https://bisnis.tempo.co/amp/1273665/ojk-per-november-dana-
kelolaan-reksa-dana-tembus-rp-551-t. (Diakses pada tanggal 19 November
2019)

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Widoatmodjo Sawidji, 1996, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal:pengetahuan dasar,


(Jakarta: PT. Jurnalindo Aksara Grafika)

Anda mungkin juga menyukai