Anda di halaman 1dari 3

KEMACETAN DI TAWANGMANGU

Kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor yang terjadi pada beberapa akhir pekan
lalu viral di media sosial.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), orang nomor satu di Indonesia ikut menyoroti
kemacetan yang terjadi hingga puluhan kilometer itu.
Alhasil Bupati Bogor Ade Yasin langsung bersikap, kebijakan ganjil genap di jalur
puncak dipilih jadi solusinya.Kini kemacetan di kawasan wisata kembali viral,
lokasinya di kampung halaman Jokowi, Solo, tepatnya Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar.
Sebuah video tentang kondisi lalu lintas di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar
viral di media sosial.Video yang diunggah akun instagram @explorekabkaranganyar
tersebut, menunjukkan kemacetan mobil, yang berada di kawasan Terminal
Tawangmangu.
Dalam unggahan tersebut, tersemat keterangan :
"Pi wiken dulur2”
Banyak warganet yang bereaksi mengenai kemacetan yang terjadi, disaat Kabupaten
Karanganyar masih memberlakukan PPKM Level 3.
Komentar beragam menanggapi video tersebut.
"Waduh jgn sampe melonjak lagi kopet (red: covid-19) nya," tulis @firamaghfirani.
Keterangan Polisi
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tawangmangu AKP Ismugiyanto, mengatakan jika
kondisi tersebut memang sering terjadi ketika akhir pekan tiba.
"Hari minggu memang arus lalu lintas meningkat, biasanya puncaknya pukul 13.00
WIB," ujarnya.
"Kendaraan dari arah Cemara Kandang mulai turun, dan kendaraan dari bawah masih
ada yang naik," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (15/05/2022)
Hal itu dikarenakan, kawasan tersebut merupakan daerah padat aktivitas warga,
karena berada di antara Pasar Tawangmangu dan Terminal Tawangmangu
"Karena memang sering macet, karena kendaraan dari atas maupun bawah, banyak
yang menuju ke Pasar atau Terminal, sehingga disana terjadi penumpukan
kendaraan," jelasnya.
Namun, menjelang sore hari, arus kendaraan di kawasan tersebut mulai dapat terurai.
Perlu Dua Polres untuk Urai Kemacetan di Tawangmangu Arus lalu lintas di kawasan
wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar terpantau padat, Minggu
(15/05/2022).
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, kawasan wisata Tawangmangu, mulai dipadati
kendaraan wisatawan, baik dari pagi hingga sore hari.
Kepadatan arus lalu lintas didominasi kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda
empat.
Selain wisatawan Solo Raya, banyak kendaraan luar kota, seperti dari Semarang,
Yogyakarta, hingga Jakarta berkali-kali melewati kawasan wisata Tawangmangu.

Selain itu, banyak kendaraan dari Jawa Timur melewati kawasan wisata
Tawangmangu, sebagai jalur alternatif menuju wilayah Solo Raya dan sekitarnya.
Kepadatan terpantau di kawasan Pasar Tawangmangu, dan Terminal Tawangmangu
yang sempat menjadi titik kemacetan

Sumber: penulis
Lalu Lintas di Tawangmangu Padat Tapi Bisa Dikendalikan
Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko mengatakan meski sempat padat,
arus lalu lintas masih bisa dikendalikan.
"Dari pagi arus lalu lintas di Tawangmangu padat, ramai, namun masih bisa
dikendalikan," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (15/05/2022).
Satlanats Polres Karanganyar juga berkolaborasi dengan jajaran Polres Magetan,
untuk mencoba mengurai kemacetan.
Dikarenakan, pengendara juga banyak yang datang dari wilayah Jawa Timur.
Menurut Sarwoko, menjelang sore hari, volume kendaraan mulai berkurang.
Satlantas mengalihkan fokus mengurai kemacetan, dengan mengantisipasi kendaraan
yang mengarah ke dalam kota Karanganyar
"Kita antisipasi di simpang-simpang dalam kota, apabila alami penumpukan,
dilakukan penarikan aris yang mengarah ke dalam kota," pungkasnya.
Soroti Kemacetan di Puncak Bogor, Jokowi Pesan Masyarakat Jangan Lengah
Kementerian Keuangan menyatakan, kasus baru Covid-19 di Indonesia kelihatan
sudah mengalami penurunan hingga di bawah 10.000 per hari.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku resah dengan munculnya beberapa
kemacetan di kawasan wisata dan rekreasi.
Masyarakat ke Puncak Hanya untuk Cari Udara Segar
Dia menambahkan sebetulnya kemarin masyarakat itu ke kawasan Puncak hanya
untuk sekedar mencari udara segar, dan menikmati pemandangan kebun teh.
"Wisatawan tidak ke hotel, atau ke tempat wisata karena tempat wisata masih tutup,
dan dimonitor oleh Satgas Covid-19,” terang Ade.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor ini masyarakat ramai-ramai
mengunjungi kawasan Puncak ketika ada pelonggaran PPKM.
"Ketika ada pelonggaran aturan, biasanya masyarakat menganggapnya apapun sudah
diperbolehkan, sehingga akhirnya mereka jalan-jalan ke Puncak," jelas politisi PPP
ini.

Anda mungkin juga menyukai