Anda di halaman 1dari 12

Kedisiplinan Warga Terapkan

Protokol Kesehatan Kunci New


Normal
Kamis, 18 Juni 2020 14:48 WIB
lihat foto

Tribunnews/Herudin
Karyawan Mal Kota Kasablanka memakai masker, pelindung wajah, dan sarung tangan saat bertugas, di Jakarta
Selatan, Selasa (16/6/2020). Mal Kota Kasablanka mulai menerapkan protokol kesehatan guna menuju ke era
kenormalan baru (new normal) dan memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Hukum Tata Negara Institut


Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Juanda, mengatakan kedisiplinan dan
ketaatan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah dan
Badan Kesehatan Dunia, WHO, menjadi kunci menghadapi kenormalan baru
atau new normal di masa pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Menurut dia, sikap disiplin dan ketaatan itu efektif mencegah Covid-19 terlihat
dari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020.
Penerapan kebijakan lalu lintas itu meliputi larangan mudik efektif karena
dapat mencegah penyebaran Covid-19.
"Terbukti kalau mengikuti aturan hukum, dapat menghasilkan orang itu aman
nyaman dan terhindar dari Covid-19," kata dia, dalam diskusi Webinar, Kamis
(18/6/2020).

Baca: Pemprov DKI Masih Cari Formula Tepat untuk Terbitkan Protokol
Kesehatan Pada Konser

Dia melihat dari kacamata kedisiplinan. Dia menjelaskan, disiplin itu bagian dari
sebuah pelaksanaan atau implementasi dari ketaatan kepada hukum kemudian
bisa juga ketaatan kepada norma yang berlaku.
"Artinya kalau seseorang atau kelompok orang itu benar-benar mengikuti
anjuran, mengikuti arahan, mengikuti pedoman aturan yang diberlakukan
pihak yang berwenang, maka buktinya (aparat) tidak terkena (Covid-19,-red),"
ujarnya.
Selain difasilitasi sarana-prasarana yang memadai, masyarakat juga harus
disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan ternyata
kalau semua orang menjaga protokol kesehatan, maka, Covid-19 bisa dihindari.
"Jadi intinya adalah sebuah pembuktian kedisiplinan dan ketaatan kepada
anjuran dan ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Untuk itu, keberhasilan petugas di Operasi Ketupat 2020 yang dipimpin Irjen
Pol Istiono, perlu dicontoh dan diteladani masyarakat terutama dalam rangka
menghadapi new normal ke depan.
Iklan untuk Anda: Diabetes hilang selamanya & pankreas kembali sehat!
100% alami
Advertisement by

Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, Azhar


Kasim, menambahkan pemerintah dan aparat berwenang harus mencotohkan
kedisiplinan yang baik kepada masyarakat.
"Bagus sekali dan beri contoh disiplin Covid-19 kepada rakyat," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kedisiplinan Warga Terapkan Protokol
Kesehatan Kunci New Normal, https://www.tribunnews.com/corona/2020/06/18/kedisiplinan-warga-
terapkan-protokol-kesehatan-kunci-new-normal.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
Sadis, ASN di Gorontalo Cabuli Anak Tiri
Berkali-kali

Arfandi Ibrahim

23 Jun 2021, 13:00 WIB





 Copy Link

12

Perbesar

Ilustrasi Korban Pencabulan (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Kekerasan seksual masih kerap terjadi terhadap anak di bawah umur. Kali ini,
seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kabupaten Gorontalo, dilaporkan ke Mapolres Gorontalo,
lantaran diduga tega mencabuli anak tirinya.

Dilaporkan, aksi bejatnya tersebut kerap berulang-ulang kali dilakukan. Dan yang terakhir kalinya
dilakukan pada 19 Juni 2021 lalu.

"Benar, kami telah menerima laporan kasus cabul tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Gorontalo, IPTU
Nauval Seno, Selasa (22/06/2021).

Nauval mengungkapkan, terlapor merupakan warga Kabupaten Gorontalo yang bekerja di salah satu
Instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo.

Berdasarkan keterangan pelapor kata Nauval, perbuatan itu berkali-kali dilakukan sejak 2020 lalu.
Terlapor juga sudah bercerai dengan istrinya pada tahun yang sama.

"Korban berusia 16 tahun itu, mengaku telah dilecehkan berkali-kali, dan aksinya itu dilakukan di
rumahnya sendiri. Korban tinggal bersama terlapor sejak tahun 2009," ungkapnya.
Kasat Reskrim menuturkan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan barang-barang bukti, mengundang
para saksi, sembari menunggu hasil visum dari pihak medis.

"Jika terbukti bersalah, terlapor terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun penjara dan denda 5
miliar sesuai UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," pungkas Kasat Reskrim.

Di Bandung, Tertib Berkendara di Persimpangan Jalan Dapat Hadiah Kompas.com -


26/12/2018, 13:36 WIB BAGIKAN: Komentar Lihat Foto Wali Kota Bandung Oded
M Danial secara simbolis menyerahkan hadiah kepada pengguna kendaraan roda
empat yang tertib di persimpangan jalan, Rabu (26/12/2018).(KOMPAS.com/
PUTRA PRIMA PERDANA) Penulis Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana |
Editor Farid Assifa BANDUNG, KOMPAS.com - Perilaku disiplin di persimpangan
jalan kerap kali diabaikan oleh pengguna kendaraan. Untuk merangsang masyarakat
agar mau tertib di persimpangan jalan, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas
Perhubungan Kota Bandung membuat program unik berhadiah. “Saya berharap
agenda ini bisa mampu mendorong masyarakat Kota Bandung yang punya kendaraan
yang berlalu lintas semakin disiplin,” kata Wali Kota Bandung Oded M Danial saat
peluncuran program disiplin di Persimpangan Berhadiah di Taman Sejarah, Jalan
Aceh, Kota Bandung, Rabu (26/12/2018). Hadiah yang akan diberikan kepada
pengguna kendaraan yang tertib di persimpangan jalan sebesar Rp 500.000 dalam
bentuk voucher servis kendaraan roda empat. Baca juga: Pengelola Jaya Ancol Akan
Rekayasa Lalu Lintas saat Libur Natal dan Tahun Baru Hadiah ini dipersembahkan
oleh salah satu layanan purnajual merek kendaraan asal Jepang. “Kita tidak melihat
soal nilainya, tapi sesungguhnya ini adalah upaya kami melaksanakan reward and
punishment," kata Oded. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email "Justru saya ingin yang lebih dikedepankan adalah reward-nya bukan
punishment-nya. Jangan dikit-dikit punsihment, dikit-dikit sanksi. Dengan reward ini
mudah-mudahan bisa mendorong masyarakat Kota Bandung semakin disiplin,”
tambahnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi
Ruswandi mengatakan, program tertib di persimpangan jalan berhadiah ini akan
berjalan selama satu tahun. “Setiap satu minggu ada 10 voucher,” kata Didi. Baca
juga: Hari Ini Sampai Besok menjadi Puncak Arus Lalu Lintas Libur Natal di Jabar
Lebih lanjut Didi menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim penilai lewat Area
Traffic Control System (ATCS) untuk memilih secara random pengendara yang tertib
di persimpangan jalan melalui CCTV. Untuk sementara ini, hadiah hanya diberikan
kepada pemilik kendaraan roda empat. “Kita pilih yang tidak melanggar rambu, tidak
melanggar marka, kemudian dilihat safety belt-nya digunakan atau tidak, itu poin
utamanya. Kita akan langsung dikasih di lapangan,” tuturnya. Dapatkan update berita
pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup
Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram
terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Bandung, Tertib


Berkendara di Persimpangan Jalan Dapat Hadiah", Klik untuk
baca: https://regional.kompas.com/read/2018/12/26/13362511/di-bandung-tertib-
berkendara-di-persimpangan-jalan-dapat-hadiah.
Penulis : Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana
Editor : Farid Assifa

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sanksi Tilang Bisa Membangun Budaya Tertib Lalu Lintas
Kompas.com - 01/10/2018, 09:22 WIB
BAGIKAN: Komentar1 Lihat Foto Kendaraan bermotor melewati garis batas
berhenti/marka lalu lintas di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (19/9/2018). Poldan
Metro Jaya bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan tilang
elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) yang akan diuji coba pada
Oktober 2018 sepanjang jalur Thamrin hingga Sudirman.(MAULANA
MAHARDHIKA) Penulis Aditya Maulana | Editor Agung Kurniawan JAKARTA,
KOMPAS.com - Selama pengguna kendaraan bermotor tidak tertib, maka
pelanggaran dan juga kecelakaan lalu lintas akan terus terjadi di jalan raya. Oleh
sebab itu, perlu ada tindakan tegas untuk membuat efek jera. Menurut Dirkamsel
Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, salah satunya dengan
memberikan sanksi tilang yang tegas kepada para pelanggar lalu lintas. "Sanksi yang
diberikan kepada pelanggar agar ada pertanggung jawaban dan efek jera atau dapat
terbangunnya budaya tertib berlalu lintas," ujar Chryshnanda di Jakarta. Jenderal
polisi bintang satu itu menjelaskan bahwa lalu lintas itu sendiri merupakan urat nadi
kehidupan, suatu masyarakat dapat hidup dan berkembang apabila ada produktivitas.
Baca juga: Tilang Elektronik Jadi Salah Satu Jurus Tekan Angka Kecelakaan "Pesan
saya jadilah pelopor keselamatan di jalan raya. Kesadaran individu dalam berlalu
lintas itu sangat penting, dengan begitu angka pelanggaran atau kecelakaan lalu lintas
akan turun," kata dia. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email Dalam HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-63 ini, Korlantas Polri pun
menggelar Pameran "Road Safety is Zero Accident" di Summarecon Mall Bekasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk selalu tertib
berlalu lintas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari
Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update",
caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install
aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. –– ADVERTIS

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sanksi Tilang Bisa


Membangun Budaya Tertib Lalu Lintas", Klik untuk
baca: https://otomotif.kompas.com/read/2018/10/01/092200915/sanksi-tilang-bisa-
membangun-budaya-tertib-lalu-lintas.
Penulis : Aditya Maulana
Editor : Agung Kurniawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Viral, Perilaku Emosi Pengemudi di Jalan yang Pukul
Pengendara Lain Kompas.com - 23/08/2018, 08:44 WIB
BAGIKAN: Komentar Lihat Foto Kasus cekcok di jalan tol Jagorawi yang tengah
viral(Instagram/Agoez_band) Penulis Setyo Adi Nugroho | Editor Azwar Ferdian
JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam peristiwa bisa saja terjadi di jalan raya. Paling
baru dan sedang viral di dunia maya adalah kejadian yang berlangsung Rabu
(22/8/2018). Seorang warga net dengan akun @ap_reza menceritakan pengalaman
tidak menyenangkan saat tengah berkendara di jalur tol Jagorawi, Rabu pagi. Ia
dihadang dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari oknum hanya karena
permasalahan sepele yakni rem mendadak. "Kronologi sekitar jam 10.00 WIB di jalan
tol Jagorawi arah Jakarta dari Cibubur. Jalan tol agak padat, saya mengemudikan
sedan melakukan rem sedikit mendadak karena mobil di depan saya juga rem
mendadak," ungkap akun @ap_reza yang bernama asli Reza Prasetyo tersebut.
Ternyata di belakang kendaraannya, sebuah mobil Chevrolet Captiva B 1207 TGZ
merasa emosi akibat rem mendadak tersebut. Selepas gerbang tol, mobil tersebut
memblokir jalan kendaraan miliknya dan langsung turun mengkonfrontasi Reza serta
adiknya yang masih SMP. Adiknya yang bernadama Rayhan yang turun duluan
berusaha melerai langsung dipukul oleh oknum tersebut. Akibatnya hidungnya
langsung berdarah dan hasil dari pemeriksaan tulang hidungnya bergeser. Baca juga:
Minim Empati, Sumber Masalah Konflik di Jalan Raya Dapatkan informasi, inspirasi
dan insight di email kamu. Daftarkan email "Kejadian tersebut didokumentasikan
video dan si oknum dengan bangganya mengangkat jempolnya setelah memukul adik
saya hingga terluka. Mohon disebarkan karena oknum ber-plat Mabes TNI tersebut
langsung hilang setelah kerumunan mencegah perkelahian. Tanpa tanggung jawab
sedikitpun memukul seorang anak berumur 14 tahun," ucap Reza. Reza dan keluarga
pun langsung melaporkan tindakan main hakim sendiri tersebut ke Reskrimum Polda
Metro Jaya. Saat ini kasusnya tengah ditangani pihak kepolisian. Postingan Reza
tersebut viral sejak Rabu lalu. Kasusnya di unggah ulang berbagai akun media sosial
yang berharap pelaku segera ditemukan. Tindak Pidana Kejadian cekcok di jalan raya
antara pengguna jalan hingga menyebabkan terluka bukan kali ini saja terjadi.
Kemampuan berkendara, kondisi lingkungan dan psikologis bisa jadi pemicu
seseorang melampiaskan emosi di jalan raya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Perilaku Emosi


Pengemudi di Jalan yang Pukul Pengendara Lain", Klik untuk
baca: https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/23/084418915/viral-perilaku-emosi-
pengemudi-di-jalan-yang-pukul-pengendara-lain.
Penulis : Setyo Adi Nugroho
Editor : Azwar Ferdian

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Tidak Tertib, Jadi Salah Satu Alasan Motor Dilarang Lewat
JLNT Kompas. com - 27/11/2017, 10:42 WIB

BAGIKAN: Komentar Lihat Foto Pengendara sepeda motor nekat melawan arah saat
berlangsung razia di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta,
Selasa (25/7/2017). Pengendara motor masih nekat memasuki dan melintasi JLNT
tersebut baik dari arah Tanah Abang maupun Kampung Melayu. KOMPAS
IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO(KRISTIANTO PURNOMO) Penulis Alsadad Rudi |
EditorAzwar Ferdian Jakarta, KompasOtomotif - Ada peraturan yang melarang sepeda
motor untuk melintas di atas Jalan Layang Non Tol (JLNT). Peraturan ini berlaku di semua
JLNT yang ada di Jakarta, dari mulai JLNT Antasari, Casablanca, Daan Mogot, bahkan juga
di Simpang Susun Semanggi. Adanya larangan sepeda motor untuk melintas di JLNT
sebenarnya bertujuan untuk keselamatan, termasuk demi melindungi nyawa dari pengguna
motor itu sendiri. Apalagi, JLNT berada di atas ketinggian dengan angin yang kencang.
Embusan angin ini dianggap berpotensi membuat sepeda motor mudah goyah. Baca juga :
Ingat Kecelakaan Fatal yang Pernah Terjadi di JLNT Casablanca! Pendiri Jakarta Defensive
Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai, kondisi jalur JLNT tidak cocok untuk
dilintasi sepeda motor. Selain sempit dan berkarakter cepat , Jusri juga menyoroti perilaku
sebagian besar pengguna motor yang tidak tertib dalam berlalu lintas. Lihat Foto
Pengendara sepeda motor menerobos ke jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-
Tanah Abang, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017). Pengendara motor masih nekat
memasuki dan melintasi JLNT tersebut baik dari arah Tanah Abang maupun Kampung
Melayu.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) Hal yang dicontohkan adalah masih
banyaknya pengguna motor yang tidak paham perbedaan fungsi lajur kanan dan lajur kiri.
Acapkali, pengguna motor juga seenaknya berpindah lajur tanpa melihat kendaraan lain
yang melaju di belakangnya. "Bayangkan, apa jadinya kalau ada kelompok ibu-ibu
berkendara sepeda motor ada di situ. Ketika sudah di jalan, mereka bisa ke kiri, bisa ke
kanan. Itu tentu sangat berbahaya di atas JLNT," kata Jusri kepada KompasOtomotif,
Minggu (26/11/2017).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Tertib, Jadi Salah Satu Alasan
Motor Dilarang Lewat JLNT", Klik untuk
baca: https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/27/104200315/tidak-tertib-jadi-salah-
satu-alasan-motor-dilarang-lewat-jlnt.
Penulis : Alsadad Rudi
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Dua Hari Operasi Zebra, 16 Ribu Kendaraan Ditilang


Kompas.com - 03/11/2017, 18:09 WIB

BAGIKAN: Komentar Lihat Foto Polisi tengah memberikan penjelasan terkait pelanggaran yang
dilakukan pengendara saat terjaring dalam Operasi Zebra di Jakarta, Kamis (2/11/2017).(Fachri
Fachrudin) Penulis Setyo Adi Nugroho | EditorIndra Akuntono JAKARTA, KOMPAS.com - Polda
Metro Jaya (PMJ) menyatakan bahwa selama dua hari penyelenggaraan Operasi Zebra, petugas
sudah menilang dan menegur 17.738 pengendara. jumlah pelanggar Operasi Zebra tahun ini jika
dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun lalu mengalami peningkatan hingga 43 persen.
"Total ada 16.006 tilang dan 1.732 tindakan langsung. Data ini diambil dari lima wilayah kota DKI
Jakarta ditambah Tangerang Kota, Selatan, Bekasi Kota, Bekasi Kabupaten, Depok, Bandara,
pelabuhan Tanjung Priok, Gakkum, Sat Patwal, Gatur, PJR dan Dikyasa," ucap AKBP Budiyanto,
Kasubdit bin Gakkum Ditlantas PMJ dalam keterangannya, Jumat (3/11/2017). Budiyanto
mengatakan, tahun lalu total tilang dan teguran tercatat mencapai 12.426. Sebanyak 1.791
pengguna motor ditindak karena melawan arus. Jumlah pelanggaran tersebut turun enam persen
dari tahun lalu yang mencatatkan hingga 1.915 pelanggaran. Baca : Pengendara Mobil yang
Terobos Operasi Zebra Belum Bayar Pajak Tahun ini, jenis pelanggaran yang dilakukan roda dua
paling banyak adalah melanggar rambu berhenti dan parkir mencapai 1.867 pelanggaran. Tahun
lalu, tercatat 599 pelanggaran yang artinya jumlahya meningkat 212 persen. Jenis pelanggaran
yang dilakukan roda empat terbanyak antara lain melanggar rambu berhenti dan parkir, 1.003
penindakan, serta disusul mengangkut barang dengan kapasitas berlebih sebanyak 569 tindakan.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Untuk wilayah, Jakarta
Timur tercatat menjadi wilayah yang paling banyak mendapat tilang yakni sebanyak 2.535
pelanggaran. Catatan itu mengulangi hasil tahun lalu di posisi pertama dengan 1.785 pelanggaran.
Wilayah lain dengan pelanggaran terbanyak adalah Jakarta Barat dengan 2.232 pelanggaran, dan
Jakarta Utara dengan 1.796 pelanggaran. Pengendara sepeda motor tercatat sebagai kendaraan
dengan jumlah pelanggaran terbesar selama dua hari Operasi Zebra 2017. Sebanyak 11.330
pengendara motor ditindak karena melanggar. Jumlah ini meningkat 49 persen dari tahun lalu yang
mencatat jumlah 7.618 unit sepeda motor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Hari Operasi Zebra, 16 Ribu Kendaraan
Ditilang", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/03/18091101/dua-hari-
operasi-zebra-16-ribu-kendaraan-ditilang.
Penulis : Setyo Adi Nugroho
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Pembiasaan Aturan sejak Kecil Diyakini Bisa Ciptakan


Tertib Lalu Lintas Kompas.com - 24/08/2016, 13:57 WIB

BAGIKAN: Komentar Lihat Foto Seminar Pendidikan HUT Lalu Lintas ke-61 bertajuk
"Keselamatan Berlalu Lintas di Kurikulum Pemerintah", Jakarta, Rabu (24/8/2016).(Lutfy
Mairizal Putra) Penulis Lutfy Mairizal Putra | EditorKrisiandi JAKARTA, KOMPAS.com -
Psikolog Nona Pooroe Utomo mengatakan orangtua harus membiasakan anak dalam
menaati setiap aturan. Pembiasaan itu dapat dilakukan melalui hal kecil yang terjadi di
rumah. "Biasakan anak taati aturan main. Misalnya habis lepas sepatu sepulang sekolah
dikembalikan ke rak sepatu. Jangan diletakkan sembarangan," kata Nona pada acara
seminar bertajuk "Keselamatan Berlalu Lintas di Kurikulum Pemerintah" dalam rangka HUT
ke-61 Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu
(24/8/2016). Nona menuturkan, selain membiaskaan anak agar taat pada aturan, orang
tua juga harus memberitahu apa manfaat dari menaati aturan. Dengan begitu, kesadaran
anak untuk menghormati dan tunduk pada aturan bisa tercipta. "Dengan tahu manfaatnya,
anak otomatis akan melakukan itu," ucap Nona. Menurut Nona, pembiasaan pelaksanaan
aturan dan tegas dalam menegakkan aturan itu sejak dari rumah akan berdampak pada
pelaksanaan aturan lainnya. Di antaranya pada aturan berkendara di jalan. Dengan begitu,
ia berharap akan terciptanya ketertiban lalu lintas. "Anak jadi tahu akibat dari tidak
mengantri itu seperti apa. Orang tua juag harus terus memberikan contoh karena pada
dasarnya sifat mencontoh anak kuat," ujar Nona. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight
di email kamu. Daftarkan email

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembiasaan Aturan sejak Kecil
Diyakini Bisa Ciptakan Tertib Lalu Lintas", Klik untuk
baca: https://nasional.kompas.com/read/2016/08/24/13573461/pembiasaan.aturan.seja
k.kecil.diyakini.bisa.ciptakan.tertib.lalu.lintas.
Penulis : Lutfy Mairizal Putra

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai