Anda di halaman 1dari 2

Kolom Sesarengan mBangun Sleman (30 November 2022)

Digitalisasi Pelayanan Publik : Cepat, Mudah dan Praktis

Tahun 2022 ini Pemkab Sleman berupaya menyeimbangkan perkembangan


wilayah Kabupaten Sleman sekaligus untuk menekan Indeks Gini dan kemiskinan.
Pembangunan infrastruktur dilakukan untuk mendukung konektivitas wilayah perkotaan
dan perdesaan. Pemerataan akses informasi melalui akses wifi gratis padukuhan,
diharapkan dapat mendorong literasi masyarakat.

Pertumbuhan wilayah aglomerasi Kabupaten Sleman serta tingginya mobilitas


penduduk membawa konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap penyediaan dan
penataan pelayanan publik pemerintah. Menyikapi kebutuhan masyarakat terhadap
akses pelayanan publik yang cepat, mudah dan praktis, Pemkab Sleman harus
responsif, solutif dan inovatif. Salah satunya dengan mengupayakan peningkatan
kualitas pelayanan melalui digitalisasi pelayanan.

Digitalisasi pelayanan diterapkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan


masyarakat. Pemkab Sleman juga mendorong digitalisasi ekonomi melalui penerapan
transaksi non tunai dan pembayaran online. Pemkab Sleman telah mulai menerapkan
pembayaran retribusi melalui QRIS dan aplikasi elektronifikasi. Inovasi layanan digital
ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi secara non tunai.
Melalui inovasi ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat agar
tidak menjadi pengenaan biaya yang tidak wajar.

Inovasi juga dilakukan untuk meningkatkan target capaian layanan. Contohnya


adalah inovasi Layanan Uji Kendaraan Drive Thru 30. Inovasi ini dilatarbelakangi
rendahnya capaian uji kendaraan bermotir yang baru mencapai 60% dari 21.000
kendaraan yang seharusnya mendapatkan layanan Uji KIR. Melalui layanan ini Dinas
Perhubungan Sleman menargetkan layanan Uji KIR Kendaraan dapat meningkat
hingga 70% di tahun 2023.

Inovasi Layanan Uji Kendaraan Drive Thru 30 berhasil memangkas durasi


pelayanan dokumen KIR yang umumnya memakan waktu lama menjadi hanya 30 menit
saja. Pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi Sikresno (Sistem Informasi
Kendaraan Registrasi Online) yang dapat diunduh melalui Google Playstore.
Pembayaran juga dilakukankan secara online melalui berbagai layanan e wallet.
Setelah uji kendaraan, pengguna akan mendapatkan sertifikat fisik dan bukti lulus uji
elektronik berupa chip. Adanya chip hologram ini akan memudahkan scan pemeriksaan
kendaraan melalui ponsel.

Selain memberikan kemudahan bagi para pengguna layanan KIR, layanan ini
juga bertujuan untuk mencegah terjadinya antrian panjang di kantor layanan KIR serta
menekan potensi terjadinya pungutan liar karena semua proses dilakukan berbasis
aplikasi. Dengan terobosan ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat mengurus
uji kendaraan dan memberikan kenyamanan bagi para pengguna kendaraan.

Contoh lain dari digitalisasi layanan adalah Inovasi pelayanan dasar kesehatan
yang juga baru saja diluncurkan yaitu Aplikasi Totalitas Besti (Tolong Tangani dan
Fasilitasi Bumil dan Balita Resiko Tinggi). Inovasi ini diluncurkan bertepatan dengan
Peringatan Hari Kesehatan Nasional. Tujuan penerapan inovasi ini adalah untuk
menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita. Melalui aplikasi ini
diharapkan dapat mendeteksi factor resiko ibu hamil, menurunkan stunting,
meningkatkan capaian SPM ibu hamil, bersalin bai baru lahir dan balita.

Inovasi Totalitas Besti ini telah menerapkan metode telemedicine yaitu


pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh professional kesehatan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Pelayanan yang diberikan meliputi
konsultasi kesehatan untuk mengekkan diagnosis, terapi, dan/atau pencegahan
penyakit.

Penerapan inovasi dan digitalisasi layanan ini diharapkan pelayanan publik di


Kabupaten Sleman dapat semakin mudah, cepat, praktis dan terjangkau. Melalui tulisan
ini saya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan-layanan yang sudah
disediakan, kemudian dapat memberi masukan atau feedback untuk peningkatan
kualitas layanan. Ayo, Sleman go digital!

Anda mungkin juga menyukai