Anda di halaman 1dari 9

Investasi Teknologi

Informasi dan Komunikasi


di Kota Binjai
Kelompok I :
● 212102033 Fauzan Zain
● 212102034 Anisah Zhafirah
● 212102036 Dea Agripina Damaiyanti Simanjuntak

Here is your presentation begins


A. Peranan dan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kota Binjai
Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi, merupakan sarana yang sangat
penting dan menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
masyarakat saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin
pesat, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Binjai telah menciptakan sistem aplikasi
yang dapat dimanfaatkan pemerintah masyarakat Kota Binjai yang diberi nama Binjai
Satu Aplikasi, di dalamnya terdapat beberapa fitur yaitu E-Ambulance, Ambulance Public
Safety Center (PSC) 119, E-Kelurahan.
Pemerintah Daerah juga sudah menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam mewujudkan pelayanan publik yang maksimal salah satunya melalui
E-Government.
E- Government secara umum dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dari fungsi dan layanan
pemerintah tradisional. Lebih spesifik lagi, e-government adalah penggunaan teknologi
digital untuk mentransformasikan kegiatan-kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan penyampaian layanan.
Salah satu inovasi pelayanan E-Government yaitu diterapkan
oleh pemerintah kota binjai melalui Binjai Smart City (BSC) yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di kota
Binjai.
Smart City adalah cara menghubungkan infrastruktur fisik,
infrastruktur sosial, dan infrastruktur ekonomi dalam sebuah kawasan
dengan menggunakan teknologi ICT, yang dapat mengintegrasikan
semua elemen dalam aspek tersebut dan membuat kota yang lebih
efisien dan layak huni . Penerapan Smart City (Kota Cerdas) merupakan
praktiknya Good Governance dalam meningkatkan pelayanan publik
terutama melalui pemanfaatan teknologi e-government yang
bertujuan dalam pembangunan kota.
Konsep smart city sendiri merupakan kemampuan suatu kota
menggunakan sumber daya manusia, modal dan infrastruktur
telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen
sumberdaya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis masyarakat.
Selain itu juga diluncurkan Binjai Command Center, yang
berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh program yang berbasis IT.
Melalui aplikasi, masyarakat bisa menyampaikan usulan kegiatan dalam
pembangunan, mendaftar pelayanan kesehatan tanpa harus mengantri,
mengurus perizinan secara online. Penggunaan aplikasi akan
mempersingkat waktu pelayanan dan mencegah pungutan liar.
B. Perkembangan Smart City di Kota Binjai

Kota Binjai menjadi kota pertama di Provinsi Sumatera Utara yang menerapkan smart city atas dasar
Peraturan Walikota Binjai Nomor 53 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Binjai Smart City pada Dinas
Komunikasi Dan Informatika Kota Binjai dan juga merupakan implementasi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Binjai tahun 2016-2021. Saat ini Pemerintah Kota Binjai telah memiliki
kebijakan publik dalam menerapkan e-Government Binjai Smart City yaitu e-musrenbang, e-budgeting,
e-sippadu, e-appointment dan e-masyarakat. Aplikasi e-Government Binjai Smart City merupakan sebuah
kebijakan publik dari Pemerintah Kota Binjai sebagai pelayanan pemerintah berbasis internet atau online yang
menjadi impian bagi kota-kota besar di dunia.

Namun permasalahannya adalah sejauh mana kebijakan Pemerintah Kota Binjai dalam menerapkan
Aplikasi e-Government Binjai Smart City sebagai sarana dalam memberikan informasi yang cepat, tepat mudah,
nyaman dan terpercaya kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya. Pada dasarnya kebijakan
publik yang telah diputuskan oleh Pemerintah Kota Binjai merupakan suatu rangkaian kegiatan yang umumnya
telah dipikirkan, didesain dan dirumuskan. Walaupun dalam suatu siklus kebijakan publik telah dilakukan
Pemerintah Kota Binjai tetapi fakta di lapangan sering menunjukan bahwa kebijakan tersebut gagal untuk
mencapai sasaran.
Pembangunan sistem aplikasi pada dimensi smart people dan smart governance
salah satunya difokuskan pada pelayanan untuk masyarakat. Aplikasi yang dibuat
adalah salah satu program Pemerintah Kota Binjai dalam pengembangan Smart City di
Kota Binjai dengan tujuan, pemberi maupun penerima pelayanan pemerintah dapat
menjadi sumber daya manusia yang cerdas.

Dalam sebuah program Binjai Smart City, implementasi kebijakan menggunakan


konsep e- government untuk melaksanakannya. Dengan konsep e-government, berarti
sebuah Pemerintah harus mampu mengembangkan, mengelola sistem informasi dan
komunikasi berbasis teknologi.

Kota Binjai adalah kota yang memiliki visi dengan menjadikan Kotanya sebagai
Kota yang Smart City yang selanjutnya pemerintah Kota Binjai membuat Peraturan
Walikota Binjai Tahun 2017 Nomor 53 tentang Penyelenggaraan Smart City, yang salah
satu ruang lingkupnya adalah smart people dan smart governance.
5 aplikasi pengembangan inovasi e-government yang siap untuk
digunakan oleh masyarakat Kota Binjai sebagai berikut:

E-Musrembang E-Perizinan

Aplikasi ini muncul untuk mengumpulkan E-Perizinan merupakan layanan perizinan yang
usulan pembangunan yang sebelumnya membutuhkan berada dibawah pengelolaan Dinas Penanaman Modal
waktu yang lama. Hadirnya aplikasi E-Musrembang ini dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
mempermudah pelaksanaan musrembang dalam (DPMPPTSP) Kota Binjai. Dimulai dengan
pengumpulan usulan – usulan dari tingkat kepala Masyarakat melengkapi persyaratan dan permohonan
Lingkungan hingga tingkat Kota. kemudian masyarakat dapat secara online menginput
permohonan atau pun datang langsung ke Front Office
DPMPPTSP, oleh Front Office kemudian akan diinput
E-RA (E – Rencana Anggaran) secara online untuk ditindaklanjuti oleh tim teknis,
sehingga pemohon hanya datang untuk verifikasi data
Aplikasi ini untuk menyusun anggaran yang sekaligus mengambil izin. Seluruh perizinan yang di
dapat diakses oleh semua SKPD terkait, setiap bawah pengelolaan Badan Perizinan Satu Pintu dapat
SKPD dapat mengetahui anggaran untuk SKPD nya di daftar online dan dapat dipantau online, sehingga
dan dapat dilakukan revisi sesuai dengan waktu yang pemohon hanya datang untuk verifikasi data. Petugas
ditentukan dengan ini dapat menghemat waktu Verifikasi lapangan harus menginput photo dan
dalam menyusun anggaran dan juga transparan.
koordinat dari lokasi izin yang akan dikeluarkan.
5 aplikasi pengembangan inovasi e-government yang siap untuk
digunakan oleh masyarakat Kota Binjai sebagai berikut:

E-Masyarakat

Sistem Informasi pengaduan berbasis aplikasi E-Dokter


mobile, dimana pengguna (warga Binjai) dapat
melaporkan semua permasalahan secara online, E-Dokter merupakan sistem pendaftaran
dilengkapi dengan fitur upload foto serta koordinat pasien rawat jalan pada Rumah Sakit Daerah
lokasi. Semua pengaduan akan disimpan di database menggunakan metode janji. Dimana calon pasien
dan ditampilkan pada BCC yang akan diteruskan pada tidak perlu untuk antri panjang menunggu di
SKPD terkait dan prosesnya diawasi langsung oleh rumah sakit. Calon pasien melakukan registrasi
Walikota Binjai. Aplikasi ini muncul karena online menggunakan Universitas Sumatera Utara
terbatasnya komunikasi Pemerintah dengan warga dan aplikasi e-dokter dan pasien akan mendapatkan
sulitnya penyampaian aspirasi Masyarakat kepada waktu kunjungan di Poliklinik yang dituju.
Pemerintah. Aplikasi ini bertujuan untuk
mempermudah masyarakat dalam menyampaikan
inspirasi, keluhan ataupun dukungan kepada
pemerintah kota secara langsung dan dapat dimonitor
tindak lanjutnya.
~Thank You~

Anda mungkin juga menyukai