Anda di halaman 1dari 6

Tingkat Pengembalian Pinjaman Pada Usaha Ekonomi Desa (Jon Syafrindow dan Sujianto) 83

PENERAPAN APLIKASI PENDAFTARAN ANTRIAN PASPOR


ONLINE (APAPO) DALAM PERSPEKTIF E-GOVERNMENT

Nurrizha A. Charani, Tri Putra Adi, dan Diba H. Latifa


FISIP Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas, Kota Malang

Abstract: Public service is an obligation for the government to provide the best possible service to
the community. The government is obliged to provide services that are needed so that it can
increase the public's sense of trust in the government. Currently, it is often felt that the quality of
service is minimal and far from the expectations of the community. This study aims to analyze
passport services using the Online Passport Registration Application (APAPO) at the Class I
Immigration Office in Malang City. The results showed that the existence of APAPO is the
implementation of a bureaucratic reform in the Class I Immigration Office Malang in order to improve
the quality of public services. This online application really helps people to be more effective in
making passports because it saves time and money.

Abstrak: Pelayanan publik merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Pemerintah wajib menyediakan pelayanan yang sangat
dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Saat ini masih sering dirasakan bahwa kualitas pelayanan minim dan masih jauh dari harapan
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelayanan paspor yang menggunakan
Aplikasi Pendaftaran Antrian Paspor Online (APAPO) di Kantor Imigrasi Kelas I Kota Malang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan APAPO merupakan penerapan suatu reformasi
birokrasi di Kantor Imigrasi Kelas I Kota Malang guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Aplikasi online ini sangat membatu masyarakat untuk lebih efektif dalam membuat paspor karena
menghemat waktu dan biaya.
Kata Kunci: APAPO, pelayanan publik, e-goverment, reformasi birokrasi

PENDAHULUAN Pengimplementasian e-government sudah


Pelayanan publik telah menjadi kebutuhan banyak diterapkan di beberapa wilayah di dunia,
masyarakat dalam kehidupan sosial di negara tak terkecuali di Indonesia. E-government ialah
modern.. Kebutuhan pelayanan publik akan me- suatu bentuk aplikasi pengerjaan tugas dan tata
libatkan dua aktor, yaitu negara sebagai penyedia pelaksaanaan pemerintahan dengan meng-
pelayanan publik dan individu warga negara gunakan bantuan teknologi telematika atau tek-
sebagai penerima yang menikmati pelayanan nologi informasi dan komunikasi Indrajit (2012).
publik. Oleh sebab itu, pelayanan publik mem- Pengembangan dan pemanfaatan e-government
berikan cerminan hubungan antara sebuah sudah menjadi salah satu upaya pendukung ber-
negara dengan warga negaranya. Tuntutan publik basis elektronik terhadap kinerja pemerintah. Hal
pun akhirnya mengharuskan pemerintah untuk tersebut guna menyelenggarakan dan mening-
melakukan reformasi pelayanan publik. Caranya katkan kualitas layanan yang diberikan kepada
dengan meningkatkan mutu dan kinerja pela- masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.
yanan publik serta pemberian pelayanan secara Sesungguhnya strategi pengintegrasian akan
menyeluruh. Sehingga dapat memberikan ke- teknologi dan informasi, terutama penggunaan
puasan terhadap semua pihak tanpa adanya dis- internet dalam mencakup segala bentuk aspek
kriminasi. Dalam meningkatkan kualitas pela- kegiatan dan aktivitas pemerintahan sudah lama
yanan publik, perlu melakukan usaha pengem- diterapkan oleh negara-negara maju dan kaya
bangan yang berbasis teknologi dan informasi raya. Pengembangan e-government disuatu wi-
ke dalam aspek pemerintahan. Salah satunya layah dapat dikatakan sudah menjadi suatu
dengan menghadirkan suatu alat yang biasa di- kebutuhan baik dari segi pemerintahan maupun
kenal dengan istilah electronic government atau bagi masyarakat.
biasa disingkat e-government. Melalui programe-government, masyarakat

83
84 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2020, hlm. 55-112

bisa merasakan layanan permohonan paspor ran, perusahaanperusahaan yang mempe-


online, visaonline, dan aplikasi pelaporan orang kerjakan tenaga kerja asing, dan tempat lain
asing dengan mudah. Selain itu, kkhususnya di yang diduga terdapat kegiatan orang asing.
Kantor Imigrasi seluruh Indonesia sekarang ini Selain itu, keimigrasian juga melakukan upaya
ada program Imigrasi E-Gov Pasti Nyata yang dalam rangka pengawasan terhadap penya-
memberikan pengawasan terhadap ijin tinggal lahgunaan izin oleh orang asing di Indonesia
warga negara asing. Bukan cuma itu, program di berbagai sektor khususnya sektor informal,
E-Gov juga memiliki ITAS dan ITAP Online antara lain:
yang bisa membuat masyarakat Indonesia juga a. Peningkatan pemanfaatan Sistem Informasi
dapat memonitor kedatangan dan ijin tinggal Manajemen Keimigrasian yakni Border
warga negara asing. Program Imigrasi E-Gov Control Management (BCM) dan Aplikasi
Pasti Nyata ini diharapkan akan semakin meni- Pelaporan Orang Asing (APOA)
ngkatkan kualitas pelaksanaan tudas dan fungsi b. Operasi POA (rutin/insidentil) dilakukan
imigrasi. oleh Kanim di seluruh Indonesia.
Pengawasan orang asing sebagai salah satu c. Membentuk Sekretariat TIMPORA di
rangkaian kegiatan pada dasarnya telah dimulai Ditjen Imigrasi, kanwil Kemenkumham,
dan dilakukan oleh perwakilan Indonesia di luar dan Kanim seluruh wilayah Indonesia baik
negeri ketika menerima permohonan visa. Penga- di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan
wasan selanjutnya dilaksanakan oleh pejabat kota.
imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), Di era globalisasi seperti saat ini, tidak
ketika pejabat imigrasi dengan kewenangannya heran apabila kemajuan teknologi informasi dan
yang otonom memutuskan untuk menolak atau komunikasi dapat menjanjikan efisiensi, kece-
memberikan izin masuk, kemudian diberikan izin patan penyampaian informasi, keterjangkauan,
tinggal sesuai dengan visa yang dimilikinya. dan transparansi, tidak terkecuali pada peme-
Selanjutnya pengawasan beralih ke kantor imig- rintahan. Terlebih, dalam era otonomi daerah saat
rasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal ini perlu untuk mewujudkan pemerintahan yang
orang asing tersebut. Dalam menghadapi im- baik (good governance) dengan menggunakan
plikasi dari kebijakan bebas visa kunjungan, Dit- teknologi informasi dan komunikasi atau biasa
jen Imigrasi melakukan pengawasan keimigrasian disebut e-government. Melalui e-government
yang dilakukan dengan cara: pula, peningkatan pelayanan publik dapat ter-
1. Pengawasan secara administratif, yaitu: wujud. Seperti yang dikemukakan Dwiyanto
a. Dilakukan pada saat permohonan visa (2011) bahwa birokrasi pemerintah dapat me-
meliputi: pemeriksaan kebenaran penja- ngembangkan penggunaan teknologi informasi
min, berkas permohonan, rekomendasi/ dan komunikasi (TIK) dalam pelaksanaan ke-
izin dari instansi terkait giatan pemerintahan, mempermudah interaksi
b. Saat masuk dan keluar wilayah Indonesia dengan masyarakat, dan mendorong akunta-
meliputi: paspor yang sah dan masih ber- bilitas serta transparansi penyelenggara pela-
laku, visa/izin tinggal, tiket kembali yanan publik.
c. Pemberian dan perpanjangan perijinan E-government sangat penting diterapkan
keimigrasian di Kantor Imigrasi seluruh pada kondisi saat ini. Namun, hal tersebut harus
Indonesia (121 Kantor Imigrasi) meliputi: didukung dengan beberapa hal, yaitu pertama,
pemeriksaan penjamin, pemeriksaan do- komitmen pemimpin, hal ini sangat penting untuk
misili, pemeriksaan kegiatan orang asing, mendukung setiap proses dan kegiatan pelaya-
rekomendasi/izin dari instansi terkait. nan publik berbasis elektronik (e-service). Hal
2. Pengawasan lapangan, yaitu dilakukan de- tersebut karena pemimpin atau dalam hal ini
ngan melakukan pengecekan terhadap kebe- penyelenggara ataupun pelaksana layanan publik
radaan dan kegiatan orang asing selama be- dapat berkomitmen dan mengambil keputusan
rada di Indonesia meliputi: hotel, tempat hibu- untuk memberikan pelayanan publik yang prima
Penerapan Aplikasi Pendaftaran Antrian Paspor Online (APAPO) dalam Perspektif E-government (Charani, Adi, dan Latifa) 85

dengan menerapkan e-government. Kedua, sa- Teknik analisis data yang digunakan adalah
rana dan prasarana, dukungan sarana dan pra- teknik analisis korelasi. Dalam teknik ini, ada
sarana juga menjadi penting karena tanpa hal beberapa tahap analisis data, yaitu pertama pe-
tersebut, maka pelayanan berbasis elektronik ngumpulan data. Langkah-langkah penelitian
akan sulit terwujud. Adapun sarana dan prasa- tersebut dijelaskan sebagai berikut: Penelitian
rana tersebut adalah ketersediaan komputer/ korelasi ialah sebuah penelitian yang meliputi
laptop, jaringan internet, dan sebagainya. Ketiga, kegiatan pengumpulan data, memilih dan me-
sumber daya manusia, apabila komitmen pe- nentukan antara hubungan serta tingkat hubungan
mimpin dan sarana prasarana sudah memadai, dua variabel maupun lebih. Penelitian korela-
namun sumber daya manusia yang dapat meng- sional dapat dilakukan dalam berbagai bidang
eksekusi pelayanan berbasis elektronik tidak ada, diantaranya pendidikan, sosial, maupun ekonomi.
maka hal tersebut akan sulit terwujud. Dibutuh- Penelitian ini hanya terbatas pada panafsiran
kan kemampuan sumber daya manusia (pegawai hubungan antarvariabel saja tidak sampai pada
instansi dan sebagainya) diperlukan dalam proses hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini dapat
pelaksanaan e-government. dijadikan acuan untuk diajadi penelitian se-
lanjutnya seperti misalanya penelitian ekspe-
METODE rimen.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuali-
tatif, yaitu metode yang berdasarkan permasa- HASIL DAN PEMBAHASAN
lahan yang dihadapi masyarakat dalam menerima APAPO sebagai aplikasi untuk membuat
pelayanan yang diberikan pemerintan. Dalam paspor online sudah berjalan dalam dua versi.
metode eksperimen, ada tiga persyaratan dian- Versi pertama telah diluncurkan pada tahun
tarannya yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan 2017, dan versi kedua dijalankan pada awal ta-
memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian hun 2019 tepat bulan januari. Aplikasi yang
eksperimen, membagi objek atau subjek yang dinamakan dengan “APAPO” ini mengalami
diteliti menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perbaikan sehingga munculnya versi kedua.
treatment yang mendapatkan perlakuan dan APAPO adalah Aplikasi Pendaftaran Antrian
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan Paspor Online.v.2.0. Aplikasi ini dapat di
perlakuan. Sumber data primer, yaitu sumber download melalui Google play dan App Store,
data yang didapatkan oleh peneliti secara lang- atau dapat diakses melalui website: antrian.
sung dari subjek atau objek penelitian, misalkan imigrasi.go.id. Dalam aplikasi ini, setiap pemohon
berupa rekaman hasil wawancara. Wawancara dapat melakukan pengajuan permohonan 1
yang dilakukan dengan menggunakan pedoman (satu) akun 1x (satu kali) dalam 30 hari. Satu
wawancara yang jelas. Sebelum mengadakan device / perangkat hanya dapat digunakan untuk
wawancara peneliti akan membuat draf perta- 1 (satu) akun.
nyaan serinci mungkin untuk ditanyakan kepada Masyarakat di Kota Malang umumnya
subjek wawancara. Informasi apa yang di- sudah mengetahui perkembangan e-government
butuhkan, sudah ditulis lengkap dalam draf di bidang pendaftran online dengan cepat dan
pertanyaan yang dibuat. Jadi peneliti tidak akan tepat. Aplikasi ini sangat membantu pelayanan
kebingungan mencari pertanyaan yang akan petugas dengan perkembangan e-government
diajukan kepada subjek penelitian. Wawancara ini. Buktinya dalam peluncuran aplikasi ini,
dengan jenis seperti ini akan memudahkan proses masyarakat sudah banyak yang tau dan aplikasi
wawancara, terutama jika peneliti belum begitu ini selalu dipenuhi pemohon paspor online, pem-
ahli dalam melakukan penelitian, disarankan bukaan dilakukan pada hari jumat. Pengecekan
untuk menggunakan teknik wawancara terstruktur, yang dilakukan 2 minggu sekali, dan kuota selalu
agar data yang didapatkan lengkap. Sehingga terpenuhi atau pada hari senin dan selasa kuota
akan memudahkan peneliti ketika melakukan selalu habis. Melihat dari kuota yang telah di-
analisis data. tetapkan mengalami pemenuhan dalam pengisian
86 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2020, hlm. 55-112

kuota yang telah ditetapkan tadi. Pihak Imigrasi mengatakan dengan adanya aplikasi ini juga
Kota Malang, menetapkan bahwa setiap harinya membuat masyarakat lebih tertib dalam meng-
kuota yang disediakan hanya untuk 150 sampai ajukan permohan paspor. Pemohon juga tidak
200 orang saja. perlu berlama-lama di kantor imigrasi, dimana
Cara melakukan aktivasi aplikasi Apapo dalam hal ini banyak orang yang sibuk dalam
di gadget: pekerjaannya dan tidak sempat untuk dapat
1. Daftar Akun menggunakan Google Mail / datang langsung ke pihak kantor. Mereka yang
Facebook ingin mengajukan permohonan paspor dan ada
2. Isi dan Lengkapi Form Pendaftaran Akun kendala pekerjaan mereka juga tidak perlu bolos
dengan data yang benar dalam pekerjaannya, mereka hanya perlu duduk
3. Login Akun menggunakan Ussername & manis dan membuka aplikasi APAPO di gadget
Password yang telah anda buat mereka. Untuk yang sekolah pun tidak perlu
4. Klik Antrian Paspor untuk memulai Pen- repot-repot datang ke kantor imigrasi tapi me-
daftaran Antrian Paspor Online reka juga dapat mendownload aplikasinya
5. Pilih Kantor Imigrasi yang dituju bahkan juga dapat mengakses lewat websitenya.
6. Pilih Jumlah Pemohon & Waktu kedatangan Strategi Reformasi Birokrasi di Kantor
anda Imigrasi Kelas I Malang di dasarkan pada 8 area
7. Pilih Jumlah Pemohon & Waktu kedatangan perubahan Reformasi Birokrasi Kementrian
anda Hukum dan HAM yaitu sebagai berikut:
8. Masukkan Data Pemohonan ( KLIK ) 1)Bimbingan Rohani, Fasilitas Olahraga, dan
9. Notifikasi berhasil akan muncul setelah anda Medical Check Up dalam rangka memperbaiki
memasukkan data dengan benar mental aparatur, 2)Aplikasi SIMPEG dan keter-
10.Screenshot Kode Booking / Barcode bukaan informasi pelaporan untuk mengawasi
Dampak positif dari peluncuran aplikasi kinerja pegawai, 3)Program SIMPONI dan
“APAPO” menurut Ibu Vina Pranindya selaku keterbukaan biaya pembuatan paspor dalam
Kepala Sub-Seksi Informasi dan Komunikasi upaya meningkatkan akuntabilitas, 4)kejelasan
Keimigrasian mengatakan bahwa dampaknya tugas dan fungsi untuk meningkatkan fungsi
ialah: kelembagaan, 5)Perubahan tata laksana dalam
1. Orang tidak perlu antri dari pagi pengurusan paspor dengan memangkas birok-
2. Tidak perlu antri lama rasi, 6)Diklat dan rapat internal untuk mening-
3. Datang sesuai dengan jadwal yang telah katkan kualitas sumber daya manusia aparatur
ditentukan, berdasarkan jam, tanggal, tempat sipil negara, 7)Diskresi sebagai implementasi
kantor imigrasinya, peraturan perundang-undangan, 8)Peningkatan
4. Cukup menyerahkan berkas-berkas yang kualitas pelayanan publik melalui penerapan
dibutuhkan pasport delivery, dan weekend pasport service.
5. Foto dan wawancara dengan cepat, setelah Dapat dilihat dipoint ke 8 strategi Reformasi
itu pulang Birokrasi yaitu peningkatan kualitas pelayanan
Dampak negatif yang ditimbulkan sebelum publik salah satunya di Kota Malang meng-
peluncuran aplikasi APAPO, ialah: gunakan Aplikasi yang bernama APAPO.
1. Semua dilakukan secara manual Pelaksanaan reformasi birokrasi ditinjau
2. Orang datang untuk antri pagi-pagi sekali, dari Sasaran Road Map Reformasi Birokrasi
untuk mendapatkan nomor antrian 2015-2019 dalam pelayanan publik yang di-
3. Menunggu antrian lama untuk foto lakukan Kantor Imigrasi Kelas I Malang telah
Kendala yang dihadapi oleh pihak keimig- memenuhi aspek dari arah kebijakan sasaran
rasian dalam peluncuran aplikasi APAPO, sejauh reformasi birokrasi yaitu: birokrasi yang bersih
ini tidak ada kendala yang dihadapi. Justru beliau dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien,
mengatakan bahwa dengan adanya aplikais ini dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik
sangat membantuk pihak imigrasi dan beliau juga berkualitas. Faktor pendukung program yaitu
Penerapan Aplikasi Pendaftaran Antrian Paspor Online (APAPO) dalam Perspektif E-government (Charani, Adi, dan Latifa) 87

aparatur yang produktif, kebijakan yang rep- pelayanan di Kantor Imigrasi Kota Malang ini
resentatif, dan peningkatan kapasitas pegawai. hanya mampu memproses pemohon sejumlah
Faktor penghambat program yaitu minimnya 150-200 orang setiap harinya. Akan tetapi, mas-
sarana dan prasarana, sumber daya manusia yang yarakat yang tidak mendapatkan tempat di kuota
tidak mengerti teknologi, dan perilaku buruk tersebut selalu meminta untuk tetap dilayani.
oknum pegawai. Jikalau hal ini dipaksakan, maka petugas bisa-
Fungsi utama pemerintah ialah melayani bisa tidak bisa pulang.
rakyatnya. Adanya pelayanan publik tidak ter- Sikap yang diperlakukan petugas imigrasi
lepas dari tugas pemerintah sebagai pela- sangat baik, dimana mereka akan memberi pela-
yan. Pelayan publik dapat didefinisikan sebagai yanan lebih kepada pemohon yang menyandang
upaya pemenuhan kebutuhan maupun keinginan disabilitas, ibu hamil dan lansia (diatas 60 tahun),
masyarakat oleh para penyelenggara negara. dimana mereka harus lebih ekstra protectif agar
Pada masa kini pelayanan yang diberikan dalam melakukan antrian mereka tidak sampai
bermacam-macam. Adapun yang berbasis kelelahan. Pihak imigrasi mendahulukan mereka
teknologi dikarenakan Indonesia sedang dalam karena dalam hal ini kesehatan mereka sangat
proses pembentukan E-government. Dalam berpengaruh dalam proses antrian nanti. Dimana
pelayanan untuk pembutan paspor secara online mereka akan diberikan pelayanan dengan bebas
maupun manual telah di berikan keringanan antri online untuk mendapatkan paspor dan lang-
Untuk kelompok rentan ( lansia 60 tahun keatas, sung dilayani dengan sigap dan cepat dalam pem-
ibu hamil, & difabel) dibebaskan antrian online rosesannya.
s/d pukul 10.00 WIB. Hal ini dikarenakan bebe-
rapa faktor yang mungkin bisa mempengaruhi SIMPULAN
kondisi mereka dalam melakukan proses antrian. Pengimplementasian e-goverment di Kan-
Dimana dalam hal ini proses antrian yang lama tor Imigrasi Malang berupa paspor online dapat
dan memakan waktu yang sangat panjang. dikatakan efektif dan memnuhi standart kualitas
Mereka diberikan pelayanan khusus agar tidak pelayanan yang baik di dalam memberikan pe-
terjadi penyiksaan dalam hal untuk mengantri. layanan. Mengenai prosedur pelayanan sudah
Dalam pelayanan publik diperlukan komunikasi sederhana dan dapat dipahami oleh masyarakat,
antar kedua belah pihak antara pelaksana dan kedisplinan pegawai yang semakin baik, pegawai
penyelenggara. tanggap dalam melayani. Dengan adanya aplikasi
Komunikasi memiliki peranan sangat penting paspor online APOPO, proses pembuatan pas-
karena merupakan bentuk koordinasi antar por saat ini menjadi lebih mudah, murah, dan
anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan cepat. Hal ini dikarenakan pemohon dapat
gagasan. Dalam hal ini masyarakat sudah banyak mengurusnya sendiri tanpa bantuan dari orang-
mengetahui bahwasannya pihak Kantor Imigrasi orang yang dengan sengaja mengambil keun-
Kota Malang telah meluncurkan sebuah pene- tungan sendiri (dalam hal ini calo-calo yang
muan baru yaitu Aplikasi APAPO yang dijamin banyak berkeliaran di sekitar lingkungan kantor
akan membawa dampak dampak baik bagi imigrasi ataupun birojasa). Hal ini merupakan
masyarakat yang hendak membuat paspor tanpa salah satu bentuk nyata dari berkembangnya e-
antri lama. Melihat dari kuota yang telah di- goverment khususnya dibidang pelayanan publik
tetapkan, selalu penuh dan pengecekan yang yang secara langsung dapat dirasakan oleh warga
dilakukan 2 minggu sekali setiap hari Jumat dan negara khususnya di wilayah Malang.
dibukanya aplikasi ini setiap hari Senin-Selasa.
Sumber daya manusia di Kantor Imigrasi DAFTAR RUJUKAN
Kota Malang ini hanya mampu memproses 150- Angguna, Y. 2015. Upaya Pengembangan E-
200 orang setiap harinya. Akan tetapi, masya- Government dalam Pelayanan Publik pada
rakat yang datang selalu lebih dari jumlah kuota Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang.
yang telah ditetapkan. Kemampuan SDM Jurnal Administrasi Publik, 3, 80–88.
88 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2020, hlm. 55-112

Atthahara, H. 2018. Inovasi Pelayanan Publik Government sebagai layanan komunikasi


Berbasis E-Government/ : Studi Kasus pemerintah Kota Surabaya (Studi
Aplikasi Ogan Lopian Dinas Komunikasi Kematangan e-government Sebagai
dan Informatika di Kabupaten Purwakarta. Layanan Komunikasi Government to
Jurnal Politik Indonesia. 3, 66–77. Government, Government to Citizen,
Bintari, S. C., Zenju, H. N. S. & Purnamasari, Government to Business). Profetik, 11, 37.
I. 2017. Kelas I Kota Bogor Quality of Nugraha, J. T. 2018. E-Government Dan
Service in the Office of Immigration Pelayanan Publik (Studi Tentang Elemen
Passport Making Class I Kota Bogor. Sukses Pengembangan E-Government Di
Jurnal Governansi 3, 41–52. Pemerintah Kabupaten Sleman). Jurnal
Deshinta, W. S. 2017. Fungsi Pengawasan Komunikasi dan Kajian Media 2, 32–
Keimigrasian dalam Pengendalian 42.
Radikalisme Pasca Penerapan Kebijakan Ramdhani, A. & Ramdhani, M. A. 2017.
Bebas Visa Kunjungan. 15–28. Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan
Firdaus, I. 2018. Optimalisasi Pos Lintas Batas Publik. Jurnal Publik 1–12.
Tradisional dalam Pelaksanaan Fungsi Sari, K. D. A. & Winarno, W. A. 2012.
Keimigrasian Studi Kasus Imigrasi Implementasi E-Goverment System Dalam
Entikong. Jurnal Ilmu Kebijakan Hukum, Upaya Peningkatan Clean And Good
12, 57. Goverment di Indonesia. Jeam, XI, 1–19.
Jayanti, N. K. D. A. 2018. Kajian Analisa: Waruwu, H. & Masitho, B. 2016. Efektivitas
Penerapan dan Pengembangan e- Pelayanan Paspor Pada Kantor Imigrasi
Government pada Pemerintah Propinsi Kelas I Khusus Medan.Jurnal Administrasi
Bali. Creat. Inf. Technol. J. 4, 14. Publik 4, 43–51.
Juliarso, A. 2019. Analisis Implementasi E- Wiralestari & Fredy. 2018. Kapasitas Sumber
Government Dalam Pemerintah Daerah Daya Manusia dan Proses Pelayanan
Kabupaten Ciamis. 10. Publik Terhadap Pemanfaatan
Noveriyanto, B., Nisa, L. C., Bahtiar, A. S., E_Government. Jurnal Akuntansi. 3,
Sahri, S. & Irwansyah, I. 2018. E- 1–8.

Anda mungkin juga menyukai