Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM


POLITEKNIK IMIGRASI
Jl. Raya Gandul No. 4, Cinere, Depok
Telp. (021) 7530001, Laman: www.poltekim.ac.id
Email: tupoliteknikimigrasi@gmail.com

LEMBAR JAWABAN PESERTA DIDIK


UJIAN TENGAH SEMESTER / UJIAN AKHIR SEMESTER
TINGKAT : I / SATU
PRODI/KELAS : ADMINISTRASI KEIMIGRASIAN / C
NAMA : THERESYA BERLIAN
NRT : 2021.2438.2.02
NO. URUT PRESENSI : 26
HARI/ TANGGAL : SENIN, 21 NOVEMBER 2022
WAKTU : 13.40 – 15.10 WIB
DOSEN : IBU CATUR SUSANINGSIH
MATA KULIAH : DOKUMEN PERJALANAN KEIMIGRASIAN

SOAL
1. Bagaimana pendapat Anda terkait :
a. M-Paspor;
b. Implementasi M-paspor di Kantor Imigrasi
Jelaskan pendapat kalian tentang pernyataan diatas.

2. Bagaimana pendapat Anda terkait :


a. Eazy Paspor;
b. Paspor bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia.
Jelaskan pendapat kalian tentang pernyataan diatas.

3. Bagaimana pendapat Anda terkait :


a. Permohonan Paspor secara daring/Online;
b. Permohonan Paspor bagi Disabilitas Sensorik.
Jelaskan pendapat kalian tentang pernyataan diatas.

4. Bagaimana pendapat Anda terkait :


a. E-Paspor dan Paspor Biasa;
b. Terkait masa berlakunya Paspor 10 Tahun.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 1


JAWABAN

NOMOR 1
a. MPASPOR

Dalam era perkembangan globalisasi, tidak dapat dimungkiri bahwa penggunaan


teknologi informasi yang semakin terpadu dan semakin populernya internet seakan-
akan telah membuat dunia semakin menciut dan semakin memudarkan batas-batas
negara, berikut dengan kedaulatan dan tatanan masyarakatnya (Nugraha et al.
2020). Di sisi lain, dinamika masyarakat Indonesia yang masih baru tumbuh dan
berkembang sebagai masyarakat industri dan masyarakat informasi, seolah masih
tampak prematur untuk mengiringi perkembangan teknologi tersebut. Pemerintah
sebagai penyedia jasa bagi masyarakat dituntut untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas. Sebab salah satu fungsi pemerintahan saat ini yang semakin disorot
oleh masyarakat adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansi-
instansi pemerintahan (Sulfiani, 2021). Pemerintah yang memiliki fungsi sebagai
penyelenggara pelayanan publik dan seiring dengan tuntutan perkembangan
globalisasi menjadi keharusan pemerintah melakukan perbaikan dalam pelayanan
publik tersebut.

Dalam menghadapi problematika tersebut terutama di dalam bidang pelayanan


publik, salah satu upaya yang dapat dimanfaatkan ialah dengan mengoptimalkan
penggunaan jaringan internet dalam melakukan berbagai macam transaksi guna
efisiensi penyelenggaraan pelayanan publik. Salah satunya pengembangan serta
pemanfaatan e-government untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas
dan juga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan
efisien (Harmitalia, dkk 2021). Winarsih dan Ratminta (dalam Alne, 2019)
mengartikan efektivitas adalah tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan baik
itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang, maupun visi organisasi. Akan
tetapi, tujuan yang dituju harus sesuai dengan visi organisasi. The Liang Gie dalam
Nugraha (2020) mengatakan bahwa efisien merupakan perbandingan terbaik antara
usaha dan hasilnya. Sedangkan menurut Dwiyanto (dalam Monoarfa, 2014) untuk
mengukur suatu kegiatan berjalan efisien dapat dilihat dari output dan input
pelayanan. Jika kegiatan memiliki suatu kepastian pelayanan dan pelayanan tidak
mengeluarkan biaya yang ekstra maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pelayanan
tersebut dapat dikatakan efisien (Harmitalia, Irawan, and Khaerani 2021).

Lebih lanjut, berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang


Keimigrasian, pasal 3 ayat 1 fungsi keimigrasian adalah sebagai dari tugas
penyelenggaraan negara di bidang pelayanan perlindungan masyarakat, penegak
hukum keimigrasian, serta fasilitator penunjang pembangunan ekonomi nasional.
Sedangkan pada pasal 7, sistem informasi manajemen keimigrasian merupakan
satu kesatuan dari berbagai proses pengelolaan data dan informasi, aplikasi serta
peningkatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dibangun untuk
menyatukan dan menghubungkan sistem informasi pada seluruh pelaksanaan fungsi
keimigrasian secara terpadu (Prasetyo 2014).

LEMBAR JAWABAN UJIAN 2


Pandemi Covid-19 mengharuskan pemerintah melakukan terobosan guna
mengurangi penyebaran virus tersebut tanpa mengganggu kegiatan yang
diperlukan. Perkembangan teknologi informasi melalui e-government juga
dimanfaatkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk
melakukan perubahan pelayanan yang lebih baik. Pelayanan publik di bidang
keimigrasian yang menjadi perhatian publik dan fokus utama adalah paspor.
Permohonan paspor dari tahun ke tahun semakin meningkat (Wilonotomo and Putra
2018). Direktorat Jenderal Imigrasi dalam upayanya memaksimalkan pelayanan
kepada masyarakat dengan mengoptimalkan perkembangan teknologi
mengeluarkan inovasi baru berupa sistem permohonan paspor baru atau pergantian
paspor lama secara online. Sistem tersebut dibentuk dengan harapan dapat
menanggulangi segala macam problem yang muncul dalam masyarakat yang
berhubungan dengan paspor.

Salah satunya ialah peluncuran aplikasi M-Paspor. M-Paspor merupakan aplikasi


yang dapat digunakan masyarakat untuk melakukan pengajuan permohonan paspor
baru dan penggantian paspor lama secara online. Aplikasi ini dirilis pada 26 Januari
2022, dan diharapkan dapat mempermudah dan menyingkat waktu dalam
pembuatan paspor bagi masyarakat dan mengurangi adanya kerumunan yang
terjadi. Banyaknya keluhan yang diterima oleh pemerintah yang dialami oleh
pemohon paspor, mulai dari antrean yang panjang, waktu tunggu yang lama hingga
kasus pencaloan. Namun pengurusan penerbitan dan perpanjangan paspor kini
dapat dilakukan secara online tanpa harus mengantre berjam-jam saat mendaftar.
Hal ini menjadi terobosan penting pemerintah, sebab paspor sangat dibutuhkan
sebagai syarat wajib dan identitas resmi di luar negara Indonesia yang akan
melakukan kunjungan, perjalanan luar negeri, atau masyarakat yang ingin menetap
di suatu negara (Prasetyo 2014). Adanya inovasi yang dikembangkan pasti ada pula
kendala yang terjadi di lapangan tidak sepenuhnya sesuai dengan perencanaan
yang sudah tersusun rapi seperti yang diharapkan. Sejak di luncurkannya aplikasi M-
Paspor masyarakat berkomentar bahwa hal ini cukup mempersulit bagi para
pemohon berumur tetapi disisi lain masyarakat juga memberikan komentar baik
dengan adanya aplikasi ini. Tersedia opsi lain jika para pemohon tetap merasa
kesulitan dengan prosedur baru ialah menggunakan prosedur lama dengan
mendatangi langsung Kantor Imigrasi untuk mengajukan pembuatan paspor baru
dibantu dengan petugas yang ada dan membawa persyaratan yang dibutuhkan.

Pembukaan persediaan kuota M-Paspor di setiap kantor imigrasi sudah bisa


dilakukan secara rutin setiap bulannya setelah adanya pembaruan pengaturan
aplikasi ini, setelah peluncuran aplikasi ini pemerintah masih membatasi kuota
pemohon yang akan menggunakan M-Paspor dikhususkan pada masa mendekati
hari-hari besar atau hari libur nasional sebab terjadinya peningkatan mobilitas WNI
untuk melakukan perjalanan keluar negeri. Selain itu, total kuota permohonan
paspor yang disediakan oleh kantor imigrasi menggunakan aplikasi M- Paspor
sebesar 80%. Berikut ini di jelaskan langkah-langkah mengoperasikan aplikasi M-
Paspor ke dalam smartphone melalui AppStore atau GooglePlay:

LEMBAR JAWABAN UJIAN 3


1) Unduh dan Install Aplikasi M-Paspor di Smartphone Atau Tablet Android/iOS.
Pertama- tama, pemohon wajib mengunduh aplikasi M-Paspor yang tersedia di
Google Playstore (untuk sistem Android) dan Appstore (untuk sistem 10S).
2) Daftarkan Akun Pengguna. Saat pertama membuka aplikasi, pemohon akan
menemukan halaman yang meminta pengisian alamat E-mail dan kata sandi. Pada
bawah tombol "Masuk", klik tulisan "Daftar Akun". Isikan data diri pada form, lalu klik
"Daftar". Setelah itu, pemohon akan menerima Kode OTP melalui E-Mail. Isikan
kolom di aplikasi dengan kode OTP yang diterima kemudian setujui seluruh syarat
dan ketentuan yang muncul pada layar.
3) Ajukan Permohonan Paspor. Pada beranda, klik tombol "Pengajuan Permohonan"
lalu isi kuesioner dengan benar dan unggah foto berkas yang diminta. Seusai
kuesioner diisi, halaman Data Pemohon akan menampilkan ringkasan data diri.
Pada halaman ini, pengguna dapat menambahkan pemohon lainnya dengan
mengklik "Tambah Pemohon di sisi kanan atas. Jika sudah, klik tombol "Lanjutkan".
4) Pilih Lokasi Kantor Imigrasi dan Jadwal. Tahapan berikutnya yakni menentukan di
kantor imigrasi mana paspor akan diproses. Jangan lupa menyalakan pengaturan
lokasi pada smartphone. Ketika akan menentukan tanggal kedatangan, perhatikan
keterangan di bagian bawah kalender untuk mengetahui berapa banyak kuota yang
tersedia pada tanggal tertentu

5) Tahap Pembayaran. Usai seluruh proses pengisian data dan pengunggahan


berkas, informasi permohonan paspor akan muncul di beranda dan dapat diklik
untuk mendapatkan tagihan dalam format file PDF. Pembayaran harus dilakukan
segera setelah submit data permohonan paspor melalui kanal-kanal yang tersedia:
teller bank, ATM, Kantor Pos, Indomaret serta marketplace 6) Wawancara di Kantor
Imigrasi. Pemohon yang mendaftarkan diri dari aplikasi M-Paspor tetap melakukan
wawancara secara langsung dengan petugas serta membawa berkas asli yang telah
diajukan, dan melakukan sesi foto yang akan di tempatkan pada lembar paspor.

b. Implementasi M-paspor di Kantor Imigrasi

Pada masa pandemi Covid-19 yang membatasi segala aktivitas di luar ruangan
dan melihat keperluan masyarakat dalam permohonan paspor baru atau pergantian
paspor lama cukup tinggi khususnya pada wilayah bagian utara provinsi Jawa
Tengah. Salah satu Kantor imigrasi dengan pengajuan permohonan paspor di
bagian utara Jawa Tengah ialah Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati yang
menyediakan kuota permohonan paspor melalui aplikasi M-Paspor, melihat luasnya
lingkup kerja Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati sebagai salah satu kantor imigrasi
yang mencakup beberapa wilayah kota di Provinsi Jawa Tengah yaitu Jepara, Blora,
Kudus, Rembang, dan kota Pati sendiri menjadi kantor imigrasi tujuan yang cukup
memfasilitasi pelayanan publik dalam menggunakan aplikasi M-Paspor. Maka
penelitian ini akan menjelaskan tentang keefektivitasan aplikasi M-Paspor tahun
2022 pada Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati.

Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati merupakan salah satu contoh kantor
imigrasi yang menyediakan pelayanan permohonan paspor baru dan pergantian
paspor lama menggunakan aplikasi M-paspor. Dari sekian banyak kantor imigrasi

LEMBAR JAWABAN UJIAN 4


yang berada di wilayah pulau Jawa, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati memiliki
cakupan yang luas, beberapa wilayah provinsi Jawa tengah bagian utara para
pemohon membuat permohonan paspor baru dan pergantian paspor lama di kantor
Imigrasi Pati. Selain dari pelayanan yang baik dan fasilitas yang cukup baik,
kebanyakan dari pemohon paspor di kantor imigrasi Pati merupakan para pekerja
TKI, pelayar, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penggunaan aplikasi M-Paspor pada
Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati sangat diperlukan.

Pembahasan :

Pelayanan Publik

Pelayanan publik merupakan instrumen penting dalam penyelenggaraan


pemerintahan. Menurut A.S Moenir (1995) Pelayanan publik adalah sebuah usaha
yang dilakukan oleh sekelompok orang atau birokrasi guna memberikan bantuan
kepada khalayak atau masyarakat dalam mencapai tujuan tertentu, dalam arti lain
seluruh barang dan jasa yang diselenggarakan atas nama pemerintah disebut
pelayanan publik. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah (government service)
dapat diartikan sebagai “the delivery of a services by a givernment agency using its
own employees”, dimana pemberian pelayanan oleh pemerintah kepada masyarakat
atau warga negara dilakukan oleh pegawainya. Penyediaan pelayanan publik oleh
pemerintah secara langsung dilakukan melalui apa yang disebut dengan sektor
publik (public sector), seperti kantor pos, perusahaan listrik pemerintah, rumah sakit
milik pemerintah, badan-badan pemerintah, dan lain sebagainya.

Dalam praktik penyediaan pelayanan publik, pemerintah mengeluarkan


regulasi yang dijadikan sebagai guidance dalam penyediaan pelayanan publik.
Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang mengatur
serangkaian pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara atas
barang, jasa, dan administratif. Undang- Undang Dasar 1945 yang menjadi dasar
negara bangsa Indonesia juga telah mengamanatkan kepada negara dalam
pemenuhan kebutuhan dasar setiap masyarakat atau warga negara atas
kesejahteraannya, sehingga efektivitas dari suatu sistem pemerintahan sangat
ditentukan oleh baik buruknya penyelenggaraan pelayanan publik tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan kegiatan
pelayanan barang publik maupun jasa publik yang pada dasarnya menjadi tanggung
jawab pelaksanaan oleh pemerintah pusat, daerah, serta lingkungan Badan Usaha
Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah dalam pemenuhan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Menteri Pendayagunaan Negara menerbitkan keputusan No. 63/ KEP/ M. PAN/


7/ 2003 tentang pola penyelenggaraan pelayanan publik sebagai upayanya dalam
menciptakan pelayanan publik yang berkualitas, diantaranya:

1. Fungsional
Pola pelayanan publik yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan
bedasarkan tugas, fungsi dan kewenangannya.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 5


2. Terpusat
Pola pelayanan publik yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan sebagai
satuan tunggal dan berdasarkan atas pelimpahan wewenang dari
penyelenggara pelayanan.

c. Terpadu

1. 1)  Terpadu satu atap Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan


dalam satu

tempat yang didalamnya meliputi berbagai jenis pelayanan dan tidak memiliki

keterkaitan proses dengan melewati beberapa pintu.

2. 2)  Terpadu satu pintu Pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan


dalam satu

tempat yang didalamnya meliputi berbagai jenis pelayanan dan saling


memiliki keterkaitan proses dengan pelayanan melalui satu pintu.

Dengan adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah,


maka penyelenggaraan pelayanan publik lebih mudah ditingkatkan. Dengan alur
birokrasi yang lebih ringkas mampu membuat pemerintah melakukan
pengembangan pelayanan publik yang akan terus disesuaikan dan dibutuhkan
dengan keadaan realitas lapangan. Peningkatan pelayanan publik juga berhubungan
dengan pengembangan teknologi informasi yang sudah seharusnya selalu terkait
dalam pengembangan inovasi cepat dan efisien, menurut Numandi (dalam
Harmitalia, dkk, 2021) e-goverment merupakan salah satu proses transformasi
dimana pemerintah mengoptimalkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mengurangi jarak birokrasi organisasi, serta membentuk jaringan sistem
menagement dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah
bekerja secara terpadu untuk menyederhanakan akses ke semua informasi dan
pelayanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah(Harmitalia, dkk, 2021).
Pemerintah dituntut harus mampu untuk menempatkan prioritas, urgensi agar dapat
tercipta kepentingan yang lebih luas.

Hal ini seperti yang terjadi pada Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati, yang secara
berkala meningkatkan kualitas pelayanannya, cepat dan efisien dalam pengajuan
pembuatan paspor menggunakan aplikasi M-Paspor yang telah mempertimbangkan
kebutuhan keadaan lapangan dan kepenting bangsa.

Analisis :

A. Penggunaan M-Paspor

Kebutuhan masyarakat dalam menggunakan paspor sangat penting sebagai


dokumen atau persyaratan bepergian ke luar negeri maupun masuk. Berdasarkan
hukum keimigrasian yang berlaku di Indonesia, setiap orang wajib memiliki paspor

LEMBAR JAWABAN UJIAN 6


yang sah dan masih berlaku sebagai tanda masuk dan keluarnya pada wilayah
Indonesia (Wilonotomo and Putra 2018). Dari hal ini adanya pusat pelayanan paspor
atau biasa kita sebut pelayanan keimigrasian harus menyediakan dan melayani
publik dalam pengurusan paspor untuk bekerja, berwisata, beribadah dan
sebagainya. Di Indonesia sendiri pelayanan publik masih dipandang buruk dalam
proses penyediaan yang terlalu bertele-tele, maka dari itu pelayanan publik harus
meningkatkan kualitas dan kemudahan agar masyarakat mengubah pandangan
pada fasilitas publik.

Perkembangan globalisasi yang mengutamakan teknologi agar


mempermudah publik untuk mengatasi hal-hal yang seharusnya bisa berjalan
dengan cepat dan mudah tidak perlu berlama-lama. Pelayanan keimigrasian juga
dimanfaatkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi untuk melakukan perubahan
pelayanan yang lebih baik. Direktorat Jendral Imigrasi, Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia resmi menerbitkan Aplikasi M-Paspor, M-Paspor merupakan aplikasi
yang dapat digunakan masyarakat untuk melakukan pengajuan permohonan paspor
baru dan penggantian paspor secara online dirilis pada 26 Januari 2022. Setelah
surat kebijakan Nomor IMI-GR.01.01-2114 Tahun 2020, dari Direktorat Jendral
Imigrasi dikeluarkan dalam pembatasan layanan antrean online APAPO agar
penyebaran Covid-19 tidak semakin memburuk, kemudian Direktorat Jendral
Imigrasi berinovasi untuk pencegahan hal tersebut dan lahirlah M-Paspor yang
diharapkan dapat mempermudah dan menyingkat waktu dalam pembuatan paspor
bagi masyarakat dan mengurangi adanya kerumunan yang terjadi.

Pengembangan inovasi pelayanan publik secara digital sangat digencar untuk


disampaikan oleh masyarakat sebagai keikutsertaan menjadi masyarakat global.
Pemerintah Indonesia memiliki tuntutan menciptakan good governace dalam era
globalisasi saat ini. Di mana pelayanan publik yang baik serta memuaskan menjadi
perhatian utama bagi pemerintah sebagai penyedia jasa layanan untuk masyarakat.
Kegiatan ini maksud mempersiapkan perubahan sistem pelayanan paspor dengan
Aplikasi M-Paspor serta menampung feedback petugas guna melancarkan
penerapan aplikasi di kantor imigrasi seluruh Indonesia. Pelaksana Tugas (Plt)
Direktur Jenderal Imigrasi, Widodo Ekatjahjana mengatakan bahwa, Aplikasi M-
Paspor merupakan bentuk baru dari Aplikasi Pendaftaran Antrean Paspor Online
(APAPO) yang diterapkan agar pelayanan paspor lebih transparan, akuntabel dan
cepat. Ia menargetkan aplikasi ini siap diakses masyarakat di seluruh Indonesia
pada acara puncak Hari Bhakti Imigrasi (HBI) Ke-72. Fitur-fitur unggulan M-Paspor
antara lain Pembayaran PNBP di Awal, Cek Status Permohonan Paspor, Validasi
NIK Dukcapil, Reschedule Jadwal Kedatangan dan Integrasi Dokumen Perjalanan
RI.

Perbedaan yang terjadi sebelum adanya aplikasi ini diluncurkan adalah di


mana terjadinya penumpukan pemohon dimasa Covid-19 di kantor imigrasi salah
satunya kantor imigrasi Pati. Penumpukan pemohon disebabkan karena lamanya
durasi pengecekan berkas di tahap awal untuk pengajuan pembuatan paspor, jika
terjadi adanya kerumunan masal maka virus Covid-19 tersebar secara cepat dengan

LEMBAR JAWABAN UJIAN 7


adanya interaksi ini dan hal ini jelas dilarang pada masa pandemi. Di Indonesia
Covid-19 diduga mulai muncul pada tahun 2020 khususnya pada Bulan Februari
sampai Bulan Maret tahun 2020, setelah adanya Warga Negara Jepang yang
terpapar Covid-19 datang ke Indonesia dan berinteraksi dengan Warga Negara
Indonesia yang berasal dari Depok, Jawa Barat (Permana 2021) . Munculnya satu
kasus positif Covid-19 di Indonesia itu menjadi titik awal terjadinya peningkatan
kasus positif Covid-19 di Indonesia dengan persebaran yang cenderung cepat dan
luas menuju wilayah-wilayah yang ada di Indonesia mulai dari tahun 2020 sampai
pada saat ini yaitu tahun 2021. Wilayah-wilayah Indonesia yang terpapar oleh Covid-
19 tersebut salah satunya adalah Kota Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Tapi ada hal lain yang perlu ditekankan adalah walaupun tersedia
permohonan paspor secara online ini tidak memungkinkan pemohon tidak datang
langsung ke kantor imigrasi, pemohon tetap di haruskan datang secara langsung
untuk melakukan sesi wawancara, pengambilan sidik jari, verifikasi berkas dan
pengambilan foto yang akan dilakukan oleh petugas. Namun juga masih ada
beberapa masyarakat yang belum paham bagaimana cara membuat paspor, bahkan
tidak sedikit dari mereka sedia membayar cukup mahal untuk membuat paspor
melalui para calo. Hal ini juga pastinya menjadi kendala perkembangan pelayanan
publik berada pada dunia yang serba cepat dan mudah, dengan menggunakan
fasilitas yang tersedia teknologi hadir untuk mempermudah segalanya perlu ada
pemahaman bagi masyarakat dalam menyesuaikan perkembangan dunia saat ini.

B. Efektivitas Aplikasi M-Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati


Efektivitas penggunaan aplikasi M-Paspor di kantor imigrasi Pati setelah
beberapa bulan peluncuran yang lalu oleh Direktorat Jendral Imigrasi membuktikan
bahwa aplikasi M- Paspor memberikan manfaat yang baik, efisien, dan cepat, serta
pelayanan petugas imigrasi yang ramah khususnya pada wilayah Kantor Imigrasi
Kelas I Non TPI Pati. Masyarakat merasa maksimal dalam pelayanan yang diberikan
atas penggunaan aplikasi tersebut cepat dan mudah dalam proses pengajuan
paspor, ditunjang pula dari faktor jika masyarakat paham bagaimana cara
menggunakan aplikasi dengan baik. Penerapan penggunaan aplikasi ini sudah
terbukti membantu dan meringkas waktu bagi para petugas imigrasi dalam
pengecekan berkas pengajuan awal, hal ini dikatakan oleh kepada sub seksi
dokumen perjalanan Kantor imigrasi Kelas I Non TPI Pati “Adanya aplikasi ini sangat
membantu petugas dalam pengecekan berkas, kemudian para pemohon ketika
datang ke kantor imigrasi untuk melakukan pengajuan pembuatan paspor baru tidak
perlu menunggu terlalu lama di ruang tunggu dan dengan adanya aplikasi ini sangat
dapat mengurangi adanya kerumunan yang terjadi”. Fakta di lapangan mengatakan
demikian bahwa apa yang diinginkan Direktorat Jendral Imigrasi yang mendasari
mengapa aplikasi ini di buat sudah mulai memperlihatkan hasil yang baik.
Pengajuan pembuatan paspor baru maupun penggantian paspor lama secara
online digunakan juga di berbagai negara. Beberapa negara yang menggunakan
cara yang sama dalam penggunaan teknologi sebagai alat mempermudah berbagai
hal salah satunya dalam bidang Imigasi. Negara Singapura, Malaysia, dan Korea
Selatan merupakan salah satu contoh negara yang menggunakan sistem online

LEMBAR JAWABAN UJIAN 8


dalam pengajuan maupun penggantian paspor lama. Dilansir dari web resmi imigrasi
negara di atas, negara tersebut menjalankan kebijakan sistem online ini merasa
sangat membantu, terlebih negara-negara di atas bisa dikatakan sebagai negara
yang mengembangkan teknologi untuk efisiensi berbagai hal dengan memiliki
masyarakat yang cenderung individualis khususnya Korea Selatan dan Singapura.
Sedikit berbeda dengan aplikasi M-Paspor di Indonesia, negara Singapura, Korea
Selatan dan Malaysia dalam memproses berkas yang diperlukan sepenuhnya
melalui sistem online. Pemohon tidak perlu datang ke kantor imigrasi untuk
melakukan wawancara dan sebagainya, kecuali dalam pengambilan hasil cetak
paspor yang harus dilakukan oleh pemohon sesuai dengan data paspor tersebut.
Aplikasi M-Paspor juga mengurangi adanya suap atau jasa oknum yang
terjadi pada kasus pembuatan paspor baru maupun pergantian paspor lama, seperti
masyarakat yang sudah berumur dan masyarakat yang kurang paham atas prosedur
pembuatan paspor mereka merasa terlalu rumit untuk dipahami. Kebanyakan
masyarakat yang menggunakan jasa ini adalah masyarakat yang berencana akan
menjalankan ibadah haji atau umrah hanya ingin menerima beres akan hal yang
dibutuhkan. Dan adanya aplikasi M-Paspor ini memberikan pelayanan yang merata
bagi para pemohon serta mengurangi tindak kejahatan yang terjadi. Fitur yang
diberikan aplikasi M-Paspor sangat mendukung adanya kenyamanan dan keamanan
bagi pemohon, proses dalam pengajuan paspor melalui aplikasi M-Paspor setelah
melakukan input data yang dibutuhkan para pemohon kemudian melakukan
pembayaran secara online dan aplikasi ini dapat juga menyesuaikan jadwal bagi
para pemohon kapan akan melakukan wawancara dan jadwal paspor akan di cetak.
Para pemohon datang dengan membawa berkas asli kemudian para petugas
melakukan pengecekan jika sudah cocok kemudian para pemohon diarahkan ke
ruang tunggu untuk menunggu giliran melakukan sesi pengambilan foto, kemudian
setelah melakukan sesi pengambilan foto para pemohon langsung bisa
meninggalkan kantor imigrasi dan jika sudah selesai proses pencetakan paspor
maka akan di beritahukan melalui nomor atau email yang sudah tercantum. Hal ini
sangat aman dan efisien bagi pemohon maupun petugas yang menjalankan
kegiatan tersebut.
Pelayanan publik penggunaan aplikasi M-Paspor diberikan oleh pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan kondisi terkini, di mana masyarakat
jika membutuhkan paspor untuk dokumen perjalanan dengan situasi dan kondisi
cukup padat, para pemohon dapat mengurus pembuatan paspor atau pergantian
paspor lama dengan mudah dan efisien. M-Paspor dibuat dengan tujuan yang jelas
juga masih memungkinkan memiliki kekurangan dalam pelaksanaannya, salah
satunya yakni kurangnya adaptasi masyarakat dengan teknologi terdapat pada
prosedur yang diperintahkan pada aplikasi M-Paspor.

Pada kasus yang terjadi di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati para
pemohon sering kali memasukkan data pribadi yang tidak seharusnya terinput dan
tidak tercantum dalam persyaratan pembuatan paspor, scan data yang diberikan
pada halaman input data sering kali keliru dipahami oleh para pemohon. Setelah
melakukan tahap akhir pembayaran dan pembayaran hanya bisa dilakukan pada
kantor pos dan bank tertentu. Ini merupakan bentukan transparan pelayanan kepada

LEMBAR JAWABAN UJIAN 9


masyarakat dapat diketahui jika pada suatu kegiatan dikatakan efisien apabila
memiliki jaminan atau kepastian tentang biaya pelayanan tersebut.Pada aplikasi M-
Paspor para pemohon akan mendapatkan kode atau semacam barkode yang
tercatat dalam antrean pembuatan paspor. Hal tersebut merupakan kendala bagi
petugas Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati dalam pengecekan berkas yang
dilakukan secara langsung, tidak sesuainya data yang di-input dengan data yang
dinginkan untuk pembuatan paspor baru sebab ketika para pemohon sudah
melakukan pembayaran petugas Imigrasi memiliki tugas hanya melanjutkan apa
yang sudah tercantum dalam sistem mereka. Jika terjadi hal yang dijelaskan di atas
dengan kasus data yang berlebih maka hal yang dapat petugas Imigrasi bisa
lakukan adalah menghubungi Kantor Pusat Direktorat Jendral Imigrasi jika terjadi hal
tersebut.
Kemudian melakukan pengecekan ulang pada sistem yang tersedia, jika data
yang tertera sudah di atur ulang maka para petugas imigrasi dapat melakukan
proses pencetakan paspor. Melihat kebutuhan meningkatkannya pelayanan publik
dengan baik dan segala upaya untuk kebaikan masyarakat masih menjadi poin
penting untuk pemerintahan. Di era yang serba digital sekarang ini, hampir
kebanyakan hal yang bisa dilakukan dengan cara lama menjadi praktis dengan
adanya teknologi yang serba cepat dan mudah. Direktorat Jendral Imigrasi
mempunyai upaya untuk mengembangkan lebih lanjut pelayan publik bagi para
pemohon paspor. Hal ini merupakan suatu pencapaian yang cukup baik dalam
mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang pelayanan publik. Melahirkan
aplikasi M-Paspor ini diharapkan dapat mempermudah urusan yang berhubungan
dengan pengajuan paspor baru dan pergantian paspor lama sebagai syarat wajib
dokumen perjalanan ke luar negeri. Hal lain yang harus dikembangkan kembali oleh
Direktorat Jendral Imigrasi dalam penggunaan aplikasi M-Paspor sebagai wujud
akan kepedulian memberikan pelayanan publik yang maksimal dan juga perlu
adanya survei berkelanjutan untuk melihat seberapa efektif aplikasi M-Paspor
digunakan. Efektivitas penggunaan aplikasi M-Paspor harus di tinjau kembali,
apabila suatu produk di luncurkan maka harapan yang diinginkan adalah manfaat
yang baik atas produk tersebut. Jika terdapat kendala dalam suatu produk maka
untuk membuat suatu produk semakin berkualitas dan juga bentuk atas kepedulian
masyarakat yang bertanggungjawab adalah dengan menerima saran dan komentar
untuk perkembangan ke depannya.

Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan, Berdasarkan uraian di atas, penulis
menyimpulkan mengenai efektivitas penggunaan aplikasi M-Paspor di Kantor
Imigrasi Kelas I Non TPI Pati sudah berjalan cukup baik. Adapun kendala yang
masih terjadi pada proses pengembangan inovasi aplikasi M-Paspor ini adalah
kurangnya pemahaman masyarakat dalam menggunakan fasilitas online yang
disediakan, sering terjadinya kesalahan dalam penginputan scan data yang tidak
seharusnya dimasukkan ke dalam persyaratan pembuatan paspor atau pergantian
paspor. Tujuan pembuatan Aplikasi M-Paspor ini adalah mengurangi adanya
kerumunan dan penumpukan pemohon di Kantor Imigrasi, mempercepat proses
penginputan data yang sudah dilakukan para pemohon saat sebelum melakukan

LEMBAR JAWABAN UJIAN 10


pembayaran, mempermudah akses perputaran dan percetakan paspor serta
mengurangi adanya pemungutan liar yang dilakukan oleh orang-orang tidak
bertanggungjawab.
Aplikasi M-Paspor mempercepat dan mempermudah bagi pemohon maupun
bagi petugas Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati dalam melakukan kegiatan
pengajuan paspor baru atau penggantian paspor lama. Kantor Imigrasi Kelas I Non
TPI Pati cukup menjalankan tujuan pembuatan aplikasi M-Paspor dan jika terdapat
kendala yang terjadi melebihi tentang sistem tersebut, pihak Kantor Imigrasi Pati
langsung menghubungi Kantor Pusat Direktorat Jendral Imigrasi untuk
menyelesaikan masalah yang ada. Hasil daripada penelitian ini dapat dijadikan
sebagai sumber informasi bagi masyarakat untuk mengetahui sejauh mana kinerja
dari pihak Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati dalam menjalankan fungsi-fungsinya,
serta dapat dijadikan bahan acuan bagi pihak Imigrasi untuk mengetahui masalah
yang ada pada masyarakat berkaitan dengan sistem layanan permohonan paspor
online ini.

NOMOR 2
a. Eazy Paspor

Pada dasarnya, Pelayanan Eazy Passport adalah pelayanan permohonan


paspor yang dilaksanakan diluar kantor dan menuju lokasi pemohon dengan
menggunakan mobil layanan paspor keliling dan atau mobile unit Surat
Perjalanan Republik Indonesia (SPRI). Program ini dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan paspor kepada masyarakat. Hal yang
melatarbelakangi adanya layanan eazy paspor adalah dimana dalam rangka
peningkatan pelayanan paspor dan inovasi pelayanan publik di lingkungan
Direktorat Jenderal Imigrasi serta sebagai langkah progresif dalam
peningkatan jumlah penerbitan paspor dan penerimaan Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP), Kantor Imigrasi melaksanakan Layanan Eazy Passport
yaitu pelayanan paspor yang dilaksanakan di luar kantor dan menuju lokasi
pemohon dengan menggunakan mobil layanan paspor keliling dan/atau
mobile unit Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI). Sehubungan dengan
hal tersebut, perlu ditetapkan Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi tentang
Layanan Eazy Passport.

Adapun maksud dan tujuan dari penerbitan layanan Eazy Paspor


diantaranya,

1. Maksud diterbitkannya surat edaran ini adalah sebagai pedoman bagi


satuan kerja

keimigrasian dalam pelaksanaan Layanan Eazy Passport.

2. Tujuan diterbitkannya surat edaran ini adalah memberikan petunjuk


bagi satuan kerja keimigrasian mengenai pelaksanaan Layanan Eazy

LEMBAR JAWABAN UJIAN 11


Passport dalam rangka peningkatan jumlah penerbitan paspor dan
penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Adapun Ruang Lingkup yang memuat panduan pelaksanaan Layanan


Eazy Passport sebagai berikut:

 Sosialisasi dan penawaran program Layanan Eazy Passport;


 Ketentuan dan prosedur pemberian layanan paspor dalam
pelaksanaan Layanan Eazy Passport; dan
 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan.

Dasar Hukum Pelayanan Eazy Paspor

 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;


 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-
 Undang Nomor 6 Tahun 2011tentang Keimigrasian sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
 PeraturanMenteriHukumdanHAMNomor8Tahun2014tentangPasporBiasadan
Surat Perjalanan Laksana Paspor;
 Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-03.PR.01.03 Tahun
2019 Tentang Target Kinerja Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2020;
 Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-GR.01.01-0946 Tahun
2020 tanggal 09 Juni 2020 tentang Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi
Keimigrasian Dalam Masa Tatanan Normal Baru.

a. Sosialisasi dan penawaran program Layanan Eazy Passport:

1. Kantor imigrasi melakukan penawaran program Layanan Eazy Passport


secara aktif dengan mengirim surat penawaran secara langsung kepada:
a) Perkantoran Pemerintah/TNI/POLRI/BUMN/BUMD/Swasta;
b) Institusi pendidikan (sekolah/pesantren/asrama);

c) Komunitas/organisasi; dan

d) Komplek perumahan/apartemen;

2. Dalam kegiatan penawaran program Layanan Eazy Passport secara aktif


tersebut,

Divisi Keimigrasian dan Kantor Imigrasi melakukan pemetaan terhadap


instansi/kantor/komunitas sebagaimana tersebut pada angka 1 di wilayahnya
masing-masing yang memiliki potensi untuk dapat diberikan penawaran
program Layanan Eazy Passport;

LEMBAR JAWABAN UJIAN 12


3. Divisi Keimigrasian dan Kantor Imigrasi melakukan sosialisasi secara
berkelanjutan mengenai program Layanan Eazy Passport dan berkoordinasi
dengan Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Direktorat Jenderal
Imigrasi;

b. Ketentuan dan prosedur pemberian layanan paspor dalam pelaksanaan Layanan


Eazy Passport adalah sebagai berikut:

1. Layanan Eazy Passport melayani minimal 50 (lima puluh) permohonan per


hari;
2. Keluarga dari para pegawai di lingkungan Perkantoran
Pemerintah/TNI/POLRI/ BUMN/BUMD/Swasta dan institusi pendidikan dapat
diberikan pelayanan paspor dalam pelaksanaan Layanan Eazy Passport;
3. Layanan Eazy Passport hanya melayani pembuatan paspor baru dan
penggantian paspor karena habis masa berlaku dan halaman penuh, tidak
melayani penggantian paspor karena hilang atau rusak;
4. Jadwal layanan ditentukan oleh Kantor Imigrasi setempat dan dilayani di hari
kerja (pukul 08.00 s/d 16.00 waktu setempat) atau di luar jam/hari kerja;
5. Pelaksanaan input data dan pengambilan biometrik dilakukan dengan mobile
unit SPRI baik secara online atau offline;
6. Proses penyelesaian paspor 4 (empat) hari kerja setelah pemohon
melakukan pembayaran PNBP sesuai dengan jenis paspor yang dipilih;
7. Pemohon Layanan Eazy Passport dapat diberikan layanan percepatan
paspor selesai pada hari yang sama dengan syarat pembayaran PNBP
dilakukan sebelum pukul 13.00 waktu setempat;
8. Pengambilan paspor yang sudah dicetak pada Kantor Imigrasi dapat
dilaksanakan sebagai berikut:

a)  diambil langsung oleh pemohon paspor;

b)  diambil oleh perwakilan instansi/kantor/komunitas sebagaimana


tersebut pada angka 1 dengan melampirkan surat kuasa/surat perintah
dari pimpinan/para pemohon; atau

c)  dikirim melalui jasa PT. Pos Indonesia.

9. Dalam pelaksanaan Layanan Eazy Passport agar diterapkan prosedur


pencegahan penularan Corona Disease 2019 (Covid-19) dengan

LEMBAR JAWABAN UJIAN 13


menyediakan alat pelindung diri bagi petugas dan menerapkan physical
distancing.

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan


1) Divisi Keimigrasian melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap:

a) pelaksanaan penawaran program Layanan Eazy Passport;


b) pelaksanaan Layanan Eazy Passport pada lokasi yang ditentukan; dan c) proses
penerbitan dan penyerahan paspor.

2) Kantor Imigrasi menyampaikan laporan pelaksanaan program Layanan Eazy


Passport kepada Divisi Keimigrasian yang memuat hal-hal sebagai berikut:

a)  pelaksanaan penawaran program Layanan Eazy Passport, yang memuat


data

kantor/instansi/lokasi yang telah dilakukan penawaran;

b)  pelaksanaan Layanan Eazy Passport, yang memuat data lokasi


pelayanan,

jumlah permohonan paspor, teknis pelayanan paspor di lokasi, serta jumlah

penerbitan paspor beserta jenis pelayanan dan jenis paspor; dan

c)  proses penerbitan dan penyerahan paspor.

3) Divisi Keimigrasian menyampaikan laporan pelaksanaan program Layanan Eazy


Passport oleh Kantor Imigrasi pada masing-masing wilayah kerja kepada Direktur
Jenderal Imigrasi c.q. Direktur Lalu Lintas Keimigrasian.

Alur Pelaksanaan Layanan Eazy Passport DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

A. PENGAJUAN PERMOHONAN LAYANAN EAZY PASSPORT

1. Pemohon mengajukan permohonan Layanan Eazy

Passport kepada Kantor Imigrasi melalui surat permohonan dari pimpinan


atau perwakilan Perkantoran Pemerintah/TNI/POLRI/BUMN/BUMD/Swasta,
Institusi Pendidikan (Sekolah/Pesantren/Asrama), Komunitas/Organisasi, dan
Komplek Perumahan/Apartemen;

2. Dalam surat permohonan memuat mengenai keterangan jumlah pemohon


paspor, data para pemohon paspor (nama, tanggal lahir, NIK, permohonan
paspor baru/penggantian, permohonan layanan paspor biasa/layanan
percepatan 1 hari), lokasi dan waktu pelayanan paspor, serta nomor kontak
PIC yang dapat dihubungi dalam rangka koordinasi.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 14


B. PROSES PERSIAPAN PELAKSANAAN LAYANAN EAZY PASSPORT

Kantor Imigrasi melakukan:

1. koordinasi dengan perwakilan/PIC pemohon mengenai teknis pelaksanaan


Layanan Eazy Passport;

2. menyiapkan mobil layanan paspor keliling dan/atau mobile unit SPRI, petugas
verifikasi dan wawancara, input data, dan pengambilan biometrik, petugas
supir, mesin pembayaran EDC (apabila tersedia), serta sarana dan prasarana
pendukung lainnya dalam pelaksanaan Layanan Eazy Passport;

3. membagi pelayanan paspor ke dalam beberapa hari kerja apabila


permohonan paspor dalam jumlah besar.

C. PELAKSANAAN LAYANAN EAZY PASSPORT

Petugas Layanan Eazy Passport melakukan:

1. menyiapkan setting antrian pelayanan paspor

sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia pada lokasi pelayanan
dalam rangka implementasi protokol pencegahan penularan COVID-19;

2. melakukan verifikasi berkas persyaratan dan wawancara, input data, dan


pengambilan biometrik dengan menggunakan mobile unit SPRI;

3. menyerahkan kode billing kepada pemohon;

4. apabila terdapat permohonan layanan

percepatan 1 hari, pemohon melakukan pembayaran PNBP sebelum pukul


13.00 waktu setempat.

D. PROSES PENERBITAN PASPOR

1. Proses penerbitan paspor dilakukan pada Kantor Imigrasi untuk dilakukan


alokasi, adjudikasi, uji kualitas, dan pencetakan paspor;

2. Apabila terdapat permohonan layanan percepatan 1 hari, petugas pada


Kantor Imigrasi mengutamakan proses penyelesaian paspor tersebut.

3. E. PENYERAHAN PASPOR

Penyerahan paspor dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

LEMBAR JAWABAN UJIAN 15


1. diambil langsung oleh pemohon paspor;

2. diambil oleh perwakilan instansi/kantor/komunitas sebagaimana


tersebut pada angka 1 dengan melampirkan surat kuasa/surat perintah
dari pimpinan/para pemohon; atau

3. dikirim melalui jasa PT. Pos Indonesia.

Metode penyerahan paspor dapat ditentukan dengan melakukan koordinasi


bersama perwakilan/PIC pemohon.

b. Paspor Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia

Latar Belakang :

Dalam hukum keimigrasian bagi setiap orang yang akan melakukan


perjalanan antar negara wajib mempunyai dokumen perjalanan yang sah yang
diterbitkan secara resmi oleh instasi yang berwenang. Dokumen perjalanan tersebut
harus bisa ditunjukkan agar bisa memasuki dan meninggalkan suatu negara.
Dokumen perjalanan antar negara yang biasa disebut dengan paspor diterbitkan
oleh imigrasi kepada setiap warga negara Indoneia yang akan melakukan perjalanan
ke luar negeri. Paspor berfungsi sebagai identitas diri dari pemilik paspor tersebut
yang berisikan foto pemilik paspor, jenis kelamin, nama lengkap, tempat dan tanggal
lahirnya, serta tanda tangan dari pemilik paspor tersebut. Adapun informasi lain yang
terdapat pada paspor yakni nomor paspor, kode negara, tanggal penerbitan paspor
dan berakhirnya masa berlaku paspor tersebut. Paspor memiliki beberapa jenis dan
kegunaannya antara lain: Paspor Biasa ialah paspor yang diberikan kepada warga
negara Indonesia yangdi keluarkan oleh kantor imigras yang dapat diajukan di
wilayah Indonesia dan diluar wilayah Indonesia sesuai dengan aturan yang berlaku.
Paspor biasa diberikan kepada warga negara Indonesia yang akan melakukan
perjalanan keluar negeri dalam rangka bekerja, wisata, kunjungan dan haji.
Banyaknya pengangguran membuat para calon Pekerja Migran Indonesia
(PMI) bersediabekerja sebagai PMI dengan tujuan agar mendapatkan kehidupan
yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh masalah ekonomi dan terbatasnya lapangan
pekerjaan. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menjadi
PMI yakni faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong ialah faktor yang
berada didaerah asal calon PMI yang menyebabkan masyarakat suatu daerah
memutuskan untuk menjadi calon PMI, seperti dorongan orang tua, saudara dan
teman yang sudah menjadi PMI.Sedangkan faktor penarik ialah faktor yang berada
di negara tujuan yang menyebabkan masyarakat suatu daerah memutuskan untuk
menjadi calon PMI seperti besarnya upah yang didapatkan, banyaknya dari anggota
keluarga yang berhasil menjadi PMI yang cukup terbilang sukses.
Menurut Payaman Simanjuntak, bahwa PMI yaitu warga negara Indonesia yang
sedangberkerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Berdasarkan Undang –
Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
dapat diartikan pengertian dari istilah PMI, yakni semua hal berkaitan dengan
Pekerja Migran pada masa sebelum bekerja, selama bekerja dan sesudah bekerja.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 16


Berdasarkan Berdasarkan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang
PerlindunganPekerja Migran Indonesia, pasal 1 yang berbunyi:“Calon Pekerja
Migran Indonesia adalah setiap tenaga kerja Indonesia yang memenuhi syarat
sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi
pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan”.
Direktur Penyiapan Pembekalan dan Pemberangkatan Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan TKI (P2P BNP2TKI) memperkenalkan istilah yang
baru pengganti istilah Tenaga Kerja Indonesia berubah menjadi Pekerja Migran
Indonesia atau yang biasa disebut PMI. Istilah PMI dibedakan menjadi 2 (dua) jenis
yaitu PMI sektor formal dan PMI sektor informal. PMI formal adalah PMI yang
bekerja pada pemberi kerja berbadan hukum pada suatu perusahaan, perkantoran
atau perindustrian. Contohnya menjadi operator produksi, manajer, kepala staf dan
jabatan lainnya. Sedangkan PMI Informal adalah PMI yang bekerja pada pemberi
kerja perseorangan atau rumah tangga sebagai asisten tumah tangga (ART) di luar
negeri, buruh pabrik, buruh bangunan, perawat balita, dan lain-lain.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017
tentangPerlindungan Pekerja Migran Indonesia, pasal 4 ayat (1) yang berbunyi:
Pekerja Migran Indonesia meliputi: PMI yang bekerja pada pemberi kerja yang
berbadan hukum, PMI yang bekerja pada pemberi kerja perseorangan atau rumah
tangga., dan Awak kapal dan pelaut perikanan. Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia, bahwa PMI formal adalah Pekerja Migran Indonesia yang bekerja pada
pemberi kerja yanag berbadan hukum. Sedangkan Badan Hukum adalah instansi
pemerintah, badan hukum pemerintah, badan hukum swasta dan peseorangan di
negara tujuan sesuai dengan tempat pemenpatan calon PMI akan bekerja.
Selanjutnya yang disebut sebagai PMI pada sektor formal seperti operator produksi,
kepala bagian, manajer, teknisi, pilot, perawat rumah sakit dan lain sebagainya.
Setiap calon PMI yang akan ke luar negeri dalam rangka bekerja memiliki hak atas
pekerjaannya. Dimana calon PMI dalam memilih pekerjaan sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki setiap calon PMI saat akan bekerja di luar negeri.
Kemudian calon PMI juga dibekali dengan pendidikan serta pelatihan sebelum calon
PMI melakukan pekerjaandi luar negeri dan mendapatkan informasi mengenai
pekerjaan, penempatan dan kondisi saat bekerja di luar negeri. Hal ini diperlukan
agar setiap calon PMI yang akan bekerja diluar negeri memperoleh pelayan
profesional sesuai dengan kemampuan dan jabatan yang akan dipilih oleh calon PMI
tersebut. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jenis perkerjaan PMI dibagi menjadi
dua yaitu PMI sektorformal dan PMI sektor informal.
Jenis pekerjaan PMI sektor formal yaitu seseorang yang bekerja pada
lembaga atau instansi, kantor, perusahaan secara tetap dengan menerima upah
atau gaji baik itu berupa uang maupun barang. Sedangkan PMI sektor informal
adalah tenaga kerja yang berusaha sendiri, berusahan dibantu dengan tidak tetap
pada bidang pekerjaan bebas baik di pertanian maupun non pertanian. Berdasarkan
klasifikasi PMI tersebut PMI pada sektor formal mempunyai jaminan atas HAM serta
kepastian terhadap upah atau gaji yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan PMI
pada sektor informal. Namun terlepas dari pengklasifikasi tersebut PMI yang bekerja
diluar negeri sangatlah berjasa bagi peningkatan jumlah devisa negara Indonesia

LEMBAR JAWABAN UJIAN 17


dari tahun ke tahun. Maka dengan meningkatnya penempatan PMI sektor formal,
maka tidak hanya mampu meningkatkan penerimaan remitansi Negara tetapi juga
ikut membantu perekonomian bangsa. Kemudian untuk mendaftarkan diri sebagai
calon Pekerja Migran Indoneia, melalui Sisko P2MI sebagaimana yang dimaksud
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 tentang Tata
Cara Penempatan Pekerja Migran Indonesia oleh Badan Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia, pasal 11 ayat (1) yang berbunyi: “Pendaftaran Calon Pekerja
Migran Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b dilakukansecara
daring pada sisko P2MI dengan dokumen lengkap yang dipersyaratkan”.
Selanjutnya untuk menjadi Calon PMI melalui jalur PMI Mandiri atau Profesional
(khusus sector formal) berdasarkan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2017
tentangPerlindungan Pekerja Migran Indonesia, pasal 13 yaitu dengan memenuhi
persyaratan,yaitu: Persyaratan khusus untuk Calon PMI melalui jalur PMI
Profesional (Calon PMI menannggung biaya pemberangkatan sendiri, Calon PMI
wajib memiliki kompetensi sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna, Khusus untuk
calon PMI sektor Formal (pengguna harus berbadan hukum); Calon PMI wajib
memiliki dokumen persyaratan (Fotokopi Buku Nikah atau keterangan pernikahan
bagi calon PMI yang telah menikah, Surat Kesehatan berdasarkan hasil uji
pemeriksaan kesehatan dan psikologi, Sertifikat kompetensi kerja, Surat keterangan
izin keluarga, suami atau istri yang diketahui oleh kepala desa atau lurah setempat,
Paspor yang masih berlaku dan diterbitkan pada Kantor Imigrasi setempat, Visa
untuk bekerja, Perjanjian Penempatan calon PMI, dan Perjanjian kerja calon PMI),
Alur penempatan PMI Profesional (khusus Sektor Formal). Alur Penempatan PMI
Profesional sektor Formal) Sehingga untuk mendapatkan izin menjadi calon PMI di
luar negeri khususnya pada sektor formal wajib melengkapi semua dokumen
persyaratan dari setiap instansi. Izin adalah suatu persetujuan berdasarkan
peraturan perundangan-undangan untuk dapat melakukan suatu Undang – Undang
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Jenis
Pekerja Migran Indonesia pada sektor formal yang digolongkan kedalam jenis
Pekerja Migran Indonesia yang bekerja pada pemberi kerja yang berbadan
hukum.Aturan yang mengatur tentang persyaratan penerbitan paspor bagi calon
pekerja migran Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana
Paspor.

Dasar Hukum :

Pada dasarnya, Penerbitan Paspor Biasa Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia
diatur dalam PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENERBITAN PASPOR BIASA BAGI CALON
TENAGA KERJA INDONESIA.

Bahwasannya, Calon Tenaga Kerja Indonesia adalah warga negara


Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar
negeri dan terdaftar di instansi Pemerintah provinsi atau kabupaten/kota yang

LEMBAR JAWABAN UJIAN 18


bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. Kantor Imigrasi adalah unit
pelaksana teknis yang menjalankan fungsi keimigrasian di daerah kabupaten, kota,
atau kecamatan. Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia diterbitkan paspor biasa 24
(dua puluh empat) halaman atau 48 (empat puluh delapan) halaman.

(1)  Permohonan paspor biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia dapat
diajukan secara elektronik atau nonelektronik.

(2)  Permohonan paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
kepada Kepala Kantor Imigrasi yang masih berada dalam provinsi yang sama
dengan domisili yang bersangkutan.

(3)  Pengajuan permohonan paspor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


dapat dilakukan secara perorangan atau kolektif melalui perusahaan
pengerah tenaga kerja Indonesia.

 Adapun Pengajuan permohonan paspor diantaranya,

1. Kartu tand apenduduk;


2. kartu keluarga;
3. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, surat baptis, atau
ijazah;
4. surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja Indonesia
yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja provinsi atau
kabupaten/kota; dan
5. pasporlama,bagiyangtelahmemilikipaspor.

 Dalam hal dilakukan penggantian paspor, permohonan dilampiri


dengan:

1. Kartu tanda penduduk;


2. Kartu keluarga
3. Surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja Indonesia
yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja provinsi atau
kabupaten/kota; dan
4. Paspor lama.

Penjelasan :

(1) Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia yang mengajukan permohonan penggantian
paspor hilang yang telah habis masa berlakunya selain memenuhi persyaratan, juga
dikenakan persyaratan tambahan berupa surat kehilangan dari kantor Kepolisian
Republik Indonesia.

(2)  Terhadap permohonan penggantian paspor hilang yang telah habis masa
berlakunya, dilakukan proses pemeriksaan dalam berita acara pemeriksaan dan
dapat diberikan penggantian paspor atas persetujuan Kepala Kantor Imigrasi.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 19


(3)  Dalam hal permohonan penggantian paspor hilang yang masih berlaku,
dilakukan proses pemeriksaan dalam berita acara pemeriksaan dan dikirimkan
kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepala
Divisi Keimigrasian untuk mendapatkan persetujuan penggantian paspor.

(4) Penerbitan paspor bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia dikenakan biaya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI-1005.IZ.03.02 Tahun 2011 tentang Pelayanan Penerbitan
Paspor bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia Tujuan Timur Tengah pada
Subdirektorat Surat Perjalanan Khusus Tenaga Kerja Indonesia Direktorat Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

NOMOR 3

a. Permohonan Paspor secara daring/Online

Latar Belakang

Pada dasarnya, Sistem layanan permohonan paspor online merupakan bentuk


respon daripada Direktorat Jenderal Imigrasi dalam menyikapi perkembangan
teknologi yang semakin pesat. Sebagai bagian dari pejabat pemerintahan yang
bertugas melayani masyarakat dengan tetap mewujudkan kesejahteraan serta
keadilan yang merata bagi setiap elemen masyarakat juga menjalankan fungsi
pengawasan guna menjaga arus keluar masuk nya warga dalam lingkup
Internasional. Dalam era globalisasi, tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan
telekomunikasi dan teknologi informasi yang semakin terpadu dengan semakin
populernya

internet seakan-akan telah membuat dunia semakin menciut dan semakin


memudarkan batas-batas negara berikut kedaulatan dan tatanan masyarakatnya.
Ironisnya, dinamika masyarakat Indonesia yang masih baru tumbuh dan
berkembang sebagai masyarakat industri dan masyarakat informasi, seolah masih
tampak prematur untuk mengiringi perkembangan teknologi tersebut. Dalam
menangani problematika tersebut terutama di dalam bidang pelayanan publik, salah
satu upaya yang dapat dimanfaatkan ialah dengan mengoptimalkan penggunaan

LEMBAR JAWABAN UJIAN 20


jaringan internet di dalam melakukan berbagai macam transaksi guna efisiensi
penyelenggaraan pelayanan. Penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memanfaatkan jaringan internet sebagai respon untuk menanggapi perkembangan
teknologi telah memberikan dampak yang signifikan dalam menanggulangi berbagai
macam problematika serta stigma-stigma buruk yang berkembang di masyarakat.

Direktorat Jenderal Imigrasi dalam upayanya memaksimalkan pelayanan kepada


masyarakat dengan mengoptimalkan perkembangan teknologi yang pesat
mengeluarkan inovasi baru berupa sistem permohonan paspor secara online.
Sistem tersebut dibentuk dengan harapan dapat menanggulangi segala macam
problematika yang muncul dalam masyarakat. Salah satu prinsip administrasi yang
sangat penting bahkan merupakan kerangka dasar ilmu administrasi adalah
efisiensi. The Liang Gie mengatakan bahwa efisiensi adalah perbandingan terbaik
antara usaha dan hasilnya. Efisiensi dalam pekerjaan adalah perbandingan terbaik
antara kerja dan hasil yang dicapai oleh kerja itu (Syafri, 2012).

Namun dalam prakteknya terdapat berbagai problematika yang muncul. Dengan


diberlakukannya aplikasi antrian paspor online, ternyata tidak semudah yang
dibayangkan, karena di lapangan masih banyak yang menghadapi beberapa
kendala teknis dalam mengguanakan aplikasi antrian paspor online. Beberapa
permasalahan yang dihadapi pemohon diantaranya adalah tidak ada email verifikasi
yang diterima setelah melakukan pendaftaran, tidak bisa mendapatakan kuota
antrean, dan tidak adanya email balasan setelah mendapatkan jadwal.

Pembahasan

3.1. Teori Efektivitas


Effectiveness atau keefektivan, yaitu berkaitan dengan apakah suatu alternative
mencapai hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya
tindakan (Mulyadi, 2015). Maka dalam mengukur tingkat keefektivan suatu kebijakan
atau program yang dilakukan oleh peyelenggara pemerintah perlu dilakukan
evaluasi serta analisis dengan mengacu pada indikator-indikator tertentu.

Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat, maka


untuk meninjau apakah suatu kebijakan telah dapat memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh masyarakat maka perlu di tinjau berdasarkan asas-asas dalam melaksanakan
penyelenggaraan publik sebagai berikut :

Transparasi, makna dari transparasi adalah ada keterbukaan bagi semua pihak.
Kantor Imigrasi Surakarta dalam menjalankan sistem online selalu memberikan
informasi secara lengkap mulai dari prasyarat serta prosedur yang berkaitan dengan
sistem antrian online sehingga masyarakat dapat memeriksa secara lengkap pada
laman resmi Imigrasi Surakarta. Adapun didalam Aplikasi Layanan Paspor juga telah
memberikan informasi mengenai jumlah kuota dalam antrian baik yang sudah terisi
maupun yang masih tersedia pada hari tersebut. Sehingga dapat menyajikan
informasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menerima
pelayanan.

Akuntabilitas,. Pelayanan harus bisa dipertanggungjawabkan karena pelayanan


harus bisa dilihat jelas dari sisi orientasi daripada pelayanan itu dilakukan. Dari
pengamatan yang dilakukan berkaitan dengan diberlakukannya sistem layanan
paspor online di kantor Imigrasi Surakarta, melalui wawancara

LEMBAR JAWABAN UJIAN 21


yang kami lakukan dapat diketahui bahwasanya masih ditemukan masyarakat yang
mengalami kesulitan dalam hal mengaskses penggunaan aplikasi antrian layanan
paspor online pihak Imigrasi juga memberikan layanan bantuan bagi para
masyarakat yang kesulitan dalam mengakses, akan dibantu oleh petugas untuk
mendaftarkan untuk mendapatkan kuota antrian. Dan juga Pihak Imigrasi Surakarta
juga selalu berupaya memberikan penyuluhan serta informasi melalui media social
untuk memperkenlalkan sistem tersebut kemasyarakat”.

Kondisional, Masyarakat memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya,


kondisi inilah menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami penyelenggara
pelayanan agar tercipta pelayanan yang efektif dan efisien. Namun sebagai respon
terhadap perkembangan teknologi, agar masyarakat tidak tertinggal maka dalam
penerapan sistem antrian online ini dapat memaksa masyarakat untuk berkembang
dalam memahami teknologi.

Partisipatif, berasal dari kata participate yang artinya adalah keterlibatan warga.
Dalam hal ini adalah keterlibatan yang bersifat dalam pelayanan publik serta
penyelenggaraan pelayanan publik di dalam memberikan ruang yang mudah
dijangkau bagi masyarakat, Imigrasi Surakarta menyediakan form pengaduan yang
telah tersedia di laman resmi Imigrasi Surakarta sehingga tentunya memudahkan
masyarakat dalam memberikan kritik maupun aspirasi terkait pelayanan yang
dilakukan oleh Imigrasi Surakarta.

Kesamaan Hak, adalah pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari
aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain.

Keseimbangan Hak dan Kewajiban, keseimbangan ini pada dasarnya adalah


mengingat pelayan publik pada dasarnya terdiri dari berbagai pihak khususnya.
Dalam hal ini mesti melihat bagaimana pihak-pihak ini dapat memahami hak dan
kewajiban misalnya bagaimana masing-masing pihak dapat menjalankan perannya
secara masing-masing. Maka tentunya antara masyarakat dan pihak Imigrasi
menjadi lebih bersinergi karna segala prosedur yang ada telah membuat suasana
dalam pelayanan semakin kondusif tanpa adanya kerusuhan seperti yang terjadi
pada sistem manual.

Kemudian dengan melakukan tinjauan menggunkan indikator-indikator tambahan


guna melihat penerapan secara lebih luas apakah sistem permohonan layanan
paspor online ini telah berjalan dengan baik atau tidak. Indikator – indikator tersebut
antara lain 1) Reability, yaitu pemberian pelayanan yang tepat dan benar, 2)
Tangibles, yaitu penyediaan yang memadai sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.3) Responsiveness, yaitu keinginan melayani konsumen dengan cepat. 4)
Assurance, yaitu tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan
pelayanan. 5) Empati, yaitu tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan konsumen/masyarakat. Berdasarkan pada indikator-indikator dan asas-
asas dalam menyelenggarakan pelayanan publik, Penyelenggaraan sistem layanan
permohonan paspor online di kantor Imigrasi Surakarta telah berjalan dengan baik
karna telah dapat memenuhi indikator sebagai penentu apakah suatu kebijakan
tersebut baik atau tidak bagi masyarakat.

Efektivitas Pelayanan Sistem Online Dibandingkan dengan Sistem Manual

Adapun Problematika yang ditemukan dalam proses permohonan paspor dimana,


terdapat berbagai macam keluhan serta problematika yang muncul dalam pelayanan

LEMBAR JAWABAN UJIAN 22


dengan menggunakan sistem manual atau walk in. Adapun problematika-
problematika tersebut adalah sebagai berikut :

1. Di dalam sistem antrian secara manual kerap terjadi kerusuhan,


2. Maraknya para calo yang menjajakkan jasa dalam mengurus paspor juga
menambah keresahan masyarakat karena tentunya biaya yang di tawarkan
juga tidak sedikit.
3. Kemudian terdapat kendala di dalam mendapatkan nomor antrian,
masyarakat yang mengantri tidak dapat diwakilkan sehingga tentunya
menyulitkan bagi para pegawai-pegawai yang tidak dapat meninggalkan
pekerjaan mereka untuk mendapatkan nomor antrian tersebut
4. Berkaitan dengan sistem pembayaran yang mana dalam proses nya,
pembayaran tidak langsung dapat dibayar ketika semua proses telah selesai,
tentunya hal ini menjadikan sistem tidak praktis karena masih harus
menunggu hingga sore ataupun keesokan harinya barulah proses
pembayaran dapat dilakukan.

5. Pasca diberlakukan sistem antrian tersebut juga terdapat problem maupun


keluhan masyarakat yang kami dapati mengeluhkan mengenai hal sulitnya
mendapatkan kuota pada sistem antrian online dalam aplikasi APAPO
dikarenakan kehabisan atau limit kuota sudah habis.
6. Selain itu, dari pengalaman pribadi rekan penulis yang mengalami kesulitan
didalam mendaftarkan sistem karena terjadinya down server sehingga
mengharuskan untuk mengurus permohonan paspor nya ke kantor Imigrasi di
daerah lain.

Efektifitas Sistem antrian paspor secara online dalam menanggulangi problematika


yang ada.

Evaluasi dalam sistem online


Di dalam sistem online, segala prosedur telah tersistem sedemikian rupa. Untuk
proses pengajuan, alur yang dilakukan berputar, mulai dari verifikasi berkas, entry
data, pengambilan foto, kemudian oleh tim internal berkas tersebut masuk kepada
berkas wawancara, disaat pemohon tersebut pulang untuk melakukan pembayaran,
secara otomatis akan terlink menuju sistem Imigrasi sehingga tidak perlu
menginformasikan lagi kepada Imigrasi pasca pembayaran. Kemudian setelah itu
petugas akan mengklik pembayaran dalam sistem Imigrasi, namun yang menjadi
masalah adalah bagi para pemohon yang tidak melakukan pembayaran sehingga
membuat proses nya menjadi pending. Hal tersebut menyebabkan padahal
penumpukan berkas pemohon yang karena itu oleh pihak Imigrasi masih
memberikan batas waktu kepada pemohon tersebut. Jika selama tujuh hari
pembayaran juga belum dilakukan maka dengan demikian proses pengajuan nya
yang telah sampai pada pengambilan foto akan hangus. Sedangkan data dan foto
dari pemohon tersebut masih tersimpan maka bila pemohon tersebut ingin
mengajukan lagi harus melapor terlebih dahulu kepada Imigrasi. karena bila tidak
data pemohon akan terbentur dan tentunya menyulitkan baik dari pihak Imigrasi
ataupun pihak pemohon, hal inilah yang masih ada terjadi dan perlu perhatian
khususnya bagi pemohon.

Rentan usia daripada pemohon yang mengurus paspor di setiap kantor Imigrasi juga
bervariasi, tak sedikit dari pada kalangan lansia dengan mayoritas membuat paspor
untuk tujuan haji ataupun umroh. Para lansia tersebut notabenenya juga kurang
mengikuti arus perkembangan teknologi. Juga bagi masyarakat yang mungkin

LEMBAR JAWABAN UJIAN 23


tinggal di desa yang sedikit terpencil terkadang menjadi tugas serta tanggung jawab
bagi pihak Imigrasi didalam memperkenalkan serta melakukan penyuluhan bagi
mereka terkait sistem yang baru ini. Maka dengan demikian perlu diadakannya
penyuluhan secara lebih intens kedaerah pelosok dan juga kepada para lansia agar
tentunya juga masyarakat tidak mudah tertipu serta dibohongi oleh para oknum calo
karena pada dasarnya proses permohonan paspor di kantor Imigrasi sangat mudah
dan nyaman.

Kesimpulan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Pelayanan permohonan paspor online setiap


kantor Imigrasi dalam praktek pelaksanaanya mendasar pada hukum positf yang
menjadi dasar pelaksanaan dalam hal prasyarat pembuatan paspor, prosedur
pengajuan, biaya, tenggang waktu, dan proses penerbitan telah sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM
nomor 8 Tahun 2014 tentang Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.
Adapun dari sudut pandang efektivitas, bahwa beberapa indikator sebagai tolak ukur
yang diantaranya ialah asas-asas dalam menyelenggarakan pelayanan publik,
kemudian berbagai indikator lain untuk melihat sistem online tersebut dari sudut
pandang yang lebih luas kemudian dengan menilai seberapa mampu sistem ini
menangani berbagai problematika dalam masyarakat dan juga melihat dari segi
prasyarat, tenggang waktu, dan biaya telah efektif di dalam menanggulangi
beberapa problematika yang dialami baik oleh pihak Imigrasi maupun masyarakat
didalam proses pelayanan dengan system yang diterapkan sebelumnya.

Saran

Disamping itu, Adapun saran dalam opini saya pribadi yang dapat saya berikan
diantaranya,

Kepada setiap kantor imigrasi agar mengupayakan penambahan kuota antrian di


setiap minggunya dengan berkoordinasi kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Pusat
agar tentunnya meminimalisir pemohon yang kehabisan atau terlambat
mendapatkan kuota. Kemudian agar aktif berkoordinasi secara intens kepada
Direktorat Jenderal Imigrasi Pusat untuk meningkatkan sistem dalam aplikasi
layanan paspor online guna menghindari server down dan juga kendala lain dalam
mengakses aplikasi tersebut. Dan juga untuk mengadakan penyuluhan atau
sosialisasi terkait hadirnya aplikasi layanan paspor online kepada masyarakat
secara lebih giat lagi terkhusus dari kalangan lansia agar menambah wawasan
masyarakat dengan harapan meminimalisir pemanfaatan oknum-oknum dalam biro
haji dan sebagainya dalam hal pembuatan paspor.

Kemudian kepada para masyakat tentunya agar lebih memperhatikan kesesuaian


data dalam berkas-berkas persyaratan sebelum mengajukan permohonan paspor
melalui aplikasi serta mempersiapkan diri untuk mendaftar melalui aplikasi online
pada hari Jumat ketika awal pembukaan kuota baru di tiap minggunya terutama bagi
yang memiliki kepentingan mendesak agar menghindari terpenuhinya kuota. Dan
juga untuk aktif memberikan kritik, saran, dan masukan guna evaluasi serta
peningkatan mutu pelayanan agar Pihak Imigrasi Surakarta juga mengetahui
bilamana terdapat problem ataupun keluhan dari masyarakat.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 24


b.Permohonan Paspor bagi Disabilitas Sensorik

Pendahuluan

Pelayanan publik telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat. Setidaknya ada
dua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu:
negara sebagai penyedia layanan publik dan warga negara sebagai pengguna
layanan. Pemerintah mempunyai peran penting dalam menyediakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi warga negaranya sesuai dengan yang diamanatkan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 pasal 1 tentang pelayanan publik.
Pelayanan publik adalah rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan kepada setiap warga
negara atas barang, jasa dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan public.

Pemerintah telah melaksanakan reformasi di dalam pelayanan publik untuk


menciptakan pelayanan publik yang berkualitas. Reformasi pelayanan publik
dilakukan dengan cara meningkatkan mutu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dan kinerja pelayanan publik secara menyeluruh, sehingga dapat memberikan
kepuasan terhadap semua pihak tanpa adanya diskriminasi. Direktorat Jenderal
Imigrasi sebagai salah satu Unit Eselon I dan instansi vertikal di bawah Kementerian
Hukum dan HAM memiliki 2 (dua) ranah besar dalam pelaksanaan pelayanan, yaitu
pelayanan administrasi dan pelayanan regulasi (kebijakan) untuk mendukung
pelayanan administrasi dan penegakan hukum (Rasona dan Ismoyo, 2022). Dalam
hal pelayanan administrasi, sudah selayaknya Direktorat Jenderal Imigrasi
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas dari mulai tingkat pusat
hingga daerah bagi seluruh masyarakat termasuk dengan penyandang disabilitas.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 25


Pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi penyandang disabilitas
telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi melalui upaya peningkatan standar
pelayanan publik, misalnya dengan memberikan akses dan menyediakan fasilitas
yang memadai khusus bagi penyandang disabilitas. Namun meskipun demikian,
kemudahan ini hanya dapat digunakan untuk penyandang disabilitas fisik,
sedangkan untuk penyandang disabilitas lainnya, misalnya disabilitas sensoris
masih belum terfasilitasi dengan sesuai.

Pembahasan

A. Pelayanan Paspor Penyandang Disabilitas di Kantor Imigrasi Saat Ini

Jaminan layanan bagi penyandang disabilitas terus berkembang, termasuk layanan


paspor yang merupakan salah satu dampak positif dari perubahan paradigma
tentang penyandang disabilitas. Undang-Undang nomor 8 Tahun 2016 dalam
Wahyono (2019) menjelaskan bahwa penyandang disabilitas yang memiliki
keterbatasan fisik memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan tanpa mengalami
diskriminasi.

Dalam memperkuat Undang-Undang tersebut, maka lahirlah Peraturan Presiden


Nomor 33 Tahun 2018 tentang Perubahan Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun
2015-2019. Rencana aksi tersebut dijabarkan di dalam setiap institusi Pemerintah,
termasuk Direktorat Jenderal Imigrasi. Adapun dikatakan bahwa ukuran
keberhasilan dari rencana aksi ini adalah adanya jalur layanan khusus bagi
penyandang disabilitas. Hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan
Pelayanan Publik Berbasis Hak

Asasi Manusia. Melalui Permenkumham ini, menjadikan pedoman/ acuan terkait


pelayanan publik berbasis HAM di seluruh Kantor Imigrasi.

Pelayanan publik berbasis Hak Asasi Manusia ialah kegiatan dari penyelenggara
pelayanan yakni Unit Pelaksana Teknis (UPT) khususnya di Lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan prinsip hak asasi manusia bagi setiap warga negara. Salah satu pelayanan
publik berdasarkan Hak Asasi Manusia (HAM) atau yang dikenal dengan pelayanan
ramah HAM adalah pelayanan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia (DPRI) atau
juga yang dikenal dengan nama paspor biasa, yang diperuntukkan khususnya bagi
penyandang disabilitas.

Salah satu UPT yang telah memberikan pelayanan publik berbasis HAM bagi
penyandang disabilitas adalah Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta.
Pelayanan pembuatan paspor tersebut dilakukan di loket khusus, dimana duta
pelayanan melayani permohonan paspor secara langsung. Pelayanan paspor untuk
penyandang disabilitas telah mendapatkan antrian prioritas sesuai dengan Surat
Edaran Ditjen Imigrasi No. IMIUM.01.01-2435 Tahun 2018 tentang Pemberian
Fasilitas Bagi Kelompok Rentan Dalam Layanan Penerbitan Paspor Berdimensi
Ramah Hak Asasi Manusia.

Dalam surat edaran tersebut, dinyatakan sebagai penerima layanan bagi kelompok
rentan adalah meliputi:

LEMBAR JAWABAN UJIAN 26


1. penyandang disabilitas yaitu orang yang memiliki keterbatasan ataupun
kekurangan fisik dan/atau mental, karena keterbatasan/kekurangan fisik
tersebut menjadikan suatu halangan, gangguan atau hambatan bagi dirinya
untuk dapat melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari hari atau
penghidupan secara wajar;
2. lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang usianya sudah mencapai 60 (enam
puluh) tahun ke atas sesuai dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 1998
Tentang Kesejahteraan Lansia;
3. balita adalah setiap anak atau bayi yang memiliki usia di bawah 5 (lima)
tahun;
4. ibu hamil dan/atau ibu menyusui (busui).

Kriteria penilaian pelayanan berbasis hak asasi manusia, khususnya untuk


kelompok

penyandang disabilitas, didasarkan pada Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia

(Permenkumham) Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan


Pelayanan Berbasis Hak Asasi Manusia. Kriteria ini didasarkan pada:

1. Aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas untuk penyandang disabilitas, terdapat


fasilitas khusus seperti:

a. Area didalam pelayanan paspor Kantor Imigrasi Kelas I TPI Soekarno Hatta
terdapat loket dan ruang tunggu khusus bagi penyandang disabilitas;

b. Area luar ruang pelayanan, dimaksudkan adalah adanya tanda khusus yang
menunjukkan letak toilet yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas sebagai
petunjuk arah untuk memudahkan penggunanya;

c. Adanya jalur khusus sebagai lantai pemandu (Guiding Block) berupa ubin
pengarah dan ubin peringatan;

d. Tersedianya sarana penghubung bagi penyandang disabilitas berupa kursi roda


dan standar tongkat;

Kategori Disabilitas

a. Area didalam pelayanan paspor Kantor Imigrasi Kelas I TPI Soekarno Hatta
terdapat loket dan ruang tunggu khusus bagi penyandang disabilitas;

b. Area luar ruang pelayanan, dimaksudkan adalah adanya tanda khusus yang
menunjukkan letak toilet yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas sebagai
petunjuk arah untuk memudahkan penggunanya;

c. Adanya jalur khusus sebagai lantai pemandu (Guiding Block) berupa ubin
pengarah dan ubin peringatan;

d. Tersedianya sarana penghubung bagi penyandang disabilitas berupa kursi roda


dan standar tongkat;

B. Kategori Disabilitas

LEMBAR JAWABAN UJIAN 27


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 Pasal 1 ayat 1, terdapat
pengertian dari penyandang disabilitas sebagai orang yang memiliki keterbatasan
intelektual, fisik, mental, dan/atau sensoris dalam jangka waktu lama ketika
berinteraksi dengan lingkungan. Keterbatasan tersebut mengakibatkan hambatan
dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif berdasarkan kesamaan
hak dengan warga negara lainnya (Widinarsih, 2019).

Lebih lanjut didalam Undang-Undang tersebut menjelaskan tentang


keanekaragaman penyandang disabilitas yang meliputi:

1. Penyandang disabilitas fisik ialah keterbatasannya fungsi tubuh untuk


bergerak;
2. Penyandang disabilitas intelektual ialah terganggunya sensor motorik otak
yang disebabkan oleh daya kerja otak tersebut mengalami keterbatasan,
sehingga tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, antara lain disabilitas grahita,
lambat bicara dan down syndrome, sedangkan Penyandang Disabilitas
mental ialah keterbatasan ruang gerak otak sehingga berpengaruh pada
fungsi pikir, emosi, dan perilaku, yang mencakup antara lain:

3. Psikososial diantaranya skizofrenia, depresi, bipolar, anxietas, dan gangguan


kepribadian; dan
4. Kondisi disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada fungsi interaksi
sosial (autis dan hiperaktif).
5. Penyandang Disabilitas sensoris ialah terganggunya salah satu fungsi dari
panca indera, antara lain disabilitas rungu, disabilitas netra, dan/atau
disabilitas wicara.

b. Permohonan Paspor bagi Disabilitas Sensorik.

Pelayanan Paspor Penyandang Disabilitas Sensoris

Penyandang Disabilitas mental ialah keterbatasan ruang gerak otak sehingga


berpengaruh pada fungsi pikir, emosi, dan perilaku, yang mencakup antara lain:

1. Psikososial diantaranya skizofrenia, depresi, bipolar, anxietas, dan gangguan


kepribadian; dan

2. Kondisi disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada fungsi interaksi sosial


(autis dan hiperaktif).

Penyandang Disabilitas sensoris ialah terganggunya salah satu fungsi dari panca
indera, antara lain disabilitas rungu, disabilitas netra, dan/atau disabilitas wicara.

Pelayanan Paspor Penyandang Disabilitas Sensoris

1. Penyandang disabilitas fisik ialah keterbatasannya fungsi tubuh untuk


bergerak;
2. Penyandang disabilitas intelektual ialah terganggunya sensor motorik otak
yang disebabkan oleh daya kerja otak tersebut mengalami keterbatasan,
sehingga tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, antara lain disabilitas grahita,
lambat bicara dan down

LEMBAR JAWABAN UJIAN 28


Pelayanan paspor bagi penyandang disabilitas di Kantor Imigrasi Kementerian
Hukum dan HAM untuk saat ini masih terbatas bagi penyandang disabilitas fisik
saja, sementara untuk penyandang disabilitas intelektual, mental dan sensoris belum
terjamahkan dalam arti belum atau tidak terpikirkan akan adanya hal tersebut
dikarenakan minimnya informasi.
Adapun hambatan arsitektural bagi penyandang disabilitas sensoris diantaranya
adalah:

Kategori Hambatan

Tunanetra:

 ▪  Tidak adanya petunjuk arah atau tanda yang jelas melalui

suara/voice dan gambaran pada tempat pelayanan yang secara


samar masih bisa dilihat oleh tunanetra dalam jangkauan
keterbatasannya sebagai alat bantu yang menunjukkan
keterangan, seperti penomoran lantai pada gedung bertingkat;

▪  Hal yang perlu mendapatkan perhatian terkait dengan hambatan


contohnya ventilasi yang terbuka ke luar atau papan reklame yang
ditempatkan pada zona pejalan kaki yang dikhawatirkan dapat
menimbulkan hal yang tidak diinginkan/cedera;

▪  Pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu samar.


Kecacatan
Sensoris ▪  Petunjuk taktual (dapat diraba) pada lift berfungsi untuk membedakan
aneka macam tombol, serta petunjuk suara/ voice record sebagai
penunjuk nomor lantai.

Tunarungu:

Tunarungu tergolong disabilitas yang tidak dapat mendengar, sehingga


membutuhkan alat bantu dengar melalui media pengeras suara di
terminal atau bandara, dikarenakan keterbatasan pendengarannya.
Selain itu juga ditemukan kendala terkait keterbatasan tuna rungu
tersebut didalam menterjemahkan gerak bibir maupun bahasa isyarat
dikarenakan minim pencahayaan di posisi auditorium, dan juga pada
kondisi di mana mereka mungkin tidak dapat mendengar alarm sebagai
tanda bahaya.

Berdasarkan pemaparan yang ada di dalam tabel, diketahui beberapa hal yang
dapat dilaksanakan perbaikan secara berkelanjutan pelayanan publik untuk
penyandang disabilitas khususnya bagi kategori disabilitas sensoris, diantaranya
adalah:

1. Sarana dan prasarana untuk pelayanan paspor bagi penyandang disabilitas


tunanetra:

LEMBAR JAWABAN UJIAN 29


1. Diperlukan pengadaan simbol/ciri spesifik atau petunjuk arah yang
dapat didengar atau dilihat dalam penglihatan terbatas. Petunjuk atau
simbol/ciri spesifik yang memberikan petunjuk seperti nomor lantai
gedung bertingkat;
2. Papan reklame yang ditempatkan tidak menghalangi pada jalur pejalan
kaki atau reduksi hambatan kecil contohnya jendela yang membuka ke
luar;
3. Pengaturan cahaya dan lampu agar tidak terlalu redup atau
menyilaukan mata;
4. Diperlukan petunjuk taktual (dapat diraba) pada lift untuk membedakan
aneka macam tombol, dan petunjuk suara untuk memberikan petunjuk
nomor lantai;
5. Pengadaan petunjuk pengisian formulir yang dapat didengar atau
dilihat dengan teknik perabaan atau biasa dikenal dengan istilah huruf
braille;
6. Pengadaan formulir yang dapat dibaca dengan menggunakan huruf
braille.
2. Sarana dan prasarana pelayanan paspor bagi penyandang disabilitas
Tunarungu,diantaranya adalah:
3. Adanya boarding (papan informasi) yang menunjukkan informasi mengenai
nomor urut dari antrian paspor;
4. Adanya informasi melalui media televisi saat penyandang disabilitas sensoris
tiba di UPT agar mendapat panduan tentang tahapan pelayanan paspor, baik
paspor baru maupun penggantian paspor serta paspor hilang maupun paspor
rusak dan juga dalam pengisian Perdim 11 (formulir isian) secara manual;
5. Dalam hal penerangan, pengaturan pencahayaan dapat disesuaikan, agar
pemohon penyandang disabilitas sensoris tuna rungu dapat membaca gerak
bibir ataupun bahasa isyarat tanpa mengalami kendala;
6. Mengantisipasi adanya bencana alam atau hal lain terkait konsleting listrik
yang dapat menimbulkan adanya bahaya, maka bisa diantisipasi dengan
pengadaan lampu khusus yang dapat digunakan sebagai lampu tanda
bahaya yang dapat dilihat oleh penyandang disabilitas sensoris tunarungu.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan:


⁃ Paradigma pelayanan bagi penyandang disabilitas telah berubah. Mereka
tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat ataupun petugas
pelayanan, namun memiliki kesempatan dan kesetaraan seperti orang lain;
⁃ Penyandang disabilitas memiliki hak-hak asasi yang melekat pada diri mereka
sebagai seorang manusia seutuhnya guna mengurus layanan publik berupa
penerbitan paspor;
⁃ Melalui diterbitkannya Permenkumham mengenai penghargaan layanan
berbasis HAM telah mendorong Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia untuk
meningkatkan layanannya khususnya layanan paspor sesuai dengan hak-hak
yang dimiliki warga negara, termasuk penyandang disabilitas;
⁃ Kriteria layanan berbasis HAM bagi penyandang disabilitas untuk mengurus
paspor menekankan pada 3 (tiga) kriteria: aksesibilitas dan ketersediaan
fasilitas; ketersediaan petugas yang siaga; dan kepatuhan pejabat, pegawai
dan pelaksana terhadap standar pelayanan.
⁃ Inovasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Imigrasi telah memudahkan bagi
penyandang disabilitas untuk mengurus penerbitan paspornya secara
mandiri, karena mulai dari pendaftaran hingga penerbitan paspor telah

LEMBAR JAWABAN UJIAN 30


diaplikasikan melalui sistem agar meminimalisir interaksi antara pemohon
dengan petugas, sehingga potensi pungli dapat ditekan dengan baik.

NOMOR 4
a. E-Paspor dan Paspor Biasa;

Pada dasarnya, Paspor sebagai satu diantara syarat wajib yang harus dimiliki
oleh seseorang untuk dapat pergi keluar negeri. Paspor akan diperlihatkan ketika
kamu pergi ke luar negeri, baik itu di bandara atau di pelabuhan atau di beberapa
pos lintas batas negara. Data diri yang ada di dalam paspor akan ditunjukkan
kepada petugas imigrasi di negara yang dituju.Paspor berfungsi sebagai identitas
diri yang kemudian berlaku internasional dan dapat digunakan untuk melakukan
perjalanan. Saat ini, paspor bukan hanya berbentuk buku saja, tetapi sudah ada
paspor elektronik.Paspor biasa non-elektronik dan elektronik (e-paspor) adalah dokumen
negara yang sah dan dapat digunakan untuk pergi ke negara lain.

Keduanya Dapat Digunakan


Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 31 Tahun 2013 pasal 34 dan 48 disebutkan
bahwa paspor Indonesia terdiri atas paspor diplomatik, paspor dinas dan paspor
biasa. Paspor biasa terdiri atas paspor biasa elektronik dan paspor biasa non-
elektronik. Baik paspor biasa maupun e-paspor adalah dokumen negara yang sah
dan dapat digunakan untuk ke negara manapun.
Pada pasal 35 disebutkan pula bahwa paspor (elektronik dan non-elektronik)
merupakan dokumen perjalanan antarnegara, bukti identitas diri, dan bukti
kewarganegaraan Republik Indonesia dari pemegang yang bersangkutan pada saat
berada di luar wilayah Indonesia.

Papor biasa

Paspor Biasa adalah Surat Perjalanan Republik Indonesia yang diberikan kepada


Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan melakukan perjalanan ke luar atau
masuk wilayah Negara Republik Indonesia.Paspor biasa hanya dapat memuat data
diri dan foto pemegang paspor saja. Sementara itu, paspor elektronik dapat memuat
data yang lebih lengkap, seperti data sidik jari pemilik paspor dan data biometrik
pemilik paspor. Semua data itu, sudah disimpan dalam sebuah chip yang bisa
dipindah. Oleh sebab itu, paspor elektronik lebih sulit untuk dipalsukan. Jadi, paspor
elektronik adalah paspor yang didalamnya berisi data diri lengkap, dan sudah
tersimpan dalam chip serta bisa dipindai dengan perangkat elektronik.

Papor Elektrik

Di zaman yang serba modern ini kamu dapat membuat paspor hanya dengan
menggunakan handphone saja dengan cara mengunduh serta memasang
aplikasi M-Paspor pada smartphone. Bagi kamu yang ingin membuat paspor
elektronik, tetapi belum mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan, berikut
penjelasannya.
Dikutip dari laman resmi jakartapusat.imigrasi.go.id, Paspor sebagai satu diantara
syarat wajib yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat pergi keluar negeri.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 31


Ketika traveler akan pergi keluar negeri paspor ini kemudian akan diperiksa oleh
petugas imigrasi. Biaya pengurusan paspor sendiri nantinya akan masuk ke dalam
daftar tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Keimigrasian. Berikut daftar
harga paspor yang perlu kamu ketahui:
1. Paspor biasa, dikenakan biaya Rp 350.000
2. Paspor elektronik (e-paspor), dikenakan biaya Rp 650.000
3. Paspor elektronik polikarbonat, dikenakan biaya Rp 650.000
Kelebihan :

1. Data Lengkap dan Akurat Tersimpan dalam Chip


Dibandingkan dengan paspor biasa yang kemudian di dalam blankonya tanpa chip,
paspor elektronik ini memiliki kelebihan terkait kelengkapan serta keakuratan data si
pemegang paspor. Dalam hal ini, data diri serta data biometrik yang dimaksud
seperti sidik jari dan wajah pemilik paspor. Kemudian, semua data diri itu disimpan
dalam chip.
Chip yang ada pada paspor elektronik ini terletak di bagian bawah tengah atau di
depan buku paspor elektronik. Data biometrik ini juga menggunakan standar
International Civil Aviation Organization (ICAO) yang terekam dalam chip yang
sangat sulit untuk dipalsukan. Hal ini turut berpengaruh positif pada keamanan
paspor elektronik yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan paspor
biasa.

2. Mudah Disetujui Dalam Pengajuan Visa serta bebas Visa ke Jepang


Mengingat pada keamanan yang baik serta kemudahan verifikasi, maka pengajuan
visa bagi para pemegang paspor elektronik akan menjadi lebih mudah untuk
disetujui oleh negara yang akan dikunjungi. Terlebih lagi, pada negara Jepang yang
menyediakan fasilitas Visa gratis bagi mereka para pemegang paspor elektronik
yang berasal dari Indonesia.

3. Pemeriksaan Imigrasi yang lebih cepat


Pemegang paspor elektronik tak perlu lagi repot-repot mengantri
di boothpemeriksaan keimigrasian di beberapa bandara di Indonesia, melainkan
dapat secara langsung melalui auto-gate dengan memindai paspor elektroniknya.
Hal ini mudah untuk dilakukan karena chip yang menyimpan data biometrik
pemegang paspor kemudian dapat dikenali dengan menggunakan alat pemindai
khusus yang diletakkan di beberapa bandara udara internasional di Indonesia yang
memiliki auto-gate.

Persyaratan

1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku


2. Kartu Keluarga (KK)
3. Akta kelahiran, buku nikah, ijazah, akta perkawinan, surat baptis
4. Surat pewarganegaraan Indonesia bagi para Orang asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia
5. Surat penetapan ganti nama yang berasal dari pejabat yang berwenang
bagi yang telah mengganti nama
6. Paspor biasa lama bagi yang sebelumnya memiliki paspor biasa.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 32


Layanan ini kemudian menawarkan kepraktisan pengumpulan berkas hanya dengan
mengunggah scan dokumen-dokumen yang dibutuhkan ke aplikasi. Setelah
mendaftar, pemohon dapat memilih lokasi kantor imigrasi serta jadwal paspor yang
akan diproses.

Lalu, pemohon harus datang ke kantor imigrasi untuk dapat melakukan wawancara
dengan para petugas. Petugas juga akan mengecek keabsahan dokumen yang
telah di input datanya melalui Aplikasi M-Paspor ketika wawancara.
Akan tetapi, ada beberapa catatan yang perlu diketahui pemohon agar terhindar dari
antrean yang panjang, diantaranya:

1. Jangan mepet dengan waktu kadaluarsa paspor ataupun tanggal


travelling
2. Rajinlah melakukan cek jadwal terkini antrian di aplikasi
3. Pemohon harus mengetahui lokasi pemilihan kantor imigrasi yang
bergantung pada GPS ponsel.
Perbedaan Paspor Elektronik dan Paspor Biasa
1. Kelengkapan Data
Hal yang paling membedakan di antara paspor biasa dan paspor elektronik, adalah
mengenai kelengkapan data. Paspor biasa ini berisi data pemilik seperti nama
lengkap, kewarganegaraan, tanggal lahir, dan lain-lain.

Namun, pada paspor elektronik, data pemilik paspor lebih lengkap karena adanya
data biometrik. Adapun data biometrik, seperti sidik jari dan bentuk wajah dari
pemilik paspor. Data biometrik yang terdapat pada paspor elektronik ini kemudian
disimpan dalam sebuah chip yang tertanam di dalam paspor elektronik. Bahkan,
data biometrik ini juga sudah sesuai standar dari International Civil Aviation
Organization (ICAO).

2. Tingkat keamanan lebih tinggi


Diketahui bahwa pada e-paspor terdapat chip yang tertanam di dalamnya. Dengan
adanya chip pada paspor elektronik, kemudian akan sulit disalahgunakan. Seperti
pada tindak pemalsuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga
keamanan menjadi lebih terjamin dibandingkan pemegang paspor biasa.

3. Pemeriksaan paspor lebih mudah dan cepat


Perbedaan lainnya adalah pada kemudahan pemeriksaan paspor. Paspor elektronik
akan lebih mudah dan lebih cepat, karena paspor elektronik hanya akan dipindai
tanpa harus dibuka per halaman per. Lain halnya dengan paspor biasa, yang mana
harus dibuka ke halaman terakhir untuk kemudian dicap oleh petugas imigrasi.

4. Pengguna e-paspor bisa gunakan autogate


Selain itu, pemilik paspor elektronik juga dapat menggunakan autogate imigrasi
serta tidak perlu repot antre di booth imigrasi lagi. Di autogate ini para pemilik e-
paspor hanya perlu memindai e-paspor. Jika berhasil dipindai, maka gate akan
terbuka otomatis dan pengguna dapat masuk ke area tunggu bandara. Autogate ini
sendiri saat ini baru ada di dua bandara internasional, yaitu Soekarno-Hatta dan I
Gusti Ngurah Rai.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 33


5. Mudah mendapatkan visa negara lain
Pemilik e-paspor akan menjadi lebih mudah dalam mendapatkan persetujuan visa
kunjungan, terutama saat ingin berpergian ke negara-negara yang berada di luar
ASEAN. Kemudahan ini sendiri dikarenakan data-data yang ada di paspor elektronik
telah akurat adanya dan dapat dengan mudah diverifikasi oleh kedutaan negara
yang akan didatangi.

6. Tempat pembuatan e-paspor terbatas


Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0278.GR.01.01
Tahun 2021, terdapat 52 kantor imigrasi yang kemudian menyediakan layanan
pembuatan paspor elektronik. Hal ini mengingat e-paspor memiliki chip elektronik,
yang belum terdapat pada semua kantor imigrasi.
Oleh karena itu, tidak di semua kantor imigrasi dapat membuat e-pasportersebut.
Saat ini, kantor imigrasi masih terbatas, jumlah kantor imigrasi yang bisa membuat
paspor elektronik hanya 52 kantor saja yang sebelumnya hanya 35 kantor imigrasi.
Meskipun ada peningkatan, tetapi jumlah ini masih kurang.
7. Perbedaan Pada Biaya Pembuatan Paspor
Jika dilihat dari biaya, pembuatan e-paspor yang terbilang lebih mahal. Hal ini
kemudian karena paspor elektronik lebih canggih jika dibanding paspor biasa. Salah
satunya adalah pada sistem chip yang ada di dalamnya paspor elektronik. Jika biaya
pembuatan paspor biasa (48 halaman) sebesar Rp355 ribu, maka ongkos
pembuatan paspor elektronik (48 halaman) sebesar Rp655 ribu.

b. Terkait masa berlakunya Paspor 10 Tahun.


Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen
Imigrasi Kemenkumham) memberikan petunjuk dan aturan lengkap dengan dalam
surat nomor: IMI-GR.01.01-0728.

1. Masa berlaku Paspor biasa paling lama 10 tahun diberlakukan untuk semua jenis
permohonan paspor biasa.

Ketentuan terkait biaya PNBP mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 28


Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
Yang Berlaku Pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

2. Pemberlakuan masa berlaku paspor biasa paling lama 10 tahun hanya diberikan
bagi WNI yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah;

3. Subyek WNI yang tidak termasuk dalam ketentuan sebagaimana dinyatakan pada
angka 2 diberikan paspor biasa dengan masa berlaku paling lama 5 tahun;

4. Pemberlakuan masa berlaku paspor biasa yang diterbitkan bagi anak


berkewarganegaraan ganda tidak boleh melebihi batas usia anak tersebut untuk
menyatakan memilih kewarganegaraannya, dengan simulasi sebagai berikut:

LEMBAR JAWABAN UJIAN 34


a. Anak Berkewarganegaraan Ganda usia 18 tahun 6 bulan, sisa 2 tahun 6 bulan
sampai usia 21 tahun, maka diberikan paspor yang masa berlaku sampai 2 tahun;

b. Anak Berkewarganegaraan Ganda usia 20 tahun 6 bulan, sisa 6 bulan sampai


usia yang bersangkutan 21 tahun, maka ditunda pemberian paspor sampai memilih
kewarganegaraannya;

5. Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) pertama kali diberlakukan paspor
dengan biaya nol rupiah dengan masa berlaku paling lama 10 (sepuluh) tahun
dengan disertai surat rekomendasi dari instansi terkait berdasarkan Peraturan
Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 09 Tahun 2012 tentang Penerbitan Paspor
Biasa Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;

6. Pelaksanaan implementasi kebijakan penerbitan Paspor biasa dengan masa


berlaku paling lama 10 tahun mulai berlaku bagi permohonan yang diajukan pada
tanggal 12 Oktober 2022

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang


Pelayanan Publik. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2016). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang


Penyandang Disabilitas

Peraturan Presiden. (2018). Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2018 tentang Perubahan
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Rencana Aksi Nasional Hak
Asasi Manusia Tahun 2015-2019

Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Hukum dan
HAM Republik Indonesia (Permenkumham) Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan
Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

LEMBAR JAWABAN UJIAN 35


Surat Edaran. (2018). Surat Edaran No. IMI-UM.01.01-2435 Tahun 2018 tentang Pemberian
Fasilitas Bagi Kelompok Rentan Dalam Layanan Penerbitan Paspor Berdimensi Ramah Hak
Asasi Manusia.

Harun, Nuria Siswi Enggarani, dan Galang Taufani. (2018). Hukum Administrasi Negara di Era
Citizen Friendly. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Mulyadi, Deddy. (2015). Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik Konsep dan Aplikasi
Proses dan Kebijakan Pelayanan Publik. Bandung : Alfabeta.

Syafri, Wirman. (2012). Studi Tentang Administrasi Publik. Jakarta : Erlangga.

AJeng Rahma Safitri dan Muhammad Fijar Sulistyo. n.d. “Cara Menggunakan M-Paspor Dari

Awal Sampai Akhir, Mudah Dan Cepat”. Direktorat Jenderal Imigrasi.


Alne, Muhammad Fikri. 2019. “Efektivitas Kantor Imigrasi Kelas I Pekanbaru Dalam Penggunaan
Aplikasi Pendaftaran Antrian Paspor Online.” 1–9. doi: .1037//0033- 2909.I26.1.78.
HAM, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum dan. n.d. “Aplikasi M-Paspor Siap

Digunakan Di Seluruh Indonesia Mulai 27 Januari 2022.”


Harmitalia, Mita, Bambang Irawan, and Thalita Rifda Khaerani. 2021. “Efektivitas Dan Efisiensi

Penerapan Aplikasi Pendaftaran Antrian Paspor Online Di Kantor Imigrasi Kelas I Tpi Kota..”
2(November):103–14.Monoarfa, H. (2012). Efektivitas dan Efisiensi Penyelenggaraan Pelayanan
Publik: Suatu

Tinjauan Kinerja Lembaga Pemerintahan.


(Diakses dari http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/view/891 pada tanggal 12 Maret 2014).

Kurniasari, N. 2022. Pelayanan Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kantor Imigrasi Kelas I
Khusus TPI Soekarno Hatta.

LEMBAR JAWABAN UJIAN 36

Anda mungkin juga menyukai