INDONESIA
Oleh:
720112920
2023
ABSTRAK
Di era globalisasi perubahan baik dalam lingkup sosial,ekonomi,politik dan
dan informasi semakin mempercepat perubahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari
implementasi e-government sebagai salah satu jawaban yang lahir dalam globalisasi.
Pemerintah dan pemerintah daerah. Penerapan KTP-el yang saat ini dilaksanakan
tidak dimungkinkan lagi dapat memiliki KTP-el lebih dari satu dan/atau dipalsukan
KTP-elnya, mengingat dalam KTP-el tersebut telah memuat kode keamanan dan
rekaman elektronik data penduduk yang antara lain berupa iris mata maupun sidik jari
oleh tim supervisi di daerah pada kegiatan di tahun 2011, khususnya pada perekaman
rusaknya peralatan perekaman seperti iris scanner, serta masalah lainnya yang
menyebabkan terhentinya operasional layanan perekaman E-KTP. Sehingga ada
2006) berubah menjadi Warga Negara Indonesia masa berlakunya seumur hidup; dan
b. Orang Asing masa berlakunya disesuaikan dengan masa berlaku Izin Tinggal Tetap
2013).
dan informasi semakin mempercepat perubahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari
implementasi e-government sebagai salah satu awaban yang lahir dalam globalisasi.
Sehingga hal ini menuntut tiap lapisan yang ada terutama dalam pemrintahan agar
digital/elektronik. Hal ini kemudian di ikuti oleh instansi pemerintah di tingkat pusat
terkecuali Sumenep sebagai daerah yang memiliki jumlah penduduk dan wilayah
yang tersebar hingga kepulauan. Sehingga tujuan dari artikel ini adalah untuk
Dimana metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif
kualitatif, untuk menjelaskan bagaimana implementasi e-govenment di Kabupaten
Pemerintah dan pemerintah daerah. Penerapan KTP-el yang saat ini dilaksanakan
tidak dimungkinkan lagi dapat memiliki KTP-el lebih dari satu dan/atau dipalsukan
KTP-elnya, mengingat dalam KTP-el tersebut telah memuat kode keamanan dan
rekaman elektronik data penduduk yang antara lain berupa iris mata maupun sidik jari
Kependudukan, 2013).
KERANGKA TEORI
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah Identitas resmi penduduk sebagai bukti diri
yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana (dalam hal ini Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil) yang berlaku di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Indonesia. Pada
konsepnya yang memiliki KTP adalah Orang yang sudah berusia 17 tahun ke atas
atau telah pernah menikah yaitu sebagai bukti identitas diri bagi penduduk yang telah
dewasa. Dalam hal ini anak yang berusia 17 tahun kebawah namun sudah menikah
belum berhak untuk memiliki KTP karena menurut Hukum yang tertulis Penduduk
yang memiliki KTP adalah mereka yang sudah berusia 17 tahun ke atas. Dalam Buku
Pedoman Pelaksanaan Simduk dan Akta Catatan Sipil Kota Medan (Dinas
Kependudukan Kota Medan, 2002 :9) Menerangkan bahwa yang dimaksud dengan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah Kartu Sebagai Bukti diri (Legitimasi) bagi
India. E-KTP di Indonesia lebih komprehensif. Di RRC, Kartu identitas elektronik (e-
IC) nya tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-IC
hanya dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedang di
India, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan adalah sistem
RRC dan UID India, karena E-KTP dilengkapi dengan biometrik dan chip. E-KTP
d. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam Pemilu atau Pilkada (E-voting)
Selain itu, sidik jari yang direkam dari setiap wajib E-KTP adalah seluruh jari
(berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari,
yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk E-KTP
b. Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali ke
Misalnya tidak tampilnya tanda tangan sipemilik di permukaan KTP. Tidak tampilnya
tanda tangan di dalam E-KTP tersebut telah menimbulkan kasus tersendiri bagi
KTP tidak di akui karena tidak adanya tampilan tanda tangan. Ada beberapa kasus
pemegang E-KTP tidak bisa bertransaksi dengan pihak bank karena tidak adanya
tanda tangan. Tanda tangan yang tercetak dalam chip itu tidak bisa dibaca bank
karena tak punya alat (card reader). Akhirnya pihak pemegang E-KTP terpaksa harus
meminta rekomendasi dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk
reader.
Kabupaten Sumenep. Bahkan pada tahun 2018 inovasi baru dilakukan dengan
program terobosan baru yang diberlakukan sejak hari Senin tanggal 7 Mei 2018.
2. Para wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak secara online melalui outlite
a. Terdapat kesalahan data penduduk. Pada proses perekaman data E-KTP, operator
benar atau belum dan selanjutnya proses perekaman dilanjutkan. Namun karena
terbatas dan proses perekaman hingga larut malam, kelelahan operator terkadang
b. Aktivasi E-KTP. E-KTP yang sudah tercetak perlu di aktivasi apakah data yang
tercantum sudah benar atau tidak. Namun beberapa penduduk atau petugas
c. Kesalahan foto dengan data yang tercantum. Hal ini dimungkinkan karena
adanya Human Error karena operator keliru memasukkan data penduduk pada
aplikasi versi baru yaitu Benroller 3.0 sehingga dikhawatirkan untuk bank-bank
yang masih menggunakan aplikasi lama, E-KTP tidak terbaca oleh Card Reader
Bank.
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
jumlah penduduk pada saat rekapitulasi tahun 2009 tidak ditargetkan atau di
rusaknya peralatan perekaman seperti iris scanner, serta masalah lainnya yang
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ananta, N. R. (2016). Sejarah KTP Di Indonesia. In Civitas.Uns.Ac.Id.
https://civitas.uns.ac.id/ariefhuda/2016/09/26/sejarah-ktp-di-indonesia/
(2006).
(2013).