Anda di halaman 1dari 1

Hormon Oksitosin tersusun atas 8 asam amino dengan cincin disulfida dan mempunyai

berat molekul sekitar 1.025 MW. Hormon ini mempunyai efek stimulasi terhadap otot-
otot di uterus dan memacu proses partus atau kelahiran. Hormon ini juga menstimulasi
sekresi air susu dari kelenjar mamae dan stimulusnya diperoleh dari bayi yang
menghisap kelenjar mamae.
Corpus luteum adalah massa jaringan kuning di dalam ovarium yang dibentuk oleh
sebuah folikel yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya. Dalam uteri, corpus
luteum menghasilkan hormon progesteron yang berguna mengatur siklus menstruasi,
mengembangkan jaringan glandul mamae, menyiapkan uteri pada waktu kelahiran dan
melindungi dari kanker endometrium. Corpus luteum akan berhenti memproduksi
progesteron pada saat ovum tidak dibuahi dan berkembang menjadi corpus albikan.
Pada saat ini, lapisan uterus akan meluruh keluar dari uterus.
Di dalam masa kehamilan, hormon progesteron dibutuhkan dalam kadar cukup di masa
awal kehamilan. Hormon ini dapat menghambat terjadinya kontriksi uterus dan menjaga
serta mempertahankan embrio yang terimplantasi di dinding endometrium uterus tidak
mengalami keguguran atau kelahiran dini/prematur. Hormon progesteron juga menjaga
tonus myometrium agar tidak terjadi kontriksi.
Fungsi korpus luteum dalam menghasilkan hormon progesteron dipertahankan pada
bulan pertama. Sementara hormon gonadotropin akan diproduksi dan disekresikan
hingga trisemester pertama masa kehamilan. Plasenta yang tumbuh kemudian akan
mulai mensekresikan hormon progesteron pada bulan kedua dan ketiga hingga sampai
masa kelahiran (partus) tiba. Pada bulan kedua dan ketiga itulah korpus luteum sudah
mulai tidak digunakan.

Anda mungkin juga menyukai