Anda di halaman 1dari 14

SIKLUS HORMON PADA WANITA

OLEH : RAYMUNDUS YULIANUS LUER


SEMESTER/KELAS : 1/1A
NIM
PENGERTIAN HORMON

Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang


berarti menggerakkan.

Organ yang berperan dalam sekresi hormon


dinamakan kelenjar endokrin
Hormon dalam Sistem Reproduksi Wanita

hormon pogesteron
 Estrogen dihasilkan oleh ovarium
 Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada
wanita yaitu pembentukan payudara, letak tubuh, rambut kemaluan, dan
lain-lain.
 Estrogen juga berguna untuk siklus menstruasi dengan membentuk
ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma, selain fungsinya yang turut
membantu untuk mengatur temperatur suhu (sistem saraf pusat/otak).
Hormon progesteron

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum, sebagian


diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga
diproduksi di kelenjar adrena
Progesteron mempertahankan ketebalan endometrium
sehingga dapat menerima implantasi zigot.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan
sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan
yang optimal jika terjadi implantasi.
Hormon Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRh)

GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus


di otak.
GnRH akan merangsang pelepasan Follicle Stimulating
Hormon (FSH) di hipofisis
Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan
umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GnRH akan
menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Hormon Follicle Stimulating Hormon (FSH)

Hormon ini diproduksi oleh sel-sel basal hipofisis anterior,


sebagai respons terhadap GnRH yang berfungsi memicu
pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa
di ovarium wanita.

Pelepasannya periodik/pulsatif, waktu paruh eliminasinya


pendek (sekitar 3 jam, sering tidak ditemukan dalam darah.
Hormon Luteinizing Hormone (LH)/Intertitial Cell
Stimulating Hormone (ICSH)

Hormon ini diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama


FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel
granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan
siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pasca ovulasi dalam menghsilkan
progesteron.
Mempertahankan fungsi korpus luteum pasca ovulasi dalam menghsilkan
progesteron.
Pelepasannya juga periodik/pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi
setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).
Kerja sangat cepat dan singkat
Human Chorionic Gonadotrophin (HCG)

Hormon ini mulai di produksi sejak usia kehamilan 3-4


minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
HCG berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi
korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid
terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau
urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya
kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dan sebagainya).
Laktotrophic Hormone (LTH)/Prolactin

 Diroduksi di hipofisis anterior, memiliki aktivitas


memicu/meningkatan produksi dan sekresi air susu
oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi
fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga
diproduksi oleh plasenta (Human Placenta Lactogen/HPL).
  kontrol Hormon Terhadap Siklus Reproduksi Wanita

Silklus Ovarium
Siklus ovarium berawal dari FSH yang memengaruhi folikel yang masih berkembang,
folikel yang vesikuler membesar dan menyekresi estrogen. Bertambahnya estrogen
menstimulasi LH dan hipofisis. FSH yang maksimal akan diikuti oleh meningkatnya LH
yang menyebabkan folikel akan pecah (ovulasi)
Siklus Uterus
Siklus uterus dipengaruhi oleh hormon ovarium. Estrogen menyebabkan
stadium proliferasi. Progesteron berkaitan dnegan stadum sekresi. Apabila tidak
terjadi kehamilan, korpus luteum akan mengecil dan menghilang dan siklus
uterus akan berulang kembali. Pada kehamilan, korpus luteum akan tetap
dipertahankan karena adanya pengaruh hCG untuk sementara waktu, yang
kemudian diambil alih oleh plasenta.
Siklus Vagina
Pertumbuhan epitel vagina sangat dipengaruhi oleh
estrogen. Meningginya estrogen menyebabkan terjadi
proliferasi epitel. Estrogen menurun diikuti deskuamasi dan
infiltrasi leukosit.
Siklus Mammae
Sebelum pubertas, kelenjar mamae rudimenter, saluran
kelenjarnya pendek dan sedikit cabang. Pada pubertas,
estrogen meningkat di dalam darah, menstimulasi puting
susu menjadi besar, saluran kelenjar membesar dan
bercabang-cabang.
Siklus Menstruasi
Pada siklus ini terjadi perubahan pada lapisan endometrium. Siklus
menstruasi dapat dibagi dalam beberapa fase, yaitu:
Fase menstruasi
a.       Fase ini lamanya 3-5 hari
b.      Hari pertama dari fase menstruasi ini adalah permulaan dari siklus
menstruasi, yaitu terlepasnya lapisan fungsional dari endometrium
bersama eritrosit, leukosit, kelenjar, kuman, dan/atau tanpa sel telur
yang keluar per vagina secara spontan.
    Fase proliferasi/folikuler
a.       Fase ini lamanya kurang lebih 9 hari (dari hari kelima sampai dengan hari keempat belas)
b.      Endometrium mulai terjadi regenerasi epitel
c.       Kelenjar-kelenjar endometrium memanjang
d.      Jumlah sel-sel jaringan ikat bertambah.
     Fase sekresi/luteum
a.       Fase ini berlangsung pada hari ke-14 sampai 27
b.      Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum menginduksi kelenjar-kelenjar
endometrium menjadi lebih lebar, berkelok-kelok dan membuat sekret di samping jaringan ikat
endometriumnya sendiri membengkak (edema).
   Fase iskemik
a.       Fase ini berlangsung dari hari ke-27 sampai 28
b.      Bila sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan mengalami degenerasi,
produksi progesteron menurun, akibatnya terjadi vasoonstriksi pada pembuluh
darah endometrium, lapisan endometrium mengerut dan berwarna pucat (iskemik).
c.       Dari fase iskemik ini selanjutnya diikuti oleh fase menstruasi lagi.
d.      FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis menginduksi ovarium dan folikel-
folikel yang lebih muda akan berkembang. Dengan demikian terjadi siklus ovarium,
ketika pada folikel-folikel yang dihasilkan hormon estrogen.
e.       Estrogen merangsang pertumbuhan regenerasi dari endometrium.
f.    Bila tidak terjadi kehamilan maka siklus-siklus ini berlangsung terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai