DI SUSUN OLEH :
NIM : 19154010074
KELAS : II-B
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Eliminasi ..................................................................................... 2
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi ............... 4
C. Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi
pada masa kehamilan.................................................................... 5
D. Gangguan /masalah pada proses eleminasi .................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang kebutuhan dasar
eliminasi pada ibu hamil.
Terima kasih saya ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan
pendidikan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah kebutuhan dasar
eliminasi pada ibu hamil. saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya
harapkan demi kesempurnaannya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi saya yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan
pelajaran bagi teman teman dan saya khususnya.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi
karena adanya pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks
terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus untuk
pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkomsumsi makanan
tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam
keadaan kosong meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan
kosong dapat merangsang gerak peristaltic usus. jika ibu sudah mengalami
dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi
konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum di rasakan
oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi
yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran
uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitasnya berkurang.
Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga
menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan
cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak di anjurkan, karena akan
menyebabkan dehidrasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan eliminasi
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi ?
3. Apa itu Eliminasi Urin Eliminasi Alvi (Defekasi) ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Eliminasi
2
dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi
intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.
Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut :
3
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi
a. Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang
memengaruhi output urine (jumlah urine) dan defekasi. Protein dan
natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.Selain itu,
minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping
itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu
proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat
memengaruhinya
b. Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat
menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga
memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine
c. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan
eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini
dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/
kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika
seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor,
maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
d. Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan
berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan
berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.
e. Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi
pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih
mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil.
4
Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat
dengan bertambahnya usia
f. Asupan cairan
Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi
menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang
menyebabkan kesulitan proses defekasi.
g. Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya
penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system
pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya,
seperti diabetes mellitus.
h. Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi
proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan
stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.
5
D. Gangguan /masalah pada proses eleminasi
1. Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
a. Retensi urine,merupakan penumpukan urine dalam kandung
kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan
kandung kemih.
b. Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot
sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol
ekskresi urine.
c. Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang
yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi
anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih.
Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria,
Urinaria supresi.
2. Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
1. Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau
beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami
eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu
kering dan keras.
2. Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau
beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair.
Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan
muntah.
3. Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam
perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil
yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya
perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan.
Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah
meningkatkan volume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal,
yang membantu produ Eliminasi adalah proses pembuangan sisa
metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar).
Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine
(kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air
besar).
B. Saran
1. Kita harus lebih memperhatikan kebutuhan eliminasi urine dan
alvi dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Menjaga kebersihan daerah tempat keluarnya urine dan alvi.
7
DAFTAR PUSTAKA