BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP
konvensional/nasional di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat
memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data
terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta
tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang dalam hal-hal
tertentu dengan manggandakan KTP-nya. Misalnya dapat digunakan untuk:
Menghindari pajak, memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat
diseluruh kota, mengamankan korupsi, menyembunyikan identitas (seperti
teroris).
Oleh karena itu, didorong oleh pelaksanaan pemerintahan elektronik (e-
Government) serta untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia menerapkan
suatu sistem informasi kependudukan yang berbasiskan teknologi yaitu Kartu
Tanda Penduduk elektronik atau e-KTP.
Audentikasi kartu identitas ini menggunakan karakteristik fisik manusia
untuk verifikasi dan validasi sistem. Dalam e-KTP, karakteristik manusia yang
dipakai adalah sidik jari. Akan tetapi pemakaian sidik jari ini dianggap belum
efektif, terutama bagi orang berkebutuhan khusus yang memiliki keterbatasan
fisik dan lanjut usia. Oleh karena itu,diperlukan satu cara yang lebih efektif
untuk menangani permasalahan tersebut, yaitu dengan pendekatan bentuk
wajah manusia. Dalam pengenalan wajah akan diproses suatu pengolahan citra
yang mana hasil keluarannya berupa data mengenai identitas wajah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan E-KTP?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan E-KTP
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang di hadapi dalam pelayanan E-
KTP
3. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan E-KTP
4. Untuk mengetahui penerapan E-KTP di Indonesia
D. Manfaat
1. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan E-KTP
2. Dapat mengetahui apa saja kendala yang di hadapi dalam pelayanan E-
KTP
3. Dapat mengetahui manfaat dan kegunaan E-KTP
4. Dapat mengetahui penerapan E-KTP di Indonesia
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut
e-KTP adalah singkatan dari KTP Elektronik, merupakan program pemerintah
untuk menggantikan KTP konvensional. Fungsi e-KTP adalah agar pendataan
penduduk Indonesia menjadi lebih seragam.Dalam pelaksanaannya, penduduk
hanya boleh memiliki 1 buah e-KTP saja.KTP elektronik ini berlaku untuk
seumur hidup, dan anda hanya perlu 1 kali membuatnya.
Penerapan KTP berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) telah sesuai
dengan pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP berbasis
Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional Jo Perpres No. 35 Tahun 2010
tentang perubahan atas Perpres No. 26 Tahun 2009 yang berbunyi :
1. KTP berbasis NIK memuat kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai
alat verifikasi dan validasi data jati diri penduduk;
2
3
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
E-KTP (Elektronik Kartu Penduduk) adalah suatu kartu tanda penduduk yang
dibuat dari mesin elektronik dan ditulis dengan data digital. E KTP sengaja
diadakan guna untuk mempermudah pemerintah dalam mengambil data
penduduk, karena dengan E KTP pemerintah bisa langsung melihat data dari KTP
elektronik tersebut tanpa harus menunggu data yang harus disensus terlebih
dahulu. E KTP bisa terbilang lebih efektif dan efesien dibanding dengan KTP
biasa.
1. Kelemahan Pelayanan Pembuatan E-KTP
a. Kurang efektifnya pelayanan yang telah diberikan oleh petugas
Pengurusan e-KTP di seluruh kecamatan di Indonesia yang tanpa
dipungut biaya administrasi saat ini, membuat animo masyarakat sangat
tinggi untuk segera mengurus dan mendapatkan e-KTP tersebut.
Hanya saja, dalam pengurusan e-KTP ini, masih ditemukan
kelemahan kelemahan di lapangan yang dilakukan petugas di kecamatan.
Kelemahan ini antara lain seperti masyarakat yang mendatangi kantor
camat untuk mengurus e-KTP sesuai jadwal yang telah ditetapkan,
ternyata tidak mendapatkan pelayanan maksimal.
Bayangkana saja, warga yang mendatangi kantor camat sejak pukul
7.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB menunggu giliran, tatapi akhirnya
mereka tak terlayani akibat waktu pengurusan yang tidak sesuai dengan
yang dijadwalkan.
Seperti yang dialami Salah satu warga Kelurahan Pulau yang
mengurus e-KTP di Kantor Camat Bangkinang Seberang. Ia mengaku
mendatangi kantor camat tersebut sejak pukul 7.00 WIB dan menunggu
4
5
giliran hingga pukul 16.30 WIB. Namun tak kunjung gilirannya untuk
dipanggil, yang menyebabkan ia kecewa.
Hal itu disampaikan Yasmin kepada KR, Rabu (21/12), yang mengaku
sangat kecewa karena sudah mengantri sejak pagi. Dan alhasil ketika
ditanya kepada petugas, tetapi yang didapat nya yaitu jawabnya ketus
sambil berkata bapak urus saja tahun 2012 nanti, yang jelas dengan
prosedur yang sangat panjang, ini menandakan pelayanan pembuatan E-
KTP kurang maksimal. Seharusnya aparatur kecamatan agar dapat
mengatur jadwal pengurusan e-KTP tersebut, dan semestinya disesuaikan
dengan kuota masing-masing wilayah kelurahana/desa.
b. Kurangnya alat dalam pelayanan pembuatan E-KTP
Seperti yang terjadi di Depok saat ini, hanya satu di antara 63
kelurahan di Depok yang sudah rampung mendata dan memberi layanan
pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Sebanyak 17
kelurhan diantaranya bahkan belum tersentuh sama sekali oleh layanan
tersebut. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok,
Mulyamto mengatakan kendala utama yang dihadapi adalah soal listrik
dan peralatan untuk membuat KTP baru itu. “Listrik sering mati dan alat
suka macet, sedangkan pihak konsorsium bilang di gudang alatnya sudah
kosong,” saat ini Depok sudah memakai 50 dari 63 alat yang dibutuhkan
untuk 46 kelurahan. Ada tiga kelurahan yang diprioritaskan sehingga
mendapat dua alat, yakni Kelurahan Suka Maju, Tugu, dan Mekar Jaya.
“Satu alat cadangan dipakai keliling pakai mobil,” katanya. Kelurahan
yang sudah merampungkan layanan pembuatan e-KTP adalah Jati Mulia
di Kecamatan Cilodong. Total warga Depok yang sudah terdaftar dalam
pelayanan e-KTP sekitar 153.997 orang, atau sekitar 12 persen dari 1,3
juta warga wajib KTP. “Itu total per 21 Desember,” Adapun jumlah
kelurahan yang belum tersentuh pelayanan e-KTP ada 17 di tujuh
kecamatan.meski pihaknya tidak lagi menetapkan target penyelesaian
layanan e-KTP, mereka tetap berusaha menyelesaikan secepatnya. Dengan
alat yang ada dan masih berfungsi, mereka mengatakan, kelurahan yang
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
E- KTP (Elektronik Kartu Penduduk) adalah suatu kartu tanda penduduk
yang dibuat dari mesin elektronik dan ditulis dengan data digital. E KTP
sengaja diadakan guna untuk mempermudah pemerintah dalam mengambil
data penduduk, karena dengan E KTP pemerintah bisa langsung melihat data
dari KTP elektronik tersebut tanpa harus menunggu data yang harus disensus
terlebih dahulu.
Masih banyaknya kendala yang dihadapi untuk pelayanan pembuatan E-
KTP seperti masih kekurangan alat pembuatan e-KTP,kurangnya informasi
yang diberikan untuk warga,sering padamnya listri & kurang efektifnya
pelayanan yang diberikan
2. Saran
Sebenernya E-KTP sangat diterapkan dinegara kita tetapi perlu adanya
perbaikan-perbaikan pelayan yang diberikan oleh pemerintah, agar masyarakat
mendapatkan pelayanan yang maksimal. E-KTP pembuatannya tidak lepas
dari alat dan listrik,menurut data yang diterima masih kurangnya alat pembuat
E-KTP dan masih banyaknya listrik yang tidak mendukung,sebaiknya
pemerintah cepat dalam menangulangi kendala tersebut agar pelayanan
10
11
11