Penduduk dan Pencatatan SIpil bisa menjadi kabar baik penduduk Indonesia serta mempermudah
proses pembuatan KTP.
Hal ini bertujuan supaya para pembuat KTP elektronik tidak lagi membutuhkan surat pengantar RT/RW
dan Kepala Desa/Lurah.
Semakin mudahnya yaitu masyarakat bisa langsung mendatangi kantor Disdukcapil setempat.
Definisi
Secara pengertian, KTP elektronik berasal dari kata electronic-KTP, atau Kartu Tanda Penduduk
Elektronik atau yang disingkat dengan e-KTP. Lebih jelasnya, menurut situs departemen dalam negeri,
KTP elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan atau pengendalian, baik
dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada data kependudukan nasional.
Struktur e-KTP terdiri dari 9 layer yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Chip
ditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas. Chip ini memiliki antena di
dalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan dikenali oleh
alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar
atau tidak. Untuk menciptakan e-KTP 9 sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak, di
antaranya:
1. Hole punching, yakni melubangi kartu guna sebagai tempat meletakkan chip
2. Pick and pressure, yakni menempatkan dan mengepres chip di dalam kartu
3. Implanter, yakni pemasangan antena (pola melingkar berulang menyerupai spiral)
4. Printing,yakni pencetakan kartu
5. Spot welding, yakni pengepresan kartu dengan memberi aliran listrik
6. Laminating, yakni penutupan kartu dengan tambahan plastik pengaman
KTP elektronik dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti relief text, microtext, filter image,
invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra violet serta anti copy design. Penyimpanan
data di dalam chip sesuai dengan standar internasional NISTIR 7123 dan Machine Readable Travel
Documents ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai dengan ISO
7810 dengan format seukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x 85,60 mm.
KTP elektronik juga mempunyai keunggulan dibandingkan dengan KTP konvensional, keunggulan-
keunggulan tersebut antara lain:
Selain itu, sidik jari yang direkam dari setiap wajib e-KTP adalah seluruh jari, tetapi yang dimasukkan
datanya dalam chip hanya dua jari, yakni jari jempol dan jari telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai
autentikasi untuk e-KTP karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
Fungsi e-KTP
Masih banyak fungsi KTP elektronik yang mungkin belum tertera di atas.
Seperti yang sudah diatur dalam Perpres nomor 96 tahun 2018 pasal 15 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. Pasal tersebut menjelaskan tentang penerbitan ktp
elektronik hanya memerlukan 2 persyaratan, yaitu telah berusia 17 tahun dengan catatan sudah kawin,
atau pernah kawin dan Kartu Keluarga.
Untuk kalian yang sudah menginjak usia 17 tahun, maka bisa ikuti alur proses pembuatan e-ktp berikut:
1. Datang ke kantor Dispendukcapil Jember sesuai dengan hari atau jam kerja. Untuk Senin-Jumat
(07.00-14.00 WIB) dan Sabtu (08.00-12.00 WIB)
2. Ambil nomor antrean pada petugas pealyanan informasi kependudukan yang standby di sana
3. Serahkan fotokopi kartu keluarga (KK) kepeda petugas perekaman, setelah itu akan dilakukan proses
pengambilan foto, perekaman sidik jari, retina mata serta tanda tangan digital
4. Setelah proses pengambilan foto dan perekaman, kalian akan menerima data dalam bentuk surat
ketarangan (Suket) yang akan menjadi bukti bahwa kalian telah benar-benar melakukan perekaman
ktp-elektronik
5. Perhatikan dengan seksama informasi yang disampaikan petugas mengenai e-ktp dapat diambil
diambik di kantor Dispendukcapil. Akan tetapi, biasanya waktu yang diberikan dalam pembuatan e-
ktp maksimal 14 hari
6. Setelah kelima proses di atas telah selesai, maka data perekaman kalian akan tercetak di blanko e-
KTP dan siap untuk digunakan dalam berbagai keperluan untuk sementara waktu, selama belum
memegan kartu e-KTP