BAB I
PENDAHULUAN
sebagai abdi negara dan ahli masyarakat dengan kata lain penyelenggara
berbunyi KTP berbasis NIK yang selanjutnya disebut KTP dengan sistem
pengamanan khusus yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh
instansi pelaksana.
2
“e-KTP Merupakan salah satu dokumen penting, yang mana dalam proses
pelayanan perekamannya juga harus dilaksanakan dengan baik. Program e-
KTP pada masyarakat adalah untuk mengganti KTP yang lama sebagai
bentuk pelayanan kepada masyarakat dengan menyesuaikan teknologi
informatika, namun di dalam pelaksanaan program e-KTP terdapat
beberapa kendala yaitu, datangnya alat perekam data yang tidak bisa tepat
waktu karena alatnya yang tidak bisa serentak dan alatnya juga ada yang
tidak lengkap sehingga belum dapat menyerahkan e-KTP kepada
penduduk secara tepat waktu.”
KTP yang ada di Indonesia merupakan permasalahan sosial mengingat dari tahun
ketahun permasalahan ini belum juga dapat terselesaikan, bahkan masih sering
mencatat hingga tahun 2019 terdapat 5,38 juta penduduk Indonesia yang belum
sebagian besar warga yang belum mengikuti perekaman e-KTP ada di lima
provinsi, yakni Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
(Https://nasional.kompas.com/read/2019/01/20/kemendagri).
3
Tabel 1.1
Masyarakat di Indonesia yang sebagian besar belum mengikuti perekaman
e-KTP tahun 2019
Persentase yang belum melakukan perekaman e-
No Provinsi
KTP (%)
1 Sulawesi Barat 77,8 %
2 Maluku 79, 95 %
3 Papua Barat 64,18 %
4 Papua 37,98%
5 Maluku Utara 79,44 %
Sumber: Kementerian Dalam Negeri, data diolah 2019
KTP, yang terkadang masih banyak yang belum melakukan perekaman e-KTP.
Selatan mempunyai persoalan yang sama tanpa terkecuali kota-kota yang ada
sebanyak 111.587 jiwa yang belum melakukan perekaman KTP Elektronik (e-
KTP). Jumlah itu harus segera diselesaikan, mengingat pentingnya E-KTP bagi
kehidupan bermasyarakat.
4
Artinya jelas sudah ada dukungan dari Provinsi Sumatera Selatan, tinggal
Penduduk (e-KTP) yang ada dikota-kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan
mengenai perekaman e-KTP, berdasarkan data Catatan Sipil tahun 2018 kota
menurut jenis kelamin adalah 111.700 orang laki-laki dan 111.200 orang
Tabel 1.2
Jumlah penduduk Kota Lubuklinggau tahun 2018
Lubuklinggau
1 Barat I 11 34.903
Lubuklinggau
2 Barat II 8 22.374
Lubuklinggau
3 Timur I 8 31.808
Lubuklinggau
5 Timur II 9 34 937
Lubuklinggau
5 Selatan I 7 14.877
Lubuklinggau
6 Selatan II 9 29.115
Lubuklinggau
7 Utara I 10 16. 584
Lubuklinggau
8 Utara II 10 38.302
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Lubuklinggau tahun
2018
mengatakan:
Menurutnya dari 20% penduduk yang belum melakukan perekaman KTP itu
tidak sempat melakukan perekaman e-KTP tersebut. Selain itu, lanjutnya masih
kurang nya kesadaran masyarakat juga menjadi kendala karena pada umumnya
Berdasarkan pernyataan Ibu Asmara Dewi yang merupakan salah satu warga
mengatakan :
“alasan warga yang tidak melakukan perekaman e-KTP karena jarak tempat
melakukan perekaman di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terlalu
jauh sehingga mereka belum bersedia melakukan perekaman, lalu juga
dikarenakan oleh lambatnya proses e-KTP dicetak dan sering kekurangan
blangko sehingga membuat warga kurang berminat untuk melakukan
perekaman e-KTP.”
Senada dengan pernyataan dari salah seorang warga yang bernama ibu rini
satunya seperti e-KTP. Artinya jelas dengan beberapa alasan masyarakat di atas
dikarenakan tempat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang terlalu jauh ,
7
untuk itu perlu adanya inovasi salah satunya yaitu pemerintah kota Lubuklinggau
pembuatan e-KTP. Dengan adanya sarana mobil ini maka pihak Dinas
sarana mobil ini dengan sebaik-baiknya, akan tetapi perlu dikaji kembali
Bedasarkan penjelasan di atas dan uraian yang telah diuraikan didalam latar
belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana
ini, tentang Kualitas Pelayanan Sarana Mobil Perekaman e-KTP Keliling pada
Ada beberapa manfaat yang diambil dari hasil penelitian ini baik secara
Lubuklinggau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu yang akan penulis gunakan sebagai referensi adalah yang
berbentuk jurnal sebagai bahan acuan dan perbandingan serta sebagai kajian
pustaka :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
1. Edi Sutriadi Efektifitas Metode yang Pelaksanaan
Jurnal Pelayanan Kartu peneliti gunakan pelayanan e-
Fakultas Tanda yakni, metode KTP, hasil
Ilmu Sosial Penduduk Elektroni kualitatif penelitian
dan Ilmu k pada Dinas deskriptif, jenis dilapangan
Politik Kependudukan dan data primer dan efesisensi
2018, Catatan Sipil data sekunder pelayanan serta
Vol 8, Kabupaten Soppeng yang diperoleh sarana dan
No 3 dengan prasarana belum
menggunakan efektif,
metode sedangkan
wawancara, prosedur
observasi dan pelayanan,
dokumentasi. koordinasi
pimpinan dan
bawahan,
responsivitas
pegawai sudah
efektif.
10
sumber daya manusia dan penyediaan sarana dan prasarana serta mobilitas
perekaman.
11
Untuk dapat menilai bagaimana mutu pelayanan publik yang diberikan oleh
aparat birokrasi, sekiranya perlu adanya kriteria dimensi yang menunjukan suatu
pelayan publik yang diberikan itu dapat dikatakan baik atau buruk. Ukuran
kualitas pelayanan tidak hanya ditentukan oleh penyedia layanan saja akan tetapi
justru lebih banyak ditentukan oleh para pengguna layanan, dalam hal ini adalah
masyarakat.
namun tetap harus mengutamakan kualitas pelayanan sesuai tuntutan, harapan dan
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk atau jasa, manusia, proses dan
Pelayanan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pihak yang melayani
tetapi juga pihak yang menerima layanan. Dan yang menjadi dimensi layanan
informasi.
5. Dimensi Emphaty (empati), yaitu sikap tegas tetapi penuh perhatian dari
atas:
seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik itu di;akukan dengan tidak
tapi harus menggunakan multi indikator atau indikator ganda. Kualitas pelayanan
dapat dilihat dari aspek proses pelayanan maupun dari output atau hasil
pelayanan.
Pasal 1 ayat (1) Pelayanan Publik Merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa
Tahun 2003, definisi dari pelayanan publik adalah segalah bentuk pelayanan yang
usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dalam bentuk barang atau jasa,
secara bertanggungjawab dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada.
melayani kebutuhan orang atau masyarakat, sesuai dengan aturan pokok yang
pelayanan.
perlu ada upaya untuk memahami sikap dan perubahan dan kepentingan publik
sendiri. Perubahan kehidupan dunia yang begitu cepat mempunyai pengaruh yang
cepat pula terhadap perubahan sikap dan perilaku masyarakat secara umum. Pada
kualitasnya sesuai dengan keinginan klien atau masyarakat pengguna jasa. Akan
15
publik bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak jenis pelayanan umum di negeri ini
dengan macam-macam persoalan dan penyebab yang sangat bervariasi antara satu
dengan yang lainnya, sehingga perlu dicari suatu metode yang mampu menjawab
persoalan tadi.
penelitian ini penulis akan meneliti tentang pelayanan publik di bidang perekaman
pokok (dasar) bagi seluruh masyarakat. Kebutuhan pokok masyarakat akan terus
Artinya, pada tingkat perkembangan tertentu, sesuatu jenis barang dan jasa yang
tidak menjadi kebutuhan pokok, dapat berubah menjadi barang pokok yang
kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh
sumber daya manusia. Masa depan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh
kemiskinan. Oleh karena itu, untuk memotong lingkaran kemiskinan salah satu
pokok bahan kebutuhan pokok masyarakat itu misalnya: beras, minyak goreng,
minyak tanah, gula pasir, daging, telur ayam, susu, garam beryodium, tepung
terigu, sayur mayur, dan sebagainya. dalam hal penyediaan bahan kebutuhan
2. Pelayanan Umum
c. Pelayanan jasa, adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
jaminan sosial).
menjadi kebutuhan dasar dan pelayanan umum, peneliti dapat tarik kesimpulan
bahwa e-ktp tidak hanya masuk sebagai kategori pelayanan umum akan tetapi
juga sebagai kebutuhan dasar masyarakat, karena hampir semua urusan dinegeri
berikut:
19
a. Transparansi, bersifat terbuka mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
perundang-undangan.
masyarakat.
e. Kesamaan hak, tidak deskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras,
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
k. ketepatan waktu;
pelayanan publik ada sepuluh prinsip yang diatur dalam Keputusan Menteri
dan dilaksanakan.
pelayanan dan rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
hukum.
informatika.
h. Kemudahan Akses, Tempat dan lokasi sarana dan prasarana yang memadai
disiplin, sopan dan santun ramah serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
waktu yang nyaman, bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat, serta
2009 Pasal 5 menjelaskan bahwa standar pelayanan adalah tolak ukur yang
dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah , terjangkau dan terukur.
a. Prosedur Pelayanan;
b. Waktu Penyelesaian;
c. Biaya Pelayanan;
pelayanan publik, karena dianggap cukup realitas untuk menjadi materi muatan
a. Dasar Hukum;
b. Persyaratan;
c. Prosedur Pelayanan;
d. Waktu Pelayanan;
e. Biaya Pelayanan;
f. Produk Pelayanan;
i. Pengawas Intern;
j.Pengawas Ekstern;
l. Jaminan Pelayanan.
jaminan adanya kepastian bagi pemberi didalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
sebagai alat kontrol masyarakat atau penerima layanan atas kinerja penyelenggara
pelayanan.
24
identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi
KTP mencantumkan gambar lambang Garuda Pancasila dan peta wilayah Negara
Republik Indonesia, memuat keterangan tentang NIK, nama, tempat tanggal lahir,
dikeluarkan KTP, tanda tangan pemegang KTP, serta memuat nama dan nomor
Elektronik atau sering disingkat KTP-el. Lebih rincinya, menurut situs resmi
dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database
dilengkapi data, pas photo, sidik jari, iris mata, dan tanda tangan rekaman
elektronik tersebut.
25
Pada penerapan KTP berbasis NIK telah sesuai dengan pasal 6 Peraturan
Presiden Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk
tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 yang berbunyi:
1. KTP berbasis NIK memuat kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat
tanda tangan, pas foto, sidik jari, tangan penduduk yang bersangkutan.
kependudukan.
4. Pengambilan seluruh sidik jari tangan penduduk seperti yang dimaksud pada
ayat (3) dilakukan saat pengajuan permohonan KTP berbasis NIK, dengan
5. Rekaman sidik jari tangan penduduk yang dimuat dalam KTP berbasis NIK
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan jari
6. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
26
tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan
berikut ini:
mendasari
27
antar variabel itu positif atau negatif, bebentuk simetris kausal atau interaktif
(timbal balik)
penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami peroses kerangka fikir yang
Jadi dalam penelitian ini, untuk memahami dengan jelas mengenai Kualitas
Pencatatan Sipil Kota dapat dilihat pada kerangka berpikir dibawah ini :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian ini juga merupakan cara dan langkah-langkah ilmiah yang dilakukan
yang diteliti.
ini dipilih karena untuk menyajikan data secara sistematis, faktual, dan akurat
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang dimulai dari awal proses
Oktober 2019 sampai dengan Maret 2020 dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3.1
No Bulan ke-
1 Uraian Okt Nov Des Jan Feb Maret
2 Penyusunan
proposal
3 Seminar
proposal
4 Perbaikan
proposal
5 Penelitian
6 Menyusun
hasil
penelitian
7 Seminar hasil
penelitian
8 Ujian
komfrehensif
menurut Sahya Anggara (2015, h.28) penelitian yang dilakukan untuk nilai
variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih tanpa membuat perbandingan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Data Primer
terhadap objek yang diteliti. Data primer adalah data yang diperoleh oleh sumber
penelitian dalam hal ini data primer adalah hasil wawancara dan informasi yang
sudah ditentukan sebelumnya. Sumber data primer ini berupa catatan hasil
wawancara yang penulis lakukan. Selain itu, penulis juga melakukan observasi
lapangan dang mengumpulkan data dalam bentuk catatan tentang situasi yang ada
di lapangan.
2. Data Sekunder
tertulis, buku atau referensi serta naskah lainnya yang berkenaan dengan masalah
yang diteliti dan digunakan sebagai pendukung analisis data. Peneliti juga
menggunakan data sekunder hasil dari studi pustaka. Dalam studi pustaka, peneliti
3.4.1 Obervasi
dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala-gejala atau fenomena
penyelidikan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu peneliti dapat melakukan
pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian
dibuat kesimpulan
3.4.2 Wawancara
jawaban informan dicatat atau direkam. Wawancara dapat dilakukan , baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara dengan pihak yang terkait.
Adapun informan yang dipilih yang akan diwawancara dalam penelitian ini adalah
3.4.3 Dokumentasi
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan pada subjek penelitian,
tetapi melalui dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya berupa
pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan
pengujian suatu peristiwa dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi
rekaman hasil wawancara dan foto-foto pada saat penelitian sebagai dokumentasi
e-KTP dan sebagainya atau dokumen lain yang didapatkan dari informan atau dari
diteliti, baik individu perorangan atau kelompok didalam suatu organisasi dan
33
diluar organisasi, yang mengetahui informasi mengenai objek yang diteliti, ada
Tabel 3.2
informan penelitian
dan Berry), maka dari itu peneliti memberikan beberapa batasan penelitian dan
tabel berikut:
Tabel 3.3
Aspek Penelitian
b. jaminan legalitas
c. kepastian legalitas
Sumber : Peneliti,2019
35
2. Reduksi data (data reduction) yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga dari
bagan.
Kesimpulan awal bersifat sementara dan akan berubah bilah tidak ditemukan
berikutnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Peraturan Undang-undang :
Tim Revisi Pedoman Penulisan Proposal, Penelitian dan Skripsi Program Studi
Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Musi Rawas. 2018. Pedoman Penulisan
Proposal Penelitian dan Skrips, Lubuklinggau. Fisipol UNMURA
Penelitian Terdahulu
Jurnal oleh Edi Sutriadi (2018) Jurnal Fisip Vol. 8 No 1 Tahun 2018, dengan judul
Jurnal oleh Amirzan Amzar (2016) dalam skripsi dengan judul “ Penerapan