Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS

“PENERAPAN APLIKASI M-PASPOR DALAM SISTEM


PEMERINTAHAN”

Nama : Angelia Larisca

NIM : E1031201033

Rulida Yuniarsih, S.IP, M.Si

“Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan”

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
“PENERAPAN APLIKASI M-PASPOR DALAM SISTEM

PEMERINTAHAN”

ABSTRAK

Aplikasi M Paspor adalah inisiatif yang diperkenalkan oleh pemerintah

untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas penerbitan paspor. Dalam analisis

ini, kami mengevaluasi implikasi aplikasi ini dalam sistem pemerintahan. Kami

memperhatikan beberapa aspek seperti efisiensi proses, aksesibilitas, keamanan

data, manajemen administrasi, dan pemantauan dan evaluasi. Hasil analisis

menunjukkan bahwa aplikasi M Paspor telah membawa perubahan positif dengan

mempercepat proses penerbitan paspor, meningkatkan aksesibilitas layanan, dan

mengurangi tugas administratif. Keamanan data juga menjadi perhatian utama

dalam pengembangan aplikasi ini. Meskipun demikian, tantangan seperti koneksi

internet yang tidak stabil dan kesulitan penggunaan bagi beberapa individu tetap

perlu diperhatikan. Secara keseluruhan, aplikasi M Paspor memberikan dampak

positif dalam meningkatkan pengalaman pemohon dan efisiensi penerbitan paspor

dalam sistem pemerintahan.

2
PEMBAHASAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memuat seluruh teknologi yang

berhubungan dengan penanganan informasi. Penanganan ini meliputi pengambilan,

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, serta penyajian informasi.

Jadi, TIK itu merupakan teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, serta penyajian informasi.

Teknologi informasi sangat berperan dalam memperbaiki kualitas suatu

instansi, baik pemerintah maupun swasta. Pemanfaatannya tidak hanya sebagai

proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi,

kecepatan, dan kelengkapan sistem yang terintegrasi sehingga proses organisasi

yang terjadi akan efisien, terukur dan fleksibel. Perkembangan/kemajuan teknologi

informasi tentu saja memudahkan tiap sendi kehidupan bermasyarakat yaitu

interaksi sosial dimana salah satunya adalah layanan publik antara masyarakat dan

pemerintah. Namun, yang tidak kalah penting di era digital adalah terkait keamanan

data privasi bagi user/masyarakat pengguna layanan publik agar tidak “bocor” dan

disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebenarnya, isu

perlindungan data pribadi sudah lama menjadi isu yang menonjol.

Pelayanan yang berkualitas dan optimal menjadi konsen dari organisasi

publik. Keterbukaan informasi, dalam hal aktivitas layanan, mendorong kesadaran

masyarakat terhadap hak dan kewajiban mereka. Oleh karena itu, pelayanan yang

terbaik merupakan keniscayaan yang diberikan oleh organisasi pemerintahan.

Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

3
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Beragam

layanan publik terhadap masyarakat mendorong terciptanya pelayanan yang

inovatif yaitu berupa produk maupun jasa, teknologi, teknologi terapan, sistem

struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota organisasi.

Kementerian Hukum Dan HAM dalam hal ini Direktorat Jenderal Imigrasi

adalah organisasi pemerintah (publik sektor) yang juga memberikan layanan

kepada masyarakat. Salah satu fungsi imigrasi adalah memberikan pelayanan

keimigrasian dan juga berfungsi melakukan penegakan hukum, keamanan negara,

dan fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat. Salah satu produk layanan

keimigrasian adalah paspor. Paspor sendiri merupakan dokumen perjalanan warga

negara Indonesia dan sebagai identitas diri. Dalam hukum keimigrasian, setiap

orang yang melakukan perjalanan antar negara diharuskan memiliki dokumen

perjalanan yang diterbitkan oleh negara termasuk paspor. Undang-Undang Nomor

6 tahun 2011 Tentang Keimigrasian Pasal 1 ayat 16, menyebutkan bahwa paspor

adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada

warga negara Indonesia untuk melakukan perjalanan antar negara yang berlaku

selama jangka waktu tertentu. Sebagai penyelenggara pelayanan kepada

masyarakat, Direktorat Jenderal Imigrasi terus berupaya untuk membuat terobosan

atau inovasi untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyaraka termasuk

dalam pembuatan aplikasi antrian paspor. Hal ini sesuai dengan asas pelayanan

publik Pasal 4 Undang-Undang Pelayanan Publik Nomor 25 Tahun 2009 yaitu

4
Penyelenggara berkewajiban mengelola Sistem Informasi yang terdiri atas Sistem

Informasi Elektronik atau Non Elektronik yang sekurang- kurangnya meliputi,

profil penyelenggara profil pelaksana, standar pelayanan, maklumat pelayanan,

pengelola pengaduan dan penilaian kinerja. Tuntutan masyarakat atas pelayanan

publik di bidang keimigrasian semakin tinggi. Selain sebagai dokumen perjalanan,

paspor juga merupakan identitas warga negara.

Paspor mempunyai nilai strategis dilihat dari sudut pandang pelayanan

maupun pengawasan keimigrasian dan merupakan salah satu elemen garda terdepan

pencitraan kinerja institusi keimigrasian yang dapat memberikan persepsi langsung

yang dinilai oleh publik.

Aplikasi M Paspor adalah salah satu inisiatif yang diperkenalkan oleh

pemerintah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan

penerbitan paspor. Berikut adalah beberapa analisis terkait aplikasi M Paspor dalam

sistem pemerintahan:

1. Efisiensi proses: Aplikasi M Paspor dirancang untuk mengurangi waktu dan

biaya yang terlibat dalam penerbitan paspor. Dengan menggunakan aplikasi

ini, pemohon dapat mengisi formulir secara online, mengunggah dokumen

yang diperlukan, dan membuat janji temu dengan kantor imigrasi. Hal ini

memungkinkan proses penerbitan paspor menjadi lebih cepat dan efisien,

mengurangi antrian panjang dan waktu tunggu yang lama.

2. Aksesibilitas: Aplikasi M Paspor memungkinkan pemohon untuk

mengakses layanan penerbitan paspor secara online melalui perangkat

5
mobile atau komputer. Ini memberikan kemudahan akses bagi mereka yang

tinggal di daerah terpencil atau jauh dari kantor imigrasi. Selain itu, aplikasi

ini juga menyediakan informasi yang mudah dipahami tentang persyaratan

dan prosedur penerbitan paspor, memudahkan pemohon untuk memahami

langkah-langkah yang perlu mereka ikuti.

3. Keamanan data: Aplikasi M Paspor didukung oleh sistem keamanan yang

canggih untuk melindungi data pribadi pemohon. Informasi yang diunggah,

seperti data identitas dan dokumen, dienkripsi dan disimpan dengan aman

dalam database. Ini membantu mengurangi risiko kebocoran informasi atau

penyalahgunaan data pribadi.

4. Manajemen administrasi: Aplikasi M Paspor mempermudah tugas

administratif yang terkait dengan penerbitan paspor. Dalam aplikasi ini, data

pemohon dapat dengan mudah dikelola, termasuk verifikasi dokumen,

jadwal temu janji, dan pencatatan status aplikasi. Hal ini membantu

meningkatkan efisiensi dalam manajemen administrasi di kantor imigrasi.

5. Pemantauan dan evaluasi: Aplikasi M Paspor juga memungkinkan

pemerintah untuk memantau dan mengevaluasi kinerja layanan penerbitan

paspor. Dengan mengumpulkan data dari aplikasi ini, pemerintah dapat

menganalisis tren, melacak kinerja kantor imigrasi, dan mengidentifikasi

area-area yang membutuhkan perbaikan atau peningkatan.

Meskipun aplikasi M Paspor memiliki beberapa keuntungan dalam

meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas penerbitan paspor, penting juga untuk

6
memperhatikan beberapa tantangan yang mungkin muncul. Beberapa tantangan

tersebut meliputi koneksi internet yang tidak stabil, kesulitan dalam penggunaan

aplikasi bagi orang yang kurang terbiasa dengan teknologi, dan keamanan data yang

harus dijaga dengan baik untuk melindungi privasi pemohon.

Namun demikian, secara keseluruhan, aplikasi M Paspor dapat memberikan

dampak positif dalam meningkatkan pengalaman pemohon dan efisiensi penerbitan

paspor dalam sistem pemerintahan.

KESIMPULAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran penting dalam

memperbaiki kualitas instansi pemerintah dan swasta dengan memberikan proses

otomatisasi, akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sistem yang terintegrasi.

Pemanfaatan TIK dalam layanan publik dapat meningkatkan keterbukaan

informasi, kesadaran masyarakat terhadap hak dan kewajiban, serta memberikan

pelayanan yang inovatif.

Dalam konteks Direktorat Jenderal Imigrasi, aplikasi M Paspor merupakan

inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas dalam

penerbitan paspor. Aplikasi ini mengoptimalkan proses dengan pengisian formulir

online, pengunggahan dokumen, serta janji temu dengan kantor imigrasi,

mengurangi antrian dan waktu tunggu. Selain itu, keamanan data dan manajemen

administrasi yang terintegrasi juga menjadi fokus dalam pengembangan aplikasi

ini.

7
Meskipun tantangan seperti koneksi internet yang tidak stabil dan kesulitan

penggunaan bagi beberapa individu masih ada, aplikasi M Paspor memberikan

dampak positif dalam meningkatkan pengalaman pemohon dan efisiensi penerbitan

paspor dalam sistem pemerintahan. Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja

pelayanan juga menjadi bagian penting dalam pengembangan aplikasi ini.

Secara keseluruhan, implementasi aplikasi M Paspor dalam sistem

pemerintahan menunjukkan bahwa TIK dapat menjadi alat yang efektif dalam

meningkatkan layanan publik dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada

masyarakat. Penting untuk terus memperhatikan keamanan data dan mengatasi

tantangan teknis untuk memastikan keberhasilan dan keandalan aplikasi ini dalam

jangka panjang.

Referensi :

https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/kebijakan/article/view/1896/pdf

https://kanimtanjungpinang.kemenkumham.go.id/layanan-publik/tata-cara-

penggunaan-m-paspor/

Anda mungkin juga menyukai