Berlaku Di Masyarakat
1. Pelanggaran Lalu Lintas
Contoh Berita : Kendarai Motor di Jalan Raya, Bocah Ini Menangis saat Ditilang
SUNGGUMINASA - Mi seorang bocah
SD di Kabupaten Gowa menangis histeris
ketika ditilang anggota Satuan Lantas Polres
Gowa yang menyetopnya karena membawa
sepeda motor tanpa disertai surat
kelengkapaan kendaraan dan helm. Mi dan
kedua temannya terus memohon kepada
petugas agar tidak ditilang.
Petugas Lalulintas Polres Gowa Bripka Takbir mengatakan, awalnya ketiga bocah
tersebut mengendarai sepeda motor di jalan raya dari arah Jalan Pannampu Makassar hingga
ke Kabupaten Gowa secara ugal-ugalan tanpa mengenakan helm pengaman.
Lalu oleh petugas Mi bersama dua rekannya distop saat melintas di Jalan Usman
Salengke Sungguminasa Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Namun saat dihentikan yang
bersangkutan memohon agar sepeda motor yang dikendarainya tidak ditilang polisi.
Ketiga bocah di bawah umur ini bahkan rela membuntuti petugas yang menahannya
berharap agar sepeda motornya diberikan oleh petugas.
“Tapi ketiga bocah pengendara sepeda motor tersebut terpaksa ditahan oleh petugas
lantaran mengendarai sepeda motor di jalan raya tanpa memiliki kelengkapan kaca spion
motor, surat-surat kendaraan dan masih di bawah umur,” kata Bripka Tabir, Rabu (6/9/2017).
Menurut Takbir, sanksi tilang dan penyitaan sepeda motornya dilakukan untuk
memberikan efek jera bagi pengendara sepeda motor yang masih di bawah umur.
Mi bocah pengemudi sepeda motor mengaku berboncengan tiga tanpa menggunakan
helm karena helm milik ketiganya rusak.
Dia mengimbau bagi para orangtua agar tidak mengizinkan anaknya yang masih di
bawah umur untuk mengendarai sepeda motor mengingat terus meningkatnya angka
kecelakaan lalulintas di jalan raya yang diduga disebabkan oleh pengendara sepeda motor
yang belum cukup usia.
2. Membayar Pajak Tepat Waktu
Contoh Berita : Pemerintah Apresiasi Masyarakat Bayar Pajak Tepat Waktu
Dalam video tersebut dapat terdengar bahwa petugas Dinas Perhubungan memberi
instruksi agar siswa tersebut turun dari motor. Awalnya mereka tak menyadari bahwa yang
dimaksud petugas adalah mereka sendiri. Kedua siswi itu pun terlihat kebingungan lantaran
hanya suara saja yang terdengar tapi sama sekali tak ada petugas yang berada di sana.
Beberapa pengendara lain yang menyadari teguran tersebut pun memperhatikan kedua
siswi itu. Tak lama, mereka akhirnya sadar dan turun dari kendaraan roda duanya itu.
Video ini pun viral di berbagai media sosial. Dan juga tentunya membuat nitizen
berkomentar karena tingkah kedua siswi tersebut.
"Tentunya kita harus pahami bahwa negara kita ini negara hukum, tidak boleh main
hakim sendiri. Kalau ada yang seperti ini, hendaknya melaporkan ke pihak yang berwajib,"
ucap dia.
Menurut Asep, setiap pelaku tindak pidana memiliki azas praduga tak bersalah. Untuk
itu, dia meminta masyarakat tidak asal mengambil tindakan. "Dalam hal tertangkap tangan,
semua orang itu berhak mengamankan, setelah itu harus segera memberi tahu ke aparat," kata
Asep.
Istri MA, Siti Zubaidah mengatakan, suaminya bekerja mereparasi alat-alat elektronik,
seperti amplifier. Siti yakin suaminya tidak mencuri amplifier di mushala.
2. Pernikahan Di Bawah Umur
Contoh Berita : Pernikahan Dini
Liputan6.com, Jakarta Praktek pernikahan dini masih banyak terjadi di Indonesia dan
anak perempuan adalah korban utama.
Pernikahan dini membuat anak perempuan besar kemungkinan terhambat
pendidikannya. Belum lagi bila sudah memiliki anak, dia bertugas mengasuh buah hatinya di
usia masih dini. Padahal masa anak-anak adalah saatnya bermain, belajar, tumbuh dan
berkembang optimal.
"Anak itu punya hak untuk berpartisipasi, untuk bermain, untuk tumbuh dan
berkembang. Tidak kemudian tumbuh kembang mereka dirintangi dengan dikawinkan di usia
muda," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia, Dian Kartikasari di Jakarta
pada Minggu (23/7/2017).
Ada berbagai faktor jadi pendukung pernikahan usia anak di Indonesia. Mulai dari
kultur, ekonomi, hingga ketakutan orangtua anak berbuat zina. Belum lagi Undang-undang
Perkawinan justru melegalkan perkawinan di usia anak yakni anak perempuan (usia 16).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2015, pernikahan dini di Indonesia ada 23
persen. Lalu, ada satu dari lima perempuan pernah kawin (usia 20-24) melakukan perkawinan
pertama sebelum 18 tahun.