Anda di halaman 1dari 2

UJIAN PRAKTIK BAHASA INDONESIA

Sebagai : Tardya Al Fatah / 29 / XI.4

Selamat siang pemirsa, kabar siang kembali hadir menyapa anda pada hari ini, saya
akan menghadirkan sejumlah kabar terbaru yang menemani siang hari ini,
diantaranya adalah kerusakan jalan yang belum genap setahun di kawasan Gadang,
Malang. Bersama saya, Tardya Al Fatah inilah kabar selengkapnya.

RADAR MALANG - Usia aspal di Jalan Gadang Bumiayu atau area Pasar Gadang cukup
pendek. Belum genap setahun setelah diperbaiki, jalan tersebut kembali rusak.
Lubang yang menganga cukup lebar membuat pengendara harus hati-hati. Padahal,
perbaikan sudah dilakukan beberapa kali. Pada Oktober 2021 lalu, jalan sepanjang
155 meter dengan lebar 7 meter sempat diperbaiki. Kemudian pada awal 2022 juga
dilakukan hal serupa.

Namun dari pantauan Jawa Pos Radar Malang kemarin (25/12), sekitar 3-5 lubang
dengan lebar sekitar 1 meter. Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota
Malang Dandung Djulharjanto menyatakan jalan di sana tetap masuk dalam prioritas
perbaikan. Meski demikian, pihaknya melihat kondisi ke depan. ”Musuhnya aspal itu
kan air. Sekarang, pedagang sering membuang limbah di jalan dengan sembarangan.
Misalnya air tahu yang dibuang setelah selesai berjualan.

Jadi meskipun diperbaiki tidak akan bertahan lama,” ujar pejabat eselon II B Pemkot
Malang itu. Di samping itu, karena masuk kawasan pasar, maka pemeliharaannya
akan masuk ranah Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota
Malang. Namun, pihaknya memberikan perhatian terhadap kondisi jalan di sana.

Terlebih, mobilitas warga di sana cukup tinggi. Untuk mengurai masalah itu, Kepala
Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi meminta waktu berdiskusi dengan
DPUPRPKP dalam waktu dekat. Sebab, masalah jalan berlubang di sana beberapa
waktu lalu bukan dari diskopindag. ”Jalan di sana sebenarnya sudah sering diperbaiki
untuk arus lalu lintas di pasar. Nanti kami akan berkoordinasi bersama PU agar
kenyamanan pengguna jalan bisa terpenuhi,” tandas Eko.

Dari sini lah kita tahu, kurang nya kesadaran pedagang pasar gadang. Yang
membuang air dagangan nya ke jalan terutama air laut, mengakibatkan cepat rusak
atau bisa di bilang hancur lagi. Mari lah jaga jalan dengan tidak membuang air
sembarangan maupun sampah, agar jalan awet dan tidak menimbulkan kemacetan.
Jangan lah mementingkan individu, lihat lah juga untuk kepentingan bersama.

Berita ini saya kutip dari Radar Malang

Demikian seputar informasi berita pada siang hari ini yang dapat saya sampaikan.
Saya Tardya Al Fatah di liputan Radar Malang, mengucapkan terimakasih pada
pemirsa atas perhatiannya. Selamat siang dan sampai bertemu kembali.
Waalaikumsalam Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai