Anda di halaman 1dari 2

UU Lalu Lintas: Wajib Mengurangi Kecepatan ketika Melewati Genangan Air.

Indonesia merupakan negara dengan tingkat mobilitas terpadat penduduknya, semua kegiatan tidak
terlepas dari kendaraan bermotor. Pemanfaatan jalan sebagai jalur untuk beraktifitas menjadi solusi
utama agar perekonomian dapat berjalan lancar.

Padatnya aktivitas berdampak pada tingginya permintaan kendaraan bermotor. Menurut data
Korlantas Polri, Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat, pada tanggal 27 Januari
2023 mencapai 153.131.736 unit.

Dari data tersebut, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah terpadat dengan kepemilikan kendaraan,
mencapai 24.428.982 Unit, sedangkan Jakarta (Metro Jaya) hanya 21.716.692 Unit.

Pertumbuhan yang sangat pesat yaitu kepemilikan roda dua dan kendaraan pribadi. Terdapat
127.744.183 unit untuk kendaraan roda dua yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 19.151.125 unit
untuk Mobil penumpang.

Namun, pertumbuhan jumlah kendaraan tidak dibarengi oleh kesadaran berlalu lintas dan
pemahaman yang baik dan benar. dikutip dari Kompas.com Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman
Shantyabudi disitat Korlantas mengatakan bahwa “Salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas
adalah karena rendahnya kesadaran dalam berlalu lintas, terutama pada kasus pelanggaran lalu
lintas yang dilakukan oleh pengemudi,"

Selain itu Firman Menambahkan, menurut data Ditlantas Polda Metro Jaya pada tahun 2022 periode
Januari-Agustus mencatat telah terjadi 6.707 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 452 korban jiwa.

Kemudian 972 orang menderita luka berat dan luka ringan sebanyak 6.704 orang. Adapun nilai
kerugian materil mencapai Rp 13.450.150.000.

Dalam berkendara kita diwajibkan untuk memiliki kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap
lingkungan jalan sekitar, terlebih ketika melewati daerah yang padat penduduk atau terdapat banyak
genangan air disaat musim penghujan.

Pada pasal 115 huruf a dan b Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun
2009, telah mengatur tentang batas kecepatan yang wajib digunakan oleh kendaraan ketika melaju
dijalan raya.

Selanjutnya, pada pasal 116 ayat 1 UU No 22 Th 2009 mengatur tentang kewajiban pemengundi
untuk memperlambat laju kendaraan dan menyesuaikan pada lalu lintas yang ada.

Masih pasal yang sama, pada ayat 2 menyebutkan bahwa kendaraan wajib memperlambat laju
kendaraannya ketika, akan atau berpapasan dengan kendaraan bermotor umum (angkutan umum)
yang sedang menurunkan penumpang, kendaraan yang ditarik oleh hewan, atau akan memasuki
pusat kegiatan masyarakat yang belum dilengkapi oleh rabu-rabu jalan.

Selanjutnya, yang perlu diperhatikan bahwa, pasa pasal 116 ayat 2 huruf c yaitu , kendaran wajib
untuk mengurangi laju kendaraanya ketika akan melewati genangan air atau pada saat cuaca hujan.

Banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui pasal yang menerangkan tentang batas kecepatan
ketika cuaca hujan atau melewati area jalan yang tergenang air, cenderung dari mereka justru
menambah laju kendaraanya.
Dalam berkendara, terdapat keselamatan kendaran lain pada diri kita, sehingga kita wajib berhati-hati
dan memperhatikan laju kendaraan kita agar tidak terjadi kecelakaan yang dapat merugikan orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai