Anda di halaman 1dari 11

STASIUN

Stasiun Kereta Api Kota Tasikmalaya


Kerata Api Jarak Jauh
a. Eksekutif 25 orang per Kereta
a. Bisnis 30 orang per Kereta
a. Ekonomi 30 orang per Kereta

Alamat: No.08, 46111, Jl. Stasion, Tawangsari, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46112
Terletak di jalan Stasiun No. 8, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Tawang, Kabupaten
Tasikmalaya. Stasiun Kereta Api Kota Tasikmalaya terletak pada ketinggian +349 mdpl dan
berada di bawah lingkup kerja PT KAI DAOP II Bandung. Stasiun Tasikmalaya melayani rute
KA Ekonomi, Bisnis dan Eksekutif untuk perjalanan jalur selatan. Stasiun ini mulai dibangun
sejak jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1890.
Stasiun Kereta Api Kota Tasikmalaya (TSM) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun
Tasikmalaya, merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen  PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung yang berada pada ketinggian
+ 349 m di atas permukaan laut. Stasiun ini terletak di Jalan Stasiun No. 8 Kelurahan
Tawangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi stasiun ini
berada di sebelah barat laut alun-alun atau ± 500 m, atau sebelah timur laut Hotel Merdeka ± 140
m.

Jalur Kereta Dalam kota 


Dari stasiun Tasikmalaya, selain rel arah timur menuju Ciamis, Banjar, Kroya, dan ke Barat
menuju Ciawi, Leles, Bandung, ada jalur yang mengarah ke selatan. Masuk membelah kota
Tasikmalaya, melalui Jl. Cimulu, Jl. Pasar Kolot (Sekarang Dr. Sukarjo), Mesjid Agung, Jl.
Yudanegara, terus menerobos pasar utama kota Tasik yang sekarang sebagian sudah menjadi
Plaza. Terus menuju daerah Gunung Pereng, Jl. Cihideung Balong, Jl. Singaparna (sekarang Jl.
KH. Zainal Mustofa/ jalur Hijau), mengarah ke daerah Padayungan belok kanan ke Sambong
(sekarang Jl. SL. Tobing) menuju Mangkubumi, Cikunir dan akhirnya Singaparna.
Selain itu rute dalam kota ini juga merupakan rute untuk mensuplai kebutuhan sandang pangan
yang dikirim dari luar kota menuju pusat ekonomi, Pasar Utama Kota Tasik. Sehingga jalur ini
dibangun selain untuk suplai batu bara, juga untuk jalur ekonomi dari kota Tasikmalaya sampai
Singaparna.
Jelang karantina wilayah yang akan diberlakun di Kota Tasikmalaya pada Selasa (31/3), Stasiun
Tasikmalaya sepi penumpang. Kepala Stasiun Tasikmalaya, Syaeful Mukmin mengatakan, sejak
Minggu (29/3) ada delapan perjalanan kereta api (KA) yang dibatalkan.

"Perjalanan yang dibatalkan adalah KA Argo Wilis, Mutiara Selatan, Malabar, Turangga,
Lodaya, Pasundan, Galunggung, dan Pangandaran. Hanya ada tiga KA yang masih beroperasi,
yaitu KA Kutojaya Selatan, Kahuripan, dan Serayu. KAI memang tidak menghentikan seluruh
perjalanan, tapi kereta api yang melewati stasiun di Tasikmalaya dilangsungkan atau tidak
berhenti,"

Syaeful menyebut setidaknya ada tiga stasiun di Kota Tasikmalaya yang tidak akan melayani
naik dan turun penumpang, yaitu Tasikmalaya, Awipari, dan Indihiang. K

karena adanya kebijakan karantina wilayah di Kota Tasikmalaya oleh Pemerintah Kota
Tasikmalaya. Dengan adanya kebijakan tidak bisanya penumpang naik dan turun di wilayah
Kota Tasikmalaya, banyak sekali penumpang yang memilih membatalkan perjalanan dengan
menukarkan tiket yang sudah dibeli.

"Hari Minggu kemarin ada 130 penumpang yang menukarkan tiket, hari ini ada 54 yang
menukarkan. Tiket yang sudah dibeli dapat dikembalikan dengan bea 100 persen. Tapi untuk
penumpang yang tetap akan pergi dan sudah memiliki tiket.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung mulai membuka layanan
rapid test antigen di Stasiun Tasikmalaya.

Penambahan tersebut sesuai dengan aturan perjalanan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor
4 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi
Perkeretaapian dalam Masa Pandemi COVID-19.
Dimana pelanggan KA Jarak Jauh di Pulau Jawa diharuskan menunjukkan surat keterangan hasil
Rapid Test Antigen negatif COVID-19 yang berlaku selambat-lambatnya tiga hari sebelum
tanggal keberangkatan. Syarat tersebut tidak diwajibkan untuk pelanggan KA Jarak Jauh dengan
usia di bawah 12 Tahun.

Manager Humasda Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan, layanan Rapid Test Antigen di
Stasiun Tasikmalaya dibuka mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB dengan harga Rp.
105.000

"Penambahan lokasi layanan ini merupakan komitmen KAI untuk mendukung kebijakan
pemerintah dalam rangka menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat pada moda transportasi
kereta api . calon pelanggan juga bisa menggunakan hasil Rapid Tes Antigen dari Rumah Sakit
atau Klinik Kesehatan
Persyaratan yang harus dipenuhi bagi setiap pelanggan KA yaitu wajib untuk menerapkan dan
mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius. "Selama dalam perjalanan, pelanggan diharuskan
menggunakan Face Shield dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang,"

Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19, PT KAI Daop 2 Kembali Kurangi Perjalanan Kereta
Api
Dalam rangka mendukung program pemerintah mencegah penyebaran virus Corona, dimana
masyarakat diminta untuk mengurangi mobilitasnya, PT KAI Daop 2 menurunkan daya kapasitas
angkut KA penumpang, melalui kebijakan pembatalan sejumlah perjalanan kereta api.
Jika sebelumnya ada 7 KA yang dibatalkan dan empat relasi KA yang diperpendek, maka mulai
29 Maret 2020, PT KAI Daop 2 kembali membatalkan sembilan perjalanan kereta api.
Ada pula kereta-kereta yang biasanya berhenti normal di Stasiun TasiKmalaya, maka mulai hari
Senin 29 Maret 2020, tidak berhenti alias berjalan langsung di Stasiun Tasikmalaya.

KEBIJAKAN
-- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menerapkan kebijakan pembatasan wilayah selama
satu bulan penuh. Kebijakan itu akan resmi dimulai pada Selasa 31 Maret 2020 pukul 00.00
WIB. 

Selama masa pembatasan wilayah, angkutan umum antarkota antarprovinsi (AKAP), antarkota
dalam provinsi (AKDP), dan angkutan perbatasan, diminta berhenti beroperasi. Kereta api dan
pesawat juga tak diperkenankan menaik-turunkan penumpang di wilayah Kota Tasikmalaya.

Bandara Wiriadinata disebut telah mematuhi aturan itu dengan tidak lagi beroperasi sementara.
Sedangkan perjalanan kereta api tetap akan melintasi stasiun-stasiun di Kota Tasikmalaya, tetapi
tak diperbolehkan menaik-turunkan penumpang.

Setiap kendaraan yang masuk akan diperiksa sesuai protokol kesehatan"Perlu kami luruskan, ini
bukan karantina wilayah. Tapi lebih kepada pembatasan orang masuk ke Kota Tasikmalaya

Sementara lalu lintas angkutan barang dan logistik kebutuhan pokok akan tetap berjalan.Selama
pembatasan wilayah kegiatan tetap normal. Tidak ada instruksi toko dan pasar untuk tutup.

Menurut dia, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya semakin tinggi setiap harinya.

mengurangi arus orang mudik. Alasannya, pabrik-pabrik di wilayah Jabodetabek banyak yang
diliburkan. "Salah satunya, kendaraan umum dari zona merah kita stop operasinya selama 30
hari," kata Budi.

Dalam Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
disebutkan, karantina adalah pembatasan kegiatan dan/atau pemisahan seseorang yang terpapar
penyakit menular sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, meskipun
belum menunjukkan gejala apapun atau sedang berada dalam masa inkubasi, dan/atau pemisahan
peti kemas, alat angkut, atau barang apapun yang diduga terkontaminasi dari orang dan/atau
barang yang mengandung penyebab penyakit atau sumber bahan kontaminasi lain untuk
mencegah kemungkinan penyebaran ke orang dan/atau barang di sekitarnya.

Karantina wilayah, mengacu pada Pasal 53 UU Nomor 6 Tahun 2018 dimaknai sebagai respons
dari kedaruratan kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Aay Zaini Dahlan mengatakan, pihaknya sudah
mengeluarkan surat penghentian operasional angkutan umum antar perbatasan wilayah yang
hendak keluar dan masuk Kota Tasikmalaya. Pihaknya pun sengaja menginformasikan sebelum
jadwal status local lockdown dimulai Selasa (31/3) nanti, agar para pengusaha armada tak panik. 

"Kita keluarkan surat supaya tidak mendadak. beritahu dulu supaya para pengusaha armada
persiapan

Lewat surat edaran tersebut, lanjut Aay, pihaknya ingin agar para perusahaan angkutan bersiap
diri. Sehingga saat dimulainya pemberlakuan karantina wilayah, semua pengusaha bisa
mematuhi keputusan daerah guna mencegah pandemi corona di Kota Tasikmalaya. "Hal ini tak
usah jadi polemik karena sekarang situasi darurat. Minimal kita sudah mewanti-wanti," kata dia. 
Local lockdown mulai 31 Maret 
Pemberlakuan status lockdown lokal tersebut akan mulai dilaksanakan terhitung sejak hari Selasa
(31/3) mendatang. "Setelah terdapat 5 orang positif corona di Kota Tasikmalaya, kami bersama
tim gugus tugas akan memberlakukan karantina wilayah (lockdown lokal) yang akan dimulai
pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2020 besok

Mulai dari angkutan darat, kereta api ataupun transportasi udara akan dilarang masuk nantinya
sejak ditetapkan status lockdown lokal dimulai Selasa besok. 

Sampai hari ini, Sabtu 28 Maret 2020, tercatat pasien terkonfirmasi positif covid-19 meningkat
drastis menjadi 5 orang, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang dan 271
orang dalam pemantauan (ODP). 

Dari jumlah tersebut diketahui 4 orang PDP telah dinyatakan sembuh dan 38 orang berstatus
ODP terkonfirmasi selesai bisa pulang kembali ke rumahnya masing-masing setelah dirawat
intensif. 

BANDARA
Begini Nasib Bandara Wiriadinata Tasikmalaya Sejak Awal Pandemi Covid-19
Sejak Pandemi Covid-19, Bandara Wiriadinata sempat beroperasi selama lima bulan, yakni dari
November 2019 sampai Maret 2020.
Meski saat ini tidak ada penerbangan, pihak bandara masih melakukan pemeliharaan dan kebersihan area
bandara serta memantau peralatannya.
Rudi menambahkan, kalaupun nanti pada Januari 2021 penerbangan akan dibuka kembali, pihak bandara
sudah siap karena telah menerapkan protokol kesehatan sebelumnya.
Untuk diketahui, Bandara Wiriadinata Tasikmalaya menyediakan satu penerbangan saja dari
Tasikmalaya ke Jakarta, Bandara Halim Perdana Kusuma melalui Wings Air.

"Kalau hanya mengangkut penumpang dibawah sepuluh orang ya berat bila dipaksakan
beroperasi bagi maskapai," ujar Budi menambahkan.

Untuk itu lanjut Budi, pihaknya meminta kepada masyarakat di Tasikmalaya dan Priangan Timur
agar setelah pandemi Covid-19 aman mau mendukung transportasi udara supaya pengusaha
maskapai mau membuka trayek terbang ke Tasikmalaya dan Priangan Timur.

"Kalau okupansi penumpangnya sudah 50 persen saja, katanya maskapai sudah bisa beroperasi
terbang dari Tasikmalaya,"

 Penerbangan dari Bandara Wiriadinata Tasikmalaya ke Halim Perdana Kusuma Jakarta sejak


kali pertama Pandemi Covid-19 lumpuh total. Sejak April 2020 silam, saat pemerintah
mengumumkan Pandemi Covid-19,
suasana di bandara terlihat sepi pengunjung pada Minggu (20/12/2020) siang.

Berdasarkan surat keputusan, bandara akan tetap berhenti beroperasi sampai akhir tahun 2020
dan belum ada kepastian untuk tahun depan.

“Penerbangan dari Tasikmalaya ke Jakarta masih belum dapat dipastikan. Sampai saat ini, pihak
Wings Air baru mengeluarkan surat untuk meniadakan pelayanan hingga Desember ini. Sejak
Pandemi Covid-19, Bandara Wiriadinata sempat beroperasi selama lima bulan, yakni dari
November 2019 sampai Maret 2020.

Meski saat ini tidak ada penerbangan, pihak bandara masih melakukan pemeliharaan dan
kebersihan area bandara serta memantau peralatannya.

Rudi menambahkan, kalaupun nanti pada Januari 2021 penerbangan akan dibuka kembali, pihak
bandara sudah siap karena telah menerapkan protokol kesehatan sebelumnya.

FASILITAS BANDARA
"Tower adalah bagian dari Airnav. Saat ini belum ada, tapi kami masih menggunakan tower
milik AU sambil menunggu perkembangan selanjutnya," katanya.
Kepala Dishub Kota Tasikmalaya, Aay Zaini Dahlan, mengatakan peningkatan
insfrastruktur Bandara Wiriadinata menjadi prioritas karena bandara ini masuk dalam paket
bandara yang akan menopang tol udara lintas selatan Jawa. Jalur selatan dimulai dari bandara di
Banten Selatan, kemudian Sukabumi, Bandara Husein Sastranegara Bandung, terus
ke Bandara Wiriadinata Kota Tasikmalaya, lalu ke Lanud Nusawiru, Pangandaran, dan terus ke
Lanud di Cilacap, Jateng, dan selanjutnya masuk wilayah Jatim.
"Jaringan penerbangan lintas selatan Jawa ini juga nantinya akan terkoneksi dengan BIJB
(Bandara Internasional Jawa Barat) di Kertajati, Majalengka, yang nantinya akan menjadi
embarkasi pemberangkatan jemaah haji Jawa Barat," kata Aay.

Teknologi pendaratan masih menggunakan metode visual yang dilakukan pilot sehingga jika
cuaca buruk dengan jarak pandang sekitar 500 meter, pilot harus memutuskan membatalkan
pendaratan dan kembali ke Halim Perdanakusuma.Situasi ini tentu akan berbeda jika
menggunakan teknologi canggih yang didukung jaringan internet. Pendaratan dalam cuaca buruk
sekalipun bisa dituntun dari menara pengawas.

Fasilitas pendukung bandara yang sudah tersedia, antara lain, terminal penumpang, Ruang VIP,
menara pengawas, hanggar milik DPS serta hanggar pemadam kebakaran berikut satu unit truk
pemadam standar bandara. Fasilitas lainnya adalah alat bantu navigasi NDB dengan frekuensi
391 kHz (070 20' 32,2S; 1080 14' 53,2E). Sebagai permulaan, maskapai yang beroperasi adalah
Wings Air dengan pesawat ATR 72-500 dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma-Bandara
Wiriadinata Tasikmalaya PP.

Lokasi Bandara Wiriadinata berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Tasikmalaya dan sekitar 12


km dari terminal tipe A Kota Tasikmalaya. Dari pusat kota ke lokasi bandara dapat ditempuh
lancar dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. 
peningkatan. bandara ini memiliki landas pacu atau runway sepanjang 1.200 m, dan kini
diperpanjang menjadi 1.600 m. terjadi pengembangan juga pada jalan penghubung
atau taxiway seluas 75 m x 23 m dan tempat parkir pesawat atau apron seluas 100 m x 80
m.
Dengan berkembangnya fasilitas di sisi udara, bandara ini dapat menampung banyak jenis
pesawat berbadan besar. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah penumpang.
 melayani rute penerbangan Tasikmalaya-Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dengan
pesawat berjenis ATR-72. Pada waktu-waktu mendatang, bandara ini diharapkan dapat
menambah rute penerbangan baru
Peningkatan juga terjadi di sisi darat, yaitu dengan dibangunnya gedung terminal dan
operasional yang luasnya 1.100 m2. Selain itu juga dibangun PKP-PK seluas 99 m2,
lengkap dengan 2 mobil pemadam kebakaran.
Bandar udara yang berjarak ±6 km dari pusat Kota Tasikmalaya ini dapat ditempuh
dengan waktu ±15 menit. Sekitar 70 persen pusat bisnis, perdagangan, jasa, dan industri
di Priangan Timur dan Selatan berada di Kota Tasikmalaya.
Bandara Wiriadinata adalah fasilitas penting dalam memicu investasi di sektor industri
dan pariwisata, sehingga efek berantai di sektor pendukungnya juga otomatis meningkat.

Fasilitas sisi udara meliputi:

 Arah Landasan: 15-33


 Koordinat Threshold: Rwy 15 (070 20’ 30,9”S ; 1080 14’ 35,6”E) ; Rwy 33 (070 21’
03,8”S ; 1080 14’ 56,3”E)
 Dimensi Landasan: 1.200 x 30 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
 Apron Military: 37 x 37 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
 Apron DPS-T (Dirgantara Pilot School Tasikmalaya): 44 x 20 m, concrete, 26/R/C/Y/T
 Taxiway Military: 88 x 25 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
 Taxiway DPS-T: 112 x 10 m, concrete, 26/R/C/Y/T

Fasilitas sisi darat meliputi:

 Terminal Penumpang
 VIP Room
 Bangunan Tower
 Hanggar milik DPS-T
 Namun belum memiliki fasilitas gedung PKPPK

Fasilitas alat bantu navigasi adalah NDB: 391 Khz (070 20’ 32,2”S ; 1080 14’ 53,2”E).

Sebagai permulaan, maskapai yang akan beroperasi adalah Wings Air jenis ATR
72 dengan rute Halim Perdanakusuma-Tasikmalaya PP.
STASIUN/TERMINAL/BANDAR UDARA Stasiun/terminal/bandar udara merupakan tempat umum yang
digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang
dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan kereta api/kendaraan umum/pesawat. Area
tersebut menjadi tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk melakukan aktifitas dengan
menggunakan moda transportasi darat, udara dan perkeretaapian yang melayani dalam kota, antar
kota, antar provinsi dan antar pulau. Berkumpulnya dan pergerakan orang - 32 - merupakan kondisi
yang harus menjadi perhatian dalam penerapan prinsip protokol kesehatan di stasiun/terminal/bandar
udara. Penerapan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di stasiun/terminal/bandar udara
sangat membutuhkan peran pengelola, asosiasi, penumpang, pekerja dan masyarakat lainnya yang
berada di dalam stasiun/terminal/bandar udara. Dapat dilaksanakan dengan memperhatikan: a. bagi
penyelenggara/pengelola, seperti: 1. memperhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait COVID-19 di wilayahnya. Informasi secara berkala
dapat diakses pada laman https://infeksiemerging.kemkes.go.id, www.covid19.go.id, dan kebijakan yang
ditetapkan Pemerintah Daerah; 2. membentuk Tim/Pokja Pencegahan COVID-19 di
stasiun/terminal/pelabuhan/bandara yang terdiri dari penyelenggara/pengelola dan perwakilan pekerja
setiap area yang diperkuat dengan surat keputusan dari pimpinan stasiun/terminal/bandar udara untuk
membantu penyelenggara/pengelola dalam penanganan COVID-19 dan masalah kesehatan lainnya; 3.
mewajibkan semua pekerja/penumpang/pengunjung dan masyarakat lainnya menggunakan masker
selama berada di stasiun/terminal/bandar udara. Yang tidak menggunakan masker tidak diperkenankan
masuk ke stasiun/terminal/bandar udara; 4. larangan masuk ke area stasiun/terminal/bandar udara bagi
pekerja, penumpang/pengunjung atau pengguna layanan lainnya yang memiliki gejala demam, batuk,
pilek, nyeri tenggorokan dan/atau sesak nafas; 5. melakukan pemeriksaan suhu tubuh di setiap titik
masuk stasiun/terminal/bandar udara: a) petugas yang melakukan pengukuran suhu tubuh harus
mendapatkan pelatihan dan memakai alat pelindung diri berupa masker dan pelindung wajah
(faceshield) karena berhadapan dengan orang banyak yang mungkin berisiko membawa virus; b)
pengukuran suhu tubuh jangan dilakukan di pintu masuk dengan tirai air conditioner (AC) karena dapat
mengakibatkan pembacaan hasil yang salah; dan c) apabila pada saat pengukuran suhu tubuh
ditemukan suhu > 37,30 C (2 (dua) kali pengukuran dengan jarak 5 (lima) menit), dan/atau memiliki
gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas, maka tidak diperkenankan masuk
dan berkoordinasi dengan pos kesehatan/Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat untuk dilakukan
pemeriksaan dan penentuan lebih lanjut. 6) menyediakan area stasiun/terminal/bandar udara yang
aman dan sehat, seperti: a) higiene dan sanitasi lingkungan: memastikan seluruh area
stasiun/terminal/pelabuhan/ bandar udara bersih dan higienis dengan melakukan - 33 - pembersihan
dan disinfeksi secara berkala (paling sedikit tiga kali sehari), terutama permukaan yang sering disentuh
seperti pegangan pintu dan tangga, toilet, tombol lift, troli, mesin atm, mesin check in, peralatan yang
digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya. b) menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun: 1)
sarana cuci tangan pakai sabun yang memadai dan mudah diakses; 2) adanya petunjuk lokasi sarana cuci
tangan pakai sabun; 3) memasang informasi tentang edukasi cara mencuci tangan pakai sabun yang
benar; dan 4) menyediakan handsanitizer di tempat-tempat yang jauh dari sarana cuci tangan pakai
sabun. c) menerapkan jaga jarak dengan berbagai cara seperti: 1) pengaturan/pembatasan jumlah
pengunjung/ penumpang; 2) mengatur jam operasional agar tidak terjadi penumpukan penumpang; dan
3) pada pintu masuk, agar penumpang/pengunjung tidak berkerumun dengan mengatur jarak antrian
paling sedikit dalam rentang 1 (satu) meter. Beri penanda di lantai atau poster/banner untuk
mengingatkan. d) melakukan upaya untuk meminimalkan kontak dengan penumpang/pengunjung
seperti: 1) melakukan rekayasa administrasi dan teknis lainnya seperti menggunakan pembatas/partisi
(misalnya flexy glass) di meja atau counter sebagai perlindungan tambahan seperti pada kasir, customer
service, meja check in dan lain-lain; 2) pemesanan tiket dan check in dapat dilakukan secara online, jika
terpaksa harus kontak tetap menjaga jarak paling sedikit dalam rentang 1 (satu) meter dan cuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan handsanitizer sesudahnya; dan 3) mendorong
penggunaan metode pembayaran non tunai. Jika harus memegang uang cuci tangan pakai sabun dengan
air mengalir atau menggunakan handsanitizer sesudahnya. e) dalam hal stasiun/terminal/bandar udara
dilengkapi dengan alat mobilisasi vertikal, lakukan pengaturan sebagai berikut: 1) penggunaan lift: batasi
jumlah orang yang masuk dalam lift, buat penanda pada lantai lift dimana penumpang lift harus berdiri
dan posisi saling membelakangi; dan 2) penggunaan tangga: jika hanya terdapat 1 (satu) jalur tangga,
bagi lajur untuk naik dan untuk turun, - 34 - usahakan agar tidak ada pekerja yang berpapasan ketika
naik dan turun tangga. Jika terdapat 2 (dua) jalur tangga, pisahkan jalur tangga untuk naik dan jalur
tangga untuk turun. f) lakukan pengaturan pada semua tempat duduk yang ada di
stasiun/terminal/bandar udara berjarak paling sedikit dalam rentang 1 (satu) meter, termasuk pada
fasilitas umum lainnya yang berada di area stasiun/terminal/bandar udara seperti restoran, pertokoan
dan lain lain; g) menyediakan layanan kesehatan untuk pekerja/penumpang/pengunjung atau pengguna
layanan lainnya bila mengalami sakit. Layanan kesehatan dapat berupa pos kesehatan dan/atau
berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat; h) melakukan pemantauan kesehatan
kepada pekerja secara berkala. Jika diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan rapid test kepada para
pekerja dengan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Agar lebih efektif dapat menggunakan skrining self assessment risiko COVID-19 terlebih dahulu; i)
memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja, penumpang/pengunjung dan masyarakat
lainnya agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau menggunakan handsanitizer serta kedisiplinan menggunakan masker; j) penerapan cegah
tangkal penyakit bagi keberangkatan penumpang yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri/luar
daerah mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku; k) penerapan cegah tangkal penyakit pada
kedatangan penumpang WNI/WNA/luar daerah di pelabuhan dan bandara mengikuti ketentuan
peraturan yang berlaku; l) apabila di dalam area stasiun/terminal/bandar udara terdapat
pertokoan/pusat perbelanjaan maka protokol kesehatan di tempat tersebut mengacu pada protokol
kesehatan di pusat perbelanjaan/mall/pertokoan; m) apabila di dalam area stasiun/terminal/bandar
udara terdapat rumah makan/restoran maka mengacu pada protokol kesehatan di rumah
makan/restoran; n) apabila di dalam area stasiun/terminal/bandar udara terdapat tempat ibadah maka
mengacu pada protokol kesehatan di tempat ibadah; dan o) apabila di dalam area
stasiun/terminal/bandar udara terdapat perkantoran maka mengacu pada Panduan Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam
Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.

b. bagi pekerja: - 35 - 1. memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja. Jika
mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas tetap di rumah
dan periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila berlanjut dan melaporkan pada pimpinan
tempat kerja; 2. selama bekerja selalu menggunakan masker, jaga jarak minimal 1 meter, hindari
menyentuh area wajah, jika terpaksa akan menyentuh area wajah pastikan tangan bersih dengan cuci
tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan handsanitizer; 3. melakukan pembersihan
dan disinfeksi area kerja yang digunakan di stasiun/terminal/bandar udara sebelum dan sesudah
bekerja; 4. berpartisipasi aktif saling mengingatkan untuk melakukan pencegahan penularan COVID-19
seperti menggunakan masker dan menjaga jarak. 5. saat tiba di rumah, segera mandi dan berganti
pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah; 6. bersihkan handphone, kacamata, tas,
dan barang lainnya dengan cairan disinfektan; dan 7. meningkatkan daya tahan tubuh dengan
menerapkan PHBS seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 (tiga puluh) menit
sehari dan istirahat yang cukup dengan tidur paling sedikit 7 (tujuh) jam, serta menghindari faktor risiko
penyakit. c. bagi penumpang/pengunjung: 1. memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum melakukan
perjalanan. Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas
tetap di rumah dan periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila berlanjut; 2. selalu
menggunakan masker selama berada di stasiun/terminal/bandar udara; 3. menjaga kebersihan tangan
dengan sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan handsanitizer; 4.
hindari menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut; 5. tetap memperhatikan jaga jarak
paling sedikit dalam rentang 1 (satu) meter; 6. saat tiba di rumah, segera mandi dan berganti pakaian
sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah; 7. bersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang
lainnya dengan cairan disinfektan; dan 8. Penumpang dengan moda transportasi udara/laut, mengisi
Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC) sesuai ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai