Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS EVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN AMBULANCE

HEBAT DALAM PROGRAM UHC (UNIVERSAL HEALTH COVERAGE) DI


KOTA SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Suci Rejeki 14030117120023


2. Genta Paradise Purba 14030117120020
3. Usi Rahmawati 14030117130060
4. Devi Amalia N 14030117120003
5. Aldrige Melody Parera 14030117140113

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

TAHUN 2019
Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Ambulance Hebat dalam Program UHC
(Universal Health Coverage) di Kota Semarang

Sebagai salah satu daerah yang mendukung adanya program penyelenggaraan


Jaminan Kesehatan Nasional, kota Semarang turut serta melaksanakan program UHC
(Universal Health Coverage) sebagai upaya untuk menjamin kesehatan seluruh
penduduk di Kota Semarang. Jaminan pembiayaan kesehatan dari Pemerintah Kota
Semarang untuk warga Semarang berupa program UHC dapat digunakan ketika
peserta program mendaftarkan dirinya dengan menggunakan KTP dan KK. Bentuk
program UHC di Kota Semarang salah satunya adalah Ambulance Hebat yang
layanannya gratis untuk semua warga semarang yang terdaftar dalam kepesertaan
UHC. Jenis layanan ambulans siaga hebat terbagi atas homecare dimana petugas
puskesmas mendatangi langsung ke rumah pasien dan adanya layanan antar-jemput
berobat secara gratis. Layanan ini diutamakan untuk warga miskin ketika terdapat
kondisi darurat seperti kegawatan medis ibu hamil,dan kecelakaan lalu lintas. Selain
layanan ambulans siaga hebat, program UHC juga meliputi layanan konter (
Konsultasi Dokter). Layanan ini merupakan salah satu layanan yang memberikan
kemudahan bagi pasien untuk berkonsultasi langsung dengan dokter selama 24
jam,bisa melalui SMS,telepon,atau Whatsapp. Selain itu,program UHC di Kota
Semarang juga mencakup layanan PUSTAKA (Puskesmas Tanpa Antrian Kota
Semarang). Layanan ini memberikan kemudahan bagi warga kota semarang untuk
mendapatkan nomor antrean tanpa harus menunggu lama dengan hanya mengirim
whatsapp atau sms.
Studi kasus

A. Pelayanan Ambulance Hebat Kota Semarang

Program Ambulance Hebat adalah layanan ambulance emergency untuk


penanganan kasus kegawatdaruratan di Kota Semarang yang diluncurkan sejak tanggal
17 Januari 2017. Ambulance hebat merupakan salah satu layanan kesehatan gratis yang
disediakan oleh pemerintah Kota Semarang, dibawah asuhan Dinas Kesehatan Kota
Semarang. Dalam ambulance ini menyediakan layanan gawat darurat yang dilengkapi
alat dan obat emergency. Ditangani langsung oleh dokter, tenaga medis, perawat, serta
memiliki driver terlatih.

Saat ini pemerintah Dinas Kesehatan Kota Semarang telah menyediakan 5 unit
ambulance hebat yang saat ini dipusatkan dilima titik diantaranya Puskesmas
Halmahera, Puskesmas Bangetayu, Puskesmas Karangmalang, Puskesmas Srondol,
dan di Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Untuk Puskesmas Karangmalang jangkauan wilayah yang dilayani oleh


ambulance hebat adalah Kecamatan Tugu, Kecamatan Ngalian, Kecamatan Ngijen,
dan Kecamatan Gunungpati. Diwilayah Tengah, PKM Halmahera melayani wilayah
Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Gajah
Mungkur, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Timur. Sedangkan
untuk wilayah Selatan, PKM Srondol mencakup Kecamatan Semarang Selatan,
Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan Candisari. Untuk wilayah Timur PKM
Bangetayu meliputi Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan
Pedurungan, Dan Kecamatan Tembalang. (detiknews.com)

Pelayanan ambulan hebat di Kota Semarang memiliki fasilitas seperti mobil


ambulans stage 2 minus dc shock;peralatan gawat darurat medis;obat-obatan serta
peralatan seperti gantungan infus;lampu periksa pasien;jok dokter;dan jok paramedic
atau pengantar tabung oksigen;automatic ambulans st automatic ambulance stretcher;
exrication colar; long spinal-board; ALS emergency; dan transport patient monitors,
APAR, sedangkan untuk Sumber Daya Manusia yang disediakan mencakup 16
Perawat, 24 Dokter umum, 8 Bidan, 24 driver, 5 operator call center, dan 24 tenaga
admininistrasi.

Sejak diluncurkannya program ini, tingkat antusias masyarakat tergolong


tinggi. Seperti yang dikatakan Erni Sinaga, Dokter yang bertugas di layanan
Ambulance hebat, dia mejelaskan petugas setiap harinya bisa melayani 5-6 aduan
masyarakat. Ambulance hebat ini bersifat kegawatdaruratan dan bebas biaya,
melayanani selama 24 jam dan masyarakat bisa menghubungi Call Center yakni
1500132. (Tribbunjateng.com)

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono selama ini proposi
kematian menurut tempat kejadian kematian yaitu 64,5 persen di rumah, 30,1 persen
di rumah sakit, tempat lainnya 3,4 persen, serta fasilitas kesehatan lain 1,5 persen,
untuk itu pihaknya menginisiasi peluncuran ambulan tersebut. Sehingga dengan data
ini bisa dikatakan bahwa program ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah kematian
pasien.

Program layanan kesehatan Ambulance Hebat diakui Pemerintah Kota


Semarang masih belum sempurna. Salah satunya seperti masih kekurangan tenaga
dokter dari yang dibutuhkan 25 dokter namun hanya tersedia 5 dokter. Selain itu, diakui
juga oleh pihak internal sendiri yaitu petugas puskesmas masih ada yang belum
mengerti bagaimana untuk bisa memberi layanan ambulance ini. Terdapat puskesmas
yang justru mengandalkan Ambulance Hebat untuk melayani pasiennya, meskipun di
puskesmas tersebut juga sudah ada mobil ambulance khusus yang dimiliki puskesmas
bersangkutan. Dalam hal ini, beberapa petugas yang belum mengerti prosedur yang
seharusnya diterapkan tersebut, dimana jika ada masyarakat yang menelpon ke layanan
Ambulance Hebat maka mereka harus memastikan dahulu posisi pasiennya gawat
darurat atau tidak, kritis dan tidak bisa ditangani di puskesmas. Serta mobil ambulan di
puskesmas yang dituju sedang digunakan keluar maka baru bisa dilayani.
Kemudian untuk meningkatkan layanan ambulance hebat ini, walikota
Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa pemerintah kota akan menargetkan
setiap kecamatan akan ada 2 mobil ambulance hebat. Karena saat ini baru terdapat 5
mobil sehingga nantinya akan terdapat 32 mobil ambulance hebat.

B. Dasar Hukum Pelaksanaan Pelayanan Ambulance Hebat Kota Semarang

Menurut Perwal No.54 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Ambulan Hebat Kota
Semarang. Ruang lingkup pelayanan ambulan hebat Kota Semarang meliputi :

a. Informasi gawat darurat 24 jam non stop dengan call center 1500-132;
b. Pelayanan penjemputan pasien gawat darurat dengan mobil ambulan;
c. Tindakan medis dilokasi, observasi maupun terapi kondisi gawat darurat;dan
d. Rujukan ke instalasi gawat darurat rumah sakit.

Adapun tujuan dan sasaran dari pelayanan ambulan hebat ini adalah :

1. Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Semarang


2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat Kota Semarang
dan
b. Memberikan pertolongan pertama dan stabilitasasi pasien/korban gawat
darurat seblum diantar ke rumah saki tujuan
3. Sasaran pelayanan ambulance hebat kota semarang adalah seluruh warga kota
Semarang

Untuk pelaksanaan kegiatan, pelayanan ambulan hebat kota Semarang


dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan tenaga pendukung. Tenaga kesehatan
tersebut terdiri dari Dokter, Perawat dan Bidan sedangkan tenaga pendukung terdiri
dari sopir ambulan, petugas operator call center dan tenaga administrasi.

Kegiatan ambulan hebat kota Semarang harus diberikan sesuai dengan standar
pelayanan dan ketentuan yang berlaku untuk semua jenis pelayanan dan tindakan.
Untuk kerjasama dalam melaksanakan pelayanan ambulan hebat Kota Semarang,
Dinas Kesehatan dapat bekerjasama dengan Rumah Sakit. Kerjasama ini berupa
pelayanan kegawatdaruratan medis dan kegawatdaruratab materal, dan kerjasama
ini dituangkan dalam perjanjian kerjasama.

Pelayanan ambulan hebat Kota Semarang dibiayai dari Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah Kota Semarang. Adapun untuk menjamin pelayanan ambulan
hebat kota semarang maka dilakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi mutu
pelayanan. Pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk
mengetahui masalah dan faktor penghambat pelayanan ambulan hebat kota
semarang dan penyempurnaan kegiatan selanjutnya, kegiatan ini dilakukan paling
lama tiga bulan sekali.

C. Analisis Evaluasi Kebijakan terkait Pelayanan Ambulance Hebat Kota


Semarang

Proses menganalisis studi implementasi dapat dibedakan atas Evaluasi


Implementasi dan Evaluasi Dampak yang dapat dilihat dari Substansi Kebijakan
yang terkait. Menurut Menurut Samoedra Wibawa (2005:3) Kebijakan secara
substantif terbagi menjadi dua aspek, yaitu Aksi dan Konsekuensi Kebijakan.

Aksi kebijakan merupakan suatu aktifitas yang dimulai dari input dan proses.
Guna mencapai tujuan kebijakan, pemerintah harus melakukan aksi atau tindakan
berupa penghimpunan sumberdaya dan pengelolaan sumber daya tersebut. Hasil
dari aksi pertama dapat disebut input kebijakan dan aksi yang kedua secara terbatas
disebut sebagai proses (implementasi) kebijakan. Sedangkan konsekuensi
kebijakan mencakup dua jenis pemahaman yaitu output dan dampak. Output
adalah barang, jasa, atau fasilitas lain yang diterima oleh sekelompok masyarakat
tertentu, baik kelompok sasaran maupun kelompok lain yang tidak dimaksudkan
untuk disentuh oleh kebijakan. Sedangkan dampak adalah perubahan kondisi fisik
maupun sosial sebagai akibat dari output kebijakan. Dampak disini yang dimaksud
adalah dampak jangka panjang.

Sehingga secara substantif, kegiatan studi implementasi terdiri dari aksi


kebijakan berupa input dan proses, sedangkan evaluasi implementasi merupakan
studi atas konsekuensi kebijakan berupa output sedangkan evaluasi dampak
merupakan studi atas konsekuensi kebijakan berupa dampak yang ditimbulkan
rentetan aktifitas input, proses dan output kebijakan.

Secara metodologis evaluasi implementasi dapat menggunakan pendekatan


deskriptif dan kausal. Sedangkan evalusi dampak dapat menggunakan pendekatan
deskriptif, eksplanatif dan kausal yang didalamnya berupa penilaian kepatuhan,
auditing dan akunting. Atau dapat dikatakan bahwa Evaluasi implementasi yang
berusaha melihat proses pelaksanaan/implementasi, yang terkait adalah pelaksana
dan bagaimana pelaksanaannya. Sedangkan Evaluasi dampak kebijakan memberi
perhatian lebih besar pada output dan dampak kebijakan dibandingkan kepada
proses pelaksanaannya.

Dalam kaitannya dengan dampak, evaluasi implementasi mengamati dampak


jangka pendek atau dampak sementara, sedangkan evaluasi dampak mengamati
dampak tetap atau dampak jangka panjang.

Sehingga dalam evaluasi pelayanan Ambulance Hebat Kota Semarang penulis


akan memaparkan evaluasi implementasi untuk mengamati dampak jangka
pendek kebijakan.

Seorang evaluator akan melakukan perbandingan antara dampak aktual dengan


dampak yang diharapkan, baik itu dampak positif dan mendukung perubahan
dampak yang diharapkan maupun itu dampak negatif yang bertentangan dengan
perubahan yang diharapkan. Dampak yang diharapkan mengandung pengertian
bahwa ketika kebijakan dibuat pemerintah telah menentukan atau memetakan
dampak apa saja yang akan terjadi. Sedangkan dampak yang tidak diharapkan
adalah dampak yang ditimbulkan oleh suatu kebijakan tidak sesuai dengan apa
yang telah ditentukan sebelumnya.

Sebagai langkah awal dalam melakukan evaluasi terhadap suatu program harus
ditetapkan suatu standar atau dasar penilaian (Pariata Westra, 1991:41). Karena
dalam kajian mengenai pelayanan ambulance hebat Kota Semarang sasaran
evaluasinya adalah menjelaskan seberapa jauh kebijakan dan implementasinya
telah mendekati tujuan, maka standar utama yang digunakan adalah tujuan awal
program yang menjadi pedoman pelaksanaan atau petunjuk teknis serta hasil atau
output dari pelaksanaan program dalam hal ini adalah dampak yang ditimbulkan
dari pelaksanaan program tersebut.

Adanya peningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Semarang merupakan


tujuan umum dan sasaran yang menjadi acuan adanya pelayanan ambulance habit
ini.

Evaluasi kebijakan pelayanan ambulan hebat dapat dilihat dari pelaksanaanya


apakah sudah sesuai dengan rencana, efektivitas pelaksanaan dan apakah dampak
yang ditimbulkan sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Untuk itu,
melalui penulisan ini evaluator perlu melihat indicator yang digunakan untuk
mengukur ketercapaian pelayanan ambulan hebat. Adapun indikator yang
digunakan adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat Kota Semarang yang


ditandai dengan pelayanan transportasi ambulan hebat Kota Semarang
2. Memberikan pertolongan pertama dan stabilitasasi pasien/korban gawat darurat
sebelum diantar ke rumah sakit tujuan menggunakan pelayanan transportasi
ambulan hebat Kota Semarang

Keberhasilan suatu program yang ada dalam masyarakat dapat ditentukan


dengan awalan yang berupa kesuksesan dalam penyampaian proram kebijakan
(sosialisasi kebijakan). Kebijakan Program Ambulance Hebat ini dibuat dalam
bentuk Perwal No 54 Tahun 2016, untuk SOP yang saat ini dimiliki oleh Dinas
Kesehatan Kota Semarang baru terdiri dari SOP petugas Ambulance Hebat dan
SOP bagi masyarakat yang mengatur bagaimana cara mengakses layanan ini.
Namun setelah dilakukannya evaluasi terhadap sosialisasi terhadap kebijakan
pelayanan ambulan hebat ini, ternyata tidak semua pimpinan dapat hadir dalam
rapat rutin (informasi berjenjang) yang dilakukan di kantor Dinas Kesehatan Kota
Semarang sehingga sosialisasi bagi tiap wilayah di Kota Semarang tidak dapat
merata. Dan belum adanya SOP pelaksanaan sosialisasi ini juga berakibat pada
tidak adanya pedoman yang menjelaskan siapa saja pihak yang bertanggung jawab
dalam menyampaikan sosialisasi dan alur yang seharusnya dilakukan. Hal ini
merupakan salah satu evaluasi implementasi dampak kebijakan pelayanan
ambulance hebat Kota Semang dimana berakibat terhadap keberjalanan pelayanan
yang ada di masyarakat terkait keberadaan pelayanan ambulan hebat yang
ditujukan bagi semua warga Kota Semarang terutama bagi masyarakat yang kurang
mampu.

Adapun keluarnya pelayanan ambulan hebat ini secara otomatis menimbulkan


dampak sebagai berikut.

a. Dampak yang diharapkan


Dampak sosial yang diharapkan adalah terjadinya peningkatan akses pelayanan
kesehatan masyarakat Kota Semarang yang ditandai dengan pemanfaatan
fasilitas dan pelayanan kesehatan seperti pelayanan ambulan hebat secara
optimal. Pelayanan yang dilakukan ini dapat digunakan oleh semua warga Kota
Semarang terutama bagi warga yang kurang mampu dan merupakan
kepesertaan Program UHC. Dengan adanya peningkatan akses pelayanan
kesehatan masyarakat diharapkan sudah tidak terjadi lagi masyarakat semarang
yang mengalami nasib kurang baik saat mendapatkan fasilitas kesehatan.
Dengan adanya pelayanan ini masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
karena layanan ini bersifat gratis. Adanya pelayanan ini juga membantu
masyarakat miskin. Dimana jenis layanan yang diberikan oleh layanan ini
adalah homecare dimana petugas puskesmas mendatangi langsung ke rumah
pasien dan adanya layanan antar-jemput berobat secara gratis. Layanan ini
diutamakan untuk warga miskin ketika terdapat kondisi darurat seperti
kegawatan medis ibu hamil,dan kecelakaan lalu lintas. Sehingga upaya
pemerintah Kota Semarang untuk menngkatkan derajat kesehatan masyarakat
akan tercapai. Selain itu, adanya pelayanan ambulan hebat ini juga akan
mengurangi kematien pasien apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan
saat pasien belum sampai di rumah sakit yang dituju. Adanya pelayanan ini
sangat bermanfaat bagi semua masyarakat khususnya bagi warga yang kurang
mampu.
b. Dampak yang tidak diharapkan
1) Adanya pelayanan ambulance hebat Kota Semarang yang diatur dalam
Perwal No.54 Tahun 2016 memberikan dampak terhadap tingkat
ketergantungan masyarakat yang terlalu tinggi sehingga banyak
masyarakat yang menggunakan fasilitas kesehatan ini tanpa
mempertimbangkan berapa jumlah ambulan yang disediakan oleh
pemerintah Kota Semarang, untuk itu pemerintah Kota Semarang
berupaya akan menambah jumlah unit terait ketersediaan ambulan hebat
tersebut.
2) Adanya ketimpangan dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat yang
ditandai dengan masih kurangnya tenaga dokter dari yang dibutuhkan.
Adanya kekurangan fasilitas kesehatan ini menyebabkan kurangnya
tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan.
3) Adanya kendala seperti petugas puskesmas masih ada yang belum
mengerti bagaimana untuk bisa memberi layanan ambulance hebat ini
juga merupakan dampak implementasi yang tidak diharapkan oleh
masyarakat dalam pelaksanaan layanan ambulan hebat ini. Sehingga
masyarakat yang akan menggunakan layanan ini tidak bisa memperoleh
haknya secara maksimal karena keterbatasan Sumber Daya yang
dimiliki oleh puskesmas atau rumah sakit yang menjalin kerjasama
dengan pemerintah
4) Selain itu adanya kesalahan pelaksanaan layanan juga sering kali terjadi
dimana saat dibutuhkan oleh pasien terkadang ambulan hebat yang
disediakan untuk melayani masyarakat secara gratis malah dipakai
untuk masyarakat diluar kepersertaan program UHC dimana ditujukan
bagi masyarakat yang kurang mampu. Hal ini sangat berbahay bagi
keberjalanan program. karena ketidakpatuhan ini menimbulkan
kekecewaan bagi masyarakat yang seharusnya dapat memanfaatkan
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah Kota Semarang dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
5) adanya peningkatan kesehatan ini seringkali terhambat oleh
ketidakpahaman petugas dalam prosedur yang ada dalam program
ambulan hebat ini. Banyak petugas yang tidak mengetahui bagaimana
dia seharusnya memberikan pelayanannya seperti tidak mengetahui
cara memastikan pasien dengan menelepon posisi pasiennya gawat
darurat atau tidak, kritis dan bisa atau tidak ditangani di puskesmas.

Kriteria yang dapat digunakan untuk memilih dampak yang dijadikan focus
analisi dalam penulisa ini adalah perhatian public terhadap kebijakan pelayanan
ambulan hebat ini. Sehingga sikap public yang dapat menimbulkan dampak terkait
dengan pelayanan ambulan hebat ini adalah :

1. kesadaran masyarakat Kota Semarang terhadap pentingnya kesehatan


2. peran pemerintah dalam mensosialisasikan pelayanan ambulan hebat untuk
peningkatan layanan kesehatan masyarakat dan pertolongan pertama dan
stabilitasasi pasien/korban gawat darurat sebelum diantar ke rumah sakit tujuan
kebijakan pelayanan Ambulance Hebat ini tidak terlepas dari berbagai kendala
yang menyebabkan tidak tercapaian tujuan dan sasaran kebijakan. Untuk itu dalam
pembahasan mengenai Program layanan ini dapat dilihat kendala pelaksanaannya yaitu
sebagai berikut.

a. Sumber Daya
pelaksanaan pelayanan ambulance hebat kota semarang tidak berjalan efektif
karena kurangnya tenga medis serta unit ambulance yang disediakan puskesmas
dan rumah sakit yang menjalin kerjasama dengan pemerintah. Kurangnya sikap
professional petugas dan rendahnya pengetahuan teknis dalam pelayanan juga
masih terjadi. Adanya sikap ketergantungan masyarakat juga semakin tinggi.
Hal ini merupakan kendala yang dihadapi dalam pelayanan ambulan hebat Kota
Semarang untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat serta pemberian
pertolongan pertama dan stabilitasasi pasien/korban gawat darurat sebelum
diantar ke rumah sakit tujuan.
b. Komunikasi
salah satu hal yang menjadikan kurangnya keberhasilan program adalah ditahap
implementasi awal. Yaitu pada tahap sosialisasi kebijakan terkait pelayanan
ambulance hebat kota semarang. Komunikasi yang seharusnya dapat diberikan
ke semua kepala daerah di Kota Semarang tidak dapat berjalan semestinya
karena ketidakhadiran pejabat yang hadir dalam rapat rutin. Tidak adanya
penyampaian terkait SOP sosialisasi juga menyebabkan tidak tersampaikannya
kebijakan ini secara sempurna.
c. Sikap Aparat Pelaksana
Dilihat dari dampak yang dijelaskan sebelumnya terkait dengan sikap petugas
pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur pelaksanaan pelayanan. Maka
sikap aparat dalam pencapaian tujuan peningkatan akses kesehatan masyarakat
serta pemberian pertolongan pertama dan stabilitasasi pasien/korban gawat
darurat sebelum diantar ke rumah sakit tujuan tidak dapat berjalan secara
optimal sehingga menyebabkan rendahnya kepuasan yang didapat masyarakat
terkait pelayanan yang diberikan dalam program ambulance hebat Kota
Semarang ini.
D. Rekomendasi Kebijakan

Mengingat pentingnya pelayanan Ambulance Hebat Kota Semarang ini, penulis


perlu memberikan rekomendasi terkait analisis terhadap dampak yang ditimbulkan.
Adapun rekomendasi penulis adalah sebagai berikut.

a. Mengingat pentingnya upaya penyuluhan atau penyampaian informasi terhadap


kebijakan. Kedepannya sosialisasi terhadap pelayanan perlu lebih mendapatkan
perhatian khusus dan menjadi prioritas dalam kesuksesan program. karena
tanpa adanya sosialisasi yang baik, masyarakat tdak akan pernah paham
substansi kebijakan apa yang akan diterapkan pemerintah daerahnya atas apa
yang telah dikeluarkan dalam bentuk program kebijakan. Sehingga kurangnya
sosialisasi ini menyebabkan rendahnya daya dukung masyrakat.
b. Apabila terdapat kendala berupa kurangnya unit ambulan serta tenaga medis
yang tersedia maka ditahun selanjutnya pemerintah Kota Semarang harus
segera menyediakan dengan menmbah unit serta tenaga medis yang ada.
Sehingga pelaksanaan pelayanan dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat
Kota Semarang
c. Penanganan terhadap sumber daya yang kurang mendukung seperti sikap
petugas yang tidak sesuai dengan prosedur atau SOP pelayanan, dapat diatasi
dengan pemberian sanksi yang tegas terhadap kesalahan atas penyimpangan
SOP pelayanan. Dan adanya pelatihan serta sosialisasi terkait standar pelayanan
yang diberikan juga sangat penting dilakukan agar kedepannya tidak terjadi
rendahnya tanggung jawab serta sikap pelaksana kebijakan ambulance hebat
Kota Semarang ini.
Daftar Pustaka

Hardjanti, Narendra Titis. Evaluasi Implementasi Kebijakan (Analisis Mengenai


Proses Implementasi Dan Dampak Jangka Pendek Peraturan Daerah Nomor
8 Tahun 2003 Tentang Akta Kelahiran Di Kota Surakarta). Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Novitaria, Wiwid . Putri Asmita Wigati dan Ayun Sriatmi. Analisis Kesiapan
Pelaksanaan Sosialisasi Program Ambulance Hebat Dalam Rangka Dukungan
Terhadap Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Di Kota Semarang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro, 2017.

Perwal No. 54 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Ambulan Hebat Kota Semarang. Pdf.

Sindonews.com. si cepat ambulance hebat gratis untuk masyarakat. Diakses pada Rabu
24 April 2019, Pukul 17.00.

Anda mungkin juga menyukai