EKONOMI
Oleh
MOCH. HAFID RIFA
SMAN 1 PURWOHARJO
1. Bidang infrastruktur
Kegiatan Pembagian dan Alokasi Kuota KIP Kuliah Tahun 2021 ini mengundang
318 Perguruan Tinggi pengusul KIP Kuliah Merdeka 2021 dilingkungan LLDIKTI
Wilayah IV.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
Mendampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Puan Maharani menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada
siswa-siswi di Kabupaten Malang Jawa Timur, Sabtu (12/5/2018). Penyerahan ini
dilakukan di Lapangan Merjosari Kabupaten Malang.
Menko PMK Puan Maharani mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo agar
dana KIP dipergunakan sebaik-baiknya untuk keperluan pendidikan, tidak
digunakan untuk membeli pulsa atau rokok. "Harus digunakan untuk keperluan
pendidikan, jangan untuk beli pulsa, apalagi beli rokok," kata Puan Maharani.
PIP tidak hanya diperuntukkan bagi peserta didik di sekolah, namun juga berlaku
bagi peserta didik Pendidikan Kesetaraan Paket A/B/C yang belajar di Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan juga
Peserta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). PIP juga dapat digunakan untuk
mengikuti program yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK) di
Kementerian Ketenagakerjaan. (Nur Widiyanto)
PERTUMBUHAN EKONOMI
“Indonesia mengalami kontraksi ekonomi tahun 2020 sebesar minus 2,07 persen.
Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki kemampuan untuk
menjaga dampak pandemi Covid-19 pada perekonomian pada level moderat,” jelas
Menkeu dalam Sidang Paripurna DPR RI, Kamis (15/07).
Untuk menjaga daya tahan fiskal akibat belanja negara yang bertambah untuk
menangani pandemi, pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dalam
penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) khusus melalui skema burden sharing.
SBN ini digunakan untuk mendanai klaster yang bermanfaat langsung bagi
masyarakat yaitu bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan kepada
Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah, UMKM dan pembiayaan
korporasi, serta secara khusus digunakan untuk pencadangan pengadaan vaksin
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menkeu meyakini sinergi yang kuat antara pengelola fiskal, moneter dan sektoral,
serta dukungan dari DPR telah dapat meminimalkan dampak risiko global terhadap
perekonomian nasional, sehingga stabilitas ekonomi makro di dalam negeri tetap
terjaga dalam kondisi pandemi. (dep/ip/hpy)
No. 23/33/DKom
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020 menunjukkan berlanjutnya proses
perbaikan perekonomian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun
mengalami kontraksi, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020 sebesar -
2,19% (yoy) membaik dari pertumbuhan triwulan III 2020 sebesar-3,49% (yoy).
Tren perbaikan pada triwulan IV 2020 tersebut terjadi di hampir seluruh komponen
permintaan dan lapangan usaha. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan
ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07% pada tahun 2020. Ke depan, pertumbuhan
ekonomi domestik yang membaik hingga akhir 2020, diprakirakan meningkat
secara bertahap pada 2021. Bank Indonesia mengarahkan bauran kebijakan
akomodatif serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk
terus mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Perbaikan ekonomi domestik triwulan IV 2020 ditopang realisasi stimulus dan
kontribusi positif sektor eksternal. Konsumsi Pemerintah tumbuh positif pada 2020
sebesar 1,94% dipengaruhi oleh realisasi stimulus Pemerintah, terutama berupa
bantuan sosial, belanja barang dan jasa lainnya, serta Transfer ke Daerah dan Dana
Desa (TKDD). Pertumbuhan konsumsi rumah tangga membaik pada triwulan IV
2020, yakni tumbuh -3,61% (yoy) dari -4,05% (yoy) pada triwulan sebelumnya,
seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat. Secara keseluruhan tahun,
konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar 2.63%. Pertumbuhan investasi juga
membaik pada triwulan IV 2020, dari -6,48% (yoy) pada triwulan sebelumnya
menjadi -6,15% (yoy), sehingga secara keseluruhan tahun mengalami kontraksi
sebesar 4,95%. Sementara itu, net ekspor tercatat positif ditopang perbaikan kinerja
ekspor sejalan dengan perbaikan kinerja perekonomian di beberapa negara tujuan
ekspor di tengah masih terbatasnya kinerja impor.
Di sisi lapangan usaha (LU), sebagian besar lapangan usaha mengalami perbaikan
pada triwulan IV 2020. LU yang terkait dengan kesehatan dan aktivitas work from
home dan school from home tercatat tetap tumbuh positif dan melanjutkan
perbaikan, seperti LU Informasi dan Komunikasi dan LU Jasa Kesehatan. LU
Pertanian dan LU Pendidikan juga mencatatkan pertumbuhan positif. Sementara
itu, LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan yang berkontribusi cukup besar
pada perekonomian terus melanjutkan perbaikan, meski masih terkontraksi.