Oleh
Sarifah Anum
Nim : 4012020056
Dosen Pengampu : Alfian, S.E
Ucapan puji syukur tentu patut kita curahkan kepada Allah pencipta alam raya
yang telah melengkapi segala apa yang diperlukan manusia dengan menberikan seluruh
isi jagat raya-Nya sebagai pelengkap kebutuhan dan penyokong kehidupan manusia.
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................5
C. Tujuan Penulisan............................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................15
B. Saran...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep keuangan Islam didasarkan oleh dua prinsip yaitu, moralitas dan
keadilan. Oleh karena itu, dasar operasionalnya bersumber pada Al Qur’an dan
Hadist serta Ijma. Membentangkan instrument lembaga pembiayaan syariah harus
selaras dengan prinsip syariah, yaitu antara lain transaksi yang dilakukan harus
bersifat adil, halal, thayyib, dan maslahat.
4
secara Ekonomi. Sebagai mana dasar penguat yang disampaikan oleh Rasulullah
saw dalam sabdanya:
“Muslim yang kuat adalah lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada
muslim yang lemah. (al-Hadits).
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian pasar uang syariah?
b. Fungsi pasar uang syariah?
c. Peserta pasar uang syariah?
d. Tujuan pasar uang syariah?
e. Perbedaan pasar uang dan pasar modal?
f. Siapakah instrument yang berada dipasar uang di Indonesia dan Pasar
valuta asing?
C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk menjelaskan pengertian pasar uang syariah?
b. Untuk mengetahui Fungsi pasar uang syariah?
c. Untuk mengetahui Peserta pasar uang syariah?
d. Untuk menjelaskan Tujuan pasar uang syariah?
e. Memahami Perbedaan pasar uang dan pasar modal?
f. Memahami instrument yang berada dipasar uang di Indonesia dan Pasar
valuta asing?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian pasar uang dalam teori ekonomi bukanlah suatu tempat secara
fisik orang berjualan dan menjajakan barang dagangannya. Pasar di artikan lebih
luas dan abstrak, namun tetap mencakup pasar dalam pengertian sehari-hari, yaitu
pertemuan antara permintaan dan penawaran.
1
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, (Jakarta, Kencana : 2009)
halm. 204
6
mengandung pendapatan yang baik, resiko yang rendah, mudah di
cairkan, sederhana dan fleksibel.
2. Ada lembaga yang bersedia menjadi pembuat transaksi (transaction
maker) yang melakukan verifikasi atas kesempatan investasi, mengatasi
kesulitan dan untuk memastikan adanya kemungkinan bagi investor guna
mencairkan kembali investasi mereka jika sewaktu-waktu mereka
butuhkan tanpa memengaruhi pendapatan efektif yang mereka harapkan.
Lembaga ini mendukung adanya perjanjian perdagangan skuritas,
program penebusan, dan bertindak sebagai kustodian. Selama ini di pasar
uang Indonesia, fungsi pembuat transaksi di jalankan oleh Ficorinvest
yang sering di sebut security house.
3. Prasarana komunikasi yang memadai
4. Informasi keuangan yang dapat dipercaya, yaitu data keuangan
perusahaan yang mengeluarkan SBPU, agar setiap peminat dapat
membuat penelitian mengenai keadaan perusahaan.
2
Huda, nurul & mustafa edwid nasution, current issues Lembaga Keuangan Syari’ah,
(Jakarta, Prenada media: 2009) halm. 236
7
target operasional tersebut dilakukan dengan cara memengaruhi likuiditas
perbankan syari’ah melalui kontraksi moneter atau ekspansi moneter.
Pasar uang secara tidak lagsung berfungsi sebagai sarana pengendali moneter
oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. Pelaksanaan
pasar terbuka oleh bank indonesia dilakukan dengan menggunakan sertifikat bank
indonesia atau sertifikat bank indonesia syari’ah bagi tujuan kontraksi moneter
dan surat berharga pasar uang atau surat berharga pasar uang dengan prinsip
syari’ah untuk bank syari’ah sebagai instrumen ekspansi moneter.
Di samping itu, pasar uang juga dapat berfungsi informasi dimana pasar
uang dapat memberikan informasi bagi perusahaan, pemerintah, masyarakat,
perorangan, sektor luar negri dan peserta pasar uang lainnya mengenai kondisi
moneter, preferensi dan tingkah laku pasar uang, pengruh kebijakan moneter serta
pengaruh dari interaksi kegiatan ekonomi dalam dan luar negeri.
8
C. Peserta Pasar Uang Syariah
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah petama pihak
yang membutuhkan dana. Dan yang kedua pihak yang menanamkan dana atau
pihak yang menjual dana baik bank maupun non bank dengan tujuan investasi di
pasar uang. Para pelaku pasar uang terdiri dari bank komersial, perusahaan
pemerintah, dan perusahaan swasta yang bergerak di bidang keuangan yang
terkait erat dengan pemerintah.
1. Resiko pasar, yaitu resiko yang berkaitan dengan turunnya harga surat
berharga dan tingkat bunga/ bagi hasil naik mengakibatkan investor
mengalami capital lose.
2. Resiko reinvestment, yaitu investor terpaksa menempatkan pendapatan
yang di peroleh dari bunga kredit atau bagi hasil pembiayaan atau surat-
surat berharga ke investasi lain yang berpendapat rendah akibat turunnya
tingkat bunga/bagi hasil.
3. Resiko gagal bayar, yaitubresiko yang terjadi akibat peminjam tidak
memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan.
9
4. Resiko inflasi, yaitu adanya kenaikan harga-harga barang dan jasajasa
yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterima.
5. Risiko valuta, yaitu adanya perubahan terhadap kurs mata uang asing
apabila mengalami perubahan yang merugikan.
6. Risisko pilitik, berkaitan dengan perubahan peraturan yang mengakibatkan
turunnya perdapatan suatu investasi atau akan terjadi kerugian total dari
modal yang di investasikan. Atau bisa juga karena pergantian presiden
atau gubernur bank sentral yang dianggap kurang melindungi nilai
investasi para investor.
7. Resiko likuiditas, apabila instrumen yang dimiliki sulit untuk dijual
kembali sebelum jatuh tempo.3
3
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, (Jakarta, Kencana : 2009)
halm. 206
10
E. Perbedaan antara Pasar Uang dengan Pasar Modal
Pasar uang dan pasar modal memiliki persamaan, yaitu sebagai sarana bagi
investor dalam melakukan investasi disamping sebagai sarana mobilisasi dana
bagi pihak yang mebutuhkan dana. Namun, pasar uang memiliki karakteristik
tertentu yang membedakannya dengan pasar modal, baik dari segi jangka waktu
instrumen diperjualbelikan, tempat penjualannya, serta tujuan para penjual dan
pembelinya. Perbedaan tersebut antara lain :
11
F. Instrumen Pasar Uang Syari’ah
Adapun jenis-jenis instrumen pasar uang yang di tawarkan dalam pasar uang
dengan sistem syari’ah di Indonesia antara lain 5:
4
Huda, nurul, & Mohammad heykal, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta, Prenada
media group: 2010) halm. 121.
5
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, (Jakarta, Kencana : 2009)
halm. 217
12
Atau yang biasa disebut SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip
syari’ah berjangka waktu pendek dalam mata uang rpiah yang diterbitkan
oleh bank Indonesia.
2. Repurchase agreement (REPO) SBIS
a. Transaksi repuechase agreement SBIS yang selanjutnya disebut REPO
SBIS adalah transaksi pemberian pinjaman oleh bank indonesia
kepada BUS atau UUS dengan agunan SBIS.
b. BUS atau UUS dapat merepokan SBIS miliknya kepada bank
Indonesia dengan terlebih dahulu menandatangani perjanjian
pengagungan SBIS dalam rangka SBIS. Terhadap repo SBIS di
kenakan biaya. Dll
c. Surat berharga syari’ah negara (SBSN)
d. Adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip
syari’ah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN
dalam mata uan rupiah.
e. Repurchase agreement (repo) SBSN
f. Repo SBSN adalah transaksi penjualan SBSN oleh bank kepada bank
indonesia dengan janji pembelian kembali sesuai dengan harga dan
jangka waktu yang disepakati dalam rangka standing facilities
syari’ah.
a. Menggunakan akad al bai’ atau jual beli yang disertai dengan al wa’ad
atau janji oleh bank kepada bank indonesia dalam dokumen terpiah untuk
membeli kembali SBSN dalam jangka waktu dan harga tertentu yang
telah disepakati.
b. Berjangka waktu paling lama 14 hari kalender.
c. Terhadap penggunaan repo SBSN dikenakan biaya repoSBSN dengan
rate sebesar BI-rate+margin 50.
13
Adalah kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antar bank
berdasarkan prinsip syari’ah baik dalam rupiah maupun valuta asing. Instrumen
PUAS adaah instrumen bank syari’ah atau UUS yang digunakan sebagai sarana
transaksi di PUAS.
6
Kutut silvanita magani ,Bank dan lembaga keuangan lain,(jakarta, PT glora aksara
peratama,2009) hlm.3
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Jadi pasar uang adalah suatu tempat perdagangan uang jangka dalam
pendek dengan waktu tidak melebihi 360 hari. Bahasa mudahnya, pasar
uang adalah tempat penjualan uang (money market). Jadi pasar uang
membentuk transaksi pinjam-meminjam dana, yang selanjutnya menjadi
hutang-piutang. Adapun barang yang ditransaksikan dalam pasar ini
adalah secarik kertas berupa surat hutang atau janji untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu pula.
c. Jadi pelaku dalam pasar uang adalah Bank, Yayasan, Dana Pensiun,
Perusahaan Asuransi, Perusahaan-perusahaan besar, Lembaga Pemerintah,
Lembaga Keuangan lain, Individu Masyarakat.
B. Saran
Penulisan dan tulisan kami memang jauh dari kesempurnaan, sebab hanya
orang teliti dan mau belajarlah yang mampu menulis dengan baik dan hari ke
tigabenar. Semoga penulisan makalah dapaakan digunakan sebagai sumber
rujukan dan menjadi makalah percontohan serta semoga makalah ini dapat
bermanfaan untuk dibaca mahasiswa ekonomi syariah IAIN Langsa.
15
DAFTAR PUSTAKA
16