0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Collaborative Decision Making (CDM) adalah prosedur yang pertama kali dikembangkanoleh Eurocontrol yang memungkinkan bandara, maskapai, penyelenggara darat, dan pengendalilalu lintas udara untuk membuat keputusan berdasarkan berbagi informasi penerbangan dan perputaran yang konsisten dan akurat.
Judul Asli
SHARING INFORMATION DALAM PROSES AIRPORTCOLLABORATIVE DECISION MAKING(A-CDM)
Collaborative Decision Making (CDM) adalah prosedur yang pertama kali dikembangkanoleh Eurocontrol yang memungkinkan bandara, maskapai, penyelenggara darat, dan pengendalilalu lintas udara untuk membuat keputusan berdasarkan berbagi informasi penerbangan dan perputaran yang konsisten dan akurat.
Collaborative Decision Making (CDM) adalah prosedur yang pertama kali dikembangkanoleh Eurocontrol yang memungkinkan bandara, maskapai, penyelenggara darat, dan pengendalilalu lintas udara untuk membuat keputusan berdasarkan berbagi informasi penerbangan dan perputaran yang konsisten dan akurat.
NIT : 16072010001 Prodi : D.IV LLU 27 Mata Kuliah : Collaborative Decision Making Dosen : Ari Satria S., SE., M.M.
PERAN SHARING INFORMATION DALAM PROSES AIRPORTCOLLABORATIVE
DECISION MAKING(A-CDM)
Collaborative Decision Making (CDM) adalah prosedur yang pertama kali
dikembangkanoleh Eurocontrol yang memungkinkan bandara, maskapai, penyelenggara darat, dan pengendalilalu lintas udara untuk membuat keputusan berdasarkan berbagi informasi penerbangan dan perputaran yang konsisten dan akurat. CDM mendorong pengguna untuk saling berbagi informasitentang situasi lalu lintas saat ini. Informasi yang dibagikan ini membantu setiap pengguna untukmembuat keputusan yang optimal, sehingga pengguna secara bersama-sama dapat memanfaatkan jaringan jalan secara maksimal. CDM berbasis prinsip berbagi informasi, di mana setiap pengguna berkontribusi dengan pengetahuannya kepada pengguna lain dalam rangkaian tersebut. Denganmenerapkan pengetahuan ini, pihak-pihak terlibat dapat mengoptimalkan penggunaan tempat parkir pesawat, mengatur truk dorong secara tepat pada waktu yang sesuai, merencanakan penggunaan landasan pacu yang efektif, dan mengurangi keberangkatan yang terbuang sia-sia. Sharing information menjadi peran yang sangat penting dalam proses A-CDM di Bandara.A-CDM adalah singkatan dari Airport Collaborative Decision Making atau pengambilankeputusan kolaboratif di bandara. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk bandara,maskapai, penyelenggara darat, dan pengendali lalu lintas udara, yang bekerja sama untukmembuat keputusan berdasarkan informasi yang dibagikan secara kolektif. Dalam konteks ini,sharing information memungkinkan setiap pihak terlibat untuk memiliki akses yang terus-menerusdan terkini terhadap informasi penting, seperti kondisi cuaca, situasi landasan pacu, dan perkiraankapasitas landasan pacu. Informasi-informasi ini merupakan elemen kunci dalam perencanaanoperasional yang efisien di bandara. Implementasi A-CDM memungkinkan setiap mitra/pemangku kepentinganA-CDM untuk mengoptimalkan keputusan mereka melalui kolaborasi denganmitra/pemangku kepentingan A-CDM lainnya, dengan mengetahui preferensidan kendala serta situasi aktual dan yang diprediksi. Pengambilan keputusan olehmitra/pemangku kepentingan A-CDM difasilitasi oleh pembagian informasiyang akurat dan tepat waktu serta prosedur, mekanisme dan alat yang telahdisesuaikan. Mitra/pemangku kepentingan A-CDM yang utama adalah: • The Airport Operator • Aircraft Operators • Ground Handlers • De-icing companies • The Air Navigation Service Provider (ATC) • The Network Manager • Support services (Police, Customs and Immigration etc) Menurut dokumen ICAO 9971 Manual on Collaborative Decision-Making(CDM), konsep A-CDM meliputi elemen-elemen antara lain informationsharing, milestone approach, variable taxi time calculation, collaborative pre-departure sequencing, CDM in adverse conditions dan collaborative managementof flight updates. Milestone approach yang dikombinasikan dengan elemeninformation sharing merupakan pondasi untuk semua elemen konsep lainnya.Transparansi dan pembagian informasi (information sharing) berfungsi sebagaidasar untuk proses A-CDM. Pembagian informasi (information sharing)sebenarnya merupakan elemen penghubung yang mengikat para mitra bersamadalam tujuan mereka untuk mengoordinasikan aktivitas bandara secara efisien,dan membentuk pondasi untuk elemen konsep A-CDM lainnya. Pembagianinformasi (information sharing) A-CDM mendukung pengambilan keputusanlokal untuk masing-masing mitra/pemangku kepentingan dan memfasilitasiimplementasi elemen A-CDM dengan menghubungkan sistem pemrosesan datamitra/pemangku kepentingan A-CDM dan menyediakan satu set data yang samayang menggambarkan status dan tujuan penerbangan, yang berfungsi sebagai platform untuk berbagi informasi di antara para mitra/pemangku kepentingan. Sharing information menjadi fondasi yang mendasari kolaborasi antarpihak. Dengan berbagi informasi secara transparan dan terbuka, setiap pihak dapat berperan aktif dalammengoptimalkan operasi bandara, mengurangi keterlambatan, dan meningkatkan efisiensikeseluruhan. Berkat sharing information dalam A-CDM, semua pihak sekarang memiliki aksesterus-menerus ke informasi penting, seperti ramalan cuaca untuk tujuh jam ke depan, situasilandasan pacu saat ini, dan prediksi kapasitas landasan pacu terbaru. Inti dari A- CDM terletak padagaris waktu yang terdiri dari lima tonggak kunci untuk setiap penerbangan. Tonggak-tonggak inimenentukan proses kedatangan, perputaran, dan keberangkatan dan memiliki signifikansi yangsama bagi semua pihak yang terlibat, dan digunakan dan dibagikan oleh semua pihak. Dengan pembaruan terus-menerus dari semua proses CDM, pesawat akan berangkat sesuai jadwal yangditentukan, yang menghasilkan pemanfaatan landasan pacu yang optimal dan mengurangiketerlambatan. Setelah pesawat take-off, bandara tidak lagi terlibat dalam proses CDM, namuntetap menjadi bagian dari wilayah udara yang lebih luas. Dengan memberikan prediksi yang lebihakurat tentang waktu keberangkatan sebenarnya (CTOT) kepada ATC, diharapkan bandara dapatmeningkatkan penjadwalan proses dan mengurangi kerugian slot dan jumlah keterlambatan diwilayah udara. CDM telah membuktikan manfaatnya di berbagai bandara besar lainnya, hasilakhirnya adalah pemanfaatan kapasitas masing-masing pihak secara efektif dan proses yang lebihlancar dengan sedikit gangguan.