NIT : 16072010007
Prodi : D.IV LLU 27
Mata Kuliah : Collaborative Decision Making (CDM)
Dosen Pengajar : Ari Satria Saputra, S.E., M.M.
Harmonisasi antara CDM dan ATFM dapat menghasilkan beberapa manfaat, termasuk:
1. Peningkatan kesadaran situasional: Integrasi data CDM dan ATFM memungkinkan
pemangku kepentingan untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang gambaran
operasional secara keseluruhan, termasuk informasi real-time tentang pergerakan
pesawat, kondisi cuaca, dan status bandara. Hal ini dapat menghasilkan pengambilan
keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan kesadaran situasional, yang mengarah
pada efisiensi operasional yang lebih baik.
2. Peningkatan kolaborasi: Harmonisasi proses CDM dan ATFM memfasilitasi
kolaborasi yang lebih baik di antara para pemangku kepentingan, memungkinkan
mereka untuk bekerja sama secara lebih efektif dalam mengelola operasi lalu lintas
udara. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang lebih terkoordinasi
dan sinkron, mengurangi konflik, dan penundaan.
3. Pemanfaatan sumber daya yang optimal: Dengan menggabungkan data CDM dan
ATFM, pemangku kepentingan dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya,
seperti wilayah udara, kapasitas bandara, dan layanan darat. Hal ini dapat
menghasilkan penggunaan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien dan
manajemen permintaan yang lebih baik, yang mengarah pada pengurangan penundaan
dan peningkatan kinerja operasional.
4. Peningkatan prediktabilitas: Harmonisasi antara CDM dan ATFM dapat
memungkinkan pemangku kepentingan untuk memprediksi dan mengelola perubahan
permintaan, kapasitas, dan kondisi cuaca dengan lebih baik, memungkinkan tindakan
proaktif untuk mengurangi potensi gangguan. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan
prediktabilitas operasional, pengurangan penundaan, dan peningkatan pengalaman
penumpang.
5. Peningkatan keselamatan: Integrasi proses CDM dan ATFM dapat meningkatkan
keselamatan dengan memberikan pandangan komprehensif kepada pemangku
kepentingan tentang lingkungan operasional, termasuk potensi konflik dan bahaya. Ini
dapat memungkinkan langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko keselamatan
dan meningkatkan kinerja keselamatan secara keseluruhan.
Kesimpulannya, harmonisasi antara ATFM dan A-CDM sangat penting untuk
mengoptimalkan operasi lalu lintas udara dan meningkatkan efisiensi dalam industri
penerbangan. Dengan menyelaraskan proses, berbagi data, pengambilan keputusan, berbagi
informasi real-time, pemantauan kinerja, dan integrasi proses, pemangku kepentingan dapat
bekerja secara kolaboratif untuk mencapai koordinasi yang mulus dan peningkatan kinerja
dalam manajemen lalu lintas udara.