DISUSUN OLEH:
Prinsip yang digunakan oleh ATFM dalam melalukan pelayanan, antara lain :
1. Improved Predictability
2. Improved On Time Performance
3. Reduce Ground Movement Costs
4. Optimize / enhance use of ground handling resources
5. Optimize / enhance use of stand, gate and terminal
6. Optimize the use of airport infrastructure and reduce congestion
7. Reduce ATFM Slot Wastage
8. Flexible predeparture planning
9. Reduce apron and taxi way congestion
1. Airport dan ATC tidak mengetahui kapan pesawat terbang siap untuk
berangkat tetapi Ground Handling mengetahui
2. Airlines tidak mengetahui kapan pesawat dapat melakukakn start up
engine hingga mendapatkan ATC Clearance karena ATC membutuhkan
planning terlebih dahulu
3. Airport dan Ground Handling hanya mengetahui estimate time arrival
ketika pesawat tersebut telah memasuki FIR boundary tetapi pesawat telah
mengetahui lebih awal
Terdapat perbedaan definisi diantara stakeholder dimana pengertian dari
Estimated Time Arrival (ETA) oleh ATC yaitu waktu diperkirakan pesawat akan
mendarat tetapi untuk Ground Handling, Aiport dan Airlines adalah waktu
pesawat telah sampai pada parking stand , sedangkan Estimated Timed Departure
(ETD) oleh ATC yaitu waktu yang diperlukan untuk take – off tetapi untuk
Ground Handling, Airport dan Airlines merupakan waktu pushbck dari parking
stand.
Kunci dari proses A-CDM agar dapat berjalan dengan baik adalah dapat
memprovide waktu berupa Target of Block Time oleh Airlines / Ground Handling
dan Target of Start Up Approval Time oleh ATC untuk dapat merencanakan pre-
departure sequence. Selain itu, A-CDM dapat membantu dalam situasi cuaca yang
buruk dalam rangka memprediksi dan merencanakan operasional penerbangan.
Sehingga proses A-CDM menjadi paripurna dengan ber-intergerasi dengan proses
A-TFM.
KESIMPULAN :
SARAN :