Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mohammad Ardiansyah Putra Indrawan

Prodi : LLU 27
NIT : 16072010014
Mata Kuliah : Collaborative Decision Making (CDM)
Dosen Pengajar : Ari Satria Saputra, S.E., M.M.

Turnaround Process of Aircraft


Rabu, 10 Mei 2023

Airport - Collaborative Decision Making (A-CDM) merupakan suatu proses diskusi yang
mendukung aktivitas lain dalam penerbangan untuk mencapai performa tujuan yang disepakati
secara kolaboratif. A-CDM dapat memfasilitasi adanya pertukaran informasi dan proses bekerja
sama secara efisien antara operator bandar udara, maskapai penerbangan, ATC, penyedia layanan
navigasi penerbangan, ground handler, pilot, dan manager lalu lintas penerbangan. A-CDM
memiliki fokus dalam peningkatan efisiensi operasi penerbangan di darat (ground). Berbeda
halnya dengan ATFM yang memiliki fokus pada peningkatan kapasitas ruang udara dan
pengaturan efisiensi penerbangan yang ada di udara. Salah satu kriteria penting yang harus
diperhatikan dalam A-CDM, yaitu kolaborasi antar pihak sebelum keberangkatan (predeparture)
dalam mengatur turnaround process dan antrian keberangkatan (ICAO, Doc 9971).
Turnaround Process adalah rangkaian proses yang terjadi pada selang waktu kedatangan
pesawat (blocking in) hingga keberangkatan pesawat kembali (blocking off) pada parking stand
dan hari yang sama. Dalam ICAO Doc. 9971, menjelaskan bahwa Turnaround Process umumnya
mencakup operasi yang terjadi antara kedatangan pesawat di bandar udara dan keberangkatannya
dari bandar udara tersebut. Proses ini didasarkan pada pertukaran pembaruan informasi
penerbangan antara operator bandar udara, ATC, ground handler, manajer lalu lintas penerbangan,
operator pesawat udara, dan stakeholder A-CDM lainnya. Dalam selang waktu ini juga terjadi
beberapa aktivitas, seperti menurunkan penumpang, mengisi bahan bakar, membongkar bagasi,
pembersihan dan perawatan pesawat, memuat penumpang dan bagasi yang baru, serta
menyelesaikan persiapan lain yang dibutuhkan untuk penerbangan berikutnya.
Source: Research Gate
Sebelum kedatangan pesawat udara pada suatu bandar udara, terdapat beberapa hal yang
harus dilakukan, seperti:
- Bay Inspection, yaitu pengecekan dan pemeriksaan terhadap tempat parkir yang akan
digunakan oleh pesawat udara, pemeriksaan ini berfungsi untuk memastikan tidak ada
halangan (obstruction) atau Foreign Object Debris (FOD) yang dapat mencelakakan
pesawat udara.
- Equipment and Personnel Staging. Selain itu, juga dilakukan berbagai peralatan yang
akan digunakan untuk kedatangan pesawat udara. Seluruh personal yang bertugas harus
sudah bersiap sebelum kedatangan pesawat. Sehingga, saat pesawat tiba, proses
turnaround dapat segera dilakukan.
- Aerobridge Clearance and Serviceability. Ketersediaan Aerobridge atau garbarata juga
harus dipastikan dalam posisi yang benar dan aman. Letak garbarata harus sesuai
dengan pintu pesawat udara yang ada.
- Aircraft Marshalling. Marshalling merupakan proses pemanduan pesawat udara saat
akan memasuki parking stand hingga pesawat berhenti dengan sempurna. Personel
yang bertugas memiliki tanggung jawab untuk memarkirkan pesawat dengan posisi
yang tepat dan benar.
Pada tahap selanjutnya setelah pesawat udara mendarat dan berhenti dengan sempurna
pada parking stand, yaitu Turnaround Process. Proses ini juga terdiri dari beberapa kegiatan,
yaitu:
1. Aircraft Chocking, yaitu pemasangan pengganjal pada roda ban pesawat udara. Ini
harus sesuai dengan tipe pesawat udara dan persyaratan yang diberlakukan oleh
operator pesawat udara.
Source: Wikipedia
2. Propeller Tethering. Sebelum pintu dibuka awak kabin atau kru darat harus
memastikan baling-baling sudah benar-benar berhenti dan area yang berdekatan
dengan pesawat bebas dari semua kendaraan dan pesawat lain.
3. Aerobridge / Stair Docking. Garbarata atau tangga tidak boleh digerakkan kea rah
pesawat hingga mendapat persetujuan dari operator operasi. Beberapa indikator yang
harus diperhatikan sebelumnya, yaitu pesawat telah diganjal (chocked), mesin telah
mati, suar anti-tabrakan telah dimatikan dan semua awak pesawat menyatakan aman.

Source: Adelte
4. Passanger Movement, yaitu proses menurunkan penumpang menuju terminal bandar
udara. Penurunan menumpang ini dapat dilakukan melalui garbarata atau tangga sesuai
dengan ketersediaan bandar udara. Pada proses perpindahan penumpang ini, banyak
hal yang harus diperhatikan termasuk pergerakan penumpang tidak boleh keluar dari
area keselamatan dan area berbahaya. Seluruh penumpang juga tidak boleh mendekati
area pesawat udara yang masih menyala atau sedang beroperasi. Setelah penurunan
penumpang, selanjutnya akan dilakukan pemuatan penumpang untuk penerbangan
selanjutnya. Ketentuan yang berlaku saat pemuatan penumpang baru sama seperti saat
penurunan penumpang. Hal lain yang perlu diperhatikan juga yaitu tidak boleh ada
penumpang yang merokok atau membawa barang yang mudah terbakar karena disaat
yang bersamaan pesawat sedang melakukan proses pengisian bahan bakar.
5. Baggage Movement. Kegiatan ini merupakan bongkar dan muat bagasi serta kargo
yang ada dibawa oleh pesawat udara dan yang akan dibawa untuk penerbangan
selanjutnya.

Source: The Points Guy


6. Refuelling, yaitu proses pengisian bahan bakar. Pada proses ini, pesawat udara akan
diisi bahan bakarnya oleh truk tangka bahan bakar yang sudah disediakan sebelumnya.
Proses pengisian ini harus selalu dijaga dengan baik keamanannya, karena bahan bakar
mudah terbakar. Berbagai ketentuan persyaratan harus dipatuhi selama proses
pengisian bahan bakar.

Sourse: Azom
7. Servicing. Kegiatan ini berhubungan dengan pengisian keperluan layanan di pesawat
saat mengudara, seperti layanan makanan dan toilet. Makanan yang akan disajikan bagi
para penumpang akan dimuat pada proses ini. Selain itu, toilet juga akan dipersiapkan
untuk penerbangan selanjtnya.
8. Cabin Cleaning, yaitu pembersihan dan penataan kabin pesawat udara dari
penerbangan sebelumnya untuk dipersiapkan pada penerbangan selanjutnya.
9. Engineering Checks. Sebelum penerbangan, para teknisi akan memeriksa pesawat
udara sekali lagi. Tingkat oli mesin akan diperiksa dan kerusakan kecil akan ditangani
dengan segera. Setiap pesawat memiliki daftar yang harus dicek secara rinci. Beberapa
harus dilakukan setiap sebelum penerbangan, sedangkan sebagian lainnya akan
dilakukan pengecekan setiap minggu.
10. Setelah seluruh persiapan dipastikan selesai, maka pesawat akan memulai untuk
penerbangan selanjutnya. Dimulai dengan penutupan pintu pesawat udara, menyalakan
mesin pesawat udara (dapat dilakukan dengan bantuan APU atau Auxiliary Power
Unit), hingga pesawat udara mendapat izin untuk pushback dari ATC.
Pada dasarnya, Turnaround Process merupakan proses untuk mempersiapkan pesawat
udara untuk siap kembali mengudara pada penerbangan selanjutnya. Kegiatan ini dilakukan dalam
rentang waktu tertentu, tergantung pada besar-kecilnya pesawat udara serta layanan dan lama
pesawat akan terbang. Biasanya pesawat udara dengan tipe heavy dan melayani rute penerbangan
jarak jauh akan memiliki Turnaround Process Time yang lebih lama karena akan memuat
penumpang, bagasi, dan bahan bakar yang lebih banyak. Selain itu persiapan yang dilakukan juga
harus lebih banyak jika dibandingkan dengan pesawat tipe light atau medium.
Turnround Process adalah proses yang kompleks dalam lingkungan yang tertekan oleh
waktu. Maskapai ingin prosesnya secepat mungkin agar pesawat kembali mengudara untuk
menghasilkan keuntungan dan penumpang ingin berangkat dan tiba tepat waktu di tempat tujuan.
Turnaround adalah rangkaian kejadian dari berbagai proses yang dilakukan oleh stakeholder
pesawat udara, semuanya bekerja dengan waktu yang sama. Keberhasilan turnaround process
tergantung pada setiap tugas yang diselesaikan sesuai rencana oleh para personel penerbangan.
Pada Turnaround Process ini terjadi pertukaran pesan dan informasi yang memunkingkan
adanya peningkatan proses A-CDM. Hal ini memastikan penggunaan terbaik dari semua sumber
daya dan kapasitas yang tersedia, yang dapat mengurangi penundaan keberangkatan,
menghasilkan manajemen slot yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi operasional bandara.
ground handler dan penyedia layanan pesawat udara memiliki peran yang penting dalam
memberikan informasi penerbangan selama fase turnaround. Data yang diberikan perlu untuk
menghitung estimasi waktu turnaround, waktu off-block¸ dan waktu keberangkatan yang akurat
dari bandar udara keberangkatan.

REFERENSI

Coutts, Iain. 2022. Turnaround: Here’s What Happens When An Aircraft Is On The
Ground. Simple Flying: https://simpleflying.com/aircraft-turnaround-process/

ICAO. 2018. Manual on Collaborative Air Traffic Flow Management (ATFM). Canada:
International Civil Aviation Organization.

Perth Airport. 2021. Airport Operating Standard Aircraft Turnaround. Perth: Perth
Airport Pty Ltd.

Anda mungkin juga menyukai