NIT : 191109497
KELAS : KILO
2. Apron Safety Lines merupakan markah atau garis merah tidak terputus
pada apron dengan lebarnya 0.15m. Fungsinya adalah menunjukkan batas yang aman
bagi pesawat udara dari pergerakan peralatan pelayanan darat (GSE).
3. Movement Area pada Bandara adalah bagian dari bandar udara yang terdiri
dari Maneuvering Area dan Apron. Sehingga dapat dikatakan bahwa Maneuvering
Area adalah bagian dari Movement Area.
Di dalam Movement Area terdiri dari beberapa bagian yang menjadi area pergerakan
pesawat udara, diantaranya Runway (Landas Pacu), Taxiway (Landas Hubung)
dan Apron (Landas Parkir).
Runway atau landas pacu memiliki pengertian sebagai daerah persegi yang telah
ditentukan di bandar udara untuk pendaratan atau lepas landas pesawat udara.
Taxiway (Landas Hubung) adalah jalur tertentu pada bandar udara di darat yang
ditujukan untuk pesawat udara melakukan taxi dan ditunjukan untuk menjadi
penghubung antara satu bagian bandar udara dengan lainnya. Yang termasuk dalam
kategori taxiway antara lain adalah aircraft stand taxilane, apron taxiway dan rapid
exit taxiway.
Sementara untuk Apron atau landas parkir adalah area yang telah ditentukan, di
sebuah bandar udara, yang diperuntukkan untuk mengakomodasi pesawat udara
dalam menaikkan atau menurunkan penumpang, pos atau kargo, parkir atau
pemeliharaan minor pesawat udara.
4. Persyaratan dari Ramp Handling
Ramp handling meliputi bongkar muat bagasi, kargo udara dan pos udara ke
pesawat dan transportasi antara pesawat dan terminal penumpang, terminal kargo
udara dan pusat pos udara. Selain itu, pelayanan ramp-handling meliputi persiapan
untuk pengiriman ke pesawat dari bagasi curah dan peti kemas, operasi jembatan muat
pesawat dan operasi tangga penumpang, syarat ramp handling meliputi
Safety (Keamanan)
Reguler (Teratur)
Economical Air Transport (Tidak menimbulkan biaya yang tidak perlu tanpa
mengabaikan aspek safety)
OTP (On Time Performance) atau Ketepatan waktu untuk area ramp
service meliputi pada apron bandara, yang merupakan tempat parkir pesawat dan
termasuk penanganan aktivitas kendaraan loading/unloading, penanganan
penumpang di apron. Unit kerja ramp service ini terdiri dari ramp dispatcher,
ground engginer, ground support equipment, porter service, personil handling. Di
mana setiap unit tersebut memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda.
5. Kegunaan SPML dalam checklist adalah untuk mengetahui jenis hidangan khusus
yang dibutuhkan seseorang ketika didalam pesawat baik untuk alasan keyakinan,
kesehatan, diet tertentu serta makanan untuk anak-anak dan bayi.
6. Unit yang harus berkoordinasi dengan Ramp Dispatcher sebelum melakukan call
Boarding :
1. Awak Kokpit / Kabin.
2. Petugas Boarding Gate untuk meyakinkan bahwa Semua penumpang telah siap
dipintu keberangkatan (boarding gate).
3. Petugas penanganan kargo.
4. Petugas teknik di darat.
5. Operator GSE.
6. Petugas catering.
7. Load Master.
8. Load Control.
9. Petugas Cabin Cleaning (cleaning service).
10. Petugas Loading-Unloading
9. Remote area adalah bagian dari apron (tempat parkir pesawat) yang tidak dilayani
garbarata, jauh dari gedung terminal, biasanya terletak di sisi yang berseberangan
dengan terminal. Fungsinya ialah area untuk menangani pesawat jika terjadi suatu
kejadian seperti contohnya terdapat bom didalam pesawat.
10. Garis putih yang berfungsi sebagai suatu area yang terletak pada jarak aman di luar
aircraft safety area yang digunakan sebagai pembatas parkir dan pesawat udara