Anda di halaman 1dari 6

PERSIAPAN PETUGAS RAMP HANDLING DI BANDARA

ABDUL RACHMAN SALEH DALAM PROSES


PERSIAPAN PEMBERANGKATAN
Evaf Maulina
Sekolah Tinggi Penerbangan Aviasi
aviasievaf@gmail.com

ABSTRACT
The company's operational activities are indeed the main point in achieving the targets
to be achieved. This applies to every airline company that is a direct customer such as a
passenger. Ground Handling, namely the pre-flight service and post-flight service
phases, namely the handling of passengers and aircraft while at the airport. The ramp
handling officer is tasked with carrying out field activities based on existing SOPs.

Keyword : Ground Handling, Ramp Handling

PENDAHULUAN Bandar udara, sehingga harus diimbangi


Kegiatan operasional perusahaan dan memperhatikan empat aspek penting
mcmang mcnjadi pokok utama dalam untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa
pencapaian target yang ingin dicapai. Ini ground handling yaitu keselamatan,
berlaku untuk setiap perusahaan pener- ketepatan waktu, kepuasan pelanggan /
bangan yang menjadi costumer langsung- penumpang serta keandalan dari segi
nya seperti penumpang. Oleh karena itu sumber daya manusia. Dengan ini perlu
hampir semua perusahaan penerbangan persiapan dari segala sisi seperti kesiapan
mensubkontrakkan pckerjaan operasional fasilitas penunjang seperti alat-alat GSE
penanganan daratnya kepada perusahaan Motorized dan GSE NonMotorized,
penyedia jasa ground handling, Hal ini maupun yang tidak berkaitan secara lang-
karena pentingnya perusahaan melakukan sung serta perusahaanpun dituntut untuk
strategi efisiensi, dan kemampuan yang selalu peka terhadap lingkungan internal
sangat memadai dari perusahan penyedia dan eksternal perusahaan.
jasa ground handling. Kenyataan ini
semakin mendorong tumbuh kembangnya Dalam hal ini PT. Avia Citra
perusahaan ground handling di Dirgantara sebagai salah satu perusahaan
Indonesia, guna meningkatkan kualitas yang bergerak dalam jasa ground
layanan disatu sisi dan memperluas handling Merupakan suatu jenis usaha
pasarannya. Satu-satunya penyedia jasa penyedia jasa, disamping memerlukan
ground handling yang ada di bandara peralatan khusus, juga memerlukan
Abdul Rachman Saleh saat ini adalah PT. dukungan sumber daya manusia yang
Avia Citra Dirgantara yang sebagian mempunyai kualifikasi di bidang airline
besar mencakup kegiatan operasional secara professional, memiliki mobilitas,
dibidang jasa pelayanan ground handling. kreatifitas, dan sensitifitas yang tinggi,
karena tantangan yang akan selalu
Dalam perkembangannya ground dihadapi adalah tuntutan dinamis yang
handling mempunyai tujuan terhadap ditentukan oleh setiap perusahaan
peningkatan seluruh ground handling di penerbangan atau mitra kerja dari PT.

79
Avia Citra Dirgantara agar diperoleh Handling, maupun Airport Service, pada
ketepatan dalam pengambilan keputusan dasarnya mengandung maksud dan
guna memenuhi aspek keselamatan pengertian yang sama, yaitu merujuk
penerbangan yang memang di perlukan. kepada suatu aktifitas perusahaan
penerbangan yang berkaitan dengan
Bandar udara Abdul Rachman penanganan atau pelayanan terhadap para
Saleh merupakan salah satu Bandara penumpang seperti bagasi, kargo, pos,
yang terdapat di Indonesia bagian barat peralatan pembantu pergerakan pesawat
khususnya yang ada di Malang Jawa di darat dan pesawat terbang itu sendiri
Timur, selain itu juga Bandar udara selama berada di Bandara, untuk
Abdul Rachman Saleh merupakan pintu keberangkatan (Departure) maupun
gerbang ekonomi bagi masyarakat untuk kedatangan atau ketibaan
Malang, khususnya masyarakat Indonesia (Arrival)".
yang hendak berangkat dan datang ke
Indonesia. Bandara ini juga menyediakan Secara sederhana Ground Handling
fasilitas-fasilitas pendukung bagi peru- atau Tata Operasi Darat adalah
sahaan penerbangan yang ingin meme- pengetahuan dan keterampilan tentang
nuhi kepuasan dan kenyamanan bagi para penanganan pesawat di Apron,
pengguna jasa transportasi udara. Salah penanganan penumpang dan bagasinya di
satu fasilitas pendukung yang disediakan terminal dan kargo serta pos di cargo
oleh Bandar udara Abdul Rachman Saleh area.
untuk maskapai penerbangan adalah
Ground Handling Service. Ground Ruang lingkup atau batasan
Handling ini berfungsi sebagai alai pen- pekerjaan Ground Handling yaitu pada
dukung untuk membantu para fase atau tahap:
penumpang (passenger) baik yang akan a. Pre-Flight
naik ataupun yang akan turun dari Kegiatan penanganan terhadap
pesawat dapat menjadi lebih nyaman. Hal penumpang berikut bagasinya dan
ini dapat membuat suatu perusahaan kargo serta pos dan pesawat sebelum
penerbangan mempunyai citra yang baik keberangkatan (di bandara asal /
untuk para pengguna jasa transportasi Origin Station).
udara. b. Post Flight
Kegiatan penanganan terhadap beserta
DEFINISI bagasinya dan kargo serta pos dan
1. Ground Handling pesawat setelah penerbangan (di
Ground Handling berasal dari kata bandara tujuan / Destination).
Ground dan Handling, Ground artinya atau dengan kata lain penanganan
darat atau di darat yang dalam hal ini di penumpang dan pesawat selama
Bandara (Airport) sedangkan Handling berada di bandara.
berasal dari kata Hand atau Handle yang
artinya tangan atau tangani. To Handle Secara teknis kegiatan operasional
berarti menangani melakukan suatu Ground Handling dimulai saat pesawat
pekerjaan tertentu dengan dengan penuh berada di daerah taxi way (parking stand)
kesadaran. Handling berarti Penanganan dan mesin pesawat sudah dimatikan, roda
atau pelayanan (Service To Sevice) pesawat sudah diganjal (block on) dan
sehingga banyak kesempatan, kita sering pintu pesawat sudah dibuka (open the
menjumpai pemakaian kata Ground door) dan para penumpang sudah
Service, Ground Operation, Ground dipersilahkan untuk turun atau keluar dari

80
pesawat, maka pada saat itu para staff Kegiatan dari ramp handling ini
udara sudah memiliki kewenangan untuk meliputi persiapan teknis pesawat.
mengambil alih pekerjaan dari Pilot In pengisian bahan bakar (fuel), menaikan
Command (PIC) serta cabin crew-nya, dan menurunkan bagasi, makanan, air
dengan demikian fase ini kita namakan dan lain-lain. Dari sekian banyaknya
Arrival Handling. kegiatan ramp handling terkadang mem-
buat tingkat insiden di daerah ramp ini
Dan sebaliknya, kegiatan atau meningkat karena dilihat dari kebutuhan
orang-orang didarat berakhir ketika dan jumlah pesawat di Indonesia.
pesawat siap-siap untuk lepas landas,
yaitu pada saat pintu pesawat ditutup, Contohnya adalah penataan parkir
mesin dihidupkan dan ganjal roda pesawat yang berada di bandara Soekarno
pesawat sudah dilepas (block off). Tang- Hatta yang sudah tidak memadai lagi
gung jawab pada fase ini (In-Flight) serta menjadi ancaman bahaya para
berada di tangan Pilot ln Command be- petugas ramp handling yang perlu di
serta para awak kabinnya. Fase ini di- waspadai. Bahkan adapun kejadian pe-
kenal dengan istilah Departure Handling. sawat ketika diparkir dan mesin belum
dimatikan, tiba-tiba taxi way (mobil
Obyek yang ditangani oleh Ground pendorong pesawat) melintas dibelakang
Staff, meliputi: penumpang (pax), barang pesawat dan hasil itu terkena semburan
bawaan penumpang (baggage), barang jef blast (mesin pesawat) sehingga mobil
kiriman (cargo), benda-benda pos (mail), tersebut terpental. Airpot Handling
ramp dan aircraft. Manual (IATA) 1998 dan Station
Handling Manual.
Sebagai sebuah proses penanganan,
maka muncul istilah Passenger Handling, KEGIATAN PETUGAS RAMP
Baggage Handling, Cargo and Mail HANDLING
Handling dan Ramp Handling, dimana 1. Prosedur Kerja
kegiatan tersebut harus mengacu kepada Prosedur kerja merupakan suatu
aturan yang telah ditetapkan oleh IATA panduan bagi petugas operasional dalam
Airport Handling Manual. 810 annex menjalankan tugasnya. Dalam pelaksana-
yang telah menetapkan sebanyak 14 annya, standar prosedur kerja yang meru-
section pelayanan standar atau 14 pakan petunjuk teknis agar dilaksanakan
kegiatan. sebaik-baiknya. Mengacu pada standar
SOP (Standart Operational Procedure)
Tujuan Ground Handling atau tentang operasional, maka para staff
target-target/sasaran-sasaran yang ingin harus mengacu pada SOP tersebut.
dicapai, yakni:
a. Flight safety Pelaksanaan kegiatan Ramp
b. On time performance Handling dimulai sejak pesawat sudah
c. Customer statisfaction berada di Parking Area dimana roda
d. Reliability. pesawat telah di Block-On dan para
penumpang telah turun semua. Kemudian
2. Ramp Handling Aircraft Cleaner akan masuk kedalam
Ramp Handling merupakan proses pesawat untuk membersihkan ruangan
penanganan dan pelayanan pesawat dalam sementara itu para petugas di
terbang selama berada di darat, tertib dan Make-up Area melakukan penataan
teratur sesuai peraturan yang berlaku. barang-barang penumpang yang akan di

81
angkut ke Parking Area dimana pesawat 17) Berkoordinasi dengan unit-unit
berada dan setelah itu Loading/Unloading terkait untuk memastikan kesiap-
melakukan penataan barang kedalam an proses handling yang akan
bagasi pesawat untuk ditata sebelum dilakukan.
pesawat akan take off.
b. Pihak Ramp harus berkoordinasi
Sebelum akan berangkat, bahan dengan:
bakar pesawat akan diisi terlebih dahulu 1) Awak Kokpit / Kabin.
untuk memastikan pesawat bisa menem- 2) Petugas Boarding Gate untuk
puh tujuannya dengan selamat. meyakinkan bahwa Semua pe-
numpang telah siap dipintu
Adapun prosedur pada Saat di keberangkatan (boarding gate).
Rump, antara lain: 3) Petugas penanganan kargo.
a. Memeriksa semua perlengkapan kerja 4) Petugas teknik di darat.
dan data-data sebagai berikut: 5) Operator GSE.
1) Radio komunikasi (HT dalam 6) Petugas catering.
kondisi berfungsi dengan baik 7) Load Master.
atau tidak). 8) Load Control.
2) Transportasi ramp (harus dalam 9) Petugas Cabin Cleaning
kondisi berfungsi dengan baik). (cleaning service).
3) Ramp check list. 10) Petugas Loading-Unloading
4) Nomor penerbangan.
5) Registrasi pesawat. Untuk meyakinkan bahwa pelaksa-
6) Posisi parkir pesawat. naan dilaksannkun sesuai dengan per-
7) Type pesawat. mintaan dan prosedur yang ada maka
8) Jumlah fuel. harus:
9) Jumlah penerbangan dan PBS a. Menginformasikan ke unit-unit
(VIP. CIP, STRC Case dan kursi terkait sesegera mungkin apabila
roda). terjadi sesuatu diluar kebiasaan
10) Pemesanan catering. (irregularities).
11) Cargo (kondisi dan atau pelak- b. Berkoordinasi dengan Cockpit /
sanaan pengepakannya). Cabin crew berkaitan dengan waktu
12) Crew (jumlah crew aktif untuk mulainya pelaksanaan boarding.
masing-masing tipe pesawat). c. Mengkoordinasikan dengan petugas
13) Mengikuti briefing sebelum men- teknik / perawatan pesawat berke-
jalankan aktifitas Ramp Handling. naan dengan kondisi pesawat dan
14) Memeriksa dan meng-koordinasi- menginformasikan segera ke unit-
kan terhadap semua telex yang unit terkait apabila terjadi perubahan
masuk yang berkaitan dengan waktu atau delay karena alasan
operasi penerbangan yang akan teknik.
ditangani. d. Senantiasa berhubungan dengan
15) Berkoordinasi dengan Departure petugas teknik untuk mengetahui
Control mengenai estimasi waktu secara persis lama waktu penyele-
kedatangan maupun waktu kebe- saian yang dibutuhkan untuk per-
rangkatan pesawat. baikan pesawat dan segera meng-
16) Memastikan informasi jumlah informasikan kepada seluruh unit
awak yang aktif maupun tam- terkait agar dapat melakukan
bahan.

82
persinpan-persiapan yang dibutuh- p. Memonitor secara lengkap dan
kan. komprehensif segala aktivitas yang
e. Memastikan jumlah bahan bakar dilakukan pada Saat handling
(fuel) yang diisikan ke pesawat dan pesawat dan mengisikan data akurat-
menandatangani kolom isian pada nya ke form Ramp Handling Check
form "Fuel Order" setelah proses List dengan lengkap dan bcnar.
refueling selesai. q. Memastikan bahwa ETD-10 tidak
f. Memastikan bahwa proses refuelling ada aktivitas disisi pesawat.
berlangsung dan selesai pada rentang r. Memastikan bahwa Door Close
waktu yang ditentukan. dilaksanakan pada ETD-5 menit.
g. Memeriksa dan memonitor aktivitas s. Berkoordinasi dengan Departure
yang ada di Sisi pesawat dan Control untuk menentukan Delay
mempastikan bahwa proses bongkar Code (kode keterlambatan) berdasar-
muat selesai dalam rentang waktu kan kondisi aktual dilapangan.
yang ditentukan. t. Berkoordinasi dengan unit terkait
h. Menginformasikan ke unit terkait untuk mengakomodasi permintaan
perihal berat aktual dari bagasi, pos, tambahan peralatan (misal GPU,
kargo, ataupun muatan khusus GTC, AC Car, tangga maintenance,
lainnya (penumpang transit dll.) dll).
i. Memeriksa dan memonitor jumlah
aktual meal yang masuk (Catering 2. Pelaksanaan Kegiatan
Uplift). a. Menyediakan dan menempatkan
j. Memastikan bahwa jumlah meal petugas marshalling lengkap de-ngan
yang masuk sesuai dengan jumlah petugas yang berfungsi sebagai
total penumpang. wingman yang mempunyai kualifikasi
k. Memonitor proses pelaksanaan untuk menangani setiap pesawat yang
Cabin Interior Cleaning mulai dari datang atau yang akan berangkat
waktu pelaksanaan sampai dengan dengan dilengkapi perlengkapan
kesiapan untuk proses boarding dokumen.
penumpang. b. Melaksanakan penanganan untuk
l. Memeriksa kelengkapan Flight setiap yang datang atau setiap yang
Document serta memastikan bahwa akan berangkat maupun untuk setiap
semua dokumen telah lengkap dan perpindahan parking stand pcsawat.
berada di pesawat paling lambat c. Menyediakan dan mengoperasikan alat
ETD-10 berupa; Passenger Manifest, transportasi untuk muatan dari gudang
Cargo Manifest, General Declara- dan atau dari baggage area ke pesawat
tion dan Lood sheet. atau sebaliknya.
m. Berkoordinasi dengan petugas d. Mengumpulkan, menyusun dan me-
boarding gate untuk memutuskan ngirimkan atau mengantarkan muatan
kesiapan pelaksanaan boarding. dari gudang (warehouse) dan baggage
n. Berkoordinasi dengan Check-in area ke pesawat atau sebaliknya.
Counter dan load control untuk
memutuskan kemungkinan penamba- Peralatan Penunjang Pelayanan
han penumpang (stand by passenger Darat atau GSE (Ground and Support
/ late check-in). Equitment) adalah termasuk fasilitas
o. Memonitor proses transportasi bandar udara yang telah diatur oleh UU
penumpang apabila pesawat diparkir No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan,
di Remote Area. pasarl 219. Berdasarskan SKEP

83
91/IV/2008 tentang Peralatan Penunjang b. GSE Non-motorize
Pelayanan Darat atau GSE adalah: “Alat- GSE non-motorize yang tidak me-
alat bantu yang dipersiapkan untuk keper- miliki / menggunakan tenaga peng-
luan pesawat udara di darat pada saat gerak dan dijalankan secara manual
kedatangan dan/atau keberangkatan, atau digandeng/towed oleh GSE
pemuatan dan/atau penurunan penum- motorized berupa BTT atau ATT
pang, karga dan pos”.
Contoh peralatan yang digunakan pada
Secara garis besar GSE itu dibagi pesawat adalah:
mcnjadi dua bagian, yaitu: 1) Baggage Cart / Gerobak Bagasi
a. GSE motorize /Kargo
GSE motorize memiliki/menggunakan 2) Container/ Cargo Dollys
tenaga penggerak (mesin, generator 3) Passenger Stairs Manual
dll). Orang yang mengoperasikan GSE 4) Towbar / Penghubung ATT
biasa disebust GSE Operator.
PENUTUP
Contoh peralatan yang digunakan pada Kegiatan operasional perusahaan
pesawat adalah: mcmang mcnjadi pokok utama dalam
1) Baggage Towing Tractor (BTT) pencapaian target yang ingin dicapai. Ini
2) Aircraft Towing Tractor (ATT) berlaku untuk setiap perusahaan pener-
3) Ground Power Unit (GPU) bangan yang menjadi costumer langsung-
4) Aircraft Starter Unit (ASU) nya seperti penumpang. Ground
5) Belt Conveyor Loader (BCL) Handling yaitu fase atau tahap pre-flight
6) Lift Loader (HLD) service dan post flight service yaitu
7) High Catering Truck (HCT) penanganan penumpang dan pesawat
8) Passenger Boarding Stair (PBS) selama berada di Bandar udara. Petugas
9) Lavatory Service Truck (LST) ramp handling bertugas untuk melancar-
10) Water Service Truck (WST) kan pelaksanann kegiatan dilapangan
berdasarkan SOP yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Asford. Norman dan Martinz Station. H.P., Airport Operation, Megrow-HilI Companies.
United States of America. 1998

http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/826-
pengenalan-umum-gse-ground-support-equipment
Kazda, Antonim dan Caves. Robert. E., Airport Design and Opertaion Elsevier Ltd.
Amsterdam, 2007

Masjid. S.A. Dan E, p (2009) Ground Handling Munajemen Pelayanan Darat Perusahaan
Penerbangan Rajagrafindo Persada, Jakarta

Muliyanto, R. F. H. 1999 Ground Handling Tata Operasi Darat, Jakarta. VT. Gramedia
Pustaka Utama

Standard Operation Pravedur (SOP) PT. Avia Citra Dirgantara, Malang

84

Anda mungkin juga menyukai