RAMP HANDLING
Disusun Oleh:
NAMA : BUNYAMIN
NIM : 20171010077
Kelas : A
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang tela memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita
Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
ii
DAFTAR ISI
COVER .....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa itu Ramp Handling? .........................................................................5
2.2 Apa tugas dari seorang Ramp Handling? ................................................5
2.3 Sebut Dan Jelaskan 6 Bagian Kegiatan Ramp Handling?.......................6
2.4 Apa aja Pedoman Bagi Petugas Yang Berada Di Area Ramp?...............16
2.5 Sebutkan Alat-alat Ramp Handling? .......................................................17
2.6 Tujuan dan prinsip Ramp Handling ........................................................18
2.7 Pengaruh kegiatan ramp handling terhadap on-time performance
perusahaan penerbangan .........................................................................19
Daftar pustaka............................................................................................................21
Lampiran ...................................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam fasilitas yang ada pada bandara/bandar udara terdapat 2 sisi yaitu sisi
darat (land side) dan sisi udara (air side). Fasilitas pada sisi darat terletak pada
bagian bandara dengan contoh terminal, curb, parkir kendaraan dan lain
sebagainya. Sedangkan pada sisi udara terdapat landasan pacu, apron, ATC,
pemadam, fuel service dan lain sebagainya.
Pada sisi apron terdapat ramp dan ground handling. Ramp merupakan
tempat dimana ground handling di operasikan. Ramp memiliki bagian yaitu ramp
dispatcher, ramp handling dan ramp safety.
1
2
Apron handling atau yang lebih khususnya ramp handling sebagai bagian
dalam kegiatan operasional Bandar udara mempunyai peranan yang penting dalam
operasioal bandar udara mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan
fungsi pelayanan di Apron Area Bandar Udara. Ramp handling merupakan
koordinator dilapangan pada saat aktivitas ground time. Ramp Handling
merupakan satuan unit yang bertugas sebagai koordinator dalam pelaksanaan
handling pesawat (ramp dispatcher) di apron mulai dari pesawat block on sampai
pesawat block off. Tanggung jawab setiap petugas dispatcher adalah mengawasi
dan mengkoordinasikan segala aktifitas di area ramp yang berkaitan dengan
keberangkatan maupun kedatangan pesawat.
3
1.3 Tujuan
a. Agar mengetahui dan memahami Apa itu Ramp Handling?
b. Agar mengetahui dan memahami Apa tugas dari seorang Ramp
Handling?
c. Agar mengetahui dan memahami dari 6 Bagian Kegiatan Ramp
Handling?
d. Agar mengetahui dan memahami Apa aja Pedoman Bagi Petugas
Yang Berada Di Area Ramp?
e. Agar mengetahui dan memahami Alat-alat Ramp Handling?
f. Agar mengetahui dan memahami tujuan dan prinsip Ramp
Handling
g. Agar mengetahui dan memahami Pengaruh kegiatan ramp
handling terhadap on-time performance perusahaan penerbangan
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk setiap maskapai penerbangan tentu harus memenuhi apa yang disebut
dengan On Time Performance (OTP) agar setiap penumpang/passenger senang
dan suka untuk terus menggunakan penerbangan atau maskapai itu sendiri. Untuk
memenuhi OTP tersebut maka di setiap maskapai penerbangan memiliki petugas
Ramp Handling atau yang biasa disebut dengan Ramp Dispacher. Ramp adalah
suatu bagian daripada bandara dan pesawat udara itu sendiri. Dan Marceller
adalah sebutan bagi orang yang membantu memarkirkan pesawat, sederhananya
adalah tukang parkir pesawat di area apron (parkiran).
5
6
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya Ramp Handling tidak lain
diantaranya:
1. Safety (Keselamatan)
2. Reguler (Teratur)
3. Economical Air Transport (tidak menimbulkan biaya yang tidak perlu
tanpa mengabaikan aspek safety)
4. OTP (On Time Performance) / Ketepatan waktu.
a. Marshalling
Salah satu prosedur keselamatan yang sangat penting dalam proses parkir
dan pergerakan pesawat di ramp adalah komunikasi. Komunikasi yang
dimaksud di sini adalah komunikasi dengan menggunakan isyarat tangan atau
lebih dikenal dengan Prosedur Hand Signaling (Marshalling).
7
Pada setiap wing tip dan depan engine hendaknya diberi pengaman /
pembatas berupa safety cone.
Semua peralatan GSE harus memiliki perlengkapan parking brake dan
dapat berfungsi dengan sempurna.
Semua peralatan harus dalam kondisi laik operasi (good mechanical).
Kecepatan GSE tidak boleh melebihi 5 km/jam sewaktu mendekati atau
menjauhi pesawat.
Attachment Fittings / transfer bridges dan semua platform harus
terpasang dengan sempurna.
Lakukan “Walkaround check” sebelum mengoperasikan GSE.
Semua kabel, selang-selang yang ada diperalatan harus tergulung pada
tempatnya.
Peralatan-peralatan yang memiliki kemampuan untuk naik/turun
(elevating devices) harus berada pada posisi turun penuh sewaktu
berjalan, kecuali pada saat posisi akhir mendekati pesawat.
Tidak diperkenankan mengangkut bagasi dan atau kargo dengan
menggunakan peralatan GSE yang tidak dirancang untuk fungsi itu.
Kargo harus dimuat dalam kereta barang dengan posisi rata (mendatar).
Barang yang lebih berat ditaruh di bawah dan di tengah untuk menjaga
kestabilan. Semua pintu, penahan dan penutup harus dalam kondisi
tertutup sempurna untuk mencegah kargo jatuh.
Meskipun kereta (dolly) yang dioperasikan secara manual tergolong
peralatan yang sederhana akan tetapi perhatian ekstra harus tetap
dilakukan untuk menghindari kecelakaan.
Semua pengunci dan rel pemandu pada kendaraan pengangkut pallet dan
container harus diperiksa setiap saat sebelum dipakai.
Karena adanya kecenderungan “pengurangan sudut belok” pada sebuah
rangkaian gerobak / dolly maka pengemudi rangkaian dolly / gerobak
tidak boleh terlalu cepat belok setelah menghindari rintangan.
9
Peralatan yang rusak harus ditampeli label / tag “0ut of Service” dan
segera dikirim ke unit repair (workshop), Tag / label hendaknya berisi
informasi berikut :
Tipe Dan No Inventory
Alasan Out Of Service
Tanda Tangan Dari Supervisor Yang Bertugas.
Dalam menempatkan peralatan harus senantiasa memperhitungkan jarak
aman dengan kendaraan, pesawat atau peralatan GSE yang lain.
Harus ditempatkan seorang pemandu pada saat:
Pandangan pengemudi terhalang pada area kritis (seperti penempatan
equipment atau posisi mundur).
Memandu harus menggunakan tanda isyarat baku tentang tanda
isyarat tangan.
Melakukan handling agar dapat mengatur jarak aman dengan akurat
dan berkomunikasi dengan operator kendaraan. Pengemudi GSE harus
segera berhenti pada saat kehilangan kontak pandangan dengan
pernandu.
c. Ramp To Flight Deck Communication
Untuk memulai loading harus dimulai dari compartment depan dan untuk
unloading atau bongkar dimulai dari compartment belakang, tujuannya
adalah untuk menghindari terjadinya tipping atau pesawat terlalu berat
belakang.
10
1. Loading
a) Pastikan anda menerima dokumen loading instruction yang benar.
b) Pastikan bahwa anda sudah memahami loading instruction tersebut,
lakukanlah briefing dan debriefing dengan petugas load control sebelum
anda melaksanakan instruksi tersebut.
c) Sebelum cargo dimuat di pesawat, pastikan bahwa semua cargo atau
bagasi dalam kondisi baik sesuai dengan pesyaratan yang berlaku.
d) Penerimaan barang / muatan di sisi pesawat harus disertai DO (delivery
order) dan check sesuai prosedur sebelum menandatangani DO tersebut.
e) Tempatkan cargo train (gerobak) yang berada di depan wing searah
hidung pesawat dan yang berada di belakang wing searah ekor pesawat
(tail out position)., dan aktifkan rem ban.
f) Hitung dengan teliti dan benar berat dan koli muatan tersebut, perhatikan
dan pastikan label dan symbol sudah sesuai dengan tujuan dan cara
penanganannya pada lembar loading checklist.
g) Laporkan aktual berat muatan (cargo, pos, dan bagasi) yang telah dimuat
dalam form loading instruction ke load control. (via petugas ramp).
h) Pastikan net terpasang dengan baik dan benar sesuai dengan loading
prosedur yang berlaku.
i) Tutup pintu compartment dengan baik dan benar.
j) Jangan tinggalkan pesawat sebelum Block off atau mundur.
k) Segera serahkan laporan loading instruction ke load control.
2. Unloading
Periksa incoming CPM (container pallet message), LDM (Load
Distribution Message) dan Communication of Load Information (CLI).
a. CPM adalah pesan yang berisikan informasi mengenai muatan
compartment yang meliputi status muatan dari container, pallet, dan bulk.
b. LDM adalah pesan yang berisikan informasi dasar untuk suatu
penerbangan ( penerbangan / tanggal, nomor registrasi, tipe pesawat,
tujuan, crew, penumpang) dan informasi berat (berat dari ULD dan total
dari muatan cargo, pos, bagasi, dan bahan bakar).
11
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan pada saat engine starting:
Pada saat starting dan running engine, setiap personil yang bertugas harus
menggunakan penutup telinga. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi
telinga dari kebisingan (noise) yang bisa mengakibatkan gangguan pada
pendengaran baik sementara ataupun permanen (tuli).
Penutup telinga tersebut sebaiknya dari tipe yang sudah disahkan oleh
Departemen Kesehatan. Penutup telinga tipe headset dan microphone harus
secara berkala disterilkan, demikian juga headset dan microphone pesawat.
Dilarang menggunakan bola lampu (bulb) sebagai penutup telinga. Hal lain
yang harus diwaspadai dan dihindari adalah jet blast (semburan jet engine)
yang memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi.
1. Pada saat pesawat datang, semua petugas dan GSE harus diam di tempat
sampai pesawat yang dipandu untuk parkir, telah benar-benar berhenti.
2. Pada saat keberangkatan pesawat, area engine intake dan exhaust harus
bersih dari peralatan dan seluruh petugas tidak berada di area tersebut.
3. Jangan menyentuh bagian engine, rem atau roda karena kemungkinan
temperaturnya.
4. Dalam kondisi apapun, hindarkan berjalan di dekat engine yang sedang
running.
g. Perpindahan Pesawat
Memindahkan pesawat dari apron ke hangar dengan menggunakan alat
push back atau toubarlist.
16
q. Pada saat akan melepas tangga dari pintu pesawat, pastikan bahwa safety
strap sudah terpasang dan cabin crew sudah diinformasikan.
r. Jangan diperbolehkan untuk mengotori lantai apron, bersihkan semua
kotoran, oil, minyak sesudah menyelesaikan suatu pekerjaan.
s. Tidak diperbolehkan merokok pada area apron.
t. Senantiasa mempergunakan Operating Manual dalam melakukan
pekerjaan.
u. Lakukan koordinasi dengan personil yang memiliki otoritas apabila
membutuhkan penyelesaiian pekerjaan yang tidak/belum tercantum dalam
Operating Manual.
v. Jangan menganggap remeh/sepele setiap incident sekecil apapun
resikonya.
w. Mengoperasikan peralatan bergerak (mobile) hanya dapat dilakukan oleh
operator yang berwenang.
x. Jangan ragu untuk bertanya.
y. Tidak bermain-main/bercanda diarea ramp, karena mengakibatkan
kecelakaan.
z. Hanya petugas yang mempunyai sertifikat yang diizinkan untuk
mengoperasikan peralatan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan kita dapat mengerti apa itu Ramp
Handling. Selain itu kita juga dapat mengetahui apa saja tujuan dan prosedur
yang ada pada Ramp Handling.
3.2 SARAN
Sebaiknya penanganan, prosedur, dan pedoman dalam Ramp Handling
dilakukan dengan baik dan benar, serta di laksana supaya petugas, pesawat,
awak pesawat dan penumpang aman, selamat dan tertib.
20
21
Daftar Pustaka
Lampian
21