Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

PT. GAPURA ANGKASA

Disusun Oleh:
Oktara Dian Khanani/20040092

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN (STTKD)


BATCH V YOGYAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN

PENANGANAN CHECK-IN COUNTER DI PT. GAPURA ANGKASA


BANDARA SOEKARNO-HATTA TANGERANG, BANTEN

Disusun Oleh

Oktara Dian Khanani


20040092

Dilaksanakan dari 5 Agustus 2021 sampai dengan 5 September 2021


Di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta

Telah disetujui dan disahkan oleh PT. Gapura Angkasa pada tanggal 5
September 2021

District Manager
Gapura Angkasa Jakarta

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
berkat-Nya, sehingga pelaksanaan On the Job Training ini dapat diselesaikan.
Laporan ini ini ditulis sebagai final dari pelaksanaan OJT yang dilaksanakan oleh
penulis. Penulis menyadari bahwa OJT dan penulisan laporan ini dapat
diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti
berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyelesaian tugas akhir ini dan secara khusus pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Seluruh supervisor Air Side dan Land Side yang telah


membantu mengarahkan dan memberikan informasi kepada
saya selama OJT.
2. Seluruh staff Ramp Handling dan Loading Master, yang telah
membimbing dan memberikan arahan mulai dari awal training
sampai saya menyelesaikan training dan laporan akhir ini.
3. Seluruh staff yang berada di Gate, Check-In Counter, Lost and Found
4. Orang tua saya yang telah memberikan doa serta dukungan
moral maupun materil dari awal perkuliahan sampai penulis
dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
5. Teman – teman yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan laporan ini dan seluruh pihak terlibat yang tidak
bisa saya sebutkan satu per satu.

Untuk pelaksanaan OJT di PT Gapura memiliki peran yang sangat penting


mengenai pengetahuan penulis terhadap dunia aviasi, tak hanya memberikan
sarana guna penulis mengetahui bagaimana dunia aviasi itu PT Gapura juga
membimbing penulis agar penulis lebih paham lagi bagaimana dan apa saja
yang ada pada dunia aviasi dengan memberikan supervisor atau pic OJT yang
membimbing serta memberikan arahan guna kami dapat menambah ilmu dan

II
tidak lupa juga memberikan senior-senior yang membantu peran dari supervisor
atau pic untuk menambahkan ilmu kepada saya.

Yogyakarta, 19 November 2021

Oktara Dian Khanani

III
IV
BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Singkat Perusahaan/ Industri

PT. Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang


didirikan pada tanggal 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN yaitu PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan
PT Angkasa Pura II (Persero), yang bergerak dibidang usaha jasa
ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang menunjang
usaha penerbangan di bandar udara.
Pada awalnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia
melaksanakan ground handling sendiri, namun mengingat
kebutuhan layanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang
optimal tanpa mengabaikan unsur keamanan, keselamatan,
kehandalan dan ketepatan waktu, maka Garuda menyerahkan
kegiatan ground handling ke pihak lain agar dapat berkonsentrasi
pada operasional pesawat udara. Dari sinilah asal mula pendirian
PT Gapura Angkasa. Per tanggal 21 November 2019 struktur
kepemilikan saham Gapura Angkasa adalah Angkasa Pura II
(46,62%), Garuda Indonesia (45,62%), dan Angkasa Pura I
(7,76%).
PT. Gapura Angkasa telah mempunyai standar khusus
untuk pelayanan penanganan Ground Handling yang dikeluarkan
oleh IATA, meliputi :
1. Perwakilan dan akomodasi

2. Load control dan Departement komunikasi

3. Unit Load Device (ULD) control

4. Penumpangan dan bagasi

5. Krgo dan pos

6. Ramp Handling

7. Pelayanan pesawat

1
8. Pelayanan bahan baka

1
2

9. Perawatan pesawat

10. Flight Operation and Crew Administration

11. Transportasi darat

12. Pelayanan catering

13. Pengawasan dan administrasi

14. Keamanan

1.2 Visi dan Misi PT Gapura Angkasa

1. Visi

Mewujudkan mutu pelayanan prima jasa ground handling


sesuai dengan standart IATA, sehingga perusahaan dapat
berdiri sejajar dengan perusahaan besar yang berskala
internasional.
2. Misi

Ikut meningkatkan kelancaran dan usaha menunjang


kegiatan penerbangan di kawasan bandar udara seperti:
a. Pelayanan jasa yang handal dan berkemampuan
tinggi dengan memperhatikan aspek keselamatan,
kehandalan, tepat waktu dan kepuasan pelanggan.
b. Keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

c. Mewujudkan sumber daya manusia yang berjiwa


dirgantara, profesional, dan mampu mengikuti
perkembangan teknologi dan moda transportasi
udara.
d. Mendorong partisipasi BUMN, swasta dan koperasi
sebagai penunjang kegiatan penerbangan di bandar
udara.

2
3

1.3 STRUKTUR ORGANISASI PT. GAPURA ANGKASA

Gambar 1.1 struktur organisasi PT Gapura Angkasa

3
4

1.4 Ruang Lingkup Perusahaan/Industri


Bidang usaha utama PT.gapura Angkasa adalah Ground
Handling, sebagai pelaksana dan pendukung kegiatan
penerbangan di kawasan bandar udara. Sesuai dengan standar
pelayanan Ground handling yang dikeluarkan oleh IATA. PT.
Gapura Angkasa menangani kegiatan Ground Handling baik untuk
perusahaan penerbangn domestic maupun internasional.
Jenis-jenis pelayanan yang diberikan PT Gapura Angkasa antara lain:
A. Check-in counter
Check-in counter merupakan pelayanan yang diberikan
kepada penumpang pada saat check-in, pada saat ini dilakukan
pengecekan terhadap ticket, passport, visa, pengambilan flight
coupon, pemeriksaan terhadap bagasi, dan tentunya juga
pemberian label-label pada bagasi penumpang, pemberian
boarding pass, dan tidak lupa pemberian informasi mengenai
pembayaran airport tax, lokasi gate, dan schedule keberangkatan
pesawat yang akan dinaiki.
B. Gate and services
Gate and services merupakan suatu pelayanan terhadap
penumpang yang meliputi pengecekan seat number dan flight
number pada boarding pass dan pengambilan immigration card
pada saat boarding, swepping bagasi, penjemputan penumpang
dari pintu pesawat sampai ruang tunggu kedatangan, memberikan
pelayanan kepada penumpang yang membutuhkan wheelchair.
C. Aircraft document
Aircraft document yaitu pengurusan dokumen yang
diperlukan selama melakukan perjalanan dengan menggunakan
pesawat terbang meliputi General Declaration (GENDEC),
pengetikan daftar penumpang (Passenger Manifest), mengambil
Flight Bag yang datang, dan menyerahkan Flight Bag yang
berangkat.

4
5

Selain itu membuat file untuk setiap flight yang berangkat dan
mengurus perlengkapan yang diperlukan untuk penerbangan yang
berupa label bagasi, boarding pass, dan immigration card.
D. Baggage handling unit
Baggage handling unit yaitu penanganan bagasi
penumpang mulai dari keberangkatan hingga bagasi tersebut tiba di
tempat tujuan. Dalam hal ini, Baggage Handling Unit dibagi menjadi
dua sub unit kerja yaitu: Aircraft Baggage yang terdapat di terminal
keberangkatan penumpang yang mengurus semua bagasi
penumpang yang akan dimuat ke dalam pesawat, dan Lost and
Found yang terdapat di terminal kedatangan penumpang yang
menangani bagasi penumpang yang hilang, rusak, atau terlambat
tiba di tempat tujuan keberangkatan.

5
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
SELAMA OJT

2.1 Alur Kerja OJT


Baggage service arrivel adalah penanganan bagasi penumpang
di kedatangan pada saat penumpang tersebut tiba di bandara dan
menangani keluhan penumpang jika bagasi hilang, rusak, ataupun
lebih.
Prosedur Penangan Kedatangan Bagasi :
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penanganan kedatangan bagasi
yaitu ;
 Penempatan bagasi kedalam container harus disusun baik
sesuai prosedur yaitu yg berat dibawah yang lebih ringan di
atas dan lebel bagasinya mudah dilihat.
 Setelah sampai di stasiun tujuan bagasi diturunkan atau
dibongkar (unloading) dari traktor. Kemudian dibawa ke
tempat bagasi (conveyor), memeriksa bagasi datang.

Gambar 2.1 conveyor belt


 Memisahkan bagian VIP / Priority dan economy class
 Saat pengambilan bagasi, penumpang harus menyerahkan
dan mencocokkan number dari label bagasi tersebut.
 Apabila tejadi kehilangan bagasi atau kerusakan bagasi
terhadap penumpang tersebut harap segera melapor ke
office lost and found dan membuat form sesuai keluhan si
penumpang.

7
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan di check-in
counter,yaitu petugas memeriksa tiket dan mencocokannya sesuai
data identitas penumpang tersebut,ini dilakukan untuk penumpang
domestik sesuai dengan ktp dan sedangkan untuk para penumpang
internasional wajib menunjukan paspor dan dokumen-dokumen
lainnya.

7
7

 Setelah melakukan pemeriksaan selesai petugas akan


memberikan bording pass kepada para penumpang.jika
penumpang membawa bagasi,bagasi tersebut akan
ditimbang oleh petugas apabila bagasi beratnya melebihi
batas berat yang telah ditentukan maka penumpang akan
dikenakan biaya tambahan ( excess baggage ).setelah itu
petugas akan memberikan tag label pada bagasi tersebut
dan pada bording pas.apabila ada penumpang spesial maka
petugas akan memberikan tag label special request ini pun
bisa para penumpang ajukan pada saat di check-in counter.
Petugas boarding gate pada dasarnya bertugas
melayani penumpang selama berada di boarding lounge.
Tugasnya antara lain ;
 Memeriksa dan memastikan kesesuaian identitas
penumpang antara identitas ktp dengan identitas di boarding
pass dengan tujuan tidak adanya kekeliruan atau kesalahan
data pada penumpanglai
 Memeriksa boarding pass penumpang untuk melihat rute
dan registrasi pesawat serta jam penerbangan dan ruang
tunggu agar tidak terjadi kesalahan dalam memasuki ruang
tunggu (boarding gate)
 Apabila pada saat pesawat sudah mau flight, tetapi
penumpang boarding tidak sesuai atau masih ada
kekurangan, maka petugas boarding gate harus melakukan
pemberitahuan panggilan terakhir (last minute called)
kepada penumpang yang bersangkutan, agar segera
menuju pesawat.
 Apabila pesawat tidak menggunakan avio bridge maka
petugas boarding gate akan menyiapkan anak tangga.
 Terakhir petugas boarding gate menyerahkan flight
document pada awak kabin.
2.2 Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan.

11
7

A. Check In Counter

Dalam On The Job Training yang penulis mendapat bagian di check


in counter, langkah yang harus dilakukan apabila terdapat
penumpang yang hendak check in ialah meminta kelengkapan
dokumen seperti kode booking yang tertera pada tiket, kartu
identitas yang valid (KTP, SIM, Passport), berhubung karena situasi
pandemi Covid-19 maka penumpang harus menyertakan rapid test
antigen yang telah di validasi pada hari itu juga. Setelah itu petugas
melakukan check in dan menanyakan apakah penumpang
membawa bagasi, apabila penumpang membawa bagasi maka
petugas wajib menimbang bagasi dan memberikan label pada
bagasi tersebut. Kemudian setelah proses check in selesai maka
petugas wajib memberikan boarding pass dan label claim tag
apabila penumpang membawa bagasi. Jika penumpang melakukan
check in online maka boarding pass akan tertera secara online dan
petugas tidak wajib untuk mencetak boarding pass tersebut.
Apabila terdapat special handling (wchr, um, deportee, dll) maka
diwajibkan melapor pada saat check in. kepada penumpang untuk
check in di bandara paling lambat 2 jam sebelum keberangkatan
dengan tujuan dalam negeri atau 4 jam sebelum keberangkatan
dengan tujuan luar negeri.

12
B. Boarding Gate
Petugas wajib mengecek kembali data penumpang dan
menyobek boarding pass atau scan untuk boarding pass online.
Petugas wajib melakukan sweeping bagasi agar bagasi yang tidak
memenuhi criteria dibawa ke cabin dapat segera ditangani. Setelah
itu petugas mengarahkan penumpang menuju pesawat, setelah
memastikan semua penumpang berada di pesawat maka petugas
wajib meyerahkan flight document kepada awak cabin.

C. Lost and Found


Petugas memeriksa kembali empat digit nomor yang ada di akhir
pada bagasi penumpang atau scan barcode yang ada pada bagasi
penumpang, hal tersebut berguna untuk menekan angkat tertukar dan
rusaknya bagasi yang dibawa oleh penumpang, jikalau ada bagasi
penumpang yang tertukar, rusak, atau hilangnya bagasi maka petugas
bisa memberikan berita acara guna memberikan ganti rugi ada
beberapa istilah dari berita acara yang ada pada lost and found:

DPR (Damage Property Report): Guna kerusakan yang ada pada


bagasi penumpang
AHL: Bagasi penumpang kurang dari jumlah awal penumpang
memasukan bagasi.
CTY(Courtesy Reporte) merupakan aduan atau keluhan dari
penumpang.
OHD: Barang dengan label bagasi yang belum diambil oleh
penumpang
Bagasi tanpa label tag.
RFP:Found Reporte adalah temuan barang di area kabin,gate,cic.
PIL: Penumpang yang merasa kehilangan bagasi yang tercatat. Target

13
yang diharapkan

2.3 Target yang diharapkan


Dalam proses penanganan atau melayani penumpang tentu
saja ada target yang di harapkan yaitu:
1. semoga operasional berjalan lancar .
2. semoga penumpang nyaman dengan pelayanan yang diberikan
dari Boarding gate
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan benar, diplomatis serta tegas.

2.4 Perangkat Lunak / Keras Yang di Gunakan


Perangkat Lunak / Keras Yang di Gunakan Selama saya
melaksanakan OJK di Gapura Angkasa tepatnya di bagian
Boarding Gate Garuda Indonesia, saya menggunakan beberapa
fasilitas diantaranya:
❖ Perangkat Lunak:
1. lightradar 24 Flightradar24 schedule merupakan salah satu
aplikasi yang digunakan untuk melihat penerbangan diarea
pandemi sekarang ini aplikasi flightradar24 sangatlah bermanfaat.
2. Scanner barcode yang digunakan untuk scan barcode bagasi
penumpang.
3. Aplikasi yang digunakan oleh penumpang untuk check-in atau guna
mencetak boarfing pass.

❖ Perangkat Keras :
1. Handly Talky (HT) adalah alat komunikasi jarak dekat yang
dipergunakan oleh staff area di bandara dalam penanganan
kedatangan maupun keberangkatan pesawat dan penumpang.
2. Telephone, facsimile dan talex yang dipergunakan sebagai alat
komunikasi secara lisan maupun tertulis, baik antar bagian maupun
departemen, dan staff di lingkungan airport maupun antar Instansi
yang terkait dalam perusahaan.
3. ATK (Alat Tulis Kantor) adalah perlengkapan kantor berupa:
Pensil, Pulpen, Penggaris, Gunting, Perforator, Stabilo dan lain

14
sebagainya. Kegunaan dari atk ini adalah untuk tulis menulis dan
menunjang pekerjaan kantor menjadi lebih efisien.
4. Monitor Display Layar monitor yang terdapat di gate untuk
memberikan informasi flight serta keterangannya.
5. Wheel Chair Penumpang yang mengalami disabilitas atau
penumpang yang mengalami kesulitan untuk bergerak seperti ibu
hamil, atau penumpang pasca operasi akan memerlukan
wheelchair.

Wheelchair dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1.WCHR (wheel Chair for Ramp), yaitu penumpang dapat naik/turun


tangga dan dapat berjalan dari/ke cabin, seingga WCHR diperlukan
untuk arah dari/ke pesawat melalui ramp area maupun aviobridge.

2. WCHS (Wheel Chair for Step), yaitu penumpang tidak dapat


naik/turun tangga sendiri tetapi mereka dapat berjalan ke tempat
duduknya dipesawat, WCHS diperlukan untuk penumpang dari terminal
sampai didepan pintu pesawat.

3. WCHC (Wheel Chair for Cabin), yaitu penumpang sama sekali tidak
dapat berjalan sendiri sehingga WCHC digunakan dari terminal hingga
tempat duduk dipesawat.

6. Loadsheet merupakan lembaran yang digunakan oleh load master


untuk mencatat jumlah cargo dan nomor digit bagasi

7.CBL(Conveyer Belt) digunakan untuk loading dan unloading cargo


dan juga bagasi dari kompartemen.

8. CCT dan BCT

9. Cone Safety simbol untuk memberi tahu bahwa tampat tersebut


merupakan clear area.

10. Wheel cock guna mengganjal roda pesawat yang sendang berada
di parking stand.

15
11. Ramp Activity Checklist digunakan oleh ramp dispatcher guna
mencatat waktu dari pesawat block on hingga pushback dan juga guna
mengetahui penyebab dari delay nya pesawat tersebut.

2.5 Data-Data Yang Di Perlukan

Berikut data yang diperlukan di boarding gate :

1.Boarding pass

2.Form pertanggung jawaban ibu hamil (bila ada pax hamil)

3.Form pembebasan tanggung jawab dan form wchr (bila ada)

Berikut data yang diperlukan di check in counter :

1.Tanda pengenal yang valid

2.Kode Booking

3.Rapid test antigen dan PCR (selama adanya pandemi covid Data
spesifik yang diperlukan)

Data-data yang diperlukan menjadi hal penting ketika menangani


penumpang di unit arrival dan departure yakni sebagai berikut :

1. Actual Passanger On Board (APB) Merupakan suatu dokumen


yang berisikan jumlah actuall penumpang yang berangkat dan
berada di pesawat dan datanya ha rus sesuai dengan passanger
manifest atau loadsheet dan harus ditanda tangani oleh petugas
darat dan pusher atau senior kabin yang berisi nomor
penerbangan, tanggal, status penumpang (dewasa, anak(VIP, CIP,
d ll). anak, bayi), total penumpang, penumpang khusus.

2. Loadsheet Dokumen penerbangan yang berisi total load


penumpang, bagasi, kargo, serta data yang menunjukkan posisi
takeoff dan landingnya suatu pesawat. Dokumen ini harus ditanda
tangani oleh PIC sebelum keberangkatan.

3. Passanger Manifest List

16
Passanger manifest list adalah sebuah dokumen yang wajib ada
pada suatu perusahaan yang berisi registrasi pesawat, nomor
penerbangan, tanggal, kelas layanan, nomor tiket, nomor
penumpang, status penumpang (dewasa, anakdan berat bagasi.
Schedule Flight Arrival anak, bayi), jumlah dan Schedule Flight
Departure .

4. Schedule flight adalah sebuah dokumen lembaran yang berisikan


informasi mengenai penjadwalan terkait kedatangan

5. Notification To Captain
Notification to captain adalah surat pemberitahuan kepada captain
pesawat mengenai muatan khusus dalam suatu penerbangan
(Human remain, Avid sbb ).

2.6 Kendala-kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan


tugas selama OJT

Kendala yang dihadapi selama melaksanakan tugas yang diberika


selama On The JobTraining (OJT) yakni sebagai berikut :
1. Keluhan penumpang tentang jauhnya gate yang dipergunakan
sehingga banyaknya penumpang yang terlambat sedangkan
penumpang sudah berusaha semaksimal mungin contohnya berlari.
2. Kurangnya arahan dari pegawai yang bertugas saat sebelum
memasukan bagasi karena saat ini penumpang sebisa mungkin tuntuk
check-in mandiri terlebih dahulu atau check-in online, sedangkan
penumpang sudah lama mengantri akan tetapi petugas kadang kali
menyuruh penumpang untuk check-in mandiri terlebih dahulu, tak
jarang penumpang selalu emosi dan kurang menerima.
3. Penumpang yang tidak mengerti bagaimana menggunakan e
sangat memakan waktu yang HAC cukup lama dan menghambat
kelancaran operasional kedatangan.

17
10

BAB III
TOPIK LAPORAN
PENANGANAN PENUMPANG PADA CHECK-IN COUNTER, BOARDING
GATE DAN LOST AND FOUND SERTA KEGIATAN RAMP HANDLING DAN
LOADING MASTER BANDARA SOEKARNO-HATTA
1.1 Tugas Khusus / Topik Laporan

1. Check-In Counter
Check-In Counter yakni area yang digunakan penumpang memasukan
bagasi kedalam pesawat atau drop bagagge serta melakukan check-in
mandiri atau membayar kelebihan bagasi yang dimuat bisa juga membeli
tiket melalui customer service yang berada di counter check-in. Pada
counter check in para siswa ojt diminta untuk memberikan arahan kepada
penumpang agar bisa mengurai antrian sehingga berkurangan delay
penerbangan atau mengurangi penumpang yang ketinggalan pesawat
serta kita bisa membantu penumpang yang membutuhkan wheel chair
dengan mengantarkan penumpang hingga gate yang dituju
2. Boarding gate
Boarding gate yakni sebuah area dimana penumpang akan menunggu saat
tibanya pesawat, dan boarding adalah proses menaikan penumpang
kedalam pesawat. Sebelum boarding para penumpang dapat menunggu
diruang tunggu khusus penumpang yang akan naik ke pesawat yang
disebut gate/lounge. Boarding gate harus dilakukan 1 jam sebelum STD.
Petugas ini umumnya ada dua bagian yakni:
a. Front desk, petugas ini akan melakukan cheking boarding pass
penumpang supaya tidak terjadi kesalahan tempat dalam pesawat
b. Mini desk yang bertugas memastikan penumpang dalam kondisi aman
untuk naik pesawat. Misalnya ada ibu hamil atau penumpang yang
membutuhkan wheelchair.
Pada boarding gate para siswa ojt bisa mengikuti petugas gate untuk
mempelajari bagaimana cara membuka pintu gate guna menjemput
pesawat sampai dengan menyerahkan APB( Actual Pax Boarding).
3. LL (Lost and Found) LL adalah tempat untuk pengaduan penumpang
atas bagasi yang rusak, hilang, atau tertukar. Tim LL dan tim arrival
sudah jadi satu kesatuan karena menangani penumpang di postflight.
Hanya saja tim penumpangnya sedangkan tim LL menangani
bagasinya. Siswa ojt bisa mempelajari apa yang dilakukan oleh petugas
LL ketika ada penumpang yang membawa bagasi dari conveyer seperti
scan barcode yang tertera atau memeriksa 4 digit nomer belakang yang
ada pada bagasi penumpang
4. Air side
Air side adalah Sisi darat bandar udara, area apron yang digunakan untuk
parking stand pesawat serta proses loading-unloading. Di lingkungan

18
10

siswa ojt diberikan dua kegiatan yakni kita bisa mengetahui kegiatan
ramp handling dan juga loading master
a. Ramp Handling
b. Loading Master
Loading master adalah Orang yang bertanggung jawab untuk
mendata semua Load yang ada di compartmen, berhubungan dengan
bagasi dan cargo.Tugas dari loading master adalah mencatat atau
menghitung jumlah berat cargo dan bagasi serta mencatat
dicompartement mana bagasi tersebut diletakkan atau bisa juga tugas
dari load master adalah mencatat atau mengawasi muatan yang ada di
compartement

19
10

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat diperoleh kesimpulan cara menangani
penumpang dikedatangan domestic adalah dengan
greeting dan memberi arahan menuju kedatangan
hingga di KKP serta melayani transfer desk. Adapun
hambatanhambatan yang dialami ketika menangani
penumpang dikedatangan adalah saat ada nya clash
boarding yang berbarengan di beberapa gate yang
dilalui dan adanya perpindahan parkir yang jauh
secara tiba tiba. Dalam menangani penumpang kita
harus tetap memperhatikan protokol kesehatan
seperti para staff dan anak-- anak OJT harus
menggunakan i masker, faceshield, dan juga gloves
medis saat menangani penumpang, serta terus
member arahan pengingat pada penumpang untuk
terus menjaga jarak selama penanganan penumpang
mulai dari turun pesawat hingga di KKP. Manfaat
OJT bagi siswa adalah siswa dapat mengetahui dan
merasakan secara langsung dalam menangani
penumpang di postflight maupun di preflight. Siswa
dapat mengetahui proses dan cara penanganan di
lapangan yang sangat berguna untuk bekal sebelum
bekerja di unit kerja tersebut.
4.2 Saran
Saran untuk mengembangkan tugas yang telah
dilaksanakan: Siswa menyadari dalam
mengembangkan tugas yang telah dilaksanakan ini
perlu adanya tambahan pengetahuan, khususnya
pengetahuan Bahasa asing, selain itu banyak berlatih
dan memahami teori yang berkai tan dengan unit
kerja. Tidak hanya mempunyai pengetahuan saja,
namun siswa juga harus sering menanyakan sesuatu
yang perlu ditanyakan agar tidak terjadi kesalahan,
dan yang terakhir lebih tanggap terhadap keadaan
dan situasi yang terjadi di sekitar kita.

20
10

DAFTAR PUSTAKA
PT. Gapura Angkasa. Di kutip di website
http://www.gapura.id/tentang-kami?lang=idTanggal 06
Agustus 2021

21

Anda mungkin juga menyukai