Anda di halaman 1dari 25

BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK

BAGGAGE HANDLING

1. GENERAL
Baggage means such articles, effect and other personal property of a passenger as are necessary or
appropriate for wear, use, comfort or convenience in connection with the trip. Unless otherwise specified, it
includes both checked and unchecked baggage of the passenger.

Bagasi adalah barang bawaan penumpang yang akan dipergunakan untuk kenyamanan yang
bersangkutan selama melakukan perjalanannya, baik yang didaftarkan [checked baggage] maupun
yang dibawa sendiri kedalam cabin pesawat [hand carry-on baggage].
1. Bagasi penumpang harus diangkut dengan pemiliknya pada pesawat yang sama. Perlu diingat
bahwa hal itu mungkin dapat menyebabkan ketidaknyamanan serius bagi penumpang, jika ba gasi
tersebut tidak tiba besamaan dengan pesawat yang sama.
2. Peraturan untuk bagasi Cuma-Cuma dan bagasi yang tidak didaftarkan [unchecked baggage]
harus dipatuhi juga. Kesalahan pada ukuran atau tidak mengumpulkan biaya kelebihan bagasi
[EBT] akan melanggar resolusi yang dibuat oleh IATA dan akan menyebabkan denda serius.
3. Berat Bagasi yang mempergunakan Interline Baggage [pindah ke perusahaan penerbangan
lainnya harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku agar tidak bertentangan
agar tidak menjadi hambatan /masalah pada saat proses transfer
4. Amati kondisi bagasi selama penerimaan bagasi. Jika terdapat kondisi yang buruk, kelebihan
muatan, atau kerusakan yang muncul pada saat check-in, beritahukan kepada penumpang bahwa
Lion Air tidak bertanggungjawab pada kondisi seperti itu ketika pengantaran ke kota tujuan dan
Lion Air tidak bertanggung jawab pada kehilangan, kerusakan terhadap isi bagasi tersebut.
5. Benda – benda seperti obat-obatan, uang, perhiasan, kertas negosiasi, surat – surat berharga dan
dokumen tidak boleh diletakkan sebagai bagasi terdaftar [checked baggage], tetapi harus selalu
dibawa oleh penumpangnya.
Ketika bagasi terdaftar terdiri dari kotak, karton, atau kemasan yang serupa mungkin untuk kargo,
label bagasi harus ditempelkan di beberapa sisi untuk menandakan bahwa itu adalah bagasi terdaftar
[checked baggage].

1.1 CHECKED BAGGAGE


 Adalah Bagasi yang didaftarkan oleh penumpangnya sendiri pada saat check-in dan
ditempatkan pada Cargo Compartment pesawat.
 Semua Bagasi yang didaftarkan harus dipasang Label atau Claim Tag yang sesuai dengan
tujuan akhir [ to final destination ] .
 Untuk Bagasi Transit harus dipasang TRANSIT BAGGAGE LABEL untuk memudahkan identitas
di station Transit terutama jika harus ganti/pindah pesawat.
 Jika ada Bagasi yang didaftarkan tetapi tidak sama dengan penerbangan yang bersangkutan ,
maka Bagasi tersebut tidak boleh [ditolak ] untuk diangkut.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 1


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

1.2 UN-CHECKED BAGGAGE [ CARRY ON BAGGAGE ]


 Cabin Baggage [Carry on Baggage] adalah bagasi yang tidak didaftarkan pada saat check-in
dan dibawa sendiri oleh penumpang kedalam Cabin serta menjadi tanggung jawab yang
bersangkutan.
 Cabin Baggage merupakan barang bawaan penumpang tersebut dan tidak dikenakan
pembayaran sepanjang tidak melebihi batas yang telah ditentukan [berat dan ukuran].
 Untuk keselamatan dan kenyaman dalam penerbangan, setiap penumpang hanya boleh
membawa 1[satu] potong dan tidak melebihi batas berat yang dan dimensi telah ditentukan.
 Petugas Boarding Gate harus memperhatikan setiap penumpang yang membawa cabin
baggage agar tidak melebihi ketentuan yang berlaku.
 Penumpang harus meletakkan [menempatkan] Cabin baggage pada overhead luggage bin
atau dibawah tempat duduknya.
 Jika Cabin Baggage melebihi ukuran [melebihi berat dan dimensi] maka bagasi tersebut harus
diambil dan dimasukan kedalam cargo compartement.
1.2.1 CABIN BAGGAGE/CARRY ON BAGGAGE PIECES/WEIGHT AND SIZE LIMITATION. [Ref.SHM
Chapter 3.1.3.2]
Total Weight per
Type of A/C Class Dimension
Pieces Pieces (s)
All Aircraft C Class 1 10 Kgs
L40+H30+W20cm
Carry on Baggage Y Class 1 10 Kgs

 Yang termasuk dalam free allowance of Cabin Baggage adalah berupa; Laptop,
Buku/Majalah/Koran, Camera, overcoat, selimut, paying, tongkat, makanan dan
perlengkapan bayi.
1.2.2 SWEEPING UNCHECKED BAGGAGE at BOARDING GATE
 Proses pemeriksaan bagasi dilakukan oleh petugas boarding gate ketika penumpang
masuk kedalam area gate.
 Bagasi kabin yang melebihi standar berat dan dimensi akan diambil oleh petugas gate.
 Pastikan tujuan akhir penumpang dan berikan label LIMITED RELEASE pada bagasi
tersebut sesuai dengan tujuan akhir penumpang dan pemiliknya harus membubuhkan
tanda tangan dan tunduk pada ketentuan yang berlaku.
 Ketentuan yang berlaku dalam LIMITED RELEASE TAG yaitu pemilik tidak tidak boleh
menuntut ganti rugi jika terjadi kerusakan , kehilangan atau keterlambatan pada saat
diterima oleh penumpang yang bersangkutan .
 Petugas gate harus menyerahkan kepada petugas RAMP OFFICER untuk dimuat kedalam
compartment pesawat dan mengisi tanda terima bagasi yang telah di sweeping.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 2


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

1.3 BTU [BAGGAGE TEST UNIT]


 Adalah alat yang dipersiapkan / digunakan untuk mengukur berat dan dimensi barang
bawaan penumpang yang akan dibawa sendiri oleh pemiliknya dan hanya boleh
ditempatkan di Headrack-Cabin pewasat .
 BTU harus diletakkan pada check-in counter dan juga di setiap B-Gate agar memudahkan
untuk dipergunakan jika diperlukan.
KETENTUAN PENERIMAAN BAGASI
[ Baggage Acceptance Procedure ]

 Seluruh petugas check-in counter harus memastikan bahwa semua bagasi yang diterima
sebagai checked baggage untuk penerbgan LION AIR harus tidak berisi/ mengandung barang-
2 berbahaya, mengandung cairan ataupun berisi barang berharga.
 Semua Bagasi yang mengandung bahan/zat berbahaya “Dangerous Goods article” tidak boleh
diterima dan dilarang diangkut dengan penerbangan LION AIR kecuali yang tercantum pada
DGR Table 2.3.A dengan limited quantity.
 LION AIR telah menyiapkan Standing Signed disetiap check-in counter untuk contoh semua
Jenis barang/zat berbahaya yang tidak boleh dibawa oleh penumpang.
 Staff Check-in counter boleh menolak untuk menerima bagasi yang tidak dikemas secara
benar [unproper packaging].
 Kemasan Bagasi [Koper] yang sudah rusak pada saat diterima harus dipasang dengan LIMITED
RELEASE LEBEL dengan memberikan tanda pada posisi yang sudah rusak dan pemiliknya
diharuskan untuk menanda tangani pada label tersebut.
 Bagasi [checked dan unchecked baggage] penumpang yang akan dipergunakan [dipakai]
serta untuk kenyamanan dalam perjalanannya harus dibawa dengan pesawat yang sama
dengan pemiliknya.
 Setiap bagasi penumpang yang didaftarkan dianjurkan untuk dipasang identitas diri [nama
dan alamat] untuk memudahkan pencarian jika bagasi tersebut tidak diterima pada saat
kedatangan [mishandle baggage].
 Bagasi yang berisi Obat-obatan, Perhiasan, surat-2 berharga serta barang-barang berharga
lainnya tidak diperkenankan untuk dimasukkan dalam Checked Baggage, di anjurkan untuk
dibawa sendiri sebagai un-checked Baggage [hand carriage].

2. BAGGAGE ALLOWANCE
Baggage Cuma-Cuma hanya berlaku sesuai dengan kelas perjalanan yang telah dibayar oleh
penumpan. Berikut ini adalah ketentuan bagasi Cuma – Cuma.
WEIGHT SYSTEM:
SECTOR CLASS FREE BAGGAGE ALLOWANCE
C 35 kg (77lbs)
DOMESTIC
Y 20 kg (55lbs)

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 3


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

C 30 kg (66lbs)
INTERNATIONAL
Y 20 kg (44lbs)
A/C ATR & DASH 15 kg

Bagasi yang melebihi bagasi Cuma – Cuma harus dikenakan biaya excess baggage. Penumpang
anak – anak mendapatkan perhitungan bagasi Cuma – Cuma sama seperti penumpang dewasa.
Penumpang tidak dikenakan biaya excess baggage jika membawa benda – benda seperti; Kursi
Roda (wheelchair), Tongkat (crutches), atau peralatan ortopedi lainnya.

NOTE:
Dalam IATA Traffic Conference penentuan mengenai Weight Concept dan Pieces Concept adalah
berdasarkan pada AREA yaitu:
◘ AREA II [Eropa dan Afrika] dan III [Asia dan Australia] WIEGHT CONCEPT
◘ AREA I [Amerika dan Canada] PIECES CONCEPT
AREA 1 AREA 2 AREA 3

 North America
 All of Europe  All of Asia
 South America
 Iceland  The East Indies
 Greenland
 The Azores  Australia
 Bermuda
 All of Africa and  New Zealand
 The West Indies
adjacent island  The islands of the
 Islands of Caribbean sea
 Ascension island pacific Ocean not
 Hawaiian Misland
 Part of Asia laying west included in IATA Area 1
[including Midway and
of and including Iran
Palmyra]

2.1 POOLING BAGGAGE


Untuk satu keluarga atau sebuah group yang melakukan suatu perjalanan dengan penerbangan,
tujuan, serta pesawat diijinkan untuk menggabungkan total bagasi Cuma – Cuma (free baggage
allowance) dari masing – masing bagasi Cuma – Cuma mereka.

3. EXCESS BAGGAGE
Weight system
Adalah kelebihan bagasi yang dibawa oleh penumpang berdasarkan pada free baggage allowance
dikurangi dengan actual baggage yang dibawa.
Besarnya pembayaran setiap KG [kilogram] excess baggage tersebut adalah berdasarkan
ketentuan yang berlaku di LION AIR
The over weight baggage slip form divide into 4 pages and contain of 1 original and 3 Copies with
distribution as follows:
1. Original for Check-in file;

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 4


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

2. 1st copy for Departure Station Approval file;


3. 2nd copy for Departure Station Cashier;
4. 3rd copy for Control Slip Check-in verification & should be attach to the Flight Coupon.
Handling procedures
1. Check-in staff membuat Over Weight Baggage Slip dengan komplet yang meliputi :
 Total Bagasi keseluruhan
 Free Baggage Allowance
 Total excess [Total Bagasi – free baggagr allowance]
2. Penumpang diminta untuk membayar kelebihan bagasi di Cashier – Ticketing
3. Setelah membayar kelebihan Bagasi maka penumpang harus kembali ke-Check-in counter
dengan menyerahkan bukti pembayaran, selanjutnya check-in counter staff
mengambil/menyobek satu lembar [lembaran pertama] sebagai bukti untuk file dan
memberikan B-Pass kepada yang bersangkutan.
4. Jika ada permintaan untuk pengurangan berat [waiver] terhadap kelebihan bagasi hanya
boleh dilakukan [maximum 5kg dengan alasan tertentu] setelah mendapat persetujuan dari
Station Manager /Deputy Station Manager

3.1 REGULATION of EXCESS BAGGAGE


 Untuk penumpang yang mempunyai penerbangan lanjutan dengan pesawat jenis ATR, maka
kelebihan bagasi untuk sector penerbangan ATR harus dibayarkan di station origin.
 Maksimal berat bagasi per koli yang mdiperbolehkan dibawa oleh penumpang adalah 32kg,
dengan tetap membayar excess baggage setelah dihitung selisih kelebihan dari free baggage
allowance yang dimiliki.
 Penumpang yang membawa bagasi melebihi 32kg per koli, maka selain dikenakan Excess
Baggage juga dikenakan biaya SURCHARGE (Berat Bagasi dikurangi ketentuan maksimum
berat per koli dikali 100% dari free baggage allowance.)

4. SPECIAL BAGGAGE
a. Snow Ski Equipment
Peralatan Snow Ski biasanya terdiri dari sepasang Ski, sepasang Ski Poles dan/atau sepasang
sepatu. Hal itu dianggap sebagai 1pcs bagasi dengan total dimensi 62 inc (158cm), diluar dari
dimensi yang sebenarnya.
JIka melebihi ketentuan bagasi Cuma - cuma, maka setiap peralatan dikenakan biaya 25%
dari tarif yang berlaku. Biaya tersebut berlaku hanya untuk satu set peralatan snow ski per
penumpang. Jika perlatan yang dibawa lebih dari satu set, maka normal excess baggage yang
diberlakukan.
Peralatan tersebut harus diberikan label Limited Release.
b. Golfing Equipment
International Services Pieces Concept
Sebuah golf bag berisi peralatan golf dan sepasang sepatu golf ini dianggap 1pcs bagasi
dengan total dimensi 62inc (158 cm), terlepas dari dimensi sebenarnya.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 5


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

Label Limited Release yang digunakan untuk golf bag. Tarif normal excess yang akan
dikenakan.
Domestic Services
Satu golf bag untuk masing – masing penumpang yang dapat dibawa free of charge sebagai
tambahan checked baggage. Jika ada tambahan golf bag, tarif normal excess yang akan
dikenakan. Label Limited Release harus dipasang pada golf bag.
c. Surfboard
1. Surfingboard dapat diterima sebagai bagasi terdaftar [checked baggage] dibawah kondisi
tertentu.
2. Yang tidak disetujui sebagai checked baggage seperti containers dan pallets yang tak
layak untuk diangkut.
a. Selain itu banyak bandara yang tidak dapat menampung benda lebih banyak selama
check in.
b. Disamping itu, kerusakan pada saat penanganan dan aktivitas loading akan terjadi
dan dapat menyebabkan heavy complaint.
5. Such items refer to the Freight Department. Suitable packing as cargo is a must for
stowage in the bulk compartment;
6. Surfboard may be considered to accept as checked in urgent cases but carrier will not be
Liable for all risk of damage;
7. Only Limited Release Tag are used (no other tags);
8. No interline tag to foreign carrier involve (through check-in doesn’t apply).

ALLOWANCE
1. Sebuah Mini Surfboard dengan maksimal dimensi 165cm [L x W x H] atau kurang, dapat
dimasukkan ke free baggage allowance, Biaya kelebihan muatan [excess charge] hanya
akan dikenakan jika melebihi free baggage allowance.
2. Surfboard yang dimensinya melebih 165cm tidak termasuk dari free baggage allowance.
3. Jika ada tambahan surfboard, diberlakukan harga normal excess.

d. Binatang Peliharaan [ Pets ]


General
LION AIR will NOT ACCEPT animals for carriage in passenger cabin. Carriage of pets (dogs,
cats, marmot, guinea, hamster, rabbit, and canary) accepts as baggage and will be stowed in
lower deck compartment.
Domestic Pets are tamed animals as dogs, cats which is cared indoors.
Lion air TIDAK DAPAT MENERIMA binatang peliharaan dimuat kedalam Cabin penumpang,
semua binatang peliharaan akan ditempatkan [dimuat] pada compartement.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 6


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

Perhitungan Excess dan kelengkapan dokumen untuk binatang peliharaan adalah:


 Berat minimal adalah 5kg termasuk berat kandang
 Jika berat binatang peliharaan melebihi berat minimal [5kg] maka excess baggage yang
dikenakan adalah berat sebenarnya.
 Semua bianatang peliharaan harus ditempatkan pada kandang yang telah ditentukan
seperti: harus kuat, tidak boleh ada kebocoran, dipasang kunci yang kuat.
 Harus disertai dengan surat keterangan sehat dari Karantina [health certificate].
 Tidak dilarang untuk dibawa ke suatu Kota atau Negara [Embargo].
 Harus dilengkapi dengan makan dan minum secukupnya.
 Dilengkapi dengan NOTOC [Notification to Captain].
 Notification to Captain (NOTOC).
Setiap ada Binatang peliharaan yang diterima sebagai bagasi, staf yang bertugas harus
membuat NOTOC agar Pilot in Command [PIC] dapat menyesuaikan suhu udara
[temperature] di dalam kompartemen agar Binatang hidup mendapatkan udara yang
sesuai dengan kebutuhan.

e. SEPEDA [Bicycle]
Setiap sepeda yang akan diterima sebagai bagasi, pada PNR nya ditambahkan SSR code: BIKE
(do not use XBAG even if the bike in excess).
ALLOWANCE
Jika lebih dari bagasi cuma – cuma, berlaku prosedur biaya normal.
PIECE CONCEPT: yang diijinkan hanya satu set sepeda yang diletakan didalam box yang
dianggap sebagai 1pcs bagasi dengan total dimensi 62inch (158cm).
WEIGHT CONCEPT: berlaku prosedur normal.

Prosedur Penerimaan Sepeda sebagai Bagasi:


1. Ban sepeda termasuk dalam Dangerous Goods Class 2.2 Non flammable Gas
2. Oleh karena itu ban sepeda tersebut harus dikempeskan.
3. Pedal harus dilepas dan setang sepeda harus dapat dilipat.
4. Dimasukkan kedalam Box.
5. Lion Air mempertimbangkan sebuah box sepeda yang dimensinya 177x23x102cm yang
hanya cocok untuk kemasan sepeda. Sebuah box akan melindungi baik sepeda maupun
bagasi penumpang lainnya.
6. Harus dipasang dengan mempergunakan LIMITED RELEASE LABEL dengan memberikan
*tick+ pada kolom “ unsuitably package “

5. BAGGGE TAGGING
◘ Normal Baggage Tag Dipergunakan untuk bagasi point to point artinya hanya
dari satu kota asal ke kota tujuan

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 7


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

◘ Business Class Tag Disamping Baggage Tag biasa, maka untuk penumpang
Label Bisiness akan ditambahkan lagi special Business Tag yang
gunanya untuk mendapatkan prioritas [diutamakan] pada
saat di Station kedatangan.
◘ Unacocompanied Untuk UM akan ditambahkan UM tagl Label yang
Minor Label gununya untuk memudahkan pengambilan / identifikasi
pada saat tiba di Station tujuan.
◘ Limited Release Tag Dipergunakan untuk Bagasi dengan kategori sbb :
◘ Fragile atau bagasi yang mudah rusak, jika tidak
dilayani penanganan secara hati-hati
◘ Perishable atau bagasi yang berisi makanan, sayuran,
buah-2an atau barang-barang yang cepat busuk
lainnya.
◘ Unsuitabely Packed [unproper packaging] adalah
untuk kemasan bagasi yang tidak di kemas secara
benar sperti untuk semua bagasi yang dikemas
mempergunakan Kardus /Karton.
◘ Late check-in artinya untuk bagasi yang Last minute
check-inn [LMC], karena kemungkinan tidak
diberangkatkan bersama dengan pemiliknya
◘ Damage artinya Kemasan/Koper bagasi yang diterima
telah dalam kondisi rusak dibagian tertentu.
◘ Not Permited as Cabin Baggage artinya bagasi yang
tidak boleh dimuat kedalam Cabin karena berat dan
ukurannya melebihi ketentuan. [7kg/pices dengan
ukuran 40cmx30cmx20cm].
→ Semua bagasi yang mempergunakan LIMITED
RELEASE LABEL termasuk kategori Non-liability
artinya tidak akan mendapatkan penggantian jika
terjadi kerusakan, kehilangan ataupun keterlambatan
penerimaannya.
→ Pemilik dari bagasi yang mempergunakan LIMITED
RELEASE LABEL harus ikut membubuhkan
tandatangannya pada label tersebut artinya
pemiliknya harus menerima persyaratan dan kondisi
yang ada.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 8


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

◘ Rush Tag → Rush Tag dipergunakan untuk pengiriman mishandle


baggage [ex bagasi yang ditemukan /found baggage ]
ke Station peminta.
→ Bagasi yang mempergunakan RUSH TAG harus segera
dikirim ke Station peminta tidak boleh terlambat
/delayed
→ Setiap pengiriman RUSH TAG harus diikuti dengan
pemberitahuan ke Station peminta/tujuan.
◘ Piority Label → Untuk meningkatkan kualitas layanan maka untuk
Bagasi penumpang LION Passport atau LCC harus
diberi tambahan label berupa Priority Label yang
gunannya untuk mendapatkan kesempatan pertama
pada saat tiba di Airport tujuan.
\

6. BAGGAGE MAKE UP AREA


Baggage Make Up Area adalah area yang disediakan terminal untuk proses memasukan bagasi
dari conveyer belt check in ke gerobak bagasi [baggage cart].
Supervisor baggage Make Up Area harus mengontrol dan memonitor kondisi, tujuan bagasi
selama proses pemuatan ke gerobak bagasi [baggage cart].
Staf harus mencatat nomor bagasi atau menempelkan label bagasi yang sudah di muat ke dalam
gerobak bagasi pada Form Stowing Checklist Baggage Record untuk dilaporkan pada atasan. Dan
juga jika terdapat irregularity seperti kerusakan, robek atau salah pegemasan pada bagasi harus
dilaporkan juga ke atasan.
Staf ground handling harus memberikan pengawasan untuk mengontrol dan memonitor
keselamatan bagasi dari gangguan ataupun pencurian.

7. RAMP CONTROL FOR BAGGAGE


Alat transportasi yang digunakan untuk membawa bagasi dari baggage make up area ke pesawat
dan dari pesawat ke baggage claim area untuk arrival area menggunakan baggage tractor
dibawah pengawasan security.
Ramp Supervisor harus memonitor, mengontrol dan mencatat proses loading [pemuatan bagasi
ke compartment] sesuai dengan RAMP ACTIVITY CHECKLIST pada waktu sebenarnya proses
Loading [pemuatan bagasi ke compartment] dimulai hingga selesai.

8. UNLOADING
Pada proses ini bagasi dibongkar dari compartment dan diletakkan di gerobak bagasi untuk dibawa
ke breakdown area setelah pesawat tiba dikota tujuan. Pengiriman bagasi pertama 10 menit dan
pengiriman terakhir adalah 30 menit setelah pesawat di block on (diganjal menggunakan pengunci
roda). Memberikan prioritas kepada bagasi kelas eksekutif daripada bagasi kelas ekonomi. Jika

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 9


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

menemukan bagasi yang rusak dan kemasannya tidak memadai maka harus di bongkar atau di
unload.
9. UNLOADING BAGGAGE FROM BAGGAGE CART IN BREAKDOWN AREA
Pada proses ini, bagasi yang sudah dibawa dari tempat parkir pesawat dibongkar dan diletakkan di
conveyer belt area kedatangan. Nomor – nomor bagasi yang sudah dibongkar dicatat kedalam form
unloading checklist. Lalu unloading checklist diserahkan ke lost and found untuk dicocokkan dengan
loading checklist, agar memudahkan pencarian apabila terjadi mishandle baggage.
Pada breakdown area terdapat 3 sub unit kerja, yang terdiri dari:
 PORTER
Tugas seorang porter adalah menurunkan bagasi dari gerobak bagasi ke conveyer belt area
kedatangan.
 CHECKER
Checker bertugas memantau dan memonitoring porter pada saat membongkar bagasi. Staf
checker juga yang mencatat nomor – nomor bagasi yang sudah dibongkar.
 AIRCRAFT TO AIRCRAFT
Aircraft to aircraft adalah pengembangan dari unit kerja di breakdown area. Staf ini khusus
menangani bagasi yang memiliki rute lanjutan yang memiliki waktu boarding dibawah 1 jam.
Pengembangan ini dilakukan untuk mempersingkat waktu proses loading bagasi yang memiliki
rute lanjutan. Tetapi jika waktu untuk boarding masih diatas 1 jam, proses pemuatan bagasi
yang memiliki rute lanjutan tetap mengikuti prosedur yang berlaku.
SISTEM KERJA AIRCRAFT to AIRCRAFT:
 Mencari informasi pergerakan pesawat berdasarkan dengan MOVEMENT AIRCRAFT yang di
email dari station daerah dan juga berdasarkan PBI (Passenger Boarding Information) dari
system ACSI Sabre interact.
 Setelah mendapat info, staf harus standby di tempar parkir pesawat sebelum pesawat
tersebut landing.
 Setelah pesawat landing, staf langsung menyortir bagasi yang sudah di unloading dan
dibawa langsung kepesawat selanjutnya dan diserahkan ke petugas ramp untuk dimasukkan
ke compartment.

CONTOH MOVEMENT AIRCRAFT:


JT 393 PKU-CGK PK LGV/10JAN 2011
Jan 10 2011
393 / PKU-CGK
PKLGV / B737-900
--------------------
STA : 20:10 ATA : 21:00
STD : 07:00 ATD : 06:55
POB.C : 0/0/0

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 10


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

POB.Y : 200/1/3
Remarks :
EX RON : Yes
DISEMBARKATION START : -
DISEMBARKATION FINISH : -
RELEASE TIME ENGINEER : 06:30
CREW ONBOARD START : 06:10
CREW ONBOARD FINISH : 06:25
BOARDING START : 06:35
BOARDING FINISH : 06:53
DOOR CLOSED : 06:54
AIRBORNE : 07:05
PARKING STAND : B-7
UNLOADING START : 00:00
UNLOADING FINISH : 00:00
LOADING START : 06:30
LOADING FINISH : 06:42
BGE ONBOARD (PCS/KGS) : 125 / 1285
CGO ONBOARD (PCS/KGS) : 0 / 0
BGE OFFLOAD (PCS/KGS) : 0 / 0
CGO OFFLOAD (PCS/KGS) : 0 / 0
B/F : 10000 Kgs
F/U : 5550 Ltr
PIC : ARNO ROY (instr)
FA1 : ERLITA SANTI CAHYANINGTYAS
EOB :
GSE :
SPECIAL REQUEST :
DELAY CODE :-
REASON DEPARTURE DELAY: BFRE 5"

Additional Notes
CHECKIN COUNTER CLOSED: 00:00
GATE OPENED : 00:00
RAMP OFFICER ON DUTY : ECKSHA/84090494
Transit Time Summary
TT - Transit Time :-
TT-1 ATA - Disembarkation Start : -
TT-2 Disembarkation Duration :-
TT-3 Disemb.Finish - Crew O/B Start: -
TT-4 Crew O/B Start - Brdng Start : 25
TT-3,4 Disemb.Finish - Brdng Start : -
TT-5 Boarding Duration : 18
TT-6 Boarding Finish - Door Closed : 1
TT-7 Door Closed - ATD :1

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 11


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

REASON FOR TT > 30 :


LDM
PAX TRANSIT
JOG C(00/00/00) Y(025/00/00)
SUB C(00/00/00) Y(014/00/00)
BDJ C(00/00/00) Y(001/00/00)
DPS C(00/00/00) Y(003/00/00)
PNK C(00/00/00) Y(002/00/00)

Baggage (PCS/KGS) Cargo (PCS/KGS)


Comp A B C D E Comp A B C D E
JOG 0/0 27/247 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0
SUB 0/0 14/174 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0
BDJ 0/0 2/13 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0
DPS 0/0 28/17 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0
PNK 0/0 2/33 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0 0/0

10. ARRIVAL AREA


Checked bagagge yang telah diletakkan di conveyer belt yang telah sesuai dengan kota tujuan
diambil oleh penumpang yang bersangkutan. Apabila terjadi kesalahan dan kerusakan pada
bagasinya, maka penumpang tersebut bisa dapat langsung melapor kepada unit Lost and found.
Sebelum keluar bandara, checked baggage penumpang akan diperiksa terlebih dahulu oleh staf
baggage checker, untuk dicocokkan nomor bagasi yang ada ditiket penumpang dengan nomor
bagasi yang terdapat pada bagasi tersebut.
11. LOST AND FOUND
a. GENERAL
Lost and Found adalah salah satu unit kerja dari divisi niaga yang bertanggung jawab di setiap
perwakilan daerah dalam menangani masalah kehilangan bagasi, kerusakan bagasi, dan tempat
untuk menyimpan bagasi yang belum ditemukan pemiliknya.
b. SUB UNIT KERJA LOST AND FOUND
 STAFF COUNTER
Staf counter adalah staf yang stand by di dalam ruangan lost & found. Tugas – tugasnya
yaitu.
 Membuat laporan kehilangan bagasi, kerusakan bagasi dan bagasi yang belum
ditemukan pemiliknya.
 Melakukan pencarian bagasi penumpang.
Pencarian bisa dilakukan dengan menggunakan;
 E-MAIL
Semua ciri – ciri bagasi yang hilang akan di email ke semua station daerah agar
station daerah bisa mencocokanya dengan bagasi surplus yang terdapat
digudangnya.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 12


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

 BMAS (Baggage Management & Analysis System)


BMAS adalah salah satu item yang dimiliki oleh system SABRE INTERACT AIRPORT
(ACSI) yang dimiliki oleh Lion Air, untuk menangani masalah bagasi, baik misplaced
baggage, on hand, maupun damaged baggage.
LANGKAH – LANGKAH PENYELESAIAN
 Membuat laporan (Lost, Damage, Pilferage) di station tempat penumpang
melakukan pelaporan.
 Untuk station daerah yang menemukan bagasi tak bertuan tersebut, diharapkan
mencari bagasi tersebut di gudang dan membuat perintah pengiriman ke station
tempat penumpang melakukan pelaporan.(Find the bags/open the record & add
forwarded instruction)
 Setibanya bagasi di station tempat penumpang melakukan pelaporan, staf harus
memeriksa bagasi tersebut dan membuat info kedatangan bagasi tersebut (Add
arrival info).
 Station tempat penumpang melakukan pelaporan, membuat perintah
pengiriman untuk mengirim bagasi ke penumpang (Built Delivery Order).
 Station tempat penumpang melakukan pelaporan, melakukan charge
(Charging).
 Station tempat penumpang melakukan pelaporan, memasukkan alas an bagasi
bisa hilang (Coding).
 Station tempat penumpang melakukan pelaporan menutup masalah tersebut
(Close Case).
 Menghubungi penumpang 2 hari sekali untuk memberikan kabar tentang masalah
bagasinya.
 BAGGAGE CHECKER
Staf baggage checker stand by di pintu keluar area kedatangan. Tugasnya adalah memeriksa
dan mencocokkan nomor – nomor bagasi penumpang yang terdapat di tiket dengan yang
terdapat pada bagasinya. Tujuannya untuk mencegah adanya tindak pencurian dan
tertukarnya bagasi antara satu penumpang dengan penumpang yang lain.
 BAGGAGE MONITORING
Staf baggage monitoring adalah salahsatu bagian dari lost and found tetapi standby di
breakdown area. Tugasnya adalah memonitoring proses penurunan bagasi ke conveyer belt
area kedatangan.
SISTEM KERJA BAGGAGE MONITORING:
 Mencari informasi peletakkan bagasi ke conveyer belt berdasarkan FIS (Flight
Information Schedule) yang sudah diatur oleh pihak Angkasa Pura.
 Berkoordinasi kepada petugas Cheker breakdown Area perihal peletakkan bagasi.
 Menginformasikan kepada penumpang perihal peletakkan bagasi di area kedatangan
dengan menggunakan Announcement

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 13


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

 ADMINISTRATION
Tugas administrator adalah menangani masalah administrasi operasional. Baik itu masalah
administrasi perbaikan bagasi sampai dengan administrasi pengantaran bagasi.
12. BAGGAGE TRACING CENTER (BTC)
BTC adalah pusat pencarian bagasi. BTC juga menangani masalah perbaikan bagasi, pencarian bagasi
yang hilang, dan tempat penyimpanan bagasi yang belum ditemukan pemiliknya serta menjadi
penanggung jawab dan pelaksana pemusnahan bagasi.
13. JENIS MASALAH & PENANGANAN MASALAH BAGASI
a. MISSING CHECKED BAGGAGE
Missing Checked Baggage atau kehilangan bagasi, yang biasa disebut AHL (Advice handling List)
sering sekali terjadi, adapun penyebab – penyebab hilangnya bagasi antara lain;
 Salah on board
 Label terlepas dari bagasi
 Tertukar dengan bagasi yang lain
 Penggunaan jasa pasasi dari pihak luar
PENANGANAN MASALAH
 Kepada penumpang agar diperlihatkan gambar jenis –jenis bagasi yang dikeluarkan oleh
IATA (Airline Baggage Identification Chart), agar tidak keliru dalam identifikasi/penyebutan
kode bagasi (Untuk memudahkan pencarian).
 Penumpang mengisi form PIR (Property Irregularity Report) sebagai bukti laporan yang
dibuat secara manual. Kolom – kolom dalam PIR harus diisi selengkap mungkin terutama
alamat, jumlah, berat dan isi bagasi.
 Penumpang diberikan satu copy laporan (Lembar kedua PIR)
 Penumapng diminta menyerahkan claim tag dan EBT (Jika penumpang membayar Excess
Baggage).
 Bagasi yang diterima harus ditimbang untuk mengetahui berapa berat bagasi yang hilang.
 Pencarian akan dilakukan oleh Lost & Found selama 14 (Empat Belas) hari berturut –turut.
Apabila bagasi masih juga belum ditemukan, maka tracing akan diteruskan/ditindak-lanjuti
oleh BTC selama tiga bulan sejak tanggal kedatangan.
Apabila bagasi tidak ditemukan juga maka BTC memberitahukan kepada Lost & Found /
penumpang, meminta maaf dan menawarkan penyelesaian
DASAR HUKUM CLAIM BAGASI
 Warsaw Convention
Yaitu peraturan penerbangan sipil Internasional yang mengatur kewajiban pengangkut
terhadap penumpang yang dirugikan akibat operasionalnya, peraturan ini untuk penumpang
pemegang tiket penerbangan internasional. Ganti rugi terhadap bagasi bagasi yang hilang
atau rusak sebesar USD 20/kg.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 14


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

 Ordonasi Pengangkutan Udara (OPU) STB 1039 No.100


Yaitu peraturan mengenai pengangkutan udara Indonesia, berlaku dan ditetapkan untuk
penumpang pemegang tiket penerbangan domestic. Ganti rugi terhadap bagasi hilang atau
rusak sebesar IDR 20.000/kg.
 Peraturan Pemerintah (PP) No.40/1995
Yaitu peraturan pelaksanaan operasional pengangkutan udara di Indonesia, berlaku dan
ditetapkan untuk penumpang pemegang tiket penerbangan domestic. Ganti rugi terhadap
bagasi hilang atau rusak maksimal sebesar IDR 100.000/kg.
DOKUMEN PENDUKUNG CLAIM BAGASI YANG HARUS DILENGKAPI LOST & FOUND
 Property Irregularity report (PIR)
 Claim Tag
 Copy Passenger Tiket dan EBT (Jika penumpang membayar Excess Baggage)
 Copy identitas diri (KTP/SIM/PASSPORT)
 Passenger Manifest
 Stowing Check List, Loading dan Unloading Check List
 Tracing Message (Email Reply)
b. DAMAGED CHECKED BAGGAGE/PILFERAGE
Dapat terjadi kerusakan pada bagasi penumpang dalam berbagai tingkatan, ada kecil (Minor),
sedang (Major), atau kesuluruhan (Totally)
PENANGANAN MASALAH
 Penumpang mengisi form PIR (Property Irregularity Report) sebagai bukti laporan yang
dibuat secara manual. Kolom – kolom dalam PIR harus diisi selengkap mungkin terutama
alamat, jumlah, dan berat bagasi.
 Penumpang diberikan satu copy laporan (Lembar kedua PIR)
 Bagasi yang damage/pilferage harus ditimbang, apabila penumpang membawa bagsi lebih
dari satu koli, maka semua bagasi yang diterima harus ditimbang.
 Penyelesaian claim dilakukan oleh unit terkait diperwakilan setempat dan dapat langsung
diselesaikan apabila konfirmasi kerusakan adalah nyata – nyata dalam tanggung jawab atau
kelalaian perusahaan.
 Selama dalam masa perbaikan bagasi, penumpang ditawarkan bagasi pinjaman (Jika Ada)
samapai bagasi selesai diperbaiki (Untuk case yang bagasinya dapat diperbaiki).
PERHITUNGAN BESAR GANTI RUGI
 Bagasi Rusak (Damage)
Perhitungan ganti rugi berdasarkan berat bagasi kosong atau perbaikan atasi bagian yang
rusak, atau dengan penggantian bagasi baru yang sama jenisnya dengan harga yang ada
diperwakilan setempat dimana bagasi dilaporkan
 Kehilangan Sebagian Isi (Pilferage)
Perhitungan didasarkan selisih berat bagasi yang dilaporkan pada saat check in dengan berat
bagasi pada saat diterimakan dikedatangan atau berdasarkan berat dari isi bagasi yang
hilang tanpa melihat jenis dan barang yang dilaporkan sesuai kondisi yang ada.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 15


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

c. SURPLUS BAGGAGE/ON HAND dan TEMUAN EX-CABIN


Bagasi surplus adalah bagasi yang belum ditemukan pemiliknya atau biasa disebut bagasi tak
bertuan.
Temuan Ex-Cabin adalah semua barang milik penumpang yang ditemukan dari dalam pesawat.
Barang temuan Ex-Cabin dicatat didalam buku khusus “temuan ex-cabin”.
Bagasi surplus dan barang – barang temuan ex-cabin setelah disimpan oleh lost & found untuk
jangka waktu maksimal 90 hari harus dikirim ke BTC untuk disimpan kembali di gudang BTC
selama 90 hari. Pemusnahan baru dapat dilakukan setelah batas waktu tersebut denga
ketentuan sebagai berikut:
 BTC mengajukan surat persetujuan ke CS dengan tembusan ke DG, BIRO/ Bagian Hukum dan
Security.
 Apabila persetujuan telah diperoleh, maka BTC dapat mengirim surat ke Dinas Sosial atau
Yayasan Yatim Piatu untuk menawarkan barang – barang yang akan dimusnahkan pada hari
/ tanggal yang telah ditentukan.
 BTC memberitahukan melalui surat ke Pengadilan Negeri, Polisi, Otorita Bandara, Bea Cukai
dan DG, Biro /Bagian Hukum serta security.
 Pada saat pemusnahan diahdiri oleh pejabat dari Pengadilan , Kepolisian Bandara, dan Bea
Cukai serta pejabat DG, Biro / Bagian Hukum dan Security.
 Pelaksana dan tanggung jawab pemusnahan adalah BTC.
d. COURTESY CASE
Penumpang yang kehilangan bagasi tetapi tidak lengkap dokumennya dan / atau terlambat
melaporkannya tidak dapat dibuatkan laporan kehilangan, kasus ini hanya ditangani sebatas
courtesy report
Pencarian / tracing untuk laporan yang berupa kehilangan bagasi dilakukan seperti kasus AHL,
periode tracing 3 hari saja. Antaran (Delivery Baggage) tidak dapat diberikan.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 16


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 17


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 18


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 19


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

PETUNJUK CARA PENGISIAN FORM PROPERTY IRREGULARITY REPORT (PIR)


KOLOM 1 : AHL dan DPR, berilah tanda “X” (Silang) sesuai dengan jenis
kejadiannya. Station Airlines/File Reference ; diisi tiga huruf kde station
diikuti dua digit kode Airline, dan diikuti lima angka sebagai nomor urut
misalnya : CGKJT 12097 ( angka ini dapat menjelaskan : 12 – Bulan
Desember, 097 menunjukkan kasus yang ke 097 pada bulan Desember
itu ). Phone Number, diisi nomor telepon kantor lost and found yang
mengeluarkan PIR. Date, diisi tanggal diterbitkannya PIR. Notes ; diisi
keterangan penumpang mengenai kemungkinan bagasi hilang atau
rusak.
KOLOM 2 : NM Passanger’s Name, IT initials; cukup jelas.
KOLOM 3 : TN Baggage Tag Number ; diisi nomor bagasi yang hilang/rusak sesuai
claim tag yang ditunjukkan oleh penumpang. Masing – masing kolom
untuk satu nomor label.
KOLOM 4 : CT; diisi kode bagasi yang hilang /rusak sesuai dengan kode – kode pada
IATA Baggage Identification.
KOLOM 5 : RT ; diisi kode station mana saja yang perlu ditelusuri. FD ; diisi rute
dan tanggal penerbangan penumpang.
KOLOM 6 : BW ; ditulis jumlah koli dan berat bagasi semula. NW ; ditulis jumlah koli
dan berat bagasi yang hilang. DW ; ditulis jumlah koli dan beratyang
diserahkan.
KOLOM 7 : BI ; diisi merk atau tanda – tanda apa yang nampak pada bagasi yang
hilang.
KOLOM 8 : CN ; ditulis apa isi dari masing – masing bagasi yang hilang / rusak.
KOLOM 9 : FI ; diisi perintah pengiriman. TX ; alamat email penumpang.
KOLOM 10 : PA;diisi alamat tempat tinggal penumpang. TA; Diisi alamat tempat
tinggal sementara penumpang DV ; diisi tanggal batas waktu kapan
penumpang tinggal di alamat sementara tersebut.
KOLOM 11 : PN ; diisi nomor telepon penumpang.KK dan CL ; berilah tanda tanda “X”
pada kondisi mana sesuai keterangan penumpang.
KOLOM 12 : TK ; diisi nomor tiket penumpang. LD ; berilah tanda “X” pada kondisi
mana penumpang akan memilih jenis antaran apabila kelak ditemukan
kembali. HC ; tidak perlu diisi.
KOLOM 13 : SI ; diisi keterangan tambahan yang diperlukan misalnya : Pax Heavy
Complaint.
KOLOM 14 : KT : berilah tanda “X’pada kondisi mana yang sesuai yang diberikan ke
penumpang.

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 20


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 21


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 22


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 23


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 24


BASIC PASSENGER HANDLING HANDBOOK
BAGGAGE HANDLING

LION TRAINING CENTER | Basic Passenger Handling / Rev.22 Nov.2011 25

Anda mungkin juga menyukai