Anda di halaman 1dari 32

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT

KOMANDO PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN

PAKET INSTRUKSI

MARSHALLING

PENDIDIKAN PERTAMA TAMTAMA TNI ANGKATAN LAUT


TAHAP SARGOLAN KEJURUAN LISTRIK PESAWAT UDARA (LPU)

SURABAYA, APRIL 2013


2

DAFTAR ISI

Halaman

1. LEMBAR JUDUL ............................................................................................ 1


2. DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. 2
3. RENCANA PEMBELAJARAN …………………………………………………… 3
4. PROGRAM PEMBELAJARAN BAB I …………………………………………… 4
a. Pembahasan Bab I ………………………………………………………. 5
b. Lembar Pertanyaan ……………………………………………………... . 8
5. PROGRAM PEMBELAJARAN BAB II ………………………………………….. 9
a. Pembahasan Bab II ………………………………..……………….......... 10
b. Lembar Pertanyaan ………………………………………………………. 13
6. PROGRAM PEMBELAJARAN BAB III …………………………………………. 14
a. Pembahasan Bab III ……………………………………………………… 15
b. Lembar Pertanyaan ………………………………………………………. 30
7. LEMBAR LATIHAN PESERTA DIDIK .......................................................... 31
8. LEMBAR PENYUSUN …………………………………………………………… 32
3

RENCANA PEMBELAJARAN

1. Judul : Marshalling

2. Tujuan Pelajaran : Membekali para siswa dengan mata pelajaran


Marshalling agar dapat memahami serta mempraktekkan gerakan signal Marshalling
untuk bekal dalam penugasan sebagai awak pesawat udara.

3. Sasaran Pelajaran : Selesai pelajaran ini para siswa di harapkan mampu


mengenal,menguasai dan memahami :

a. Tentang Marshalling dan serta alat bantu yang digunakan seorang Marshaller

b. Ketentuan keselamatan seorang Marshaller.

c. Jenis – jenis gerakan dalam Marshalling

4. Lama Pelajaran :

a. Teori : 6 Jam Pelajaran.

b. Praktek : 4 Jam Pelajaran.

5. Kepustakaan :

a. Buku Marshalling Service Departemen Perhubungan Udara.


4

PROGRAM PEMBELAJARAN

1. Bab : I (Pendahuluan)

2. Sasaran Pelajaran : Selesai pelajaran ini diharapkan para siswa dapat


mengetahui dan memahami tentang pengertian Marshalling secara umum.

3. Waktu Pembahasan.
a. Teori : 2 Jam Pelajaran
b. Praktek : - Jam pelajaran

4. Tempat Pelajaran : Kelas Dikmata LPU/Senerbal

5. Penugasan Siswa : Membaca dan mempelajari materi pelajaran Bab I dan


membuat ringkasan.
5

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

a. Marshalling di dunia penerbangan baik penerbangan sipil maupun


penerbangan militer sangatlah di butuhkan keberadaannya, hal ini di butuhkan
karena dengan adanya marshalling pesawat udara dapat parkir dengan teratur
sesuai dengan keadaan dan kondisi apron serta terhindar dari hal – hal yang dapat
merugikan pesawat udara maupun penumpang pesawat udara.

b. Marshalling merupakan komunikasi visual dan juga sebagai alat bantu


antara pesawat udara dan control lalu lintas udara(Tower).
6

2. Pengertian

a. Definisi kata Marshal dan Signal menururt kamus Webster


mengandung arti sebagai berikut:

Kata Marshal di artikan:


- Mengatur dengan rapi
- Mengarahkan
- Memimpin atau memandu

Dalam hubungannya dengan dunia penerbangan Marshal dapat di


artikan sama dengan mengatur dengan gaya yang sesuai , untuk
mengatur pergerakan pesawat udara dalam keadaan yang khusus.

Kata Signal dapat mepunyai arti pemberian tanda , gerakan isyarat


atau symbol yang mempunyai arti khusus.

b. Dalam arti sebenarnya di dunia penerbangan kata Marshalling Signal


dapat di artikan proses pemberian informasi dengan tanda – tanda
penerbangan yaitu pemanduan pesawat udara dengan menggunakan tanda – tanda.

c. Sebelum melaksanakan tugas sebagai Marshalller perlu di ketahui


area - area yang berada di lingkungan Bandar udara dan untuk pengetahuan
seorang marshaller agar dapat mengenali dan membedakan area – area di
lingkungan Bandar udara . Area – area tersebut antara lain :

1) Apron ialah suatu area di Bandar udara yang telah di tentukan


guna menempatkan pesawat udara , menurunkan dan menaikan
penumpang ,kargo ,pengisian bahan bakar dan perawatan.

2) Taxi way ialah satu jalur tertentu di Bandar udara yang di sediakan
untuk pergerakan pesawat udara dari suatu tempat ke tempat yang lain di
darat.

3) .Run way ialah suatu jalur persegi panjang di Bandar udara yang
di sediakan bagi pesawat udara melandas dan lepas landas.
7

4) Tower ialah suatu tempat di Bandar udara yang di gunakan


sebagai tempat mengatur lalu lintas pesawat udara di darat maupun di udara

d. Selain area di atas perlu juga di ketahui juga oleh seorang Marshaller
adalah Marking (Tanda) yang berupa angka atau garis yang terdapat di permukaan
apron di antaranya:

1) Aircraft stand taxi line adalah garis yang berwarna kuning


berfungsi sebagai penuntun pesawat udara yang akan menuju taxi

2) Aircraft stand lead in line adalah garis berwarna kuning yang


terputus putus dan di lengkapi dengan nomor,tipe pesawat udara dan tempat
berhentinya pesawat udara.

3) Aircraft stand number adalah nomor yang tertera pada lead in


line yang menunjukkan identifikasi stand tersebut.

4) Security line adalah garis yang berwarna putih dan melintang


di tengah apron dan berfungsi sebagai batas ekor pesawat udara yang sedang
parkir.

5) Nose wheel stopping position adalah tanda dimana roda


depan pesawat udara berhenti di lead in line berupa bulatan atau
perpotongan garis dengan bentuk T.

e. Dengan pengetahuan nama area serta marking yang ada di Bandar


udara di harapkan seorang marshaller dapat melaksanakan tugas dengan baik dan
benar tanpa terjadi suatu hal yang tidak di harapkan dalam penugasan.
8

LEMBAR PERTANYAAN.

Isilah pertanyaan di bawah dengan jawaban benar.

1.Sebutkan area – area yang berada di lingkungan Bandar udara !


2.Jelaskan apa hubungan Marshalling dengan dunia penerbangan ?
3.Sebutkan tanda (Marking) yang berupa garis yang terdapat di permukaan apron !
4.Jelaskan apa pengertian Marshalling signal ?
9

PROGRAM PEMBELAJARAN

1. Bab : II (Keselamatan Kerja Marshaller , Alat Bantu Dan Gerakan


Signal Marshalling)

2. Sasaran Pelajaran : Selesai pelajaran ini diharapkan para siswa dapat


mengetahui dan memahami tentang :
a. Keselamatan kerja Marshaller
b. Alat bantu Marshaller
c. Gerakan signal Marshalling

3. Waktu Pembahasan.
a. Teori : 3 Jam Pelajaran
b. Praktek : - Jam pelajaran

4. Tempat Pelajaran : Kelas Dikmata LPU/Senerbal

5. Penugasan Siswa : Membaca dan mempelajari materi pelajaran Bab II dan


membuat ringkasan.
10

BAB II
KESELAMATAN KERJA MARSHALLER ,ALAT BANTU DAN GERAKAN SIGNAL MARSHALLING

1. Keselamatan kerja Marshaller

a. Untuk keselamatan kerja , seorang Marshaller harus mengetahui jarak yang


aman antara marshaller dengan pesawat udara , ketentuan jarak aman antara
marshaller dengan pesawat udara pada saat posisi melaksanakan marshalling adalah
posisi tidak terlalu dekat dengan hidung(Nose)pesawat udara agar terlihat oleh pilot in
command.
b. Pergunakan alat pengaman seperti : helmet , kacamata (Goggle) dan penutup
telinga(Ear plug).
c. Untuk penempatan peralatan seperti tangga, alat pemadam dan semua
peralatan yang berhubungan dengan pelayanan penerbangan jauhkan dari
semburan gas buang pesawat udara.
d. Dengan keselamatan kerja yang terlaksana dengan baik diharapkan tidak terjadi
kecelakaan (Accident).

2. Alat bantu Marshaller


Untuk melaksanakan tugas pemanduan,Marshaller harus di bantu dengan beberapa
peralatan,peralatan tersebut adalah :

a. Marshalling Bats digunakan untuk memandu pada siang hari.


11

b. Flash light digunakan untuk memandu pesawat udara pada waktu malam hari
dalam keadaan gelap atau pada waktu hujan lebat.

c. Ear Muff (Pelindung telinga) digunakan untuk melindungi telinga marshaller


dari bunyi kebisingan mesin pesawat udara.

d. Flourecent jacket adalah seragam Marshaller yang di gunakan untuk


memperlihatkan posisi Marshaller pada saat memarkir pesawat udara.
12

3. Gerakan signal Marshalling


Tedapat dua tipe signal yaitu signal dari Marshaller dan signal dari pilot in
command.Aba – aba yang di berikan oleh pilot in command dari cokpit dengan
menggunakan tangan dan apabila di perlukan menggunakan lampu yaitu sebagai berikut :

a. Brake(Rem)
Bila terlihat pilot in command mengangkat tangan sejajar dengan jari – jarinya
terbuka kemudian tertutup(menggenggam),berarti memasang rem tetapi apabila jari
– jarinya dari tertutup kemudian membuka berarti melepas rem.

b. Wheel chock(Ganjal)
Bila terlihat pilot in command mengangkat tangan dan di gerakkan ke arah
dalam,berarti memasang ganjal roda akan tetapi apabila mengangkat tangan dan di
gerakkan kearah luar berarti melepas ganjal roda.

c. Start Engine(Menghidupkan Mesin)


Bila terlihat Pilot in command mengangkat tangan dan menunjukkan dengan
jarinya menunjukkan nomor mesin yang akan di hidupkan(Left adalah Engine 1-
sedangkan Right adalah Engine 2).
13

LEMBAR PERTANYAAN

Isilah pertanyaan di bawah dengan jawaban benar.

1. Sebutkan alat pengaman yang harus di pakai seorang Marshaller !

2. Jelaskan hal – hal apa saja yang harus diperhatikan untuk keselamatan kerja seorang
Marshaller ?

3. Sebutkan alat bantu seorang Marshaller !

4. Jelaskan apa fungsi signal Marshalling bagi seorang Pilot in command ?


14

PROGRAM PEMBELAJARAN

1. Bab : III (Mengatur Posisi Parkir Pesawat Udara)

2. Sasaran Pelajaran : Selesai pelajaran ini diharapkan para siswa dapat


mengetahui dan memahami tentang :
a. Tugas pemanduan dan penempatan posisi stand parkir pesawat udara
b. Melaksanakan praktek gerakan – gerakan Marshalling(Fix wing )
c. Melaksanakan gerakan – gerakan Marshalling (Rotary wing)

3. Waktu Pembahasan.
a. Teori : 4 Jam Pelajaran
b. Praktek : - Jam pelajaran

4. Tempat Pelajaran : Kelas Dikmata LPU/Senerbal

5. Penugasan Siswa : Membaca dan mempelajari materi pelajaran Bab II dan


membuat ringkasan.
15

BAB III
MENGATUR POSISI PARKIR PESAWAT UDARA

1. Tugas pemanduan dan penempatan posisi stand parkir pesawat udara

Setiap aba – aba yang yang di berikan ,Marshaller harus memperhatikan reaksi Pilot
in command atas aba aba yang di berikan .Bila di rasa belum ada reaksi,laksanakan terus
aba – aba tersebut .Jika pesawat terbang harus belok sesuai dengan yang diinginkan jangan
memberikan aba – aba belok yang tajam,sebab akan menyebabkan kerusakan pada landing
gear,fuselage dan ban cepat aus.
Setelah Marshaller mengidentifikasi jadwal penerbangan dan tipe pesawat udara yang
akan datang,Marshaller mengambil tempat yang benar di guid line parking stand di apron
supaya terlihat oleh pilot in command.Apabila berdiri terlalu dekat dengan hidung
(Nose)pesawat udara ,pilot in command tidak akan melihat.untuk itu seorang Marshaller
harus berdiri sehingga terlihat oleh pilot in command.
Posisi Marshaller pada saat melaksanakan pemanduan pesawat terbang harus
mengikuti ketentuan sebagai berikut :

a. Berdiri pada jarak kurang lebih 8 meter dari posisi hidung pesawat udara pada
saat sudah pada posisi parkir.

b. Berdiri pada posisi sebelah depan kiri dari pesawat udara sesuai posisi pilot in
command (Pesawat udara sayap tetap),Berdiri pada posisi depan kanan sesuai posisi
pilot in command.(Pesawat udara sayap putar)

c. Mengetahui posisi stand parkir pesawat udara pada apron dan untuk
mengetahui stand posisi parkir dapat mencari informasi ke AMC(Apron Movement
Control) yang berada di Bandar udara.
16

2. Melaksanakan praktek gerakan – gerakan Marshalling(Fix wing )

a. Marshaller memberi petunjuk pada pilot in command bila marshaller berada


pada posisi ini. Lengan kanan diatas sedangkan lengan kiri di bawahlalu di gerakkan
kanan ke kiri dan ke kanan.
17

b. Marshaller memberi petunjuk posisi parkir stand pada posisi ini.


Kedua lengan lurus ke depan dan digerakkan naik turun setengah badan
berulang – ulang. Posisi bad saling berhadapan.
18

c. Marshaller memberi aba – aba belok ke kiri.


Lengan kanan ke bawah, lengan kiri lurus ke depan dan digerakkan ke
belakang ke depan berulang – ulang ,kecepatan gerakkan lengan menunjukkan
percepatan belokkan .
19

d. Marshaller memberi aba – aba belok ke kanan.


Lengan kiri ke bawah,lengan kanan lurus ke depan dan di gerakkan ke
belakang ke depan berulang – ulang.Kecepatan gerakkan lengan menunjukkan
percepatan belokan.
20

e. Marshaller memberikan aba – aba berhenti (Stop).


Kedua lengan di gerakkan menyilang berulang – ulang di atas kepala.
(Kecepatan gerakkan menyilang lengan agar di sesuaikan dengan kebutuhan
menghentikan pesawat udara).
21

f. Marshaller memberikan aba – aba pasang rem(Parking brake)


Letakkan salah satu lengan di dada dan memotong badan dengan jari – jari
tengah tertutup.
22

g. Marshaller memberikan aba – aba lepas rem(Release Brake)


Letakkan salah satu lengan di dada dan memotong badan dengan jari – jari
tengah terbuka.
23

h. Marshaller memberikan aba – aba matikan mesin(Cut engine)


Salah satu lengan lurus ke bawah permukaan bat menghadap ke bawah,
kemudian tangan kanan atau kiri digerakkan ke atas, gerakkan tangan ke samping
memotong leher.
24

i. Marshaller memberi aba – aba kurangi putaran mesin atau kurangi kecepatan
mesin(Lengan yang digerakkan merupakan posisi mesin yang harus
mengurangi perputaran mesin).

Kedua lengan ke bawah dengan kedua permukaan bat menghadap ke bawah,


kemudian tangan kanan atau kiri digerakkan ke atas ke bawah untuk menunjukan
putaran mesin kiri atau kanan harus berputaran rendah.
25

3. Melaksanakan gerakan – gerakan Marshalling (Rotary wing).

a. Marshaller memberi aba – aba melayang bergerak naik ke atas.


Lengan kanan dan lengan kiri lurus ke samping dan bat menghadap ke atas
,lengan bergerak naik turun ke atas berulang – ulang.
26

b. Marshaller memberi aba – aba melayang bergerak turun.


Lengan kanan dan lengan kiri lurus ke samping dan bat menghadap ke
bawah,lengan bergerak turun naik berulang – ulang.
27

c. Marshaller memberi aba – aba berhenti/mendarat (Stop).


Lengan kanan dan lengan kiri menyilang di bawah.
28

d. Marshaller memberi aba – aba pesawat udara melayang bergerak ke kiri.


Lengan kiri lurus ke samping ,bat menghadap ke bawah sedangkan tangan
kanan menyilang di depan perut naik turun berulang – ulang.
29

e. Marshaller memberi aba – aba pesawat udara melayang bergerak ke kanan.


Lengan kanan lurus ke samping ,bat menghadap ke bawah sedangkan tangan
kiri menyilang di depan perut naik turun berulang – ulang.
30

LEMBAR PERTANYAAN

Isilah pertanyaan di bawah dengan jawaban benar.

1. Sebutkan gerakan Marshaller yang digunakan pada pesawat udara sayap tetap(Fix
Wing)!

2. Sebutkan gerakan Marshaller yang di gunakan pada pesawat udara sayap


putar(Rotary Wing)!
31

LEMBAR LATIHAN PESERTA DIDIK

NO TUGAS PERAN PESERTA DIDIK TEMPAT


1 2 3 4

1 Mengetahui keselamatan a.Peserta didik mengetahui - Ruang praktek


Kerja Marshaller, Alat keselamatan kerja Marshaller. (Apron)
bantu Marshaller dan
Gerakan Signal b.Peserta didik mengetahui
Marshalling. serta mempraktekkan
kegunaan dan penggunaanAlat
bantu Marshaller.

c.Peserta didik mempraktekkan


gerakan Signal Marshalling.

2 Mengetahui dan dapat a.Peserta didik mempraktekkan - Ruang praktek


Mengatur posisi parkir tugas pemanduan dan
pesawat udara. penempatan pesawat udara (Apron)
pada posisi stand parkir yang
telah ditentukan.

b.Peserta didik melaksanakan


praktek gerakan –gerakan
Marshalling.
32

PENYUSUN

PAKET INSTRUKSI : MARSHALLING

UNTUK : DIKMABA KEJURUAN LISTRIK PESAWAT UDARA (LPU)

DISUSUN OLEH : SERMA MPU ARIS KURNIAWAN NRP 91540

Anda mungkin juga menyukai