Anda di halaman 1dari 17

ON THE JOB TRAINING BANDARA HALUOLEO

(PT.Citilink Indonesia)

Disusun oleh;

NAMA : Ikhwan syaipulla

NIM : 052019025

JURUSAN : MTU(Manajemen Transportasi Udara)

LEMBAGA: DIRGANTARA FLIGHT SCHOOL

BANDARA UDARA HALUOLEO KENDARI

TAHUN AJARAN 2019/2020


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

PT.CITINK INDONESIA

TAHUN 2019/2020

DISUSUN OLEH:

IKHWAN SYAIPULLA

HRD GENERAL MENEGER

FIRMAN RIESNA ANDRIANI.ST

LEADER
YUDI

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan berupa kesehatan , kesempatan
kepada penulis sehingga maampu menyelesaikan on the job training (ojt) atau
praktek kerja lapangan dan membuat Laporan on the job training (okt) atau
praktek kerja lapangan ini.

Tujuan utama dari kerja lapangan ini adalah untuk memantapkan teori dan
praktek yang telah dipelajari di kampus dan dapat diselesaikan dengan serta
diaplikasikan di lapangan.

Dalam proses pembuatan laporan ini tak lupa saya menghaturkan sujud
kepada orang tua saya yang telah banyak memberikan dorongan semangat dari
awal hingga selesainya laporan ini. Tak lupa juga saya mengucapkan terimah
kasih pada teman-teman di kampus yang telah memberikan dorongan moril dan
material serta informasi. Juga dengan segala hormat saya ucapkan banyak terimah
kasih pada Ibu/bapak dosen di Dirgantara Flight School Makkasar sehingga kami
dapat menerapkan ilmu yang diberikan pada kami.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan


dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek ini. Akhir
kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa-mahasiswi dan pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan
tentang Praktek Kerja Lapangan.

Makassar,09, Februari 2020


Penulis

Ikhwan syaipulla

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..i

LENBAR PENGESAHAN…………………..……….………….………….....ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................1


B. Maksud pelaksanaan ojt..........................................................................2
C. Tujuan pelaksanaan ojt............................................................................3
D. Tempat dan waktu ojt..............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan..................................................................................4
B. Visi dan Misi ..........................................................................................4
C. Subjek yang dipelajari.............................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................12
B. Saran......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................13


BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perlu di ketahui bahwa di Indonesia tingkat pengangguran semakin hari


semakin meningkat,bahkan dari kalangan sarjana, pengangguran mencapai ribuan
orang. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah gelar sarjana yang mereka
peroleh tidak dibarengi dengan keahlian yang dapat diandalkan untuk memasuki
dunia kerja yang semakin kompetitif.

Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan kita dituntut


untuk bersaing dalam dunia kerja dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang memiliki kualitas ilmu pengetahuan yang baik dan kompenen
kepribadian baik serta memiliki keterampilan yang dapat digunakan dalam
pengabdiannya kepada masyarakat dan negara dalam bidang pekerjaan yang
digelutinya.

Dalam era globalisasi ini, maka mahasiswa dituntut untuk lebih maju
dengan peningkatan sumber daya manusia yang mutlak harus dimiliki mahasiswa
yang salah satu perwujudannya melalui program Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Dengan adanya PKL, mahasiswa dapat mempraktekkan langsung apa yang
didapat dibangku perkuliahan dengan terlibat
B. Maksud pelaksanaan on the job training (ojt)
a. Memenuhi kewajiban mata kuliah dari Dirgantara Flight School Makkasar
yang digunakan sebagai syarat memenuhi mata kuliah
b. Menerapkan teori - teori yang sudah didapat dalam perkuliahan ke dunia
kerja yang nyata.
c. Menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, kemampuan dan
keterampilan yang belum didapat selama perkuliahaan.
d. Mengaplikasikan ilmu yang didapatkan praktikan di bangku kuliah.
e. Mempelajari dan mempraktikan langsung pekerjaan yang berhubungan
dengan
C. Tujuan pelaksanaan on the job training (ojt)
a. Memperoleh pengetahuan secara langsung mengenai proses pemasaran
dalam perusahann maskapai penerbangan.
b. Memperoleh pengetahuan kerja dan merasakan secara langsung segala
aktivitas dalam perusahaan
c. Meningkatkan keterampilan, kemampuan dan wawasan mahasiswa dalam
bidang kerja selama Praktik Kerja Lapangan.
d. Menemukan kesesuaian ilmu bidang manajemen pemasaran yang telah
didapatkan di perkuliahan dengan penerapannya di dunia kerja, khususnya
di PT. Citilink Indonesia
D. Tempat dan waktu pelaksanaan ojt
a. Tempat

Tempat yang di gunakan dalam pelaksanaan on the Job training (oJT)


yang bergerak di bidang jasa penerbangan yaitu di Bandara Haluoleo Kendari
PT Citilink Indonesia di jln.Wolter Monginsidi Ambaipua Kec.Ranomeeto
Konawe Selatan.

b. Waktu

Adapun waktu yang digunakan dalam pelaksanaan on the job


training(OJT) kurang lebih 3 bulan yaitu mulai dari tanggal 13 September
2019 s/d 13 Desember 2019.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan

PT Citilink Indonesia adalah anak perusahaan Garuda Indonesia,Akta


Notaris Natakusumah No.1Tanggal 6 Januari 2009,berkedudukan di sidoarjo,Jawa
Timur, dengan pengesahan dari Menkhumham No. AHU-14555.AH.01.01 Tahun
2009 tanggal 22 April 2009. Kepemilikan saham Citilink pada saat didirikan
adalah 67 % PT Garuda Indonesia.

Penerbangan Citilink pada awalnya merupakan penerbangan yang dikelola


oleh SBU Citilink milik Garuda Indonesia beroperasi dengan AOC Garuda
dengan menggunakan nomor penerbangan Garuda sejak Mei 2011.

Pada bulan Agustus 2012, Citilink telah beroperasi sebagai maskapai


berbiaya murah dalam bentuk divisi bisnis Garuda Indonesia. Pada Juli 2012,
Citilink melayani 8 tujuan domestik yang menghubungkan Jakarta ke Surabaya,
Denpasar, Medan, Banjarmasin, Balikpapan dan Batam, 15 September 2012,
Citilink resmi membuka rute baru ke Lombok (Bandara Internasional Lombok)
dengan rute Surabaya – Lombok.

Setelah signifikan bisnis Garuda ditahun 2011/2012, pengembangan dan


expasnsi Citilink turut menjadi fokus utama Garuda Group, lalu Citilink memiliki
target untuk memperoleh keuntungan di tahun 2015 & menjadi maskapai
penerbangan berbiaya murah terkemuka di kawasan regional.

B. Visi dan misi

Setiap perusahaan memiliki Visi dan Misi guna mencapai tujuan dari
perusahaan tersebut. Begitu juga dengan perusahaan Citilink , yang mempunyai
visi misi sebagai berikut;

1. Visi

Meningkatkan kepuasan konsumen dengan cara peningkatan pada


performa ketepatan waktu, kenyataan konsumen, teknologi keselamatan dan harga
yang terjangkau dan siap dalam menghadapi persaingan yang ada.

2. Misi

Meraih pangsa pasar domestic yang sudah direbut oleh pesaingnya dan
melayani rute penerbangan domestik (point to point).

C. Subjek Yang Dipelajari


Didalam pelaksanaan on the job training di PT.Citilink Indonesia
Bandara Haluoleo Kendari ada beberapa bagian objek yang di pelajari di
antaranya yaitu;
a) Check-in counter
Check-in counter adalah proses konfirmasi atau tempat melapornya
calon penumpang pada maskapai sesaat sebelum menaiki pesawat
terbang,dan tempat mengelurakan boarding pass.
Boading pass adalah dokumen akses untuk menaiki pesawat yang
di berikan oleh pihak maskapai penerbangan kepada calon penumpang
yang telah melakukan proses konfirmasi keberangkatan(check
in).Boarding pass bisa di peroleh setelah kita melakukan proses check-in
ulang terlebih dahulu di setiap counter baik itu secara manual maupun
online.nantinya kita akan memperoleh cetakan boarding pass yang
biasanya berisi tentang :
a. Identitas diri
b. Gerbang(gate)
c. Nomor penerbangan
d. Waktu boarding
e. Nomor kursi dan sebagainya
Check-in dapat dilakukan secara manual di setiap counter
maskapai atau secara manual mandiri yang bisa di lakukan pada mesin
check in (self check-in) yang di sediakan di setiap bandara. Apabilah
mengcheck in kan tiket,seorang staff harus menanyakan atau meminta
seperti, sebagai berikut :
a. ID card
b. KTP
c. SIM
d. PASPORT
e. VISA
f. IJAZAH
Petugas check-in juga wajib memperhatikan dan Menanyakan
kepada penumpang,tentang apa yang di bawah ke dalam pesawat dan
apakah penumpang tersebut memiliki bagasi setiap peumpang akan
mendapatkan free bagasi 20 kg untuk pesawat Citilink Indonesia.Apabilah
si penumpang over weight atau kelebihan bagasi maka penumpang
tersebut harus membayar biaya sesuai harga yang telah ditentukan pihak
airline .Batas maksimal berat bagasi yang bisa dilaporkan adalah 32 kg,
jika berat bagasi lebih dari 32 maka bagasi tersebut harus masuk kargo.
Dan untuk tas yang hendak dibawa menuju cabin (Handcarry)
harus memiliki berat tidak lebih dari 7 kg dengan yang telah
ditentukan.Dan jika penumpang memiliki barang bawaan yang dikategori
sebagai dangerous goods, terbuat dari besi, tabung gas, dsb harus
melaporkan barang bawaaan tersebut untuk ditindak lanjuti  apakah bisa
dibawa terbang dengan pesawat atau tidak. Untuk dangerous sendiri,
penanganannya dilakukan oleh AVSEC (Aviation Security) dan nantinya
aka dibuatkan sebuah dokumen yang bernama NOTOC(Notification To
Captain).
b) Services
Services adalah unit kerja yang menangani penumpang yang
berkebutuhan khusus atu kepentingan khusus demi kecelancarann
penerbangan dan kenyamanan penumpang dalam perjalanan.
1. Ibu hamil
Wanita hamil usia kehamilannya sekitar 32 Minggu (8
bulan)tidak dapat di terimah untuk di angkut oleh pesawat,namun
jika keadaan memaksa,hal hal tersebut dapat dilakukan dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut, tapi jika itu adalah anak
pertama ,dan tidak perna mengalami keguguran,hal tersebut masih
dapat di angkut oleh peswat.
Pesyaratan apabilah usia kehamilan 32 minggu,dalam
keadaan memaksa;
 Ada surat keterangan dokter yang merawatnya dan
diketahui oleh dokter perusahaan.
 Jika penumpang tersebut tidak memiliki surat keterangan
dari dokter maka petugas services wajib membawah ibu
tersebut ke medical check untuk di pemeriksaan
 Menandatangani form of identity untuk wanita hamil,dan di
usahakan tidak terbang terlalu lama,maksimal 4 jam,bila
perjalanan lebih dari jam hendaknya di bagi pada
ppenerbanga
2. Weelchair.
Weelchair pax adalah penumpang yang karena kondisi
kesehatan/ keadaan fisiknya memerlukan kursi roda untuk menuju
ke pesawat atau sebaliknya.Permintaan kursi roda ini dapat di bagi
dalam 3 kategori tersebut:
 Penumpang dapat naik dan turun sendiri serta bergerak ke/
dari tempat duduk.dalam hal ini dari gedung terminal ke
pesawat dan sebaliknya penumpang akan memakai kursi
roda.penumpang seperti ini di kenal dengan istilah WCHC (
penunmpang memerlukan kursi roda sewaktu dalam cabin )
 Penumpang tidak dapat naik dan turun dari pesawat
sendiri,tetapi dapat berjalan kaki dari tempat duduk
sendiri,dengan sangat sulit dan pelan-pelan,penumpang
seperti ini di kenal dengan istilah WCHS ( penumpang
tidak bisa naik turun pesawat menggunakan tangga atau
step),
 Penumpang tidak dapat naik dan turun pesawat sendiri ke/
dari tempat duduknya dan tidak bisa berjalan agak
jauh,misalnya di ramp.penumpang seperti ini di kenal
dengan sebutan WCHR
3. UM ( Unaccompanied Minors )
UM:Adalah Penumpang yang berusiah maksimal usiah 12
tahun yang terbang sendirian yang bepergian tanpa orang tua atau
pendamping,
4. Dissable
Disable adalahpenumpang yang memiliki keterbatasan
fisik/kurangnya berfungsi anggota tubuh sehingga sulit untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
 Memastikan penumpang disable dalam kondisi sehat atau
ada riwayat penyakit dalam dengan terlebih dahulu
bertanya kepada penumpang/pendampingnya.
 Apabila penumpang memiliki riwayat penyakit
dalam/menular,maka penumpang harus memiliki surat
layak terbang dari dikter dengan keterangan jelas dan
apabila belum memiliki surat layak terbang maka petugas
services mengantar penumpang tersebut ke medical cek
(kantor kesehatan pelabuhan) untuk mendapat surat layak
terbang.
5. Stretcherb
Stretcherb atau penumpang yang di tandu,penumpang ini
kondisi fisik dan mentalnya memerlukan tandu alat bantu untuk
memudahkan penumpang naik pesawat/berada di dalam
pesawat,pengangkutan penumpang sakit ini harus melalui proses
penanganan standar yang di sebut medical case check,untuk
kepentingan ini,maka perusahaan penerbangan harus menyediakan
peralatan tersebut dan untuk memudahkan koordinasi, penyediaan
alat tandu sebelumnya harus dilakukan terlebih dahulu.permintaan
tandu harus di ajukan pada waktu membuat reservasi yang
hendaknya jauh hari sebelumnya.
6. Penumpang buta
Penumpang buta harus di serahkan oleh pengantar kepada
petugas airline di check in counter atau services airport.jika
pengantar tidak ikut serta,petugas bandara harus mendampingi
penumpang buta tersebut sampai ke naik pesawat.di bandara
tujuan,ground staff harus membantu penumpang turun dan
menyelesaikan bagasinya.bila ada penjemput,serahkan penumpang
tersebut kepada yang bersangkutan dan bila tidak ada
penjemput,berilah bantuan sampai alamat yang dituju.
7. Bayi
Penumpang bayi Adalah Pengangkutan bayi di bawah usia
3 bulan dan harus ada surat dokter dalam kondisi sehat dan
kelayakan terbang.
c) Boarding gate
Boarding gate adalah tempat atau ruang tunggu penumpang yang
akan naik ke pesawat atau merupakan proses terakhir dari suatu
pemberangkatan,dan boarding adalah proses menaikkan penumpang
kedalam pesawat.
Boarding time atau waktu boarding adalah waktu calon penumpang
dipersilahkan memasuki pesawat.waktu boarding pada umumnya berkisar
30-45 menit sebelum pesawat lepas landas(take off).

Prosedur boarding gate petus gate PT.Citilink Indonesia Bandara


Haluoleo Konawe Selatan sebagai berikut;

 Satu jam sebelum STD


 Semua petugas boarding gate harus berada di area boarding gate.
 Mengumpulkan transit card dari penumpang
 Menerima dan memeriksa boarding pass saat penumpang
memasuki ruang tunggu
 Mencocokan kesesuaian doarding pass dengan nama penumpang
dalam passport dan e-ticket.
 Mencocokan nama dalam kartu identitas dan ticket pada boarding
pass
 Memonitor penumpang bagi yang pertama kali naik pesawat
 Memonitoring bila ada penumpang yang membawa bagasi yang
ukuranya besar
 Mencocokan jumlah boarding pass dan transit card dengan total
penumpang dalam system(proses check gate)
 Mencetak manifest passenger,seat map,APB(actual passenger on
board)
 Formulir dan surat pernyataan seperti WCHR,UM,Ibu Hamil, dll.
Bila ada penumpang yang tidak ada di gate pada saat proses
boarding maka kita harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan dan penghitungan ulang boarding pass
yang ada
b. Satu orang petugas memeriksa ke peswat,untuk memastikan
apakah sudah semua boarding pass terkumpul atau di robek.
c. Informasikan kepada petugas ramp,nomor tag bagasi penumpang
yang noshow( penumpang transit) agar bagasi penumpang tersebut
diturunkan dari compartment pesawat.
 PermasalahanPermasalahan yang ada di gate Faktor delay yaitu sebagai
berikut :
 Keterlambatan (delay)
 Faktor operasinal (Teknik dan Crew)
 Faktor alam
 Kurangnya informasi kepada penumpang jika terjadi delay
 Boarding pass salah sobek
 Penumpang membawa bagasi yang berlebihan
 Penerbangan yang di cancel
 Compesasi Untuk Keterlambatan pesawat
 Delay 30-60 Menit Minuman Ringan
 Delay 61-120 Menit Minuman dan makanan ringan
 Delay 121-180 Menit Minuman dan makanan berat
 Delay 181-240 minutes Minuman + makanan ringandan /makanan
berat
 241-(4 hours) Ganti rugi 300 ribu.
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam Laporan Magang, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab,
ketelitian, kesabaran yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan
dan disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja dan disiplin waktu menjadi
tanggung jawab kita agar tugas- tugas yang diberikan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna,kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.Untuk saran bisa
berisi kritik atau saran terhadap penulisanjuga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan daribahasan makalah yang telah di jelaskan.
Demikian laporan praktek kerja lapangan yang dapat penulis
sampaikan, semoga Praktek Kerja Lapangan ini dapat berguna bagi semua
pembaca khususnya bagi penulis tidak lupa menerima saran dan kritikan
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai