1. PENDAHULUAN
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu atau nilai perubahan
jarak terhadap waktu yang secara matematis dinyatakan sebagai d(d)/d(t).
Kecepatan dari suatu kendaraan dipengaruhi oleh factor-faktor manusia, kendaraan
dan prasarana serta dipengaruhi juga oleh arus lalu lintas, kondisi cuaca dan
lingkungan.
Empat klasifikasi utama yang sering digunakan dalam mempelajari kecepatan arus
lalu lintas, yaitu :
1. Kecepatan titik/sesaat (spot speed)
2. Kecepatan perjalanan (journey speed)
3. Kecepatan bergerak (running speed)
4. Hambatan (delay) :
Hambatan-hambatan tetap (fixed delay)
Hambatan bergerak (running delay)
Klasifikasi kecepatan titik/sesaat akan dibahas khusus dalam pokok bahasan ini.
1V - 1
b. Menyebutkan jenis-jenis metoda survai kecepatan sesaat;
c. Menjelaskan keuntungan dan kerugian masing-masing metoda survai kecepatan
sesaat;
d. Menjelaskan teknik survai kecepatan sesaat metoda tak langsung dengan
Enoscope;
e. Menjelaskan teknik survai kecepatan sesaat metoda tak langsung dengan speed
meter;
f. Menjelaskan teknik survai kecepatan sesaat metoda tak langsung dengan Time
Lapse Photography;
g. Menjelaskan teknik survai kecepatan sesaat metoda tak langsung dengan radar
meter;
h. Melakukan survai kecepatan sesaat metoda tak langsung dengan dua pengamat;
i. Menyajikan data hasil survai kecepatan sesaat.
4. URAIAN
Suatu jarak antara 20 hingga 100 meter diukur secara akurat dan biasanya diberi
tanda pada jalan untuk mempermudah batas jarak. Pada setiap ujung titik yang
ditetapkan berdiri 1 (satu) orang pengamat berdiri. Pengamat pertama menurunkan
tangannya begitu sebuah kendaraan melewatinya dan pengamat kedua memulai
1V - 2
(menekan) stop watch-nya. Pengamat kedua tersebut kemudian menghentikan stop
watch-nya begitu kendaraan tersebut melewatinya dan kemudian dia mencatat
waktunya.
Keuntungan dari metoda ini adalah bahwa survai hanya membutuhkan suatu
organisasi, latihan dan bahan-bahan peralatan yang minimal (sederhana).
Kerugian adalah :
a. ketelitian/akurasi terbatas sebagai akibat kesalahan petugas dalam mengukur
waktu. Kesalahan ini dapat terjadi karena adanya reaksi manusia dalam
mengukur waktu (stop watch) dan kesalahan (tipuan) penglihatan.
b. Pengumpulan data lambat sehingga jumlah sampel yang diperoleh kecil.
c. Kecepatan yang diperoleh sebenarnya bukan kecepatan titik/sesaat, tetapi
kecepatan pada suatu jarak tertentu, walaupun jaraknya sangat pendek.
4.2.1.2.Metoda Enoscope
Metoda ini pada dasarnya sama dengan metoda dua pengamat, kecuali bahwa alat
Enoscope digunakan sebagai pengganti salah satu pengamat. Alat ini ditempatkan
pada salah satu ujung atau kedua ujungnya. Apabila digunakan salah satu buah
Enoscope pada salah satu ujungnya, maka satu orang pengamat berdiri pada satu
ujung yang lain, dan apabila digunakan 2 buah Enoscope pada kedua ujungnya,
maka 1 orang pengamat berdiri di tengah-tengah. Pada saat sebuah kendaraan
melewati Enoscope tersebut, maka akan terlihat suatu pantulan kilatan cahaya di
kaca. Pengamat mulai menekan tombol stop watch. Apabila kendaraan tersebut
melewati ujung lainnya, dengan jarak kedua Enoscope tersebut telah ditentukan,
maka pengamat kemudian menghentikan stop watch dan mencatat waktu yang
digunakan untuk menempuh jarak tersebut.
Keterangan : Enoscope adalah alat yang berbentuk kotak dengan dua buah lubang
yang saling tegak lurus dan didalamnya terdapat kaca cermin yang dapat
memantulkan cahaya (bayangan benda) yang melintas pada satu lubang yang lain.
Kerugiannya adalah :
a. Kesalahan manusia dalam masalah waktu bereaksi. Makin pendek jarak yang
ditetapkan, maka relative makin besar pula kesalahan manusia tersebut.
1V - 3
b. Tidak dapat digunakan untuk lalu lintas yang padat dan untuk jalan-jalan yang
berlajur banyak.
c. Pengumpulan data pada survai ini sangat lambat dan hanya dapat
mengumpulkan contoh (sampel) yang sedikit.
d. Kecepatan rata-rata sebenarnya diukur dalam suatu jarak yang pendek (bukan
pada suatu titik/setempat). Meskipun demikian hal ini merupakan suatu
perkiraan yang masih dapat diterima sebagai kecepatan sesaat.
e. Peralatan yang tampak (dipasang) di tepi jalan dapat mengakibatkan para
penegmudi memperlambat laju kendaraannya karena tertarik untuk melihat alat
tersebut atau karena mereka merasa berjalan melebihi batas kecepatan. Oleh
sebab itu survai ini tidak dapat mencatat kecepatan pengemudi yang normal.
Kerugiannya adalah :
a. Peralatannya mahal.
b. Para pelaksana survai (surveyor) memerlukan latihan untuk menggunakan
peralatan tersebut.
c. Pemasangan peralatan akan memakan waktu dan memerlukan suatu
pengorganisasian yang baik.
d. Perlu perawatan yang teratur terhadap alat terutama agar tidak terjadi kebocoran
pada selang karet.
1V - 4
Keuntungan dan kerugian
Keuntungannya adalah :
a. Merupakan sistem yang terbaik untuk merekam secara permanen beragam
karekteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, waktu antara (headway)
dan alih gerak kendaraan (maneuver).
b. Dapat digunakan untuk volume lalu lintas yang tinggi dan jalan berlajur banyak.
Kerugiannya adalah :
a. Diperlukan tempat yang tinggi agar dapat mengamati lokasi pengamatan dengan
baik.
b. Tergantung pada peralatan yang rumit dan operator yang terlatih.
c. Pemrosesan film memakan waktu dan mahal.
d. Analisis data memakan waktu yang lama dalam mencocokkan foto-foto yang
berurutan dalam usaha menghitung jarak yang ditempuh oleh masing-masing
kendaraan.
Peralatan ini dapat berupa pistol radar untuk pengukuran kecepatan secara
berpindah-pindah atau menggunakan posisi tetap untuk pemantauan kecepatan
secara terus menerus ataupun ditempatkan pada kendaraan petugas penegak hokum
dalam kaitannya dengan pelanggaran kecepatan.
Keuntungannya adalah :
a. Peralatan ini tidak menarik perhatian dan tidak dapat terlihat oleh pengemudi
sehingga tidak akan mengakibatkan pengemudi untuk mengurangi kecepatan.
b. Dapat mengukur sampel yang besar dalam waktu singkat.
c. Hasil pengukuran mempunyai ketelitian yang tinggi.
d. Hasil pengukuran dapat ditransfer ke file komputer.
Kerugiannya adalah :
a. Biaya mahal.
b. Memerlukan operator yang terlatih.
1V - 5
c. Pengoperasian harus dilakukan secara hati-hati agar dapat membedakan
masing-masing kendaraan.
5. KESIMPULAN
1V - 6
Lampiran IV.1
1V - 7
25. 50.
1V - 8