Anda di halaman 1dari 42

KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas

BAB I
PENDAHULUAN

1Umum

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disengaja melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya dan mengakibatkan korban manusia atau
kerugian harta. Dimana unsurnya kecelakaan lalu lintas tersebut meliputipengemudi pemakai
jalan, kendaraan, jalan dan lingkungan .
Analisa kecelakaan lalu lintas adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut
cara yang diatur undang-undang untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah barang bukti
sehingga membuat terang suatu kejadian kecelakaan lalu lintas.
Adapun pengertian dari kinematika adalah suatu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari
tentang gerak dari suatu benda yang tidak mempersoalkan penyebabnya. Contohnya adalah
dimana suatu kendaraan bergerak dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam, berarti dalam satu
jam kendaraan itu bisa bergerak hingga mencapai jarak sejauh 80 kilometer. Tidak dipersoalkan
jika kendaraan itu memakai bahan bakar premium atau pertamax, atau jika kendaraan itu
membawa 3 penumpang atau hanya supirnya saja yang berada di dalam kendaraan tersebut.

Kinematika sendiri dalam penerapannya terhadap suatu kecelakaan lalu lintas mempunyai
fungsi sebagai berikut:

1. Penyidikan kecelakaan lalu lintas yang ideal adlh penyidikan yang salah satunya
menggantungkan pembuk-tiannya pada ilmu ukur dan kinematika
2. Ilmu ukur atau kinematika kecil kemungkinannya untuk disanggah, krn proses
pengukuran & penghitungannya berdasarkan pada fakta/data yg ditemukan di tkp

Dalam kinematika, informasi dan data yang diperoleh di tkp berupa ukuran-ukuran, harus
dibuat dalam suatu laporan/catatan. untuk meyakinkan dan membuat semuanya dapat
mengerti, penggunaan ukuran satuan dan simbol-simbol yang benar-benar diperlukan. Simbol-
simbol dan satuan tersebut diatas telah distandarisasikan diseluruh dunia dengan Sistem
Internasional (SI). penggunaan diatur dalam wight and measures law. sistem internasional ini
dipersembahkan oleh “syteme international d’ unites“.

2 Dasar Hukum

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

1 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Undang-undang Nomor 08 Tahun 1981 TENTANG Kitab Undang-undang Hukum Acara


Pidana pasal 183, 184 mengenai penyidik & wewenang penyidik
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri
Undang-undang no.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 228
mengenai Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Pembuktian Menentukan Nasib
Tersangka.
Surat Keputusan Kapusdik Lantas Polri No. Pol : Skep/10/II/2007 tentang Naskah
Sekolah Dikbangspes Lantas.
Bahan Ajar Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas Apeldoorn, Belanda. 2007.

3 Pengertian-pengertian
Ada beberapa pengertian yang terkait dengan kinematika. Adapun pengertian-pengertian
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kecepatan
Jarak yg ditempuh pada satu waktu tertentu dengan simbol ‘v’ yang berarti velocity (kecepatan).
Untuk Satuan Internasional: meter/detik (m/s), sedangkan pada speedometer kendaraan
bermotor di Indonesia : km/jam (km/h). Kecelakaan itu sendiri dapat menyebabkan perbedaan
kecepatan yang sangat besar. bagaimanapun hal ini tidak akan terjadi jika kecepatan yang
merupakan bentuk dari energi yang dapat menyebabkan kerusakan atau luka parah, tanpa suatu
perbedaan kecepatan yang signifikan. Biasanya kecelakaan membawa suatu konsekuensi yang
sangat jelas, kerusakan kendaraan, dengan mana kita dapat memanfaatkan tanda-tanda ini
dalam analisa laka lantas.

b. Kecepatan orisinil
Kecepatan yang dimiliki oleh kendaraan saat mendekati lokasi kecelakaan. kecepatan ini dapat
diketahui dari total tanda-tanda/bekas/jejak yang ada (bekas ban goresan, kerusakan kendaraan
dan lain-lain). Dapat pula melalui tanda-tanda yang spesifik dan terpisah (misal : kurva atau
bekas drifting) serta dari situasi pada lokasi yang riil (jarak berhenti yang tersedia).

c. Kecepatan sesaat sebelum kecelakaan


Kecepatan yang dihasilkan oleh kendaraan sesaat sebelum mengalami benturan pertama atau
mengalami kecelakaan.

d. Kecepatan sesaat setelah terjadinya benturan


Kecepatan ini terdapat pada kendaraan sesaat setelah terjadi benturan (benturan pertama dan
berikutnya), tanda yang terdapat disini (tanda pasca benturan) dapat menunjukan kecepatan
kendaraan.

e. Perlambatan
Perlambatan adalah negatif atau lawan dari percepatan, dan arti dari perlambatan adalah
berkurangnya kecepatan pada suatu waktu tertentu. Simbol dari perlambatan adalah “a“.
satuannya adalah meter/detik² dalam symbol “m/s²“.

f. Percepatan
Bertambahnya kecepatan secara teratur pada satuan waktu tertentu.

g. Waktu reaksi
Waktu yang diperlukan oleh pengemudi kendaraan saat melihat objek di depannya dan
melakukan reaksi untuk berhenti dengan menginjak pedal rem dengan segera.

h. Jarak reaksi
Jarak yang diperlukan oleh pengemudi sejak melihat objek sampai dengan berhenti dengan
meninggalkan bekas pengereman di jalan (jumlah jarak dari waktu respon sampai dengan
berhenti).

i. Jarak pengereman

2 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Jarak yang diperlukan kendaaan selama melakukan pengereman.

j. Waktu pengereman
Waktu yang diperlukan kendaaan selama melakukan pengereman.

k. Jarak henti
Jarak yang diperlukan oleh pengemudi dari saat melihat suatu objek lalu melakukan
pengereman mendadak sampai dengan berhenti.

l. Waktu henti
Waktu yang diperlukan oleh pengemudi dari saat melihat suatu objek lalu melakukan
pengereman mendadak sampai dengan berhenti.

m. Bekas rem
Bekas/tanda gesekan antara ban dengan jalan yang terbentuk di permukaan jalan.

n. Gerak lurus beraturan


Kecepatan tepat dr gerak dlm suatu satuan waktu.

o. Gerak lurus beraturan diperlambat


Berkurangnya kecepatan secara teratur (dengan atau tanpa kecepatan akhir).

p. Gerak lurus beraturan dipercepat


Bertambahnya kecepatan secara teratur.

q. Kecepatan konstan
Jarak yang ditempuh persatuan waktu perpindahan.

r. Percepatan konstan
Perpindahan percepatan dengan kecepatan tetap persatuan waktu.

s. Perlambatan konstan
Perpindahan percepatan dengan kecepatan tetap persatuan waktu.

t. Kecepatan tidak tetap


Perubahan perpindahan persatuan waktu.

B A B II
PENANGANAN BUKTI-BUKTI DI TKP

1 Fokus Analisa

Adalah penting dalam suatu analisa Lalu Lintas untuk membuat daftar mengenai analisa apa
saja yang diperlukan dalam suatu laka. Jika analisa yang sudah kita inginkan sudah kita
dapatkan maka selanjutnya, kita dapat melangkah ke penyidikkan yang lebih spesifik dan
terarah.
Daftar pertanyaan berikut ini dapat membantu dalam penyidikkan laka lantas yang lebih
terarah dan professional.

a. Berapakah kecepatan kendaraan.


Kecepatan dibedakan :
1) Kecepatan orisinil :
Adalah kecepatan yang dimiliki oleh kendaraan saat mendekati lokasi kecelakaan. Kecepatan ini
dapat diketahui dari total tanda-tanda/ bekas/jejak yang ada (bekas ban goresan, kerusakan
kendaraan dan lain-lain). Dapat pula melalui tanda-tanda yang spesifik dan terpisah (missal :
kurva atau bekas drifting) serta dari situasi pada lokasi yang riil (jarak berhenti yang tersedia).
2) Kecepatan sesaat sebelum kecelakaan
Kecelakaan itu sendiri dapat menyebabkan perbedaan kecepatan yang sangat besar.

3 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Bagaimanapun hal ini tidak akan terjadi jika kecepatan yang merupakan bentuk dari energi yang
dapat menyebabkan kerusakan atau luka parah, tanpa suatu perbedaan kecepatan yang
signifikan. Biasanya kecelakaan membawa suatu konsekuensi yang sangat jelas, kerusakan
kendaraan, dengan mana kita dapat memanfaatkan tanda-tanda ini dalam analisa laka lantas.
3) Kecepatan setelah benturan terjadi
Kecepatan ini terdapat pada kendaraan sesaat setelah terjadi benturan (benturan pertama dan
berikutnya) tanda yang terdapat disini (tanda pasca benturan) dapat menunjukan kecepatan
kendaraan. Oleh karena itu sangat penting untuk mendata berbagai bentuk informasi ini.
Hal ini tidak hanya berhubungan dengan sample tanda-tanda yang terdapat pada kerusakan
kendaraan, tetapi juga arah gerak kendaraan dari titik benturan (konflik point) posisi objek
tertentu yang terlontar, posisi orang dan lain sebagainya sebagai contoh, berapa banyak
kendaraan tersebut mengalami putaran setelah tabrakan (Spinning), dapat menyajikan
informasi yang menarik dan penting.

Kerusakan yang terjadi pada sabuk pengaman biasanya dapat terlihat

Tanda-tanda apa yang dicari?

1) Bekas ban :

a) Bekas ban tergelincir atau selip (slipping atau skidding)

b) Bekas ban saat pengereman tak terblokir

c) Bekas ban beraturan akibat pengereman.

d) Bekas ban saat pengereman terblokir.

e) Bekas ban berupa drifting (penyimpang)

2) Bekas ban tergelincir, selip ataupun bekas cetak tapak ban pada bahu jalan.

Kemudian setiap tanda berbeda jauh dalam keterlambatan. Hasil dari perlambatan dan tanda
yang ada menunjukkan adanya energi yang hilang atau kecepatan yang berkurang.

3) Bekas goresan

4) Titik pendaratan dan jarak lontaran :

a) pejalan kaki

b) sepeda dan sepeda motor

c) daerah konsentrasi pecahan kaca

d) jarak lompatan kendaraan

5) Kerusakan kendaraan dan penyimpangannya

4 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

6) Apakah sabuk pengaman dan kantong udara berkerja dengan baik .

7) Karakteristik speedometer dan tachograph.

8) Data dari kotak hitam

a. Apakah sabuk pengaman digunakan ?

Digunakan (“SW”, safety belt worn) atau tidaknya (“NW” not worn) sabuk pengaman dapat
dianalisa secara manual. Energi yang dimiliki oleh pengemudi dan penumpang saat bergerak
dalam kecepatan yang sama dengan kendaraan, menyebabkan timbulnya tanda-tanda khusus
pada saat terjadinya kecelakaan. Ada atau tidaknya tanda-tanda ini dapat menuntun kita pada
kesimpulan apakah sabuk pengaman digunakan atau tidak.

Tanda apa yang dicari ?

Bila sabuk pengaman digunakan :

1) Distorsi atau kerusakan material pada bagian tertentu sabuk pengaman.

2) Apakah sabuk pengaman mengencang dengan baik saat digunakan.

3) Tanda pada sabuk pengaman :

a) Bekas terbakar / luka

b) Kerusakan

c) Pengerutan

d) Efek spiral

e) Bekas darah, pecahan gelas, pakaian yang menempel pada sabuk pengaman.

Luka-luka
Sabuk pengaman yang dipakai menyebabkan luka memar pada bagian leher dan atau luka pada
tubuh bagian atas secara diagonal. Sebaliknya bila sabuk pengaman tidak digunakan maka kita
akan menemui luka di bagian kepala (akibat benturan dari kaca depan atau atap kedaraan).
Luka pada bagian dada (akibat benturan dengan stir/kemudi atau dash board).

Pada kecelakaan berat (kecepatan tinggi), luka tertentu juga dapat terlihat walaupun sabuk
pengaman digunakan. Tanda pada sabuk pengaman akan dapat menjelaskan hal ini.

Kerusakan yang terdapat pada kendaraan


1) Tanda seperti bintang pada bagian atas kaca depan. NW

2) Tanda seperti bintang pada bagian bawah kaca depan, SW

3) Kerusakan pada stir/kenudi

4) Kerusakan pada bagian atap (seperti cetak kepala).

a. Apakah Helm digunakan ?

Dalam suatu kecelakaan, kepala sering menerima energi atau gaya yang bekerja dari luar

5 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

terhadapnya. Energi atau gaya ini seringkali menimbulkan suatu tanda tertentu. Ada atau
tidaknya tanda ini dapat menuntun kita pada kesimpulan apakah helm digunakan atau tidak.
Hal ini sangat penting untuk memberikan perhatian bahwa tanda-tanda tersebut jelas dan
nyata. Jika helm sudah digunakan ada hal lain yang diperlukan untuk penyidikan lebih lanjut,
helmet akan mudah terlepas pada saat tabrakan. Sebelum helm tersebut dapat melindungi
kepala dari bahaya tabrakan. Kecocokan dan kualitas merupakan bagian penting. Jika jauh dari
letak korban dan korban mungkin akan menderita laku pada bagian luar kepala. Perhatikan
bagian-bagian helm yang sangat penting :

1) Bagian luar helm harus keras (kuat/melindungi kepala dari benturan)

2) Bagian dalam helm harus lembut dan padat (kuat melindungi kepala daribenturan)

3) Tali helmet harus aman untuk dipakai (biasanya tali helm dapat cepat diketatkan), tali
helm ini harus setiap hari diperhatikan.

Luka pada kepala, dapat dilihat dari kerusakan bagian luar helm dan perubahan bentuk dari
lapisan dalam. Untuk menentukan apakah helm itu berguna atau tidak, dapat diamati dengan
adanya perubahan bentuk/kondisi pada bagian dalam helmtersebut. Letak benturan pada
kepala memungkinkan untuk menentukan helm itu berguna atau tidak. Hal ini dapat kita lihat
dari rambut, darah dan bahan fiber sintetik yang terdapat pada helm.

Saksi yang hanya mendengar tabrakan pada awal kejadian tidak membantu sama sekali dalam
proses penyidikan, akan tetapi orang yang menolong dan mencopot helm dari kepala korban
merupakan sumber informasi yang penting.

a. Dimana posisi tabrakan ?

Apa yang dimaksud oleh kalimat tersebut adalah sudut dimana tempat terjadinya kecelakaan.
Dimana letak yang sesuai akan memberi penjelasan yang terang dan penting. Pada beberapa
laka lantas hal itu sangat untuk menentukan posisi pada saat tabrakan terjadi. Situasi ini dapat
memberi penjelasan :

1) Tabrak depan, mengarah pada pertanyaan siapa yang mengemudi dan apakah pada sisi
jalan yang salah.

2) Tabrak depan atau belakang terjadi setelah kendaraan yang dibelakang menabrak bagian
belakang kendaraan yang didepannya.

6 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

A. Titik Tabrakan.

D. Panjang Lontaran Pecahan Kaca = Jarak antara B (Pertama

pecahan kaca dan C akhir pecahan kaca)

E. Lebar Lontaran Pecahan Kaca.

Tanda-tanda yang harus dicari :

1) Bukti yang paling jelas umumnya justru diprolehdari bekas ban yang tidak beraturan. Jika
sejumlah dan menyebabkan bekas rem tak terblokir, bekas Drifting atau tergelincir/slip.
Biasanya akan membentuk suatu sudut, penebalan atau ketidak aturan lainnya yang berasal dari
benturan kendaraan terhadap suatu objek. Dari ketidak aturan kita dapat menentukan di mana
posisi ban saat tabrakan terjadi. Pada kecelakaan yang melibatkan kendaraan, pejalan kaki dan
atau pengendara sepeda , ketidak teraturan berasal dari rem yang terblokir dan atau ban yang
tergelincir :

biasanya tidak mungkin terjadi benturan antara bagian bawah depan kendaraan dengan
pejalan kaki/pengendara sepeda.
Tetapi pada benturan kedua, pejalan kaki/ pengendara sepeda menyentuh bonet, kaca
depan atau kap mobil.

2) Selama kecelakaan bagian tertentu dari kendaraan terkadang menyentuh bagian


permukaan jalan. Dari tanda/bekas yang muncul dari kejadian ini “strikting mark” dapat
menuntun kita pada posisi dimana kendaraan pertama kali menyentuh pejalan kaki/pengendara
sepeda. Striking mark dapat juga pada saat setelah kecelakaan terjadi.

3) Sebagai tambahan area dimana pecahan gelas, oli dan air pendingin ditemukan dapat
memberikan informasi tentang posisi titik konflik.

7 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

A Fase Kontak
B Fase Melayang
C Fase Meluncur
D = A+B+C Jarak Jatuh
E Kemungkinan Jarak Jatuh
F Kemungkinan Jarak Luncur

1. a. Dimana titik konflik yang sebenarnya ?

Contoh : Apakah pejalan kaki berjalan pada zebra cross ?

Point-point berikut ini dapat menjelaskan :

1) Tanda yang terjadi pada saat benturan menunjukkan bahwa titik konflik yang sebenarnya.

2) Tanda yang dapat setelah konfik point merupakan hasil dari benturan pertama.

Tanda apa yang harus dicarai ?

1) Sudut atau ketidak teraturan bekas ban yang muncul.

2) Area dimana terdapat bekas Lumpur/tanah.

3) Bekas goresan (profil cetak sepatu dan profil ban)

4) Noda atau percikan

b. Kemana arah gerakan sebelum dan sesudah titik tabrakan ?

Hal ini berhubungan dengan arah driving mark, tanda pada saat tergelincir dan sejenisnya.

Tanda apa yang harus dicari ?

1) Bekas ban.

2) Jarak lontaran atau arah lontaran

3) Darah dan noda

4) Tanda goresan

5) Interpretasi dari tempat laka dan posisi tabrakan.

8 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

1. a. Siapa pengemudi ?

Tanda yang harus dicari :

1) Tanda serat

a) baju

b) sabuk pengaman

2) Luka-luka

a) diagonal sabuk pengaman

b) luka pada kepala (tanda bintang pada kaca)

c) stir

d) kaki atau bagian bawah kaki (disebabkan oleh pedal)

1) Peryataan (saksi yang mendengar tapi tidak melihat laka akan sangat berguna).

2) Posisi dari tempat duduk pengemudi (di depan atau di belakang, kecil atau besar
pengemudinya)

3) Muntahan atau air seni.

4) Darah (golongan darah)

5) Penggunaan anjing pelacak.

1. b. Apakah lampu yang digunakan saat tabrakan menggunakan lampu yang


cocok ?

Hal yang mungkin ditemukan ?

1) Apakah lampu tertentu menyala (lampu depan, lampu rem dan sejenisnya)

2) Kemungkinan ketajaman lampu kurang sehubungan dengan penempatannya yang salah.

3) Apakah menggunakan lampu dekat atau lampu jauh. (lihat “bola lampu”)

9 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

1. c. Bagaimana jarak pandang ?

Pertanyaan pendek ini dapat dipakai untuk penyidikan yang lebih mendalam. Manusia
lingkungan dan kendaraan merupakan faktor penyebab laka sehingga pertanyaan apakah yang
dilihat orang bukan menjadi pertanyaan yang penting, tetapi apa yang dapat dilihat orang
merupakan hal yang terpenting.

1) Manusia : Bagaimana seorang mengamati sangat tergantung kondisi dan mental seseorang.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan :

a) Jarak pandang, dimana observasi tertentu dilakukan tidak lebih besar dari 2 % walau
bagaimanapun pandangan ke kanan dan kiri terus-menerus diperlukan.

b) Kerusakan mata.

c) Night blindness, pengaruh / efek reaksi pada mata berkurang pada malam hari.

d) Emosi dan stress.

e) Lelah.

f) Konsentrasi.

g) Penyakit dan iritasi.

h) Alcohol dan obat-obatan (dalam pengobatan).

i) Kekurangan oksigen karena buruknya ventilasi pada helm.

j) Halunisasi.

k) Latihan dan pengalaman.

2) Kendaraan : Kendaraan dan posisi dari pengemudi ditentukan oleh pandangan keluar,
pada aspek ini point-point yang harus dipertimbangkan :

a) Posisi (tinggi dari pengemudi).

b) Kotor, kaca kotor karena tertutup oleh debu.

c) Atap.

d) Penyesuaian kaca yang tidak tepat atau kaca yang goyang.

e) Sudut yang tak terlihat.

f) Muatan dan penumpang dalam kendaraan.

3) Lingkungan sekitar : Pandangan dapat terhalang oleh situasi sekitar :

a) Situasi penerangan.

b) Kondisi cuaca.

c) Warna-warna kontras.

d) Bangunan-bangunan, tumbuh-tumbuhan dan halangan lainnya.

1. d. Siapa yang melanggar lampu merah ?

10 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Keterangan saksi.

Hal ini akan diketahui melalui keterangan saksi apakah kita berbicara langsung atau
pemeriksaan secara langsung pada lampu lalu lintas :

1) Apakah lampu lalu lintas berfungsi dengan baik.

2) Jika berfungsi, apakah lampu hijau dapat menyala bersamaan.

3) Apakah program informasi secara detail (tahap diagram) dari lampu lalu lintas tersedia ?

4) Apakah lampu lalu lintas pada saat laka berfungsi sesai dengan tahap diagram ?

Ingat pada tahap lampu kuning dan tahap gerakan.

Tanda apa yang dicari

1) Semua hal yang mendekati tanda.

2) Posisi tabrakan.

3) Titik tabrakan.

4) Arah gerakan.

5) Kerusakan.

6) Tanda untuk menentukan kecepatan.

1. e. Pada jarak berapa obserasi dilakukan ?

Ada dua pertanyaan yang mungkin :

1) Dari titik mana seorang dapat melihat bahaya, dimana titik observasi yang mungkin,
karena hal ini tergantung dari titik penglihatan.

2) Kapan seorang dapat melihat suatu objek dan dimana titik dari observasi yang aktual ?

Umumnya hal ini terletak pada titik yang kordinatnya pada jarak yang dibuat dalam waktu
reaksi sebelum memulai melakukan pengereman. Hal ini penting bahwa kemungkinan titik
pertama observasi yang dapat diyakinkan, sebagai contoh titik kecepatan yang aman.

1. f. Apakah kecelakaan dapat dihindari ?

Hal ini harus dikombinasikan dengan laporan-laporan yang ada (tergantung pada laka)
pertanyaan lainnya yang sudah disebutkan dapat berkembang.

1. g. Siapa yang bertanggung jawab ?

Berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
yang bisa bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas adalah selain
pengemudi itu sendiri, bisa juga terhadap pemilik kendaraan dan perusahaan yang memiliki
kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, serta pemerintah juga bertanggung jawab apabila
kecelakaan lalu lintas tersebut disebabkan oleh sarana/prasarana lalu lintas yang tidak memadai
di tempat kejadian perkara kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi.

1. h. Identifikasi dari pengemudi atau kendaraan yang melarikan diri.

Membuat catatan dalam bidang :

11 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

1) Profil ban.

2) Kaca lampu utama depan.

3) Sidik jari.

4) Jejak dari cat.

5) Pecahan kaca dengan nomor.

6) Driving mark.

Penggunaan tanda lainnya :

1) Darah dan noda.

2) Sorting test.

3) Perbandingan bahan.

4) Pecahan yang berkaitan.

5) Bagian mobil yang specific.

6) Perbandingan kerusakan.

7) Tanda lain, jalur roda, sumbu roda, radius putaran.

1. i. Kemungkinan dari perbandingan

1) Tanda ban : Komposisi dari bahan karet dan bagan profil.

2) Goresan : Bagian yang berhubungan dengan ketinggiannya.

3) Darah dan noda : Komposisi kimia.

4) Kaca, indeks pembiasan.

5) Kerusakan dan perbahan bentuk.

6) Kaca, warna : Struktur Dari lapisan cat dan komposisinya.

7) Rambut dan serat.

8) Luka-luka.

9) Golongan darah.

10) Material yang rusak

1. j. Apakah ada masalah dengan kerusakan tehnik ?

Penyebabnya dapat berupa :

1) Bekas ban.

2) Goresan.

3) Kerusakan dan perubahan bentuk.

12 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

4) Perbedaan dari mobil yang terbakar.

5) Perbedaan dari bekas benturan terhadap permukaan air.

6) Material yang rusak.

Untuk mengutamakan kombinasi dengan penyelidikan tehnik secara lebih jauh dari kendaraan
ada pertanyaan yang sering muncul :

1) Sistem kemudi yang gagal, biasanya disebabkan oleh rem dan ban depan (tidak ada
kerusakan tehnis).

2) Mobil yang hampir tidak melakukan pengereman/tidak cukup kuat. Sering terjadi
kesalahan perlambatan pada roda yang terkunci. Perlambatan yang actual biasanya tidak dapat
berfungsi baik. Khususnya dalam membedakan situasi seperti pada lumpur yang ditinggalkan
pada permukaan jalan, penumpukan lumpur yang ada di bawah roda yang terkunci
menyebabkan roda dengan mudah selip pada permukaan jalan.

BAB III

PENGANTAR TEORI GERAK

1. a. Definisi :

1. a. Pengertian :

1) Gerak lurus beraturan adalah kecepatan tepat dari gerak dalam suatu satuan waktu.

2) Gerak lurus beraturan dipercepat adalah bertambahnya kecepatan secara teratur.

3) Gerak lurus berubah beraturan diperlambat adalah (dengan atau tanpa kecepatan akhir)
berkurangnya kecepatan secara teratur.

4) Perlambatan adalah berkurangnya kecepatan secara teratur pada satuan waktu tertentu.

5) Percepatan adalah bertambahnya kecepatan secara teratur pada satuan waktu tertentu.

6) Waktu reaksi adalah waktu yang dibutuhkan sejak pertama kali berpersepsi sampai dengan
sesaat sebelum pengereman.

7) Jarak reaksi adalah jarak yang ditempuh suatu kendaraan selama waktu reaksi.

8) Jarak pengereman adalah waktu yang diperlukan kendaaan selama melakukan


pengereman.

9) Waktu pengereman adalah waktu yang diperlukan kendaaan selama melakukan


pengereman.

10) Jarak behenti adalah jarak reaksi + jarak pengereman.

11) Waktu berhenti adalah waktu reaksi + waktu pengereman.

1. b. Satuan

Satuan internasional untuk symbol-simbol pada teori gerak adalah

Besaran Simbol Pengertian Satuan internasional

13 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Waktu t (tempo) detik , jam s,h

Kecepatan v (velokitas) m/detik (km/jam) m/s

Perlambatan (percepatan) a (acceleraty) m/detik/detik m/s²

Jarak tempuh s (spatium) m , km m , km

1. b. Km/h dan m/s

Dalam pembicaraan sehari-hari kecepatan biasanya disebut dalam kilometer per jam (km/h)
atau meter per detik (m/s). Formulasi untuk dasar perhitungan 1 Km = 1000 m dan 1 jam =
3600 detik.

Rumus :

Km/h m/s m/s km/h

m/s = km/h : 3,6 km/h = m/s x 3,6.

1. c. v – t grafik

v – t grafik adalah garis grafik yang terdiri dari dua poros. Kecepatan (v) ditunjukan sepanjang
poros vertical dan waktu (t) ditunjuk sepanjang poros horizontal.

Pertemuan dari kedua poros disebut titik original (o) semua pergerakan yang ditemukan dalam
teori gerak ditunjukan dalam grafik :

1. Gerak lurus beraturan

1. Gerak lurus berubah beraturan dipercepat.

1. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat dengan kecepatan akhir 0 m/s.

1. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat tanpa kecepatan akhir.

Contoh :

1) Suatu v t grafik dapat juga menunjukan pergerakan dalam kasus kecelakaan.

waktu reaksi waktu pengereman

waktu berhenti

2) Gerak lurus berubah beraturan diperlambat ditunjukan dalam grafik sebagai berikut

1 2 3 4 5

1. d. Gerak lurus beraturan :

s=vxt

v=s/t

t=s/v

1. e. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat hingga berhenti :

s = ½ vt

14 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

v = t.a

t=v/a

a=v/t

Catatan : Rumus diatas menunjukan ada hubungan langsung antara kecepatan, waktu, jarak dan
perlambatan. Bila salah satu faktor dirubah akan berakibat langsung pada hasil dari rumus.

1. f. Normalisasi

Pada analisa kecelakan lalu lintas, informasi dan data yang diperoleh di TKP harus dibuat
diruangkan kedalam suatu laporan / catatan. Untuk meyakinkan dan membuat semuanya dapat
mengerti, penggunaan ukuran satuan dan simbol-simbol yang benar-benar diperlukan. Simbol-
simbol dan satuan tersebut diatas telah distandarisasikan diseluruh dunia dengan sistem
internasional ( SI ). Penggunaan diatur dalam Wight and Measures Law. Sistem internasional
ini dipersembahkan oleh “ Syteme International D’ Unites “ .

1. g. Penamaan dan simbol-simbol.

Dari besaran-besaran dasar yaitu panjang waktu, massa, dan hubungannya dengan dasarnya
yaitu meter, detik, dan kiloram.

1. Kecepatan.

Adalah jarak yang ditempuh pada satu waktu tertentu dengan symbol “ v “ satuannya adalah m
/s atau km/ h

1. Perlambatan.

Perlambatan adalah negatif atau lawan dari percepatan didalam AKLL sebagian besar yang kita
gunakan adalah perlambatan. Dan arti dari perlambatan adalah berkurangnya kecepatan pada
suatu waktu tertentu. Simbol dari perlambatan adalah “ a “ . Satuannya adalah meter per detik
dalam symbol “ m / s² “.

Berkurangnya kecepatan

Perlambatan =

Waktu tertentu

1. Satuan-satuan lain.

Berbeda dengan sejumlah besaran seperti energi, ketikakita mengekspresikan tenaga dalam
ukuran-ukuran itu kita dapatka simbol kgm / s². Dari simbol ini, kita dapatkan bahwa tenaga
mempunyai satuan sendiri, yaitu Newton. Simbolnya adalah “ N “ .

1. Penyebutan.

Ukuran-ukuran ditulis dengan penuh, kependekan / singkatan atau dalam simbol-simbol


besaran detik. Singkatan sec adalah s. Simbol sendiri adalah bukan singkatan, jadi kita tidak
boleh meletakan titik setelah simbol kecali pada akhir kalimat. Penting juga di perhatikan
tentang hurup besar dan kecil. Contoh G dan g yang mempunyai arti berbda yaitu berat dan
gravitasi.

Demikian pula dengan T dan t yaitu temperature dalam celvin dan waktu.

1. Besaran.

15 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Besaran Simbol Satuan Simbol


Meter m
Panjang l
Meter m
Lebar b
Meter m
Tinggi h
Meter m
Busur s
Meter m
Jari-jari r
Detik dan Jam s
Waktu t
Meter / Detik m/s
Kecepatan v
( Km / Jam ) km / h
Perlambatan a
Meter / Detik / Detik m / s²
Massa m
Kilogram kg
Gaya F
Newton N
Berat G
Newton N
Gravitasi g
Meter / Detk / Detik m / s²
Usaha W
Newton Meter, Joule N m , J
Energi kinetik Ek
Newton Meter Nm

1. Desima prefiks.

Simbol-simbol dari satuan mempunyai prefiks decimal sebagai berikut:

Prefiks Simbol Faktor Dibaca


1 2 3 4
giga G 1.000.000.000 Miljard

mega M 1.000.000 Sejuta

kilo k 1.000 Seribu

hekto h 100 Seratus

deka da 10 Sepuluh

meter m 1 Satu

desi d 1,0 Sepersepuluh

centi c 0,01 Sepesaratus


1 2 3 4
mili m 0,001 Seperseribu

mikro mk 0,000.001 Sepersejuta

nano n 0,000.000.001 sepersemiljard

16 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

1. Sub symbol.

Untuk AKLL kita menggunakan subsimbol untuk mengenali simbol-simbolyang ada.

Contoh :

vo = Indikasi untuk kecepatan orisinil dan kecepatan awal.

vt = Indikasi kecepat setelah wakrtu tertentu atau kecepatan akhir.

vtabrak = Kecepatan saat tabrakan.

t reaksi = Waktu reaksi.

1. h. Matematika

Pekerjaan penghitungan yang kita lakukan, kita namakan matematika. AKLL berhubungan
dengan matematika, angka dengan cepat dihasilkan secara benar. Karena itu penting untuk
mengikuti peraturan matematika baik dengan menggunakan kalkulator maupun menggunakan
alat hitung lainnya.

Contoh penggunaan alat-alat kalkulator : (kalkulator yang dilengkapi dengan drajat, akar, sin,
cos, tg).

2 + 3 x 5 = ……….

Bila hasilnya 17 kalkulator tersebut benar, namun bila hasilnya 25 kalkulator tersebut tidak
dapat kita pergunakan dalam pelajaran ini.

Catatan : penggunaan titik dan koma sangat berbeda dengan sistem di Inggris. Di Inggris di
belakang titik berarti angka decimal sedangkan di Indonesia titik merupakan sebuah satuan.

Contoh : Penulisan sistem Indonesia 30.000,7 berarti tiga puluh ribu koma tujuh, untuk
kalkulator biasanya menggunakan sistem Inggris.

a. Pemrosesan

1) Perintah di Kalkulator.

Perintah ini dapat berupa perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan dan lain-lainnya.

Contoh : 2² x 3 : √4 + 5 – 6 = 5

Apabila ada sebuah formula diantara dalam kurung, kita harus melindunginya terlebih dahulu.

Contoh : 2 + 3 x 5 = 17

(2 + 3) x 5 = 25

2) Pembulatan.

Dalam perhitungan kita sering mendapat hasil tidak seluruhnya dalam angka bula, tetapi dalam
bentuk decimal. Untuk itu kita membiasakan penulisan 2 angka dibelakang decimal.

1. Simbol matematika

Didalam matematika kita dapat menggunakan beberapa simbol, dimana simbol-simbol tersebut
akan dapat mengganti beberapa kata atau cara terpendek dalam penulisannya.

17 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Arti
Simbol

≈ Kira-kira sama dengan

< Lebih kecil dari

> Lebih besar dari

= Sama dengan

> Lebih besar sama dengan

< Lebih kecil sama dengan

+ Tambah

– Kurang

x atau . atau * Dikali

√ Akar

: atau / Dibagi

_ contoh a Rata-rata contoh percepatan rata-rata

∆ contoh ∆ v Perbedaan, contoh perbedaan percepatan

1. i. Teori Kinetik
1. Gerak dan statis.

Contoh:

1) Seorang perempuan duduk didalam Bus, berarti perempuan itu statis dalam hubungan
dengan bus dan perempuan itu bergerak dalam hubungannya dengan permukaan jalan.

2) Ketika perempuan tersebut berjalan kearah supir, dia bergerak dalam hubungannya
dengan bus dan permukaan jalan.

3) Mobil statis ketika mobil tidak berubah tempat dalam hubungannya dengan lingkungan,
mobil tersebut dikatakan bergerak bila berhubungan dengan perputaran bumi.

Jadi pada hakekatnya tidak ada benda yang benar-benar statis ini adalah teori relatis.

1. Kecepatan konstan.

Adalah jarak yang ditempuh persatuan waktu perpindahan.

Contoh:

Sebuah kendaraan dengan kecepatan konstan diidentifikasikan dengan angka-angka dari km/h
atau m/s.

1. Percepatan konstan.

Yaitu perpindahan dengan percepatan kecepatan tetap persatuan waktu.

Contoh:

18 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Sebuah kereta maju dengan percepatan konstan 10 m/s² ini berarti setiap satu detik kereta
tersebut berpindah sejauh 10 m.

1. Perlambatan konstan.

Yaitu perpindahan dengan pengurangan kecepatan secara persatuan waktu.

Contoh : Sebuah mobil mengerem sampai berhenti.

1. Kecepatan yang tidak tetap.

Yaitu perubahan perpindahan persatuan waktu.

Contoh:

Dalam kemacetan lalu lintas di kota selalu bergantian akselerasi dan pengereman, berdasarkan
pencatatan kecepatan dengan tachograph.

1. Diagram

Kita dapat membagi fakta dari kecelakaan lalu lintas dalam beberapa tahap yang mana setiap
tahap menampilkan sebuah gerakan, untuk mencegah kesalahan dalam perhitungan perlu
untuk menampilkan perpindahan ini dengan membuat grafik.

Hal ini mempnyai beberapa keuntungan :

1. Tertib.
2. Jelas dan sederana.
3. Informasi mudah dimengerti.
4. Formula yang digunakan menjadi jelas.

Untuk memehami grafik ini kita harus mengetahui bagaimana sebuah diagram bekerja,
biasanya hanya menampilkan 2 garis yang sederhana.

Catatan :

Biasakanlah membuat diagram sebelum melakukan perhitungan.

1) Diagram untuk skala

Untuk membuat diagram yang sederhana tidak memerlukan skala, namun untuk menghindari
kesalahan penghitungan sebaiknya pembuatan diagram menggunakan skala dan kertas grafik.

2) Membuat diagram

Sebuah diagram dibuat dengan 2 poros :

a) Horizontal ax atau x – ax

b) Vertikal ax atau y – ax

Titik dimana 2 poros ini bertemu dinamakan sumbu tetap, jadi bukan nol.

Y axis

3) Pergerakan dalam diagram

Kecepatan tetap Percepatan tetap Perlambatan tetap Kecepatan


tidak tetap

19 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

4) Waktu yang dibutuhkan

Waktu yang dibutuhkan terlihat pada poros x. Poros waktu dapat menunjukan waktu reaksi,
waktu pengereman, waktu tabrak, waktu setelah tabrakan, waktu saat berpapasan,
waktuakselerasian lain-lain.

5) Kecepatan

V – t grafik selalu digunakan sehingga kita mengetahui kecepatan yang diberikan. Kecepatan
ditunjukan pada poros Y.

6) Akselerasi

Akselerasi dari sebuah kendaraan dalam test selalu dihasilkan dalam diagram, percepatan
digunakan sebagai fungsi waktu. Saatpersenelling dipindahkan akan terlihat juga dalam
diagram test.

7) Perlambatan

Pada kecelakaan lalu lintas kita selalu berhubngan dengan perlambatan. Hasil test rem pada
grafik menghasilkan lebih banyak informasi tentang itu, dan kita melihat perlambatan sebagai
fungsi waktu.

8) Jarak yang ditempuh

Dalam v – t grafik jarak yang ditempuh ada pada bagian permukaan grafik. Permukaan tersebut
dapat berbentuk segitiga, segiempat atau trapezium kadang kala kita harus juga menghitung
sudut yang ada ( penghitungan sudut ada pada buku jilid II ).

Daerah permukaan adalah :

a) Sebuah segiempat, sama dengan panjang dikali lebar atau dasar dikali tinggi.

b) Sebuah segitiga, sama dengan setengah dari segiempat atau setengah dikali lebar dikali
panjang.

c) Sebuah trapezium adalah daerah permukaan dari segiempat ditambah segitiga.

1. k. Rumus
1. Membuat sebuah rumus.

Kita dapat membuat rumusdengan berbagai cara, contoh :

a) Melihat satuannya

b) Melalui diagram

c) Dengan menggabungkan rumus yang ada

d) Menggunakanbeberapa rumus secara bersama-sama

1. Menghitung radius kurva

Radius kurva dapat dihitung. Sebagai contoh :

Ingat : adapengukuran dalam meter dan pengukuran dalam sentimeter sehingga kita harus
menyamakan terlebih dahulu. Contoh : h = 15 cm dan s = 8 m

Kita melakukan penghitungan dalam meter :

20 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

h² + ( ½ s ) ² 0,15 ² + ( ½ x 8 )²

r = =

2h 2 x 0,15

0,0225 = 16

0,3

= 53,408 meter

1. l. Bekerja dengan kinetik


1. Gerak tetap

1) Kecepatan tetap

Kecepatan tetap sangat berhubungan dengan analisa kecelakaan, kecepatan sering berubah
sedikit demi sedikit sengga kita sering menghitung dengan kecepatan rata-rata.

2) Kecepatan rata-rata

Contoh :

Sebuah mobil dikendarai selama 3 jam dengan kecepatan rata-rata 50 km / jam, berapa jauh
jarak yang ditempuh ?

s = v.t

= 50 x 3

= 150 km

3) Reaksi

Untuk memudahkan penghitungan waktu reaksi kita mengambil waktu reaksi selama 1 detik

Contoh :

Sebuah motor berjalan dengan kecepatan 36 km / jam jarak yang ditempuh dalam waktu reaksi
adalah 3, 6 m.

Pada kenyataannya waktu reaksi sangat bereaksi dan tergantung pada reaksi pengemudi
tersebut. Hal ini dapat berpariasi antara 0,6 – 1,5 detik.

4) Menyeberang

Contoh :

Seorang pejalan kaki berjalan cepat untuk menyebrang jalan sepanjang 5 m. Berapa waktu yang
dibutuhkan orang tersebut untuk menyeberang ? Untuk menjawab hal ini kita tidakdapat
menghitung secara pasti, namun berdasarkan percobaan untuk seorang yang sehat jasmanidan
rohani :

1. Berjalan lambat =1m/s


2. Berjalan normal = 1,5 / s
3. Berjalan cepat = 2 m /s

21 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

4. Joging =2–3m/s
5. Lari = 3 – 4,5 m / s
6. Lari cepat = 4,5 – 10 m / s

t = s/v = 5/2 = 2,5 s

5) Mengukur kecepatan

Untuk mengukur kecepatan dapat dicari dengan kecepatan rata-rata (contoh : Radar).

6) Test Spedometer

Kita tidak dapat memastikan kecepatan hanya dengan melihat speedometer. Untuk seorang
analis kita harus mengecek kecepatan speedometer dengan menggunakan pos radar atau
perhitungan manual.

Contoh : Sebuah kendaraan membutuhkan waktu 6 detik untukjarak 100 m dan jarum
speedometer menunjukan angka 50 km / jam. Berapa perbedaan kecepatan antara speedometer
dengan yang sebenarnya.

v = s / t =100 / 6

= 16,67 m / s x 3,6

= 60 km / h

Jadi perbedaan kecepatannya 10 km / h

7) Ruang kecepatan

Contoh:

jarak antara 2 lampu merah adalah 200m. Seseorang mengemudikan mobil A dengan kecepatan
15 m / s dan mengemudikan mobil B pada jarak100m pertama denga kecepatan rata-rata 10 m /
s dan 100 m selanjutnya 20 m / s. Apakah waktu yang ditempuh oleh kedua kendaran tersebut
sama ?

Jawab:

Mobil A : t = s / v = 200 / 15 = 13,33 s

Mobil B t1 = s / v = 100 / 10 = 10 s

t2 = s / v = 100 / 20 = 5 s

ttotal = 10 + 5= 15 s

1. Deselerasi tetap

Prinsif deselerasi adalah pengurangan kecepatan secara tetap panjang jarak pengereman pada
kasus emergency tergantung pada 2 faktor yaitu kecepatan dan deselerasi pengereman.

1) Fokus deselerasi pengereman.

Menggandakan kecepatan pada fokus yang sama mengakibatkan jarak rem 4 kali lebih panjang.
Bila menggadakan perlambatan juga sistem pengereman dan lingkungan sangat mempengaruhi
panjang dan pendeknya jarak rem. Dengan menggunakan ABS sistem jarak rem menjadi pendek
pada jalan yang basah, kotor dan licin deselerasi menjadi rendah dan jarak rem menjadi
panjang.

22 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Contoh:

Sebuah mobil dengan karavan mengerem sepanjang 75 m dengan kecepatan 108 km/h dapatkah
seseorag memberhentikan mobil tersebut dengan perlambatan normal ?

a = v²/2s = 30² /2 x 75

= 900/150

= 6m/s²

pada tabel untuk Perlambatan normal = 2m/s²

jadi pada soal ini tidak dapat dilakukan pengereman dengan perlambatan normal.

2) Berhenti karena tabrakan.

Suatu perlambatan yang sangat besar dapat timbul karena tabrakan pada manusia, dengan
membenturkan kepala dapat diketahui bahwa maksimal perlambatan dimana kita tetap hidup
adalah 600 m/s² dan bila mencapai 1.100 m/s² dapat berakibat fatal.

Contoh:

Sebuah mobil menabrak pohon dengan kecepatan sekitar 72 km/h dan mobil berhenti sejauh 1
meter berapa besar rata-rata deselerasinya ?

V0² 20²

a = =

2.s 2

= 200 m/s²

Catatan: Dengan rata-rata deselerasi 200 m/s² meskipun dengan seatbelt dan airbag akan
sangat sulit untuk bertahan dikursi kendaraan.

3)

Kecepatan berdasarkan panjang rem.

Rumus :

Contoh sebuah kendaraan dengan deselerasi 7 m/s² panjang rem 56 m berapakah


kecepatannya?

v0 = √ 2 a s

= √ 2 x 7 x 56

= 28 m/s x 3,6

= 101 km/h

4) Waktu pengereman

Contoh: Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 130 km/h, rata-rata deselerasi 2m/s² berapa
jarak yang ditempuh?

23 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

V0²

s =

2a

(130 : 3,6) ²

2x2

= 326 m

5) Kecepatan sesaat setelah tabrakan berdasarkan panjang rem.

Tanda yang ditimbukan setelah mobil berputar akibat kecelakaan sering dipakai untuk
mengetahui kecepatan saat kecelakaan yang terpenting pada kasus ini adalah kita harus
mengetahui pajang rem dan deselerasi.

vimpect = √ 2 a sputar

= √ 2 x 2,5 x 60

= 17,32 m/s x 3,6

= 62 km/h

1. Jarak berhenti.

Adalah jarak reaksi ditambah jarak rem.

Contoh:

Pengemudi mengamati sesuatu dijalan dan ia harus bereaksi terhadap sesuatu, ia memilih untuk
mengerem dan kemudian menghasilkan jarak berhenti.

1) Pengaruh lingkungan.

Asumsi yang tepat dari waktu reaksi dan deselerasi saat pengereman sangat penting untuk jarak
berhenti, sehingga kita dapat memutuskan apakah bila ada hambatan pengemudi dapat berhenti
tepat waktu atau ia terlalu cepat mengemudi sehingga mengakibatkan kecelakaan kombinasi
yang tepat untuk menghitung reaksi dan pengereman:

a) Reaksi : Minimal 0,6 detik, rata-rata 1 detik dan maksimal 1 ½ detik (namun
penyelidikan lebih lanjut sangat penting).

b) Selama pengereman : Tergantung kendaraan dan lingkungan.

2) Daya pandang.

Dalam undang-undang dikatakan bahwa setiap pengemudi harus mampu menjaga jarak
terhadap kendaraan lain sehingga dapat menghentikan kendaraannya bila akan terjadi sesuatu
yang tidak diharapkan.

Jarak berhenti dapat juga disamakan dengan daya pandang dalam perhitungan, sehingga
dengan menghitung kita dapat memutuskan apakah pengemudi tersebut dalam kasus
emergency dapat berhenti dengan tepat tanpa mengalami kecelakaan.

24 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Kita dapat membedakan beberapa variasi daya pandang, sebagai berikut:

a) Penglihatan, bersih atau tidaknya kaca depan mengakibatkan perbedaan waktu reaksi.

b) Daya pandang, contoh: Seseorang menyeberang tidak jelas terlihat karena cuaca yang
gelap sehingga kita dapat memperhitungkan bahwa waktu reaksi lambat.

c) Pengamatan, situasi jalan dapat menjadi buruk sehingga untuk mengamati


membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

3) Kecepatan yang aman.

Contoh :

Pada jarak pandang yang sangat aman (50 m) waktu reaksi yang kita pilih cenderung lebih
panjang. Ketika mengerem kita juga harus hati-hati terhadap pengemudi dibelakang kita, pada
saat rekonstruksi diketahui deselerasi 4 m/s² dan waktu reaksi 3 detik.

Untuk menjawab permasalahan diatas kita dapat membuat diagram baru :

vaman = vtotal – vbantuan

= √ 2 a stot – atreaksi

= √ 2 a (sbantuan + sdaya pandang ) – a treaksi

= √ 2 x4 (1 / 2 a t²reaksi + 50 ) – 4 x 3

= √ 544 – 12

= 23,32 – 12

= 11,32 m/s x 3,6

Vaman = √ 2 a ( saman + ½ a t²reaksi ) –at reaksi

= 41 km/h

Rumus

4) Menjaga jarak

Banyak terjadi tabrak belakang marena tidak dapat menjaga jarak, sehingga ini harus kita
bicarakan dengan baik dengan asumsi kecepatan dan deselerasi pengereman sama Jarak reaksi
pengemudi dan kendaraan sama dengan waktu reaksi.

1. Penghitungan kecepatan asli

Untuik menghitung kecepatan asli (sesaat sebelum tabakan), kita harus dapat menghitung
secara tepat dengan memperhatikan kecepatan akhir dan kecepatan saat tabrakan dengan arah
yang sama.

1) Prinsip-prinsip perhitungan.

Contoh:

Sebuah mobil menabrak jembatan dengan kecepatan 40 km/h pada pagar jembatan terlihat
goresan sepanjang 50 dan deselerasi dijalan tersebut 6 m/s². Berapa kecepatan awal mobil
tersebut bila mobil tersebut berhenti pada saat tabrakan.

25 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Jawab : v ren = √ 2 a s rem

= √ 2 x 6 x 50

= 24,49 m x 3,6

= 88 km/h

v asli = √ v²rem + v² tabrak

= √ 88² x 40²

= 97 km/h

2) Variasi deselerasi

Sebuah motor meninggalkan bekas rem 20 m denga deselerasi 11 m/s² kemudian menabrak tepi
jalan dengan kecepatan 30 km/h. Berapa kecepatan awalnya.

vo = √ 2 arem srem + 2 a gores s gores + v² tabrak

= √ (2 x 11 + 20) + (2 x 4 x 110) + (30 : 3,6)²

= 37,28 m/2² x 3,6

= 135 km/h

3.13 Teori Dinamik.

Teori dinamik banyak membantu untuk menganalisa sebuah kecelakaan. Sir Isaac Newton
(1642-1726) menemukan teori dinamik pada tahun 1687 dengan sebutan tiga hukum Newton.

1. Hukum Newton.

1) Hukum I (Keseimbangan benda tegar)

Setiap benda akan tetap seimbang atau tegar jika gaya-gaya yang bekerja padanya sama dengan
nol atau resultan dari gaya tersebut sama dengan nol.

2) Hukum II (Perubahan kecepatan)

Perubahan kecepatan berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan
memiliki arah sesuai dengan arah gaya yang bekerja pada titik tersebut.

3) Hukum III (Aksi – reaksi)

Setiap aksi selalu menimbulkan reaksi yang biasanya sama namun berlainan arah atau semua
gaya yang bekerja pada benda benda tersebut selalu sama namun berbeda arah.

1. Teori Dinamik

Teori Dinamik adalah bagian dari kinetik, kita dapat menambah beberapa prinsif seperti massa,
grafitasi, berat, daya, usaha dan energi.

1) Massa.

Adalah suatu yang dimiliki suatu objek yang ditujukan dalam kilogram.Hal tersebut adalah
kwantitas yang ditentukan oleh kerapatan ukuran benda tersebut. Semakin besar massa
semakin sulit untuk dipengaruhi oleh gerak konstan lurus benda tersebut. Dengan kata lain

26 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

semakin sulit untuk menghentikan kendaraan dari keadaan bergerak sampai berhenti.

2) Gravitasi

Adalah bagian dari akselerasi, denga simbol g, dan dalam m/s².

3)

Berat

Berat adalah gaya khusus dengan simbol G dan satuannya adalah N. Berat adalah dari massa
dan gravitasi degan Rumus :

Contoh : Sebuah mobil berdasarkan sertifkat registrasinya mempunyai massa 1.000 kg. Di
Indonesia 1 kg = 9,8 N, Berapa berat mobil tersebut ?

G = mg

= 1.000 x 9,8

= 9.800 N

4)

Gaya

Simbol gaya adalah F, satuannya Newton, Rumus :

1 N = 1 kg / m/s²

Ketika kita menarik sebuah tali maka tali tersebut juga mempunyai kekuatan untuk menarik dan
ini disebut hukum aksi = reaksi.

Contoh:

Peluncur ditarik keudara dengan massa 300 kg. Peluncur tersebut mempunyai kecepatan 3
m/s². Berapa gaya yang diperlukan untuk menarik peluncur tersebut ?

Jawab : F = m a

= 300 x 3

= 900 N

5) Usaha

Usaha adalah hasil gaya dan jarak yang ditempuh dengan simbol W dan simbolnya N m atau
Joule ( J ). Rumus :

Contoh : Anda mendorong sebuah gerobak dengan gaya 100N sepanjang 5 m, berapa usaha yang
dilakukan ?

Jawab : W = F s

= 100 x 5

= 500 N m

= 500 J

27 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

6) Energi

Simbol dari energi adalah E, satuannya N m atau J . Sehingga energi mempunyai satuan yang
sama dengan usaha. Hasil dari usaha adalah energi, energi tidak bisa hilang tetapi semuanya
atau sebagian dapat pindah keobjek yang lain atau berubah menjadi bentuk yang berbeda.

Jumlah energi selalu tetap konstan, energi dapat digambarkan sebagai perbedaan energi atau
energi kinetik dengan simbol E k.

Rumus energi kinetik adalah :

Contoh : Sebuah mobil dikendarai dengan kecepatan 72 km/h, dengan massa 1.300 kg. Berapa
energi kinetiknya ?

Jawab : 72 km : 3,6 = 20 m/s

E k = ½ m v²

= ½ x 1.300 x 20²

= 260.000 N m

= 260.000 J.

3.12 Pendekatan praktek

Cara ini untuk mengetahui bagaimana cara bekerja subjek yang kita pelajari.

1. Tingkat analisa.

Subjek bahan pelajaran ini tidak cukup untuk seorang analis kecelakaan sehingga kita perlu
mendapat pelajaran yang lebih mendalam tentang analisa kecelakaan, sehingga untuk
melakukan peyelidikan lebih lanjut kita dapat menggambarkan dengan jelas dan tepat disertai
dengan rasa tanggung jawab.

1. Tes rem

Karena kurangnya pengalaan dalam praktek tes pengereman kadangkala informasi yang penting
tidak dapat terlihat sehingga banyak petugas dilapangan melakukan kekeliruan dan berpikir
bahwa perlambatan dapat dilakukan dengan perkiraan saja.

1. Asumsi.

Kita dapat melakukan analisa kecelakaan lalu lintas tanpa melakukan asumsi. Asumsi yang
terpenting adalah data mana yang paling berperan sebagai penyebab terjadinya laka lantas.
Asumsi dapat lebih dari satu dan itu lebih baik.

Contoh:

ketika petugas mendatangi TKP, ditemukan bekas rem sepanjang 30 m diperkirakan deselerasi
8m/2². Berdasarkan asumsi ini, petugas dapat memperkirakan kecepatan untuk tes
pengereman, kendaraan yang terlibat dalam laka lantas tersebut terbakar habis. Tes
pengeremen harus dilakukan dengan kendaraan yang berbeda bedasarkan argument yang tepat,
hasil tes pengereman tersebut dapat digunakan dalam analisa laka lantas.

1. Bekerja berdasarkan asumsi.

Asumsi tidak selamanya sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi. Tetapi nilai minimal dan
nilai kemungkinan terjadinya asumsi tersebut dapat diberikan, bila asumsi tersebut logis nilai

28 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

dari fakta yang sebenarnya akan berada di antara kedua nilai tersebut.

3.13 Diagram dan Tabel

1. Gambar diagram pengereman.

Salah satu cara cepat untuk memperkirakan kecepatan awal suatu kendaraan, lama
pengereman, jarak henti dari bekas rem yang ada disuatu TKP laka lantas adalah dengan
menggunakan diagram pengereman.

Contoh: Disuatu TKP Laka Lantas ditemukan bekas rem sepanjang 35 m

Dengan menggunakan diagram pengereman maka kita dapat memperkirakan :

Kecepatan awal sebelum terjadinya kecelakaan adalah : 24 m/s atau 85 Km/jam, lama
pengereman 2,95 detik dan jarak henti : 58 m

1. Deselerassi
2. Tidak terblokir.

Deselerasi Bus, Ambulance dan kendaraan lain.

Rem tidak terbelkir < 2m/s²

Rem hati-hati karena banyak muatan < 1m/s²


1. Rem terblokir
1. Sepeda

1) Hanya rem depan ≈ 2 – 4m/s²

2) Kedua rem 6 – 8m/s²

3) Sliding 4 – 12m/s²

1. Motor < 50cc


1. Rem belakang 4m/s²
2. Kedua rem atau hanya rem depan 8m/s²
3. Sliding 4 – 8m/s²
4. Sepeda motor

1) Rem belakang 4m/s²

2) Kedua rem atau hanya rem depan 8 – 10m/s²

3) Sliding 2 – 6m/s²

1. Manusia

1) Sliding dengan baju normal 9 – 12m/s²

2) Sliding dengan baju kulit 6 – 19m/s²

1. Mobil penumpang

1) Blokir 7 – 9m/s²

29 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

2) Rem ABS 8 – 12m/s²

3) Sliding 4 – 6 m/s²

1. Van

1) Max 7m/s²

2) Bernuatan lebih 4m/s²

1. Lorry

1) Kosong 6m/s²

2) Lebih muatan 4 – 6 m/s²

3) Secara teknis lebih muatan 2 – 4m/s²

1. Kereta api/emergency 1,5 m/s²

Diagram Jarak Waktu Kecepatan Deselarasi


t

v
s = ½vt v
a =
s = ½ a t² t =
v = at t
a

2s 2s
2s
s =
v = a =
t =
2a
t t²
v
v
v = √ 2 as v²
t = 2s
a
a =
√ a
t
2s

vo = √ 2a1 s1 + 2a2 s2+ v3²


Kecepatan
Diagram

Radius Curva

Gaya berat usaha energy kinetik


F = m a G = m g W = Fs Ek = ½ m v²

BAB V

MELOMPAT DAN MELAYANG (TAA II)

30 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

4) Horizontal/vertikal.

Semakin cepat benda bergerak, semakin jauh loncatannya. Didalam kasus laka lantas kita sering
melihat sesuatu atau seseorang loncat dari tanjakan, jembatan dll. Kita dapat menghitung
kecepatan awal kendaraan dengan mengukur jarak horizontal loncatan dan perbedaan
ketinggian secara vertical ( tinggi loncatan )

Seandainya kita dapat memasukan ketahanan udara dalam perhitungan, kecepatan horizontal
tidak dapat berubah. Kecepatan vertical bertambah sebagai hasil dari gaya gravitasi ( gravitasi di
Indonesia 9,8 m/s² ). Dengan di ketahuinya ketinggian jatuh maka kita dapat menghitung
waktu jatuh. Sehingga kecepatan kendaraan sama dengan jarak loncatan dibagi waktu jauh.

Dalam bentuk rumus sebagai berikut

Jarak loncatan

Kecepatan =

Waktu jatuh

Contoh :

Sebuah kendaraan terbang dan jatuh dari sebuah tanjakan/ketinggian setinggi 4 m. Kendaraan
tersebut jatuh pada jarak 8 m. Berapakah kecepatan kendaraan ?

Sekarang kita dapat menghitung waktu jatuh dari ketinggian 4 m dengan percepatan jatuh
sebesar gravitasi 9,8 m/s² dan ini adalah gerakan lurus berubah beraturan dengan rumus :

t = √ 2.s => √ 2.4 => 0,903 detik

g 9,8

Sehingga waktu jatuh dalam 0,903 detik.

Seandainya kita mengabaikan pengaruh dari tekanan udara, kita dapat melihat bahwa jarak
lompatan sejauh 8 m itu ditempuh dalam waktu 0,90 detik ( waktu jatuh ). Kecepatan horizontal
itu tetap tidak berubah dan kecepatan tetap pada jarak 8 m selama 0,903 detik.

s 8

v= => => 8,89 m/s

t 0,903

Jadi kecepatan kendaraan tersebut adalah 8,89 x 3,6 = 32km/jam.

Contoh :

Seorang tertabrak dan terlempar dari sebuah jembatan dengan ketinggian 8 m, orang tersebut
mendarat sejauh 37 m. Berapakah kecepatan saat terjadi tabrakan ?

Kita asumsikan orang tersebut terlempar akibat tumbukan dan mendapat kecepatan horizontal
sehinggakita dapat menghitung kecepatan orang tersebut sebagai kecepatan saat terjadi
tabrakan.

Sjump Sjump 37 37

vo = => => => => 29,13 m/s

31 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

t tall √ 2. sfull √ 2.8 1,27

g 9,8

Sehingga kecepatan tabrakan adalah 29,13 x 3,6 = 105 km/jam.

5) Rumus gerak peluruh

Semakin cepat kita bergerak semakin jauh pula kita meloncat. Akan tetapi disamping perbedaan
ketinggian juga sudut iklinasi pada saat dimulai lompatan juga sangat penting. Kita mencapai
titik tertinggi ketika kita meloncat dengan sudut 45º inilah alasannya mengapa para “peloncat”
mengkombinasikan kecepatan setinggi mungkin dengan tenaga loncat yang maksimal. Dengan
kita mengetahui jarak loncatan ketinggian dan sudut loncatan, kita dapat menghitung kecepatan
awal.

Kita menamakan rumus ini :

Rumus Gerak Peluru.

St = jarak loncatan dalam meter didalam posisi horizontal yang sama sejajar dengan titik
lepas.

α = sudut inklinasi derajat

g = gravitasi bumi dalam m/detik²

v = kecepatan dalam m/detik

Didalam rumus ini, kita tidak mengikutkan berapa hal dibawah ini dalam perhitungan :

– Pengaruh dari tekanan udara. Hal ini mengimplikasikan bahwa kecepatan asal
seharusnya lebih tinggi dari kecepatan hasil perhitungan.

– Pengaruh dari “ per “ kendaraan, per kendaran akan mebuat sudut implinasi menjadi
lebih kecil dari sudut sebenarnya ( sebagai contoh Polisi tidur ). Ini juga mengimplikasikan
kecepatan yang asli lebih tinggi. Perbedaan ketinggian seringkali terjadi. Dengan
mengambarkan arah loncatan didalam kertas skala, kita dapat mengukur jarak loncatan.

Contoh :

Sebuah sepeda motor terlempar dari sebuah jalan saat melewati tumpukan tanah. Berdasarkan
hasil penyelidik didapat jarak loncatan sejauh 23m. Sudut inklinasi 2,5º. Berapakah kecepatan
sepedamotor tersebut ?

vo = s.g => 23.9,8 => 50,88041 m/dtk

sin (2α) sin (2.2,5)

Kecepatan sepeda motor tersebut adalah 50,88041 x 3,6 = 183,169 m/detik.

Jadi untuk membuat loncatan sejauh 23 m dengan kemiringan 2,5º, kecepatan sepeda motor
setidak-tidaknya 183 km/jam.

Bila ita melihat kasus tersebut, maka:

– Pada sudut kemiringan 2º kecepatannya adalah 204 km/jam.

– Padasudut kemiringan 3º kecepatannya adalah 167 km/jam.

32 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Dengan demikian dapat dilihat bahwa keakuratan dalam mengukur sudut inklinasi adalah
sangat penting dalam menentukan kecepatan tertentu suatu kendaraan.

B A B VI

PERBEDAAN KETINGGIAN DAN TANJAKAN

1. 20. Mengukur Perbedaan Ketinggian.

Kita seringkali dapat mengukur perbedaan ketinggian dengan cara kita sendiri. Cara yang sering
digunakan dalam pekerjaan bangunan dapat juga digunakan dalam analisa laka lantas.
Contohnya dengan penggunaan selang air transparan. Letakan selang yang sudah disis air
sepanjang lintasan yang ingin diukur (agar mudah dilihat sebaiknya air yang berwarna). Ukur
tinggi air dikedua ujung selang dari permukaan jalan / tanah. Perbedaan ketinggian air dalam
selang adalah ketinggian tanjakan.

Contoh :

Jadi perbedaan ketinggian adalah : 1,5 – 0,5 m

1. 21. Mengukur / menghitung sudut inklinasi

Dalam menghitung sudut inklinasi, kita membutuhkan data-data lain disamping ketinggian (sisi
a), jarak sejajar antara kedua ketinggian air (side b), atau gradient/sisi miring yang diukur
sepanjang sudut inklinasi (side c).

Contoh :

Perbedaan ketinggian adalah 1,25 m. jarak sisi inklinasi adalah 15 m. berapakah sudut
inklinasinya ?

a 1,25

sin α = =>

c 15

sin α = 0,0833

α = 4,78º

maka sudut inklinasinya adalah 4,78º

Contoh :

Berapakah sudut inklinasi bila perbedaan ketinggian 1,40 m dan jarak horizontal sejajar air
adalah 7 m ?

a 1,40

tan α = => => 0,2

b 7

α = 11,3º

maka sudut inklinasinya adalah 11,3º

33 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

1. 22. Persentasi sisi miring / tanjakan

Dalam mengemudi, tes pengereman juga penting untuk mengetahui sudut inklinasi atau
gradient. Kemiringan dalam tanjakan/turunan bias dinyatakan dlam presentase, drajat atau
ratio.

Contoh :

Gradient 10º mengimplikasikan 100 m horizontal, permukaan jalan naik 10 m.

Tanjakan seperti ini bias juga dinyatakan dalam ratio 100 : 10 (10 :1).

Kemudian kita dapat juga menyatakan dalam presentase sbb : 1/10 x 100 = 10 %

Dari presentase kita dapat menghitung sudut inklinasi yaitu :

10

cos α = => 0,1

100

α = 5,71

Maka sudut inklinasinya adalah 5,71º

1. 23. Gaya gradient

Semakin tajam tanjakan, semakin besar gaya tanjakan dan turunan dan semakin kecil gaya pada
permukaan jalan,. Didalam analisa laka lantas, kita bicara tentang sudut tanjakan dan turunan.
Untuk menggambarkan gaya-gaya yang yeng bekerja pada sudut tanjakan dan turunan tersebut,
kita menggunakan vaktor.

Gaya yang bekerja pada kendaraan ditanjakan, sesuai dengan hokum Newton dan sebagai
berikut :

– Berat adalah gaya dan ditentukan oleh massa dan gaya gravitasi.

– Arah dari berat adalah vertical.

– Titik berat adalah pusat gravitasi.

Dalam sebuah tanjakan, berat kendaraan dipisahkan dalam dua arah :

– Gayagradient : F gr : gaya sejajar dalam tanjakan.

– Gaya normal : F n : gaya tegak lurus pada permukaan

B A B VII

ADHESI

1. 24. Perpindahan Gaya

Pada suatu jalan yang licin dan berbahaya kita dapat membayangkan hal-hal berikut antara lain
: perlambatan rem yang rendah, slip, shifting, load, koefisien adhesi yang rendah dan kecepatan
menikung yang rendah. Grip suatu kendaraan tentu saja penting dalam menganalisa laka lantas
untuk mengetahui lebih banyak tentang laka tersebut. Dalam pembahasan tenang perpindahan

34 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

gaya antara material, grip, fraksi, kekasaran permukaan, friksi dan lain-lain, kita menggunakan
kata Adhesi :

Adhesi sering juga digunakan dalam literuar-literuar professional. Dalam adhesi kia fokuskan
pada 2 buah gaya yaitu gaya normal (Fn) dan gaya adhesi (Fa).

1. 25. Gaya normal

Gaya normal adalah gaya yang selalu bekerja pada sudut tegak lurus terhadap permukaan jalan.

Gaya normal teradi karena berat kendaraan itu sendiri dan juga karena pengaruh kondisi
lainnya. Tukikan yang terjadi akibat pengereman mengandung arti bahwa gaya normal pada
roda depan jauh lebih tinggi dari roda belakang.

1. 26. Gerakan adhesi.

Gaya adhesi adalah gaya yang bekerja seajar dengan permukaan untuk memindahkan
obyek/benda tersebut. Memindahkan kendaraan pada saat terbalik juga membutuhkan gaya
yaitu gaya tarik (Ft). gaya adhesi antara atap kendaraan dan permukaan jalan menyebabkan
gaya tarik menjadi tertahan.

– Gaya tarik pada saat turun akan lebih kecil, karena dibantu oleh gaya gradient.

– Gaya tarik pada saat naik akan lebih besar karena tertahan oleh gaya gradient.

Gaya tarik yang dibutuhkan selalu tergantung dari adhesi yang terjadi, semakin besar gaya
adhesi semakin kasar permukaan jalan dan semakin besar gaya tarik. Semakin kecil adhesi
semakin halus dan kecil gaya tariknya. Gaya tarik, sama dengan gaya adhesi ketika gaya tarik
sejajar dengan permukaan jalan. Untuk mencegah kebingungan dalam membedakan antara
gaya adhesi dengan gaya gradient maka disarankan untuk menggunakan symbol yang dapat
dengan jelas dibedakan.

Maka kita menggunakan :

Fa = gaya adhesi

Fgr = gaya gradient

Gaya adhesi tergantung dari :

– Bahan material yang saling bergesekan.

– Perpindahan gaya antara material.

– Gaya normal (gaya yang terjadi akibat gaya tekanan antara permukaan suatubenda
dengan benda lainnya).

1. 27. Koefisienan adhesi.

Daya cengkram, kekasaran dinyatakan dalam koefisien adhesi adalah angka yang menyatakan
rasio dan tidak mempunyai satuan.

μa = koefisien adhesi

μn = koefisien normal

Contoh :

35 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Sebuah kendaraan seberat 10.000 Newton terbalik dengan atapnya berada dipermukaan jalan,
gaya tarik yang dibutuhkan untuk menarik kendaraan 5.500 Newton berapa besar koefisien
adhesi ?

Fn 10.000 N

Fa Ftow 5.500

μa = => => = 0,55

Fn Fn 10.000

1. 28. Tanjakan Turunan

Contoh :

Seandainya kendaraan tersebut pada contoh diatas terbalik dengan atap di abawah pada
tanjakan dengan sudut 10º

Gaya normal menjadi Fn = G cos α => 10.000 . cos 10 => 9848.0775 N.

Koefisien adhensi tetap sama. Maka gaya adhensi menjadi :

Fa

Fa Ftow 5.500

μa = => => = 0,55

Fn Fn 10.000

Fa = μ a Fn => 0,55 ٠ 9848,0775 => 5416,4426 N

Perlu dingat sudut kemiringan tidak mempengaruhi koefisien adhesi, akan tetapi berpengaruh
terhadap gaya tarik (Ft).

Fgr = G sin α => 10.000 ٠ sin 10 => 1736,4818

Pada saat menurun :

Ft = Fa – Fgr

= 5416,4426 – 1736,4818

= 3679,9608 N.

Pada saat tanjakan :

Ft = Fa + Fgr

= 5416,4426 + 1736,4818

= 7152,9244 N.

1. 29. Perlambatan

Kita juga dapat menghitung perlambatan pada saat tanjakan berdasarkan koefisien adhesi
sebagai contoh kendaraan yang terbalik pada jalan horizontal. Hubungan antara gaya adhesi
(dalam kasus ini gaya adhesi sama dengan gaya tarik) dan gaya normal sama dengan hubungan

36 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

antara perlambatan dan gaya gravitasi bumi.

Fa

μa = => Fa = m ٠ a

Fn

m.a

μa = =>

m.g

μa = =>

sebagai contoh soal tersebut diatas, diketahui koefisiensi adhesi = 0,55, gaya gravitasi = 9,8
m/s². Maka :

a = μ a ٠g

= 0,55 ٠ 9,81

= 5,3955 m/s²

Jadi perlambatan kendaraan tersebut seandainya meluncur dengan posisi terbalik pada jalan
lurus horizontal adalah 5,3955 m/s².

1. 30. Adhesi antara ban dan permukaan jalan

Kekhasan dalan adhesi ban kendaraan dan permukaan jalan adalah tidak adanya koefisien
adhesi yang konstan. Hokum tentang gaya gesekan oleh Coulumb (1736 – 1806) kemudian tidak
dapat diaplikasikan. Koefisien adhesi maksimum didalm cakupan analisa laka lantas berfvariasi
antara 0,6 dan 2. hal ini disebabkan karakteristik dari karet (visco-elastic) dengan bam dari
permukaan jalan normal, koefisien adhesi rata-rata tidak lebih dari 1.

Besarnya adhesi secara akurat biasa didapat melalui test pengereman dan kita bias melihat
perbedaan koefisien adhesi maksimum.

1. 31. Rumus Gaya Adhesi

Rumus tersebut mengimplikasikan bahwa gaya adhesi meningkat sebanding dengan gaya
normal. Oleh sebab itu beberapa kendaraan traktor untuk pertanian ban-nya berisi air, untuk
mendapat perpindahan gaya yang lebih baik. Pada kendaraan khusus balap, besarnya gaya
tekanan meningkat dengan penggunaan spoiler. Koefisien adhesi maksimum pada saat
pengereman tergantung dari tiga faktur utama :

– Kecepatan luncur.

– Jenis ban

– Permukaan jalan

1. 32. Kecepatan Luncur.

37 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

Kecepatan luncur adalah kecepatan pada saat roda terkunci dan meluncur pada permukaan
jalan. Dan hasil luncuran ini menimbulkan panas pada permukaan jalan.temperatur meningkat
ketika kecepatan luncur juga meningkat. Ketika ban terkunci, potongan / jejak dari karet ban
selalu meluncur dan selalu bergesekan dengan permukaan jalandan kemudian akan
menimbulkan panas, dan koefisien adhesi akan menurun secara bertahap.

Hal tersebut terjadi karena permukaan jalan/aspal dan karet ban akan meleh dan hal itulah
yang menyebabkan timbulnya bekas rem pada aspal. Hal itu menyebabkan semakin lama
meluncur maka perlambatannya semakin kecil, kecepatan maksimum menurun jauh contohnya
9 m/s² pada saat rem biasa (roling) dan menurun sampai 5 m/s² pada saat terkunci.

1. 33. Ban

Apabila membahas pengaruh dari ban, maka dapat kita bedakan dalam hal :

– Bahan material.

– Konstruksi ban.

– Bentuk dari profil ban.

Secara umum ban gundul mempunyai daya cengkram yang baik, profil pada ban hanya berguna
pada saat ban tersut melewati air (pada saat hujan / aqua planning). Jenis karet ban juga
berperan penting dalam menentukan daya cengkram. Pada mobil balap digunakan ban khusus,
yang setelah beberapa saat akan panas dan dapat mencapai perlambatan 20 m/s²

1. 34. Permukaan jalan.

Pengaruh dari permukaan ban terbagi dalam dua hal, yaitu bahan permukaan jalan/aspal dan
kondisi permukaan jalan. Perbedaan permukaan jalan maka berbeda pula koefisien adhesi.

1. 35. Kondisi cuaca

Koefisien adhesi secara umum, pada kondisi permukaan jalan modern 0,6 sampai 1 pada saat
kondisi kering, hal ini berbeda pada kondisi jalan basa. Pada saat baru saja hujan percampuran
antara air dan kotoran, minyak akan membuat koefisien adhesi maksimal jalan tersebut menjadi
kecil. Sehinga perlambatan menjadi semakin kecil. Aqua planning (genangan air) tentu saja
berpengaruh pada koefisien adhesi.

1. 36. Siklus adhesi (perpindahan gaya)

Ban kendaraan harus mengakomodasi berbagai gaya yang teradi akibat percepatan (akselerasi),
pengereman, perubahan arah, slidding dan sebagainya. Gaya-gaya tersebut dapat terjadi pada
saat bersamaan. Dapat kita gambarkan dalam sebuah diagram, yaitu diagram siklus adhesi atau
Lingkaran Kamn (circle of Krmn).

Area permukaan dari siklus menggambarkan titik sentuh antara ban dan permukaan jalan.
Radius dari lingkungan adalah ukuran dari maksimum koefisien adhesi. Dengan siklus tersbut
ditunjukan juga gaya mengemudi (driving force), gaya rem dan gaya cengkram ban.

Frem = gaya rem

Fr = resultan gaya

Fd = gaya mengemudi (driving force)

= gaya yang terdiri dari perpindahan gaya-gaya tertentu contohnya gaya sentrifugal ketika

38 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

melewati tikungan

Terpisanya gaya rem dan sentrifugal tidak akan menjadi masalah bila resultan gaya-gaya yang
terjadi tidak melebihi gaya adhesi maksimum. Bila resultan gaya-gaya yang terjadi melebihi
gaya adhesi maksimum. Maka kendaraan akan slip.

1. 37. Perpindahan gaya pada ban.

Perpindahan gaya pada ban terjadi akibat pengaruh angina, bentuk jalan, tabrakan, tikungan
dan lain sebagainya. Ketahanan ban pada gaya-gaya tersebut dinamakan gaya cengkraman ban.
Ketika sebuah ban harus bertahan terhadap perpindahan gaya-gaya, maka ban akan mengalami
perubahan bentuk tersebut dikomprensasikan dengan koreksi stir. Ban bergulir dengan bentuk
kemiringan tertentu sebagai hasil arah penyetiran kendaraan. Besarnya deviasi ini dinamakan
sudut drifting. Ketika melewati tikungan, bagian luar ban akan membentuk bekas drifting.

1. 38. Kecepatan pada saat tikungan.

Semakin cepat menyetir, semakin kurang ketajaman bila melewati tikungan. Seandainya radius
kurva dan perlambatan diketahui kita dapat menghitung kecepatan pada saat menikung. Bekas
jejak ban yang tertinggal ketika menikung dengan kecepatan tingi dinamakan jejak drifing, jejak
drifing berbentuk kurva. Didalam analisa laka lantas tingkat I kita telah mengetahui agaimana
cara mengukur kecepatan berdasarkan jejak drifing tersebu. Kita melewati sebuah tikungan,
maka gaya sentrifugal akan teradi. Selama gaya adhesi pada ban dan permukaan jalan dapat
dipertahankan maka kurva akan berbentuk.

1. 39. Menghitung gaya sentrifugal

gaya sentrifugal berdasarkan rumus tersebut kita dapat menghitung gaya sentrifugal kendaraan
dan penumpang.

1. 40. Gaya sentrifugal dan gaya adhesi

Kendaaan tidak akan tergelincir bila gaya adhesi yang berjalan dapat melawan/bertahan
terhadap gaya sentrifugal pusat. Gaya adhesi dapat diketahui melalui tes rem.

1. 41. Menghitung kecepatan pada tikungan

Pada saat tikungan, gaya sentrifugal sama dengan gaya adhesi maksimum, sehingga

m v²

Fc =

m v²

ma =

m ar

39 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

v² =

v = √ ar

hal ini menghasilkan rumus :

Contoh :

Sebuah jarak drifting dengan radius 50 m dan maksimum perlambatan 8,5 m/s². maka
kecepatannya adalah :

v = √ ar => 8,5 ٠ 50 => 20,615528 m/s² => 74 km/jam

hati-hati dengan menggunakan rumus tersebut karena apabila mengambil angka yang terlalu
tinggi, maka kecepatan yang didapat akan terlalu tinggi.

1. 42. Perlambatan

Pada saat melakukan pengereman di tukungan terjadi 2 perlambatan, yaitu akibat tikungan dan
pengereman. Perlambatan mana yang dipakai dalam menghitung kecepatan ? Dengan
menggunakan Siklus Kamn, gejala ini dapat diterangkan secara teori walaupun dalam praktek
tidak terlalu mudah untuk di mengerti.

Kita dapat melakukan perhitungan kecepatan pada saat tes pengereman bila sudut drifting lebih
dari 15º, dan dengan menggunakan rumus :

Bila sudut drifting lebih dari 15º maka digunakan rumus :

v ≈ √ cos αd μd gr

v ≈ √ cos αd ar

αd = sudut drifting

μd = koefisien adhesi (transfer koefisien ban dan jalan)

g = gya grafitasi

r = radius

Bila sudut drifting tidak lebih dari 15º maka tetap digunakan rumus : v = √ a r

1. 43. Radius kurva

Radius dari jejak ban pada kenyataan adalah bukan radius yang sebenarnya, hal ini disebabkan
penggseran gaya sentrifugal pada titik gravitasi walaupun secara angka tidak banyak perbedaan.
Walaupun demikian ada banyak kemungkinan untuk mengukur radius kurva.

1. 44. Aksi adalah reaksi

Pertama-tama kita harus mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan ketika melewati
tikungan.

Ketika sebuah objek melewati tikungan, dua buah gaya bekerja pada saat yang bersamaan yaitu
gaya sertifugal dan gaya adhesi yang melawan gaya serttifugal tersebut. Gaya yang satu

40 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

disebabkan oleh gaya yang lain.

Aksi adalah Reaksi

Contoh :

Kita mampu menekan / mendorong dengan gaya sebesar 1.000 N. maka akan mendapat gaya
sebesar 1.000 N. begitu juga ketika kita akan melewati tukungan, gaya adhesi total akan sama
besar dan berlawanan dengan gaya sertifugal.

Gaya maksimum yang ditunjukkan oleh ban pada permukaan jalan adalah gaya adhesi. Hal ini
ditujukan bila gaya adhesi maksimum melebihi maka akan slip atau tergelincir.

Batas maksimum diindikasikan dengan bantuan lingkaran, ketika kendaraan berjalan lurus dan
rem kendaraan bekerja, maka gaya adhesi maksimum akan terjadi dan kendaraan akan
terkunci.

Lingkaan ini maksimum Fa , ketika gaya yang bekerja melebihi

Lingkaran ini maka mobil / objek akan slip/tergelincir.

Dengan kondisi antara rem dan mengurangi gaya sentrifugal maka adhesi yang memadai akan
tercapai. Bila melewati tikungan dengan kecepatan tinggi dengan aman, itu berarti batas
maksimum belum tercapai. Dengan rem atau akselerasi maka gaya-gaya yang lain akan
terbentuk sehingga bila gaya-gaya tersebut mencapai batas maka ban akan slip. Slip ini biasanya
bekerja secara negative, akan tetapi para pembalap menggunakan sisi positif ketika melewati
tikungan.

B A B VII

EVALUASI AKHIR MATA PELAJARAN

1. Pada jalan Tol Jakarta Cikampek, anda mengendarai mobil penumpang dalam 30 detik.

Mencapai jarak 1500 m. Apakah anda melewati batas maximum kecepatan ?

1. Pada sebuah jalan raya dalam 57 detik anda dengan sepeda motor dapat mencapai 100 m
1. Buatlah diagram v – t.
2. Beri simbol untuk hal yang anda anggap penting dalam hal ini.
3. Berapa kecepatan motor anda

1. Anda mengadakan percobaan untuk mengukur kecepatan speedometer anda di jalan Tol.
Pada kilometer 73 – pal kilometer 73,5 terlihat kecepatan 140 km/jam,teman anda
menyatakan waktu yang ditempuh 14 detik. Berapa bersar deviasi speedometer mobil
patroli anda ?

1. Pada sebuah jalan Tol setelah melewati pal kilometer 60 terlihat 3 buah mobil berjalan
beriringan. Mobil A bergerak dengan kecepatan 50 km/jam, mobil B bergerak dengan
kecepatan 70 km/jam dan mobil C bergerak dengan kecepatan 100 km/jam. Besarnya
akselerasi 8 m/s² dan waktu reaksi pengemudi 1 detik.
1. Buatlah gambardengan skala 1 : 100. Panjang lintasan masing-masing kendaran
untuk jarak reaksi dan reaksi rem ?
2. Apa hubungan antara kecepatan dengan jarak reaksi ila kecepatan mobil ditambah 2
kali dari kecepatan semula ?
3. Pada jarak 34 m didepan mobil terlihat sebuah kendaraan berhenti. Berapa
kecepatan maximal yang dapat dikendarai oleh mobil yang berada dibelakang agar
dapat menghindari kecelakaan ?
4. Apa yang terjadi pada mobil yang berada dielakang bila pengemudi menggunakan

41 of 42 20/06/2022, 21:54
KINEMATIKA dalam Aspek Kecelakaan Lalu Lintas https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/21/kinematika-dalam-aspek-...

rem tangan untuk menghindari kecelakan ?


5. Apa yang telah terjadi bila kendaraan dibelakang meninggalkan bekas rem garis
lurus ?
6. Mobil anda pada gigi 3 mecapai kecepatan antara 72km/jam sampai 108 km/jam
dalam waktu 20 detik.

1) Berapa kecepatan rata-rata mobil anda selama 20 detik ?

2) Berapa akselerasi rata-rata mobil anda ?

3) Berapa jarak yang ditempuh ?

4) Berapa jarak pengereman selama 7 detik hingga kendaraan tersebut berhenti.

1. Seorang pembalap mengemudikan sebuah kendaraan di sirkuit. Rata-rata akselerasi 12


m/s². Berapakah kecepatan akhir setelah 100 m ?

1. Berapa kecepatan maksimum yang dapat dicapai jika jarak berhenti adalah 50 m, waktu
reaksi 0,8 detik dan perlambatan 8 m/s² ?

1. Sebuah mobil dengan kecepatan 270 km/jam melaju di jalan Tol. Tiba-tiba ia mengerem
karena ada truk di depannya akan menyelip. Mobil mengerem dengan perlambatan 8
m/detik². Berapa meter di butuhkan untuk mengurangi kecepatan sampai 86 km/jam ?

1. Disebuah kecelakaan mpbil menabrak truk dengan kecepatan 40 km/jam. Bekas rem yang
dihasilkan oleh truk dari ban yang mengunci jaraknya 30 m, Minimum pelambatan truk 4
m/detik². Berapa kecepatan truk sesungguhnya ?

1. Sebuah mobil dikendarai dengan kecepatan 80 km/jam, dengan massa 2.000 Kg.
Berapakah energi kinetiknya ?

B A B IX

PENUTUP

Demikianlah Bahan Ajaran Analisa Kecelakaan Lalu Lintas ini dibuat dan disusun untuk
Pendidikan Kejuruan Lanjutan Kecelakaan Lalu Lintas dan di pakai sebagai bahan ajaran dalam
proses belajar mengajar di Lembaga Pendidikan Polri pada umumnya dan di Pusdik Lantas pada
khususnya.

Diharapkan setelah mengikuti pelajaran ini dengan baik peserta didik dapat mencapai TIU dan
TIK serta dapat menerapkan di lapangan secara profesional.

42 of 42 20/06/2022, 21:54

Anda mungkin juga menyukai