Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM PENANGANAN KECELAKAAN DI JALAN TOL

TUGAS KESELAMATAN JALAN RAYA

Oleh:

ANNISAA TRIHITA KARANA

NIM 181910301131

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1. Latar Belakang...........................................................................................3

BAB 2.KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN TOL....................................5


2.1. Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol.........................................................5

2.2. Fenomena Perilaku Berkendara dan Kejadian Kecelakaan di Jalan Tol...5

2.3. Program Peningkatan Keselamatan Jalan di Jalan Tol..............................5

BAB 3. PENUTUP..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perubahan gaya hidup manusia di era yang serba cepat dan praktis sulit
untuk terlepas dari penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-harinya.
Perubahan signifikan dalam setiap aktivitas individu manusia yang
disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diantaranya
adalah berkembangnya penggunaan sarana dan prasarana transportasi seperti
kendaraan bermotor (Amin et al., 2020). Dampak positif dari perkembangan
transportasi diantaranya adalah masyarakat dapat menempuh perjalanan
dengan waktu yang singkat dengan biaya yang cukup terjangkau. Selain
menimbulkan dampak positif, peningkatan jumlah kendaraan bermotor
mempengaruhi masalah lalu lintas.

Jalan tol merupakan salah satu upaya dalam mengurangi dampak masalah
lalu lintas akibat peningkatan kandaraan bermotor. Jalan tol sebagai jalan
bebas hambatan digunakan untuk menghubungkan suatu kota ke kota lainnya
dengan arus pergerakan yang cukup besar(Oktopianto & Pangesty, 2021).
Namun dengan adanya jalan tol bukan berarti akan mengurangi masalah lalu
lintas. Arus kendaraan yang cukup besar akan sering menyebabkan
kecelakaan karena banyaknya kendaraan yang melaju dengan cepat.
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian dimana sebuah kendaraan bermotor
bertabrakan dengan kendaraan atau benda lainnya dan menyebabkan
kerusakan(Sihombing & Widyastuti, 2016). Sedangkan menurut UU no 22
tahun 2009 pasal 1 ayat 24 menyebutkan bahwa kecelakaan adalah suatu
peristiwa di jalan yang tidak terduga dan tidak disengaja dengan melibatkan
maupun tidak melibatkan pengguna jalan lainnya yang mengakibatkan korban
manusia ataupun harta benda.

Berdasarkan data dari BPJT, 2020 faktor yang menyebabkan kecelakaan


jalan tol 12,5% diakibatkan oleh kegagalan kendaraan seperti rem blong, ban
bocor, kelebihan beban, dan lainnya. Lalu < 1% diakibatkan oleh kondisi
jalan tol itu sendiri dan 87% diakibatkan oleh kelalaian pengemudi.
Kecelakaan yang diakbatkan oleh pengemudi yang kurang antisipasi dan
lengah sehingga tidak dapat menjaga jarak aman pada tahun 2018 – 2020
sebesar 1.499 kejadia atau 47,6 % dari total kejadian di jalan tol milik Jasa
Marga.

Upaya Polri untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan


keselamatan berkendara di jalan tol telah banyak dilakukan. Dalam Webinar
FGD Kecelakaan Lalu Lintas Menonjol Jalan Tol oleh Korlantas Polri
menyebutkan upaya-upaya menekan angka kecelakaan jalan tol seperti
melakukan sosialisasi pada para pengemudi untuk beristirahat setelah
mengemudi selama 4 jam, namun tetap tidak dihiraukan oleh beberapa
pengemudi. Oleh karena itu program penanganan kecelakaan di jalan tol perlu
dilakukan dalam upaya mengurangi angka kecelakaan yang terjadi.

4
BAB 2.KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN TOL
2.1. Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol
UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
mendefinisikan kecelakaan lalu lintas sebagai perittiwa tidak terduga yang
melibatkan maupun tidak melibatkan pengguna jalan lainnya dan menyebabkan
korban manusia ataupun harta benda.
Klasifikasi tingkat kecelakaan menurut data Korlantas Polri adalah sebagai
berikut:
a. Kecelakaan fatal: kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia
b. Kecelakaan berat: kecelakaan yang menyebabkan korban luka berat
c. Kecelakaan ringan: kecelakaan yang menyebabkan korban luka ringan

2.2. Fenomena Perilaku Berkendara dan Kejadian Kecelakaan di Jalan Tol


2.1.1.Fenomena Perilaku Berkendara
Pengemudi kendaraan bermotor di jalan tol perlu memperhatikan beberapa
faktor, utamanya pada lintasan panjang. Berikut ini perilaku pengemudi di
jalan tol yang menyebabkan kecelakaan menurut Direktur Training dan
Campaign Indonesia Road Safety:
a. Tidak sadar atas batas kemampuannya
b. Tidak menggunakan jalur kanan dan kiri sesuai kegunaannya
c. Overspeed
d. Tidak focus akibat mengantuk, terpengaruh obat-obatan, kelelahan, dan
menyetir sambil menggunakan gawai
2.1.2.Kejadian Kecelakaan di Jalan Tol
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kasus kecelakaan di jalan tol sebagai
berikut:
Indikator Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol Menurut Ruas Jalan
Ruas Jalan Tol Ruas Jalan Tol Ruas Jalan Tol Ruas Jalan Tol
Indikator Kecelakaan Jumlah
(Jagorawi) (Jakarta - (Jakarta - (Cawang -
2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020
1. Jumlah
141 142 105 164 131 87 468 365 276 89 70 66 862 708 534
Kecelakaan
2. Jumlah Korban
18 10 7 10 10 6 31 26 22 8 7 3 65 53 38
meninggal
3. Faktor Penyebab : - - - - - - - - - - - - - - -
a. Pengemudi 126 117 79 147 124 66 415 330 238 67 61 56 755 632 439
b. Kendaraan 12 25 24 16 7 20 47 32 35 21 9 10 96 73 89
c. Lingkungan 3 - 2 1 - 1 6 3 3 1 - - 11 3 6
d. Tidak diketahui 0 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - -

Tabel 2. 1 Indikator Kecelakaan Jalan Tol (Sumber: (BPS, 2020)


Gambar 2. 1 Grafik Jumlah Kecelakaan Faktor Pengemudi
2.3. Program Peningkatan Keselamatan Jalan di Jalan Tol
Dalam melakukan upaya pencegahan, Jasa Raharja melakukan
pengadaaan sarana pencegahan, baik berupa papan peringatan barikade
jalan, traffic cone, membangun budaya selamat berkendara, monitoring
melalui CCTV, penegakan hukum secara elektronik dan lainnya.

2.3.1. Pencegahan Kecelakaan Jalan Tol


Focus Group Discussion(FGD) dimaksudkan untuk mencari solusi
dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas, sekaligus
menekan tingkat fasilitas dari korban. Upaya yang dipaparkan dalam
webinar antara lain:
a) Talkshow tentang tertib berlalu lintas safety driving
o Penyelenggaran talkshow secara rutin yang ditujukan pada
para pengguna jalan untuk mengedukasi keselamatan
berkendara.
b) Pemasangan speed camera di jalan tol Jasa Marga Group
o 26 unit speed camera dipasang untuk melakukan control
kecepatan di jalan tol Jasa Marga Group
c) Operasi batas kecepatan bersama kepolisian
o Berupa penerapan speed gun ataupun patrol dengan pihak
kepolisian.

6
d) Penambahan sarana perlengkapan jalan sebagai manajemen
kecepatan di jalan tol.
o Pemasangan pemarkaan dan perambuan untuk manajemen
kecepatan di jalan tol.
e) Kampanye aksi keselamatan di jalan tol

Gambar 2. 2 Kampanye Aksi Keselamatan jalan Tol

2.3.2. Inovasi Keselamatan Jalan Tol


a. Chevron Speed Reduction Marking and Dragon Teeth Ruas Tol
Cipali dan Teknologi Crush Cushion Ruas Tol Jakarta –
Cikampek

Gambar 2. 3 Chevron Speed Marking dan Crush Cushion


b. Teknologi Crush Cushion Jalan Tol A.P. Pettrani dan
Pemasangan Wire Rope di Tol Cipali

7
Gambar 2. 4 Crush Cushion dan wire rope

c. Teknologi Singing Road di Tol Ngawi – Kertosono, Pemasangan


Lampu Strobo di Titik Rawan Kecelakaan, dan Pemasangan
Rumble Dot di Jalan Tol Cipali.

Gambar 2. 5 Teknologi Singing Road, Lampu Strobo, dan Rumble


Dot

8
BAB 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya didapatkan bahwa factor
pengemudi merupakan factor terbesar penyebab kecelakaan di jalan tol
sebesar 87% diikuti oleh 12,5% factor kendaraan, dan sisanya factor
lingkungan. Oleh karena itu program penanganan seperti Chevron Speed
Reduction Marking, Dragon Teeth, Crush Cushion, wire rope, singin
road, rumble dot dan lampu strobe diperlukan dalam upaya menekan
angka kecelakaan di jalan tol.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, R., Pratama, A., & Manalu, I. (2020). Efektivitas Penerapan Tilang
Elektronik Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polda
Metro Jaya. Krtha Bhayangkara, 14(2), 138–162.
BPS. (2020). Indikator Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol Menurut Ruas Jalan
2018-2020.
Oktopianto, Y., & Pangesty, S. (2021). Analisis Daerah Lokasi Rawan
Kecelakaan Jalan Tol Tangerang-Merak. Jurnal Keselamatan Transportasi
Jalan (Indonesian Journal of Road Safety), 8(1), 26–37.
https://doi.org/10.46447/ktj.v8i1.301
Sihombing, A. J., & Widyastuti, H. (2016). Analisa Kecelakaan Lalu Lintas di
Ruas Jalan Tol Cipularang, Purwakarta. 9(2), 1–74.

Anda mungkin juga menyukai