Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida menjadi suatu zat yang dapat mengalir baik berupa cairan ataupun
gas. Ikatan molekul pada fluida jauh lebih kecil daripada ikatan molekul pada
padatan sehingga fluida lebih mudah mengalir dan memiliki hambatan yang lebih
kecil pada perubahan bentuk akibat gesekan. Zat padat tidak mudah berubah
bentuk maupun volumenya sekalipun suatu gaya yang besar diberikan. Sedangkan
fase gas dan cair tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap dan mampu
untuk mengalir, dengan demikian keduanya disebut sebagai fluida. Salah satu
hukum dasar dalam menyelesaikan persoalan fluida bergerak adalah Hukum
Bernoulli (Marzuky, et al., 2018).
Pada tahun 1738, matematikawan asal Belanda Daniel Bernoulli
menerbitkan buku yang disebut Hidrodinamika, yang mempelajari tentang cairan
atau fluida yang bergerak, dan kemudian dikenal sebagai fluida dinamis. Di dalam
bukunya, Bernoulli menyebutkan bahwa udara merupakan fluida karena mengalir
dan dapat mengambil bentuk yang berbeda layaknya air. Bernoulli juga
menyebutkan bahwa, fluida yang mengalir lebih cepat menghasilkan tekanan yang
lebih kecil daripada yang mengalir lebih lambat (Fitriyah, et al., 2020).
Hukum Bernoulli membicarakan hubungan antara tekanan, kelajuan aliran
air, dan ketinggian fluida tersebut untuk massa jenis yang tetap. Hukum ini
menyatakan bahwa jumlah tekanan energi kinetis persatuan volume mempunyai
nilai yang sama disetiap titik sepanjang aliran. Pada pipa yang mengalir dari
tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah (Sultan, et al., 2020).
Hukum Bernoulli merupakan sebuah konsep besar hasil penggabungan
beberapa unit konsep fisika seperti tekanan, massa jenis, laju zat alir, kekentalan
zat alir, dan ketinggian potensial gravitasi. Hukum tersebut diturunkan dari
Hukum Newton dengan berpangkal tolak pada teorema kerja tenaga aliran zat cair
dengan beberapa persyaratan antara lain aliran yang terjadi merupakan aliran
steady (mantap, tunak), tak berolak (laminier, garis alir streamline), tidak kental
dan tidak termampatkan (Rasagama, et al., 2017)
Pada kasus pemodelan elemen poros menggunakan teori Euler-Bernoulli
Beam, yang mana teori ini mendekatkan persamaannya dengan mengabaikan efek
pergeseran dan inersia putar. Matriks elemen dikalkulasikan sama seperti pada
elemen disk berdasar pada energi kinetik dan energi regangan sesuai dengan
perpindahan lateral terhadap bidang netral dari beam dengan menggabungkan
matriks lokal terhadap eigenanalisis, respon ketidakseimbangan dan analisis
ambang ketidakstabilan (Nandar, 2019).
Banyak penerapan Hukum Bernoulli pada dunia teknik sipil yang dilandasi
oleh penerapan konsep ini. Seperti desain pompa dan turbin, aliran pompa dan
turbin mengikuti prinsip Bernoulli di mana tekanan, kecepatan, dan energi
potensial berubah seiring aliran fluida melalui perangkat ini. Tabung pitot
memanfaatkan prinsip Bernoulli untuk mengukur kecepatan aliran udara. Serta
alat pengukur tekanan (manometer) menggunakan prinsip Bernoulli untuk
mengukur perbedaan tekanan antara dua titik dalam satu sistem (Rasagama, et al.,
2017).
Oleh karena itu, kami dari kelompok II (dua) Rekayasa Infrastruktur dan
Lingkungan (RIL) melakukan Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada
Percobaan Bernoulli pada hari Selasa, 3 Oktober 2023 di Laboratorium Teknik
Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
dengan menggunakan alat Bernoulli Principle Demonstration yang bertujuan
untuk mendemonstrasikan Hukum Bernoulli, mengetahui hasil pengukuran
tekanan sepanjang venturi tube, dan untuk mengetahui definisi tegangan statis dan
tegangan dinamis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka
pada Percobaan Bernoulli adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mendemonstrasikan Hukum Bernoulli?
2. Bagaimana hasil pengukuran tekanan sepanjang venturi tube?
3. Bagaimana definisi tegangan statis dan tegangan dinamis?
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada
Percobaan Bernoulli adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendemonstrasikan Hukum Bernoulli.
2. Untuk mengukur tekanan sepanjang venturi tube.
3. Untuk mengetahui definisi tegangan statis dan tegangan dinamis.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada
Percobaan Bernoulli terbagi dalam beberapa aspek sebagai berikut:
1.4.1 Untuk Diri Sendiri
Manfaat percobaan ini untuk diri sendiri yaitu untuk melengkapi tugas pada
mata kuliah Hidrolika dan Saluran Terbuka.

1.4.2 Untuk Ilmu Pengetahuan


Adapun manfaat dari percobaan Bernoulli untuk ilmu pengetahuan adalah
dapat meningkatkan pemahaman mengenai Bernoulli, serta memberikan bahan
referensi tambahan untuk penelitian dan eksperimen yang berkaitan dengan
konsep Bernoulli. Hal ini dapat membantu dalam mengembangkan pengetahuan
dan literatur mengenai Bernoulli serta memperluas acuan untuk penelitian terkait.

1.4.3 Untuk Instansi


Dengan adanya percobaan Bernoulli, instansi yang berfokus pada penelitian
memiliki kesempatan untuk memanfaatkan hasil-hasil percobaan tersebut sebagai
bahan untuk mendalami penelitian ilmiah yang lebih lanjut. Hal ini juga dapat
memberikan kontribusi untuk memperdalam pemahaman mengenai fenomena
yang berkaitan dengan prinsip Bernoulli.

Anda mungkin juga menyukai