Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGARUH VARIASI DIAMTER PIPA TERHADAP

PERUBAHAN VISKOSITAS DAN TEKANAN PADA FLUIDA


Zuhrotus Sa’adah
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral dan
Kelautan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
e-mail : Zuhrotus373@gmail.com

ABSTRAK

Mekanika fluida sejak 200 tahun sebelum masehi sudah mulai dipelajari oleh
seorang bernama Archimedes yang kemudian dikembangkan selanjutnya oleh
ilmuwan lainnya yaitu Blaise Pascal, Leonardo Davinchi, Daniel Bernoulli, dan
Leonhard Euler. Dari banyak teori tersebut salah satu teori yang menjadi dasar ilmu
mekanika fluida adalah teori Bernoulli. Teori ini menyatakan bahwa pada suatu
aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut. Kemudian ditemukannya Persamaan Kontinuitas yang
dihasilkan dari prinsip kekekalan massa. Untuk aliran mantap massa fluida yang
melalui semua bagian dalam arus fluida per satuan waktu adalah sama. Penelitian ini
ditunjukkan untuk mengidentifikasi pengaruh variasi diameter pipa terhadap
perubahan viskositas atau kecepatan fluida yang disini adalah air, serta mengamati
perubahan tekanan yang terjadi pada pipa yang dipengaruhi oleh diameter pipa. Pada
penelitian ini dapat dilihat bahwa semakin kecil diameter pipa maka viskositas atau
kecepatan fluida air serta tekanan pada pipa akan semakin besar. Begitu juga apabila
diameter pipa semakin besar makan viskositas atau kecepatan fluida air dan tekanan
pada pipa akan semakin kecil.

Kata kunci : Fluida, Viskositas, Tekanan, Bernoulli, Persamaan Kontinuitas


Pendahuluan
baik sebagian ataupun seluruhnya
Fluida adalah suatu benda atau akan mengalami gaya ke atas sebesar
zat yang bisa mengalami perubahan- berat zat cair yang dipindahkan oleh
perubahan bentuknya secara continue benda tersebut”. Lalu Leonardo
atau terus-menerus ketika terkena Davinci (1452-1519), salah satu hasil
tekanan atau gaya geser walaupun temuannya adalah pakaian selam. Ia
relative kecil atau bisa juga dikatakan juga menjabarkan persamaan
suatu zat yang mengalir, kata fluida kekekalan massa dalam aliran tunak
mencakup zat cair, gas, air dan udara satu dimensi. Ia juga menghasilkan
karena zat zat ini dapat mengalir, sebuah karya tulis yang berjudul “On
fluida merupakan gugusan yang The Flow Of Water and River
tersusun atas molekul-molekul dengan Structures”.
jarak pisah yang cukup besar untuk Blaise Pascal (1623-1662)
gas dan jarak pisah yang cukup kecil penemuannya meliputi tekanan air
untuk zat cair molekul-molekul (Press Hydraulic), dia menjelaskan
tersebut tidak dapat terikat pada satu dengan rinci aturan dasar, bahwa
sisi, melainkan zat-zat tersebut saling derajat variasi cairan bisa didukung
bergerak bebas terhadap satu dengan oleh tekanan udara. Pascal juga
lainnya. Ketahanan fluida terhadap menetapkan sebuah hukum
perubahan bentuk sangat kecil hidrostatik, “bahwa benda cair
segingga fluida dapat dengan mudah menyalurkan daya tekan secara sama
mengikuti bentuk ruang . rata ke semua arah”. Tetapi hukum-
Mekanika fluida sejak 200 tahun hukum tersebut statusnya masih
sebelum masehi sudah mulai dipelajari mengambang. Karena belum ada ilmu
oleh seorang bernama Archimedes, ia yang betul-betul mendalam tentang
lahir di kota Sirakusa di Pulau Sisilia, sifat fluida. Dasar teori mekanika
sebelah selatan Italia, pada tahun 287 fluida dan hidrolika kemudian menjadi
SM. Archimedes adalah ilmuan baku setelah Daniel Bernoulli dan
terbesar sebelum Newton. Ia Leonhard Euler memperkenalkan
menetapkan sebuah hukum yang ilmunya.
berbunyi “Benda di dalam zat cair,
Dari banyak teori tersebut salah Persamaan Kontinuitas
satu teori yang menjadi dasar ilmu dihasilkan dari prinsip kekekalan
mekanika fluida adalah teori massa. Untuk aliran mantap massa
Bernoulli. Teori ini menyatakan fluida yang melalui semua bagian
bahwa pada suatu aliran fluida, dalamarus fluida per satuan waktu
peningkatan pada kecepatan fluida adalah sama. Untuk pipa bercabang,
akan menimbulkan penurunan tekanan berdasarkan persamaan Kontinuitas
pada aliran tersebut. Prinsip ini debit aliran yang menuju titik cabang
merupakan penyederhanaan dari harus sama dengan debit yang
Persamaan Bernoulli yang menyatakan meninggalkan titik tersebut.
bahwa jumlah energi pada suatu titik Persamaan Kontinuitas dirumuskan
di dalam suatu aliran tertutup sama sebagai berikut :
besarnya dengan jumlah energi di titik V1 . A1 = . . . = Vn . An
lain pada jalur aliran yang sama. Teori Tujuan dari penelitian ini adalah
Bernoulli ini dapat diaplikasikan untuk mengetahui perubahan
dalam berbagai peralatan, contohnya Viskositas atau kecepatan dan tekanan
tabung venturi pada karburator mobil, pada fluida dinamis pada pipa yang
venturimeter, tabung pitot, memiliki diameter berbeda sesuai
penyemprot parfum, cerobong asap, dengan Hukum Bernoulli dan
dan sayap pada pesawat terbang. Persamaan Kontinuitas.
Dalam dunia industri, dalam
pendistribusian fluida cair dalam Metode Penelitian
proses produksi banyak menggunakan
pipa. Dalam proses itu pipa-pipa yang Metode penelitian yang digunakan
digunakan pasti dalam berbagai adalah metode penelitian Kuantitatif
ukuran diameter. Untuk menjelaskan yaitu metode penelitian yang bersifat
gejala yang berhubungan dengan sistematis dan menggunakan model-
gerakan zat alir melalui suatu model yang bersifat matematis dan
penampang pipa, dapat digunakan menggunakan suatu paham ilmu pasti
hukum Bernoulli. Rumus dar Hukum yang telah ditetapkan dalam
Bernoulli adalah sebagai berikut : perhitungannya yang ini adalah
1 Hukum Bernoulli dan Persamaan
P + .P.V2 + P.g.h = Konstan
2
Kontinuitas. Adapun tahapan 2. Variabel Kontrol : Fluida (Air),
penelitian yang digunakan adalah Kecepatan pada pipa A1 (V1) =
sebagai berikut : 3m/s dan Tekanan pada pipa
1. Rancangan penelitian A1 (P1) = 16 x 104 N/m2
2. Ruang lingkup penelitian 3. Variabel Terikat : Perubahan
3. Pelaksanaan dan pengamatan viskositas atau kecepatan dan
objek perubahan tekanan pada air.
4. Teknik analisis data
5. Penarikan kesimpulan Hasil Peneltian
Data yang telah dianalisis dari
hasil perhitungan dengan Rumus Adapun data hasil penelitian
Hukum Bernoulli dan Persamaan dengan menerapkan Hukum Bernoulli
Kontinuitas kemudian disajikan dalam dan Persamaan Kontinuitas di dalam
bentuk table dan diagram. Selanjutnya perhitungan akan dijabarkan
interpretasi data, yaitu proses perhitungannya yang kemudian
pemahaman makna dari serangkaian disajikan di dalam bentuk table dan
data yang telah disajikan dengan grafik perubahannya.
menafsirkan atau menjabarkan data Perhitungan Case 1:
yang telah disajikan yang kemudian Kecepatan di A2
dapat diambil kesimpulan dari hasil ( A 1 V 1)
V2 =
penelitian. Adapun Variabel-variabel A2

yang digunakan dan diperhitungkan V2 = (A12 V1)


adalah sebagai berikut : A2
1. Variabel Bebas : pipa dengan V2 = ((0,12)3)
diameter yang berbeda-beda 0,052
pada case 1 sampai case 6 V2 = 0,03
dengan d1 secara berurutan 10, 0,0025
8, 5, 10, 10, 10 cm dan pada V2 = 12 m/s
case 1 sampai case 6 dengan d2 Tekanan di A2
secara berurutan 5, 5, 5, 5, 3;2, 1
P2 = P1 + r (V22 – V12)
2
2 cm.
1
P2 = 16 x 104 + .1000 (122 – 32)
2
P2 = 22,75 x 10 4 N/m2 P2 = 16 x 104 N/m2
Perhitungan Case 2 : Perhitungan Case 4 :
( A 1 V 1) ( A 1 V 1)
V2 = V2 =
A2 A2
V2 = (A12 V1) V2 = (A12 V1)
A2 A2
V2 = ((0,082)3) V2 = ((0,12)3)
0,052 0,052
V2 = 0,0192 V2 = 0,03
0,0025 0,0025
V2 = 7,68 m/s V2 = 12 m/s
Tekanan di A2 Tekanan di A2
1 1
P2 = P1 + r (V22 – V12) P2 = P1 + r (V22 – V12)
2 2
1 1
P2 = 16 x 104 + .1000 (7,682 – 32) P2 = 16 x 104 + .1000 (122 – 32)
2 2
P2 = 16 x 104 +2,49912 P2 = 22,75 x 104 N/m2
P2 = 18,5 x 10 4 N/m2 Perhitungan Case 5 :
Perhitungan Case 3 : ( A 1 V 1)
V2 =
( A 1 V 1) A2
V2 =
A2 V2 = (A12 V1)
V2 = (A12 V1) A2
A2 V2 = ((0,12)3)
V2 = ((0,052)3) 0,0352
0,052 V2 = 0,03
V2 = 0,0075 0,001225
0,0025 V2 = 24,45 m/s
V2 = 3 m/s Tekanan di A2
Tekanan di A2 1
P2 = P1 + r (V22 – V12)
1 2
P2 = P1 + r (V22 – V12)
2 1
P2 = 16 x 104 + .1000 (24,452 – 32)
1 2
P2 = 16 x 104 + .1000 (32 – 32)
2 P2 = 16 x 104 + 29,44
P2 = 16 x 104 + 0 P2 = 45,44 x 104 N/m2
Perhitungan Case 6 :
5 3,5 24,45 45,44 x104
( A 1 V 1)
V2 = 6 2 75 296,8 x104
A2 2968000
3000000
V2 = (A12 V1)
A2
2500000
V2 = ((0,12)3)
0,022
2000000

V2 = 0,03
0,0004 1500000

V2 = 75 m/s
Tekanan di A2 1000000
1
P2 = P1 + r (V22 – V12) 454400
2 227500
500000 185000 227500
160000
1
P2 = 16 x 104 + .1000 (752 – 32) 12
2 5 7.68 3 12 24.45
10 8 5 5 5 3.5 75
5 10 2
P2 = 16 x 104 + 280,8 0 10 10
1 2
3 4
P2 = 296, 8 x 104 N/m2 5 6

Tabel 1. Data Pipa A1

Case d1 (cm) V1 (m/s) P1 (N/m2) Diameter 1


4 Diameter 2
1 10 3 16 x 10
Kecepatan di A2 (m/s)
2 8 3 16 x 104 Tekanan P2 (N/m^2)
3 5 3 16 x 104
4 10 3 16 x 104
5 10 3 16 x 104
6 10 3 16 x 104

Tabel 2. Data Pipa A2

Case d2 (cm) V2 (m/s) P2 (N/m2)


1 5 12 22,75 x104
2 5 7,68 18,5 x104
3 5 3 16 x104
4 5 12 22,75 x104
pengamatan dan grafik yang telah
dibuat.
Perubahan viskositas atau
kecepakatan fluida yang ini adalah air
dipengaruhi oleh diameter pipa. Pada
pipa yang berdiameter lebih kecil yaitu
pada A1 memiliki viskositas atau
kecepatan yang lebih besar daripada
pipa berdiameter lebih besar yaitu A2.
Gambar 1. Grafik Hubungan Diameter Pipa Perubahan tekanan atau
Dengan Kecepatan dan Tekanan Fluida (Air)
pressure pada pipa dipengaruhi oleh
diameter pipa. Pada pipa yang
Analisis Data berdiameter lebih kecil yaitu pada A1
memiliki tekanan atau pressure yang
Pada hasil perhitungan menggunakan lebih besar daripada pipa berdiameter
Hukum Bernoulli saat mencari lebih besar yaitu A2.
perbedaan tekanan pipa pada P2 dan
menggunakan persamaan kontinuitas Simpulan
dalam menghitung V2 didapat hasil
perhitungan yang cukup signifikan. 1. Perubahan diameter pipa
Pada Case 1 (satu) sampai case 2 berpengaruh pada perubahan
(enam) serta pada case 5 (lima) sampai tekanan pada pipa sesuai
case 6 (enam) dengan pipa A1 sebagai dengan Hukum Bernoulli.
indicator yang dibuat tetap dalam Semakin kecil diameter pipa
pengamatan, terjadi perubahan maka tekanan akan semakin
Viskositas atau kecepatan aliran air tinggi.
serta perubahan tekanan pada pipa A2 2. Perubahan diameter pipa
kecuali untuk case nomer 3 (tiga) berpengaruh pada perubahan
dimana diameter pipa dibuat sama viskositas atau kecepatan aliran
antara A1 dan A2 yaitu 5 cm. Hal ini fluida (air) sesuai persamaan
dalat dilihat dari table hasil kontinuitas. Semakin kecil
diameter pipa maka viskositas
atau kecepatan aliran fluida 5. Nurcholis, Lutfi. 2008.
akan semakin tinggi. Perhitungan laju Aliran Fluida
Pada Jaringan Pipa. Semarang
Daftar Pustaka : Universitas Islam Sultan
Agung.
1. Aprita, Dini Frihanderi. 2018.
Identifikasi Pemahaman
Konsep Fluida Dinamis
Menggunakan Four Tier Test
Pada Siswa SMA. Jember :
FKIP Jember.
2. Armansyah, Vishal Aji. 2020.
Fluida Dinamis Pengertian,
Jenis, Rumus, Kontinuitas,
Bernoulli, dan Latihan Soal.
https://rumus.co.id/fluida-
dinamis/ (diakses pada 15
April 2020)
3. Aufa, Ahmad, Gatut Rubiono,
dan Haris Mujianto. 2016.
Pengaruh Rasio Diamter Pipa
Terhadap Perubahan Tekanan
Pada Bernoulli Theorem
Apparatus. Banyuwangi :
Universitas PGRI Banyuwangi.
4. Hermansyah, Tedy Rizkha
Azhari. 2017. Cara Mudah
Mengingat Rumus Bernoulli.
https://blog.ruang guru.com/
cara-mudah – mengingat-
rumus – Bernoulli (diakses
pada 15 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai