i
SKRIPSI
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
NIM : 1605541084
Tanda Tangan :
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SKRIPSI INI TERLAH DISETUJUI
MENYETUJUI
(Ir. Cok Gede Indra Partha, M.Erg., MT.) (Ir. I Wayan Sukerayasa, MT.)
NIP. 196505251992031004 NIP. 196411031991031001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan proposal
yang berjudul PEMANFAATAN UDARA BUANG EXHAUST FAN SEBAGAI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DENGAN PENAMBAHAN
WIND TUNNEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 2560 Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini,
terutama kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D selaku Dekan
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Ida Bagus Manuaba, ST., MT selaku Koordinator Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana.
3. Ir. Cok Gede Indra Partha, M.Erg., MT. dan Ir. I Wayan Sukerayasa, MT.
selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan
kepada penulis di dalam penyelesaian usulan proposal ini.
4. Orang tua penulis (Nyoman Tresnawati) yang telah memberikan dukungan
serta doa yang tidak ternilai harganya.
5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Udayana, Konsentrasi Energi dan Sistem Tenaga Listrik
angkatan 2016 yang telah memberikan support selama berlangsungnya
kerja praktek.
6. Serta semua pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
iv
ABSTRAK
Krisis tenaga listrik adalah fenomena umum di negara berkembang. Hari demi hari
menjadi masalah serius karena berbagai faktor, seperti meningkatnya permintaan,
kapasitas produksi yang lebih rendah, dan kerugian transmisi, dan lainnya. Sebagai
negara berkembang, Banyak Industri berjalan di sekitar kita dan juga banyak
industri baru tumbuh setiap harinya. Kita dapat melihat begitu banyak exhaust fan
yang digunakan untuk menjaga lingkungan kerja pada suhu ruangan di setiap
industri. Exhaust fan ini bekerja mengeluarkan udara dari dalam ke luar. Udara yang
dikeluarkan exhaust fan dari dalam bisa diolah kembali untuk membangkitkan
energi listrik. Penelitian ini ini, akan menunjukkan proses untuk menggunakan
sumber energi dari exhaust fan. Perancangan prototipe dengan memanfaatkan udara
buang exhaust fan untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
berhasil dirancang, yang terdiri dari rangkaian kontrol sebagai sistem data logger
dan wahana pengujian sebagai tempat pengujian serta turbin yang digunakan pada
percobaan kali ini adalah turbin 4 sudu dan turbin 2 sudu. Dalam proses ini, angin
dari kipas akan dikumpulkan dan didorong melalui satu terowongan yang akan
memberikan aliran angin besar ke turbin angin, kemudian turbin angin akan
mengubahnya menjadi energi listrik yang efektif. Penelitian kali ini juga
membandingkan pengaruh pemakaian wind tunnel dan tanpa wind tunnel terhadap
output. Hasil yang didapat pada pemakaian wind tunnel adalah turbin 2 sudu
menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi dibanding yang 4 sudu akan tetapi untuk
starting awal turbin 4 sudu lebih unggul. Setelah melakukan pengukuran hasil yang
didapat adalah untuk turbin 2 sudu menghasilkan output rata – rata sebesar 0.64
watt sedangkan untuk 4 sudu 0.39 watt. Sedangkan tanpa penggunaan wind tunnel
pada turbin 2 sudu menghasilkan output sebesar 0.2 watt dan 0.18 watt pada turbin
4 sudu
Kata Kunci : Energi, Exhaust Fan, Data Logger, Wind Tunnel
v
ABSTRACT
Electricity crisis is a common phenomenon in developing countries. Day by day it
becomes a serious problem due to various factors, such as increased demand, lower
production capacity, and transmission losses, and others. As a developing country,
many industries are running around us and also many new industries are growing
every day. We can see so many exhaust fans that are used to maintain the work
environment at room temperature in every industry. This exhaust fan works
removing air from inside to outside. From the outside we can see as a source of
high speed wind. In this research, I will show the process to use an energy source
from the exhaust fan. The design of the prototype by utilizing the exhaust fan air to
be used as a Wind Power Plant was successfully designed, consisting of a control
circuit as a data logger system and a test vehicle. as a test site and the turbines used
in this experiment are 4 blade turbines and 2 blade turbines. In this process, the
wind from the fan will be collected and pushed through a tunnel that will provide a
large wind flow to the wind turbine, then the wind turbine will convert it into
effective electrical energy. This experiment also compares the effect of using wind
tunnel and without wind tunnel on output. So that the results obtained in the use of
wind tunnel is a 2 blades turbine produces a higher speed than the 4 blades, but for
the initial starting 4 blades turbine is superior. After measuring the results the
results obtained are for 2 blades turbines producing an average output of 0.64 watts
while for 4 blades 0.39 watts. Whereas without the use of wind tunnels on 2 blades
turbine produces an output of 0.2 watts and 0.18 watts on 4 blades turbine
Keywords: Energy, Exhaust Fan, Data Logger, Wind Tunnel
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN .............................................................................. i
ABSTRAK .............................................................................................................. v
BAB I ...................................................................................................................... 1
2.3 Angin......................................................................................................... 7
2.4 Generator................................................................................................... 9
vii
2.6.2 Bagian – bagian Wind tunnel Rangkaian Terbuka ............................. 16
viii
3.9 Diagram Alur Penelitian ......................................................................... 44
4.2.2 Pengujian Output dengan Penambahan Wind tunnel dan Tanpa Wind
tunnel....................................................................................................... 93
ix
BAB V................................................................................................................. 119
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Hubungan Pin Pada Rangkaian AC Current Sensor SCT 013-030 ..... 36
Tabel 3. 2 Hubungan Pin Pada Rangkaian Sensor Tegangan AC ........................ 37
Tabel 3. 3 Hubungan Pin Pada Rangkaian Data Logger ...................................... 38
Tabel 3. 4 Hubungan Pin Pada Rangkaian Display .............................................. 39
Tabel 3. 5 Hubungan Pin Pada Rangkaian Mikrokontroler ................................. 40
Tabel 4. 1 Tabel Uji Perancangan Wind Tunnel ................................................... 52
Tabel 4. 2Hasil Pengujian Tegangan Output pada Rangkaian Power Supply ..... 57
Tabel 4. 3 Hasil Tegangan dan Arus pada Rangkaian Utama .............................. 58
Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Pembacaan Sensor Kecepatan Angin........................ 74
Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Pembacaan Sensor Tegangan ZMPT101B ............... 77
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Pembacaan Sensor Tegangan DC ............................. 84
Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Pembacaan Sensor Arus SCT 013-030 ..................... 88
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Pembacaan Sensor Tachometer ................................ 92
Tabel 4. 9 Data Hasil Percobaan Pengujian Turbin 4 Sudu dengan Windu Tunnel
Tanpa Beban ......................................................................................... 96
Tabel 4. 10 Pengujian Turbin 4 Sudu Menggunakan Wind tunnel dengan Beban 98
Tabel 4. 11 Data Hasil Pengujian Turbin Sudu 2 Menggunakan Wind tunnel
Tanpa Beban........................................................................................................ 101
Tabel 4. 12 Data Hasil Pengujian Turbin 2 Sudu Menggunakan Wind tunnel
dengan Beban ..................................................................................... 103
Tabel 4. 13 Pengujian Turbin 4 Sudu Tanpa Wind tunnel Tanpa Beban ........... 105
Tabel 4. 14 Pengujian Turbin 4 Sudu Tanpa Wind tunnel dengan Beban .......... 108
Tabel 4. 15 Pengujian Turbin 2 Sudu Tanpa Wind tunnel Tanpa Beban ........... 110
Tabel 4. 16 Pengujian Turbin 2 Sudu Tanpa Wind tunnel Berbeban ................. 112
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 3. 10 Rangkaian Sensor Tegangan AC dan DC .................................... 37
Gambar 3. 11 Rangkaian Mini Data Logger ...................................................... 38
Gambar 3. 12 Rangkaian LCD ........................................................................... 39
Gambar 3. 13 Tampilan Software Arduino IDE................................................. 41
Gambar 3. 14 Flowchart Perancangan Perangkat Lunak ................................... 42
Gambar 3. 15 Skema Pengujian Prototype ......................................................... 43
Gambar 3. 16 Alur diagram Penelitian ............................................................... 44
Gambar 3. 17 Lanjutan ........................................................................................ 45
Gambar 4. 1 Hasil Perancangan Alat Uji ............................................................ 46
Gambar 4. 2 Hasil Perancangan Turbin Vertikal ................................................ 47
Gambar 4. 3 Hasil Perancangan Bagian Pengujian ............................................. 48
Gambar 4. 4 Hasil Perancangan Bagian Tempat Pengujian ................................ 49
Gambar 4. 5 Hasil Perancangan Gagang Turbin ................................................. 50
Gambar 4. 6 Hasil Perancangan Dudukan Exhaust Fan ..................................... 51
Gambar 4. 7 Gambaran Perancangan Wind tunnel .............................................. 52
Gambar 4. 8 Simulasi Arah Aliran Angin dalam Wind Tunnel ............................ 53
Gambar 4. 9 Gambaran Beban yang Dipakai ...................................................... 53
Gambar 4. 10 Spesifikasi Generator yang Digunakan ........................................ 54
Gambar 4. 11 Hasil Perancangan Data Logger ................................................... 55
Gambar 4. 12 Pengukuran Tegangan Output pada IC Regulator LM2596 dalam
kondisi berbeban ............................................................................ 58
Gambar 4. 13 Pengukuran Tegangan dan Arus pada Rangkaian Utama............. 59
Gambar 4. 14 Block Diagram Pengujian Mikrokontroler.................................... 60
Gambar 4. 15 Tampilan Serial Monitor Pengujian Rangkaian Mikrokontroler .. 61
Gambar 4. 16 Tampilan Serial Monitor Pengujian Rangkaian Mikrokontroler .. 61
Gambar 4. 17 Hasil Pengujian Display ............................................................... 63
Gambar 4. 18 Blok Diagram Pengujian Rangkaian RTC .................................... 64
Gambar 4. 19 Hasil Pengujian Rangkaian RTC .................................................. 66
Gambar 4. 20 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Penyimpanan ...................... 67
Gambar 4. 21 Hasil Pengujian Rangkaian Penyimpanan .................................... 70
Gambar 4. 22 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Anemometer....................... 71
xiii
Gambar 4. 23 Hasil Pengujian Rangkaian Anemometer ..................................... 73
Gambar 4. 24 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Sensor Tegangan ZMPT101B
..................................................................................................... 75
Gambar 4. 25 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Tegangan ZMPT101B .......... 77
Gambar 4. 26 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Sensor Arus SCT 013-030 . 78
Gambar 4. 27 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Arus SCT 013-030 ............... 81
Gambar 4. 28 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Sensor Tegangan DC ......... 82
Gambar 4. 29 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Tegangan DC........................ 84
Gambar 4. 30 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Sensor Arus ACS712 ......... 85
Gambar 4. 31 Hasil Pengujian Sensor Arus ACS712 ......................................... 88
Gambar 4. 32 Blok Diagram Pengujian Rangkaian Sensor Arus ACS712 ......... 89
Gambar 4. 33 Hasil Pengujian Sensor Tachometer ............................................. 92
Gambar 4. 34 Gambaran Pengujian dengan Wind tunnel.................................... 93
Gambar 4. 35 Flowchart Pengukuran Data ......................................................... 94
Gambar 4. 36 Gambaran Pengujian Turbin 4 Sudu Menggunakan Wind tunnel 95
Gambar 4. 37 Data Pengukuran dari Data Logger .............................................. 97
Gambar 4. 38 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ............................. 97
Gambar 4. 39 Data Pengukuran dari Data Logger .............................................. 99
Gambar 4. 40 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ............................. 99
Gambar 4. 41 Gambaran Pengujian Turbin Sudu 2 dengan Wind tunnel ......... 100
Gambar 4. 42 Data Pengukuran dari Data Logger ............................................ 102
Gambar 4. 43 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ........................... 102
Gambar 4. 44 Data Pengukuran dari Data Logger ............................................ 104
Gambar 4. 45 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ........................... 104
Gambar 4. 46 Pengujian Turbin 4 Sudu Tanpa Wind tunnel Tanpa Beban....... 105
Gambar 4. 47 Data Pengukuran dari Data Logger ............................................ 106
Gambar 4. 48 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ........................... 107
Gambar 4. 49 Data Pengukuran dari Data Logger ............................................ 109
Gambar 4. 50 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ........................... 109
Gambar 4. 51 Pengujian Turbin 4 Sudu Tanpa Wind tunnel Tanpa Beban....... 110
Gambar 4. 52 Data Pengukuran dari Data Logger ............................................ 111
xiv
Gambar 4. 53 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ........................... 112
Gambar 4. 54 Data Pengukuran dari Data Logger ............................................ 113
Gambar 4. 55 Grafik Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan ........................... 114
Gambar 4. 56 Grafik Perbandingan dengan Wind Tunnel dan Tanpa Wind Tunnel
..................................................................................................... 116
Gambar 4. 57 Grafik Perbandingan dengan Wind Tunnel dan Tanpa Wind Tunnel
..................................................................................................... 116
xv
DAFTAR SINGKATAN
A = Ampere
ARPANET = Advanced Research Project Agency Network
ADC = Analog Digital Converter
AC = Alternating Current
Atcommand = Attention Command
AVR = Alf and Vegard RISC
CMOS = Complementary Metal Oxide Semiconductor
CoP = Coefficient of Power
DC = Direct Current
E = Enable
EEPROM = Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
FeCl3 = Fericlorida
GGL = Gaya Gerak Listrik
GND = Ground
HAWT = Horizontal Axis Wind Turbine
I/O = Input Output
I2C = Inter-Integrated Circuit
IC = Integrated Circuit
ICSP = In-Circuit Serial Programing
IDE = Integrated Development Environment
IR = Infra Red
KB = KiloByte
LED = Light Emitting Dioda
LCD = Liquid Crystal Display
Mhz = MegaHertz
MISO = Master Input/Slave Output
MOSI = Master Output/Slave Input
Ω = Ohm
PCB = Printing Circuit Board
xvi
PLTB = Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
PWM = Pulse Width Modulation
Pw = Daya angin (Watt)
RAM = Random Acces Memory
SD Card = Secure Digital Card
RS = Register Select
RTC = Real Time Clock
RX = Receiver
SC = Service Center
SCK = Serial Clock
SC = Serial Clock
SCT = Split-core Current Transformer
SDA = Serial Data
SPI = Serial Peripheral Interface
TX = Transmitter
USB = Universal Serial Bus
V = Volt
VAWT = Vertical Axis Wind Turbine
Vc = Circuit Voltage
VCC = Voltage Common Collector
Vdc = Direct Voltage
Wp = Watt peak
μF = mikroFarad
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
turbin angin di daerah perkotaan. Exhaust Fan adalah alat yang berfunsgi untuk
menjaga sirukulasi udara pada suatu ruangan. Alat ini banyak digunakan untuk
mempercepat sirkulasi udara di dalam ruangan kemudian udara tersebut dibuang ke
luar ruangan. Udara di dalam yang bersifat panas dipaksa keluar dari ruangan
dengan bantuan fan. Sistem pembuangan udara ini cocok untuk pembangkit listrik
dengan turbin angin sebagai penggerak. Turbin angin dapat ditempatkan di depan
udara buangan exhaust fan dimana kecepatan angin yang dihasilkan lebih tinggi
dan konsisten jika dibandingkan dengan angin alami. Angin merupakan sumber
energi yang tak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem konversi energi angin
akan berdampak positif terhadap lingkungan, oleh karena itu, sebuah inovasi
diperlukan untuk memanfaatkan udara buang exhaust fan untuk menghasilkan
energi listrik. Pada penelitian ini dilakukan dengan menambahkan wind turbine dan
wind tunnel. Wind tunnel adalah terowongan angin yang berfungsi untuk
memfokuskan aliran udara agar langsung mengenai sudu pada turbin sehingga
dapat menghasilkan output energi listrik yang lebih maksimal.
4
5
Gambar 2. 2 Anemometer
Sumber: doc.info
2.3 Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan di
permukaan bumi ini. Angin akan bergerak dari suatu daerah yang memiliki tekanan
udara tinggi ke daerah yang memiliki tekanan udara yang lebih rendah. Angin yang
bertiup di permukaan bumi ini terjadi akibat adanya perbedaan penerimaan radiasi
surya, sehingga mengakibatkan perbedaan suhu udara. Adanya perbedaan suhu
tersebut menyebabkan perbedaan tekanan, akhirnya menimbulkan gerakan udara.
Perubahan panas antara siang dan malam merupakan gaya gerak utama sistem angin
harian, karena beda panas yang kuat antara udara di atas darat dan laut atau antara
udara diatas tanah tinggu (pegunungan) dan tanah rendah (lembah).
Energi angin adalah energi yang relatif bersih dan ramah lingkungan karena
tidak menghasilkan karbon diosida CO2 atau gas – gas lain yang berbahaya dalam
pemanasan global, sulphur dioksida dan nitrogen dioksida (jenis gas yang
menyebabkan hujan asam). Energi ini pun tidak menghasilkan limbah yang
berbahaya bagi lingkngan ataupun manusia. Dengan demikian harap diingat bahwa
sekecil apapun semua bentuk produksi energi selalu memiliki akibat bagi
lingkungan. Hanya saja efek turbin angin sangat rendah, bersifat lokal dan mudah
dikelola.
8
Dimana:
E = energi kinetik (joule)
9
Dimana:
𝑝 = Densitas udara (1.225 kg/m3)
A = Luas penampang turbin (m2)
v = Kecepatan udara
2.4 Generator
Generator adalah sebuah perangkat yang dapat menghasilkan sumber listrik
dari energi mekanik. Jadi generator listrik mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan dari generator ini dapat diperoleh
karena memakai sistem induksi elektromagnetik. Generator sederhana atau
10
generator listrik kecil biasa disebut dinamo. Walaupun struktur dan cara kerjanya
hampir sama, generator berbeda dengan motor listrik, jika fungsi motor listrik
adalah untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dan menjadi energi-
energi lainnya.
Generator merupakan sumber utama energi listrik yang dipakai sekarang ini
dan merupakan converter terbesar di dunia. Pada prinsipnya tegangan yang
dihasilkan bersifat bolak balik, sedangkan generator yang menghasilkan tegangan
searah karena telah mengalami proses penyearah.
Generator adalah mesin listrik yang menggunakan magnet untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip generator dapat di liat pada Gambar
berikut secara sederhana dapat dikatakan bahwa tegangan diinduksikan pada
kontaktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga
memotong garis garis gaya magnet.
Konstruksi generator arus bolak balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu.
a. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet
yang menginduksi ke stator
b. Stator merupakan bagian yang tetap pada generator yang terbuat dari
baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator kotak terminal
dan name plate pada generator. Inti stator yang terbuat dari bahan
feromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat
meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan sedangkan rotor berbentuk kutub sepatu
(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
untuk membangkitkan listrik dikenal dengan nama turbin angin. Kini turbin angin
mulai banyak digunakan untuk mengakomodasikan kebutuhan listrik, dengan
menggunakan konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbarui yaitu angin. Walaupun untuk saat ini pembangunan turbin angin belum
mampu untuk menyaingi pembangkit energi konvensional (PLLTU, PLTD, dll).
Turbin angin dikembangkan oleh ilmuwan karena dalam waktu dekat akan terjadi
kekurangan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batu bara dan
minyak bumi sebagai bahan utama pembangkit listrik saat ini. Umumnya daya
efektif yang dapat diterima oleh turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Oleh
karenanya, pengembangan efisiensi turbin angin dengan menyempurnakan
beberapa aspek di bawah ini
1. Baling – baling
Baling – baling berukuran panjang bias menangkap atau mengumpulkan lebih
banyak energi dibandingkan dengan yang berukuran pendek. Kelemahannya
adalah baling – baling panjang cenderung lebih berat dan lebih mudah rusak.
Fokus penelitian adalah untuk tetap mempertahankan panjang, kekuatan,
ketebalan, namun dengan berat yang ringan.
2. Kontrol
Jika angin semakin kencang, semakin besar pula energi yang dihasilkan.
Memang benar tapi tidak semudah itu. Karena baling-baling direncanakan
akan berbobot ringan, angin kencang dapat dengan mudah
menghancurkannya. Jika tidak ada mekanisme rem atau penurunan kecepatan
baling-baling, angin dapat merusak konstruksi baling-baling, bahkan
menerbangkannya dengan mudah. Rem merupakan faktor penting dalam
pengendalian kecepatan putaran baling-baling itu yang masih terus dipelajari.
Kebanyakan turbin angin yang digunakan yaitu turbin angin horisontal yang
bersudu tiga atau dua. Turbin angin yaitu kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Daya yang dihasilkan oleh turbin angin tergantung
pada diamter dari sudu, semakin panjang diameter maka daya yang dihasilkan
semakin besar. Namun sekarang ini turbin angin banyak digunakan untuk
mengkomodasi listrik masyrakat, dengan menggunakan konversi energi dan
15
menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu angin. jenis jenis
turbin dibagi menjadi dua yaitu turbin angin horisontal dan vertikal, dan ini lah
Gambar 2.6 dari turbin angin tersebut
(a) (b)
Gambar 2. 6 (a) Turbin Vertikal (b) Turbin Horizontal
Sumber: Indonesia.alibaba
2. Settling Chamber
Settling chamber merupakan bagian dari Wind tunnel rangkaian terbuka yang
diletakan diawal rangkaian. Ketika membutuhkan aliran udara yang
berkualitas tinggi, sesuatu alat harus dipasang untuk meningkatkan aliran
yang seragam dan mengurangi tingkat turbulen dalam aliran sebelum
memasuki bagian construction. Komponen yang dipasang dibagian settling
chamber yaitu biasa disebut Honneycombs. Walaupun honeycombs ini di
pasang tidak akan mengurangi pressure dan keceparan yang masuk, karena
hanya berbentuk screen yang berfungsi sebagai penyearah aliran.
18
3. Test Chamber
Test Chamber merupakan tempat ditest-nya suatu permodelan yang telah
dibuat. Aliran udara yang masuk ke test chamber ini sangat sekali dibutuhkan
tingkat turbulen yang sangat rendah, semakin rendah maka akan semakin
bagus dan akurat untuk hasil simulasi dari test yang dilakukan. Ukuran untuk
test chamber ini tergantung kepada permodelan yang akan disimulasikan di
wind tunnel.
4. Diffusers
Fungsi utama dari Diffuser yaitu untu memulihkan tekanan stastis dalam
rangka meningkatkan efisiensi dan menutup dari aliran sirkuit. Letak dari
diffuser ini berada di setelah test chamber. Dan di bagian akhir dari diffuser
akan diletakan axial fan.
Gambar 2. 11 Diffuser
Sumber: Doc.info
analog input, 4 pin serial port hardware (UART). Arduino Mega 2560 dilengkapi
dengan sebuah osilator kristal 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP
header, dan tombol reset. Berikut merupakan spesifikasi dari modul mikrokontroler
Arduino Mega 2560:
1. Menggunakan mikrokotroler ATmega 2560.
2. Beroperasi pada tegangan 5 V.
3. Tegangan input rekomendasi 7-12 V dengan batas tegangan input yaitu 6-
20V.
4. Memiliki 54 pin input/output digital dan diantaranya terdapat 14 pin PWM.
5. Memiliki 16 pin analog.
6. Arus untuk pin input/output 40mA.
7. Arus untuk pin 3.3V adalah 50mA.
8. Flash memory 32KB, 8 KB digunakan oleh bootloader.
9. SRAM sebesar 8 KB.
10. EEPROM sebesar 4 KB.
11. Kecepatan clock 16 MHz.
2.9 Anemometer
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin. Kata anemometer berasal dari Yunani yaitu anemos yang berarti
angin. Angin merupakan udara yang bergerak ke segala arah, angin bergerak dari
suatu tempat menuju ke tempat yang lain.
Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari
Italia pada tahun 1450. Pada saat tertiup angin, baling- baling atau mangkok yang
terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan
angin meniup mangkok- mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan
berputarnya piringan mangkok-mangkok.
Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan
anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung
kecepatan angin. Untuk menghitung kecepatan angin pada alat anemometer yaitu
menggunakan rumus keliling lingkaran dan kecepatan.
Rumus Kecepatan linier angin dapat dihitung melalui persamaan berikut:
𝑣 = 𝑟𝜔𝑏 (2.5)
Keterangan:
v = Kecepatan Linier (m/s)
𝜔𝑏 = Kecepatan Sudut Baling – baling atau Mangkok (rad/detik)
r = Jari – jari Piringan
Dengan banyaknya pulsa dihitung dalam satuan waktu maka:
2𝜋𝑁
𝜔= (2.6)
60
Keterangan:
N = Jumlah Putaran Permenit (rpm)
𝜔 = Kecepatan Sudut Piringan (rad/detik)
Karena poros baling – baling dan piringan sama, maka:
𝜔 = 𝜔𝑏 (2.7)
v = 𝑟𝜔𝑏 (2.8)
2𝜋
v=𝑟 𝑓 (m/s) (2.9)
𝑝
Keterangan:
f = Frekuensi, jumlah pulsa perdetik (Hz)
𝑝 = Jumlah celah pada piringan
23
pengukuran. Trafo arus terdiri dari lilitan sekunder yang terdapat pada cicin
ferromagnetic, dengan lilitan primer yang melewati bagian tengah dari cicin. Cicin
ferromagnetic menahan sedikit fluks dari lilitan primer. Fluks ini menginduksi
tegangan dan arus ke dalam lilitan sekunder. Rasio trafo arus antara lilitan primer
dan sekunder mempengaruhi arus yang dihasilkan.
Gambar 2.7 adalah gambar jenis trafo arus SCT 013-030 dengan batas
maksimum arus yang dapat diukur sebesar 30 ampere.
Nilai tegangan AC yang dapat diukur antara 0 sampai 1000 Volt. Tegangan
yang telah melewati transformator diukur menggunakan rasio. Jika menggunakan
tegangan referensi 3,3 Volt maka rasionya adalah 1000 : 1,16 Volt. Sedangkan jika
menggunakan tegangan referensi 5 Volt maka rasionya adalah 1000 : 3,53 Volt.
Proses pembaca sensor tegangan ini adalah dengan cara pensamplingan (Somari,
2017).
Real clock time (RTC) berfungsi sebagai penyimpan data waktu digital yang
dapat diakses oleh mikrokontroler, dimana RTC menggunakan chip DS1307 serial
dengan protokol komunikasi I2C (Inter-Integrated Circuit). Modul data logger
memiliki 8 buah pin (GND, VCC, MISO, MOSI, SCK, CS, SDA, SCL). Fitur
modul data logger antara lain:
1. Kompatibel dengan micro SD card dan micro SDHC card.
2. Memerlukan sumber tegangan 4.5-5.5V.
3. Dapat diintegrasikan langsung dengan Arduino.
4. Gelombang sinyal output RTC square.
5. Otomatis mendeteksi fail supply dan switch supply ke baterai.
6. RTC mengkonsumsi kurang dari 500nA pada mode baterai dengan osilator
aktif.
7. Terdapat slot baterai RTC.
8. RAM RTC sebesar 56 Byte.
3.2 Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan sebgai sumber referensi yang
sangat penting. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penelitian ini yaitu sumber data, jenis data, dan metode pengumpulan data
27
28
5. Modul data logger (RTC dan Micro SD Card) RTC sebagai penghitung
waktu dan Micro SD sebagai media penyimpanan data.
6. Liquid Crystal Display (LCD) dengan I2C sebagai penampil informasi
pembacaan sensor, hasil konversi dan waktu.
7. Komponen – komponen elektronika pendukung lainnya.
8. Larutan kimia (FeCl3) untuk pelarut PCB.
11. Kikir yang digunakan sebagai penghalus dari bahan yang dipotong agar
tampak rapi dan aman.
12. Baut, mur, dan ripet yang digunakan sebagai pengerat dan penyambung
besi, plat dan aluminium penyangga alat uji.
13. Serta peralatan pendukung lainya.
Sumber: http://aeroengineering.co.id/2017/07/pengujian-model-pesawat-terbang-dengan-
terowongan-angin-wind-tunnel/
31
(a) (b)
Gambar 3.2 Gambar 3. 2 (a) pemodelan dengan Wind tunnel, (b) Pemodelan Tanpa Wind tunnel
Piringan Optocoupler
Encoder
Celah
Optocoupler
220
GND
VCC
GND
Vcc SCK
GND MISO
SDA MOSI
SCL CS
Tampilan awal dari software Arduino IDE ditunjukan pada gambar berikut
3.13. Arduino IDE menggunakan Bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan
source code editor, compiler dan library yang terdapat contoh program dalam
memudahkan pembuatan software. Berikut adalah diagram alir atau flowchart
yang menggambarkan prinsip kerja dari rancang bangun prototipe sistem
pembangkit listrik dengan memanfaatkan udara buang dari exhaust fan. Pada
perancangan perangkat lunak, terdapat 5 sub program yaitu:
1. Sub program sensor kecepatan angin
2. Sub program sensor kecepatan putaran turbin
3. Sub program sensor arus AC
4. Sub program sensor tegangan AC
5. Sub program data logger
Mulai percobaan
Tahapan pengujian
Pengujian menggunakan
menggunakan wind tunnel
YA
Analisa data pengujian dan
Kesimpulan
Selesai
sesuai
Gambar teori
3. 17 Lanjutan
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
46
47
e
f
a h d
j
i b
Gambar 4. 2 Hasil Perancangan Turbin Vertikal
Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020
48
c
b
Panjang Cup
Anemometer
Panjang
Turbin
Panjang
Generator
&
Perpindahan
Dudukan
Generator Sumbu Y
Dari data yang didapat, maka digunakan panjang gagang turbin yaitu
Panjang Cup Anemometer + Diameter Turbin + clearance = 68 cm. Tinggi dari
gagang turbin memperhatikan panjang turbin, box controller, dan panjang
generator, sehingga didapatkan ukuran sebagai berikut:
a. Panjang Turbin = 67 cm
b. Panjang Box Controller = 30 cm
c. Panjang Generator dan dudukannya = 35 cm
Berdasarkan data yang telah didapat, maka digunakan tinggi gagang turbin
dari wahana pengujian yaitu Panjang Turbin + Panjang Generator dan dudukannya
+ clearance = 145 cm.
3. Dudukan Exhaust Fan
Dudukan exhaust fan berfungsi untuk tempat peletakan exhaust fan, yang
dapat digerakkan ke sumbu x. Perancangan dudukan exhaust fan dibuat dengan
menggunakan besi siku lubang, untuk mempermudah perpindahan peletakan
exhaust fan dan nantinya diganjal dengan 4 buah baut yang diletakan disudut
exhaus fan.
Berikut spesifikasi dudukan Exhaust Fan serta gambar model dudukan yang
dirancang.
a. Tinggi Dudukan : 115 cm
b. Lebar Dudukan : 62 cm
c. Panjang sisi-sisi pegangan : 60 cm
d. Material Dudukan : Besi Siku Lubang
e. Diameter Exhaust Fan : 50 cm
f. Daya Exhaust Fan : 350 Watt
g. Tegangan Motor Fan : 220 Volt
h. Model Exhaust Fan : APK50-A1
52
a c
4. Wind tunnel
Wind tunnel merupakan terowongan untuk udara dari Exhaust Fan yang
nantinya langsung ditujukan ke Turbin. Penelitian kali ini membuat Wind tunnel
menggunakan kayu lapis atau triplek yang halus agar mudah dibentuk. Perancangan
wind tunnel kali ini menggunakan software SolidWork, berikut untuk perancangan
wind tunnel yang digunakan:
Kecepatan
Rancangan T1 T2 L1 L2 Sudut Tekanan
Angin m/s
1 75 10 57 15.24 32.72° 10.8715 101725.55
2 75 20 57 15.24 37.21° 10.9214 101732.31
3 75 30 57 15.24 42.86° 11.0035 101743.09
4 75 40 57 15.24 50.03° 10.9145 101727.21
5 75 50 57 15.24 59.09° 10.8623 101726.19
Dari uji perancangan wind tunnel didapat ukuran perubahan pada T2 yang
optimal dengan tinggi T2 30 cm berikut arah aliran angin didalam wind tunnel:
7. Generator
Generator yang digunakan pada perancangan prototipe PLTB menggunakan
generator DC (Direct Current). Spesifikasi dari generator yang digunakan adalah
Generator Magnet Permanen dengan ukuran seperti pada data dibawah:
a
c
a
Gambar 4. 11 Spesifikasi Generator yang Digunakan
Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020
Berikut spesifikasi dari generator yang digunakan dalam perancangan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dengan memanfaatkan udara buang Exhaust
Fan.
a. Panjang Generator : 10 cm
b. Lebar Generator : 5 cm
c. Panjang Ulir Generator : 9 cm
55
Gambar 4. 13 Pengukuran Tegangan Output pada IC Regulator LM2596 dalam kondisi berbeban
Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020
4.2.1.2 Pengujian Konsumsi Daya Listrik
Pengujian konsumsi daya listrik kali ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar daya yang dikonsumsi oleh perangkat, yang dimana pengujian
konsumsi daya pada rangkaian utama
Pengujian konsumsi daya listrik diujikan pada rangkaian utama diantaranya
sensor anemometer, rangkaian mikrokontroler, sensor tachometer, sensor tegangan,
sensor arus, rangkaian data logger, dan rangkaian display yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan untuk mensuplai rangkaian
utama. Berikut hasil pengujiannya:
Tabel 4. 3 Hasil Tegangan dan Arus pada Rangkaian Utama
Arduino IDE
Desktop / Laptop AT MEGA 2560
Software
void setup()
{
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
Serial.print("Pengujian Rangkaian Mikrokontroler: ");
Serial.println("Kondisi Baik");
Serial.print("\n");
delay(3000);}Penjelasan source code:
1. void setup() merupakan fungsi untuk memberikan pengaturan awal dari
input dan output pada mikrokontoler.
2. Serial.begin(9600); merupakan komunikasi serial yaitu 9600 bit/s.
3. void loop() merupakan fungsi program utama atau main programs.
4. Serial.print("Pengujian Rangkaian Mikrokontroler: ");,
Serial.println("Kondisi Baik"); dan Serial.print("\n");
Arduino IDE
Desktop / Laptop AT MEGA 2560
Software
lcd.setCursor(3,3);
lcd.print("KONDISI BAIK");
delay(1000);}
Penjelasan source code:
1. #include <Wire.h> merupakan file header untuk lybrary wire yang
merupakan konektivitas pin SDA dan SCL.
2. include <LiquidCrystal_I2C.h> merupakan file header untuk lybrary
dari LCD, agar dapat mengenali fungsi – fungsi dari LCD.
3. LiquidCrystal_I2C lcd(0x27); merupakan address I2C dan konfigurasi
pin I2C yang terhubung pada LCD.
4. void setup()merupakan fungsi untuk memberikan pengaturan awal dari
input dan output pada mikrokontoler.
5. lcd.begin(20,4); merupakan pengaturan awal jenis LCD yang
digunakan yaitu menggunakan LCD dengan 20 kolom 4 baris.
6. lcd.backlight(); merupakan fungsi untuk mengaktifkan backlight LCD.
7. void loop() merupakan fungsi program utama.
8. lcd.setCursor(1,0); dan lcd.setCursor(4,1); merupakan perintah
lokasi penulisan pada LCD dimulai.
9. lcd.print("Rangkaian Display"); dan lcd.print("PLTB
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27);
void setup()
{
Wire.begin();
RTC.begin();
lcd.begin (20,4);
lcd.backlight();
}
void loop()
{
DateTime now = RTC.now();
lcd.setCursor(0,0);
if (now.hour() < 10) lcd.print("0");
lcd.print(now.hour(), DEC);
lcd.print(':');
if (now.minute() < 10) lcd.print("0");
lcd.print(now.minute(), DEC);
lcd.print(':');
if (now.second() < 10) lcd.print("0");
lcd.print(now.second(), DEC);
lcd.print(" ");
if (now.day() < 10) lcd.print("0");
lcd.print(now.day(), DEC);
lcd.print('/');
if (now.month() < 10) lcd.print("0");
lcd.print(now.month(), DEC);
lcd.print('/');
lcd.print(now.year(), DEC);
delay(100);}
Hasil pengujian rangkaian real time clock (RTC) pada sistem kontrol ditunjukan
pada Gambar 4.20.
PC Arduino Rangkaian
(Personal Computer) Mega 2560 Penyimpanan
17. void loop() pada pengujian ini tidak terdapat instruksi pada void loop
karena program yang dijalankan untuk sekali penulisan dan pembacaan.
Hasil pengujian dapat dilihat memalui serial monitor yang terdapat pada
Arduino IDE atau membuka file uji.txt pada micro SD card melalui PC, hasil dari
pengujian rangkaian penyimpanan ditunjukan pada gambar berikut.
Sensor
Arduino Mega 2560 LCD
Anemometer
Anemometer terdiri dari 3 bagian utama yaitu cup, piringan encoder dan
sensor optocoupler. Cup anemometer dan piringan encoder terpasang pada sebuah
shaft yang sama, sehingga encoder dan cup akan berputar jika cup terhembus angin.
Anemometer selanjutnya mengirimkan pulsa digital ke Mikrokontroler Arduino
Mega 2560 yang nantinya diolah sehingga didapatkan nilai kecepatan angin dengan
satuan meter per detik. Hasil pembacaan kecepatan angin tersebut akan ditampilkan
pada LCD. Source code yang digunakan dalam pengujian pembacaan nilai
kecepatan angin oleh anemometer adalah sebagai berikut:
#include "TimerOne.h"
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27);
unsigned int counter=0;
float WindSpeed = 0;
float rps = 0;
float radius = 0.08;
int celah = 22;
float phi = 3.14;
void docount()
{
counter++;
}
float timerIsr()
{
Timer1.detachInterrupt();
rps = (counter/celah);
WindSpeed=2*phi*radius*rps;
counter=0;
Timer1.attachInterrupt( timerIsr );
}
void setup()
{
Timer1.initialize(1000000);
attachInterrupt(0, docount, CHANGE);
Timer1.attachInterrupt( timerIsr );
73
lcd.begin(20,4);
lcd.backlight();
}
void loop()
{
lcd.setCursor(5 ,0);
lcd.print("Kecepatan Angin");
lcd.setCursor(6,2);
lcd.print(WindSpeed);
lcd.print(" m/s");
delay(1000);
}
Penjelasan source code:
1. #include "TimerOne.h" merupakan file header untuk library Timer
yang digunakan sebagai counter pulsa digital yang dihasilkan sensor
optocoupler.
2. unsigned int counter=0; Mendefinisikan nilai awal counter.
3. float WindSpeed = 0; Mendefinisikan nilai awal kecepatan angin.
4. float rps = 0; Mendefinisikan nilai awal dari rotation per second (RPS)
5. float radius = 0.08; Mendefinisikan panjang jari – jari baling – baling
anemometer dalam satuan meter.
6. int celah = 22; Mendefinisikan banyaknya jumlah celah pada piringan
encoder.
7. float phi = 3.14; Mendefinisikan phi.
8. void docount() Merupakan method program counter.
9. {counter++;} Merupakan algoritma peningkatan nilai counter.
10. float timerIsr(){ Merupakan method program timer.
11. Timer1.detachInterrupt(); Merupakan perintah untuk menghentikan
timer.
12. rps = (counter/celah); Merupakan persamaan untuk mendapatkan
nilai rps.
13. WindSpeed=2*phi*radius*rps; Merupakan persamaan untuk
mendapatkan nilai kecepatan angin.
74
Sensor Tegangan
Arduino Mega 2560 LCD
ZMPT101B
satuan volt, serta LCD untuk menampilkan nilai tegangan tersebut. Hasil yang
diukur akan dibandingkan dengan hasil pengukuran dari multi meter sehingga akan
diketahui keakurasian dari sistem Data Logger PLTB tersebut dalam membaca nilai
tegangan yang dihasilkan oleh turbin angin. Source code yang digunakan dalam
pengujian pembacaan nilai tegangan oleh sensor tegangan ZMPT101B adalah
sebagai berikut:
#include "EmonLib.h"
#include "Wire.h"
#include "LiquidCrystal_I2C.h"
#define VOLT_CAL 110.7
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27);
EnergyMonitor emon1;
void setup()
{
emon1.voltage(A5, VOLT_CAL, 1.7);
);
lcd.begin (20,4);
lcd.backlight();}
void loop()
{
emon1.calcVI(20,2000);
double supplyVoltage_1 = emon1.Vrms;
lcd.setCursor(7,0);
lcd.print("VOLTAGE");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("V1 : ");
if (supplyVoltage_1 < 100) lcd.print("0");
if (supplyVoltage_1 < 10) lcd.print("0");
lcd.print(supplyVoltage_1);
lcd.print("V");
delay(1000); }
221 − 221.01
Penyimpangan = | | 𝑥 100% = 0,0045%
221
#include "EmonLib.h"
#include "Wire.h"
#include "LiquidCrystal_I2C.h"
#define CURRENT_CAL 29.55
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27
EnergyMonitor emon1;
void setup()
80
{
emon1.current(A1, CURRENT_CAL);
lcd.begin (20,4);
lcd.backlight()
}
void loop()
{
emon1.calcVI(20,2000);
double currentDraw_1 = emon1.Irms;
lcd.setCursor(7,0);
lcd.print("CURRENT");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("i1 : ");
if (currentDraw_1 < 100) lcd.print("0");
if (currentDraw_1 < 10) lcd.print("0");
lcd.print(currentDraw_1);
lcd.print("A");
delay(1000);
}
Pengujian sensor arus SCT 013-030 dalam membaca nilai arus dilakukan
pada exhaust fan, hal ini dilakukan agar mengetahui performa dari exhaust fan
akibat udara buang yang dikeluarkan tertutup oleh turbin. Hasil pembacaan arus
oleh sensor akan dibandingkan dengan hasil pembacaan arus yang dibaca oleh
multimeter. Hasil pengujian pembacaan nilai arus ditunjukan pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Pembacaan Sensor Arus SCT 013-030
Hasil Pembacaan Hasil Pembacaan Penyimpangan
No. Multimeter Digital Sensor SCT 013-030 Pembacaan Sensor
(Ampere) (Ampere) (%)
1 0.64 0.64 0
2 0.64 0.65 1.56
3 0.64 0.64 0
Hasil pengujian sensor Arus dalam pembacaan nilai arus yang dihasilkan
oleh exhaust fan menunjukan adanya penyimpangan dengan hasil pembacaan pada
clamp meter. Berikut merupakan perhitungan penyimpangan pembacaan sensor
arus SCT 013-030.
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 − 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟
Penyimpangan = | | 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
0.64 − 0.65
Penyimpangan = | | 𝑥 100% = 1.56%
0.64
Sensor Tegangan
Arduino Mega 2560 LCD
DC
void setup() {
lcd.begin(20,4);
Serial.begin(9600);
pinMode(pin, INPUT);
}
void loop() {
total = 0;
for (int x = 0; x < numReadings; x++) {
total = total + analogRead(pin);
}
87
average = total/numReadings;
nilaiADC = average - kalibrasi;
amps = abs((nilaiADC * 5000/1024/ span));
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print("NILAI ARUS");
lcd.setCursor(8,1);
lcd.print(amps);
lcd.print("A");
delay(1000);
}
Hasil pengujian sensor Arus dalam pembacaan nilai arus yang dihasilkan
oleh beban menunjukan adanya penyimpangan dengan hasil pembacaan pada
multimeter. Berikut merupakan perhitungan penyimpangan pembacaan sensor arus
ACS712.
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 − 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟
Penyimpangan = | | 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
0.24 − 0.26
Penyimpangan = | | 𝑥 100% = 8.33%
0.24
lcd.print(tacho);
lcd.print("rpm");
Serial.println(tacho);
}
void windvelocity()
{
tacho = 0;
counter = 0;
attachInterrupt(digitalPinToInterrupt(3), addcount, CHANGE);
unsigned long millis();
long startTime = millis();
while(millis() < startTime + period) {}
detachInterrupt(1);
}
void Tachometer()
{
tacho=((counter/jml_celah)*60)/(period/1000);
}
void addcount()
{
counter++;
}
Penjelasan source code:
1. #include "Wire.h" merupakan file header untuk lybrary wire yang
merupakan konektivitas pin SDA dan SCL.#define CURRENT_CAL 29.55
mendefinisikan nilai kalibrasi pembacaan sensor arus.
2. #include "LiquidCrystal_I2C.h" merupakan file header untuk lybrary
dari LCD, agar dapat mengenali fungsi – fungsi dari LCD.
3. LiquidCrystal_I2C lcd(0x27); merupakan address I2C dan konfigurasi
pin I2C yang terhubung pada LCD.
4. #define windPin 3 merupakan inisialisasi pin.
5. const float pi = 3.14159265; merupakan nilai konstanta phi.
6. int period = 10000; merupakan lamanya pembacaan data.
7. int radio = 80; merupakan nilai ukuran radius dari encoder disk.
92
4.2.2 Pengujian Output dengan Penambahan Wind tunnel dan Tanpa Wind
tunnel
Percobaan kali ini membahas tentang seberapa besar peningkatan output
ketika penambahan wind tunnel pada turbin 4 sudu dan 2 sudu serta tanpa
menggunakan wind tunnel. Data output yang didapat nanti akan digambarkan
dengan grafik agar dapat memperlihatkan perbedaannya. Data yang dicari pada
percobaan kali ini berupa data tegangan, arus, kecepatan putar turbin, kecepatan
angin, tegangan exhaust fan, arus pada exhaust fan. Lama percobaan yang
dilakukan selama 1 menit yang akan disimpan pada data logger.
Pemasangan wind tunnel pada percobaan ini diletakan langsung didepan
exhaust fan yang nantinya output wind tunnel langsung dihadapkan ke sudu turbin.
Posisi datangnya angin langsung ditabrakan ke sudu turbin seperti gambar berikut:
Tabel 4. 9 Data Hasil Percobaan Pengujian Turbin 4 Sudu dengan Windu Tunnel Tanpa Beban
Kecepatan I. V.
Waktu V. Generator
Turbin Exhaust (A) Exhaust (V)
(sec) (V)
(rpm)
1 3.63 992 1.06 220.93
2 4.08 1017 0.8 221.63
3 4.08 1017 0.8 219.92
4 4.08 1017 0.8 221.18
5 4.18 1019 0.8 220.05
6 4.18 1019 0.8 221.25
7 4.18 1019 0.8 221.36
8 4.22 1036 0.8 221.15
9 4.25 1042 0.8 221.09
10 4.25 1042 0.8 220.12
11 4.27 1069 0.8 221.5
12 4.27 1069 0.8 221.5
13 4.27 1069 0.95 221.69
14 4.3 1085 0.95 221.72
15 4.3 1085 0.95 221.29
16 4.3 1085 0.95 220.58
17 4.3 1085 0.95 221.29
18 4.3 1085 0.95 220.58
19 4.27 1069 0.95 221.57
20 4.27 1069 0.8 220.52
21 4.27 1069 0.95 220.79
22 4.27 1069 0.95 220.13
23 4.27 1069 0.95 221.57
24 4.27 1069 0.8 220.52
25 4.27 1069 0.95 220.79
26 4.27 1069 0.95 220.13
27 4.27 1069 0.95 221.29
28 4.27 1069 0.95 220.58
29 4.27 1069 0.95 220.79
30 4.27 1069 0.95 220.79
Gambar berikut merupakan gambaran hasil pengukuran yang ditampilkan
pada data logger yang mempunyai format .TXT
97
Dari data hasil pengujian turbin 4 sudu menggunakan wind tunnel tanpa
beban mendapatkan tegangan stabil sekitar 4.27 V. Starting Generator dari keadaan
0 V hingga mencapai tegangan tersebut membutuhkan waktu 11 s berikut tampilan
grafiknya kecepatan turbin terhadap tegangan
1020
1000
980
960
940
3.63 4.08 4.18 4.18 4.25 4.27 4.27 4.3 4.3 4.27 4.27 4.27 4.27 4.27 4.27
tegangan (V)
generator menghasilkan energi listrik yang akan langsung terhubung dengan beban
10Ω. Berikut data hasil yang didapat:
Tabel 4. 10 Pengujian Turbin 4 Sudu Menggunakan Wind tunnel dengan Beban
V. I. Kecepatan I. V.
Waktu Daya
Generator Generator Turbin Exhaust Exhaust
(sec) (W)
(V) (A) (m/s) (A) (V)
1 0.02 0.002 0.00004 20 0.9 221
2 0.09 0.009 0.00081 53 0.9 221
3 0.5 0.05 0.025 106 0.8 220.99
4 1.13 0.113 0.12769 689 0.8 221.78
5 1.35 0.135 0.18225 700 0.8 221.4
6 1.82 0.182 0.33124 727 0.85 220.47
7 2.05 0.205 0.42025 736 0.8 221.48
8 2.1 0.21 0.441 745 0.8 218.98
9 2.1 0.21 0.441 745 0.8 219.97
10 2.12 0.212 0.44944 753 0.8 221.77
11 2.15 0.215 0.46225 776 0.8 220.02
12 2.15 0.215 0.46225 776 0.8 220.02
13 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.52
14 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.73
15 2.17 0.217 0.47089 772 0.95 220.45
16 2.22 0.222 0.49284 781 0.95 222.57
17 2.22 0.222 0.49284 781 0.95 219.25
18 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 220.59
19 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.06
20 2.15 0.215 0.46225 776 0.8 219.41
21 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.52
22 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.73
23 2.17 0.217 0.47089 772 0.95 220.45
24 2.22 0.222 0.49284 781 0.95 222.57
25 2.22 0.222 0.49284 781 0.95 219.25
26 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 220.59
27 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.06
28 2.15 0.215 0.46225 776 0.8 219.41
29 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.52
30 2.15 0.215 0.46225 776 0.95 221.73
Gambar berikut merupakan gambaran hasil pengukuran yang ditampilkan
pada data logger yang mempunyai format .TXT
99
400
300
200
100
0
0.02 0.5 1.35 2.05 2.1 2.15 2.15 2.17 2.22 2.15 2.15 2.17 2.22 2.15 2.15
tegangan (V)
Tabel 4. 11 Data Hasil Pengujian Turbin Sudu 2 Menggunakan Wind tunnel Tanpa Beban
Kecepatan I. V.
Waktu V. Generator
Turbin Exhaust (A) Exhaust (V)
(sec) (V)
(rpm)
1 0.05 5 1.37 218.85
2 0.57 10 0.8 219.56
3 1.46 14 0.8 222.29
4 3.33 53 0.8 221.57
5 4.63 1115 0.8 219.89
6 4.63 1115 0.9 221.59
7 4.63 1115 0.8 222.22
8 4.65 1115 0.8 219.78
9 4.67 1115 0.8 221.37
10 4.7 1151 0.8 221.41
11 4.7 1151 0.8 221.41
12 4.74 1153 0.8 221.55
13 4.74 1153 0.95 219.31
14 4.74 1153 0.95 221.48
15 4.77 1160 0.95 221.49
16 4.77 1160 0.95 221.17
17 4.77 1160 0.8 221.41
18 5.05 1169 0.95 221.17
19 5.05 1169 0.95 221.26
20 4.74 1153 0.8 220.06
21 4.74 1153 1.23 235.06
22 4.74 1153 1.03 235.06
23 4.74 1153 1.19 235.19
24 4.74 1153 1.23 236.55
25 4.74 1153 1.24 234.31
26 4.74 1153 1.23 236.48
27 4.77 1160 1.23 236.49
28 4.77 1160 1.18 236.17
29 4.77 1160 1.25 236.41
30 4.74 1153 1.23 236.17
Gambar berikut merupakan gambaran hasil pengukuran yang ditampilkan
pada data logger yang mempunyai format .TXT
102
1200
1000
800
rpm
600
400
200
0
0.05 1.46 4.63 4.63 4.67 4.7 4.74 4.77 4.77 5.05 4.74 4.74 4.74 4.77 4.77
tegangan (V)
generator menghasilkan energi listrik yang akan langsung terhubung dengan beban
10Ω. Berikut data hasil yang didapat:
Tabel 4. 12 Data Hasil Pengujian Turbin 2 Sudu Menggunakan Wind tunnel dengan Beban
V. I. Kecepatan I. V.
Waktu Daya
Generator Generator Turbin Exhaust Exhaust
(sec) (W)
(V) (A) (m/s) (A) (V)
1 0.33 0.033 0.01089 1 1.32 221.62
2 0.5 0.05 0.025 40 0.8 221.1
3 1.35 0.135 0.18225 90 0.8 220.38
4 2.12 0.212 0.44944 952 0.8 220.23
5 2.6 0.26 0.676 972 0.9 221.14
6 2.6 0.26 0.676 972 0.8 220.55
7 2.62 0.262 0.68644 988 0.8 222.4
8 2.62 0.262 0.68644 988 0.8 221.68
9 2.67 0.267 0.71289 992 0.8 219.89
10 2.67 0.267 0.71289 992 0.8 221.55
11 2.67 0.267 0.71289 992 0.8 221.55
12 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 220.06
13 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 219.46
14 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 222.87
15 2.71 0.271 0.73441 1004 0.95 221.71
16 2.76 0.274 0.75076 1007 0.8 220.45
17 2.76 0.276 0.76176 1007 0.95 221.01
18 2.69 0.276 0.76176 997 0.95 220.85
19 2.69 0.276 0.76176 997 0.8 222.18
20 2.69 0.276 0.76176 997 0.8 221.97
21 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 220.06
22 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 219.46
23 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 222.87
24 2.71 0.271 0.73441 1004 0.95 221.71
25 2.76 0.274 0.75076 1007 0.8 220.45
26 2.67 0.267 0.71289 992 0.8 221.55
27 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 220.06
28 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 219.46
29 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 222.87
30 2.69 0.269 0.72361 997 0.95 222.87
Gambar berikut merupakan gambaran hasil pengukuran yang ditampilkan
pada data logger yang mempunyai format .TXT
104
Dari data hasil pengujian turbin 4 sudu menggunakan wind tunnel dengan beban 10
Ω mendapatkan tegangan stabil sebesari 2.69. Starting Generator dari keadaan 0 V
hingga mencapai tegangan tersebut membutuhkan waktu 11 s berikut tampilan
grafiknya Kecepatan Turbin Terhadap Tegangan
1000
800
rpm
600
400
200
0
0.33 1.35 2.6 2.62 2.67 2.67 2.69 2.71 2.76 2.69 2.69 2.69 2.76 2.69 2.69
tegangan (V)
Kecepatan I. V.
Waktu V. Generator
Turbin Exhaust (A) Exhaust (V)
(sec) (V)
(rpm)
1 0.05 40 1.49 218.58
2 0.05 232 0.8 220.48
3 0.24 281 0.8 220.9
4 0.94 321 0.8 222.6
5 1.37 353 0.8 221.84
6 1.72 384 0.9 221.63
7 2.05 418 0.8 219.8
8 2.27 604 0.8 221.56
9 2.5 605 0.8 219.26
10 2.57 605 0.8 221.49
106
600
500
400
rpm
300
200
100
0
0.05 0.24 1.37 2.05 2.5 2.57 2.57 2.64 2.69 2.69 2.81 2.93 2.93 2.93 2.93
tegangan (V)
V. I. Kecepatan I. V.
Waktu Daya
Generator Generator Turbin Exhaust Exhaust
(sec) (W)
(V) (A) (m/s) (A) (V)
1 0.99 0.099 0.09801 163 1.45 221.48
2 1.04 0.104 0.10816 178 1.49 221.38
3 1.11 0.111 0.12321 199 0.8 221.46
4 1.11 0.111 0.12321 212 0.8 222.4
5 1.16 0.116 0.13456 226 0.8 220.79
6 1.18 0.118 0.13924 240 0.8 223.43
7 1.2 0.12 0.144 260 0.9 219.44
8 1.2 0.12 0.144 275 0.8 220.79
9 1.2 0.12 0.144 291 0.8 221.05
10 1.25 0.125 0.15625 306 0.8 222.89
11 1.27 0.127 0.16129 309 0.8 222.28
12 1.3 0.13 0.169 309 0.8 221.51
13 1.32 0.132 0.17424 312 0.8 221.79
14 1.35 0.135 0.18225 313 0.95 222.9
15 1.35 0.135 0.18225 313 0.95 221.82
16 1.37 0.137 0.18769 315 0.95 222.13
17 1.42 0.142 0.20164 315 0.95 220.47
18 1.42 0.142 0.20164 316 0.8 222.35
19 1.44 0.144 0.20736 320 0.95 221.2
20 1.46 0.146 0.21316 322 0.95 221.66
21 1.56 0.156 0.24336 332 0.8 220.46
22 1.56 0.156 0.24336 332 0.8 222.09
23 1.56 0.156 0.24336 332 0.8 222.01
24 1.63 0.163 0.26569 345 0.8 223.14
25 1.65 0.165 0.27225 345 0.8 221.79
26 1.56 0.156 0.24336 332 0.9 222.37
27 1.56 0.156 0.24336 332 0.8 222.96
28 1.56 0.156 0.24336 332 0.85 219.36
29 1.56 0.156 0.24336 332 0.9 219.97
30 1.56 0.156 0.24336 332 0.8 221.32
Gambar berikut merupakan gambaran hasil pengukuran yang ditampilkan
pada data logger yang mempunyai format .TXT
109
200
150
100
50
0
0.99 1.11 1.16 1.2 1.2 1.27 1.32 1.35 1.42 1.44 1.56 1.56 1.65 1.56 1.56
tegangan (V)
Kecepatan I. V.
Waktu V. Generator
Turbin Exhaust (A) Exhaust (V)
(sec) (V)
(rpm)
1 0 0 1.48 221.03
2 0.24 43 1.49 219.7
3 1.51 318 0.8 219.53
4 2.43 615 0.8 220.95
5 2.57 692 0.8 222.19
6 2.71 785 0.8 220.65
7 2.74 749 0.9 222.49
8 2.74 750 0.8 221.15
9 2.76 753 0.8 221.58
10 2.88 764 0.8 220.81
11 2.93 772 0.8 221.61
12 2.97 773 0.8 222.08
13 2.97 773 0.8 220.74
14 3 810 0.95 221.67
15 3.02 810 0.95 221.2
16 3.02 820 0.95 220.63
17 3.12 784 0.95 221.88
18 3.16 793 0.8 220.68
19 3.26 790 0.95 222
20 3.3 798 0.95 222.21
21 3.3 810 0.8 222.08
22 3.33 815 0.8 220.9
23 3.33 815 0.8 220.74
24 3.35 817 0.7 221.67
25 3.33 815 0.8 221.2
26 3.33 815 0.9 220.63
27 3.34 816 0.8 222.19
28 3.33 815 0.85 220.65
29 3.35 815 0.9 222.49
30 3.33 815 0.8 221.15
Gambar berikut merupakan gambaran hasil pengukuran yang ditampilkan
pada data logger yang mempunyai format .TXT
112
400
300
200
100
0
0 1.51 2.57 2.74 2.76 2.93 2.97 3.02 3.12 3.26 3.3 3.33 3.33 3.34 3.35
tegangan (V)
V. I. Kecepatan I. V.
Waktu Daya
Generator Generator Turbin Exhaust Exhaust
(sec) (W)
(V) (A) (m/s) (A) (V)
1 6 0.005 0.00025 0.05 1.49 221.32
2 8 0.009 0.00081 0.09 0.8 220.76
3 50 0.064 0.04096 0.64 0.8 221.44
4 503 0.116 0.13456 1.16 0.8 221.03
5 505 0.127 0.16129 1.27 0.8 221.54
6 513 0.13 0.169 1.3 0.9 221.81
7 519 0.135 0.18225 1.35 0.8 222.21
8 519 0.135 0.18225 1.35 0.8 222.24
9 519 0.135 0.18225 1.35 0.8 222.49
10 519 0.135 0.18225 1.35 0.8 221.79
11 519 0.135 0.18225 1.35 0.8 222.69
12 542 0.139 0.19321 1.39 0.8 221.1
13 553 0.142 0.20164 1.42 0.95 221.34
14 557 0.144 0.20736 1.44 0.95 222.52
15 557 0.144 0.20736 1.44 0.95 221.44
16 566 0.149 0.22201 1.49 0.95 221.5
17 566 0.149 0.22201 1.49 0.8 223.02
18 594 0.153 0.23409 1.53 0.95 222.15
19 595 0.156 0.24336 1.56 0.95 221.54
20 595 0.156 0.24336 1.56 0.8 220.27
21 693 0.175 0.30625 1.75 0.8 221.94
22 693 0.175 0.30625 1.75 0.8 221.94
23 637 0.163 0.26569 1.63 0.8 222.49
24 637 0.165 0.27225 1.63 0.89 222.38
25 637 0.172 0.29584 1.63 0.79 223.03
26 637 0.163 0.26569 1.63 0.8 220.27
27 637 0.163 0.26569 1.63 0.85 221.94
28 637 0.163 0.26569 1.63 0.92 223.02
29 637 0.163 0.26569 1.63 0.81 221.5
30 637 0.163 0.26569 1.63 0.8 223.02
Gambar berikut merupakan gambaran hasil pengukuran yang ditampilkan
pada data logger yang mempunyai format .TXT
114
400
300
200
100
0
0.05 0.64 1.27 1.35 1.35 1.35 1.42 1.44 1.49 1.56 1.75 1.63 1.63 1.63 1.63
tegangan (V)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 13 14 15 16 17 18 19 20 2122 23 24 25 26 27 28 29 30
waktu (s)
Gambar 4. 57 Grafik Perbandingan dengan Wind Tunnel dan Tanpa Wind Tunnel
0.5
0.4
Daya (W)
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
waktu (s)
Gambar 4. 58 Grafik Perbandingan dengan Wind Tunnel dan Tanpa Wind Tunnel
Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang didapat berdasarkan pembuatan, pengujian dan pembahasan
sisttem monitoring kecepatan angin, tegangan dan arus listrik pada penelitian
Pemanfaatan Udara Buang Exhaust Fan Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Dengan Penambahan Wind tunnel Berbasis Atmega 2560 sebagai berikut:
1. Penelitian Pemanfaatan Udara Buang Exhaust Fan Sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu Dengan Penambahan Wind tunnel Berbasis Atmega
2560 terdiri dari tempat pengujian dan rangkaian kontrol. Rangkaian kontrol
pada percobaan kali ini terdiri dari sensor anemometer, sensor tegangan AC,
sensor tegangan DC, sensor arus AC, sensor arus DC, sensor tachometer,
micro SD Card. Tempat pengujian terdiri dari gagang turbin dan bagian
rangka.
2. Pengujian ini membuktikan penambahan wind tunnel sangat efektif agar
angin terfokuskan dan dapat meningkatkan output. Pengujian yang paling
besar mendapatkan output pada pengujian dua sudu dengan menggunakan
wind tunnel dengan hasil output sebesar 0.76176 W.
5.2 Saran
Adapun saran yang didapat untuk membuat penelitian Pemanfaatan Udara
Buang Exhaust Fan Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Dengan Penambahan
Wind tunnel Berbasis Atmega 2560 menjadi lebih baik diantaranya:
1. Penelitian kali ini akan lebih baik jika dalam pembuatan wind tunnel
menggunakan bahan dasar plat agar permukaan lebih halus
119
DAFTAR PUSTAKA
Andrew Welsh, 2013, Low Turbulence Wind tunnel Design and Wind Turbine
Wake Chacaterization, University of Wiconsin-Milwaukee
Anonim. Arduino Mega 2560. https://www.arduino.cc/ en/Main/ ArduinoBoard
Mega2560. Diakses tanggal 25 November 2020.
Anonim. Prinsip Kerja Exhaust Fan. http://www.candyheartsblog.com. Diakses
tanggal 5 November 2020.
Arieyasa, Dhanan, Cok. G. Indra Partha, I.W. Sukerayasa. (2020). Analisa
Perbandingan Unjuk Kerja Wind Turbine-500 dan GH-0,5K Di Pilot Project
Smart Grid Teknik Elektro Universitas Udayana. Universitas Udayana, Jurnal
Spektrum Vol 7, No 1 Maret 2020.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2018, Outlook Energi Indonesia 2018
: Energi Berkelanjutan untuk Transportasi Darat. Jakarta : Pusat Pengkajian
Industri Proses dan Energi (PPIPE).
Dr. Ulaan Dakeev, 2014, Analysis Of Wind Power Generation With Application Of
Wind tunnel Attachment. University of Michigan
John C.K Cheung, 2009, Effect Of Square Cells In Improving Wind tunnel Flow
Quality. University Changsa
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2009, Handbook of Energy and
Economic Statistic of Indonesia. Center for Data and Information on Energy
and Mineral Resources. Ministry Energy and Mineral Resources. Jakarta.
Kholiq, Imam, 2015, Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan
untuk Mendukung Subtitusi BBM, Surabaya : Fakultas Teknik, Universitas
Wijaya Putra.
Mauro S., 2017, Small-Scale Open-Circuit Wind tunnel: Design Criteria,
Construction and Calibration. University of Catania
Md. Abir Hasan, 2013, Producing Electrical Energy by Using Wastage Wind
Energy From Exhaust Fans of Industries. University of Michigan
MD. Arifuzzaman, 2012, Design Construction and Performance Test of a Low Cost
Subsonic Wind Wunnel. University of Wiconsin-Milwaukee
120
121
Moch. Muclhis, 2014. Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN Tahun 2003 Sampai
Dengan 2020. PLN
V.i.Kakate, 2014, Study of Measurement and Control Aspects of Wind tunnel.
Electrical Enginnering Departement BVDU COE
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan
1 Study liteature
2 Perancangan Hardware
3 Perancangan Software
4 Pembuatan Hardware
5 Pembuatan Software
6 Pengujian Alat
7 Pembuatan Laporan
Lampiran 2 Anggaran Pembuatan Prototipe
A. KOMPONEN UTAMA
B. KOMPONEN PENUNJANG