Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia pada masa sekarang ini. Energi listrik mempunyai
sifat fleksibel, dapat dengan mudah diubah menjadi energi lain sesuai dengan kebutuhan
manusia. Hampir semua peralatan yang digunakan oleh manusia tidak dapat berfungsi
tanpa adanya energi listrik. Melihat begitu pentingnya energi listrik dalam kehidupan
manusia, maka PT. PLN Persero sebagai penyedia energy listrik di Indonesia berupaya
untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Secara garis besar sistem
energi listrik dibagi menjadi tiga bagian yaitu : Pembangkitan, Penyaluran dan
Distribusi. Kualitas daya listrik dapat dilihat dari besarnya tegangan, frekuensi serta
pelayanan yang kontinyu. Dalam usahanya untuk memenuhi hal tersebut, PLN selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas sistem listrik yang dikelolanya. Salah satu
usahanya adalah dengan meningkatkan kualitas sistem tenaga listrik, baik pada sistem
pembangkitan, saluran transmisi, maupun saluran distribusi.
Perencanaan, pengelolaan pembangkitan, penyaluran dan pendistribusian energi
listrik dituntut untuk memenuhi tuntutan konsumen terhadap peningkatan kuantitas dan
kualitas energi yang dihasilkan. Peningkatan kualitas energi listrik juga sangat
berpengaruh dalam meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem, hal ini dimaksudkan
untuk menjaga peralatan-peralatan sistem yang sensitif terhadap gangguan.
Permasalahan besar dalam sektor energi listrik tersebut menuntut adanya deregulasi
sehingga diperoleh solusi yang menguntungkan semua pihak. Beberapa kendala yang
dihadapi untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah keterbatasan sumber-sumber energi,
mahalnya biaya investasi, pemeliharaan dan operasi sistem energi listrik. Lebih-lebih
dimasa mendatang ada kecenderungan sistem pembangkitan dilakukan secara
terdistribusi (distributed generation) sehingga akan memungkinkan munculnya pelaku-
pelaku bisnis baru khususnya didaerah-daerah.
Pemadaman listrik yang terlalu sering dengan waktu padam yang lama dan tegangan
listrik yang tidak stabil, merupakan refleksi dari keandalan dan kualitas listrik yang
kurang baik, dimana akibatnya dapat dirasakan secara langsung oleh pelanggan.
Sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik dengan kualitas yang baik atau
memenuhi standar, mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat modern karena peranannya yang dominan dibidang industri,
telekomunikasi, teknologi informasi, pertambangan, transportasi umum, dan lain-lain
yang semuanya itu dapat beroperasi karena tersedianya energi listrik. Perusahaan-
perusahaan yang bergerak diberbagai bidang sebagaimana disebutkan diatas, akan
mengalami kerugian cukup besar jika terjadi pemadaman listrik tiba-tiba atau tegangan
listrik yang tidak stabil, dimana aktifitasnya akan terhenti atau produk yang
dihasilkannya menjadi rusak atau cacat.
Di negara-negara yamg memiliki sistem pembangkit, transmisi dan distribusi
energi listrik dengan teknologi dan peralatan mutakhir serta manajemen yang baik
seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis dan negara-negara maju lainnya benar-benar
memberikan perhatian khusus terhadap keandalan dan kualitas listrik karena
pengaruhnya yang krusial terhadap roda perekonomian. Ukuran keandalan dan kualitas
listrik secara umum ditentukan oleh beberapa parameter-parameter seperti transien,
tegangan dip, swell, under voltage, over voltage, interupsion, harmonisa, fliker,
harmonisa triplen variasi frekuensi dan noise Parameter-parameter yang menentukan
keandalan dan kualitas listrik sebagaimana disebutkan diatas adalah sesuatu yang
meyakinkan (measureable) dan dapat diminimalkan dengan cara mengkoreksi terhadap
konfigurasi dan peralatan pada sistem, manajemen serta sumber daya manusia yang
handal dari perusahaan yang menjual energi listrik.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana mengetahui kualitas energy listrik
2) Bagaimana mengetahui parameter-parameter yang Menentukan Keandalan dan
Kualitas Listrik
1.3. TUJUAN
1) Dapat mengetahui dan memahami pengertian kualitas energy listrik
2) Dapat mengetahui dan memahami parameter-parameter yang menentukan keandalan
dan kualitas listrik
1.4. MANFAAT
1) Memahami mengenai pentingnya kualias energy listrik
2) Dapat memahami cara mengatasi gangguan-gangguan yang mempengaruhi mutu
energy listrik
3) Menambah ilmu pengetahuan dari sumber terpercaya dari data sebelumnya
4) Bisa bermanfaat untuk tambah ilmu pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. TRANSIEN
Yang dimaksud dengan analisis transien adalah analisis rangkaian yang
sedang dalam keadaan peralihan atau keadaan transien. Gejala transien atau gejala
peralihan merupakan salah satu peristiwa dalam rangkaian listrik yang perlu kita
perhatikan. Peristiwa ini biasanya berlangsung hanya beberapa saat namun jika tidak
ditangani secara baik dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang sangat merugikan
berupa kerusakan peralatan.
Dalam sistem penyaluran energi, pemutusan dan penyambungan rang-kaian
merupakan hal yang sering terjadi. Operasi-operasi tersebut dapat menyebabkan
terjadinya lonjakan tegangan yang biasa disebut tegangan lebih. Tegangan lebih pada
sistem juga terjadi mana kala ada sambaran petir yang mengimbaskan tegangan pada
saluran transmisi. Tegangan lebih seperti ini akan merambat sepanjang saluran
transmisi berbentuk gelombang berjalan dan akan sampai ke beban-beban yang
terhubung pada sistem tersebut. Piranti-piranti elektronik akan menderita karenanya.
Di samping melalui saluran transmisi, sambaran petir juga mengimbaskan tegangan
secara induktif maupun kapasitif pada peralatan-peralatan. Semua kejadian itu
merupakan peristiwa-peristiwa peralihan.
Kita mengetahui bahwa kapasitor dan induktor adalah piranti-piranti dinamis
dan rangkaian yang mengandung piranti-piranti jenis ini kita sebut rangkaian
dinamis. Piranti dinamis mempunyai kemampuan untuk menyimpan energi dan
melepaskan energy yang telah disimpan sebelumnya. Hal demikian tidak terjadi pada
resistor, yang hanya dapat menyerap energi. Oleh karena itu, pada waktu terjadi
operasi penutupan ataupun pemutusan rangkaian, perilaku rangkaian yang
mengandung kapasitor maupun induktor berbeda dengan rangkaian yang
hanyamengandung resistor saja
Karena hubungan antara arus dan tegangan pada induktor maupun kapasitor
merupakan hubungan linier diferensial, maka persamaan rangkaian yang
mengandung elemen-elemen ini juga merupakan persamaan diferensial. Persamaan
diferensial ini dapat berupa persamaan diferensial orde-1 dan rangkaian yang
demikian ini disebut rangkaian atau sistem orde-1. Jika persamaan rangkaian
berbentuk persamaan diferensial orde-2 maka rangkaian ini disebut rangkaian atau
sistem orde-2 maka rangkaian ini disebut rangkaian atau sistem orde-2.
Karakteristik dari voltage sag dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut untuk
gelombang tegangan yang ideal (sinusoidal murni, tanpa harmonik)
2.3. SWELL
Voltage swell merupakan suatu fenomena kenaikan tegangan rms dari nilai
nominalnya yang terjadi dalam waktu yang singkat, sekitar 10 ms sampai beberapa
detik. IEC 61000-4-30 mendefinisikan voltage swell sebagai kenaikan besar
tegangan sementara pada titik diatas nilai threshold-nya. Sedangkan berdasarkan
IEEE Standard 1159-1995, voltage swell merupakan variasi tegangan rms dengan
besar antara 110% sampai 180% dari tegangan nominal dan berlangsung selama 0,5
siklus sampai satu menit. Gambar berikut menunjukkan gelombang tegangan saat
terjadi voltage swell dengan besar 1.2 pu dan berlangsung selama 0,12 detik.
Jika diasumsikan:
Beban A = ZLOAD_A
Beban B =ZLOAD_b
2.6. INTERUPTION
Interupsi Tegangan adalah suatu fenomena kelistrikan di mana terjadi
pemadaman atau hilangnya catu daya selama beberapa saat pada suatu sistem
listrik.
3.1. KESIMPULAN
Dari penjabaran diatas maka dapat diambil kesimpulan tentang Masalah Power
quality adalah persoalan perubahan bentuk tegangan, arus atau frekuensi yang bisa
menyebabkan kegagalan atau misoperation peralatan, baik peralatan milik PLN maupun
milik konsumen; artinya masalah Power Quality bisa merugikan pelanggan maupun PLN.
Suatu Sistem tenaga listrik dituntut dapat memenuhi syarat dasar kebutuhan
layanan (service requirement) kepada konsumennya yaitu :
1) Dapat memenuhi beban puncak
2) Memiliki deviasi tegangan dan frekuensi yang minimum.
3) Menjamin urutan phase yang benar.
4) Menjamin distorsi gelombang tegangan dan harmonik yang minimum dan bebas dari
surja tegangan.
5) Menjamin suplai sistem tegangan dalam keadaan setimbang.
6) Memberikan suplai daya dengan keandalan tinggi dengan prosentase waktu layanan
yang tinggi dimana sistem dapat melayani beban secara efektif.
Enam hal diatas dijadikan tolok ukur, apakah layanan yang diterima oleh konsumen
sudah baik atau belum.
Permasalahan Power Quality meliputi permasalahan-permasalahan seperti
Transient, Short-duration variation, Long-duration variation, Voltage Unbalance,
Waveform distortion, Voltage Fluctuation, Power Frequency variation
Parameter yang dipakai untuk menilai mutu listrik seperti Variasi tegangan,
Variasi frekwensi, Ketidak seimbangan, Harmonik
3.2. SARAN
Setelah menyusun makalah kualitas energi listrik perlunya pemasangan
Filter pasif L
Filter pasif C
DAFTAR PUSTAKA