Anda di halaman 1dari 16

IPA1529

BIOFISIKA
BIOFLUIDA (Penerapan Prinsip Bernoulli dan Aliran Fluida pada Tabung)

Oleh:
Dwi Ardaniansyah 1813071002
Ni Kadek Melya Suryaningsih 1813071004
Ari Gitariani Pajriantri 1813071006

PRODI S1 PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
dengan judul “BIOFLUIDA (Penerapan Prinsip Bernoulli dan Aliran Fluida pada
Tabung)” ini selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, secara langsung atau tidak langsung
diperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ni Made Pujani, M.Si., dan Ibu Nia Erlina, S.Pd.,M.Pd., selaku
dosen pengampu mata kuliah Biofisika
2. Seluruh teman-teman yang telah mendukung serta pihak yang terlibat baik
secara langsung atau tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
Sangat disadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi yang memberikan.

Singaraja, 27 Februari 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penerapan Prinsip Bernoulli.............................................................................. 3
2.2 Aliran Fluida pada Tabung................................................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................ 11

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Aliran fluida melalui pipa yang diameternya berubah-ubah .................. 3

Gambar 2 Aliran fluida pada pipa dengan ketinggian berbeda dan diameter berubah
................................................................................................................................. 3

Gambar 3 Teorema Torricelli.................................................................................. 4

Gambar 4 a. Semprotan nyamuk; b. Sayap pesawat; c. Karburator mobil ............. 5

Gambar 5 Venturi meter.......................................................................................... 6

Gambar 6 Prinsip Bernoulli yang bekerja pada aliran udara di liang bawah tanah 6

Gambar 7 Bagian belakang kepala dan bahu yang menunjukkan arteri yang menuju
ke otak dan lengan ................................................................................................... 7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zat yang ada di alam dapat dibedakan menjadi tiga yaitu zat padat cair dan
gas. Dilihat dari karakteristiksinya, zat padat memiliki bentuk dan ukuran yang
tetap. Zat cair memiliki bentuk yang tidak tetap sama halnya dengan zat gas. Zat
cair dan gas memiliki karakteristik tidak mempertahankan bentuk yang tetap dan
keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir sehingga disebut dengan fluida.
Fluida merupakan zat alir, yaitu zat yang dapat mengalir.
Biofluida merupakan ilmu yang mempelajari tentang penerapan konsep
fluida di bidang biologi atau pada makhluk hidup seperti manusia, hewan dan
tumbuhan. Makhluk hidup khususnya manusia diketahui bahwa 70% bagian
tubuhnya terdiri atas fluida. Sebagian besar tubuh manusia yang terdiri dari fluida
ini menyebabkan prinsip-prinsip fluida dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam
gejala yang terjadi pada manusia. Aliran darah pada manusia dapat dikaji dengan
ilmu fisika yakni dengan menggunakan dengan prinsip Bernoulli dan menggunakan
prinsip aliran pada tabung. Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, melalui
penyusunan makalah ini penulis akan menjelaskan materi penerapan prinsip
Bernoulli dan aliran fluida pada tabung.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah pada
makalah ini sebagai berikut.
1. Apa sajakah penerapan prinsip Bernoulli?
2. Apa sajakah aliran fluida pada tabung?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan dan menjelaskan penerapan prinsip Bernoulli
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan aliran fluida pada tabung

1
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan pada makalah ini sebagai berikut.
1. Bagi Pembaca
Penyusunan makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan pembaca
mengenai penerapan prinsip Bernoulli dan aliran fluida pada tabung. Selain
itu, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penyusunan
tugas yang berkaitan dengan isi dari makalah ini.
2. Bagi Penulis
Penyusunan makalah ini telah memberikan manfaat bagi penulis dalam
menambah wawasan mengenai materi penerapan prinsip Bernoulli dan
aliran fluida pada tabung. Selain itu, penulis juga memperoleh pengetahuan
terkait teknik penulisan makalah yang baik dan benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Prinsip Bernoulli


Prinsip bernoulli menyatakan bahwa: dimana kecepatan fluida tinggi maka
disana tekanan akan rendah, dan dimana kecepatan rendah maka disana tekanan
akan tinggi.

Gambar 1. Aliran fluida yang diameternya berubah-ubah


Sumber: Subratha,2012
Jika tekanan pada titik 1 dan 2 diukur, akan ditemukan bahwa tekanan pada
titik 2 lebih kecil daripada titik 1, sementara kecepatan pada titik 2 lebih besar dari
titik 1. Pada pandangan pertama hal ini tampaknya aneh; tentu diharapkan laju yang
lebih tinggi pada titik 2 tekanan juga akan menjadi tinggi. Namun, kenyataan tidak
demikian. Jika tekanan pada titik 2 lebih tinggi dari titik 1, tekanan lebih tinggi ini
akan melambatkan fluida, sementara kenyataannya fluida tersebut bertambah
lajunya saat mengalir dari titik 1 ke titik 2. Dengan demikian tekanan pada titik 2
harus lebih kecil dari pada titik 1, agar konsisten dengan kenyataan bahwa fluida
dipercepat.
Bernoulli mengembangkan persamaan yang menyatakan prinsip ini secara
kuantitatif. Persamaan Bernoulli sebagai berikut:
P1 +1/2 𝜌 v12 + 𝜌 g Y1 = P2 +1/2 𝜌 v22 + 𝜌 g Y2…………………………………(2.1)

3
Gambar 2. Aliran Fluida pada pipa dengan ketinggian berbeda dan diameter
berubah
Sumber: Subratha,2012
Karena titik 1 dan titik 2 bisa berupa dua titik mana saja sepanjang tabung aliran,
persamaan Bernoulli dapat dituliskan:
P + 1/2 𝜌 v2 + 𝜌 g Y = konstan…………………….……………………………(2.2)
Pada setiap titik pada fluida.
Persamaan Bernoulli merupakan sebuah bentuk kekekalan energi, karena
diturunkan dari prinsip kekekalan energi.

1. Teorema Toricelli
Persamaan Bernoulli dapat dipakai pada banyak situasi. Suatu contoh
adalah untuk menghitung kecepatan zat cair (v1) yang keluar dari keran yang berasa
pada dasar bejana air terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Teorema Torricelli: v1 = √2𝑔(𝑦2 − 𝑦1 )


Sumber: Subratha,2012
Pilih titik 2 pada persamaan Bernoulli sebagai permukaan zat cair tersebut.
Dengan menganggap diameter bejana jauh lebih besar jika disbanding dengan
diameter keran, maka harga v2 akan mendekati nol. Titik 1 (keran) dan titik 2
(permukaan) terbuka terhadap atmosfer, sehingga tekanan pada kedua titik sama
dengan tekanan atmosfer, P1 = P2. Jadi persamaan Bernoulli menjadi:
P1 +1/2 𝜌 v12 + 𝜌 g Y1 = P2 +1/2 𝜌 v22 + 𝜌 g Y2
P1 = P2 → 1/2 𝜌 v12 + 𝜌 g Y1 = +1/2 𝜌 v22 + 𝜌 g Y2
v2 = 0 → 1/2 𝜌 v12 + 𝜌 g Y1 = + 𝜌 g Y2
atau:

4
v1 = √2𝑔(𝑦2 − 𝑦1 )…………………….………………………………………(2.3)
Hasil ini (persamaan 2.3) disebut “Teorema Torricelli”
Persamaan 2.3 menjelaskan bahwa “cairan tersebut meninggalkan keran
dengan laju yang sama seperti laju benda yang dijatuhkan bebas dari ketinggian
yang sama” Hal ini karena penurunan persamaan Bernoulli berawal dari kekekalan
energi.
Kasus khusus lain dari persamaan Bernoulli muncul Ketika fluida mengalir
tetapi tidak ada perubahan ketinggian yang berarti, yaitu Y1 = Y2, maka persamaan
2.1 menjadi:
P1 +1/2 𝜌 v12 = P2 +1/2 𝜌 v22 …………………….……………………………(2.4)
Hal ini menunjukkan secara kuantitatif bahwa: “bila laju fluida tinggi, maka
tekanan fluida akan rendah, dan sebaliknya.” Hal ini menjelaskan banyak fenomena
umum, beberapa diantaranya diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar 4. a. Semprotan nyamuk; b. Sayap pesawat; c. Karburator mobil


Sumber: Subratha,2012
Tabung venturi pada intinya adalah sebuah pipa dengan penyempitan kecil
(mirip kerongkongan). Satu contoh tabung venturi adalah “karburator” pada mobil
(Gambar 4.c). Aliran udara akan semakin cepat pada saat melewati penyempitan ini
(persamaan kontinyuitas A1v1 = A2v2) sehingga tekanan udara akan menjadi kecil.
Karena tekanan yang mengecil, bensin pada tekanan atmosfir dalam bejana
karburator dipaksa memasuki aliran udara dan bercampur dengan udara sebelum
memasuki silinder.
Tabung venturi juga merupakan dasar “venturi meter” yang digunakan
untuk mengukur laju aliran fluida (Gambar 5)

5
Gambar 5. Venturi meter
Sumber: Subratha,2012
Venturi meter dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari gas atau zat
cair dan bahkan telah dirancang untuk mengukur “kecepatan aliran darah dalam
arteri”.
Jika tikus tanah, marmot, kelinci, dan hewan lainnya yang hidup di bawah
tanah ingin menghindari sesak nafas, udara harus beredar pada liang mereka, liang-
liang selalu dibuat paling tidak memiliki dua tempat keluar masuk (Gambar 6).

Gambar 6. Prinsip Bernoulli yang bekerja pada aliran udara di liang bawah
tanah
Sumber: Subratha,2012
Laju aliran udara melalui lubang-lubang yang berbeda biasanya sedikit
berbeda. Hal ini mengakibatkan sedikit berbeda tekanan udara yang memaksa
adanya aliran udara melalui liang ala Bernoulli. Aliran udara diperkuat jika satu
lubang lebih tinggi dari yang lain karena laju angin cenderung berubah terhadap
ketinggian, dimana makin tinggi posisi maka makin rendah tekanan dan kecepatan

6
angin semakin tinggi. Sebaliknya makin rendah posisi maka makin tinggi tekanan
dan kecepatan angin semakin rendah.

2. Transien Ischemic Attack (TIA)


Dalam kedokteran, satu dari banyak penerapan prinsip Bernoulli adalah
penjelasan TIA (Transien Ischemic Attack) artinya aliran darah ke otak yang
berhenti sebentar yang disebabkan oleh apa yang disebut “Subclavian Steal
Syndrome” (sindrum pencurian subclavian). Orang yang menderita TIA biasanya
mengalami gejala seperti pusing, pandangan berkurang, sakit kepala, dan lemah
pada tungkai. TIA terjadi sebagai berikut.

Gambar 7. Bagian belakang kepala dan bahu yang menunjukkan arteri yang
menuju otak dan lengan
Sumber: Subratha,2012
Darah biasanya mengalir ke atas menuju otak di belakang kepala melalui
dua arteri Vertebral (Arteri vertebral kiri dan kanan), masing-masing naik dari sisi
leher yang bertemu untuk membentuk arteri basiler persis dibawah otak, sebagai
ditunjukkan pada gambar 7.
Arteri vertebral keluar dari arteri subclavian, seperti digambarkan sebelum
memasuki lengan. Ketika sebuah lengan dilatih dengan giat, aliran darah meningkat

7
untuk memenuhi kebutuhan otot lengan. Bagaimanapun, jika arteri subclavian pada
satu sisi tubuh terhalang sebagian, katakanlah, oleh arterio sclerosis, maka
kecepatan darah harus lebih tinggi pada sisi tersebut untuk memenuhi kebutuhan
darah (Ingat persamaan kontinyuitas; luas yang berarti kecepatan yang lebih besar
untuk laju aliran yang sama, persamaan A1 V1 = A2 V2).
Kecepatan aliran darah yang bertambah melalui jalan masuk ke arteri
Vertebral mengakibatkan tekanan yang lebih rendah (prinsip Bernoulli). Dengan
demikian, darah di arteri Vetebral pada sisi yang bagus dengan tekanan normal
dapat dialirkan ke bawah ke dalam arteri Vetebral yang lainnya karena tekanan
rendah pada sisi itu (seperti efek Venturi), dan bukan ke atas ke dalam arteri basiler
dan ke otak. Dengan demikian pasokan darah ke otak diperkecil karena ”sindrom
pencurin subclavian”, darah yang mengalir dengan cepat pada arteri subclavian
“mencuri” darah dari otak. Pusing atau rasa lemas yang diakibatkan biasanya
menyebabkan orang tersebut untuk menghentikan pengerahan tenaga, diikuti
dengan kembali ke normal.

2.2 Aliran Fluida Pada Tabung


Laju aliran fluida dalam tabung yang bulat bergantung pada viskositas fluid
(ƞ), Perbedaan tekanan, dan dimensi tabung. Ilumuwan Prancis: J.L. Poiseuille
(1799-1869), yang tertarik pada fisika peredaran darah, menemukan bagaimana
variabel-variabel tersebut mempengaruhi laju aliran fluida yang tidak bisa ditekan
yang menglami aliran laminer pada tabung silinder. Hasilnya, yang dikenal dengan
nama persamaan Poiseuille, adalah:

𝜋 𝑟 4 (𝑃1 − 𝑃2 )
Q= …….…………………………………(2.5)
8𝜂𝐿

dimana:
r = radius dalam tabung
L = panjang tabung
(P-P2) = perbedaan tekanan antara ujung-ujung
ƞ = koefisien viskositas

8
Q = laju volume aliran (volume 1luida yang mengalir per satuan waktu = m3/s.
Persamaan Poiseuille memberi tahu kita bahwa laju aliran Q berbanding
lurus dengan "gradien tekanan". (P1-P2)/L, dan berbanding terbalik dengan
viskositas fluida. Hal ini sesuai dengan yang kita harapkan.
Bagaimanapun, mungkin mengejutkan bahwa Q juga bergantung pada
“pangkat empat radius tabung”. Ini berarti bahwa untuk gradien tekanan yang
sama, jika radius tabung dibagi dua, laju aliran berkurang sebesar faktor 16!.
Dengan demikian, laju aliran, atau tekanan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan laju aliran tertentu, sangat dipengaruhi oleh perubahan kecil pada
radius tabung.

1. Aliran Darah dan Penyakit Jantung


Contoh yang menarik dari ketergantungan terhadap r4 ini adalah aliran
darah dalam tubuh manusia. Persamaan Poiseuille memberikan pendekatan
pertama yang masuk akal. Tubuh mengalirkan aliran darah dengan pita-pita kecil
otot yang mengelilingi arteri. Pengkerutan otot ini memperkecil diameter arteri dan,
karena r4 pada persamaan Poiseulle berkurang sangai besar karena perubahan radius
yang kecil saja. Aksi yang sangat kecil oleh otot-otot ini dapat mengendalikan
dengan tepat laju darah kebagian tubuh yang berbeda.
Aspek lainnya ialah bahwa radius arteri diperkecil sebagai akibat dari
"arteriosclerosis" (pengerasan areri) dan tertumpuknya kolesterol, Jika ini terjadi,
gradien tekanan harus ditambah untuk mempertahankan laju alirin yang sama. Jika
radius diperkecil setengah, jantung harus menambah tekanan dengan faktor sebesar
24 = 16. Untuk mempertahankan laju aliran darah yang sama. Jantung barus bekerja
jauh lebih keras pada kondisi ini, tetapi biasanya tidak dapat mempertahankan laju
aliran awalnya. Dengan demikian, tekanan darah tinggi merupakan indikator bahwa
jantung bekerja lebih keras dan laju aliran darah diperkecil.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan makalah yang telah disampaikan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Persamaan Bernoulli merupakan sebuah bentuk kekekalan energi, karena
kita menurunkannya dari prinsip kekekalan energi. Prinsip bernouli
menyatakan bahwa: dimana kecepatan fluida tinggi, tekanan rendah, dan
dimana kecepatan rendah maka tekanan tinggi. Persamaan Bernoulli dapat
dipakai pada banyak situasi. Suatu contoh adalah untuk menghitung
kecepatan zat cair (v1) yang keluar dari keran yang berasa pada dasar bejana
air.
2. Tabung venturi adalah sebuah pipa dengan penyempitan kecil. Aliran udara
akan semakin cepat pada saat melewati penyempitan ini sehingga tekanan
udara akan menjadi kecil. Dalam kedokteran, satu dari banyak penerapan
prinsip Bernoulli adalah penjelasan TIA (Transien Ischemic Attack) artinya
aliran darah ke otak yang berhenti sebentar yang disebabkan oleh apa yang
disebut “Subclavian Steal Syndrome” (sindrum pencurian subclavian).
3. Laju aliran fluida dalam tabung yang bulat bergantung pada viskositas fluid
(ƞ), Perbedaan tekanan, dan dimensi tabung. Ilumuwan Prancis: J.L.
Poiseuille (1799-1869), menemukan bagaimana variabel-variabel tersebut
mempengaruhi laju aliran fluida yang tidak bisa ditekan yang menglami
aliran laminer pada tabung silinder. Hasilnya, yang dikenal dengan nama
persamaan Poiseuille.
4. Persamaan Poiseuille memberikan pendekatan pertama yang masuk akal.
Tubuh manusia aliran darah dengan pita-pita kecil otot yang mengelilingi
arteri. Pengkerutan otot ini dapat memperkecil diameter arteri dan, karena
r4 pada persamaan Poiseuille berkurang sangat besar karena perubahan
radius yang kecil saja.

10
3.2 Saran
1. Bagi Dosen
Dosen pengampu mata kuliah Biofisika diharapkan memberikan timbal
balik dalam proses pembelajaran terhadap materi yang disajikan dalam
makalah ini sehingga tercipta hubungan timbal balik yang positif dalam
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
penyusunan makalah yang akan disusun berikutnya serta memberikan revisi
berupa ilmu pengetahuan tambahan guna memperbanyak wawasan.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa sebagai calon pendidik diharapkan mampu mengambil intisari
pengetahuan dan informasi mengenai Penerapan Prinsip Bernouli, dari
Teorema Torricelli ke Penjelasan Transient Ischemic Attact (TIA) dan
Aliran Pada Tabung: persamaan Poiseuille, Aliran Darah

11
DAFTAR PUSTAKA

Subrata, Nyoman. 2012. Buku Ajar Biofisika. Singaraja: Undiksha

Anda mungkin juga menyukai