Anda di halaman 1dari 9

PEMBELAJARAN MIKRO KELOMPOK B

(IPA 1607)

OLEH :
PONIAH 1813071018
KELAS 6A

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO
(RPP MIKRO)

Satuan Pendidikan : SMP/MTs


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX/1
Materi : Listrik Statis
Alokasi Waktu : 10 menit

I. Tujuan Latihan
Melatih keterampilan membuka dan menutup pelajaran

II. Tujuan Pembelajaran


Setelah melakukan diskusi, siswa dapat mendeskripsikan listrik statis beserta
contohnya dengan benar.

III. Deskripsi Materi


Listrik Statis
A. Benda Bermuatan Listrik
Setiap zat tersusun atas atom-atom yang tersusun dari inti atom dan elektron.
Inti atom (nukleus) terdiri atas proton dan neutron. Partikel yang bermuatan
positif disebut proton, yang bermuatan negatif disebut elektron dan yang
bersifat netral disebut neutron. Gaya ikat inti terhadap elektron antara bahan
satu dengan yang lain berbeda. Karena sesuatu hal, elektron dapat lepas dari
lintasannya dan berpindah ke atom lain. Perpindahan elektron tersebut
menyebabkan perubahan muatan suatu atom.
Atom dikatakan bermuatan negatif jika kelebihan elektron sedangkan atom
dikatakan bermuatan positif jika kekuarangan elektron. Adapun yang
dikatakan atom netral jika jumlah proton dan elektron sama. Dengan demikian
muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya.
Jika atom-atom benda lebih cenderung melepaskaan elektron, maka zat yang
disusunnya lebih cenderung bermuatan positif. Sebaliknya jika atom-atom
benda lebih cenderung menangkap elektron, maka zat yang
disusunnya cenderung bermuatan negatif.
B. Membuat Benda Bermuatan Listrik
1. Menggosok
Benda netral dapat dibuat menjadi bermuatan listrik dengan cara digosok.
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik
atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron,
tetapi ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron. Jika dua benda
tersusun dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut saling
digosokkan maka, maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda
bermuatan listrik.
Contohnya antara kaca dan kain sutera. Mula-mula kaca dan kain sutera
adalah benda netral. Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-
elektron kaca akan berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi
bermuataan positif. sementara itu kain sutera menjadi bermuatan negatif
karena mendapat tambahan elektron. Contoh lainnya adalah kain wool dan
palastik. Mula-mula kain wool dan plastik adalah benda netral. Jika kain wool
digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool akan berpindah
menuju plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif. Sementara itu
kain wool menjadi bermuatan positif karena kehilangan elektron-elektronnya.
2. Induksi
Induksi (pengaruh) listrik dapat digunakan untuk membuat benda netral
menjadi bermuatan listrik, ini dilakukan dengan cara mendekatkan benda
yang bermuatan listrik ke benda netral. Benda bermuatan negatif jika
didekatkan dengan benda netral akan menarik semua muatan positif benda
netral ke salah satu ujung, akibatnya ujung lain bermuatan negatif. Jika
muatan negatif duhubungkan denagn bumi kemudian diputus, benda netral
tadi akan berubah menjadi benda bermuatan positif, karena benda netral akan
menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam jumlah
muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak
pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api. Salah satu
peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.
3. Konduksi
Bahan konduktor dapat diberi muatan listrik dengan cara konduksi. Bahan
konduktor adalah bahan tertentu yang memungkinkan sejumlah electron
mengalir secara bebas pada keseluruhan badan. Dalam memberi muatan
secara konduksi terjadi kontak langsung antara kedua benda, dan sejumlah
electron berpindah dari satu benda ke benda yang lainnya.
C. Sifat-sifat Muatan Listrik
Interaksi antara benda-benda yang bermuatan listrik.
1. Muatan sejenis tolak-menolak (contoh: ebonit yang telah digosok dengan
kain wool yang didekatkan sisir plastik yang telah digosok kain wool juga,
karena keduanya bermuatan listrik negatif)
2. Muatan tidak sejenis tarik-menarik (batang kaca yang telah digosok
dengan kain sutera dan sisir plastik yang telah digosok dengan kain wool.
Batang kaca bermuatan positif sedangkan sisir plastic bermuatan negatif
sehingga kedua benda tersebut saling tarik-menarik)

IV. Kegiatan Belajar


No Tahap Waktu Kegiatan Komponen
Keterampilan
1. Pembukaan 3  Guru menayangkan  Menarik
video/gambar tentang perhatian
listrik statis
 Guru memperlihatkan  Menimbul
gambar-gambar terkait kan
cara membuat benda motivasi
bermuatan listrik
 Guru mengajukan  Memberi
pertanyaan. Misalnya acuan
apakah kalian pernah
melakukan kegiatan
menggosok-gosok
penggaris kemudian
mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas
kecil, kemudian Guru
memancing siswa dengan
pertanyaan, “Mengapa
potongan kertas kecil
tersebut bisa menempel
pada penggaris?”
2. Inti 5  Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok dan setiap
kelompok di berikan
beberapa gambar
 Guru mendiskusikan
tentang cara membuat
benda bermuatan listrik
dan mempraktekannya
3. Penutup 2  Guru bersama siswa  Meninjau
bersama-sama merangkum Kembali
pembelajaran tentang
materi listrik statis
 Guru menunjuk beberapa  Mengevalu
siswa ke depan untuk asi
menjelaskan materi listrik
statis

V. Media
1. Powerpoint
2. Laptop
3. LCD
4. Proyektor
VI. Asesmen dan Evaluasi
1. Teknik Asesmen : Tes
2. Instrumen Asesmen
a. Tes Essay (terlampir)
b. Rubrik Penilaian (terlampir)

Singaraja,
Mahasiswa

Poniah
NIM. 1813071018
LEMBAR PENILAIAN
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Nama : ………………………………………………
Nim : ………………………………………………
Hari/Tanggal : ………………………………………………

Petunjuk
 Berilah skor pada setiap komponen keterampilan membuka dan menutup
pelajaran dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom skor yang sesuai
dengan kriteria.
 Skor penilaian diberikan dengan kriteria sebagai berikut.
1 = Sangat tidak baik
2 = Tidak baik
3 = Kurang baik
4 = Baik
5 = Sangat baik

Skor Komentar
Komponen keterampilan yang dinilai
1 2 3 4 5
I. Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian
b. Menimbulkan motivasi
c. Memberi acuan
II. Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali
b. Mengevaluasi

Nilai Singaraja, .................................


Penilai,
Skor
Nilai = 25
× 100 ..................................................
FORMAT
PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO

Nama Mahasiswa :
Keterampilan yang dilatih :
Hari/Tanggal :

No. Aspek yang Indikator Skor Skor


dinilai Maksimal
1. Rumusan Tujuan Jelas, mengandung unsur Audience 10
Pembelajaran (siswa), Behavior (hasil belajar
dirumuskan dengan kata
operasional), Condition (situasi
atau lingkungan pembelajaran), dan
Degree (tingkat kualitas/kriteria)
2. Pemilihan dan Materi sesuai dengan tujuan 10
Pengorganisasian pembelajar, karakteristik siswa,
Materi alokasi waktu, dan disusun secara
sistematis
3. Kegiatan Belajar Disusun secara sistematis, sesuai 60
dengan tujuan pembelajaran, dan
komponen keterampilan
4. Media Sesuai dengan tujuan pembelajaran, 10
menarik, dan dapat memfasilitasi
siswa belajar (memudahkan siswa
mengajar)
5. Asesmen dan Pemilihan teknik asesmen sesuai 10
Evaluasi dengan tujuan pembelajaran dan
pemilihan instrumen sesuai dengan
teknik dan tujuan pembelajaran
Total 100
Singaraja
Penilai,

................................................

Anda mungkin juga menyukai