NIM : A1C318012
KELAS : REGULER A
Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
3.4.1 Memberi contoh gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
3.4.2 Menganalisis peristiwa yang terjadi pada penggaris plastik yang digosokkan
pada rambut yang kering
A. Tujuan Pembelajaran
Di akhir pembelajaran siswa dapat:
Menjelaskan pengertian listrik statis.
Menyebutkan contoh adanya listrik statis.
Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik dengan cara digosok.
B. Materi Pembelajaran
Listrik Statis
C. Metode Pembelajaran
Model : - Saintifik (Scientific)
Metode : - Demonstrasi
- Tanya Jawab
- Ceramah
- Latihan soal
D. Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Waktu
Fase 1 1. Guru mengecek 1. Siswa mengikuti Jujur, 5’
Orientasi kehadiran siswa. arahan guru dan Komunikatif
2. Guru menyimak garis
mengkondisikan siswa besar kompetensi
untuk mengikuti materi dasar dan indikator
listrik statis dengan yang akan dicapai
mengkomunikasikan setelah
tujuan pembelajaran pembelajaran.
yang akan dicapai 2. Siswa menyimak
setelah pembelajaran guru.
3. Guru
memberikan motivasi
dan apersepsi.
Fase 2 1. Guru (membimbing 1. Siswa melakukan Jujur, 10’
Presentasi atau siswa) melakukan tanya tanya jawab untuk toleransi,
demonstrasi mendefinisikan komunikatif,
listrik statis tanggung
jawab untuk
2. Siswa membaca jawab
mendiskusikan definisi
materi tentang benda
listrik statis
netral yang dapat
2. Guru memberikan
bermuatan listrik
demonstrasi sederhana
dalam komik digital
dengan menunjukkan
plastik mika yang digosok 3. Siswa
dengan benang wol dapat memperhatikan
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu
b. Buku / referensi yang relevan
i. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru
lmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Edisi Revisi
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman
197-216
ii. Buku Aktivitas Peserta didik kurikulum 13. Ilmu Pengetahuan
Alam. Perusahaan Daerah Percetakan Giri Tunggal, 2015.
Halaman 44-45
iii. Internet : https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_statis
Jambi
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis
dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa
memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Dalam ilmu fisika disebut
elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan listrik yang bergerak
atau mengalir, maka disebut listrik dinamis atau elektrodinamika. Thales dari Milete
(540 – 546 SM) adalah ahli pikir Yunani purba, yang menurut sejarahnya bahwa
gejala listrik statis terjadi pada batu ambar yang digosok dengan bulu. Ternyata batu
ambar tersebut dapat menarik benda-benda ringan yang lain misalnya bulu ayam.
Dalam bahasa Yunani batu ambar sering disebut elektron.
Suatu benda dapat diberi muatan listrik statis dengan cara menggosoknya
dengan benda lain. Untuk lebih jelasnya kita perlu memahami model atom terlebih
dahulu. Atom merupakan partikel terkecil penyusun suatu unsur yang masih memiliki
sifat unsur tersebut. Atom terdiri dari partikel-partikel yang jauh lebih kecil yang
memiliki sifat sendiri. Partikel-partikel tersebut adalah proton, netron yang terdapat
dalam inti atom dan elektron yang mengorbit inti dengan lintasan tertentu. Proton
memiliki sifat bermuatan listrik positif dan elektron memiliki sifat bermuatan listrik
negatip, sedang neutron memiliki sifat yang netral. Besar muatan listrik proton dan
elektron sama. Atom yang netral memiliki jumlah proton dan elektron yang sama.
Suatu atom akan memiliki muatan listrik negatif bila atom tersebut kelebihan
elektron. Dan atom akan bermuatan positif bila kekurangan elektron
Percobaan
Tujuan : Membuat benda netral menjadi bermuatan listrik
Alat dan bahan :
Pastik mika
Balon
Kain Wol
Serpihan Kertas Kecil
Cara Kerja :
1. Dekatkan plastik mika didekat serpihan kertas kecil. Amatilah serpihan kertas.
2. Gosoklah plastik mika dengan kain wol satu arah selama beberapa kali.
Dekatkan plastik mika pada serpihan kertas kecil. Amatilah serpihan kertas
3. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan menggunakan balon!
Pertanyaan :
1. Perlakuan manakah yang menyebabkan plastik mika atau balon dapat menarik
kertas?
2. Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu
Penjelasan :
Plastik mika yang semula dalam keadaan netral (tidak bermuatan listrik),
sehingga tidak mampu menarik serpihan kertas kecil. Ketika plastik mika
digosok kain wol berarti memberikan energi kepada elektron untuk berpindah.
Perpindahan elektron terjadi pada kain wol menuju plastik mika. Plastik mika
akan bermuatan negatif karena mendapat sejumlah elektron dari kain wol.
Akibatnya plastik mika kelebihan elektron. Pindahnya elektron pada kain wol
mengakibatkan kain wol kekurangan elektron sehingga kain wol bermuatan
positif. Plastik mika yang telah bermuatan listrik dapat menarik serpihan kertas
kecil. Tahukah kamu mengapa serpihan kertas dapat menempel pada plastik
mika? Untuk mengetahui jawabannya, ikutilah uraian berikut. Benda bermuatan
positif maupun negatif dapat menarik benda netral. Benda yang bermuatan listrik
berusaha memengaruhi muatan yang tidak sejenis pada benda netral dan berupaya
menarik ke arahnya.
Akibatnya pada benda netral tersebut terjadi pemisahan muatan. Peristiwa
pemisahan muatan listrik pada benda netral akibat benda bermuatan listrik
didekatkan disebut induksi listrik. Induksi (pengaruh) listrik ini dapat digunakan
untuk membuat benda netral menjadi bermuatan listrik. Benda bermuatan negatif
jika didekatkan benda netral akan menarik semua muatan positif benda netral ke
salah satu ujung, akibatnya ujung yang lain bermuatan negatif. Jika muatan
negatif dihubungkan dengan bumi kemudian diputus, benda netral tadi akan
berubah menjadi benda bermuatan positif.
Plastik mika yang digosok dengan kain wol dapat menarik kertas-kertas kecil.
Serpihan kertas kecil dapat ditarik plastik mika yang telah bermuatan listrik
negatif, karena kertas kecil yang netral itu terinduksi oleh muatan negatif dari
mistar plastik. Elektron pada ujung kertas yang dekat dengan mistar akan ditolak
dan pindah ke bagian ujung lainnya. Adapun, muatan positif kertas kecil akan
ditarik dan berkumpul mendekati bagian ujung kertas yang dekat dengan plastik
mika. Akibat perbedaan jenis muatan tersebut, terjadilah tarik-menarik antara
kertas dengan plastik mika. Karena plastik mika memiliki jumlah muatan yang
lebih banyak, maka plastik mika dapat menarik kertas kecil.
Tes Tertulis
Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
3.4.3 Mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik
3.4.4 Menjelaskan interaksi dua muatan listrik
3.4.5 Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop
E. Tujuan Pembelajaran
Di akhir pembelajaran siswa dapat:
Menjelaskan interaksi antara benda-benda bermuatan listrik.
Menjelaskan jenis-jenis muatan listrik.
Menjelaskan sifat-sifat muatan listrik.
Menjelaskan prinsip kerja elektroskop.
F. Materi Pembelajaran
Listrik Statis
G. Metode Pembelajaran
Model : - Saintifik (Scientific)
Metode : - Tanya Jawab
- Ceramah
- Latihan soal
H. Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Waktu
Fase 1 1. Guru mengecek 3. Siswa mengikuti Jujur, 10’
Orientasi kehadiran siswa. arahan guru dan Komunikatif
2. Guru mengkondisikan menyimak garis
siswa untuk besar kompetensi
mengikuti materi dasar dan indikator
listrik statis dengan yang akan dicapai
mengkomunikasikan setelah
tujuan pembelajaran pembelajaran.
yang akan dicapai 4. Siswa menyimak
setelah pembelajaran guru.
3. Guru memberikan
motivasi dan apersepsi.
Fase 2 Guru (membimbing siswa) 1. Siswa membaca Jujur, 30’
Presentasi atau melakukan tanya jawab materi dan toleransi,
demonstrasi untuk menjelaskan interaksi menonton video komunikatif,
antara benda-benda tentang interaksi tanggung
bermuatan listrik. antara benda- jawab
benda bermuatan
listrik dalam
komik digital.
2. Siswa melakukan
tanya jawab untuk
mengetahui
interaksi antara
benda-benda
bermuatan listrik.
Fase 3 1. Guru (membimbing 1. Siswa Jujur, 50’
Latihan siswa) melakukan tanya melakukan tanya toleransi,
terstruktur jawab untuk jawab untuk komunikatif,
menjelaskan jenis-jenis mengetahui jenis- tanggung
muatan listrik. jenis muatan jawab
2. Guru (membimbing listrik.
siswa) melakukan tanya 2. Siswa
jawab untuk melakukan tanya
menjelaskan sifat-sifat jawab untuk
muatan listrik. mengetahui sifat-
3. Guru (membimbing sifat muatan listrik.
siswa) melakukan tanya 3. Siswa
jawab untuk melakukan tanya
menjelaskan prinsip jawab untuk
kerja elektroskop. mengetahui sifat-
sifat muatan listrik.
Fase 4 Guru menanyakan kepada 1. Siswa bertanya rasa ingin 10’
Latihan siswa apakah masih ada hal kepada guru jika tahu,
Terbimbing yang belum dimengerti atau masih ada hal yang komunikatif
ingin ditanyakan, jika masih belum dipahami
ada guru dapat langsung atau yang ingin
memberikan informasi yang ditanyakan sesuai
sebenarnya. materi
2. Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu
b. Buku / referensi yang relevan
i. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru
lmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Edisi Revisi
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman
197-216
ii. Buku Aktivitas Peserta didik kurikulum 13. Ilmu Pengetahuan
Alam. Perusahaan Daerah Percetakan Giri Tunggal, 2015.
Halaman 44-45
iii. Internet : https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_statis
F. Penilaian Hasil Belajar
- Tes tertulis (terlampir)
- Bentuk Instrumen : Uraian
Jambi
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Percobaan
Tujuan : Mempelajari interaksi benda-benda bermuatan listrik
Alat dan bahan :
penggaris plastik
batang kaca
kain sutera
kain wool
statif
benang
Cara Kerja :
1. Ikatkan sebatang penggaris plastik pada statif. Gosok-gosokkan satu ujung
penggaris tersebut dan satu ujung penggaris plastik kedua dengan kain wool.
2. Dekatkan penggaris plastik kedua ke penggaris plastik yang digantung. Amati
perilaku kedua penggaris tersebut. Catat hasil pengamatanmu.
3. Dengan cara yang sama, lakukan untuk batang kaca yang digosok dengan kain
sutera.
4. Sekarang, gosok kembali satu ujung penggaris plastik yang digantung dengan
kain wool dan batang kaca dengan kain sutera. Dekatkan batang kaca pada
penggaris tersebut. Amati perilaku kedua benda tersebut, catat hasil
pengamatanmu.
Pertanyaan :
1. Apakah penggaris bermuatan listrik setelah digosokkan pada kain wool?
Jelaskan.
2. Apakah batang kaca bermuatan listrik setelah digosokkan pada kain sutera?
Jelaskan.
3. Apa yang terjadi jika penggaris setelah digosokkan pada kain sutera?
Jelaskan.
4. Buat kesimpulan dari hasil kegiatanmu.
Penjelasan :
Berdasarkan kegiatan tersebut, kamu dapat mengamati bahwa jika dua
penggaris plastik yang telah digosok dengan kain wool saling didekatkan, ternyata
penggaris plastik tersebut saling tolak-menolak. Gejala serupa dapat kamu amati, jika
dua batang kaca yang telah digosok dengan kain sutera didekatkan, ternyata juga
saling tolak-menolak.
Kamu dapat dengan mudah menyatakan, karena kedua penggaris plastik
tersebut digosok dengan kain yang serupa, tentu saja muatan yang terdapat pada
penggaris plastik tersebut sejenis. Demikian juga halnya dengan kedua batang kaca,
pastilah memiliki muatan sejenis karena digosok dengan benda yang serupa. Hasil
pengamatanmu ternyata menunjukkan bahwa benda-benda yang bermuatan listrik
sejenis akan tolak-menolak.
Ketika penggaris plastik tersebut digosok dengan kain wool, elektron-elektron
dari kain wool berpindah ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik tersebut
bermuatan listrik negatif. Sebaliknya, ketika batang kaca digosok dengan kain sutera,
elektron-elektron pada batang kaca tersebut berpindah ke kain sutera, sehingga batang
kaca bermuatan positif. Akibatnya, antara penggaris plastik dengan batang kaca
terjadi tarik-menarik.
Elektroskop
Elektroskop adalah alat untuk menyelidiki muatan serta jenis muatan listrik pada
suatu benda. Elektroskop bermuatan positif jika mengalami kekurangan elektron dan
bermuatan negatif jika kelebihan elektron. Berikut adalah hal-hal yang terjadi pada
elektroskop:
a. Elektroskop netral daunnya berada dalam kondisi tertutup
b. Elektroskop netral, daunnya yang tertutup akan membuka jika disentuh benda
bermuatan listrik.
c. Elektroskop yang telah membuka (karena telah bermuatan) daunnya
cenderung akan membuka lebar jika disentuh benda bermuatan sama dengan
yang terdapat pada daun elektroskop
d. Elektroskop yang telah membuka (karena telah bermuatan) daunnya
cenderung akan menutup jika disentuh benda bermuatan berbeda dengan yang
terdapat pada daun elektroskop.
Tes Tertulis
Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
3.4.6 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi besar gaya Coulomb dua
muatan listrik
3.4.7 Menghitung besarnya gaya Coulomb dua muatan listrik
3.4.8 Menganalisis interaksi dua benda bermuatan karena pengaruh jarak
3.4.9 Menganalisis beda potensial dua benda bermuatan
3.4.10 Menghitung besar medan listrik
A. Tujuan Pembelajaran
Di akhir pembelajaran siswa dapat:
Menjelaskan hubungan antara gaya listrik dan jarak antar muatan listrik.
Menjelaskan hubungan antara gaya listrik dan muatan listrik.
Menyebutkan bunyi Hukum Coulomb.
Menjelaskan secara kualitatif hubungannya antara besar gaya listrik dan besar
muatan listrik serta jarak antara benda bermuatan listrik.
Menyebutkan contoh peristiwa permasalahan dan pemanfaatan listrik statis
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Materi Pembelajaran
Hukum Coulomb
Masalah dan Manfaat Listrik Statis
C. Metode Pembelajaran
Model : - Saintifik (Scientific)
Metode : - Ceramah
- Tanya Jawab
- Latihan soal
D. Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Waktu
Fase 1 1. Guru mengecek 1. Siswa mengikuti Jujur, 10’
Orientasi kehadiran siswa. arahan guru dan Komunikatif
2. Guru menyimak garis
mengkondisikan siswa besar kompetensi
untuk mengikuti materi dasar dan
Hukum Coulomb serta indikator yang
Masalah dan Manfaat akan dicapai
Listrik Statis dengan setelah
mengkomunikasikan pembelajaran.
tujuan pembelajaran 2. Siswa menyimak
yang akan dicapai guru.
setelah pembelajaran
3. Guru
memberikan motivasi
dan apersepsi.
Fase 2 Guru (membimbing siswa) 1. Siswa membaca Jujur, 40’
Presentasi melakukan tanya jawab materi Hukum toleransi,
untuk menjelasakan Hukum Colomb yang ada komunikatif,
Coulomb. dalam komik tanggung
digital. jawab
2. Siswa melakukan
tanya jawab untuk
mengetahui materi
Hukum Coulomb.
Fase 3 1. Guru (membimbing 1. Siswa Jujur, 30’
Latihan siswa) melakukan tanya membaca materi toleransi,
terstruktur jawab untuk tentang masalah komunikatif,
mengetahui contoh listrik statis dalam tanggung
permasalahan listrik komik digital. jawab
statis dalam kehidupan 2. Siswa
sehari-hari. melakukan tanya
2. Guru (membimbing jawab untuk
siswa) melakukan tanya mengetahui contoh
jawab mengetahui permasalahan
contoh pemanfaatan listrik statis dalam
listrik statis dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari. hari.
3. Siswa
membaca materi
tentang manfaat
listrik statis dalam
komik digital.
4. Siswa
melakukan tanya
jawab untuk
mengetahui contoh
pemanfaatan listrik
statis dalam
kehidupan sehari-
hari.
Fase 4 Guru menanyakan kepada 1. Siswa bertanya rasa ingin 10’
Latihan siswa apakah masih ada hal kepada guru jika tahu,
Terbimbing yang belum dimengerti atau masih ada hal yang komunikatif
ingin ditanyakan, jika masih belum dipahami
ada guru dapat langsung atau yang ingin
memberikan informasi yang ditanyakan sesuai
sebenarnya. materi
2. Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu
b. Buku / referensi yang relevan
i. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru
lmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Edisi Revisi
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman
197-216
ii. Buku Aktivitas Peserta didik kurikulum 13. Ilmu Pengetahuan
Alam. Perusahaan Daerah Percetakan Giri Tunggal, 2015.
Halaman 44-45
iii. Internet : https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_statis
F. Penilaian Hasil Belajar
- Tes tertulis (terlampir)
- Bentuk Instrumen : Uraian
Jambi
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Hukum Coulomb
Charles Augustin de Coulomb, seorang fisikawan berkebangsaan Perancis,
pada tahun 1785 pertama kali yang meneliti hubungan gaya listrik dengan dua
muatan dan jarak antara keduanya dengan menggunakan sebuah neraca puntir. Untuk
mengenang jasa Charles A. de Coulomb, namanya digunakan untuk satuan
internasional muatan listrik, yaitu coulomb (C). Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-
menolak antara dua muatan listrik disebut gaya Coulomb (Fc). Apabila dua muatan
yang berdekatan jenis muatannya sama, maka gaya Coulombnya berupa gaya tolak-
menolak. Sebaliknya, dua muatan yang berdekatan jenis muatannya tak senama,
maka gaya Coulombnya berupa gaya tarik-menarik. Besar gaya Coulomb bergantung
pada:
a. besar masing-masing muatan (Q1 dan Q2),
b. kuadrat jarak antara dua muatan (r2).
Hukum Coulomb berbunyi: “Besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik
antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing
muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
bermuatan”.
Secara matematik Hukum Coulomb dirumuskan:
Q1 ×Q2
F C =k
r2
Dengan:
Fc = gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik dalam satuan newton (N)
Q1 = besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)
Q2 = besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)
r = jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m)
k = konstanta pembanding besarnya 9 × 109 Nm2/C2
Masalah dan Manfaat Listrik Statis
1. Masalah Listrik Statis
Bahaya petir
Elektron-elektron dalam petir tentu saja mencari jalan terbaik
(konduktor) untuk dilaluinya agar sampai ke tanah. Dan jalan terbaik untuk
petir sampai ke tanah adalah melalui gedung tinggi, antena televisi dan
pepohonan.Meski manusia tidak setinggi gedung, tetapi jika berada diluar
rumah saat badai petir, bukan berarti aman. Di tempat yang luas, tubuh
manusia adalah jalur terbaik untuk menghantarkan petir ke tanah. Bahaya
tersambar petir lebih meningkat jika orang membawa benda dari logam,
seperti payung atau tongkat golf. Begitu juga berlindung di bawah pohon
tinggi besar pada saat badai petir adalah kesalahan besar. Memang petir
akan memilih jalur pohon tinggi, tetapi ia juga akan menyambar orang
yang berlindung di bawahnya.
Lalu di manakah tempat yang aman untuk berlindung saat
badai petir? Masulah ke dalam mobil. Mobil terbungkus oleh bahan logam
(campuran alumunium) yang merupakan konduktor yang sangat baik. Jika
atap mobil tersambar petir, maka tidak akan terjadi apa-apa dengan orang
yang berada di dalam mobil. Mengapa? Orang yang berada di dalam mobil
terlindungi dengan baik karena tidak ada muatan listrik yang masuk mobil.
Logam yang membungkus mobil itu memiliki sifat yang unik. Ketika
logam diberi muatan listrik, maka muatan listrik akan segera tersebar
dipermukaannya.
Petir merupakan aliran listrik, muatan listrik dari petir akan
diterima oleh bahan logam yang membungkus mobil lalu disebarkan ke
seluruh permukaan luar mobil dan akan berujung pada ban mobil. Seketika
itu juga ban mobil akan menahan aliran listrik dari petir dan mengalirkan
sisa aliran listrik tersebut ke tanah.
Untuk menghindari bahaya petir di atas gedung perlu dipasang penangkal
petir. Penangkal petir berupa batang logam yang berujung lancip, dan
dihubungkan ke tanah dengan kawat logam yang relatif besar. Penangkal
petir menyediakan jalan bagi muatan listrik di awan agar dapat berpindah
menuju tanah melalui kawat, dan bukannya melalui bangunan.
Penangkal petir melindungi gedung tinggi dari sambaran petir dengan dua
cara sebagai berikut.
1. Aliran ion-ion positif dari ujung runcing konduktor menuju
ke awan halilintar mengurangi muatan listrik induksi pada atap gedung
dan juga menetralkan (meniadakan) beberapa muatan listrik negative
pada awan. Ini menyebabkan berkurangnya kesempatan atap gedung
tersambar petir.
2. Jika petir menyambar juga, penangkal petir menyediakan
jalur untuk dilalui elektron-elektron menuju ke dalam tanah tanpa
merusak gedung. Ingat, tanah atau Bumi memiliki kemampuan tak
terbatas untuk menampung elektron atau memberi elektron.
Bahaya listrik statis
Dapatkah kamu mengetahui apa yang akan terjadi bila truk tangki
minyak tidak dihubungkan dengan rantai yang menjuntai ke tanah?
Saat roda truk berputar cepat, roda tersebut memperoleh muatan negatif
yang semakin besar akibat bergesekan dengan permukaan tanah. Karena
itu, rantai logam yang menjuntai ke tanah dapat menyalurkan elektron-
elektron dari bumi dan menetralkan muatan-muatan positif yang timbul di
suatu logam pada bagian truk itu. Pada truk tangki minyak, dipasang rantai
pada bagian bawahnya. Ini dimaksudkan agar listrik statis yang timbul
karena gesekan ban dengan jalan dapat dinetralkan sehingga tidak
membahayakan muatan tangki.
Putaran pada saat mobil truk berjalan menghasilkan muatan negatif
yang diperoleh dari gesekan ban dengan jalan. Bagian dalam logam yang
berdekatan dengan ban menjadi bermuatan positif dengan cara induksi. Hal
ini dapat menimbulkan percikan api. Untuk menghindari peristiwa tersebut,
truk pengangkut bensin atau bahan yang mudah terbakar lainnya
dilengkapi dengan sepotong logam di bagian belakang mobil menyentuh
tanah. Logam ini menghantarkan elektron dari tanah untuk menetralisir
muatan positif yang ada di badan logam mobil sebelum terjadi percikan
api.
Standar Kompetensi
3.Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
3.4.11 Membedakan jenis rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup
3.4.12 Mengidentifikasi bagian sel saraf
3.4.13 Menjelaskan fungsi akson atau neurit
3.4.16 Menjelaskan tentang prinsip kelistrikan pada saraf manusia
3.4.14 Menyebutkan zat kimia yang berfungsi menghantarkan rangsangan listrik
3.4.17 Mengidentifikasi hewan-hewan yang menghasilkan listrik
3.4.18 Menyebutkan sistem khusus pada hewan yang dapat menghasilkan listrik
E. Tujuan Pembelajaran
Di akhir pembelajaran siswa dapat:
1.Menjelaskan tentang rangkaian listrik.
2. Menunjukkan perilaku bekerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta
bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.Mengidentifikasi bagian-bagian sel saraf.
4.Menjelaskan prinsip kelistrikan pada saraf manusia.
5.Menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengandung listrik.
6.Menjelaskan prinsip kelistrikan pada beberapa hewan.
F. Materi Pembelajaran
Hubungan sel saraf dengan listrik.
Rangkaian listrik tertutup dan terbuka.
G. Metode Pembelajaran
Model : - Saintifik (Scientific)
Metode : - Ceramah
- Tanya Jawab
- Latihan soal
H. Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Waktu
Fase 1 1. Guru mengecek 1. Siswa Jujur, 2 x 10’
Orientasi kehadiran siswa. mengikuti arahan Komunikatif
2. Guru guru dan menyimak
mengkondisikan garis besar
siswa untuk kompetensi dasar
mengikuti dan indikator yang
mengidentifikasi akan dicapai
bagian sel saraf, setelah
peserta didik diajak pembelajaran.
untuk mencoba 2. Siswa
memukulkan menyimak guru.
sikunya ke meja dan
merasakan sensasi
yang menjalar ke
telapak tangan.
a. Guru memberikan
motivasi dan apersepsi.
Fase 2 Guru menekankan 1 .Siswa membaca Jujur, 40’
Presentasi kembali bahwa tubuh dapat materi mengenai toleransi,
merasakan rangsang dari kelistrikan. komunikatif,
lingkungan karena adanya 2.Siswa melakukan tanggung
sistem saraf yang tanya jawab untuk jawab
memanfaatkan prinsip mengetahui materi
kelistrikan. Penekanan kelistrikan.
konsep dapat dilakukan
dengan cara mempertegas
analogi sel saraf dengan
kabel, tetapi sel saraf tidak
mengalirkan arus listrik
seperti kabel.
Fase 3 1. Guru 1.Siswa membaca Jujur, 30’
Latihan (membimbing siswa) materi tentang toleransi,
terstruktur melakukan tanya jawab masalah listrik statis. komunikatif,
untuk mengetahui listrik 2.Siswa melakukan tanggung
pada sel saraf. tanya jawab untuk jawab
2. Setelah mengetahui contoh
memahami bahwa permasalahan listrik
kelistrikan juga ada pada statis dalam
tubuh manusia, peserta kehidupan sehari-hari.
didik diminta untuk 3.Siswa membaca
mengajukan pertanyaan materi tentang
atau guru yang mengajukan manfaat listrik statis
pertanyaan yang berkaitan dalam buku – buk
dengan kompleksitas yang relevan.
ciptaan Tuhan. Tujuannya 4.Siswa melakukan
adalah agar peserta didik tanya jawab untuk
lebih mensyukuri dan mengetahui contoh
mengagumi ciptaan Tuhan pemanfaatan listrik
tersebut. statis dalam
kehidupan sehari-hari.
Fase 4 Guru menanyakan 1.Siswa bertanya rasa ingin 30’
Latihan kepada siswa apakah masih kepada guru jika tahu,
Terbimbing ada hal yang belum masih ada hal yang komunikatif
dimengerti atau ingin belum dipahami atau
ditanyakan, jika masih ada yang ingin ditanyakan
guru dapat langsung sesuai materi
memberikan informasi yang
2.Siswa
sebenarnya.
memperhatikan
penjelasan guru
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu
b. Buku / referensi yang relevan
i. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru
lmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Edisi Revisi
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman
197-216
ii. Buku Aktivitas Peserta didik kurikulum 13. Ilmu Pengetahuan
Alam. Perusahaan Daerah Percetakan Giri Tunggal, 2015.
Halaman 44-45
iii. Internet : https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_statis
Bahan ajar
Materi pembelajaran ini pada terdiri dari dua materi pokok. Kelistrikan pada
Saraf Manusia Muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf dan muatan listrik
positif terdapat pada bagian luar sel saraf. Sel saraf dapat menghantarkan rangsang
karena adanya muatan yang tarik-menarik. Tarik-menarik muatan listrik pada saraf
terjadi bila terdapat rangsangan dari neurotransmitter.
Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya sanggup mengalir bila
rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan tertutup.
Rangkaian listrik sanggup berupa rangkaian Terbuka atau rangkaian Tertutup.
Rangkaian Terbuka tidak sanggup mengalirkan arus alasannya jalannya arus diputus
(dibuka). Sedangkan rangkaian tertutup sanggup mengalir pada beban dan juga pada
sumber.
Pada beban, arus mengalir dari kutub kasatmata menuju kutub negatif.
Sedangkan di dalam sumber, arus mengalir dari kutub negatif kasatmata menuju
kutub positif. Rangkaian listrik terdiri dari sumber arus listrik dan beban yang
dihubungkan dengan memakai konduktor.
Beban sanggup berupa komponen-komponen elektronik (transistor, resistor,
dan lain-lain), pesawat elektronik (radio, televisi, dan lain-lain) atau pesawat listrik
(lampu, setrika listrik, dan lain-lain). Sedangkan sumber arus listrik sanggup berupa
baterai atau listrik PLN.Tubuh manusia juga dialiri oleh arus listrik, khususnya pada
saraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus mempelajari tentang
aliran impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik.
Tegangan pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik
rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang
terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir layaknya pada kabel listrik di
rumah-rumah.
Bagaimana cara sel saraf menghantarkan impuls listrik? Bagaimana keadaan sel saraf
saat tidak menghantarkan listrik?
Muatan yang ada di luar dan di dalam sel saraf tidak dapat saling tarik
menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik
menarik antar muatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neurotransmitter.
Neurotransmitter adalah senyawa organik yang membawa sinyal di antara neuron.
Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi bagian
luar membran sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar bermuatan
listrik positif dan membran sel bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-).
Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol gerak otot.
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan
mengirim rangsangan yang diterima panca indera. Rangsangan ini disebut impuls.
Bagian-Bagian Sel Saraf
Setiap sel saraf terdiri atas 3 bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson
atau neurit.Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat bagian tambahan
berupa selubung myelin. Myelin adalah selubung lemak berlapis-lapis, dan dihasilkan
oleh sel Schwann. Myelin sebetulnya bukan bagian sel saraf, tetapi terdiri dari sel
pembentuk myelin yang berfungsi menyelubungi akson. Fungsi myelin adalah untuk
mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadinya loncatan
muatan.Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron
yang berselubung myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua yaitu sistem
saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang. SST utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan serat panjang yang
menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh. SST meliputi saraf motorik,
memediasi pergerakan pergerakan volunter (disadari), sistem saraf otonom,
meliputi sistem saraf simpatis, sistem saraf parasimpatis, dan fungsi regulasi
(pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf enterik (pencernaan), sebuah
bagian yang semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol
sistem pencernaan.
Pada tingkatan seluler, sistem saraf didefinisikan dengan keberadaan jenis sel
khusus, yang disebut neuron, yang juga dikenal sebagai sel saraf. Neuron memiliki
struktur khusus yang mengizinkan neuron untuk mengirim sinyal secara cepat dan
presisi ke sel lain. Neuron mengirimkan sinyal dalam bentuk gelombang elektrokimia
yang berjalan sepanjang serabut tipis yang disebut akson, yang mana akan
menyebabkan bahan kimia yang disebut neurotransmitter dilepaskan di pertautan
yang dinamakan sinaps. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik dari sebuah
neuron dapat tereksitasi, terhambat, atau termodulasi. Hubungan antara neuron
membentuk sirkuit neural yang membuat persepsi organisme dari dunia dan
menentukan tingkah lakunya. Bersamaan dengan neuron, sistem saraf mengangung
sel khusus lain yang dinamakan sel glia (atau sederhananya glia), yang menyediakan
dukungan struktural dan metabolik.
Sistem saraf ditemukan pada kebanyakan hewan multiseluler, tetapi bervariasi
dalam kompleksitas.[1] Hewan multiseluler yang tidak memiliki sistem saraf sama
sekali adalah porifera, placozoa dan mesozoa, yang memiliki rancangan tubuh sangat
sederhana.
Sistemsaraf ctenophora dan cnidaria (contohnya, anemon, hidra, koral dan ub
ur-ubur) terdiri dari jaringan saraf difus. Semua jenis hewan lain, terkecuali beberapa
jenis cacing, memiliki sistem saraf yang meliputi otak, sebuah central cord (atau
2 cords berjalan paralel), dan saraf yang beradiasi dari otak dan central cord. Ukuran
dari sistem saraf bervariasi dari beberapa ratus sel dalam cacing tersederhana, sampai
pada tingkatan 100 triliun sel pada manusia.
Pada tingkatan paling sederhana, fungsi sistem saraf adalah untuk
mengirimkan sinyal dari satu sel ke sel lain, atau dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lain. Sistem saraf rawan terhadap malafungsi dalam berbagai cara, sebagai hasil
cacat genetik, kerusakan fisik akibat trauma atau racun, infeksi, atau penuaan.
Kekhususan penelitian medis di bidang neurologi mempelajari penyebab malafungsi
sistem saraf, dan mencari intervensi yang dapat mencegahnya atau memperbaikinya.
Dalam sistem saraf perifer/tepi (SST), masalah yang paling sering terjadi adalah
kegagalan konduksi saraf, yang mana dapat disebabkan oleh berbagai macam
penyebab termasuk neuropati diabetik dan kelainan demyelinasi seperti sklerosis
ganda dan sklerosis lateral amiotrofik.
Tes tertulis
1. Tes Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar.
1. Bagian sel saraf yang berfungsi meneruskan impuls listrik dari badan sel saraf ke
sel saraf lain adalah ....
a. dendrit
b. myelin
c. akson
d. nodus ranvier
2. Zat kimia yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang listrik dalam tubuh
manusia adalah ….
a. lipase
b. neurotransmitter
c. amilase
d. esterogen
3. Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan
mekanisme kerja yang hampir sama. Pada sel saraf terdapat isolator listrik, yaitu ....
a. akson
b. dendrit
c. myelin
d. nodus ranvier
4. Listrik dapat mengalir dalam saraf karena faktor-faktor berikut, kecuali ....
a. ada rangsangan dari luar
b. ada ion di dalam tubuh
c. akson sebagai penghantar listrik
d. myelin sebagai isolator listrik
5. Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai
gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel
electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan
tinggi.
Pernyataan yang benar berkaitan dengan sel elektropax ini adalah ....
a. sel electroplax menghasilkan muatan positif pada bagian dalam dan muatan
negatif pada bagian luar
b. sel electroplax menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan
positif pada bagian luar
c. sel electroplax hanya menghasilkan muatan negatif pada saat ikan beristirahat
d. sel electroplax hanya menghasilkan muatan positif pada saat ikan beristirahat
Kunci Jawaban
Nomor 1 2 3 4 5
Jawaban c B c D A
2. Tes Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1. Sebutkan bagian-bagian sel saraf berikut dan jelaskan fungsinya.
2. Sebutkan 3 jenis hewan yang dapat menghasilkan listrik dan jelaskan.
KUNCI JAWABAN
No Jawaban Skor
1 30
Bagia Nama Fungsi
n
A Sinapsis Mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di
sel saraf lain
B Dendrit Menerima impuls dari sel lain dan
meneruskannya ke badan sel.
C Akson Meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel
saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.
D Selubung Mempercepat impuls saraf dengan membantu
myelin terjadinya loncatan muatan.
E Nodus Tempat terjadinya tarik-menarik muatan
ranvier listrik di membran sel saraf.
F Badan Meneruskan impuls dari dendrit ke akson.
sel
G Inti sel Di dalam inti sel terdapat kromosom dan
DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat
keturunan dari sel tersebut.
Rubrik:
a. Jika dapat menyebutkan 7 bagian sel dengan benar (skor 10)
b. Jika dapat menyebutkan 7 fungsi sel dengan benar sesuai bagian
sel (skor 20)
Skor = skor a + skor b
2 1. Ikan Belalai Gajah 50
Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan
sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik
statis bertegangan tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang
menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif
pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat.
Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi, pada saat
itu pula ikan mampu mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.
2. Ikan Pari Elektrik
Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada
pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu
menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini
sama seperti besar tegangan listrik yang ada di rumah.
3. Hiu Kepala Martil
Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel
penerima rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal
listrik hingga setengah milyar volt. Hiu kepala martil biasa
menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk
mengetahui letak mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan
predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan
magnet bumi.
4. Echidnas
Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai
pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa).
Elektroreseptor Echidnas terus-menerus dibasahi agar lebih mudah
untuk menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan
kebanyakan hewan yang memiliki sistem elektroreseptor berasal dari
perairan.
5. Belut Listrik
Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan
kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik
yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.
6. Lele Elektrik
Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt.
Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi
listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.
Rubrik:
a. Jika dapat menyebutkan 3 hewan yang menghasilkan listrik
dengan benar (skor 5)
b. Jika dapat menjelaskan alasan hewan tersebut menghasilkan listrik
(skor 15)
Skor = skor a + skor b
Total skor soal nomor 1 dan 2 50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
3.4.19 Menyebutkan penggunaan teknologi listrik di lingkungan sekitar.
3.4.20 Menjelaskan cara kerja mesin fotokopi.
4.4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis pada mesin fotokopi
Tujuan Pembelajaran
Di akhir pembelajaran siswa dapat:
1.Menjelaskan mengetahui penggunaan teknologi listrik di lingkungan sekitar..
3.Menjelaskan prinsip kelistrikan pada mesin fotokopi.
4.Menyebutkan prinsip kerja mesin fotokopi.
5.Menjelaskan hasil pengamatan dari mesin fotokopi.
Materi Pembelajaran
Aplikasi penggunaan teknologi listrik.
Kerja mesin fotokopi.
Metode Pembelajaran
Model : - Saintifik (Scientific)
Metode : - Ceramah
- Tanya Jawab
Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-
Kegiatan langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Waktu
Discovery
Learning
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta 10 menit
didik, menanyakan siapa yang tidak hadir
pada hari ini.
2. Guru melakukan apersepsi, dengan cara
menghubungkan materi yang akan
disampaikan tentang penggunaan
teknologi listrik di lingkungan sekitar
berupa cara kerja mesin fotokopi
3. Guru menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatan.
4. Guru menyampaikan manfaat materi
pembelajaran
5. Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok.
E. Sumber Belajar
c. Buku IPA Terpadu
d. Buku / referensi yang relevan
i. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru
lmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Edisi Revisi
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman
197-216
ii. Buku Aktivitas Peserta didik kurikulum 13. Ilmu Pengetahuan
Alam. Perusahaan Daerah Percetakan Giri Tunggal, 2015.
Halaman 44-45
iii. Internet : https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik_statis
Lembar Bersyukur atas keteraturan listrik statis yang ada di sekitar kita
Observasi: sebagai ciptaan Tuhan.
Skor
No. Sikap yang dinilai
1 2 3 4
1. Mensyukuri ciptaan Tuhan dengan muatan listrik
2. Mensyukuri ciptaan Tuhan berupa cara membuat
listrik statis
3. Mensyukuri ciptaan Tuhan berupa elektroskop
sebagai alat untuk mengenali muatan listrik statis
4. Mensyukuri ciptaan Tuhan berupa medan listrik,
hokum coloumb dan potensial listrik
5. Mensyukuri adanya listrik sebagai bentuk
rangsangan yang diterima oleh tubuh, baik
manusia maupun hewan.
Jumlah Skor yang Diperoleh
Petunjuk:
Lakukan penilaian terhadap peserta didik dalam hal kejujuran, ketelitian,
tanggungjawab, kerjasama dan cara hidup sehat saat mengikuti kegiatan
pembelajaran menggunakan Lembar Penilaian Diri berikut.
Lembar Observasi:
Skor
No. Sikap
1 2 3 4
1. Ketelitian
2. Keinovatifan
3. Keingintahuan
4. Kesantunan
Jumlah Skor yang Diperoleh
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai = x4
Skor Maksimum
Rubrik Penilaian:
No Sikap yang Rubrik
dinilai
1 Ketelitian 1. Teliti dalam hal melakukan pengamatan.
2. Tidak teliti dalam hal melakukan pengamatan dan mencatat
data/mendeskripsikan hasil pengamatan.
3. Teliti dalam hal melakukan pengamatan dan tidakmencatat
data/mendeskripsikan hasil pengamatan.
4. Teliti dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
data/mendeskripsikan hasil pengamatan, dan menyusun laporan.
2 Keinovatifan 1. Belum nampak adanya inovasi yang ditunjukkan oleh peserta didik
2. Inovasi yang ditampilkan sudah ada di kehidupan sehari-hari
3. Sebagian Inovasi yang ditampilkan sudah ada di kehidupan sehari-hari
4. Inovasi yang ditampilkan belum ada dalam kehidupan sehari-hari
3 Keingintahuan 1. Rasa keingintahuan peserta didik belum nampak dalam proses
pembelajaran
2. Rasa keingintahuan peserta didik sudah sedikit mulai muncul dalam
proses pembelajaran
3. Rasa keingintahuan peserta didik sudah mulai muncul dalam proses
pembelajaran
4. Rasa keingintahuan peserta didik sangat besar sehingga mendorong
pendidik untuk menggali pengetahuan lebih dalam
4 Kesantunan 1. Peserta didik tidak santun pada saat proses pembelajaran berlangsung
2. Peserta didik belum begitu santun dalam melaksanakan proses
pembelajaran berlangsung
3. Peserta didik sudah santun saat proses pembelajaran berlangsung
4. Peserta didik sangat santun dalam hal melaksanakan perintah pendidik
saat proses pembelajaran berlangsung
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik (SB), apabila 3 < Skor ≤ 4
Baik (B), apabila 2< Skor ≤ 3
Cukup (C) apabila 1< Skor ≤ 3
Kurang (K) apabila Skor< 1
Kriteria penilaian
Nilai =Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal